• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG

SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan Terhadap Siswa Kelas IV di SDN 1 Cibodas Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat

Tahun Pelajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

Vanny Puspa Lestari NIM 1003350

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG

SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan Terhadap Siswa Kelas IV di SDN 1 Cibodas Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat

Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh

Vanny Puspa Lestari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Vanny Puspa Lestari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

vii Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN... i

ABSTRAK... ii

KATA PENGANTAR... iii

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Hasil Penelitian... 6

E. Definisi Operasional... 6

F. Hipotesis Tindakan... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 9

A. Matematika... 9

1. Pengertian Matematika... 9

2. Fungsi Matematika... 9

3. Tujuan Matematika... 10

4. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar... 11

(5)

vii Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pengertian Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik... 16

2. Tujuan Pembelajaran Pendekatan Realistik... 18

3. Kelebihan Pendekatan Realistik... 18

4. Kelemahan Pendekatan Realistik... 19

C. Karakteristik Pendidikan Matematika Realistik... 20

1. Lima Karakteristik Pendidikan Realistik... 20

D. Prinsip-prinsip Pendidikan Matematika Realistik... 22

1. Prinsip Utama Pembelajaran Matematika Realistik... 22

2. Tiga Prinsip Kunci Pendekatan Matematika Realistik... 23

E. Langkah-langkah Pendidikan Matematika Realistik... 23

1. Langkah-langkah Pendidikan Matematika Realistik... 23

F. Desain Pembelajaran Matematika Realistik... 24

G. Pemahaman Matematis... 25

1. Pengertian Pemahaman Matematis... 25

H. Hubungan Pendekatan Realistik dengan Pemahaman Matematis... 26

1. Hubungan Pendekatan Realistik dengan Pemahaman Matematis 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 28

A. Metode Penelitian... 28

B. Prosedur Penelitian... 30

C. Subjek Penelitian... 37

D. Instrumen Penelitian... 37

E. Analisis Data... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 47

A. Deskripsi Awal Penelitian... 47

B. Deskripsi Hasil Penelitian... 47

I. Hasil Penelitian Siklus I... 47

(6)

vii Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Pelaksanaan dan Observasi Pembelajaran... 48

c. Pemahaman Matematis Siswa Siklus I... 50

d. Refleksi Siklus I... 52

II. Hasil Penelitian Siklus II... 52

a. Perencanaan Pembelajaran... 52

b. Pelaksanaan dan Observasi Pembelajaran... 53

c. Pemahaman Matematis Siswa Siklus II... 55

d. Refleksi Siklus II... 58

III. Peningkatan Pemahaman Matematis Siswa dari Siklus I ke Siklus II... 59

IV. Hasil Penelitian Siklus III... 61

a. Perencanaan Pembelajaran... 61

b. Pelaksanaan dan Observasi Pembelajaran... 62

c. Pemahaman Matematis Siswa Siklus III... 64

d. Refleksi Siklus III... 66

V. Peningkatan Pemahaman Matematis Siswa dari Siklus II ke Siklus III... 67

VI. Pembahasan Hasil Penelitain... 70

1. Proses Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Realistik.. 70

2. Prestasi Belajar... 71

3. Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa dalam Pembelajaran Matematika... 72

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 73

A. Simpulan... 73

B. Saran... 74

DAFTAR PUSTAKA... 75

(7)

vii Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RIWAYAT HIDUP PENELITI...

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas... 29

Gambar 3.2 Desain Penelitian... 29

Gambar 3.3 Kajian Berdaur Menurut Kemmis dan MC. Taggart... 30

Gambar 3.4 Alur Desain Penelitian Tindakan Kelas... 35

Gambar 4.1 Nilai Rata-rata Siswa dari Setiap Siklus... 71

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN INSTRUMEN PENELITIAN a. Rencana Pembelajaran Siklus I... 78

b. Rencana Pembelajaran Siklus II... 84

c. Rencana Pembelajaran Siklus III... 93

d. Lembar Evaluasi Siklus I... 108

e. Lembar Evaluasi Siklus II... 109

f. Lembar Evaluasi Siklus III... 110

g. Lembar Pedoman Observasi... 111

(8)

vii Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN HASIL PENELITIAN

a. Hasil Lembar Observasi Kegiatan Siklus I... 117

b. Hasil Lembar Observasi Kegiatan Siklus II... 123

c. Hasil Lembar Observasi Kegiatan Siklus III... 127

d. Hasil Lembar Evaluasi Siswa Siklus I... 137

e. Hasil Lembar Evaluasi Siswa Siklus II... 140

f. Hasil Lembar Evaluasi Siswa Siklus III... 143

g. Hasil Wawancara... 146

h. Foto Kegiatan Pembelajaran Siswa... 154

LAMPIRAN PERIZINAN

a. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian

b. Surat Permohonan Penelitian

(9)

Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SEDERHANA UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA

VANNY PUSPA LESTARI 1003350

ABSTRAK

Penelitian Tindakan Kelas ini dilatar belakangi oleh kurangnya pemahaman matematis siswa pada sifat-sifat bangun ruang sederhana. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 1 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan Matematika Realistik karena dengan menggunakan pendekatan matematika realistik ini kamampuan pemahaman matematis siswa dapat dicapai. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini, peneliti menggunakan desain PTK model Kemmis dan Mc. Taggart dari Kemmis dan Taggart adalah model spiral yang terdiri dari perencanaan (plan), kemudian pelaksanaan (act), dan pengamatan (observasi) kemudian dilakukan refleksi. Data yang diperoleh dari tes evaluasi yang sudah dinilai. Dari tiga siklus diperoleh hasil sebagai berikut: pada siklus pertama nilai rata-rata 52,32, pada siklus kedua rata-rata nilainya adalah 61,23, dan pada siklus ketiga nilai rata-rata yang diperoleh adalah 67. Seiring dengan peningkatan hasil belajar, partisipasi, dan motivasi selama tiga siklus berturut-turut juga mengalami peningkatan.

(10)

Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

APPLICATION OF MATHEMATICS EDUCATION REALISTIC APPROACH TO CONSTRUCTION MATERIALS PROPERTIES ROOM TO IMPROVE

UNDERSTANDING OF SIMPLE MATHEMATICAL STUDENT

VANNY PUSPA LESTARI 1003350

ABSTRACT

Classroom Action Research is motivated by the lack of students' mathematical understanding on the properties of simple geometry. The research was conducted in the fourth grade at SDN 1 Cibodas District Lembang Bandung Regency West. Learning approach used in this study is Realistic Mathematics approach because by using this realistic mathematical approach kamampuan students' mathematical understanding can be achieved. In a class action (PTK), the researchers used a model TOD design Kemmis and Mc. Kemmis and Taggart of Taggart is a spiral model of planning (plan), then the implementation of the (act), and observation (observation) then performed reflection. Data obtained from the evaluation tests that have been assessed. Three cycles of the results are as follows: the first cycle of the average value of 52.32, the second cycle of the average value is 61.23, and the third cycle of the average value obtained was 67. Along with the improvement of learning outcomes, participation, and motivation for three consecutive cycles also increased.

(11)

1

1 Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Undang-undang No.23 Tahun 2003 Pasal 3, dijelaskan bahwa Pendidikan

Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Oleh

karena itu, peningkatan mutu pendidikan dalam upaya penguasaan ilmu dan teknologi,

serta penyempurnaan dan peningkatan berbagai sarana dan prasarana pendidikan

termasuk didalamnya teknik dan strategi pembelajaran, sebagaimana yang tercantum

dalam PP/RI No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang bertujuan

menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Salah satu upaya yang

dapat dilakukan untuk melaksanakan usaha tersebut adalah melalui pembelajaran.

Menurut Prof. DR. Chaedar Alwasilah, MA, pembelajaran adalah sistem sosial

tempat berlangsungnya proses belajar dan mengajar.

Secara etimologi, pengertian matematika berasal dari bahasa Latin manthanein atau

mathemata yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika adalah ilmu yang

tidak jauh dari realitas kehidupan manusia, dan proses pembentukan dan pengembangan

ilmu matematika sejak jaman purba sampai sekarang tidak pernah berhenti. Pendidikan

Matematika diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik agar sanggup menghadapi

perubahan keadaan didalam kehidupan dan dunia yang selalu berkembang melalui

latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, dan

efisien. Serta mempersiapkan peserta didik agar dapat menggunakan matematika dan

pola fikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu

pengetahuan.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan pada semua

jenjang pendidikan. Hal ini karena matematika merupakan pengetahuan yang sangat

(12)

2

2 Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

serta pola pikir mereka selanjutnya. Selain itu, matematika berfungsi sebagai alat bantu

dan pelayanan ilmu yang tidak hanya untuk matematika saja tetapi juga untuk ilmu-ilmu

yang lain.

Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk

mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara

ilmiah. Pendidikan Matematika diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat

membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang

benda-benda konkret disekitar lingkungannya sehingga menunjukan adanya tantangan

dan inisiatif yang kuat bagi siswa untuk memecahkannya.

Fakta di lapangan selama ini menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran

masih banyak permasalahan di dalamnya. Dari hasil pengamatan di kelas serta diskusi

dengan guru, dalam proses pembelajaran Matematika di SD N 1 Cibodas kelas IV

terdapat beberapa kelemahan yang mempengaruhi pemahaman matematis siswa dan

berdasarkan hasil diagnosa, maka ditemukan beberapa kelemahan yang terjadi pada diri

siswa yang diantaranya adalah pemahaman matematis siswa kurang diantaranya adalah

ketika diberikan pertanyaan secara lisan tentang hal yang mudah, siswa tersebut tidak

dapat menjawab pertanyaan peneliti, serta ketika diberikan latihan soal, siswa tersebut

mendapat nilai rendah dan berdasarkan hasil wawancara, siswa tersebut tidak mengerti

soal yang diberikan. Permasalahan yang terjadi disebabkan oleh banyak faktor

diantaranya adalah siswa bermain dengan temannya pada saat guru menjelaskan, siswa

tidak tertarik dengan materi yang disampaikan oleh guru, jumlah siswa yang terlalu

banyak, posisi tempat duduk yang tidak menunjang. Dari permasalahan-permasalahan

tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman matematis siswa kurang karena

pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru tidak dipahami oleh

siswa.

Dari hasil pengamatan peneliti dikelas yang dilakukan di SDN 1 Cibodas selama

PLP, peneliti menemukan penyebab yang mempengaruhi pemahaman matematis siswa

yang terjadi pada guru diantaranya adalah pada saat proses pembelajaran sedang

berlangsung guru masuk ke dalam kelas lalu memberikan soal kepada siswa kemudian

guru tersebut pergi meninggalkan kelas dan kembali lagi ke dalam kelas lalu siswa

mengumpulkan tugasnya kepada guru tanpa penjelasan lebih lanjut tentang materi

(13)

3

3 Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah sikap guru selama proses pembelajaran kurang baik, dan pendekatan

pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi sehingga pemahaman

matematis siswa kurang terhadap pelajaran matematika.

Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu adanya solusi yang tepat untuk

perbaikan dalam proses pembelajaran di kelas. Peneliti menemukan beberapa alternatif

solusi untuk perbaikan proses pembelajaran dikelas yaitu : 1. Menggunakan model

pembelajaran picture and picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar

dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis (Hamdani,2010:89), 2.

Menggunakan metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan memperagakan

barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung

maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau

materi yang sedang disajikan (Syah, 2000:47), 3. menggunakan pendekatan

pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara

meteri yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan

mereka sehari-hari (Nurhadi, 2002: 12), 4. Pendekatan pendidikan realistik matematika,

dengan menggunakan pendekatan ini, para siswa lebih memungkinkan untuk

menerapkan pemahaman dan kemampuan akademik mereka dalam berbagai macam

konteks, baik di dalam kelas maupun diluar kelas, untuk menyelesaikan masalah-masalah

nyata atau masalah-masalah yang disimulasikan, baik sendiri maupun berkelompok

(Sufyani,2009:5). Dari beberapa alternatif solusi tersebut, peneliti memilih solusi

perlunya meningkatkan mutu proses pembelajaran dalam hal perubahan tindakan selama

proses belajar mengajar.

Pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk merangsang siswa adalah

dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik yaitu suatu pendekatan dalam

pembelajaran matematika dalam menempatkan penekanan penggunaan suatu situasi yang

bisa dibayangkan (imagineable) oleh siswa (Van den Heuvel-Panhuizen, 1998).

Kemampuan pemahaman matematis adalah salah satu tujuan penting dalam

pembelajaran, memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada siswa

bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan pemahaman siswa dapat lebih

mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri. Pemahaman matematis juga

(14)

4

4 Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan pembimbing siswa untuk mencapai konsep yang diharapkan. Hal ini sesuai

dengan Hudoyo (1996:28) yang menyatakan: “Tujuan mengajar adalah agar pengetahuan yang disampaikan dapat dipahami peserta didik“. Pendidikan yang baik adalah usaha yang berhasil membawa siswa kepada tujuan yang ingin dicapai yaitu agar

bahan yang disampaikan dipahami sepenuhnya oleh siswa.

Berpijak pada uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk

mengkaji lebih luas permasalahan, yaitu dengan penelitian yang berjudul “Penerapan

Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Pada Materi Sifat-Sifat Bangun Ruang

Sederhana Untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, secara

umum permasalahan yang akan diteliti adalah “Bagaimana meningkatkan pemahaman

matematis siswa dalam materi bangun ruang”.

Masalah tersebut dijabarkan kedalam rumusan masalah yang lebih khusus yaitu

berupa pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran Matematika di kelas IV SD N 1

Cibodas dengan pendekatan pembelajaran pendidikan matematika realistik?

2. Bagaimanakah proses pembelajaran Matematika di kelas IV SDN 1 Cibodas

dengan pendekatan pembelajaran pendidikan matematika realistik?

3. Bagaimanakah peningkatan pemahaman matematis siswa dalam pembelajaran

Matematika di kelas IV SDN 1 Cibodas dengan pendekatan pembelajaran

pendidikan matematika realistik?

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui:

1. Perencanaan pembelajaran Matematika di kelas IV SD N 1 Cibodas ketika

menggunakan pendekatan pembelajaran pendidikan matematika realistik dalam

(15)

5

5 Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Proses pembelajaran Matematika di kelas IV SDN 1 Cibodas ketika menggunakan

pendekatan pembelajaran pendidikan matematika realistik dalam materi sifat-sifat

bangun ruang sederhana.

3. Pengaruh penggunaan pendekatan pembelajaran Matematika di kelas IV SDN 1

Cibodas ketika menggunakan pendekatan pembelajaran pendidikan matematika

realistik dalam materi sifat-sifat bangun ruang sederhana.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Pembelajaran dengan menggunakan hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:

Bagi siswa :

a. Siswa mengalami pembelajaran dengan pendekatan baru yang berbeda dengan

sebelumnya.

b. Membiasakan siswa untuk belajar aktif dan kreatif.

Bagi guru :

a. Mendapat wawasan baru tentang penggunaan media dalam proses pembelajaran.

b. Memberi wawasan baru tentang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

yang baru yaitu pendidikan matematika realistik.

Bagi Peneliti :

a. Sebagai sikap dan pengalaman baru yang bermanfaat untuk menambah wawasan

sehingga dapat meningkatkan kemampuan akademik.

E. Definisi Operasional

1. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik

Pendekatan Matematika Realistik merupakan pendekatan pembelajaran yang

memfokuskan pada mata pelajaran matematika materi sifat-sifat bangun ruang

sederhana yang menempatkan penekanan penggunaan suatu situasi yang dapat

(16)

6

6 Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lima prinsip yang digunakan pada pendekatan pendidikan matematika realistik ini

adalah:

a. Didominasi oleh masalah-masalah dalam konteks, melayani dua hal yaitu sebagai

sumber dan sebagai terapan konsep matematika.

b. Perhatian diberikan pada pengembangan model “situasi skema dan simbol”.

c. Sumbangan dari para siswa, sehingga siswa dapat membuat pembelajaran menjadi

konstruktif dan produktif.

d. Interaktif sebagai karakteristik diproses pembelajaran matematika.

e. Membuat jalinan antar topik atau antar pokok bahasan.

2. Bangun Ruang Sederhana

Bangun ruang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kubus dan balok

3. Pemahaman Matematis

Pemahaman matematis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kemampuan siswa yang berkaitan dengan:

a. Menjelaskan sifat-sifat sederhana bangun ruang kubus.

b. Menjelaskan sifat-sifat sederhana bangun ruang balok.

c. Menyontohkan benda-benda nyata sesuai dengan sifat-sifat sederhana sebuah

bangun ruang pada benda kubus.

d. Menyontohkan benda-benda nyata sesuai dengan sifat-sifat sederhana sebuah

bangun ruang pada benda balok.

e. Menyimpulkan sifat-sifat bangun ruang sederhana dari contoh yang diberikan.

F. Hipotesis Tindakan

Setelah penulis mendeskripsikan yang ada dalam bab 1 maka hipotesis tindakannya

adalah : Jika siswa kelas IV SD N 1 Cibodas mengikuti pembelajaran matematika

dengan menggunakan pendekatan pembelajaran matematika realistik maka pemahaman

(17)

7

7 Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

(18)

21

Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom

Action Research) yang dilakukan oleh peneliti secara langsung. Penelitian Tindakan

Kelas adalah suatu penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang bertujuan untuk

memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas (Kasbollah, 1998:15 dalam

Aisyah, 2008:36). Penelitian ini berbasis kolaboratif, sehingga dalam pelaksanaannya

penelitian dilakukan melalui kerja sama dengan guru wali kelas IV SDN 1 Cibodas yang

selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang optimal melalui cara dan prosedur yang

efektif, sehingga dimungkinkan adanya tindakan yang berulang dengan revisi untuk

meningkatkan pemahaman matematis siswa dalam materi sifat-sifat bangun ruang

sederhana pada mata pelajaran Matematika. Peneliti berperan sebagai guru untuk

melakukan tindakan pembelajaran sesuai perencanaan tindakan yang dibuat.

Dalam penelitian tindakan keals ini dipilih model spiral menurut Kemmis dan

Taggart Mc. (1998 dalam Aisyah, 2008 hal.17) yaitu model siklus yang dilaksanakan

berulang-ulang dan berkelanjutan (siklus spiral) artinya semakin lama siklus diharapkan

semakin meningkat hasilnya. Penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart Mc.

ini merupakan pengembangan dari konsep dasar dari berbagai model penelitian tindakan

kelas (classroom action research) yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Penelitian

tindakan kelas merupakan suatu rangkaian lengkap yang terdiri dari empat komponen.

Komponen-komponen tindakan kelas itu terdiri dari: (1) perecanaan, (2) pelaksanaan, (3)

observasi, dan (4) refleksi.

Rencana

Refleksi

Pengamatan/ Observasi

(19)

22

Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Saraswati (dalam Fitriah, 2003:21) yang diadaptasi dari Hopkins

Desain penelitian lainnya juga dapat dilihat gambar 3.2 dibawah ini:

Spiral penelitian PTK digambarkan oleh Arikunto, et.al, 2007:24 dalam Rismawati,

2009, hal.36

Pada dasarnya dasain Penelitian Tindakan Kelas sama saja. Pada penelitian ini

penulis memilih desain penelitian menurut Arikunto karena dirasakan mudah bagi

penulis.

Tujuan penerapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam pendidikan dan

pembelajaran adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktek

pembelajaran secara berkesinambungan sehingga meningkatkan mutu hasil intruksional,

mengembangkan mutu keterampilan guru, meningkatkan relefansi; meningkatkan

efisiensi pengelolaan intruksional serta menumbuhkan budaya meneliti pada komunitas

(20)

23

Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Prosedur Penelitian

Sesuai dengan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) prosedur penelitian yang

akan ditempuh adalah suatu bentuk proses pengkajian berdaur siklus yang terdiri dari

empat tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan yaitu:

Gambar 3.3: Kajian Berdaur 4 Tahap PTK menurut Kemmis dan Mc. Taggart

(Kasihani Kasbollah, 1997/1998 dalam Cahye, 2008. Hal.38)

Pada gambar diatasn tampak terlihat bahwa didalam pelaksanaan tindakan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mulai dari tahap merencanakan, melakukan tindakan,

mengamati/observasi, dan refleksi merupakan tahapan yang saling berhubungan antara

satu dengan yang lainnya, mulai dari rencana kemudian diadakannya tindakan kemudian

mengamati, lalu hasilnya direfleksi.

Pada tahap pertama, yaitu tahap perencanaan. Pada tahap ini yang harus dilakukan

adalah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan menyusun instrument. Pada

tahap ini merencanakan tindakan apa yang akan dilaksanakan unruk memperbaiki,

meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap sebagai solusi. Dalam tahap ini peneliti

menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, siapa, dan bagaimana tindkan

tersebut dilakukan.

Tahap kedua, yaitu pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini penerapan isi rencana

tindakan kelas yang akan diteliti oleh peneliti. Dalam tahap ini guru dituntut untuk

mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran dikelas.

Tahap ketiga, yaitu observasi. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini dilakukan

oleh pengamat (orang lain/guru sendiri). Pada tahap ini kegiatan pengamatan tidak

dilakukan secara terpisah karena pengamatan tindakan kelas dilakukan pada waktu

tindakan sedang dilakukan.

MERENCANAKAN MELAKUKAN TINDAKAN

(21)

24

Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap keempat adalah tahapan yang terakhir yaitu melakukan refleksi. Yang

dimaksud dengan refleksi pada tahapan ini adalah mengemukakan kembali apa yang

sudah dilakukan selama proses pembelajaran. Dalam kegiatan refleksi ini dilakukan oleh

guru setelah melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk

mendiskusikan implementasi kegiatan yang dilaksanakan. Evaluasi yang dilakukan pada

tahao ini adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran. Selanjutnya observer melakukan

observasi dengan mengamati proses pembelajaran dimulai dari awal sampai akhir, yang

diobservasi adalah kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Tahap refleksi ini yang menjadi patokan untuk rencana selanjutnya. Setiap tahapan ini

dilaksanakan secara terus menerus sehingga perlu adanya pengembangan.

Penulis merencanakan penelitian ini sebanyak tiga siklus yang setiap siklusnya

terdiri atas satu tindakan. Pada siklus pertama dan kedua peneliti menggunakan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara parsial. Dan pada siklus ketiga, peneliti

menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan kurikulum 2013. Dalam

penelitian tindakan kelas istilah tindakan dipahami sebagai aktivitas yang direncanakan

dengan sistematis untuk menghasilkan perbaikan dalam proses pembelajaran untuk

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik lagi.

Untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas, dilakukan berbagai tahapan yang

meliputi tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

1. Perencanaan

a. Permintaan izin surat penelitian kepada Prodi PGSD.

b. Permintaan izin penelitian di SD N 1 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten

Bandung Barat kepada Kepala Sekolah dan guru kelas IV.

c. Observasi. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal tentang kegiatan

belajar mengajar khusunya mata pelajaran matematika kelas IV SD. Kegiatan

observasi dilaksanakan bersamaan dengan Program Latihan Profesi (PLP) pada

saat peneliti melakukan proses pembelajaran di kelas IV.

d. Melakukan telaah terhadap jadwal pelajaran yang ada dan menjadwalkan mata

pelajaran matematika untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan pendidikan matematika realistik materi sifat-sifat bangun ruang

sederhana untuk meningkatkan pemahaman matematis siswa.

e. Melakukan telaah terhadap materi mata pelajaran matematika di kelas IV semester

(22)

25

Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Melakukan telaah terhadap kurikulum mata pelajaran matematika yang harus

disampaikan pada semester II. Dari hasil telaah terhadap tujuan pembelajaran, isi

materi, dan buku sumber akan ditentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan

harapan peneliti agar dapat digunakan untuk membantu siswa dalam mempelajari

materi matematika agar lebih meningkatkan pemahaman matematisnya.

g. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I dengan materi

Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana dengan menggunakan pendekatan pendidikan

matematika realistik, siklus I ini terdiri atas satu tindakan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dengan menggunakan

pendekatan realistik pada mata pelajaran matematika untuk meningkatkan

pemahaman matematis siswa, diupayakan berdasarkan tahapan-tahapan yang sudah

direncakanakan dan dipersiapkan sebelumnya.

Pada tahap pelaksanaan tindakan, dilakukan proses pembelajaran yang

menggunakan pendekatan realistik dengan waktu yang diberikan 6 jam pelajaran

(2xpertemuan) dalam dua siklus pertama dan kedua dengan menggunakan RPP

parsial dan 8jam pelajaran (1xpertemuan) dengan menerapkan RPP Tematik yang

meliputi materi sifat-sifat bangun ruang sederhana dengan menggunakan Lembar

Kerja Siswa (LKS) yang dikerjakan secara kelompok dan lembar evaluasi yang

dikerjakan secara individu pada akhir pembelajaran.

3. Observasi

Pada tahap ini guru melakukan pengamatan terhadap siswa saar pembelajaran

berlangsung. Selama pelaksanaan tindakan, guru menerapkan teknik pemantauan

pada tiap tahapan penelitian dengan menggunakan format observasi yang telah

direncanakan dan dirumuskan sebelumnya.

4. Refleksi

Dari pengamatan dan pengumpulan data yang telah dipersiapkan sebelumnya

dalam kegiatan tindakan pelaksanaan ini, maka diperoleh temuan data dan

informasi-informasi yang selanjutnya direfleksikan untuk diadakan

(23)

26

Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pelaksanaan tindakan dari tiap siklus dapat dilihat pada tabel alur desain

penelitian di bawah ini:

Gambar 3.4

Alur Desain Penelitian Tindakan Kelas

Perencanaan dan Persiapan

- Menyusun Pembelajaran

Tindakan I

- Menyiapkan Alat Peraga/Media

- Menyusun instrumen

Pelaksanaan Tindakan

- Kegiatan Pembelajaran I

- Observasi Proses

Pembelajaran I R S I K L U S I

Refleksi dan Evaluasi

- Analisis Kegiatan

Pembelajaran

- Analisis Masalah

- Evaluasi Tindakan

Pelaksanaan Tindakan

- Kegiatan Pembelajaran II

- Observasi Proses Pembelajaran II P S I K L U S II

Perencanaan dan Persiapan

- Menyusun Pembelajaran

Tindakan III

- Menyiapkan Alat Peraga/Media

- Menyusun instrumen S I K L U S III Pelaksanaan Tindakan

- Kegiatan Pembelajaran I

- Observasi Proses

Pembelajaran I

Re

(24)

27

Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas IV SDN 1 Cibodas yang berlokasi di Jalan

maribaya No. 100 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran

2013/2014, semester II dengan jumlah 48 orang terdiri dari 22 orang siswa laki-laki dan

26 orang siswa perempuan.

D. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh kebenaran yang objektif dalam pengumpulan data diperlukan

adanya instrumen sehingga masalah yang diteliti dapat direfleksi dengan baik. Instrumen

penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data:

1. Instrumen Pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman

guru dalam mengajar dan disusun untuk setiap siklus. Masing-masing RPP berisi

standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan

pembelajaran, dan kegiatan belajar mengajar. Hal ini dilakukan dengan maksud

agar pembelajaran berlangsung terarah dan terkontrol untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.

b. Bahan Ajar

Bahan ajar memuat materi-materi yang harus disampaikan pada proses

penelitian, yaitu mengenai bangun ruang.

2. Instrumen Pengumpulan Data

a. Tes

Tes, digunakan untuk memperoleh data pemahaman matematis siswa dengan

menggunakan pendekatan pendidikan matematika realistik. Teknik pengumpulan

(25)

28

Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen teknik tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa lembar soal

dengan tujuan untuk mengukur hasil akhir pembelajaran. Jenis soal yang

digunakan adalah tes tertulis berbentuk isian, dengan tes tertulis akan terlihat

kemampuan siswa dalam berpikir matematika terhadapa materi yang telah

disampaikan berupa langkah-langkah pengerjaan dari soal. Aturan penyekoran

pemahaman untuk tes tertulis mengacu pada aturan penyekoran menurut Abraham

(1994 dalam Cahye, 2008. Hal.52), dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini:

Tingkat

Pemahaman

Ciri Jawaban Siswa Nilai

Seluruhnya (P) Paham, jawaban benar dan

mengandung seluruh konsep ilmiah

4

Paham Sebagian

(PS)

Jawaban benar dan mengandung

paling sedikit satu kesalahan

konsep

3

Miskonsepsi

Sebagian (MS)

Jawabannya menunjukkan

kesalahpahaman yang mendasar

tentang konsep yang dipelajari

2

Tidak Paham

(TP)

Jawaban salah, tidak relevan atau

jawaban hanya mengandung

pertanyaan serta jawaban kosong

1

Dari tabel tingkat pemahaman siswa menurut Abraham (1994 dalam Cahye,

2008. Hal.52) diatas dapat ditemukan hasil yang diperoleh dari data yang

terkumpul kemudian dianalisis, apakah siswa tersebut ada pada tingkat yang mana

berdasarkan kriteria jawaban dan tingkat pemahamannya.

Pada penelitian ini juga menetapkan Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM) untuk

Kompetensi Dasar (KD) Sifat-sifat bangun ruang sederhana. Analisis KKM dapat

dilihat sebagai berikut:

Tabel 3.2

NO KRITERIA

NILAI

(26)

29

Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 Kompleksitas 2

2 Daya dukung 2

3 Intake 2

Jadi, KKM untuk KD sifat-sifat bangun runag sederhana adalah

(2 + 2 + 2)

9 100 = 67

b. Non Tes

i. Lembar Observasi

Observasi, digunakan untuk memperoleh data pemahaman matematis siswa

dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Pengambilan data dilakukan dengan

pengamatan langsung di kelas mengenai kondisi siswa.

ii. Lembar Wawancara

Wawancara, merupakan bentuk komunikasi verbal antara peneliti dengan

guru bidang studi, semacam percakapan untuk memperoleh informasi. Pada

penelitian ini dilakukan secara bebas tanpa terikat oleh pertanyaan tertulis agar

dapat berlangsung luwes dengan arah yang terbuka. Wawancara adalah suatu cara

mengumpulkan data yang sering digunakan jika kita ingin mengorek sesuatu yang

belum bisa terungkap dengan cara angket atau cara lainnya (Ruseffendi, 2001:109

dalam Nuriyanti, 2008. Hal.31). wawancara ini digunakan untuk mengetahui lebih

lanjut terhadap data-data yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data lainnya.

iii. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa adalah lembar yyang berisi soal-soal yang harus

dipelajari oleh siswa, dan dapat digunakan untuk melihat hasil belajar siswa dan

uuntuk mengidentifikasi penguasaan pembelajaran siswa terhadap pelajaran

matematika yang sedang dipelajarinya. Data dari LKS ini yang dijadikan sebagai

patokan untuk merancang dan melaksanakan tindakan pembelajaran berikutnya,

(27)

30

Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv. Hasil Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengettahuan intelegensi, kemampuan atau bakat

yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunta, 2002:127 dalam Nuriyanti, 2008.

Hal.33). Pemberian tes dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

keanekaragaman jawaban siswa dari soal-soal yang diberikan dan mengetahui

sejauh mena tingkat penguasaan siswa dalam menyelesaikan soal-soal realistik.

v. Foto

Foto adalahh gambar, bayangan, pantulan ragam ilmiah seakan-akan

tindakan pikiran (Depdikbud, 1998:244 dalam Aisyah, 2008. Hal.37). foto

mengahsilkan data deskriptif yang cukup berguna, digunakan untuk menelaah

segi-segi subjektif dan hasilnya dianalisis secara induktif.

E. Analisis Data

Setelah semua data diperoleh maka dilakukan pengolahan data terhadap data

kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah hasil tes pemahaman matematis,

sedangkan data kualitatif berupa angket, lembar observasi, dan wawancara. Prosedur

analisis dari data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengolahan Data Kuantitatif

Data kuantitatif yang diperoleh peneliti adalah hasil test pemahaman dengan

menggunakan hasil statistika deskriptif. Setelah data kuantitatif diperoleh

selanjutnya dilakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut:

a. Penskoran terhadap jawaban siswa terhadap soal tes

b. Presentase tingkat keberhasilan belajaran siswa berdasarkan skor yang diperoleh

dicari dengan menggunakan rumus :

Presentase pemahaman matematis = � ℎ � � ℎ

� x 100 %

Untuk mengklasifikasikan kualitas pemahaman matematis siswa, maka data hasil

tes dikelompokkan dengan menggunakan Skala Lima (Suherman dan Kusumah,

(28)

31

Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Kriteria penentuan tingkat kemampuan siswa

Dari hasil tes pemahaman matematis siswa selanjutnya dianalisis apakah

mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus berikutnya atau tidak. Selain itu, dari data

hasil tes ini juga dapat dianalisis ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus

berikutnya.

Kriteria ketuntasan yang ditetapkan pada kurikulum 1994 (Alhamidi, 2006:41)

adalah siswa yang dikatakan telah belajar tuntas jika sekurang-kurangnya dapat

mengerjakan soal dengan benar sebesar 65% dari skor total. Sedangkan belajar klasikal

dapat dikatakan baik apabila sekurang-kurangnya 85% jumlah siswa telah mencapai

ketuntasan belajar. Apabila siswa yang tuntas belajar hanya 75% maka secara klasikal

dikatakan cukup. Hasil belajar klasikal dapat dikatakan kurang jika presentase siswa

yang tuntas belajarnya kurang dari 60%.

Data hasil kamampuan pemahaman matematis disetiap tindakan pembelajaran,

ditentukan besarnya gain dengan perhitungan sebagai berikut:

g = (skor tes siklus ke-i +1) – (skor tes siklus ke-i)

Presentase Skor Total Siswa Kategori Kemampuan Siswa 90% < A ≤ 100% A (Sangat Baik)

75% < B ≤ 90% B (Baik)

55% < C ≤ 75% C (Cukup)

40% < D ≤ 55% D (Kurang)

(29)

32

Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengetahui pemahaman matematis siswa dari setiap siklus tindakan

pembelajaran yang telah dilakukan dengan mengetahui gain rata-rata yang telah

dinormalisasikan berdasarkan kriteria efektivitas pembelajaran menurut Hake (Wulan,

2009:37 dalam Sufyani P). Rumus yang digunakan untuk perhitungan gain yang

dinormalisasikan adalah:

<g>= � − + 1)−( −)

� − ( −)

Adapun kriteria efektifitas pembelajaran menurut Hake R.R adalah:

Tabel 3.3

Interprestasi Gain yang di normalisasikan

c. Perhitungan Daya Serap Klasikal

Daya Serap Klasikal = � ℎ � � � � � �� � ≥65%

� ℎ � x 100%

d. Untuk menghitung rata-rata data kuantitatif yang berupa nilai siswa dilakukan

dengan membagi jumlah nilai oleh banyaknya siswa (Sudjana, 1996:67 dalam

Cahye, 2009. Hal.40)

X = �1

n

Keterangan :

X = rata-rata

�1 = jumlah nilai n = jumlah siswa

Nilai <g> Interprestasi

0,00 – 0,30 Rendah

0,31 – 0,70 Sedang

(30)

33

Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Pengolahan data kualitatif

a. Menganalisis Data Observasi dan Hasil Wawancara

Data hasil observasi yang sudah terkumpul dirangkum kemudian

diinterpresentasikan agar kesesuaian antar proses pembelajaran yang dilakukan

dengan pembelajaran yang seharusnya dilihat.

Data hasil wawancara dengan siswa dikelompokkan kemudian

(31)

58

Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan pendekatan pendidikan matematika

realistik untuk meningkatkan pemahaman matematis, dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Pembelajaran matematika yang menggunakan pendekatan realistik yang ditinjau

dari segi interaktivitas siswa dan guru, kemudian siswa dengan siswa. Terlihat

adanya interaksi antara siswa dan guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung

dan menimbulkan suasana belajar yang aktif dan kondusif. Soal-soal yang

diberikan kepada siswa bertitik tolak dari hal yang nyata yang sesuai dengan dunia

siswa. Soal tersebut kemudian menjadi bahan diskusi yang menimbulkan interaksi

antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru. Sehingga dapat memperkaya

pengetahuan pemahaman matematisnya. Sikap siswa dalam proses pembelajaran

matematika dengan menggunakan pendekatan realistik memberikan dampak

posittif yaitu siswa mempunyai sikap positif dalam matematika yang ditandai

dengan adanya sikap antusias dan sungguh-sungguh dalam belajar matematika.

Dengan menggunakan pendekatan realistik juga siswa menjadi lebih aktif dan

percaya diri serta berani dalam mengemukakan pendapatnya di depan kelas dan

mampu memberikan alasan dari tes yang dikerjakannya. Oleh karena itu sikap

positif terhadap metematikan berdampak pula terhadap prestasi belajar siswa yang

diketahui dengan adanya peningkatan hasil tes evaluasi yang meningkat dari setiap

siklusnya.

2. Pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan realistik dapat

meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa SD kelas IV. Ini terlihar

dari kemampuan siswa mengemukakan pendapatnya atau memberikan argumen

yang mendukung jawaban mereka dari soal-soal tes yang diberikan.

B. Saran

Penelitian ini memberikan hasil positif terhadap peningkatan kemampuan pemahaman

matematis siswa dikelas IV. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini sangat terbatas

(32)

59

Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lanjutan dengan mengambil subyek penelitian dan materi ajar yang lebih luas serta

(33)

Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, (2008). Upaua Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dengan Pendekatan

Realistik Pada Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Di Kelas V SD Miftahul

Iman Kota Bandung. Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan.

BSNP. (2008). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Cahye, (2008). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Melalui Model

Pembelajaran Tutor Sebaya. Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan.

Daryanto. (2011). Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.

Yogyakarta : Gava Media.

Eriadi. (2008). Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistic Untuk

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Sekolah Menengah

Pertama. Tesis Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Tidak Diterbitkan.

Mulsaya, E. (2010). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Mustaqim, Burhan & Astuti, Ary. (2008). Ayo Belajar Matematika Jilid 4 untuk SD dan

MI Kelas IV. Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Nuriyanti, Sri. (2008). Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Realistik Untuk

Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematika Pada Pokok Bahasan

Bangun Ruang Di Kelas V SDN Isola 1 Kota Bandung. Skripsi UPI. Tidak

Diterbitkan.

Prabawanto, S. (2010). Analisis Data Penelitian (Makalah). Bandung. Universitas

Pendidikan Indonesia.

Ruseffendi,E.T. (2005). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksakta

(34)

Vanny Puspa Lestari, 2014

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sani, Zaini. dkk. (2007). Matematika SD di Sekitar Kita untuk SD Kelas IV Semester

2.Jakarta : Esis

Suharsimi, Arikunto. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan(edisi revisi) cet.IX ;

Jakarta : Bumi Aksara

Sukmadinata, N.S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Tim Bina Karya Guru, (2007). Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas IV.

Jakarta. Erlangga

Trianto. (2011). Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research) Teori & Praktik. Jakarta : Prestasi Pustakarya

Wijaya, Ariadi. (2011). Pendidikan Matematika Realistik.Yogyakarta : Graha Ilmu

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/19600830198603

1-SUFYANI_PRABAWANTO/PEMBELAJARAN_MATEMATIKA_DENGAN_P

ENDEKATAN_REALISTIK_UNTUK_MENINGKATKAN_KEMAMPUAN_P

EMECAHAN_MASA.pdf diunduh pada 12 maret 2014 pukul 16.43

http://e-jurnalpendidikan.blogspot.com/2012/04/penelitian-tindakan-kelas-model-kemmis.html#.UpWczxeahqg diunduh pada 24 November 2013 pukul 23.22

Gambar

Gambar 3.3: Kajian Berdaur 4 Tahap PTK menurut Kemmis dan Mc. Taggart
Gambar 3.4
 Tabel 3.2  NILAI
Tabel 3.3
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan Website Komponen Keras Dengan Menggunakan Microsoft Frontpage 2000 merupakan sebuah aplikasi WWW yang berisi informasi tentang komponen-komponen komputer

Penelitian ini akan dilaksanakan dalan dua siklus dengan menggunakan media gambar. Setiap siswa diberikan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari, kemudian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakter eksekutif berpengaruh secara signifikan terhadap tax avoidance , sedangkan karakteristik perusahaan, kepemilikan keluarga dan

 Do research work on range of exciting topics as assigned and prepare briefing notes  Gain experience in attending various meetings with the Ambassador, maintain notes

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM DESA VOKASI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGEMBANGAN ANYAMAN MENDONG DI DESA CINTARAJA KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN

Jika ditekan tombol LANJUT , maka program akan menampilkan jendela utama yang berisi program pengenalan pola yang digunakan untuk mendeteksi objek, dimana objek yang akan

[r]

Based on the background above, the research problem is “ How is the profile of students’ creativity and concept understanding on science mini- project activity in