PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG
SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan Terhadap Siswa Kelas IV di SDN 1 Cibodas Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat
Tahun Pelajaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Vanny Puspa Lestari NIM 1003350
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG
SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan Terhadap Siswa Kelas IV di SDN 1 Cibodas Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat
Tahun Pelajaran 2013/2014)
Oleh
Vanny Puspa Lestari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Vanny Puspa Lestari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
vii Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN... i
ABSTRAK... ii
KATA PENGANTAR... iii
UCAPAN TERIMA KASIH... iv
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR GAMBAR... ix
DAFTAR LAMPIRAN... x
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan Masalah... 5
C. Tujuan Penelitian... 5
D. Manfaat Hasil Penelitian... 6
E. Definisi Operasional... 6
F. Hipotesis Tindakan... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 9
A. Matematika... 9
1. Pengertian Matematika... 9
2. Fungsi Matematika... 9
3. Tujuan Matematika... 10
4. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar... 11
vii Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pengertian Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik... 16
2. Tujuan Pembelajaran Pendekatan Realistik... 18
3. Kelebihan Pendekatan Realistik... 18
4. Kelemahan Pendekatan Realistik... 19
C. Karakteristik Pendidikan Matematika Realistik... 20
1. Lima Karakteristik Pendidikan Realistik... 20
D. Prinsip-prinsip Pendidikan Matematika Realistik... 22
1. Prinsip Utama Pembelajaran Matematika Realistik... 22
2. Tiga Prinsip Kunci Pendekatan Matematika Realistik... 23
E. Langkah-langkah Pendidikan Matematika Realistik... 23
1. Langkah-langkah Pendidikan Matematika Realistik... 23
F. Desain Pembelajaran Matematika Realistik... 24
G. Pemahaman Matematis... 25
1. Pengertian Pemahaman Matematis... 25
H. Hubungan Pendekatan Realistik dengan Pemahaman Matematis... 26
1. Hubungan Pendekatan Realistik dengan Pemahaman Matematis 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 28
A. Metode Penelitian... 28
B. Prosedur Penelitian... 30
C. Subjek Penelitian... 37
D. Instrumen Penelitian... 37
E. Analisis Data... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 47
A. Deskripsi Awal Penelitian... 47
B. Deskripsi Hasil Penelitian... 47
I. Hasil Penelitian Siklus I... 47
vii Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Pelaksanaan dan Observasi Pembelajaran... 48
c. Pemahaman Matematis Siswa Siklus I... 50
d. Refleksi Siklus I... 52
II. Hasil Penelitian Siklus II... 52
a. Perencanaan Pembelajaran... 52
b. Pelaksanaan dan Observasi Pembelajaran... 53
c. Pemahaman Matematis Siswa Siklus II... 55
d. Refleksi Siklus II... 58
III. Peningkatan Pemahaman Matematis Siswa dari Siklus I ke Siklus II... 59
IV. Hasil Penelitian Siklus III... 61
a. Perencanaan Pembelajaran... 61
b. Pelaksanaan dan Observasi Pembelajaran... 62
c. Pemahaman Matematis Siswa Siklus III... 64
d. Refleksi Siklus III... 66
V. Peningkatan Pemahaman Matematis Siswa dari Siklus II ke Siklus III... 67
VI. Pembahasan Hasil Penelitain... 70
1. Proses Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Realistik.. 70
2. Prestasi Belajar... 71
3. Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa dalam Pembelajaran Matematika... 72
BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 73
A. Simpulan... 73
B. Saran... 74
DAFTAR PUSTAKA... 75
vii Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
RIWAYAT HIDUP PENELITI...
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas... 29
Gambar 3.2 Desain Penelitian... 29
Gambar 3.3 Kajian Berdaur Menurut Kemmis dan MC. Taggart... 30
Gambar 3.4 Alur Desain Penelitian Tindakan Kelas... 35
Gambar 4.1 Nilai Rata-rata Siswa dari Setiap Siklus... 71
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN INSTRUMEN PENELITIAN a. Rencana Pembelajaran Siklus I... 78
b. Rencana Pembelajaran Siklus II... 84
c. Rencana Pembelajaran Siklus III... 93
d. Lembar Evaluasi Siklus I... 108
e. Lembar Evaluasi Siklus II... 109
f. Lembar Evaluasi Siklus III... 110
g. Lembar Pedoman Observasi... 111
vii Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LAMPIRAN HASIL PENELITIAN
a. Hasil Lembar Observasi Kegiatan Siklus I... 117
b. Hasil Lembar Observasi Kegiatan Siklus II... 123
c. Hasil Lembar Observasi Kegiatan Siklus III... 127
d. Hasil Lembar Evaluasi Siswa Siklus I... 137
e. Hasil Lembar Evaluasi Siswa Siklus II... 140
f. Hasil Lembar Evaluasi Siswa Siklus III... 143
g. Hasil Wawancara... 146
h. Foto Kegiatan Pembelajaran Siswa... 154
LAMPIRAN PERIZINAN
a. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian
b. Surat Permohonan Penelitian
Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SEDERHANA UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA
VANNY PUSPA LESTARI 1003350
ABSTRAK
Penelitian Tindakan Kelas ini dilatar belakangi oleh kurangnya pemahaman matematis siswa pada sifat-sifat bangun ruang sederhana. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 1 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan Matematika Realistik karena dengan menggunakan pendekatan matematika realistik ini kamampuan pemahaman matematis siswa dapat dicapai. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini, peneliti menggunakan desain PTK model Kemmis dan Mc. Taggart dari Kemmis dan Taggart adalah model spiral yang terdiri dari perencanaan (plan), kemudian pelaksanaan (act), dan pengamatan (observasi) kemudian dilakukan refleksi. Data yang diperoleh dari tes evaluasi yang sudah dinilai. Dari tiga siklus diperoleh hasil sebagai berikut: pada siklus pertama nilai rata-rata 52,32, pada siklus kedua rata-rata nilainya adalah 61,23, dan pada siklus ketiga nilai rata-rata yang diperoleh adalah 67. Seiring dengan peningkatan hasil belajar, partisipasi, dan motivasi selama tiga siklus berturut-turut juga mengalami peningkatan.
Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
APPLICATION OF MATHEMATICS EDUCATION REALISTIC APPROACH TO CONSTRUCTION MATERIALS PROPERTIES ROOM TO IMPROVE
UNDERSTANDING OF SIMPLE MATHEMATICAL STUDENT
VANNY PUSPA LESTARI 1003350
ABSTRACT
Classroom Action Research is motivated by the lack of students' mathematical understanding on the properties of simple geometry. The research was conducted in the fourth grade at SDN 1 Cibodas District Lembang Bandung Regency West. Learning approach used in this study is Realistic Mathematics approach because by using this realistic mathematical approach kamampuan students' mathematical understanding can be achieved. In a class action (PTK), the researchers used a model TOD design Kemmis and Mc. Kemmis and Taggart of Taggart is a spiral model of planning (plan), then the implementation of the (act), and observation (observation) then performed reflection. Data obtained from the evaluation tests that have been assessed. Three cycles of the results are as follows: the first cycle of the average value of 52.32, the second cycle of the average value is 61.23, and the third cycle of the average value obtained was 67. Along with the improvement of learning outcomes, participation, and motivation for three consecutive cycles also increased.
1
1 Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-undang No.23 Tahun 2003 Pasal 3, dijelaskan bahwa Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Oleh
karena itu, peningkatan mutu pendidikan dalam upaya penguasaan ilmu dan teknologi,
serta penyempurnaan dan peningkatan berbagai sarana dan prasarana pendidikan
termasuk didalamnya teknik dan strategi pembelajaran, sebagaimana yang tercantum
dalam PP/RI No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang bertujuan
menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan untuk melaksanakan usaha tersebut adalah melalui pembelajaran.
Menurut Prof. DR. Chaedar Alwasilah, MA, pembelajaran adalah sistem sosial
tempat berlangsungnya proses belajar dan mengajar.
Secara etimologi, pengertian matematika berasal dari bahasa Latin manthanein atau
mathemata yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika adalah ilmu yang
tidak jauh dari realitas kehidupan manusia, dan proses pembentukan dan pengembangan
ilmu matematika sejak jaman purba sampai sekarang tidak pernah berhenti. Pendidikan
Matematika diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik agar sanggup menghadapi
perubahan keadaan didalam kehidupan dan dunia yang selalu berkembang melalui
latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, dan
efisien. Serta mempersiapkan peserta didik agar dapat menggunakan matematika dan
pola fikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu
pengetahuan.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan pada semua
jenjang pendidikan. Hal ini karena matematika merupakan pengetahuan yang sangat
2
2 Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
serta pola pikir mereka selanjutnya. Selain itu, matematika berfungsi sebagai alat bantu
dan pelayanan ilmu yang tidak hanya untuk matematika saja tetapi juga untuk ilmu-ilmu
yang lain.
Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah. Pendidikan Matematika diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang
benda-benda konkret disekitar lingkungannya sehingga menunjukan adanya tantangan
dan inisiatif yang kuat bagi siswa untuk memecahkannya.
Fakta di lapangan selama ini menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran
masih banyak permasalahan di dalamnya. Dari hasil pengamatan di kelas serta diskusi
dengan guru, dalam proses pembelajaran Matematika di SD N 1 Cibodas kelas IV
terdapat beberapa kelemahan yang mempengaruhi pemahaman matematis siswa dan
berdasarkan hasil diagnosa, maka ditemukan beberapa kelemahan yang terjadi pada diri
siswa yang diantaranya adalah pemahaman matematis siswa kurang diantaranya adalah
ketika diberikan pertanyaan secara lisan tentang hal yang mudah, siswa tersebut tidak
dapat menjawab pertanyaan peneliti, serta ketika diberikan latihan soal, siswa tersebut
mendapat nilai rendah dan berdasarkan hasil wawancara, siswa tersebut tidak mengerti
soal yang diberikan. Permasalahan yang terjadi disebabkan oleh banyak faktor
diantaranya adalah siswa bermain dengan temannya pada saat guru menjelaskan, siswa
tidak tertarik dengan materi yang disampaikan oleh guru, jumlah siswa yang terlalu
banyak, posisi tempat duduk yang tidak menunjang. Dari permasalahan-permasalahan
tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman matematis siswa kurang karena
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru tidak dipahami oleh
siswa.
Dari hasil pengamatan peneliti dikelas yang dilakukan di SDN 1 Cibodas selama
PLP, peneliti menemukan penyebab yang mempengaruhi pemahaman matematis siswa
yang terjadi pada guru diantaranya adalah pada saat proses pembelajaran sedang
berlangsung guru masuk ke dalam kelas lalu memberikan soal kepada siswa kemudian
guru tersebut pergi meninggalkan kelas dan kembali lagi ke dalam kelas lalu siswa
mengumpulkan tugasnya kepada guru tanpa penjelasan lebih lanjut tentang materi
3
3 Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah sikap guru selama proses pembelajaran kurang baik, dan pendekatan
pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi sehingga pemahaman
matematis siswa kurang terhadap pelajaran matematika.
Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu adanya solusi yang tepat untuk
perbaikan dalam proses pembelajaran di kelas. Peneliti menemukan beberapa alternatif
solusi untuk perbaikan proses pembelajaran dikelas yaitu : 1. Menggunakan model
pembelajaran picture and picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar
dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis (Hamdani,2010:89), 2.
Menggunakan metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan memperagakan
barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung
maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau
materi yang sedang disajikan (Syah, 2000:47), 3. menggunakan pendekatan
pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara
meteri yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka sehari-hari (Nurhadi, 2002: 12), 4. Pendekatan pendidikan realistik matematika,
dengan menggunakan pendekatan ini, para siswa lebih memungkinkan untuk
menerapkan pemahaman dan kemampuan akademik mereka dalam berbagai macam
konteks, baik di dalam kelas maupun diluar kelas, untuk menyelesaikan masalah-masalah
nyata atau masalah-masalah yang disimulasikan, baik sendiri maupun berkelompok
(Sufyani,2009:5). Dari beberapa alternatif solusi tersebut, peneliti memilih solusi
perlunya meningkatkan mutu proses pembelajaran dalam hal perubahan tindakan selama
proses belajar mengajar.
Pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk merangsang siswa adalah
dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik yaitu suatu pendekatan dalam
pembelajaran matematika dalam menempatkan penekanan penggunaan suatu situasi yang
bisa dibayangkan (imagineable) oleh siswa (Van den Heuvel-Panhuizen, 1998).
Kemampuan pemahaman matematis adalah salah satu tujuan penting dalam
pembelajaran, memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada siswa
bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan pemahaman siswa dapat lebih
mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri. Pemahaman matematis juga
4
4 Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merupakan pembimbing siswa untuk mencapai konsep yang diharapkan. Hal ini sesuai
dengan Hudoyo (1996:28) yang menyatakan: “Tujuan mengajar adalah agar pengetahuan yang disampaikan dapat dipahami peserta didik“. Pendidikan yang baik adalah usaha yang berhasil membawa siswa kepada tujuan yang ingin dicapai yaitu agar
bahan yang disampaikan dipahami sepenuhnya oleh siswa.
Berpijak pada uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk
mengkaji lebih luas permasalahan, yaitu dengan penelitian yang berjudul “Penerapan
Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Pada Materi Sifat-Sifat Bangun Ruang
Sederhana Untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, secara
umum permasalahan yang akan diteliti adalah “Bagaimana meningkatkan pemahaman
matematis siswa dalam materi bangun ruang”.
Masalah tersebut dijabarkan kedalam rumusan masalah yang lebih khusus yaitu
berupa pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran Matematika di kelas IV SD N 1
Cibodas dengan pendekatan pembelajaran pendidikan matematika realistik?
2. Bagaimanakah proses pembelajaran Matematika di kelas IV SDN 1 Cibodas
dengan pendekatan pembelajaran pendidikan matematika realistik?
3. Bagaimanakah peningkatan pemahaman matematis siswa dalam pembelajaran
Matematika di kelas IV SDN 1 Cibodas dengan pendekatan pembelajaran
pendidikan matematika realistik?
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
1. Perencanaan pembelajaran Matematika di kelas IV SD N 1 Cibodas ketika
menggunakan pendekatan pembelajaran pendidikan matematika realistik dalam
5
5 Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Proses pembelajaran Matematika di kelas IV SDN 1 Cibodas ketika menggunakan
pendekatan pembelajaran pendidikan matematika realistik dalam materi sifat-sifat
bangun ruang sederhana.
3. Pengaruh penggunaan pendekatan pembelajaran Matematika di kelas IV SDN 1
Cibodas ketika menggunakan pendekatan pembelajaran pendidikan matematika
realistik dalam materi sifat-sifat bangun ruang sederhana.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Pembelajaran dengan menggunakan hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut:
Bagi siswa :
a. Siswa mengalami pembelajaran dengan pendekatan baru yang berbeda dengan
sebelumnya.
b. Membiasakan siswa untuk belajar aktif dan kreatif.
Bagi guru :
a. Mendapat wawasan baru tentang penggunaan media dalam proses pembelajaran.
b. Memberi wawasan baru tentang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
yang baru yaitu pendidikan matematika realistik.
Bagi Peneliti :
a. Sebagai sikap dan pengalaman baru yang bermanfaat untuk menambah wawasan
sehingga dapat meningkatkan kemampuan akademik.
E. Definisi Operasional
1. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Pendekatan Matematika Realistik merupakan pendekatan pembelajaran yang
memfokuskan pada mata pelajaran matematika materi sifat-sifat bangun ruang
sederhana yang menempatkan penekanan penggunaan suatu situasi yang dapat
6
6 Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lima prinsip yang digunakan pada pendekatan pendidikan matematika realistik ini
adalah:
a. Didominasi oleh masalah-masalah dalam konteks, melayani dua hal yaitu sebagai
sumber dan sebagai terapan konsep matematika.
b. Perhatian diberikan pada pengembangan model “situasi skema dan simbol”.
c. Sumbangan dari para siswa, sehingga siswa dapat membuat pembelajaran menjadi
konstruktif dan produktif.
d. Interaktif sebagai karakteristik diproses pembelajaran matematika.
e. Membuat jalinan antar topik atau antar pokok bahasan.
2. Bangun Ruang Sederhana
Bangun ruang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kubus dan balok
3. Pemahaman Matematis
Pemahaman matematis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan siswa yang berkaitan dengan:
a. Menjelaskan sifat-sifat sederhana bangun ruang kubus.
b. Menjelaskan sifat-sifat sederhana bangun ruang balok.
c. Menyontohkan benda-benda nyata sesuai dengan sifat-sifat sederhana sebuah
bangun ruang pada benda kubus.
d. Menyontohkan benda-benda nyata sesuai dengan sifat-sifat sederhana sebuah
bangun ruang pada benda balok.
e. Menyimpulkan sifat-sifat bangun ruang sederhana dari contoh yang diberikan.
F. Hipotesis Tindakan
Setelah penulis mendeskripsikan yang ada dalam bab 1 maka hipotesis tindakannya
adalah : Jika siswa kelas IV SD N 1 Cibodas mengikuti pembelajaran matematika
dengan menggunakan pendekatan pembelajaran matematika realistik maka pemahaman
7
7 Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
21
Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Research) yang dilakukan oleh peneliti secara langsung. Penelitian Tindakan
Kelas adalah suatu penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang bertujuan untuk
memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas (Kasbollah, 1998:15 dalam
Aisyah, 2008:36). Penelitian ini berbasis kolaboratif, sehingga dalam pelaksanaannya
penelitian dilakukan melalui kerja sama dengan guru wali kelas IV SDN 1 Cibodas yang
selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang optimal melalui cara dan prosedur yang
efektif, sehingga dimungkinkan adanya tindakan yang berulang dengan revisi untuk
meningkatkan pemahaman matematis siswa dalam materi sifat-sifat bangun ruang
sederhana pada mata pelajaran Matematika. Peneliti berperan sebagai guru untuk
melakukan tindakan pembelajaran sesuai perencanaan tindakan yang dibuat.
Dalam penelitian tindakan keals ini dipilih model spiral menurut Kemmis dan
Taggart Mc. (1998 dalam Aisyah, 2008 hal.17) yaitu model siklus yang dilaksanakan
berulang-ulang dan berkelanjutan (siklus spiral) artinya semakin lama siklus diharapkan
semakin meningkat hasilnya. Penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart Mc.
ini merupakan pengembangan dari konsep dasar dari berbagai model penelitian tindakan
kelas (classroom action research) yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Penelitian
tindakan kelas merupakan suatu rangkaian lengkap yang terdiri dari empat komponen.
Komponen-komponen tindakan kelas itu terdiri dari: (1) perecanaan, (2) pelaksanaan, (3)
observasi, dan (4) refleksi.
Rencana
Refleksi
Pengamatan/ Observasi
22
Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1
Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Saraswati (dalam Fitriah, 2003:21) yang diadaptasi dari Hopkins
Desain penelitian lainnya juga dapat dilihat gambar 3.2 dibawah ini:
Spiral penelitian PTK digambarkan oleh Arikunto, et.al, 2007:24 dalam Rismawati,
2009, hal.36
Pada dasarnya dasain Penelitian Tindakan Kelas sama saja. Pada penelitian ini
penulis memilih desain penelitian menurut Arikunto karena dirasakan mudah bagi
penulis.
Tujuan penerapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam pendidikan dan
pembelajaran adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktek
pembelajaran secara berkesinambungan sehingga meningkatkan mutu hasil intruksional,
mengembangkan mutu keterampilan guru, meningkatkan relefansi; meningkatkan
efisiensi pengelolaan intruksional serta menumbuhkan budaya meneliti pada komunitas
23
Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Prosedur Penelitian
Sesuai dengan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) prosedur penelitian yang
akan ditempuh adalah suatu bentuk proses pengkajian berdaur siklus yang terdiri dari
empat tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan yaitu:
Gambar 3.3: Kajian Berdaur 4 Tahap PTK menurut Kemmis dan Mc. Taggart
(Kasihani Kasbollah, 1997/1998 dalam Cahye, 2008. Hal.38)
Pada gambar diatasn tampak terlihat bahwa didalam pelaksanaan tindakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mulai dari tahap merencanakan, melakukan tindakan,
mengamati/observasi, dan refleksi merupakan tahapan yang saling berhubungan antara
satu dengan yang lainnya, mulai dari rencana kemudian diadakannya tindakan kemudian
mengamati, lalu hasilnya direfleksi.
Pada tahap pertama, yaitu tahap perencanaan. Pada tahap ini yang harus dilakukan
adalah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan menyusun instrument. Pada
tahap ini merencanakan tindakan apa yang akan dilaksanakan unruk memperbaiki,
meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap sebagai solusi. Dalam tahap ini peneliti
menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, siapa, dan bagaimana tindkan
tersebut dilakukan.
Tahap kedua, yaitu pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini penerapan isi rencana
tindakan kelas yang akan diteliti oleh peneliti. Dalam tahap ini guru dituntut untuk
mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran dikelas.
Tahap ketiga, yaitu observasi. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini dilakukan
oleh pengamat (orang lain/guru sendiri). Pada tahap ini kegiatan pengamatan tidak
dilakukan secara terpisah karena pengamatan tindakan kelas dilakukan pada waktu
tindakan sedang dilakukan.
MERENCANAKAN MELAKUKAN TINDAKAN
24
Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahap keempat adalah tahapan yang terakhir yaitu melakukan refleksi. Yang
dimaksud dengan refleksi pada tahapan ini adalah mengemukakan kembali apa yang
sudah dilakukan selama proses pembelajaran. Dalam kegiatan refleksi ini dilakukan oleh
guru setelah melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk
mendiskusikan implementasi kegiatan yang dilaksanakan. Evaluasi yang dilakukan pada
tahao ini adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran. Selanjutnya observer melakukan
observasi dengan mengamati proses pembelajaran dimulai dari awal sampai akhir, yang
diobservasi adalah kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Tahap refleksi ini yang menjadi patokan untuk rencana selanjutnya. Setiap tahapan ini
dilaksanakan secara terus menerus sehingga perlu adanya pengembangan.
Penulis merencanakan penelitian ini sebanyak tiga siklus yang setiap siklusnya
terdiri atas satu tindakan. Pada siklus pertama dan kedua peneliti menggunakan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara parsial. Dan pada siklus ketiga, peneliti
menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan kurikulum 2013. Dalam
penelitian tindakan kelas istilah tindakan dipahami sebagai aktivitas yang direncanakan
dengan sistematis untuk menghasilkan perbaikan dalam proses pembelajaran untuk
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik lagi.
Untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas, dilakukan berbagai tahapan yang
meliputi tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
1. Perencanaan
a. Permintaan izin surat penelitian kepada Prodi PGSD.
b. Permintaan izin penelitian di SD N 1 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten
Bandung Barat kepada Kepala Sekolah dan guru kelas IV.
c. Observasi. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal tentang kegiatan
belajar mengajar khusunya mata pelajaran matematika kelas IV SD. Kegiatan
observasi dilaksanakan bersamaan dengan Program Latihan Profesi (PLP) pada
saat peneliti melakukan proses pembelajaran di kelas IV.
d. Melakukan telaah terhadap jadwal pelajaran yang ada dan menjadwalkan mata
pelajaran matematika untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan pendidikan matematika realistik materi sifat-sifat bangun ruang
sederhana untuk meningkatkan pemahaman matematis siswa.
e. Melakukan telaah terhadap materi mata pelajaran matematika di kelas IV semester
25
Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f. Melakukan telaah terhadap kurikulum mata pelajaran matematika yang harus
disampaikan pada semester II. Dari hasil telaah terhadap tujuan pembelajaran, isi
materi, dan buku sumber akan ditentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan
harapan peneliti agar dapat digunakan untuk membantu siswa dalam mempelajari
materi matematika agar lebih meningkatkan pemahaman matematisnya.
g. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I dengan materi
Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana dengan menggunakan pendekatan pendidikan
matematika realistik, siklus I ini terdiri atas satu tindakan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan realistik pada mata pelajaran matematika untuk meningkatkan
pemahaman matematis siswa, diupayakan berdasarkan tahapan-tahapan yang sudah
direncakanakan dan dipersiapkan sebelumnya.
Pada tahap pelaksanaan tindakan, dilakukan proses pembelajaran yang
menggunakan pendekatan realistik dengan waktu yang diberikan 6 jam pelajaran
(2xpertemuan) dalam dua siklus pertama dan kedua dengan menggunakan RPP
parsial dan 8jam pelajaran (1xpertemuan) dengan menerapkan RPP Tematik yang
meliputi materi sifat-sifat bangun ruang sederhana dengan menggunakan Lembar
Kerja Siswa (LKS) yang dikerjakan secara kelompok dan lembar evaluasi yang
dikerjakan secara individu pada akhir pembelajaran.
3. Observasi
Pada tahap ini guru melakukan pengamatan terhadap siswa saar pembelajaran
berlangsung. Selama pelaksanaan tindakan, guru menerapkan teknik pemantauan
pada tiap tahapan penelitian dengan menggunakan format observasi yang telah
direncanakan dan dirumuskan sebelumnya.
4. Refleksi
Dari pengamatan dan pengumpulan data yang telah dipersiapkan sebelumnya
dalam kegiatan tindakan pelaksanaan ini, maka diperoleh temuan data dan
informasi-informasi yang selanjutnya direfleksikan untuk diadakan
26
Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pelaksanaan tindakan dari tiap siklus dapat dilihat pada tabel alur desain
penelitian di bawah ini:
Gambar 3.4
Alur Desain Penelitian Tindakan Kelas
Perencanaan dan Persiapan
- Menyusun Pembelajaran
Tindakan I
- Menyiapkan Alat Peraga/Media
- Menyusun instrumen
Pelaksanaan Tindakan
- Kegiatan Pembelajaran I
- Observasi Proses
Pembelajaran I R S I K L U S I
Refleksi dan Evaluasi
- Analisis Kegiatan
Pembelajaran
- Analisis Masalah
- Evaluasi Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
- Kegiatan Pembelajaran II
- Observasi Proses Pembelajaran II P S I K L U S II
Perencanaan dan Persiapan
- Menyusun Pembelajaran
Tindakan III
- Menyiapkan Alat Peraga/Media
- Menyusun instrumen S I K L U S III Pelaksanaan Tindakan
- Kegiatan Pembelajaran I
- Observasi Proses
Pembelajaran I
Re
27
Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas IV SDN 1 Cibodas yang berlokasi di Jalan
maribaya No. 100 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran
2013/2014, semester II dengan jumlah 48 orang terdiri dari 22 orang siswa laki-laki dan
26 orang siswa perempuan.
D. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh kebenaran yang objektif dalam pengumpulan data diperlukan
adanya instrumen sehingga masalah yang diteliti dapat direfleksi dengan baik. Instrumen
penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data:
1. Instrumen Pembelajaran
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman
guru dalam mengajar dan disusun untuk setiap siklus. Masing-masing RPP berisi
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan
pembelajaran, dan kegiatan belajar mengajar. Hal ini dilakukan dengan maksud
agar pembelajaran berlangsung terarah dan terkontrol untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
b. Bahan Ajar
Bahan ajar memuat materi-materi yang harus disampaikan pada proses
penelitian, yaitu mengenai bangun ruang.
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Tes
Tes, digunakan untuk memperoleh data pemahaman matematis siswa dengan
menggunakan pendekatan pendidikan matematika realistik. Teknik pengumpulan
28
Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen teknik tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa lembar soal
dengan tujuan untuk mengukur hasil akhir pembelajaran. Jenis soal yang
digunakan adalah tes tertulis berbentuk isian, dengan tes tertulis akan terlihat
kemampuan siswa dalam berpikir matematika terhadapa materi yang telah
disampaikan berupa langkah-langkah pengerjaan dari soal. Aturan penyekoran
pemahaman untuk tes tertulis mengacu pada aturan penyekoran menurut Abraham
(1994 dalam Cahye, 2008. Hal.52), dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini:
Tingkat
Pemahaman
Ciri Jawaban Siswa Nilai
Seluruhnya (P) Paham, jawaban benar dan
mengandung seluruh konsep ilmiah
4
Paham Sebagian
(PS)
Jawaban benar dan mengandung
paling sedikit satu kesalahan
konsep
3
Miskonsepsi
Sebagian (MS)
Jawabannya menunjukkan
kesalahpahaman yang mendasar
tentang konsep yang dipelajari
2
Tidak Paham
(TP)
Jawaban salah, tidak relevan atau
jawaban hanya mengandung
pertanyaan serta jawaban kosong
1
Dari tabel tingkat pemahaman siswa menurut Abraham (1994 dalam Cahye,
2008. Hal.52) diatas dapat ditemukan hasil yang diperoleh dari data yang
terkumpul kemudian dianalisis, apakah siswa tersebut ada pada tingkat yang mana
berdasarkan kriteria jawaban dan tingkat pemahamannya.
Pada penelitian ini juga menetapkan Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM) untuk
Kompetensi Dasar (KD) Sifat-sifat bangun ruang sederhana. Analisis KKM dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.2
NO KRITERIA
NILAI
29
Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 Kompleksitas 2
2 Daya dukung 2
3 Intake 2
Jadi, KKM untuk KD sifat-sifat bangun runag sederhana adalah
(2 + 2 + 2)
9 100 = 67
b. Non Tes
i. Lembar Observasi
Observasi, digunakan untuk memperoleh data pemahaman matematis siswa
dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Pengambilan data dilakukan dengan
pengamatan langsung di kelas mengenai kondisi siswa.
ii. Lembar Wawancara
Wawancara, merupakan bentuk komunikasi verbal antara peneliti dengan
guru bidang studi, semacam percakapan untuk memperoleh informasi. Pada
penelitian ini dilakukan secara bebas tanpa terikat oleh pertanyaan tertulis agar
dapat berlangsung luwes dengan arah yang terbuka. Wawancara adalah suatu cara
mengumpulkan data yang sering digunakan jika kita ingin mengorek sesuatu yang
belum bisa terungkap dengan cara angket atau cara lainnya (Ruseffendi, 2001:109
dalam Nuriyanti, 2008. Hal.31). wawancara ini digunakan untuk mengetahui lebih
lanjut terhadap data-data yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data lainnya.
iii. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar kerja siswa adalah lembar yyang berisi soal-soal yang harus
dipelajari oleh siswa, dan dapat digunakan untuk melihat hasil belajar siswa dan
uuntuk mengidentifikasi penguasaan pembelajaran siswa terhadap pelajaran
matematika yang sedang dipelajarinya. Data dari LKS ini yang dijadikan sebagai
patokan untuk merancang dan melaksanakan tindakan pembelajaran berikutnya,
30
Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv. Hasil Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengettahuan intelegensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunta, 2002:127 dalam Nuriyanti, 2008.
Hal.33). Pemberian tes dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
keanekaragaman jawaban siswa dari soal-soal yang diberikan dan mengetahui
sejauh mena tingkat penguasaan siswa dalam menyelesaikan soal-soal realistik.
v. Foto
Foto adalahh gambar, bayangan, pantulan ragam ilmiah seakan-akan
tindakan pikiran (Depdikbud, 1998:244 dalam Aisyah, 2008. Hal.37). foto
mengahsilkan data deskriptif yang cukup berguna, digunakan untuk menelaah
segi-segi subjektif dan hasilnya dianalisis secara induktif.
E. Analisis Data
Setelah semua data diperoleh maka dilakukan pengolahan data terhadap data
kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah hasil tes pemahaman matematis,
sedangkan data kualitatif berupa angket, lembar observasi, dan wawancara. Prosedur
analisis dari data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengolahan Data Kuantitatif
Data kuantitatif yang diperoleh peneliti adalah hasil test pemahaman dengan
menggunakan hasil statistika deskriptif. Setelah data kuantitatif diperoleh
selanjutnya dilakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut:
a. Penskoran terhadap jawaban siswa terhadap soal tes
b. Presentase tingkat keberhasilan belajaran siswa berdasarkan skor yang diperoleh
dicari dengan menggunakan rumus :
Presentase pemahaman matematis = � ℎ � � ℎ
� x 100 %
Untuk mengklasifikasikan kualitas pemahaman matematis siswa, maka data hasil
tes dikelompokkan dengan menggunakan Skala Lima (Suherman dan Kusumah,
31
Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3
Kriteria penentuan tingkat kemampuan siswa
Dari hasil tes pemahaman matematis siswa selanjutnya dianalisis apakah
mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus berikutnya atau tidak. Selain itu, dari data
hasil tes ini juga dapat dianalisis ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus
berikutnya.
Kriteria ketuntasan yang ditetapkan pada kurikulum 1994 (Alhamidi, 2006:41)
adalah siswa yang dikatakan telah belajar tuntas jika sekurang-kurangnya dapat
mengerjakan soal dengan benar sebesar 65% dari skor total. Sedangkan belajar klasikal
dapat dikatakan baik apabila sekurang-kurangnya 85% jumlah siswa telah mencapai
ketuntasan belajar. Apabila siswa yang tuntas belajar hanya 75% maka secara klasikal
dikatakan cukup. Hasil belajar klasikal dapat dikatakan kurang jika presentase siswa
yang tuntas belajarnya kurang dari 60%.
Data hasil kamampuan pemahaman matematis disetiap tindakan pembelajaran,
ditentukan besarnya gain dengan perhitungan sebagai berikut:
g = (skor tes siklus ke-i +1) – (skor tes siklus ke-i)
Presentase Skor Total Siswa Kategori Kemampuan Siswa 90% < A ≤ 100% A (Sangat Baik)
75% < B ≤ 90% B (Baik)
55% < C ≤ 75% C (Cukup)
40% < D ≤ 55% D (Kurang)
32
Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mengetahui pemahaman matematis siswa dari setiap siklus tindakan
pembelajaran yang telah dilakukan dengan mengetahui gain rata-rata yang telah
dinormalisasikan berdasarkan kriteria efektivitas pembelajaran menurut Hake (Wulan,
2009:37 dalam Sufyani P). Rumus yang digunakan untuk perhitungan gain yang
dinormalisasikan adalah:
<g>= � − + 1)−( −)
� − ( −)
Adapun kriteria efektifitas pembelajaran menurut Hake R.R adalah:
Tabel 3.3
Interprestasi Gain yang di normalisasikan
c. Perhitungan Daya Serap Klasikal
Daya Serap Klasikal = � ℎ � � � � � �� � ≥65%
� ℎ � x 100%
d. Untuk menghitung rata-rata data kuantitatif yang berupa nilai siswa dilakukan
dengan membagi jumlah nilai oleh banyaknya siswa (Sudjana, 1996:67 dalam
Cahye, 2009. Hal.40)
X = �1
n
Keterangan :
X = rata-rata
�1 = jumlah nilai n = jumlah siswa
Nilai <g> Interprestasi
0,00 – 0,30 Rendah
0,31 – 0,70 Sedang
33
Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Pengolahan data kualitatif
a. Menganalisis Data Observasi dan Hasil Wawancara
Data hasil observasi yang sudah terkumpul dirangkum kemudian
diinterpresentasikan agar kesesuaian antar proses pembelajaran yang dilakukan
dengan pembelajaran yang seharusnya dilihat.
Data hasil wawancara dengan siswa dikelompokkan kemudian
58
Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan pendekatan pendidikan matematika
realistik untuk meningkatkan pemahaman matematis, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pembelajaran matematika yang menggunakan pendekatan realistik yang ditinjau
dari segi interaktivitas siswa dan guru, kemudian siswa dengan siswa. Terlihat
adanya interaksi antara siswa dan guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung
dan menimbulkan suasana belajar yang aktif dan kondusif. Soal-soal yang
diberikan kepada siswa bertitik tolak dari hal yang nyata yang sesuai dengan dunia
siswa. Soal tersebut kemudian menjadi bahan diskusi yang menimbulkan interaksi
antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru. Sehingga dapat memperkaya
pengetahuan pemahaman matematisnya. Sikap siswa dalam proses pembelajaran
matematika dengan menggunakan pendekatan realistik memberikan dampak
posittif yaitu siswa mempunyai sikap positif dalam matematika yang ditandai
dengan adanya sikap antusias dan sungguh-sungguh dalam belajar matematika.
Dengan menggunakan pendekatan realistik juga siswa menjadi lebih aktif dan
percaya diri serta berani dalam mengemukakan pendapatnya di depan kelas dan
mampu memberikan alasan dari tes yang dikerjakannya. Oleh karena itu sikap
positif terhadap metematikan berdampak pula terhadap prestasi belajar siswa yang
diketahui dengan adanya peningkatan hasil tes evaluasi yang meningkat dari setiap
siklusnya.
2. Pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan realistik dapat
meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa SD kelas IV. Ini terlihar
dari kemampuan siswa mengemukakan pendapatnya atau memberikan argumen
yang mendukung jawaban mereka dari soal-soal tes yang diberikan.
B. Saran
Penelitian ini memberikan hasil positif terhadap peningkatan kemampuan pemahaman
matematis siswa dikelas IV. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini sangat terbatas
59
Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lanjutan dengan mengambil subyek penelitian dan materi ajar yang lebih luas serta
Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, (2008). Upaua Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dengan Pendekatan
Realistik Pada Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Di Kelas V SD Miftahul
Iman Kota Bandung. Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan.
BSNP. (2008). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Cahye, (2008). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Melalui Model
Pembelajaran Tutor Sebaya. Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan.
Daryanto. (2011). Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.
Yogyakarta : Gava Media.
Eriadi. (2008). Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistic Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Sekolah Menengah
Pertama. Tesis Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Tidak Diterbitkan.
Mulsaya, E. (2010). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Mustaqim, Burhan & Astuti, Ary. (2008). Ayo Belajar Matematika Jilid 4 untuk SD dan
MI Kelas IV. Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Nuriyanti, Sri. (2008). Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Realistik Untuk
Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematika Pada Pokok Bahasan
Bangun Ruang Di Kelas V SDN Isola 1 Kota Bandung. Skripsi UPI. Tidak
Diterbitkan.
Prabawanto, S. (2010). Analisis Data Penelitian (Makalah). Bandung. Universitas
Pendidikan Indonesia.
Ruseffendi,E.T. (2005). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksakta
Vanny Puspa Lestari, 2014
Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sani, Zaini. dkk. (2007). Matematika SD di Sekitar Kita untuk SD Kelas IV Semester
2.Jakarta : Esis
Suharsimi, Arikunto. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan(edisi revisi) cet.IX ;
Jakarta : Bumi Aksara
Sukmadinata, N.S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Tim Bina Karya Guru, (2007). Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas IV.
Jakarta. Erlangga
Trianto. (2011). Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research) Teori & Praktik. Jakarta : Prestasi Pustakarya
Wijaya, Ariadi. (2011). Pendidikan Matematika Realistik.Yogyakarta : Graha Ilmu
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/19600830198603
1-SUFYANI_PRABAWANTO/PEMBELAJARAN_MATEMATIKA_DENGAN_P
ENDEKATAN_REALISTIK_UNTUK_MENINGKATKAN_KEMAMPUAN_P
EMECAHAN_MASA.pdf diunduh pada 12 maret 2014 pukul 16.43
http://e-jurnalpendidikan.blogspot.com/2012/04/penelitian-tindakan-kelas-model-kemmis.html#.UpWczxeahqg diunduh pada 24 November 2013 pukul 23.22