• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERBANDINGAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA DENGAN PEMAIN FUTSAL : Studi Deskriptif Kuantitatif Komparatif di SSB Saswco dan Maestro Futsal.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PERBANDINGAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA DENGAN PEMAIN FUTSAL : Studi Deskriptif Kuantitatif Komparatif di SSB Saswco dan Maestro Futsal."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS PERBANDINGAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA DENGAN PEMAIN FUTSAL

(Studi Deskriptif Kuantitatif Komparatif di SSB Saswco dan Maestro Futsal)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Keolahragaan

oleh

FIRMAN MAULANA 0900177

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS PERBANDINGAN KONDISI FISIK

PEMAIN SEPAK BOLA DENGAN PEMAIN FUTSAL

Oleh Firman Maulana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana sains pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Program Studi Ilmu Keolahragaan

© Firman Maulana 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

(4)

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola dengan Pemain Futsal” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”.

Bandung, Januari 2014

Yang membuat pernyataan,

(5)

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

ANALISIS PERBANDINGAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA DENGAN PEMAIN FUTSAL

(Studi Deskriptif Kuantitatif Komparatif di SSB Saswco dan Maestro Futsal)

Firman Maulana 0900177

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kondisi fisik pemain sepak bola dengan pemain futsal. Sampel diambil sebanyak 15 dari pemain sepak bola dan 15 orang dari pemain futsal dengan jumlah keseluruahan 30 orang, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan tes kondisi fisik yang diantaranya Sit and Reach Test, 3 Hop, Juggling¸Lari 40 meter, Illinois Test, dan Bleep Test. Perhitungan statistik menggunakan SPSS dengan menggunakan sub menu One Sample Kolmogorov Smirnov Z untuk menguji normalitas, One Way Anova untuk menguji homogenitas, dan Independent Sample T Test untuk uji perbandingan. Dari analisis data diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata kondisi fisik pemain sepak bola yaitu 51,2 sedangkan rata-rata kondisi fisik pemain futsal yaitu 48,8. Diperoleh nilai t = 1.994, p = 0.056 > 0,05 maka H0 diterima. Hasil penelitian ini

menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan kondisi fisik pemain sepak bola dengan pemain futsal.

Kata Kunci : Kondisi fisik, Pemain, SepakBola, Futsal.

The purpose of the research is to find a comparison between soccer players’ and futsal

players’ physical condition. The samples of the research are 30 people consist of 15

soccer players and 15 futsal players. Purposive sampling is used to collect the sample. The data is collected by physical condition tests include Sit and Reach Test, 3 Hop, Juggling, 40 meters running, Illinois Test, and Bleep Test. The calculation of statistic data use SPSS program with One Sample Kolmogorov Smirnov Z sub menu to test the normality, One Way Anova to test homogeneity, and Independent Sample T Test to test

the comparison. Based on the data, it can conclude that most soccer players’ physical condition is 51.2 whereas most futsal players’ physical condition is 48.8. t = 1.994, p =

0.056 > 0,05 so H0 is accepted. The result of the research concludes that there is no significant difference between soccer players’ and futsal players’ physical condition.

(6)

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 6

A. Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola dan Futsal ... 6

B. Karakteristik Pemain Sepak Bola ... 9

C. Karakteristik Pemain Futsal ... 11

D. Teknik Dasar Karakteristik Gerak Sepak Bola dan Futsal ... 13

E. Komponen Kondisi Fisik Pendukung Karakterisitik Gerak Cabor Sepak Bola dan Futsal ... 20

F. Analisis Perbedaan Kondisi Fisik Sepak Bola dengan Futsal 24

G. Olahraga Permainan Sepak Bola ... 28

H. Olahraga Permainan Futsal ... 33

(7)

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

J. Kerangka Pemikiran ... 38

K. Hipotesis Penelitian ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

A. Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian ... 39

B. Desain Penelitian ... 39

C. Metode Penelitian ... 39

D. Definisi Operasional ... 41

E. Instrumen Penelitian ... 41

F. Analisis Data ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Deskripsi Hasil Tes Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola dengan Futsal ... 49

B. Pengolahan dan Analisis Data ... 52

C. Diskusi Temuan ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

LAMPIRAN ... 63

(8)

vii

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Penilaian Sit and Reach ... 42

3.2 Penilaian Keliancahan ... 45

4.1 Data Hasil Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola ... 49

4.2 Data Hasil Kondisi Fisik Pemain Futsal ... 50

4.3 Perbandingan Rata-rata per-Item Tes Kondisi Fisik ... 51

4.4 . Hasil Uji Normalitas Kondisi Fisik per-Item Tes ... 53

4.5 Hasil Uji Homogenitas Kondisi Fisik Secara Keseluruhan ... 54

4.6 Hasil Uji Hipotesis per-Item Tes ... 55

(9)

viii

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Desain Penelitian ... 34 3.2 Illinois Test ... 46

(10)

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari penduduk di seluruh dunia. Hal tersebut telah sesuai dengan kenyataan yang terjadi dalam dunia sepak bola bahwa, permainan sekarang tambah maju dan sepak bola adalah olahraga yang mendapat pengikut dan simpatisan paling banyak

di dunia. Artinya permainan ini dikenal dan dimainkan hampir diseluruh lapisan masyarakat mulai dari anak-anak, remaja maupun orang tua bahkan wanitapun menggemari dan memainkannya.

Permainan sepakbola merupakan cabang olahraga permainan beregu atau tim yang terdiri dari sebelas orang. Sehingga kesebelasan yang baik, kuat, dan tangguh adalah kesebelasan yang terdiri dari pemain-pemain yang mampu menyelenggarakan dengan baik untuk kerja sama, penguasaan teknik dasar sepak bola dan kemahiran mengolah bola di lapangan permainan. Tujuan dari permainan sepakbola adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mencegah lawan memasukkan bola ke gawang sendiri. Seperti yang dijelaskan oleh Sucipto, et al. (1999:7) menjelaskan bahwa: “… Masing-masing regu berusaha memasukan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri untuk tidak kemasukan”.

Untuk dapat bermain sepak bola dengan baik harus melakukan latihan yang teratur, dan berkesinambungan. Latihan teknik, taktik, mental maupun fisik merupakan subjek yang menentukan prestasi yang maksimal. Maka dari itu semakin teratur pemain melakukan latihan maka semakin baik pula tingkat keterampilan bermain sepak bolanya.

(11)

2

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ukuran lapangan, 2) bentuk dan ukuran peralatan yang digunakan, 3) jumlah pemain dan 4) waktu pertandingan. Dalam hal ini, permainan futsal merupakan olahraga beregu terdiri dari lima orang pemain termasuk penjaga gawang.

Futsal merupakan permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing beranggota lima orang yang salah satunya adalah penjaga gawang. Menurut Justinus Lhaksana (2011: 7), “Futsal adalah permainan yang sangat cepat dan dinamis. Dari segi lapangan yang relatif kecil, hampir tidak ada ruang untuk membuat kesalahan. Futsal adalah olahraga beregu, kolektivitas tinggi akan

mengangkat prestasi.”

Dalam upaya meningkatkan prestasi aspek-aspek latihan seperti fisik, teknik, taktik dan mental pada olahraga permainan sepak bola maupun futsal, faktor kondisi fisik memegang peranan sangat penting. Kondisi fisik yang baik diperlukan oleh atlet dalam setiap cabang olahraga, guna menunjang pelaksanaan teknik dan taktik saat berlatih atau bertanding. Kondisi fisik yang baik merupakan salah satu syarat pencapaian prestasi. Mengenai hal ini, Sujoto (1990:16) menjelaskan bahwa: “kondisi fisik adalah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet, bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan dasar yang tidak dapat ditunda atau ditawar-tawar lagi.” Sejalan juga dengan pendapat yang diungkapkan Harsono (1988:153)

Kondisi fisik atlet merupakan peranan yang sangat penting dalam program latihannya. Program latihan kondisi fisik haruslah direncanakan secara baik dan sistematis dan ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan fungsional dari system tubuh sehingga dengan demikian memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik.

Kondisi fisik yang baik harus dimiliki seorang atlet karena merupakan syarat yang tidak dapat diabaikan dan penting sekali dalam mencapai prestasi yang tinggi. Disamping itu kondisi fisik yang baik merupakan kunci keberhasilan dalam berbagai cabang olahraga.

(12)

3

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

prestasi yang lebih baik. Kalau kondisi fisik baik maka: 1) akan ada peningkatan dalam kemampuan system sirkulasi dan kerja jantung, 2) akan ada peningkatan kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan, dan komponen kondisi fisik lainnya, 3) akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan, 4) akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan, 5) akan ada respon yang cepat dari organisme tubuh apabila sewaktu-waktu respon demikain dilakukan.

Tingkatan keterampilan pada cabang olahraga merupakan hal yang membedakan seorang juara dan lainnya. Seperti pada cabang olahraga sepakbola maupun futsal, maka semakin baik seseorang dapat menggiring, menembak, dan mengumpan maka semakin baik kemungkinannya untuk menjadi seorang pemain yang sukses. Tetapi keahlian olahraga tersebut akan menjadi terbatas oleh kondisi fisik yang lemah. Kondisi fisik dibagi menjadi 10 komponen yaitu kekuatan, daya tahan, power, kecepatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan dan reaksi, (M. Sajoto, 1988: 10). Dari banyak komponen kondisi fisik tersebut, pada cabang olahraga tertentu memerlukan prioritas kondisi fisik

tertentu. Demikian pula pada cabang olahraga sepakbola, komponen kondisi fisik pada cabang olahraga sepakbola yaitu kekuatan, kelincahan, kecepatan, ketahanan aerobik dan anaerobik dan kelentukan, (Pate, dalam Imam Sadikun 1992: 36).

Pada dasarnya karakteristik gerak permainan sepak bola dengan futsal itu sama, yang membedakannya yaitu dari peraturan permainan sehingga perlu dilihat apakah terdapat perbedaan atau sama dari kondisi fisik para pemain sepak bola dan futsal. Dilihat dari karakteristik gerak yang sama permainan sepak bola dengan futsal yaitu diantaranya passing, dribbling, dan shooting. Kondisi fisik yang terdapat dari karakteristik gerak didalam passing itu sendiri melibatkan koordinasi dan fleksibilitas, lalu dribbling melibatkan kecepatan dan kelincahan, sedangkan shooting melibatkan power dan daya tahan. Seperti yang dikemukakan oleh Matrens (2004:271-272) menjelaskan bahwa:

(13)

4

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari latar belakang diatas maka penulis akan meneliti kondisi fisik para pamain sepak bola dengan futsal yang terdiri dari, kelentukan, power, koordinasi, kecepatan, kelincahan, dan daya tahan. Disini penulis hanya akan melihat kondisi fisik pendukung karakteristik gerak dalam sepak bola dan futsal. Berdasakan uraian tersebut penulis ingin melakukan penelitian dengan menganalisis perbandingan pemain sepak bola dengan futsal dilihat dari kondisi fisik pendukung karakteristik gerak. Penulis mengusung penelitian ini dengan judul Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola dengan Pemain Futsal.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diatas, maka permasalahan penelitian dirumuskan yaitu: Apakah terdapat perbedaan yang signifikan kondisi fisik pemain sepak bola dengan pemain futsal?

C. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui perbedaan fisik kondisi pemain sepak bola dengan pemain futsal.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat untuk beberapa pihak, antara lain:

1. Secara teoritis memberikan informasi terhadap atlet, pelatih dan pembina mengenai kondisi fisik pemain sepak bola dengan pemain futsal.

2. Secara praktis untuk mengetahui tingkat kondisi fisik pemain sepak bola dengan pemain futsal.

(14)

5

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Batasan penelitian

1. Penelitian ini membahas tentang kondisi fisik pendukung karakteristik gerak atlet pemain sepak bola dengan pemain futsal. Aspek kondisi fisik itu sendiri terdiri dari kelentukan, power, koordinasi, kecepatan, kelincahan dan daya tahan.

2. Populasi dalam penelitian ini yaitu Sekolah Sepak Bola (SSB) dan Akademi Futsal (AF). Sampel dalam penelitian ini yaitu pemain sepak bola usia 14-17 tahun dengan jumlah 15 orang di SSB Saswco dan pemain

(15)

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah Sekolah Sepak Bola (SSB) dan Academy Futsal. Peneliti mengambil sampel pemain sepak bola usia 14-17 tahun berjumlah 15 orang dari SSB Saswco dan pemain futsal usia 14-17 tahun berjumlah 15 orang dari Maestro Futsal Academy. Lokasi penelitian dilakukan di

dua tempat dan waktu yang berbeda. Yang pertama di SSB Saswco bertempat di lapangan SECABA, Arcamanik pada hari Selasa, 17 Desember 2013 dan yang kedua di Maestro Futsal Academy di lapangan GASMIN, Antapani pada hari

Jum’at 3 Januari 2014.

B. Desain Penelitian

Gambar 3.1.Desain Penelitian Sumber: Prof. Dr. Sugiyono Keterangan :

X1 = Kondisi Fisik Y1 = Pemain Sepak Bola Y2 = Pemain Futsal

C. Metode Penelitian

Dalam setiap melakukan penelitian diperlukan suatu metode. Metode merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah serta tujuan penelitian

X1

(16)

40

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut. Oleh sebab itu, metode penelitian sangat penting dalam pelaksanaan, pengumpulan dan analisis data. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan metode deskriptif, yaitu penelitian bertujuan untuk

menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai

variabel yang timbul dimasyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan

apa yang terjadi (Bungin, 2004:36 dalam M. Nur Bawono, S.Or., M.Kes.).

Alasan penulis menggunakan metode penelitian deskriptif komparatif karena penelitian ini membandingkan pemain sepak bola dengan futsal dilihat dari

kondisi fisik pendukung karakteristik gerak tanpa memberikan suatu perlakuan pada salah satu atau bahkan keduanya. Penelitian ini hanya memberikan suatu gambaran mengenai fenomena tersebut. Prosedur penelitian merupakan suatu langkah yang ditempuh dalam melakukan penelitian, hal ini sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Untuk itu gambaran mengenai prosedur penelitian sangat diperlukan untuk mempermudah dalam melakukan suatu penelitian. Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh tersebut adalah sebagai berikut:

1. Langkah pertama adalah menentukan populasi, dalam hal ini adalah pemain sepak bola dengan pemain futsal dari SSB dan Academy Futsal yang ada di kota Bandung.

2. Kemudian menentukan sampel sejumlah 15 orang pemain sepak bola dan 15 orang pemain sepak bola dengan jumlah keseluruhan sampel 30 orang menggunakan teknik purposive sampling.

3. Setelah itu menentukan instrumen yang berupa tes yang sesuai dengan penelitian ini, yaitu tes Sit and Reach, tes 3 (three) Hop, Juggling, tes 40 meter, Illinois Agility Test, dan Bleep Test.

4. Selanjutnya adalah melakukan penelitian dan pengambilan data dengan

menggunakan instrumen atau tes yang telah ditentukan.

(17)

41

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Definisi Operasional

1. Kondisi Fisik menurut Martens, (2004:268). Kondisi fisik adalah kemampuan untuk menghadapi tuntutan fisik suatu olahraga untuk tampil secara optimal. Kondisi fisik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan atlet dalam melakukan gerakan yang menutut fisik dengan memenuhi aspek yang terdiri dari kecepatan, kelincahan koordinasi, power dan daya tahan untuk berolahraga secara optimal.

2. Sepak bola menurut Sucipto, (2007:3) adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain dan salah satunya penjaga gawang. Sepak bola yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemain yang telah belajar di Sekolah Sepak Bola dan menguasai permainan sepak bola dalam hal penguasaan gerakan teknik dasar.

3. Futsal menurut Murtahantanto dalam kamus pintar futsal (2005:4) adalah pemainan sepak bola dalam lapangan yang lebih kecil dan jumlah pemain yang lebih sedikit. Futsal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemain yang telah belajar di Sekolah Futsal dan menguasai permainan futsal dalam hal penguasaan gerakan teknik dasar.

E. Instrumen Penelitian

Untuk melihat seberapa besar kondisi fisik antara pemain sepak bola dengan pemain futsal disini penulis akan mengukur seberapa besar kondisi fisik para pemain tersebut. Dari berbagai intrumen penilitian untuk komponen kondisi fisik penulis mengambil intrumen yang menurut penulis tepat digunakan untuk pemain sepak bola dengan pemain futsal. Komponen kondisi fisik yang akan diteliti oleh penulis yaitu kelentukan, power, koordinasi, kecepatan, kelincahan

(18)

42

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terakhir daya tahan kardiovaskular menggunakan Bleep Test. Dari beberapa komponen kondisi fisik dan instrumen yang telah dipaparkan, dibawah ini adalah penjelasan mengenai hal tersebut dilihat dari tujuan, alat yang digunakan, prosedur, skor dan referensi.

1. Kelentukan / Fleksibilitas Tes Sit and Reach

a. Tujuan :

Untuk mengukur fleksibilitas dari pinggul dan punggung juga

elastisitas otot hamstring. b. Alat/fasilitas:

Sit and reach box, lembar observasi pencatat hasil tes dan alat tulis.

c. Pelaksanaan :

Subjek duduk tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua ibu jari kaki rata dengan pinggir alat ukur. Subjek kemudian melakukan gerakan membungkukan atau merenggut badan ke depan sambil meluruskan tangan yang sejajarkan dengan kaki.

d. Pemberian skor :

Besarnya kekuatan tarikan otot punggung subjek dapat dilihat pada alat pengukuran setelah subjek melakukan tes tersebut yang terukur dalam satuan meter (m).

e. Referensi:

Wells, K.F. & Dillon, E.K. (1952). The sit and reach. A test of back and leg flexibility. Research Quarterly, 23. 115-118. (dalam http://www.topendsports.com/)

(19)

43

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Power

Tes 3 (Three) Hop a. Tujuan:

Mengukur kekuatan otot tungkai b. Alat/fasilatas:

Meteran untuk mengukur jarak melompat, garis pembatas atau keucut, lembar observasi pencatat hasil tes dan alat tulis.

c. Pelaksanaan :

Tes ini dilakukan dengan menggunakan satu kaki, dengan cara melompat sebanyak tiga kali sejauh mungkin agar mendapatkan nilai yang baik. Teste berdiri dibelakang garis dengan satu kaki, aba-aba dimulai teste melompot sebanyak tiga kali berturut-turut. Tandai lompatan terakhir si teste lalu ukur berapa jarak yang teste lakukan. d. Skor:

Pengukuran diambil dari take-off line ke titik terdekat dari kontak pada pendaratan melompat ketiga (belakang tumit). Catat jarak terpanjang melompat, yang terbaik dari tiga percobaan.

e. Referensi: http://www.topendsports.com/

3. Koordinasi

Tes kemampuan Juggling dikembangkan oleh pemain sepak bola terkenal Bobby Charlton yang dikutip Danny Mielke (2007: 17) (dalam Yuda M. Awaludin).

a. Tujuan :

Untuk menjaga bola tetap diudara selama satu menit. b. Alat dan perlengkapan :

1) Bola sepak 2) Stop watch

(20)

44

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Tester melakukan gerakan juggling kaki selama satu menit tanpa bola jatuh ke tanah.

2) Sedangkan salah satu dari rekannya menghitung bola yang telah dipantulkan oleh kakinya selama masih diudara.

d. Penskoran :

Nilai diberikan berdasarkan lamanya waktu dalam satu menit tester dapat mempertahankan bola tetap diudara

e. Referensi :

Danny Mielke (2007: 17) (dalam Yuda M. Awaludin 2013: 26-27)

4. Kecepatan

Tes Kecepatan 40 meter a. Tujuan :

Tujuan dari tes ini adalah untuk menentukan akselerasi dan kecepatan . b. Peralatan yang dibutuhkan :

Pita ukur atau trek ditandai, stopwatch atau waktu gerbang, kerucut penanda, permukaan datar dan jelas minimal 60 meter, lembar observasi pencatat hasil tes dan alat tulis.

c. Prosedur :

Tes ini dilakukan berlari secara maksimal berjarak 40 meter, dengan waktu secepat mungkin. Bagian depan kaki harus berada di garis start. Pelari harus diam sebelum dimulai dengan sikap start melayang. Saat aba-aba dimulai pelari harus berlari secepat-cepatnya menuju garis finish. Saat pelari menyentuh garis finish seorang juri harus mencatat waktu pelari tersebut. Setiap orang diberikan kesempatan dua kali percobaan.

d. Hasil :

Jumlah waktu yang ditempuh yang terbaik dari dua kali percobaan. e. Referensi :

(21)

45

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Kelincahan

The Illinois Agility Test ( Getchell , 1979 )

a. Tujuan :

Tes ini bertujuan untuk kecepatan mengontrol tubuh atau kemampuan untuk mengubah arah (kelincahan).

b. Peralatan yang dibutuhkan :

Stopwatch, pita pengukur (meteran), kerucut penanda, lembar observasi pencatat hasil tes dan alat tulis.

c. Prosedur :

Berpola segiempat yang berjarak panjang 10 meter dan lebar 5 meter yang ditengah-tengahnya terdapat empat kerucut. Empat kerucut digunakan untuk menandai awal, akhir dan dua titik balik. Empat kerucut ditempatkan di tengahnya jarak yang sama terpisah. Setiap kerucut di tengah berjarak 3,3 meter terpisah. Sebelum memulai subjek harus berada di belakang garis start. Pada perintah 'Ya' stopwatch

dan dengan demikian berikut ini adalah norma untuk tes Illinois Agility pemberin skor penilian untuk pria dan wanita dengan kelompok sasaran tingkat nasional usia 16 hingga 19 tahun yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.2. Penliaian Kelincahan

Sumber: Davis B. et al; Physical Education and the Study of Sport; 2000

Rating Males Females

Excellent < 15.2 < 17.0 Above Average 16.1-15.2 17.9-17.0

(22)

46

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Below Average 18.3-18.2 23.0-21.8

Poor > 18.3 > 23.0

f. Referensi :

Getchell B. Physical Fitness: A Way of Life, 2nd ed. New York: John Wiley and Sons, Inc., 1979. dalam http://www.topendsports.com/

Gambar 3.2. Illinois Test Sumber: © topendsports.com

6. Daya Tahan Cardiovaskular Beep Test

a. Tujuan :

Untuk meng-test kebugaran aerobik dilakukan secara maksimal. b. Alat/fasilitas :

Flat, kerucut sebagai penanda jarak, pita pengukur 20m, bip tes cd, cd player, laptop, sound aktif, lembar observasi pencatat hasil tes dan alat tulis.

c. Pelaksanaan :

(23)

47

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dibelakang garis start yang telah disediakan menghadap garis ke dua. Siapkan alat audio untuk mengatur waktu lari yang telah dibuat oleh peneliti terdahulu sebuah rekaman untuk beep test. Subjek harus mendengarkan instruksi dari rekaman tersebut. Kecepatan di awal sangat lambat. Subjek terus berjalan antara dua baris, kemudian memutar balik ke arah garis tadi ditandai dengan rekaman beep. Setelah sekitar satu menit, suara menunjukkan peningkatan kecepatan , dan bunyi bip akan lebih dekat bersama-sama. Ini berlanjut setiap

menitnya. Jika subjek tersebut tercapai sebelum bip berbunyi, subjek harus menunggu sampai bunyi bip terdengar sebelum melanjutkan. Jika subjek tidak tercapai sebelum bip berbunyi, subjek diberikan peringatan dan harus terus berjalan ke garis, kemudian berbalik dan mencoba untuk mengejar ketinggalan dengan kecepatan waktu dua lebih 'beep'. Tes ini dihentikan jika subjek gagal mencapai garis (dalam jarak 2 meter) untuk dua ujung berturut-turut setelah peringatan.

d. Skor :

Untuk penskoran bagi atlet adalah tingkat dan jumlah lari (20m) dicapai sebelum mereka tidak dapat bersaing dengan rekaman. Dalam pencatatan diambil dari terakhir lari yang tak mencapai dengan rekaman.

F. Analisis data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan komputerisasi program SPSS (Statistikal Product and Service Solution) versi 16.0 for windows. Program ini digunakan karena memiliki kemampuan analisis

statistik cukup tinggi. Selain itu sistem manajemen data pada lingkungan grafis

(24)

48

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perbandingannya. Namun sebelum itu ada beberapa uji yang harus dilakukan terlebih dahulu.

Analisis yang pertama mencari rata-rata dan setandar deviasi dari masing-masing data. Selanjutnya melakukan uji normalitas dan homogenitas. Uji ini dilakukan untuk menentukan sifat distribusi data. Analisis untuk uji normalitas ini menggunakan uji statistik One Sample Kolmogorov Smirnov Z. Uji statistik ini biasa digunakan untuk menentukan normalitas suatu kumpulan data. Sedangkan untuk uji homogenitas menggunakan One Way Anova dengan mengaktifkan Homogenity of Veriance Tes t analisis ini digunakan untuk melihat homogen suatu

kumpulan data. Analisis. Selanjutnya adalah menentukan perbedaan signifikansi

untuk masing-masing data. Perbandingan dilakukan terhadap satu data dengan data yang lainnya. Uji statistik yang digunakan untuk analisis ini bergantung pada sifat normalitas data. Bila data yang dianalisis bersifat normal, maka uji statistik yang digunakan adalah independent sample t test. Tingkat kepercayaan analisis

data pada penelitian ini adalah 95%, sehingga nilai α untuk penelitian ini adalah

(25)

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data, analisis data dan pembahasan bab IV mengenai Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola dan Pemain Futsal, diperoleh kesimpulan berdasarkan hasil tes kondisi fisik pemain sepak bola dan pemain futsal bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan kondisi

fisik pemain sepak bola dengan pemain futsal.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengajukan saran atau rekomendasi yang dapat digunakan sebagai pemahaman dan literature tambahan diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi para atlet, diharapkan untuk selalu menjaga kondisi fisik diluar program latihan dan jangan cepat puas dengan prestasi telah diraih tetap berlatih dengan keras agar tercapainya suatu prestasi yang maksimal. 2. Bagi para pelatih olahraga khususnya cabang olahraga sepak bola dan

futsal, sebaiknya selalu memperhatikan kondisi fisik para atlet, untuk meningkatkan kondisi fisik atlet, para pemain sepak bola dan futsal harus menggunakan metode latihan kondisi fisik bukan menggunakan game atau bermain dengan bola.

(26)

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Awaludin, Yuda M. (2013). Kontribusi Keterampilan Juggling Kaki dan Agility Terhadap Dribbling pada Cabang Olahraga Sepak Bola. Skripsi FPOK UPI. UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Federation Internationale de’ Football Association (FIFA). [Online]. History of Futsal. Tersedia : http://www.fifa.com. [21 Mei 2013]

FIFA. (2010). Law of The Game Peraturan permainan 2010/2011. Jakarta: PSSI

Fuziyono, Asep. (2013). Profil Kondisi Fisik Atlet Sepak Bola SMA NEGERI 3 CIMAHI. Skripsi FPOK UPI. UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Griwijoyo, S. (2007). Ilmu Faal Olahraga : Fungsi Tubuh Manusia Pada Olahraga. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. FPOK UPI.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma.

Hornix, N. (2012). Training Football Conditioning: Endurance (Part 5). Dalam Soccer Coaching Internasional [online], 6 halaman. Tersedia:

www.soccer-coaching-internasional.com [21 November 2012]

Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat. (1999). Sistem Monitoring Evaluasi dan Pelaporan. Jakarta: KONI Pusat

Lhaksana, Justinus. (2011). Taktik dan Strategi Futsal Modern. Jakarta: Be Champion.

Martens, R. (2004). Succesfull Coaching. United States: Human Kinetics

Nurhasan, Hasanudin, Dudung (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. FPOK UPI. Bandung

PSSI. (2012). Peraturan Permainan Futsal. Jakarta

Sajoto. (1990). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Dahara Prize.

Scheunemann, T.el al (2012). Kurikulum dan Pedoman Dasar Sepak Bola

(27)

63

Firman Maulana, 2014

Analisis Perbandingan Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Dengan Pemain Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Shvoong Book. [online]. Sepak Bola. Tersedia:

http://id.shvoong.com/humanities/history/2176057-pengertian-sepak-bola-dan-sejarah/#ixzz2U4P0br5P [23 Mei 2013]

Sidik, D. Z. (2010). Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung: FPOK UPI

Sucipto. (2000). Sepak Bola. DEPDIKBUD. DIRJEN Pendidikan Dasar dan Menengah

Suherman, A., Damayanti, I., dan Rahayu, I. (2012). Penulisan Karya Ilmiah untuk Mahasiswa Ilmu Keolahragaan. Bandung : FPOK-UPI.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

The Sport Scince Resource. [online]. Fitness Testing. Tersedia: http://www.topendsports.com/ [19 November 2013]

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI

Gambar

Tabel
Gambar
Gambar 3.1.Desain Penelitian
Tabel 3.1 Penilaian Sit and Reach
+3

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil uji reliabilitas angket dari variabel kemampuan manajerial kepala sekolah, disiplin kerja guru dan kinerja mengajar guru dapat diketahui bahwa angket dalam

mengetahui pengaruh ekstrak bunga pepaya jantan terhadap parameter farmakokinetika natrium diklofenak dan pemakaian kombinasi antara natrium diklofenak dengan ekstrak bunga

SEGMEN BERITA REPORTER B Kali Code Sebagai Kawasan Wisata Alternatif. SEGMEN BERITA REPORTER C Wonosari, Dari Kerajinan Sampai

gerakan yang dimulai dengan melompatkan kaki kanan ke depan diikuti kaki kiri, posisi badan setengah jongkok, kemudian posisi tangan kanan rentang kesamping kanan lurus dan

Titik-titik sudut daerah layak adalah titik-titik yang merupakan titik perpotongan 2 garis kendala dan memenuhi semua ketaksamaan linear yang menjadi kendala masalah PL

aktivitas belajar siswa yang meningkat dan telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapakan. Oleh karenan itu peneliti memutuskan untuk menghentikan

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai current ratio yang rata-rata di atas 200%dalam lima tahun terakhir ini menunjukkan jika Koperasi Pegawai