• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA (Studi Deskriftip Pada SSB Tanjung Medal Tanjungsari).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA (Studi Deskriftip Pada SSB Tanjung Medal Tanjungsari)."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN

PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

(Studi Deskriftip Pada SSB Tanjung Medal Tanjungsari)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh

Sugeng Hadiyanto

0803031

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLARAGA DAN KESEHATAN

(2)

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Profil Kondisi Fisik Pemain Depan Tengah dan Pemain Belakang

Pada Olahraga Sepak Bola

Oleh

Sugeng Hadiyanto

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Sugeng Hadiyanto 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

September 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Sugeng Hadiyanto

Nim : 0803031

Judul : Profil Kondisi Fisik Pemain Depan Tengah dan Pemain Belakang Pada Olahraga Sepak Bola

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH DOSEN PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. Mulyana, M.Pd NIP. 197108041998021001

Pembimbing II

Drs. Satriya NIP. 196002101987031004

(4)

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(5)

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Pembimbing: Dr. Mulyana, M.Pd Drs. Satriya

*Sugeng Hadiyanto 2014

Latihan fisik menjadi sangat penting sebagai pondasi utama bagi seorang pemain sepak bola. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai kondisi fisik pemain depan, pemain tengah, dan pemain belakang pada SSB Tanjung Medal dibawah usia 20 tahun dan mengetahui manakah diantara ketiga posisi tersebut yang memiliki kondisi fisik baik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriftip. Subjek penelitian ini adalah siswa SSB Tanjung Medal dibawah usia 20 tahun sebnyak 30 orang. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa pemberian tes kondisi fisik, seperti tes lari 15 menit, lari cepat 20 meter, tes sit and reach, tes vertical jump, tes shuttle run. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemain depan berada dalam kategori cukup, pemain tengah berada dalam kategori kurang, dan pemain belakang berada dalam kategori kurang. Dengan demikian kondisi fisik pemain depan lebih baik dari pada pemain tengah dan pemain belakang. Sedangkan kondisi fisik untuk keseluruhan SSB Tanjung Medal dibwah usia 20 tahun berada dalam kategori kurang.

(6)

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN

BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Pembimbing: Dr. Mulyana, M.Pd Drs. Satriya

*Sugeng Hadiyanto 2014

Physical exercise is very important as the main foundation for a football player. This study aims to obtain a clear picture of the physical condition of players forward, midfielder and defender at Cape Medal SSB under the age of 20 years and know which of the three positions that have a good physical condition. The research method used is the method deskriftip. The subjects were students SSB Cape Medal under the age of 20 years as many as 30 people. Instrument used in this study is a form of testing physical conditions, such as the 15-minute test run, 20-meter sprint, sit and reach test, test vertical jump, shuttle run test. The results showed that the forwards are in enough categories, are central players in the low category, and the defender is in a category less. Thus the physical condition of the better forwards in the midfielder and defender. While the overall physical condition for SSB Cape Medal under the age of 20 years are in the poor category

(7)

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D.Manfaat Penelitian ... 5

E. Keterbatasan Penelitian ... 5

F. Definisi Operasional ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Hakekat Permainan Sepak Bola ... 7

B. Lapangan Permainan Sepak Bola ... 8

C. Karakteristik Permainan Sepak Bola ... 9

D.Pengertian Kondisi Fisik ... 11

E. Komponen-Komponen Kondisi Fisik ... 12

F. Peranan Kondisi Fisik Dalam Sepak Bola ... 14

G.Karakteristik Pemain Sepak Bola dan Hubungan Dengan Kondisi Fisik ... 17

(8)

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel ... 26

C. Langkah-Langkah Penelitian ... 27

D.Instrumen Penelitian ... 31

E. Prosedur Pengolahan Data ... 35

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ... 42

B. Pengujian Prasyarat Analisis ... 45

C. Diskusi Penemuan ... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... .... 56

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... .... 57

(9)

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kategori Skor Tes Lari 15 Menit ... 32

Tabel 3.2 Kategori Skor Tes Sit and Reach ... 33

Tabel 3.3 Kategori Skor Tes Shuttle Run ... 35

Tabel 3.4 Kategori Skor Tes Vertical Jump ... 36

Tabel 3.5 Kategori Skor Tes Lari 20 Meter ... 37

Tabel 3.6 Rumus Uji Kesamaan Beberapa Varians (HOMOGENITAS) ... 39

Tabel 3.7 Uji Kesamaan Beberapa Rata-Rata (ANAVA) ... 40

Tabel 3.8 Konversi Nilai ... 40

Tabel 3.9 Kategori Status Kondisi Fisik ... 41

Tabel 4.1 Data Rata-Rata Posisi Pemain SSB Tanjung Medal ... 42

Tabel 4.2 Hasil Penghitungan Uji Normalitas ... 48

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Homogenitas Kesamaan Beberapa Varians ... 48

Tabel 4.4 Hasil Penghitungan Uji Kesamaan Beberapa Rata-Rata dengan Pendekatan Analisis Varians ... 49

(10)

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lapangan Sepak Bola ... 8

Gambar 3.1 Alur Penelitian ... 29

Gambar 3.2 Tes Sit and Reach ... 33

Gambar 3.3 Tes Shuttle Run ... 34

Gambar 3.4 Tes Vertical Jump ... 36

Gambar 4.1 Hasil Tes Lari 15 Menit ... 43

Gambar 4.2 Hasil Tes Lari 20 Meter ... 44

Gambar 4.3 Hasil Tes Sit and Reach ... 45

Gambar 4.4 Hasil Tes Vertical Jump ... 46

(11)

1

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Hal ini bisa dilihat pada antusiasme masyarakat Indonesia terhadap olahraga sepak bola pada saat ini, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Sebagai olahraga permainan yang sangat menarik, dapat dimainkan oleh semua golongan umur, karena pada dasarnya permainan sepak bola diciptakan dengan konsep sebuah permainan yang dimainkan dengan menonjolkan unsur kesenangannya dan dimainkan secara beregu.

Permainan ini bertujuan untuk memasukan bola kedalam gawang lawan sebanyank-banyaknya dan berusaha menjaga gawangnya sendiri agar tidak kemasukan. Sucipto, (2000:7). Hal ini berarti regu yang berhasil memasukan bola lebih bamyak dinyatakan sebagai pemenang pertandingan.

Seiring dengan perkembangan jaman, maka bartambah pula fungsi dan manfaat dari sepak bola, selain untuk olahraga rekreasi dan olahraga prestasi, sekarang juga olahraga sepak bola dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan. Banyaknya event-event yang diselenggarakan baik ditingkat nasional oleh induk organisasi olahraga sepak bola di Indonesia yaitu Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) maupun event internasional yang diselenggarakan oleh induk organisasi sepak bola dunia yaitu Federation International Football Assosiation (FIFA). Banyak event yang diselenggarakan oleh FIFA, diantaranya adalah Piala Dunia (World Cup) yang merupakan event terbesar yang diselenggarakan oleh FIFA dan berlangsung setiap empat tahun sekali.

(12)

2

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peranannya masing-masing. Penjaga gawang bertindak sebagai palang pintu terakhir pertahanan suatu tim yang bertugas menjaga gawang agar tidak dibobol oleh lawan. Pemain Belakang adalah pemain bertahan yang bertugas sebagai penghalang serangan lawan atau sebagai penjaga pertahanan dari serangan lawan. Pemain belakang juga umumnya bertubuh besar dan tegap, dan biasanya juga tinggi, namun terdapat pula beberapa pemain belakang bertubuh pendek. Semua pemain belakang harus pandai melakukan tackel, dan perlu mempunyai keahlian penguasaan bola yang cukup. Para pemain belakang biasanya bertahan di paruh lapangannya sendiri, dan biasanya pemain belakang yang mempunyai postur tinggi maju ke depan membantu penyerangan saat tim mereka melakukan tendangan sudut atau tendangan bebas dimana ada kemungkinan mencetak gol melalui sundulan kepala.

Pemain tengah (Gelandang) seorang pemain yang berada di antara penyerangan dan bertahan. Fungsi utama mereka adalah mendapatkan dan menguasai bola, serta memberikan bola kepada para penyerang. Namun ada juga gelandang yang tugasnya lebih bertahan, dan ada pula yang posisinya hampir seperti seorang penyerang. Selain itu juga seorang pemain tengah mempunyai tugas-tugas yang penting diantaranya menerima bola yang ditujukan ke depan, bertahan atau melakukan tackel terhadap pemain lawan, mencetak atau membantu menciptakan sebuah gol, sehingga mereka dianggap sebagai anggota terpenting dalam sebuah tim.

Pemain depan (Penyerang) adalah pemain yang bertugas sebagai ujung tombak penyerangan yang tugas utamanya membobol gawang lawan, dan dapat juga sebagai pembuka ruang bagi timnya.

Melihat karakteristik posisi pemain sepak bola di atas tentunya kondisi fisik setiap posisi pemain sepak bola akan berbeda, seperti yang diungkapkan oleh Scheuneman (2013-62) menjelaskan bahwa :

(13)

3

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

oleh penjaga gawang dan center back, karena pergerakan mereka memang tidak terlalu signifikan.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi fisik setiap posisi pemain sepak bola tentunya berbeda. Karena peran dan tugas posisi setiap pemain mempunyai tugasnya masing-masing. Lebih lanjut Scheuneman (2010-63) mengemukakan rata-rata VO2 max setiap posisi pemain sepak bola adalah “center back 56, pemain lapangan tengah 62, striker 60”.

Para pemain sepak bola yang dikatakan di atas dituntut untuk mempunyai teknik, taktik/strategi, fisik dan mental yang baik. Dewasa ini dalam permainan sepak bola, selain teknik, taktik dan mental kondisi fisik juga memegang peranan yang sangat penting, karena kondisi fisik dianggap sebagai faktor utama bagi seorang atlet sepak bola untuk dapat bertanding dengan baik.

Seperti diungkapkan oleh Harsono (1988 : 153), kondisi fisik pemain baik maka :

1) Akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung.

2) Akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, dan kecepatan.

3) Akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu bertanding.

4) Akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah pertandingan.

5) Akan ada respon yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respon demikian dieperlukan.

Prestasi yang optimal dapat diraih oleh seorang atlet apabila atlet tersebut memiliki tingkat kualitas kondisi fisik yang baik, sehingga perlunya latihan kondisi fisik yang terprogram secara sistematis dan terencana. Mengenai kondisi fisik Harsono (1988:153) menjelaskan :

(14)

4

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Di tambahkan oleh Sajoto dalam Satriya, dkk (2010:51) bahwa, “kondisi fisik adalah salah satu persyaratan yang diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan yang tidak dapat ditunda-tunda atau ditawar-tawar lagi.”

Kondisi fisik merupakan pondasi awal yang harus diperhatikan dalam meningkatkan kualitas atlet. Semakin bagus kualitas fisik atlet semakin mudah dalam mencapai prestasinya. Karena dengan kondisi fisik yang bagus maka akan menunjang aspek-aspek latihan seperti teknik, taktik, dan mental. Latihan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh sesuai program yang diberikan pelatih akan meningkatkan keterampilan terbaiknya.

Berdasarkan penjelasan di atas, kondisi fisik harus benar-benar diperhatikan oleh setiap pelatih baik dalam latihan rutin maupun dalam menghadapi pertandingan sehingga seorang pelatih dapat mengetahui kondisi fisik pemainnya. Dengan demikian latihan kondisi fisik menjadi sangat penting karena dengan memberikan beban latihan yang benar, kondisi fisik atlet dapat dikembangkan secara optimal. Tetapi pada kenyataannya banyak pelatih yang mengabaikan komponen kondisi fisik tersebut dalam melatih atlet sepak bola, hal ini biasanya mengakibatkan penurunan kualitas kondisi fisik para atlet sehingga sulit dalam mencapai prestasi yang maksimal.

Sebagai contohnya beberapa klub di Indonesia yang sebagian besar pemainnya mengalami penurunan kondisi fisik selama 90 menit waktu pertandingan. Penurunan kondisi fisik itu sendiri terjadi hampir di paruh babak yang kedua, sehingga berpengaruh besar terhadap kualitas permainan di lapangan. seperti, tingkat konsentrasai terhadap permainan mulai menurun, penguasaan bola/control bola tidak sempurna, dan komunikasi sesama pemain menurun. Oleh karena itu kondisi fisik sangat berpengaruh terhadap permainan sepak bola.

(15)

5

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SSB yang ada maka penulis memutuskan utuk memilih SSB Tanjung Medal sebagai sampel penelitian.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimakah profil kondisi fisik pemain SSB Tanjung Medal.

2. Apakah terdapat perbedaan kondisi fisik antara pemain depan, tengah, dan pemain belakang SSB Tanjung Medal.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui kondisi fisik pemain SSB Tanjung Medal

2. Untuk dapat mengetahui kondisi fisik yang baik, pemain depan, tengah dan pemain belakang.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian maka yang diharapkan penulis melalui penelitian ini adalah :

1. Untuk memperoleh pemahaman secara teoritis yang pada akhirnya dapat dijadikan sebagai referensi bagi para pelatih maupun atlet bahwa kondisi fisik sangat penting bagi atlet dalam suatu pertandingan.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi pelatih sebagai pembanding dalam memberikan porsi latihan fisik sesuai dengan kebutuhan atlet untuk peningkatan prestasi.

E. Keterbatasan Penelitian

(16)

6

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lingkupnya agar diperoleh hasil yang diinginkan dan sesuai dengan tujuan. Batasan penelitianya adalah sebagai berikut :

1. Objek penelitian ini adalah mengukur kondisi fisik pemain depan, tengah dan belakang

2. Kajian kondisi fisik hanya dilihat pada kemampuan atlet pada komponen daya tahan, fleksibilitas, kekuatan, kelincahan, kecepatan, power.

3. Subjek penelitian ini adalah team sekolah sepak bola.

F. Definisi Oprasional

Penafsiran seseorang terhadap suatu istilah kadang-kadang berbeda, sehingga dapat mengakibatkan salah pengertian. Oleh karena itu untuk menghindari kesalah pahaman dalam penulisan ini maka penulis merumuskan sebagai berikut :

1. Kondisi fisik menurut Harsono (1988:153), latihan kondisi fisik haruslah direncanakan secara baik dan sistematis dan ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga dengan demikian memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik.

2. Sepak bola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. (Sucipto, 2007:7)

3. Pemain belakang (bek) adalah pemain yang berada di depan penjaga gawang yang bertugas sebagai penghalang serangan lawan.

4. Pemain tengah (gelandang) adalah pemain yang bertugas mengatur irama permainan dan juga sebagai penghubung antara pertahanan dan penyerangan. 5. Pemain depan adalah pemain yang berada dekat dengan penjaga gawang awan

(17)

25

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian perlu menetapkan suatu metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan. Metode merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mnencapai tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk menggabarkan, mengungkapkan, dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian.

mengenai metode penelitian Arikunto (2010:203) menjelaskan “metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitianya. Vareasi metode tersebut adalah angket, wawancara, pengamatan, atau observasi, tes, dan dokumentasi”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Dalam metode deskriptif, tujuan yang hendak dicapai adalah menggambarkan atau mendeskripsikan fakta-fakta, atau membuat kesimpulan atas fenomena yang yang diselidiki. Menurut Arikunto (2010:3) menjelaskan bahwa “penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:306) penelitian deskriptif adalah “menetapkan fokus penelitian, memilih informan, sebagai sumber data,melakukan pengumnpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya”. Dari kedua pendapat tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitan yang dilakukan oleh peneliti dengan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk lapaoran penelitian

(18)

26

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Penelitian sebagai alat peka dapat bereaksi terhadap segala stimimulus dari lingkungan yang harus diperkirakanya bermakna atau tidak bagi penelitia.

2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.

3. Tiap situsai merupakan keseluruhan.

4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia.

5. Peneliti sebagai instrumen dapat segea menganalisis data yang diperoleh.

Dalam penelitian deskriptif yang akan penulis lakukan, informasi atau data akan diperoleh melalui pemberian istrumen tes, yaitu tes kondisi fisik pemain depan, pemain tengah, dan pemain belakang pada SSB Tanjung Medal. Data tersebut kemudian disusun dan diolah sehingga dapat menetapkan sebuah kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumya.

B. Populasi dan Sampel 1. Popuasi

(19)

27

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tanjung Medal Tanjungsari di bawah usia 20 tahun (19 tahun) yang berjumlah 30 orang.

2. Sampel

Langkah selanjutnya adalah menentukan sampel. Dalam suatu penelitian sering digunakan sampel atau kelompok yang mewakili penelitian. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. Mengenai sampel penelitan. Sugiyono (2010-81) mengatakan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut Arikunto (2010:174) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Mengenai penentuan jumlah sampel penelitian, penulis berpedoman pada pendapat Arikunto (2006:134) :

Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik ambil semua sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 %, atau 20-25 % atau lebih.

Berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka untuk jumlah sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pemain SSB Tanjung Medal dibawah usia 20 tahun yang berjumlah 30 orang dengan perincian delapan orang pemain depan, 10 orang pemain tengah, dan 12 orang pemain belakang. Sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Hal ini dilakukan karena jumlah populasi kurang dari 100.

C. Langkah-Langkah Penelitian

Untuk memperlancar proses penelitian, maka perlu dirancang langkah-langkah yang akan peneliti lakukan dalam penelitian ini, diantaranya:

1. Menentukan populasi. 2. Menentukan sampel

(20)

28

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Menarik kesimpulan

Mengacu pada desain penelitian tersebut, maka disusun lah langkah-langkah penelitian sebagimana digambarkan pada hal 30.

D. Prosedur Pengetesan 1. Persiapan penelitian

Penulis menyiapkan surat izin penelitian dari fakultas, pendidikan kepelatihan olahraga (FPOK UPI).

Penulis meminta izin kepada penanggung jawab SSB Tanjung Medal untuk mengadakan penelitian.

Penulis meminta izin kepada pelatih selaku pelatih SSB Tanjung Medal untuk melakukan penelitian.

2. Prosedur pengetesan

Teste berkumpul dan berdoa.

Memberikan penjelasan cara-cara pengetesan yang terdiri dari lima item tes yang terdiri dari tes lari 15 menit, tes lari 20 meter, tes sit and reach, tes vertical jump, tes shuttle run,

Pemanasan Memberi contoh

Ada pun tata cara pelaksanaan pengetesan tes kondisi fisik tertera pada hal 30-36

Teste dikatakan sah apabila berhasil melakukan item tes yang dilakukan.

Gagal apabila teste tidak melakukan lima item tes, diantaranya adalah  Teste dinyatakan gagal apabila pada saat melakukan tes lari 15

(21)

29

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Teste dinyatakan gagal apabila pada saat melakukan tes lari 20 meter tidak nyampe ke garis finis.

 Teste dinyatakan gagal apabila pada saat melakukan tes sit and reach posisi lutut tidak dalam keadan lurus.

 Teste dinyatakan gagal apabila pada saat melakukan tes shuttle run teste tidak menyentuh garis yang telah disediakan.

3. Kualifikasi tester dalam pelaksanaan tes ini :

Ridwan Nugraha S.Pd Pelatih SSB Tanjung Medal lulusan FPOK UPI. 4. Evaluasi

(22)

30

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Alur Penelitian Menentukan Populasi

Menentukan Sampel

Tes Kondisi Fisik

Pengolahan dan Analisis Data

(23)

31

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian

Dalam suatu penelitian, untuk mencapai keberhasilan maka diperlukan alat ukur untuk mendapatkan data, seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:203) bahwa “instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, sistematis, sehingga lebih mudah di olah”. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:148) “instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Berdasarkan pendapat dari kedua ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa instrument penelitian addalah alat-alat yang digunakan dalam penelitian terutama berkaitan dengan proses pengumpulan data. Alat ini diperlukan agar mendapat data yang selanjutnya dapat diolah ddan dianalisa. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode observasi dengan bentuk instrument berupa tes dan pengukuran kondisi fisik.

(24)

32

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah tes kemampuan komponen fisik dasar atlet cabang olahraga sepak bola, di antaranya :

Tes lari 15 menit untuk mengukur komponen daya tahan cardiovascular, sebagai permainan sepak bola yang lamanya waktu pertandingan 2x45 menit dengan ciri lari dan shooting sudah pasti membutuhkan kemampuan daya tahan cardiovascular yang baik, karena dengan kemampuan daya tahan yang baik

pemain akan terus melakukan mobilisasi di tengah lapangan. Hermanu, dkk (2008-29).

Tes sith and reach yaitu untuk mengukur komponen fleksibilitas pemain sepak bola, Hermanu, dkk (2008-32) menjelaskan bahwa “seorang pemain sepak bola yang memiliki kelenturan bagus akan terlihat indah gerakanya pada saat pemain tersebut mendribbling bola, selain itu juga pemain yang memiliki tingkat fleksibilitas tinggi tidak rawan cedera”. Maka oleh karena itu fleksibilitas sangat penting dalam menunjang penampilan atet di dalam lapangan.

Tes shuttle run, yaitu untuk mengukur komponen kelincahan. Kemampuan kondisi fisik kelincahan sangat dibutuhkan dalam permainan sepak bola terutama dalam situasi mendribbling bola. Hermanu, dkk (2008-31) menjelaskan bahwa : “mendribbling bola harus dilakukan dengan cepat dan dengan tiba-tiba merubah arah sehingga banyak musuh yang terkecoh oleh gerakan kita”. Ini biasanya banyak dilakukan oleh pemain depan untuk lolos dari kawalan para pemain belakang.

Tes vertical jump yaitu untuk mengukur komponen fisik power. Komponen fisik power sangat dibutuhkan oleh pemain sepak bola terutama dalam melakukan shooting untuk mencetak goal atau duel di udara dengan pemain lawan. Hermanu, dkk (2008-32) menjelaskan bahwa

Power sangat dibutuhkan oleh para pemain sepak bola terutama dalam melakukan shooting untuk mencetak goal. Ini dilakukan bila pertahanan lawan sangat sulit untuk di tembus dengan kerjasama, apa lgi dribbling solo run, maka jalan keluarnya adalah shooting.

(25)

33

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tes lari cepat 20 meter yaitu untuk mengukur komponen kecepatan, komponen fisik kecepatan dalam sepak bola sangat dibutuhkan pada saat akan melakukan perebutan bola, kemana bola bergerak dengan cepat kesana kita kita mengejar. Artinya ada waktu yang dibutuhkan dari pertama kita melihat kemana bola bergerak, dengan gerak pertama kita memberi respon. Hermanu, dkk (2008-31).

Berikut adalah tes kemampuan komponen fisik dasar atlet cabang olahraga sepak bola, di antaranya :

a. Lapangan yang rata atau lintasan yang telah diketahui panjangnya sehingga mudah untuk menentukan waktu 15 menit.

b. Bendera start dan tiang pancang c. Pluit

d. Stop watch

e. Tanda/garis untuk start dan finis Pelaksanaan:

Subjek berdiri di belakan garis start. Pada aba-aba “siap” subjek mengambil sikap start berdiri untuk siap lari. Pada aba-aba “ya” subjek lari selama 15 menit sampai ada tanda waktu 15 menit berakhir dan peluit dibunyikan.

Pemberian skor:

Jarak yang ditempuh oleh subjek tersebut selama 15 menit dicatat dalam satuan meter, untuk kemudian dimodifikasi menjadi skor sesuai dengan tabel yang tersedia.

(26)

34

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

>59 Sempurna

56-58 Baik sekali

53-55 Baik

50-52 Cukup

<49 Kurang

Tabel 3.1 Kategori Skor Tes Lari 15 Menit

2. Tes sit and reach Validitas : 0,993 Reliabilitas : 0,997

Tujuan : untuk mengukur fleksibilitas dari pinggul dan punggung, juga elastisitas otot-otot hamstring.

Alat/Fasilitas:

a. Bangku dan meteran

b. Lembar observasi pencatatan hasil tes dan alat tulis.

Pelaksanaan :

(27)

35

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 Tes Sit and Reach

(Sumber : http://hfboards.hockeysfuture.com/)

Pemberian skor :

Besarnya jangkauan kedua ujung jari tangan ke depan dapat dilihat pada alat pengukur setelah subjek melakukan tes tersebut yang terukur dalam satuan cm.

Putera Nilai

>24 Sempurna

18-23 Baik sekali

12-17 Baik

6-11 Cukup

1-5 Kurang

Tabel 3.2 Kategori Skor Tes Sit and Reach 3. Shutle run

Validitas : 0,993 Reliabilitas : 0,997

Tujuan : untuk mengukur kelincahan dan koordinasi. Alat/Fasilitas:

a) Lintasan lurus, rata dan tidak licin, jarak antara garis start dan finis max 10 meter.

b) Peluit c) Stop watch

d) Bendera strat dan tiang pancang

e) Lembar observasi pencatatan hasil tes dan alat tulis

(28)

36

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Subjek berdiri dibelakan garis start dengan sikap berdiri, setelah aba-aba “ya” subjek dengan segera lari ke depan secepat mungkin menuju garis akhir dan menyentuh garis tersebut engan tangan. Setelah itu kembali ke garis start dan menyentuh garis tersebut, kemudian berputar lagi dan lari menuju garis akhir, lalu berputar lagi dan segera lari lagi. Demikian seterusnya dilakukan dengan lari bolak-balik sehingga mencapai frekuensi sebanyak 6 x 10 m. Subjek diberi kesempatan melakukan tes tersebut sebanyak dua kali.

Gambar 3.3 Tes Shuttle Run

(Sumber : http://www.woodgrovesec.moe.edu.sg/)

Pemberian Skor :

Waktu terbaik dari dua kesempatan yang dicatat 1/10 detik.

Putera Nilai

<15.5 Sempurna

16-15.6 Baik sekali

16.6-16.1 Baik

17.1-16.7 Cukup

17.7-17.2 Kurang

(29)

37

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Validitas : 0,999 Reliabilitas : 0,997

Tujuan : Untuk mengukur daya ledak (power) otot tungkai Alat/fasilitas :

a. Dinding dan lantai yang rata dan cukup luas

b. Papan berwarna gelap berukuran 30 x 150 cm, berskala satuan ukuran sentimeter, yang digantung pada dinding, dengan ketinggian jarak antara lantai dengan angka 0 (nol) pada papan skala ukuran 150 cm

c. Kapur dan alat penghapusLembar observasi pencatatan hasil tes dan alat tulis

Pelaksanaan :

(30)

38

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.4 Tes Vertical Jump

(Sumber : http://www.jumphigherscience.com/)

Pemberian skor :

Selisih yang terbesar antara tinggi jangkauan sesudah melompat dengan tinggi jangkauan sebelum melompat, dari tiga kali percobaan. Tinggi jangkauan di ukur dalam satuan cm.

Putera Nilai

>70 Sempurna

62-69 Baik sekali

53-61 Baik

46-52 Cukup

38-45 Kurang

Tabel 3.4 Kategori Skor Tes Vertical Jump 5. Lari Cepat 20 Meter

(31)

39

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan : untuk mengukur komponen fisik kecepatan

e. Bendera start dan tiang pancang Pelaksanaan:

Subjek berlari di belakang garis start dengan sikap berdiri, setelah diberi aba-aba “ya” subjek lari ke depan secepat mungkin menempuh jarak 20 meter. Pada saat subjek menyentuh/ melewati garis finis stop watch dihentikan.

Pemberian skor :

Waktu yang ditempuh subjek saat berlari pada lintasan 20 m. Waktu terbaik dari dua kali kesempatan diambil yang paling cepat.

Putera Nilai mengolahnya dengan menggunakan rumus-rumus statistika. Langkah pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(32)

40

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menghitung rata-rata dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus sebagai berikut:

Untuk menghitung simpangan baku penulis menggunakan rumus sebagai berikut:

S = simpangan baku yang dicari ∑ = jumlah dari

X = nilai data mentah

X = nilai rata - rata yang dicari N = jumlah sampel

(33)

41

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku. Kemudian dihitung peluang F (Z1) = P (ZZ1)

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ..., Zn Σ Zi jika proporsi ini dinyatakan s(Zi), maka :

d. Menghitung selisih F (Zi) – S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Untuk menolak dan menerima hipotesis, kita bandingkan Lo

dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah : tolak hipotesis nol jika Loyang diperolehdari

data pengamatan melebihi L dari daftar tabel.

4. Menguji homogenitas. Uji kesamaan beberapa varians dengan rumus sebagai berikut

Tabel 3.6 Uji Kesamaan Beberapa Rata-Rata (HOMOGENITAS)

Sampel kel dk 1/dk Si Log

Si dk (log Si) 1 n - 1 1/n - 1 S log S n - 1 (log S) 2 n - 1 1/n - 1 S log S n - 1 (log S) K n - 1 1/n - 1 S log S n - 1 (log S) Jumlah Σ(n - 1) Σ 1/n - 1 Σ n - 1 (log S)

5. Uji kesamaan beberapa rata-rata.

(34)

42

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

analisis varians (ANAVA), ada pun harga-harga yang diperlukan untuk analisis varians ini adalah, seperti yang tertera pada halaman 41

Tabel 3.7 Uji Kesamaan Beberapa Rata-Rata (VARIANS)

Sumber Variansi Dk JK RJK F

Tabel 3.8 Konversi Nilai

KATEGORI KONVERSI NILAI

Tabel 3.9 Kategori Status Kondisi Fisik

Rentang Skor Kategori Kemampuan

(35)

43

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8,0 – 9,5

6,0 – 7,9

4,0 – 5,9

2,0 – 3,9

Baik Sekali

Baik

Cukup

Kurang

(Cholil, 2008:47)

6. Menentukan Presentase Kategori

Dari data yang diolah kemudian diseerhanakan ke dalam presentase dengan menggunakan analisis deskriftif presentase engan rumus yang tertera berikut ini:

Keterangan:

DF = Klasifikasi nilai

(36)

54

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan, analisa data, dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab IV, maka penulis menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan tentang tes kondisi fisik sepak bola pemain depan, pemain tengah, dan pemain belakang SSB Tanjung Medal dibawah usia 20 tahun adalah kondisi fisik untuk keseluruhan pemain SSB Tanjung Medal dibawah usia 20 tahun berada dalam kategori kurang. Pemain depan berada dalam kategori cukup, pemain tengah berada dalam kategori kurang, dan pemain belakang berada dalam kategori kurang. Dengan demikian kondisi fisik pemain depan lebih baik dari pada pemain tengah dan pemain belakang.

B. Saran

Adapun saran atau rekomendasi penulis setelah melakukan penelitian ini yang dapat dianjurkan adalah sebagai berikut :

1. Bagi para siswa SSB Tanjung Medal, diharapkan untuk selalu menjaga dan berlatih terus menerus tentang kondisi fisiknya setiap hari, baik pada saat jam latihan atau pun pada saat jam diluar latihan, dan mengikuti latihan yang diberikan oleh pelatih dengan sungguh-sungguh.

2. Bagi para pelatih olahraga khususnya untuk cabang olahraga sepak bola, sebaiknya selalu memperhatikan kondisi fisik para atlet dalam melatih atau membina atlet agar berprestasi dalam berbagai kompetisi, selain itu sebagai pelatih harus mempunyai atau menyusun program latihan yang terperinci sesuai dengan kelompok umur atletnya.

(37)

masing-55

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masing terutama dalam mencakup fisik, teknik, taktik, dan mental, dan selain itu dalam pemilihan sampel ambillah sampel yang prestasinya jauh lebih baik lagi.

(38)

56

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekataan Taktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekataan Taktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Devany , J. (1988). Rahasia Para Bintang Sepak Bola.

Djide, T. (2008). Bahan Kuliah Sepak Bola. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. FPOK UPI.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching, Jakarta: CV. Tambak Kusuma.

Hermanu, E., Usli, L., (2008). Modul Pelatihan Cabang Olahraga Sepak Bola. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK UPI.

Luxbacher, Joseph A (2011 ). Sepak Bola: Langkah-langkah Menuju Sukses (edisi kedua). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Matjan, Bastinus N. (2010). Ilmu Kesehatan Olahraga. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. UPI Bandung.

Nurhasan. (2007). Modul Tes Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK UPI

Nurhasan., Hasanudin, Dudung. dan Hidayah Nidaul. (2008). Statistika. Jurusan Pendidikan Kepelatihan UPI Bandung.

Satriya, dkk (2010). Modul Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK UPI

Scheunemann, T. (2013). 101 Tanya Jawab Seru Tentang Sepak Bola. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Sucipto, dkk. (2000). Sepak Bola. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah

(39)

57

Sugeng Hardiyanto, 2014

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN DEPAN TENGAH DAN PEMAIN BELAKANG PADA OLAHRAGA SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository. upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukardi. (2008). Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: PT.Bumi Aksara

http://infoblogid.blogspot.com/2013/08/standar-ukuran-lapangan-sepek-bola.html

http://www.indobarca.org/analisa-bek-tengah-terbaik-barca-2013

Gambar

Gambar 2.1 Lapangan Sepak Bola  .........................................................................
Tabel 3.2 Kategori Skor Tes Sit and Reach
Gambar 3.3 Tes Shuttle Run(Sumber : http://www.woodgrovesec.moe.edu.sg/ )
Gambar 3.4 Tes Vertical Jump
+3

Referensi

Dokumen terkait