• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG APRESIASI GURU DALAM SOAL LATIHAN MEKANIKA TEKNIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMKN 2 GARUT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG APRESIASI GURU DALAM SOAL LATIHAN MEKANIKA TEKNIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMKN 2 GARUT."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG APRESIASI GURU DALAM SOAL LATIHAN MEKANIKA TEKNIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR

SISWA SMKN 2 GARUT

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

oleh

Gina Nurhasanah

NIM 1000210

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Dalam Soal Latihan Mekanika Teknik Dengan

Motivasi Belajar Siswa SMKN 2 Garut

Oleh: Gina Nurhasanah

NIM 1000210

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Gina Nurhasanah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

GINA NURHASANAH

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG APRESIASI GURU DALAM SOAL LATIHAN MEKANIKA TEKNIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR

SISWA SMKN 2 GARUT

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Sudjani, M.Pd. NIP. 19630628 198803 1 002

Pembimbing II

Dr. Rina Marina Masri, MP NIP. 19650530 199101 2 001

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Teknik Sipil

(4)

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3

C. Batasan Masalah Penelitian ... 3

D. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

G. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II PERSEPSI SISWA, APRESIASI GURU, MOTIVASI BELAJAR, PENELITIAN YANG RELEVAN, ASUMSI DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 6

A. Persepsi Siswa ... 6

B. Apresiasi Guru ... 10

C. Motivasi ... 13

D. Penelitian yang Relevan ... 18

E. Asumsi ... 20

F. Hipotesis ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 21

B. Metode dan Desain penelitian ... 22

(5)

iv

D. Definisi Operasional ... 24

E. Teknik Pengumpulan Data ... 24

F. Instrumen dan Kisi-Kisi Penelitian ... 25

G. Teknik Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Hasil Penelitian ... 41

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 52

A. Simpulan ... 52

B. Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 54

(6)

Tabel 3.1 Nama Kelas Dan Jumlah Siswa SMKN 2 Garut ... 21

Tabel 3.2 Kriteria Skor Alternatif Jawaban Instrumen Skala Likert ... 26

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Sebelum Uji Coba ... 26

Tabel 3.4 Interpretasi Koefesien Reliabilitas ... 30

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner Sesudah Uji Coba ... 31

Tabel 3.6 Format Pengumpulan Data Hasil Penelitian ... 33

Tabel 3.7 Kriteria Uji Kecenderungan ... 34

Tabel 3.8 Kriteria Interpretasi Presentase Skor ... 34

Tabel 3.9 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 38

Tabel 3.10 Penarikan Kesimpulan ... 40

Tabel 4.1 Skala Skor Mentah Variabel X ... 41

Tabel 4.2 Presentase Skor Tiap Indikator Variabel X ... 43

Tabel 4.3 Skala Skor Mentah Variabel Y ... 44

(7)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian ... 23

Gambar 3.2 Grafik Normalitas Variabel X... 36

Gambar 3.3 Grafik Normalitas Variabel Y... 37

Gambar 4.1 Diagram Persentase Kecenderungan Variabel X ... 42

Gambar 4.2 Diagram Presentase Skor Tiap Indikator Variabel X ... 43

Gambar 4.3 Diagram Persentase Kecenderungan Variabel Y ... 45

(8)

Lampiran 1

1.1 Kisi-Kisi Instrumen

1.2 Angket Uji Coba Instrumen 1.3 Angket Penelitian

Lampiran 2

2.1 Skor Hasil Uji Coba Instrumen (Variabel X) 2.2 Hasil Uji Validitas Instrumen (Variabel X) 2.3 Skor Hasil Uji Coba Instrumen (Variabel Y) 2.4 Hasil Uji Validitas Instrumen (Variabel Y) 2.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X

2.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y 2.7 Skor Hasil Penelitian (Variabel X)

2.8 Perhitungan Skor Sub Indikator (Variabel X) 2.9 Persentase Skor Variabel X

2.10 Skor Hasil Penelitian (Variabel Y)

2.11 Perhitungan Skor Sub Indikator (Variabel Y) 2.12 Persentase Skor Variabel Y

2.13 Hasil Uji Normalitas Variabel X 2.14 Hasil Uji Normalitas Variabel Y 2.15 Hasil Uji Korelasi

Lampiran 3

3.1 Tabel N-Normal 3.2 Tabel Chi-Kuadrat

3.3 Tabel Nilai Korelasi Product Moment 3.4 Tabel Uji T

Lampiran 4

4.1 Penunjukan Dosen Pembimbing 4.2 Lembar Bimbingan

4.3 Berita Acara Seminar 1 4.4 Surat Rekomendasi Penelitian 4.5 Surat Ijin Penelitian

(9)

Hubungan Persepsi Siswa Tentang Apresiasi Guru Dalam Soal Latihan Mekanika Teknik Dengan Motivasi Belajar Siswa SMKN 2 Garut

Gina Nurhasanah, Sudjani1), Rina Marina Masri2)

Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan , DPTS, FPTK, Universitas Pendidikan Indonesia

gina.jaehee@gmail.com

ABSTRAK

Abstrak: Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan persepsi tentang apresiasi guru

dalam soal latihan mekanika teknik dengan motivasi belajar siswa, perlu dilakukan penelitian dengan tujuan dapat memberikan masukan bagi guru mekanika teknik. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1). Mengetahui persepsi siswa tentang apresiasi guru dalam soal latihan mekanika teknik di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Garut; 2). Mengetahui motivasi belajar siswa pada mata pelajaran mekanika teknik di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Garut; 3). Mengetahui hubungan persepsi siswa tentang apresiasi guru dalam soal latihan mekanika teknik dengan motivasi belajar siswa program studi Teknik Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Garut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Responden pada penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan-1 dan X Teknik Gambar Bangunan-3 pada tahun akademik 2013/2014 sebanyak 49 orang. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode kuesioner. Hasil penelitian diperoleh persepsi siswa tentang apresiasi guru dalam soal latihan mekanika teknik dengan kriteria baik, dan motivasi belajar siswa dengan kriteria cukup. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang apresiasi guru dalam soal latihan mekanika teknik dengan motivasi belajar siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Garut.

Kata Kunci : Apresiasi, Motivasi, Belajar

Abstract : To determine whether or not the relationship of perception of teacher

appreciation in engineering mechanics exercises with students' motivation, research needs to be conducted with the aim to provide feedback for teachers of engineering mechanics. The purpose of this study is: 1). Knowing the students' perceptions of teacher appreciation in engineering mechanics exercises in Vocational High School 2 Garut; 2). Knowing the students' motivation in engineering mechanics subjects at Vocational High School 2 Garut; 3). Knowing the relationship of students 'perceptions about teacher appreciation in engineering mechanics exercises with students' motivation Expertise Building Engineering Vocational High School 2 Garut. The method used in this research is descriptive method with a quantitative approach. Respondents in this study were students of class X-Building Engineering 1 and X- Building Engineering 3 in the 2013/2014 academic year as many as 49 people. Collecting data in this study using a questionnaire. The results obtained by the research students 'perceptions of teacher appreciation in engineering mechanics exercises with both criteria, and students' motivation with sufficient criteria. There is a positive and significant relationship between students 'perceptions of teacher appreciation in engineering mechanics exercises with students' motivation Vocational High School 2 Garut.

(10)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Pendidik atau guru merupakan salah satu elemen lembaga pendidikan yang

tidak bisa terpisah dari keberadaan siswa terutama di lingkungan sekolah. Karena

guru setiap saat berinteraksi dengan siswanya dalam kegiatan belajar mengajar.

Untuk mencapai suatu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien, seorang

guru harus mampu memberikan kemampuan mengajar terbaiknya agar kegiatan

belajar mengajar dapat berhasil. Kegiatan belajar mengajar akan berhasil, jika

guru juga berhasil dan tepat dalam menilai/mengevaluasi hasil belajar siswa yang

diajarnya.

Dalam proses pembelajaran, ada beberapa metode yang digunakan dalam

menilai/evaluasi hasil belajar siswa diantaranya dengan cara memberikan soal

latihan. Pada mata pelajaran Mekanika Teknik, dibutuhkan metode pemberian

soal latihan kepada siswa yang banyak, agar siswa dapat memahami lebih dalam

mengenai materi yang sudah diajarkan oleh guru.

Di sisi lain, siswa sudah menganggap soal latihan ini merupakan beban yang

harus dijalani oleh siswa dan tidak memberikan semangat atau motivasi siswa

dalam mengerjakan soal latihan Mekanika Teknik. Padahal, yang menjadikan

berhasil atau tidaknya proses pembelajaran adalah ketika siswa termotivasi untuk

melakukan kegiatan belajar mengajar yang diberikan oleh guru termasuk soal

latihan.

Siswa akan termotivasi ketika ada umpan balik dari guru yang mengajarnya.

Termasuk dengan soal latihan siswa yang dikerjakan, siswa membutuhkan umpan

balik dari guru yang semestinya bisa dilakukan semaksimal mungkin. Sebuah

apresiasi guru terhadap apa yang dikerjakan oleh siswa lebih cenderung dilakukan

kepada siswa sekolah dasar ataupun sekolah menengah pertama, namun siswa

sekolah menengah kejuruan (SMK) pun perlu mendapatkan apresiasi terhadap apa

(11)

2

Penulis melakukan observasi awal, siswa mengerjakan soal latihan yang

diberikan guru dengan cara berdiskusi satu dengan yang lain. Setelah

dikumpulkan, guru memeriksa dan pada pertemuan selanjutnya guru membagikan

hasil soal latihan siswa. Guru memanggil satu persatu siswa dan membagikan

hasil soal latihan yang dikerjakan oleh siswa. Guru memberi tahu letak kesalahan

hasil soal latihan yang dikerjakan oleh siswa. Namun guru tidak sepenuhnya

memberi tahu letak kesalahan hasil yang dikerjakan siswa, guru hanya memberi

tahu garis besarnya saja dan itupun tidak dilakukan kepada semua siswa, guru

hanya memberi tahu kepada siswa yang memang dianggapnya rajin. Itu artinya,

guru kurang mengapresiasi hasil soal latihan yang dikerjakan oleh siswa. Padahal,

jika guru mengapresiasi hasil kerja siswa lebih detail dan merata, siswa akan

termotivasi untuk mengerjakan kembali apa yang dikerjakan sebelumnya.

Respon guru terhadap siswa sangat berpengaruh terhadap motivasi

mengerjakan siswa, termasuk memberikan pujian, reward terhadap hasil soal

latihan siswa sehingga siswa merasa termotivasi untuk mendapatkan nilai/hasil

yang memuaskan. Faktanya, guru kurang memberikan pujian, reward sehingga

siswa pun kurang termotivasi untuk mengerjakan soal latihan dengan

sungguh-sungguh. Selain itu, siswa juga sering kali tidak mendapatkan

hukuman/punishment jika tidak mengerjakan soal latihan siswa, padahal dengan

adanya hukuman/punishment siswa akan merasa diperhatikan dan takut sehingga

akan mengerjakan latihan soal.

Penulis melakukan eksperimen ketika melakukan praktek mengajar, dan

selalu memberikan penghargaan/reward berupa benda kepada siswa yang

mendapatkan nilai yang bagus pada latihan soal, sehingga penulis ingin

mengetahui sejauh mana hubungan apresiasi penghargaan guru terhadap motivasi

belajar siswa.

Selama proses pembelajaran, guru memiliki peran dalam menumbuhkan

motivasi siswa atau dapat disebut juga guru memiliki peran sebagai motivator

dalam kegiatan pembelajaran. Motivasi menjadi alasan setiap individu rela

melakukan sesuatu hal dengan sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah dan putus

(12)

kemampuannya yang kurang, namun disebabkan tidak adanya motivasi dalam

dirinya. Motivasi dapat timbul disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor yang

berasal dari dalam diri siswa (internal), dan faktor yang berasal dari luar siswa

(eksternal).

Berdasarkan latar belakang di atas, diambil judul penelitian “Hubungan

Persepsi Siswa Tentang Apresiasi Guru Dalam Soal Latihan Mekanika Teknik

Dengan Motivasi Belajar Siswa SMKN 2 Garut”

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah perlu ditetapkan terlebih dahulu untuk menguasai

kemungkinan-kemungkinan permasalahan yang timbul dari penelitian ini.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah

yang akan diteliti adalah:

1. Adanya persepsi sebagian siswa yang tidak menyukai hasil apresiasi guru

terhadap hasil soal latihan.

2. Adanya persepsi sebagian siswa yang menganggap guru menghiraukan hasil

soal latihan siswa.

3. Adanya sebagian siswa yang tidak memiliki motivasi belajar mekanika

teknik.

4. Kurangnya guru dalam memberikan reward terhadap hasil latihan siswa,

C. Batasan Masalah

Penyederhanaan penelitian dibatasi pada ruang lingkup yang tidak terlalu

luas. Dalam penelitian ini dibatasi oleh dua variabel yaitu persepsi siswa tentang

apresiasi penilaian soal latihan, dan motivasi belajar siswa. Maka dari dua

variabel tersebut, masalah difokuskan pada:

1. Persepsi siswa tentang apresiasi guru pada hasil soal latihan mekanika teknik,

persepsi siswa tentang apresiasi guru ini meliputi tindak lanjut guru dalam

soal latihan, pemberian nilai soal latihan, pemberian reward/hadiah,

(13)

4

2. Motivasi belajar siswa SMKN 2 Garut, meliputi tekun dalam menghadapi

latihan soal, ulet dalam menghadapi kesulitan, menunjukkan minat, senang

bekerja mandiri, cepat bosan pada latihan soal, tidak mudah melepas hal yang

diyakini, senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal, reward

(ucapan), reward (hadiah) dan hukuman.

3. Hubungan persepsi siswa tentang apresiasi guru dalam soal latihan mekanika

teknik dengan motivasi belajar siswa TGB SMKN 2 Garut.

Karena keterbatasan peneliti, penelitian ini hanya meneliti 1 bentuk motivasi

siswa yaitu apresiasi.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah persepsi siswa tentang apresiasi guru dalam soal latihan

mekanika teknik di SMKN 2 Garut?

2. Bagaimanakah motivasi belajar siswa pada mata pelajaran mekanika teknik di

SMKN 2 Garut?

3. Bagaimanakah hubungan persepsi siswa tentang apresiasi guru dalam soal

latihan mekanika teknik dengan motivasi belajar siswa Porgam Studi Teknik

Gambar Bangunan SMKN 2 Garut?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui persepsi siswa tentang apresiasi guru dalam soal latihan

mekanika teknik di SMKN 2 Garut,

2. Mengetahui motivasi belajar siswa pada mata pelajaran mekanika teknik di

SMKN 2 Garut,

3. Mengetahui hubungan persepsi siswa tentang apresiasi guru dalam soal

latihan mekanika teknik dengan motivasi belajar siswa Bidang Keahlian

(14)

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan masalah yang dirumuskan di atas, maka diharapkan penelitian

ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan

kepada guru untuk lebih mengapresiasi yang dikerjakan oleh siswa,

2. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi siswa akan lebih

giat belajar mekanika teknik,

3. Bagi peneliti, untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai hubungan

persepsi siswa tentang apresiasi guru dalam soal latihan siswa dengan

motivasi belajar siswa,

4. Bagi peneliti lain, sebagai referensi untuk mengembangkan penelitian di masa

yang akan datang.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembaca dalam membaca dan mempelajari skripsi ini,

peneliti menyusun skripsi ini dengan terlebih dahulu memberikan gambaran

penulisannya melalui sistematika ini. Skripsi ini dibagi menjadi lima bab. Dimana

setiap bab akan diuraikan secara singkat seperti berikut ini:

BAB I Pendahuluan meliputi: Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Batasan

Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan

Sistematika Penulisan.

BAB II Kajian Pustaka meliputi: Persepsi Siswa, Apresiasi Guru, Motivasi

Belajar, Penelitian yang Relevan, Asumsi dan Hipotesis Penelitian.

BAB III Metode Penelitian meliputi: Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian,

Metode dan Desain Penelitian, Variabel dan Paradigma Penelitian,

Definisi Operasional, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen dan

Kisi-Kisi Penelitian dan Teknik Analisis Data.

BAB IV Hasil Penelitian meliputi: Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil

Penelitian.

BAB V Simpulan, dan Saran.

Daftar Pustaka.

(15)

21

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian sehingga memperoleh data yang diperlukan. Penelitian tentang “Hubungan Persepsi Siswa Tentang Apresiasi Guru Dalam Soal Latihan Mekanika

Teknik dengan Motivasi Belajar Siswa SMKN 2 Garut”, dilakukan pada

bulan Juni 2014, yang beralamat di Jalan Suherman No.90 Kotak Pos 103,

Telp./Fax.(0262) 233141 Garut, Jawa Barat.

2. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X semester 2 Jurusan

Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Garut Tahun Ajaran 2013/2014. Berikut

daftar nama kelas dan jumlah siswa dalam penelitian ini:

Tabel 3.1 Nama Kelas dan Jumlah Siswa SMKN 2 Garut

No. Kelas Jumlah Siswa

1 X TGB 1 25

2 X TGB 2 29

3 X TGB 3 24

Jumlah 78

Sumber: TU SMKN 2 Garut

3. Sampel

Arifin (2011, hlm. 215) mengatakan bahwa “Sampel adalah sebagian

dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga dikatakan sampel adalah popilasi dalam bentuk mini”. Menurut Arikunto (2006, hlm. 134) menyatakan bahwa “Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Namun, karena ada

hambatan dalam penelitian, jadi penelitian ini jumlahnya tidak penelitian

(16)

digunakan yaitu dari Gay dan Diehl (dalam Astuti, 2013, hlm.55) bahwa “Jika penelitianya korelasional, sampel minimumnya adalah 30 subjek”. Jadi untuk sampel ada dua kelas, yaitu kelas X TGB 1 dan X TGB 3 dengan

jumlah 49 orang.

B. Metode dan Desain Penelitian

Sugiyono (2011, hlm 3) mengatakan bahwa “metode penelitian adalah cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pemilihan

metode penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian”. Sudjana dan Ibrahim

(2007, hlm. 317) mengatakan bahwa “metode penelitian (research methods)

adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan,

mengolah data dan menarik kesimpulan berkenaan dengan masalah penelitian

tertentu”.

Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif. Metode deskriptif merupakan metode yang ditujukan untuk

memecahkan masalah yang terjadi pada masa sekarang, sebagaimana

dikemukakan oleh Sudjana dan Ibrahim (2007, hlm. 64) bahwa penelitian deskriptif adalah “penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang”.

Jenis penelitian deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi

korelasi yaitu studi yang dilakukan untuk melihat hubungan antara dua variabel.

Sudjana dan Ibrahim (2007, hlm. 77) mengatakan bahwa “studi korelasi

mempelajari dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu

variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain”. Studi korelasi ini

dimaksudkan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel X dan variabel

(17)

23

C. Variabel dan Paradigma Penelitian

1. Variabel

Variabel pada penelitian ini secara garis besar data dikelompokkan

menjadi dua jenis, yaitu:

a. Variabel bebas/independen (X) merupakan variabel yang diselidiki

hubungannya terhadap variabel terikat. Persepsi siswa tentang apresiasi

guru dalam soal latihan dalam hal ini adalah variabel yang akan dicari

hubungannya dengan motivasi belajar.

b. Variabel terikat/dependen (Y) merupakan variabel yang diramalkan akan

timbul dalam hubungannya yang fungsional dengan variabel

bebas/independen. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat

adalah motivasi belajar.

2. Paradigma penelitian

Paradigma adalah suatu bentuk kerangka pikir yang akan

menggambarkan alur pikiran peneliti.

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian Siswa SMKN 2 Garut

Persepsi Siswa Tentang Apresiasi Guru Dalam Soal Latihan Mekanika Teknik

(Variabel X)

Motivasi Belajar Siswa (Variabel Y)

Hasil dan Pembahasan

(18)

D. Definisi Operasional

Arifin (2011, hlm. 190) mengatakan bahwa “Definisi operasional adalah

definisi khusus yang didasarkan atas sifat-sifat yang didefinisikan, dapat diamati dan dilaksanakan oleh peneliti lain”. Agar tidak terjadi perbedaan persepsi mengenai definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini, maka

definisi operasional yang dimaksud dalam penelitian ini dijelaskan sebagai

berikut:

1. Persepsi siswa merupakan proses perlakuan terhadap informasi tentang suatu

objek di sekolah melalui pengamatan dengan indera yang dimiliki, sehingga

siswa dapat memberi arti serta menginterpretasikan objek yang diamati.

2. Apresiasi merupakan cara menghargai, menilai hasil yang dikerjakan oleh

seseorang dimana dengan cara menghargai dan menilai apa yang dikerjakan

oleh seseorang tersebut terdapat pengaruh energi positif.

3. Motivasi dalam belajar mempunyai arti membangkitkan dan memberi arah

pada dorongan-dorongan yang menyebabkan incividu melakukan

perbuatan-perbuatan dalam belajar.

E. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik dalam pengumpulan data penelitian ini dilakukan sebagai

berikut :

1. Angket

Angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian

pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus

dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya.

Teknik angket yang digunakan pada penelitian ini adalah angket

tertutup karena dalam penelitian ini yang akan diukur berupa pendapat atau

persepsi dari siswa mengenai apresiasi penilaian soal latihan mekanika

(19)

25

F. Instrumen Penelitian dan Kisi-Kisi

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket persepsi siswa

tentang apresiasi guru dalam soal latihan mekanika teknik dan motivasi belajar

siswa.

Dalam penelitian ini ada terdapat dua variabel:

1. Variabel bebas (X) : Persepsi Siswa Tentang Apresiasi Guru Dalam Soal

Latihan Mekanika Teknik

2. Variabel terikat (Y) : Motivasi Belajar Siswa

Skala pengukuran yang digunakan untukk mengukur kedua variabel di atas

adalah menggunakan skala Likert. Sugiyono (2011, hlm. 134) menjelaskan

bahwa:

“Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian ini telah ditetapkan secara sfesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian”.

Dengan skala likert, maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai dengan negatif. Skala ini terdiri dari sejumlah

pertanyaan yang semuanya menunjukkan sikap terhadap suatu objek tertentu yang

akan diukur.

Untuk setiap pertanyaan dalam angket penelitian ini disediakan 4 alternatif

(20)

Tabel 3.2 Kriteria Skor Alternatif Jawaban Instrumen Skala Likert

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Sebelum Uji Coba

No. Variabel Indikator No Pernyataan Jumlah

1.

reward/hadiah 11,12,13,14,15 5

 Pemberian pujian 16,17,18,19,20 5

 Penghargaan berupa

tulisan 21,22,23,24,25 5

 Pemberian

(21)

27

2. Motivasi Belajar Siswa

 Tekun dalam menghadapi latihan soal

1,2,3 3

 Ulet dalam

menghadapi kesulitan 4,5,6 3

 Menunjukkan minat 7,8,9 3

 Senang bekerja

mandiri 10,11,12 3

 Cepat bosan pada

latihan soal 13,14,15 3

 Tidak mudah melepas

hal yang diyakini 16,17,18 3

 Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal

19,20,21 3

Reward (ucapan) 22,23,24 3

(22)

 Hukuman 28,29,30 3

Jumlah 60

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Langkah yang harus dilakukan

agar instrumen memiliki validitas yang tinggi adalah dengan cara uji coba

instrumen. Dalam penlitian ini validitas tes diukur dengan rumus korelasi

product moment dari Pearson sebagai berikut menggunakan program

Microsoft Excel.

√{ }{ }

rxy = Produk dari X dan Y ∑X = Jumlah skor item9

∑Y = Jumlah skor total (seluruh item) N = Jumlah Responden

(Arikunto, 2003, hlm. 72)

Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka r-hitung

dibandingkan dengan r-tabel product moment dengan taraf signifikansi 5%

dengan derajat kebebasan dk= n-2.

Adapun kriterianya adalah sebagai berikut:

Jika r-hitung > r-tabel maka soal tersebut valid

(23)

29

Instrumen penelitian sejumlah 30 item untuk variabel X dan 30 item

untuk variabel Y. Dari hasil perhitungan untuk variabel X yang valid

berjumlah 24 item dan variabel Y 21 item. Untuk selengkapnya item yang

valid bisa dilihat di lampiran 2.2 dan 2.4.

2. Uji reliabilitias

Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut konsisten atau

ajek dalam hasil ukurnya sehingga dapat dipercaya. Instrumen yang reliabel

tidak bersifat tendesius yang mengarahkan responden untuk memilih

jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau

reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

a. Langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung varian skor tiap item

dengan rumus berikut:

(Arikunto, 2006 hlm. 171)

Dimana:

2n = Varian skor tiap – tiap item ∑X12 = Jumlah kuadrat item X1 (∑X1)2

= Jumlah item X1 dikuadratkan N = Jumlah responden

b. Langkah kedua adalah menjumlahkan semua item dengan rumus:

(Arikunto, 2006 hlm. 171)

Dimana:

= Jumlah varian semua item

= Varian item ke – 1,2,3,... n

Selanjutnya dilakukan perhitungan varian total dengan rumus:

(24)

c. Langkah terakhir adalah dengan memasukan nilai alpha dengan rumus:

[ ] [ ] (Arikunto, 2006 hlm. 171)

Dimana:

r11 = Nilai realibilitas

= Jumlah varian skor tiap – tiap item = Varian total

k = Jumlah item

Besar reliabilitas tes sesungguhnya yang diperoleh, diinterprestasikan

seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.4 Interpretasi Koefesien Reliabilitas

Interval Koefisien Kriteria

0. 80 - 1,00 Sangat tinggi

0. 60 - 0,799 Tinggi

0. 40 - 0,599 Cukup

0. 20 - 0,399 Rendah

r ll < 0,199 Sangat rendah

Sumber: (Sugiyono, 2011 hlm. 115)

Dari hasil perhitungan uji reliabilitas, maka akan diperoleh r hitung

kemudian dikonsultasikan dengan r tabel dan tingkat kepercayaannya 95%.

Adapun kriterianya adalah sebagai berikut:

Jika rhitung > rtabel, maka item dinyatakan reliabel.

Jika rhitung < rtabel, maka item dinyatakan tidak reliabel.

Hasil uji coba instrumen didapat yang tidak valid untuk variabel X ada

21 item, dan untuk variabel Y ada 24 item. Lalu diuji reliabilitas sehingga

didapat variabel X = 0.896 dan untuk variabel Y = 0.887, keduanya masuk

dalam kategori reliabilitas sangat tinggi. Selengkapnya ada pada lampiran 2.5

(25)

31

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner Sesudah Uji Coba

No. Variabel Indikator No Pernyataan Jumlah

1.

reward/hadiah 6,7,8,22,23 5

 Pemberian pujian 9-12,24 5

 Penghargaan berupa

tulisan 13,14 2

 Pemberian

hukuman/punishment 15-18 4

2. Motivasi Belajar

menghadapi kesulitan 5 1

(26)

 Senang bekerja

mandiri 7,20 2

 Cepat bosan pada

latihan soal 8,9 2

 Tidak mudah melepas

hal yang diyakini 10,11 2

 Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal

12,13,14 3

Reward (ucapan) 15 1

Reward (hadiah) 21 1

 Hukuman 16,17 2

(27)

33

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk mengolah,

menganalisa, menyusun dan mengatur data yang telah ada yang digunakan untuk

membuktikan kebernaran dari hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik

pengolahan data yang dipakai harus sesuai dengan bentuk data yang dianalisis.

Adapun langkah-langkha yang dilakukan dalam analisis data ini adalah sebagai

berikut:

1. Tabulasi data

a. Memasukkan skor pada setiap item jawaban angket

b. Menjumlahkan skor dari setiap item yang sudah diberi skor

c. Pengumpulan data nilai dari setiap item jawaban untuk memperoleh skor

mentah variabel X dan variabel Y dengan pembuatan tabulasi data hasil

penelitian.

Tabel 3.6 Format Pengumpulan Data Hasil Penelitian

No. Nama Responden Skor item untuk butir soal no:

Perhitungan uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui

kecenderuangan suatu data berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang

telah ditetapkan sebelumnya. Langkah perhitungan uji kecenderungan sebagai

berikut:

a. Menghitung rata-rata dari masing-masing variabel

(28)

c. Menentukan skala skor mentah

Tabel 3.7 Kriteria Uji Kecenderungan

Skala Skor

Kriteria

Variabel X Variabel Y

X > Xrata-rata + 1,5 . SD Sangat Baik Sangat Tinggi

Xrata-rata+ 1,5 . SD > x > Xrata-rata + 0,5 . SD Baik Tinggi

Xrata-rata+ 0,5 . SD > x > Xrata-rata - 0,5 . SD Cukup Baik Cukup

Xrata-rata- 0,5 . SD > x > Xrata-rata - 1,5 . SD Kurang Baik Rendah

X < Xrata-rata - 1,5 . SD Tidak Baik Sangat Rendah

(Sumber: Riduwan, 2010, hlm. 207)

d. Menentukan frekuensi dan membuat presentase untuk menafsirkan data

kecenderungan variabel.

e. menentukan frekuensi dan membuat presentase indikator dengan kriteria

sebagai berikut:

Tabel 3.8 Kriteria Interpretasi Presentase Skor

Presentase

Kriteria

Variabel X Variabel Y

81% - 100% Sangat Baik Sangat Tinggi

61% - 80% Baik Tinggi

41% - 60% Cukup Baik Cukup

21% - 40% Kurang Baik Rendah

Kurang dari 20% Tidak Baik Sangat Rendah

(29)

35

3. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui normal

tidaknya distribusi data. Kenormalan data dapat diuji dengan menggunakan

rumus Chi-kuadrat. Kenormalan data yang diuji ini adalah kelompok data

dari variabel X dan variabel Y. Di dalam bukunya, Riduwan (2010, hlm.

121-124) menjelaskan langkah-langka dalam pengujian kenormalan distribusi

data, sebagai berikut:

a. Menentukan skor maksimum dan minimum b. Menentukan rentang skor (R)

R = skor maksimum – skor minimum c. Menentukan banyaknya kelas interval (K)

K = 1 + 3,3 log n

d. Menentukan panjang kelas interval (P)

e. Menghitung rata-rata (mean)

f. Mencari simpangan baku (standar deviasi)

g. Menentukan batas kelas, yaitu dengan mengurangkan 0,5 pada angka skor kiri kelas interval kemudian menambahkan 0,5 pada angka skor kanan kelas interval

h. Mencari nilai Z dengan rumus:

̅

i. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

j. Mencari luas kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka 0 – Z, yaitu baris pertama dikurangi baris kedua dikurang baris ketiga dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris tengah ditambahkan pada baris berikutnya. k. Mencari frekuensi yang diharapkan (fc) dengan cara mengalikan

luas setiap interval dengan jumlah responden. l. Mencari harga chi kuadrat hitung (χ2)

(30)

Jika χ2hitung < χ2tabel, artinya distribusi data normal

Jika data terdistribusi normal maka analisis data yang digunakan adalah analisis parametrik. Sedangkan jika data tidak terdistribusi normal, maka data diolah dengan analisis non parametrik.

Berikut ini hasil pengujian normalitas untuk kedua variabel

penelitian.

a. Hasil Uji Normalitas Variabel X

Berdasarkan hasil perhitungan pada variabel X didapat harga

Chi-Kuadrat (χ2) = 1,2325. Setelah nilai Chi-Kuadrat (χ2) hitung didapat, kemudian dikonsultasikan pada tabel χ2

dengan dk = bk – 1 =

7-1 = 6. Setelah dikonsultasikan pada tabel χ2 diperoleh χ2(95%)(6) =

12,59.

Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: Jika χ2

hitung > χ2 tabel, artinya distribusi data tidak normal Jika χ2

hitung < χ2 tabel, artinya distribusi data normal Karena χ2

hitung < χ2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa data

variabel X berdistribusi normal pada tingkat kepercayaan 95% dengan

derajat kebebasan (dk) = bk = 7-1 = 6. Perhitungan selengkapnya bisa

dilihat di lampiran 2.13. Untuk mengetahui penyebaran skor variabel X

berdistribusi normal dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.2 Grafik Normalitas Variabel X 0

52-57 58-63 64-69 70-75 76-81 82-87 88-93

F

Grafik Penyebaran Skor Variabel X

(31)

37

b. Hasil Uji Normalitas Variabel Y

Berdasarkan hasil perhitungan pada variabel Y didapat harga

Chi-Kuadrat (χ2) = 5,7570. Setelah nilai Chi-Kuadrat (χ2) hitung didapat, kemudian dikonsultasikan pada tabel χ2

dengan dk = bk – 1 =

7-1 = 6. Setelah dikonsultasikan pada tabel χ2 diperoleh χ2(95%)(6) =

12,59.

Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: Jika χ2

hitung > χ2 tabel, artinya distribusi data tidak normal Jika χ2

hitung < χ2 tabel, artinya distribusi data normal Karena χ2

hitung < χ2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa data

variabel Y berdistribusi normal pada tingkat kepercayaan 95% dengan

derajat kebebasan (dk) = bk = 7-1 = 6. Perhitungan selengkapnya bisa

dilihat di lampiran 2.14. Untuk mengetahui penyebaran skor variabel Y

berdistribusi normal dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.3 Grafik Normalitas Variabel Y

Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa pada

masing-masing data variabel penelitian berdistribusi normal. Karena hasil uji

normalitas data variabel X dan variabel Y berdistribusi normal, maka

pengolahan data menggunakan statistik parametrik.

0 5 10 15 20

49-53 54-58 59-63 64-68 69-73 74-78 79-83

F

Grafik Penyebaran Skor Variabel Y

(32)

4. Uji Korelasi

Karena penelitian ini untuk mencari hubungan persepsi siswa tentang

apresiasi penilaian soal latihan mekanika teknik dengan motivasi belajar

siswa, maka dalam penelitian ini item-item pernyataan terlebih dahulu

dihitung harga korelasi dengan rumus yang dikemukakan oleh Pearson atau

lebih dikenal dengan rumus Pearson Product Moment (r hitung), sebagai

∑Y = Jumlah skor total (seluruh item) N = Jumlah Responden

(Sumber: Sugiyono, 2012, hlm. 356)

5. Menentukan keeratan hubungan variabel X dan variabel Y

Tinggi rendahnya koefisien korelasi dapat terlihat dari rujukan tabel

kriteria pedoman untuk koefisien korelasi untuk melihat seberapa besar

hubungan antara variabel X dan variabel Y, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.9 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

(Sumber: Sugiyono, 2011, hlm. 115)

6. Menguji Signifikansi

Setelah mendapatkan nilai koefisien korelasi, maka langkah

(33)

39

hasil perhitungan tersebut. Tingkat keberartian ini diuji dengan uji

signifikansi korelasi dengan uji t yaitu:

(Sumber: Sudjana, N. dan Ibrahim, 2007, hlm. 211)

Keterangan:

t = distribusi student dengan derajat kebebasan dk = n-2

r = koefisien korelasi pearson

n = banyaknya ukuran sampel

Setelah mendapatkan nilai t hitung dari uji signifikansi korelasi,

kemudian hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan nilai t tabel.

Setelah itu dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian, dimana:

Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak

Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima

7. Penarikan kesimpulan

Hasil dari penafsiran tiap item kemudian dikelompokan berdasarkan

data yang diperlukan untuk memberikan jawaban terhadap perumusan

masalah penelitian yang diajukan. Kegiatan ini merupakan usaha penarikan

kesimpulan dalam penelitian sehingga dapat diperoleh gambaran dari

keseluruhan data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Untuk

menafsirkan setiap data dari jawaban selanjutnya digunakan kriteria dan

(34)

Tabel 3.10 Penarikan Kesimpulan

Presentase Tafsiran

0 % Ditafsirkan tidak diperlukan

1% -30 % Ditafsirkan sebagian kecil

31 % – 49 % Ditafsirkan hampir setengahnya

50 % Ditafsirkan setengahnya

51%– 80 % Ditafsirkan sebagian besar

81% – 99 % Ditafsirkan hampir seluruhnya

100 % Ditafsirkan seluruhnya

(35)

52 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang penilis lakukan dapat ditarik simpulan

dan saran sebagai berikut:

A. Simpulan

Berdasarkan pada analisis data yang diperoleh, dapat ditarik simpulan

dari permasalahan penelitian yang dikemukakan antara lain:

1. Persepsi siswa tentang apresiasi guru dalam soal latihan mekanika teknik

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Garut dikategorikan baik.

2. Motivasi belajar siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Garut

dikategorikan cukup tinggi.

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang

apresiasi guru dalam soal latihan mekanika teknik dengan motivasi belajar

siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Garut..

B. Saran

Dalam penelitian ini, penulis mengemukakan saran sebagai suatu

pertimbangan untuk peningkatan apresiasi guru dan motivasi belajar dalam soal

latihan mekanika teknik. Adapun saran yang diajukan penulis adalah sebagai

berikut:

1. Untuk guru, sebaiknya lebih peka dan memahami siswa terutama pada

apresiasi penghargaan kepada siswa. Siswa senang atau merasa tertantang

apabila ada penghargaan dari guru walaupun itu hanya sedikit. Lalu

pertimbangan untuk mengubah cara mengajar sehingga siswa tidak bosan dan

bisa termotivasi belajar mekanika teknik menjadi lebih tinggi.

2. Untuk siswa sebaiknya jangan bermalas-malasan, percaya akan diri sendiri

dan tidak mengandalkan orang lain untuk mengerjakan soal latihan mekanika

(36)

3. Untuk peniliti yang berniat mengkaji dan menelaah secara lebih dalam

mengenai masalah yang ada hubungannya dengan penelitian ini, sebaiknya

meneliti aspek yang lain dari motivasi karena penelitian ini hanya meneliti

(37)

54

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad ,S.F. [online] Proposal Penelitian Kuantitatif. Tersedia di: http://fahrielbanjari.blogspot.com/2012/01/proposal-penelitian-kuantitatif.html . [Diakses 08 Oktober 2013]

Ali, M. (1982) Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Ardiesha, R. [online] Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Motivasi Siswa SMA Negeri 1 Sukoharjo dalam Mengerjakan Pekerjaan Rumah. Tersedia

di : https://id.scribd.com/doc/67211120/Faktor-Faktor-yang-Mempengaruhi- Rendahnya-Motivasi-Siswa-SMA-Negeri-1-Sukoharjo-dalam-Mengerjakan-Pekerjaan-Rumah [Diakses 01 April 2014]

Arifin, Z. (2011) Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Arikunto, S. (2003) Prosedur Penelitian, Suatu Praktek. Jakarta: Bina Aksara.

Aristiyani, L. (2011) Pengaruh Pemberian Reward Dan Punishment Terhadap

Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII Semester 2 Pada Materi Pokok Panjang Garis Singgung Persekutuan Luar Lingkaran MTS. Skripsi : IAIN Walisongo

Semarang

Astuti, Y.C. (2013) Hubungan Antra Dukungan Sosial Dengan Coping Strategy

Pada Ibu Yang Memiliki Anak Penyandan Tunagrahita. Skripsi: Universitas

Pendidikan Indonesia

Dimyati dan Mujiono. (1999) Belajar dan Pembelajaran. Bandung : UPI

Mufidah, U. (2012) Efektivitas Pemberian Reward Melalui Metode Token

Ekonomi Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Anak Usia Dini. Journal of Early

Childhood Education Papers, 1(1), hlm. 1-5.

Muhadjir, N. (2003) Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial. Edisi V. Yogyakarta: Rake Sarasin

Nasution, S. (2004) Sosiologi Pendidikan. Bumi Aksara

Ningrum, A. (2013) Pengaruh pemberian reward dan punishment terhadap

motivasi belajar siswa MI Miftahul Ulum 02 Tembalang tahun 2012/2013.

Skripsi: IAIN Walisongo

Nida, N. C. (2013) Hubungan Keterampilan Komunikasi Guru Mengajar Dan

Reward System Dengan Motivasi Belajar Siswa Di Sekolah. Skripsi : Universitas

(38)

Nurul, M. H. (2009) Penerapan Metode Reward Dalam Meningkatkan Motivasi

Belajar Matematika Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyyah Nahdlatul Ulama (MI NU) Miftahul Huda Jabung Malang. Skripsi: Universitas Islam Negeri Malang

Purwanto, N. (2003) Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya

Rakhmat, J. (1998) Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosdakarya Remaja.

Riduwan. (2010) Belajar mudah penelitian untuk guru, karyawan, dan peneliti

pemula. Bandung : Alfabeta

Rita, D. (2000) Dasar-dasar Psikologi. Jakarta : FKM UI

Robbins, S.P. (2003) Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga.

Santika, E. (2012) Pengukuran Persepsi. Skripsi: Universitas Sumatera Utara

Sardiman. (2009) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali

Shawn. (2005) Motivation to Learn in General Education Programs. Jurnal.

Tersedia di

https://muse.jhu.edu/login?auth=0&type=summary&url=/journals/journal_of_gen eral_education/v054/54.2glynn.pdf. [Diakses 8 April 2014]

Suardana, A.A.P.C.P. dan Sinarmata, N. (2013) Hubungan Motivasi Belajar dan

Kecemasan pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar di Denpasar Menjelang Ujian Nasional. Jurnal Psikologi Udayana, 1(1), hlm. 203-212.

Sudjana, N. dan Ibrahim. (2007) Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinarbaru

Sugihartono,dkk. (2007) Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press

Sugiyono. (2011) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Silverius, S. (1991) Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta: Gramedia

Sirodjuddin, A. (2013) Memanusiakan Manusia Melalui Penghargaan. Tersedia di: http://ardansirodjuddin.smkn8semarang.sch.id/memanusiakan-siswa-melalui-penghargaan/#.U-Dj3uN_v2M. [Diakses 13April 2014].

Sumardjo, Jakob dan Saini. (1991) Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia

Sunaryo. (2004) Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Syamsuddin, A.M. (2003) Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakakarya Remaja

(39)

56

Gambar

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Sebelum Uji Coba
Tabel 3.4 Interpretasi Koefesien Reliabilitas Kriteria
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner Sesudah Uji Coba
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penulis melakukan penyelidikan respon busa polimer yang diperkuat serat tandan kosong kelapa sawit akibat beban tekan statik secara eksperimen.Tujuan kajian untuk memperoleh respon

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan siswa menulis karangan deskripsi sebelum dan sesudah menggunakan media poster, serta untuk

Penulis melakukan penyelidikan respon busa polimer yang diperkuat serat tandan kosong kelapa sawit akibat beban tekan statik secara eksperimen.Tujuan kajian untuk memperoleh respon

Penggunaan EPROM pada suatu sistem minimum tidak dapat dipungkiri lagi, oleh karena itu penulis membuat suatu alat yang dapat memprogram EPROM tersebut khususnya untuk EPROM tipe

[r]

pada level Relasional serta 0% pada level Abstrak diperluas. Komposisi level taksonomi SOLO pada setiap SKLUN Matematika SMK tahun ajaran 2011/2012

Kepada para penyedia jasa yang merasa keberatan atas pengumuman ini dapat menyampaikan sanggahan secara on line melalui aplikasi SPSE pada3. website www.lpse.kebumenkab.go.id

[r]