HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG APRESIASI GURU DALAM SOAL LATIHAN MEKANIKA TEKNIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR
SISWA SMKN 2 GARUT
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
oleh
Gina Nurhasanah
NIM 1000210
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Dalam Soal Latihan Mekanika Teknik Dengan
Motivasi Belajar Siswa SMKN 2 Garut
Oleh: Gina Nurhasanah
NIM 1000210
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Gina Nurhasanah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
GINA NURHASANAH
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG APRESIASI GURU DALAM SOAL LATIHAN MEKANIKA TEKNIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR
SISWA SMKN 2 GARUT
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Dr. Sudjani, M.Pd. NIP. 19630628 198803 1 002
Pembimbing II
Dr. Rina Marina Masri, MP NIP. 19650530 199101 2 001
Mengetahui
Ketua Departemen Pendidikan Teknik Sipil
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3
C. Batasan Masalah Penelitian ... 3
D. Rumusan Masalah Penelitian ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 4
F. Manfaat Penelitian ... 4
G. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II PERSEPSI SISWA, APRESIASI GURU, MOTIVASI BELAJAR, PENELITIAN YANG RELEVAN, ASUMSI DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 6
A. Persepsi Siswa ... 6
B. Apresiasi Guru ... 10
C. Motivasi ... 13
D. Penelitian yang Relevan ... 18
E. Asumsi ... 20
F. Hipotesis ... 20
BAB III METODE PENELITIAN ... 21
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 21
B. Metode dan Desain penelitian ... 22
iv
D. Definisi Operasional ... 24
E. Teknik Pengumpulan Data ... 24
F. Instrumen dan Kisi-Kisi Penelitian ... 25
G. Teknik Analisis Data ... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
A. Hasil Penelitian ... 41
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 52
A. Simpulan ... 52
B. Saran ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 54
Tabel 3.1 Nama Kelas Dan Jumlah Siswa SMKN 2 Garut ... 21
Tabel 3.2 Kriteria Skor Alternatif Jawaban Instrumen Skala Likert ... 26
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Sebelum Uji Coba ... 26
Tabel 3.4 Interpretasi Koefesien Reliabilitas ... 30
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner Sesudah Uji Coba ... 31
Tabel 3.6 Format Pengumpulan Data Hasil Penelitian ... 33
Tabel 3.7 Kriteria Uji Kecenderungan ... 34
Tabel 3.8 Kriteria Interpretasi Presentase Skor ... 34
Tabel 3.9 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 38
Tabel 3.10 Penarikan Kesimpulan ... 40
Tabel 4.1 Skala Skor Mentah Variabel X ... 41
Tabel 4.2 Presentase Skor Tiap Indikator Variabel X ... 43
Tabel 4.3 Skala Skor Mentah Variabel Y ... 44
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian ... 23
Gambar 3.2 Grafik Normalitas Variabel X... 36
Gambar 3.3 Grafik Normalitas Variabel Y... 37
Gambar 4.1 Diagram Persentase Kecenderungan Variabel X ... 42
Gambar 4.2 Diagram Presentase Skor Tiap Indikator Variabel X ... 43
Gambar 4.3 Diagram Persentase Kecenderungan Variabel Y ... 45
Lampiran 1
1.1 Kisi-Kisi Instrumen
1.2 Angket Uji Coba Instrumen 1.3 Angket Penelitian
Lampiran 2
2.1 Skor Hasil Uji Coba Instrumen (Variabel X) 2.2 Hasil Uji Validitas Instrumen (Variabel X) 2.3 Skor Hasil Uji Coba Instrumen (Variabel Y) 2.4 Hasil Uji Validitas Instrumen (Variabel Y) 2.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X
2.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y 2.7 Skor Hasil Penelitian (Variabel X)
2.8 Perhitungan Skor Sub Indikator (Variabel X) 2.9 Persentase Skor Variabel X
2.10 Skor Hasil Penelitian (Variabel Y)
2.11 Perhitungan Skor Sub Indikator (Variabel Y) 2.12 Persentase Skor Variabel Y
2.13 Hasil Uji Normalitas Variabel X 2.14 Hasil Uji Normalitas Variabel Y 2.15 Hasil Uji Korelasi
Lampiran 3
3.1 Tabel N-Normal 3.2 Tabel Chi-Kuadrat
3.3 Tabel Nilai Korelasi Product Moment 3.4 Tabel Uji T
Lampiran 4
4.1 Penunjukan Dosen Pembimbing 4.2 Lembar Bimbingan
4.3 Berita Acara Seminar 1 4.4 Surat Rekomendasi Penelitian 4.5 Surat Ijin Penelitian
Hubungan Persepsi Siswa Tentang Apresiasi Guru Dalam Soal Latihan Mekanika Teknik Dengan Motivasi Belajar Siswa SMKN 2 Garut
Gina Nurhasanah, Sudjani1), Rina Marina Masri2)
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan , DPTS, FPTK, Universitas Pendidikan Indonesia
gina.jaehee@gmail.com
ABSTRAK
Abstrak: Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan persepsi tentang apresiasi guru
dalam soal latihan mekanika teknik dengan motivasi belajar siswa, perlu dilakukan penelitian dengan tujuan dapat memberikan masukan bagi guru mekanika teknik. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1). Mengetahui persepsi siswa tentang apresiasi guru dalam soal latihan mekanika teknik di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Garut; 2). Mengetahui motivasi belajar siswa pada mata pelajaran mekanika teknik di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Garut; 3). Mengetahui hubungan persepsi siswa tentang apresiasi guru dalam soal latihan mekanika teknik dengan motivasi belajar siswa program studi Teknik Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Garut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Responden pada penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan-1 dan X Teknik Gambar Bangunan-3 pada tahun akademik 2013/2014 sebanyak 49 orang. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode kuesioner. Hasil penelitian diperoleh persepsi siswa tentang apresiasi guru dalam soal latihan mekanika teknik dengan kriteria baik, dan motivasi belajar siswa dengan kriteria cukup. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang apresiasi guru dalam soal latihan mekanika teknik dengan motivasi belajar siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Garut.
Kata Kunci : Apresiasi, Motivasi, Belajar
Abstract : To determine whether or not the relationship of perception of teacher
appreciation in engineering mechanics exercises with students' motivation, research needs to be conducted with the aim to provide feedback for teachers of engineering mechanics. The purpose of this study is: 1). Knowing the students' perceptions of teacher appreciation in engineering mechanics exercises in Vocational High School 2 Garut; 2). Knowing the students' motivation in engineering mechanics subjects at Vocational High School 2 Garut; 3). Knowing the relationship of students 'perceptions about teacher appreciation in engineering mechanics exercises with students' motivation Expertise Building Engineering Vocational High School 2 Garut. The method used in this research is descriptive method with a quantitative approach. Respondents in this study were students of class X-Building Engineering 1 and X- Building Engineering 3 in the 2013/2014 academic year as many as 49 people. Collecting data in this study using a questionnaire. The results obtained by the research students 'perceptions of teacher appreciation in engineering mechanics exercises with both criteria, and students' motivation with sufficient criteria. There is a positive and significant relationship between students 'perceptions of teacher appreciation in engineering mechanics exercises with students' motivation Vocational High School 2 Garut.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
Pendidik atau guru merupakan salah satu elemen lembaga pendidikan yang
tidak bisa terpisah dari keberadaan siswa terutama di lingkungan sekolah. Karena
guru setiap saat berinteraksi dengan siswanya dalam kegiatan belajar mengajar.
Untuk mencapai suatu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien, seorang
guru harus mampu memberikan kemampuan mengajar terbaiknya agar kegiatan
belajar mengajar dapat berhasil. Kegiatan belajar mengajar akan berhasil, jika
guru juga berhasil dan tepat dalam menilai/mengevaluasi hasil belajar siswa yang
diajarnya.
Dalam proses pembelajaran, ada beberapa metode yang digunakan dalam
menilai/evaluasi hasil belajar siswa diantaranya dengan cara memberikan soal
latihan. Pada mata pelajaran Mekanika Teknik, dibutuhkan metode pemberian
soal latihan kepada siswa yang banyak, agar siswa dapat memahami lebih dalam
mengenai materi yang sudah diajarkan oleh guru.
Di sisi lain, siswa sudah menganggap soal latihan ini merupakan beban yang
harus dijalani oleh siswa dan tidak memberikan semangat atau motivasi siswa
dalam mengerjakan soal latihan Mekanika Teknik. Padahal, yang menjadikan
berhasil atau tidaknya proses pembelajaran adalah ketika siswa termotivasi untuk
melakukan kegiatan belajar mengajar yang diberikan oleh guru termasuk soal
latihan.
Siswa akan termotivasi ketika ada umpan balik dari guru yang mengajarnya.
Termasuk dengan soal latihan siswa yang dikerjakan, siswa membutuhkan umpan
balik dari guru yang semestinya bisa dilakukan semaksimal mungkin. Sebuah
apresiasi guru terhadap apa yang dikerjakan oleh siswa lebih cenderung dilakukan
kepada siswa sekolah dasar ataupun sekolah menengah pertama, namun siswa
sekolah menengah kejuruan (SMK) pun perlu mendapatkan apresiasi terhadap apa
2
Penulis melakukan observasi awal, siswa mengerjakan soal latihan yang
diberikan guru dengan cara berdiskusi satu dengan yang lain. Setelah
dikumpulkan, guru memeriksa dan pada pertemuan selanjutnya guru membagikan
hasil soal latihan siswa. Guru memanggil satu persatu siswa dan membagikan
hasil soal latihan yang dikerjakan oleh siswa. Guru memberi tahu letak kesalahan
hasil soal latihan yang dikerjakan oleh siswa. Namun guru tidak sepenuhnya
memberi tahu letak kesalahan hasil yang dikerjakan siswa, guru hanya memberi
tahu garis besarnya saja dan itupun tidak dilakukan kepada semua siswa, guru
hanya memberi tahu kepada siswa yang memang dianggapnya rajin. Itu artinya,
guru kurang mengapresiasi hasil soal latihan yang dikerjakan oleh siswa. Padahal,
jika guru mengapresiasi hasil kerja siswa lebih detail dan merata, siswa akan
termotivasi untuk mengerjakan kembali apa yang dikerjakan sebelumnya.
Respon guru terhadap siswa sangat berpengaruh terhadap motivasi
mengerjakan siswa, termasuk memberikan pujian, reward terhadap hasil soal
latihan siswa sehingga siswa merasa termotivasi untuk mendapatkan nilai/hasil
yang memuaskan. Faktanya, guru kurang memberikan pujian, reward sehingga
siswa pun kurang termotivasi untuk mengerjakan soal latihan dengan
sungguh-sungguh. Selain itu, siswa juga sering kali tidak mendapatkan
hukuman/punishment jika tidak mengerjakan soal latihan siswa, padahal dengan
adanya hukuman/punishment siswa akan merasa diperhatikan dan takut sehingga
akan mengerjakan latihan soal.
Penulis melakukan eksperimen ketika melakukan praktek mengajar, dan
selalu memberikan penghargaan/reward berupa benda kepada siswa yang
mendapatkan nilai yang bagus pada latihan soal, sehingga penulis ingin
mengetahui sejauh mana hubungan apresiasi penghargaan guru terhadap motivasi
belajar siswa.
Selama proses pembelajaran, guru memiliki peran dalam menumbuhkan
motivasi siswa atau dapat disebut juga guru memiliki peran sebagai motivator
dalam kegiatan pembelajaran. Motivasi menjadi alasan setiap individu rela
melakukan sesuatu hal dengan sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah dan putus
kemampuannya yang kurang, namun disebabkan tidak adanya motivasi dalam
dirinya. Motivasi dapat timbul disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor yang
berasal dari dalam diri siswa (internal), dan faktor yang berasal dari luar siswa
(eksternal).
Berdasarkan latar belakang di atas, diambil judul penelitian “Hubungan
Persepsi Siswa Tentang Apresiasi Guru Dalam Soal Latihan Mekanika Teknik
Dengan Motivasi Belajar Siswa SMKN 2 Garut”
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah perlu ditetapkan terlebih dahulu untuk menguasai
kemungkinan-kemungkinan permasalahan yang timbul dari penelitian ini.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah
yang akan diteliti adalah:
1. Adanya persepsi sebagian siswa yang tidak menyukai hasil apresiasi guru
terhadap hasil soal latihan.
2. Adanya persepsi sebagian siswa yang menganggap guru menghiraukan hasil
soal latihan siswa.
3. Adanya sebagian siswa yang tidak memiliki motivasi belajar mekanika
teknik.
4. Kurangnya guru dalam memberikan reward terhadap hasil latihan siswa,
C. Batasan Masalah
Penyederhanaan penelitian dibatasi pada ruang lingkup yang tidak terlalu
luas. Dalam penelitian ini dibatasi oleh dua variabel yaitu persepsi siswa tentang
apresiasi penilaian soal latihan, dan motivasi belajar siswa. Maka dari dua
variabel tersebut, masalah difokuskan pada:
1. Persepsi siswa tentang apresiasi guru pada hasil soal latihan mekanika teknik,
persepsi siswa tentang apresiasi guru ini meliputi tindak lanjut guru dalam
soal latihan, pemberian nilai soal latihan, pemberian reward/hadiah,
4
2. Motivasi belajar siswa SMKN 2 Garut, meliputi tekun dalam menghadapi
latihan soal, ulet dalam menghadapi kesulitan, menunjukkan minat, senang
bekerja mandiri, cepat bosan pada latihan soal, tidak mudah melepas hal yang
diyakini, senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal, reward
(ucapan), reward (hadiah) dan hukuman.
3. Hubungan persepsi siswa tentang apresiasi guru dalam soal latihan mekanika
teknik dengan motivasi belajar siswa TGB SMKN 2 Garut.
Karena keterbatasan peneliti, penelitian ini hanya meneliti 1 bentuk motivasi
siswa yaitu apresiasi.
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah persepsi siswa tentang apresiasi guru dalam soal latihan
mekanika teknik di SMKN 2 Garut?
2. Bagaimanakah motivasi belajar siswa pada mata pelajaran mekanika teknik di
SMKN 2 Garut?
3. Bagaimanakah hubungan persepsi siswa tentang apresiasi guru dalam soal
latihan mekanika teknik dengan motivasi belajar siswa Porgam Studi Teknik
Gambar Bangunan SMKN 2 Garut?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui persepsi siswa tentang apresiasi guru dalam soal latihan
mekanika teknik di SMKN 2 Garut,
2. Mengetahui motivasi belajar siswa pada mata pelajaran mekanika teknik di
SMKN 2 Garut,
3. Mengetahui hubungan persepsi siswa tentang apresiasi guru dalam soal
latihan mekanika teknik dengan motivasi belajar siswa Bidang Keahlian
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan masalah yang dirumuskan di atas, maka diharapkan penelitian
ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan
kepada guru untuk lebih mengapresiasi yang dikerjakan oleh siswa,
2. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi siswa akan lebih
giat belajar mekanika teknik,
3. Bagi peneliti, untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai hubungan
persepsi siswa tentang apresiasi guru dalam soal latihan siswa dengan
motivasi belajar siswa,
4. Bagi peneliti lain, sebagai referensi untuk mengembangkan penelitian di masa
yang akan datang.
G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembaca dalam membaca dan mempelajari skripsi ini,
peneliti menyusun skripsi ini dengan terlebih dahulu memberikan gambaran
penulisannya melalui sistematika ini. Skripsi ini dibagi menjadi lima bab. Dimana
setiap bab akan diuraikan secara singkat seperti berikut ini:
BAB I Pendahuluan meliputi: Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Batasan
Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan
Sistematika Penulisan.
BAB II Kajian Pustaka meliputi: Persepsi Siswa, Apresiasi Guru, Motivasi
Belajar, Penelitian yang Relevan, Asumsi dan Hipotesis Penelitian.
BAB III Metode Penelitian meliputi: Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian,
Metode dan Desain Penelitian, Variabel dan Paradigma Penelitian,
Definisi Operasional, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen dan
Kisi-Kisi Penelitian dan Teknik Analisis Data.
BAB IV Hasil Penelitian meliputi: Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil
Penelitian.
BAB V Simpulan, dan Saran.
Daftar Pustaka.
21
BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian sehingga memperoleh data yang diperlukan. Penelitian tentang “Hubungan Persepsi Siswa Tentang Apresiasi Guru Dalam Soal Latihan Mekanika
Teknik dengan Motivasi Belajar Siswa SMKN 2 Garut”, dilakukan pada
bulan Juni 2014, yang beralamat di Jalan Suherman No.90 Kotak Pos 103,
Telp./Fax.(0262) 233141 Garut, Jawa Barat.
2. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X semester 2 Jurusan
Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Garut Tahun Ajaran 2013/2014. Berikut
daftar nama kelas dan jumlah siswa dalam penelitian ini:
Tabel 3.1 Nama Kelas dan Jumlah Siswa SMKN 2 Garut
No. Kelas Jumlah Siswa
1 X TGB 1 25
2 X TGB 2 29
3 X TGB 3 24
Jumlah 78
Sumber: TU SMKN 2 Garut
3. Sampel
Arifin (2011, hlm. 215) mengatakan bahwa “Sampel adalah sebagian
dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga dikatakan sampel adalah popilasi dalam bentuk mini”. Menurut Arikunto (2006, hlm. 134) menyatakan bahwa “Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Namun, karena ada
hambatan dalam penelitian, jadi penelitian ini jumlahnya tidak penelitian
digunakan yaitu dari Gay dan Diehl (dalam Astuti, 2013, hlm.55) bahwa “Jika penelitianya korelasional, sampel minimumnya adalah 30 subjek”. Jadi untuk sampel ada dua kelas, yaitu kelas X TGB 1 dan X TGB 3 dengan
jumlah 49 orang.
B. Metode dan Desain Penelitian
Sugiyono (2011, hlm 3) mengatakan bahwa “metode penelitian adalah cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pemilihan
metode penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian”. Sudjana dan Ibrahim
(2007, hlm. 317) mengatakan bahwa “metode penelitian (research methods)
adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan,
mengolah data dan menarik kesimpulan berkenaan dengan masalah penelitian
tertentu”.
Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Metode deskriptif merupakan metode yang ditujukan untuk
memecahkan masalah yang terjadi pada masa sekarang, sebagaimana
dikemukakan oleh Sudjana dan Ibrahim (2007, hlm. 64) bahwa penelitian deskriptif adalah “penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang”.
Jenis penelitian deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
korelasi yaitu studi yang dilakukan untuk melihat hubungan antara dua variabel.
Sudjana dan Ibrahim (2007, hlm. 77) mengatakan bahwa “studi korelasi
mempelajari dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu
variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain”. Studi korelasi ini
dimaksudkan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel X dan variabel
23
C. Variabel dan Paradigma Penelitian
1. Variabel
Variabel pada penelitian ini secara garis besar data dikelompokkan
menjadi dua jenis, yaitu:
a. Variabel bebas/independen (X) merupakan variabel yang diselidiki
hubungannya terhadap variabel terikat. Persepsi siswa tentang apresiasi
guru dalam soal latihan dalam hal ini adalah variabel yang akan dicari
hubungannya dengan motivasi belajar.
b. Variabel terikat/dependen (Y) merupakan variabel yang diramalkan akan
timbul dalam hubungannya yang fungsional dengan variabel
bebas/independen. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat
adalah motivasi belajar.
2. Paradigma penelitian
Paradigma adalah suatu bentuk kerangka pikir yang akan
menggambarkan alur pikiran peneliti.
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian Siswa SMKN 2 Garut
Persepsi Siswa Tentang Apresiasi Guru Dalam Soal Latihan Mekanika Teknik
(Variabel X)
Motivasi Belajar Siswa (Variabel Y)
Hasil dan Pembahasan
D. Definisi Operasional
Arifin (2011, hlm. 190) mengatakan bahwa “Definisi operasional adalah
definisi khusus yang didasarkan atas sifat-sifat yang didefinisikan, dapat diamati dan dilaksanakan oleh peneliti lain”. Agar tidak terjadi perbedaan persepsi mengenai definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini, maka
definisi operasional yang dimaksud dalam penelitian ini dijelaskan sebagai
berikut:
1. Persepsi siswa merupakan proses perlakuan terhadap informasi tentang suatu
objek di sekolah melalui pengamatan dengan indera yang dimiliki, sehingga
siswa dapat memberi arti serta menginterpretasikan objek yang diamati.
2. Apresiasi merupakan cara menghargai, menilai hasil yang dikerjakan oleh
seseorang dimana dengan cara menghargai dan menilai apa yang dikerjakan
oleh seseorang tersebut terdapat pengaruh energi positif.
3. Motivasi dalam belajar mempunyai arti membangkitkan dan memberi arah
pada dorongan-dorongan yang menyebabkan incividu melakukan
perbuatan-perbuatan dalam belajar.
E. Teknik Pengumpulan Data
Beberapa teknik dalam pengumpulan data penelitian ini dilakukan sebagai
berikut :
1. Angket
Angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian
pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus
dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya.
Teknik angket yang digunakan pada penelitian ini adalah angket
tertutup karena dalam penelitian ini yang akan diukur berupa pendapat atau
persepsi dari siswa mengenai apresiasi penilaian soal latihan mekanika
25
F. Instrumen Penelitian dan Kisi-Kisi
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket persepsi siswa
tentang apresiasi guru dalam soal latihan mekanika teknik dan motivasi belajar
siswa.
Dalam penelitian ini ada terdapat dua variabel:
1. Variabel bebas (X) : Persepsi Siswa Tentang Apresiasi Guru Dalam Soal
Latihan Mekanika Teknik
2. Variabel terikat (Y) : Motivasi Belajar Siswa
Skala pengukuran yang digunakan untukk mengukur kedua variabel di atas
adalah menggunakan skala Likert. Sugiyono (2011, hlm. 134) menjelaskan
bahwa:
“Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian ini telah ditetapkan secara sfesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian”.
Dengan skala likert, maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai dengan negatif. Skala ini terdiri dari sejumlah
pertanyaan yang semuanya menunjukkan sikap terhadap suatu objek tertentu yang
akan diukur.
Untuk setiap pertanyaan dalam angket penelitian ini disediakan 4 alternatif
Tabel 3.2 Kriteria Skor Alternatif Jawaban Instrumen Skala Likert
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Sebelum Uji Coba
No. Variabel Indikator No Pernyataan Jumlah
1.
reward/hadiah 11,12,13,14,15 5
Pemberian pujian 16,17,18,19,20 5
Penghargaan berupa
tulisan 21,22,23,24,25 5
Pemberian
27
2. Motivasi Belajar Siswa
Tekun dalam menghadapi latihan soal
1,2,3 3
Ulet dalam
menghadapi kesulitan 4,5,6 3
Menunjukkan minat 7,8,9 3
Senang bekerja
mandiri 10,11,12 3
Cepat bosan pada
latihan soal 13,14,15 3
Tidak mudah melepas
hal yang diyakini 16,17,18 3
Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal
19,20,21 3
Reward (ucapan) 22,23,24 3
Hukuman 28,29,30 3
Jumlah 60
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Langkah yang harus dilakukan
agar instrumen memiliki validitas yang tinggi adalah dengan cara uji coba
instrumen. Dalam penlitian ini validitas tes diukur dengan rumus korelasi
product moment dari Pearson sebagai berikut menggunakan program
Microsoft Excel.
√{ }{ }
rxy = Produk dari X dan Y ∑X = Jumlah skor item9
∑Y = Jumlah skor total (seluruh item) N = Jumlah Responden
(Arikunto, 2003, hlm. 72)
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka r-hitung
dibandingkan dengan r-tabel product moment dengan taraf signifikansi 5%
dengan derajat kebebasan dk= n-2.
Adapun kriterianya adalah sebagai berikut:
Jika r-hitung > r-tabel maka soal tersebut valid
29
Instrumen penelitian sejumlah 30 item untuk variabel X dan 30 item
untuk variabel Y. Dari hasil perhitungan untuk variabel X yang valid
berjumlah 24 item dan variabel Y 21 item. Untuk selengkapnya item yang
valid bisa dilihat di lampiran 2.2 dan 2.4.
2. Uji reliabilitias
Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut konsisten atau
ajek dalam hasil ukurnya sehingga dapat dipercaya. Instrumen yang reliabel
tidak bersifat tendesius yang mengarahkan responden untuk memilih
jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau
reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
a. Langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung varian skor tiap item
dengan rumus berikut:
(Arikunto, 2006 hlm. 171)
Dimana:
2n = Varian skor tiap – tiap item ∑X12 = Jumlah kuadrat item X1 (∑X1)2
= Jumlah item X1 dikuadratkan N = Jumlah responden
b. Langkah kedua adalah menjumlahkan semua item dengan rumus:
(Arikunto, 2006 hlm. 171)
Dimana:
= Jumlah varian semua item
= Varian item ke – 1,2,3,... n
Selanjutnya dilakukan perhitungan varian total dengan rumus:
c. Langkah terakhir adalah dengan memasukan nilai alpha dengan rumus:
[ ] [ ] (Arikunto, 2006 hlm. 171)
Dimana:
r11 = Nilai realibilitas
= Jumlah varian skor tiap – tiap item = Varian total
k = Jumlah item
Besar reliabilitas tes sesungguhnya yang diperoleh, diinterprestasikan
seperti pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.4 Interpretasi Koefesien Reliabilitas
Interval Koefisien Kriteria
0. 80 - 1,00 Sangat tinggi
0. 60 - 0,799 Tinggi
0. 40 - 0,599 Cukup
0. 20 - 0,399 Rendah
r ll < 0,199 Sangat rendah
Sumber: (Sugiyono, 2011 hlm. 115)
Dari hasil perhitungan uji reliabilitas, maka akan diperoleh r hitung
kemudian dikonsultasikan dengan r tabel dan tingkat kepercayaannya 95%.
Adapun kriterianya adalah sebagai berikut:
Jika rhitung > rtabel, maka item dinyatakan reliabel.
Jika rhitung < rtabel, maka item dinyatakan tidak reliabel.
Hasil uji coba instrumen didapat yang tidak valid untuk variabel X ada
21 item, dan untuk variabel Y ada 24 item. Lalu diuji reliabilitas sehingga
didapat variabel X = 0.896 dan untuk variabel Y = 0.887, keduanya masuk
dalam kategori reliabilitas sangat tinggi. Selengkapnya ada pada lampiran 2.5
31
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner Sesudah Uji Coba
No. Variabel Indikator No Pernyataan Jumlah
1.
reward/hadiah 6,7,8,22,23 5
Pemberian pujian 9-12,24 5
Penghargaan berupa
tulisan 13,14 2
Pemberian
hukuman/punishment 15-18 4
2. Motivasi Belajar
menghadapi kesulitan 5 1
Senang bekerja
mandiri 7,20 2
Cepat bosan pada
latihan soal 8,9 2
Tidak mudah melepas
hal yang diyakini 10,11 2
Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal
12,13,14 3
Reward (ucapan) 15 1
Reward (hadiah) 21 1
Hukuman 16,17 2
33
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk mengolah,
menganalisa, menyusun dan mengatur data yang telah ada yang digunakan untuk
membuktikan kebernaran dari hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik
pengolahan data yang dipakai harus sesuai dengan bentuk data yang dianalisis.
Adapun langkah-langkha yang dilakukan dalam analisis data ini adalah sebagai
berikut:
1. Tabulasi data
a. Memasukkan skor pada setiap item jawaban angket
b. Menjumlahkan skor dari setiap item yang sudah diberi skor
c. Pengumpulan data nilai dari setiap item jawaban untuk memperoleh skor
mentah variabel X dan variabel Y dengan pembuatan tabulasi data hasil
penelitian.
Tabel 3.6 Format Pengumpulan Data Hasil Penelitian
No. Nama Responden Skor item untuk butir soal no:
Perhitungan uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui
kecenderuangan suatu data berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang
telah ditetapkan sebelumnya. Langkah perhitungan uji kecenderungan sebagai
berikut:
a. Menghitung rata-rata dari masing-masing variabel
c. Menentukan skala skor mentah
Tabel 3.7 Kriteria Uji Kecenderungan
Skala Skor
Kriteria
Variabel X Variabel Y
X > Xrata-rata + 1,5 . SD Sangat Baik Sangat Tinggi
Xrata-rata+ 1,5 . SD > x > Xrata-rata + 0,5 . SD Baik Tinggi
Xrata-rata+ 0,5 . SD > x > Xrata-rata - 0,5 . SD Cukup Baik Cukup
Xrata-rata- 0,5 . SD > x > Xrata-rata - 1,5 . SD Kurang Baik Rendah
X < Xrata-rata - 1,5 . SD Tidak Baik Sangat Rendah
(Sumber: Riduwan, 2010, hlm. 207)
d. Menentukan frekuensi dan membuat presentase untuk menafsirkan data
kecenderungan variabel.
e. menentukan frekuensi dan membuat presentase indikator dengan kriteria
sebagai berikut:
Tabel 3.8 Kriteria Interpretasi Presentase Skor
Presentase
Kriteria
Variabel X Variabel Y
81% - 100% Sangat Baik Sangat Tinggi
61% - 80% Baik Tinggi
41% - 60% Cukup Baik Cukup
21% - 40% Kurang Baik Rendah
Kurang dari 20% Tidak Baik Sangat Rendah
35
3. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui normal
tidaknya distribusi data. Kenormalan data dapat diuji dengan menggunakan
rumus Chi-kuadrat. Kenormalan data yang diuji ini adalah kelompok data
dari variabel X dan variabel Y. Di dalam bukunya, Riduwan (2010, hlm.
121-124) menjelaskan langkah-langka dalam pengujian kenormalan distribusi
data, sebagai berikut:
a. Menentukan skor maksimum dan minimum b. Menentukan rentang skor (R)
R = skor maksimum – skor minimum c. Menentukan banyaknya kelas interval (K)
K = 1 + 3,3 log n
d. Menentukan panjang kelas interval (P)
e. Menghitung rata-rata (mean)
f. Mencari simpangan baku (standar deviasi)
√
g. Menentukan batas kelas, yaitu dengan mengurangkan 0,5 pada angka skor kiri kelas interval kemudian menambahkan 0,5 pada angka skor kanan kelas interval
h. Mencari nilai Z dengan rumus:
̅
i. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.
j. Mencari luas kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka 0 – Z, yaitu baris pertama dikurangi baris kedua dikurang baris ketiga dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris tengah ditambahkan pada baris berikutnya. k. Mencari frekuensi yang diharapkan (fc) dengan cara mengalikan
luas setiap interval dengan jumlah responden. l. Mencari harga chi kuadrat hitung (χ2)
Jika χ2hitung < χ2tabel, artinya distribusi data normal
Jika data terdistribusi normal maka analisis data yang digunakan adalah analisis parametrik. Sedangkan jika data tidak terdistribusi normal, maka data diolah dengan analisis non parametrik.
Berikut ini hasil pengujian normalitas untuk kedua variabel
penelitian.
a. Hasil Uji Normalitas Variabel X
Berdasarkan hasil perhitungan pada variabel X didapat harga
Chi-Kuadrat (χ2) = 1,2325. Setelah nilai Chi-Kuadrat (χ2) hitung didapat, kemudian dikonsultasikan pada tabel χ2
dengan dk = bk – 1 =
7-1 = 6. Setelah dikonsultasikan pada tabel χ2 diperoleh χ2(95%)(6) =
12,59.
Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: Jika χ2
hitung > χ2 tabel, artinya distribusi data tidak normal Jika χ2
hitung < χ2 tabel, artinya distribusi data normal Karena χ2
hitung < χ2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa data
variabel X berdistribusi normal pada tingkat kepercayaan 95% dengan
derajat kebebasan (dk) = bk = 7-1 = 6. Perhitungan selengkapnya bisa
dilihat di lampiran 2.13. Untuk mengetahui penyebaran skor variabel X
berdistribusi normal dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.2 Grafik Normalitas Variabel X 0
52-57 58-63 64-69 70-75 76-81 82-87 88-93
F
Grafik Penyebaran Skor Variabel X
37
b. Hasil Uji Normalitas Variabel Y
Berdasarkan hasil perhitungan pada variabel Y didapat harga
Chi-Kuadrat (χ2) = 5,7570. Setelah nilai Chi-Kuadrat (χ2) hitung didapat, kemudian dikonsultasikan pada tabel χ2
dengan dk = bk – 1 =
7-1 = 6. Setelah dikonsultasikan pada tabel χ2 diperoleh χ2(95%)(6) =
12,59.
Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: Jika χ2
hitung > χ2 tabel, artinya distribusi data tidak normal Jika χ2
hitung < χ2 tabel, artinya distribusi data normal Karena χ2
hitung < χ2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa data
variabel Y berdistribusi normal pada tingkat kepercayaan 95% dengan
derajat kebebasan (dk) = bk = 7-1 = 6. Perhitungan selengkapnya bisa
dilihat di lampiran 2.14. Untuk mengetahui penyebaran skor variabel Y
berdistribusi normal dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.3 Grafik Normalitas Variabel Y
Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa pada
masing-masing data variabel penelitian berdistribusi normal. Karena hasil uji
normalitas data variabel X dan variabel Y berdistribusi normal, maka
pengolahan data menggunakan statistik parametrik.
0 5 10 15 20
49-53 54-58 59-63 64-68 69-73 74-78 79-83
F
Grafik Penyebaran Skor Variabel Y
4. Uji Korelasi
Karena penelitian ini untuk mencari hubungan persepsi siswa tentang
apresiasi penilaian soal latihan mekanika teknik dengan motivasi belajar
siswa, maka dalam penelitian ini item-item pernyataan terlebih dahulu
dihitung harga korelasi dengan rumus yang dikemukakan oleh Pearson atau
lebih dikenal dengan rumus Pearson Product Moment (r hitung), sebagai
∑Y = Jumlah skor total (seluruh item) N = Jumlah Responden
(Sumber: Sugiyono, 2012, hlm. 356)
5. Menentukan keeratan hubungan variabel X dan variabel Y
Tinggi rendahnya koefisien korelasi dapat terlihat dari rujukan tabel
kriteria pedoman untuk koefisien korelasi untuk melihat seberapa besar
hubungan antara variabel X dan variabel Y, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.9 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
(Sumber: Sugiyono, 2011, hlm. 115)
6. Menguji Signifikansi
Setelah mendapatkan nilai koefisien korelasi, maka langkah
39
hasil perhitungan tersebut. Tingkat keberartian ini diuji dengan uji
signifikansi korelasi dengan uji t yaitu:
√
√
(Sumber: Sudjana, N. dan Ibrahim, 2007, hlm. 211)
Keterangan:
t = distribusi student dengan derajat kebebasan dk = n-2
r = koefisien korelasi pearson
n = banyaknya ukuran sampel
Setelah mendapatkan nilai t hitung dari uji signifikansi korelasi,
kemudian hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan nilai t tabel.
Setelah itu dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian, dimana:
Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak
Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima
7. Penarikan kesimpulan
Hasil dari penafsiran tiap item kemudian dikelompokan berdasarkan
data yang diperlukan untuk memberikan jawaban terhadap perumusan
masalah penelitian yang diajukan. Kegiatan ini merupakan usaha penarikan
kesimpulan dalam penelitian sehingga dapat diperoleh gambaran dari
keseluruhan data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Untuk
menafsirkan setiap data dari jawaban selanjutnya digunakan kriteria dan
Tabel 3.10 Penarikan Kesimpulan
Presentase Tafsiran
0 % Ditafsirkan tidak diperlukan
1% -30 % Ditafsirkan sebagian kecil
31 % – 49 % Ditafsirkan hampir setengahnya
50 % Ditafsirkan setengahnya
51%– 80 % Ditafsirkan sebagian besar
81% – 99 % Ditafsirkan hampir seluruhnya
100 % Ditafsirkan seluruhnya
52 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang penilis lakukan dapat ditarik simpulan
dan saran sebagai berikut:
A. Simpulan
Berdasarkan pada analisis data yang diperoleh, dapat ditarik simpulan
dari permasalahan penelitian yang dikemukakan antara lain:
1. Persepsi siswa tentang apresiasi guru dalam soal latihan mekanika teknik
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Garut dikategorikan baik.
2. Motivasi belajar siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Garut
dikategorikan cukup tinggi.
3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang
apresiasi guru dalam soal latihan mekanika teknik dengan motivasi belajar
siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Garut..
B. Saran
Dalam penelitian ini, penulis mengemukakan saran sebagai suatu
pertimbangan untuk peningkatan apresiasi guru dan motivasi belajar dalam soal
latihan mekanika teknik. Adapun saran yang diajukan penulis adalah sebagai
berikut:
1. Untuk guru, sebaiknya lebih peka dan memahami siswa terutama pada
apresiasi penghargaan kepada siswa. Siswa senang atau merasa tertantang
apabila ada penghargaan dari guru walaupun itu hanya sedikit. Lalu
pertimbangan untuk mengubah cara mengajar sehingga siswa tidak bosan dan
bisa termotivasi belajar mekanika teknik menjadi lebih tinggi.
2. Untuk siswa sebaiknya jangan bermalas-malasan, percaya akan diri sendiri
dan tidak mengandalkan orang lain untuk mengerjakan soal latihan mekanika
3. Untuk peniliti yang berniat mengkaji dan menelaah secara lebih dalam
mengenai masalah yang ada hubungannya dengan penelitian ini, sebaiknya
meneliti aspek yang lain dari motivasi karena penelitian ini hanya meneliti
54
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad ,S.F. [online] Proposal Penelitian Kuantitatif. Tersedia di: http://fahrielbanjari.blogspot.com/2012/01/proposal-penelitian-kuantitatif.html . [Diakses 08 Oktober 2013]
Ali, M. (1982) Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.
Ardiesha, R. [online] Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Motivasi Siswa SMA Negeri 1 Sukoharjo dalam Mengerjakan Pekerjaan Rumah. Tersedia
di : https://id.scribd.com/doc/67211120/Faktor-Faktor-yang-Mempengaruhi- Rendahnya-Motivasi-Siswa-SMA-Negeri-1-Sukoharjo-dalam-Mengerjakan-Pekerjaan-Rumah [Diakses 01 April 2014]
Arifin, Z. (2011) Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Arikunto, S. (2003) Prosedur Penelitian, Suatu Praktek. Jakarta: Bina Aksara.
Aristiyani, L. (2011) Pengaruh Pemberian Reward Dan Punishment Terhadap
Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII Semester 2 Pada Materi Pokok Panjang Garis Singgung Persekutuan Luar Lingkaran MTS. Skripsi : IAIN Walisongo
Semarang
Astuti, Y.C. (2013) Hubungan Antra Dukungan Sosial Dengan Coping Strategy
Pada Ibu Yang Memiliki Anak Penyandan Tunagrahita. Skripsi: Universitas
Pendidikan Indonesia
Dimyati dan Mujiono. (1999) Belajar dan Pembelajaran. Bandung : UPI
Mufidah, U. (2012) Efektivitas Pemberian Reward Melalui Metode Token
Ekonomi Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Anak Usia Dini. Journal of Early
Childhood Education Papers, 1(1), hlm. 1-5.
Muhadjir, N. (2003) Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial. Edisi V. Yogyakarta: Rake Sarasin
Nasution, S. (2004) Sosiologi Pendidikan. Bumi Aksara
Ningrum, A. (2013) Pengaruh pemberian reward dan punishment terhadap
motivasi belajar siswa MI Miftahul Ulum 02 Tembalang tahun 2012/2013.
Skripsi: IAIN Walisongo
Nida, N. C. (2013) Hubungan Keterampilan Komunikasi Guru Mengajar Dan
Reward System Dengan Motivasi Belajar Siswa Di Sekolah. Skripsi : Universitas
Nurul, M. H. (2009) Penerapan Metode Reward Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Matematika Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyyah Nahdlatul Ulama (MI NU) Miftahul Huda Jabung Malang. Skripsi: Universitas Islam Negeri Malang
Purwanto, N. (2003) Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya
Rakhmat, J. (1998) Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosdakarya Remaja.
Riduwan. (2010) Belajar mudah penelitian untuk guru, karyawan, dan peneliti
pemula. Bandung : Alfabeta
Rita, D. (2000) Dasar-dasar Psikologi. Jakarta : FKM UI
Robbins, S.P. (2003) Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Santika, E. (2012) Pengukuran Persepsi. Skripsi: Universitas Sumatera Utara
Sardiman. (2009) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Shawn. (2005) Motivation to Learn in General Education Programs. Jurnal.
Tersedia di
https://muse.jhu.edu/login?auth=0&type=summary&url=/journals/journal_of_gen eral_education/v054/54.2glynn.pdf. [Diakses 8 April 2014]
Suardana, A.A.P.C.P. dan Sinarmata, N. (2013) Hubungan Motivasi Belajar dan
Kecemasan pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar di Denpasar Menjelang Ujian Nasional. Jurnal Psikologi Udayana, 1(1), hlm. 203-212.
Sudjana, N. dan Ibrahim. (2007) Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinarbaru
Sugihartono,dkk. (2007) Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Sugiyono. (2011) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Silverius, S. (1991) Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta: Gramedia
Sirodjuddin, A. (2013) Memanusiakan Manusia Melalui Penghargaan. Tersedia di: http://ardansirodjuddin.smkn8semarang.sch.id/memanusiakan-siswa-melalui-penghargaan/#.U-Dj3uN_v2M. [Diakses 13April 2014].
Sumardjo, Jakob dan Saini. (1991) Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia
Sunaryo. (2004) Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Syamsuddin, A.M. (2003) Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakakarya Remaja
56