• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Busana Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh Ikeu Suryatin

0900787

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

Ikeu Suryatin, 2014

MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI

PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI

KOMPETENSI PENCAPAN SABLON

Oleh

Ikeu Suryatin

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Ikeu Suryatin 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

April 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

IKEU SURYATIN

MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON

Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing:

Pembimbing I

Dra, Hj. Herni Kusantati, M.Pd NIP. 195012301977022001

Pembimbing II

Ir. H. Supandi, M.Ds NIP. 19511008 198903 1 001

Diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Ikeu Suryatin, 2014

MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kemajuan ilmu pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS) di zaman

globalisasi sekarang ini berkembang dengan sangat cepat, dan menuntut

ketersediaan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas dalam berbagai

bidang keahlian di industri tekstil. Salah satu jenis industri tekstil yaitu industri

pencapan tekstil, di industri pencapan tekstil memerlukan teknisi sablon, lembaga

pendidikan yang menghasilkan teknisi sablon salah satunya adalah Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Karya Pembangunan (KP) 3 Majalaya.

SMK Karya Pembangunan (KP) 3 Majalaya didirikan di bawah naungan

Yayasan Pembina Pendidikan Karya Pembangunan (YPPKP), SMK KP 3

Majalaya adalah salah satu jenjang pendidikan menengah kejuruan Bidang Studi

Keahlian Teknik Penyempurnaan Tekstil, yang keberadaannya didukung oleh

dunia usaha dan dunia industri, baik dalam pembelajaran maupun penyerapan

lulusannya. Pembelajaran teori dan praktek tidak hanya dilakukan di dalam kelas

akan tetapi dilakukan di dunia industri melalui kegiatan belajar praktek kerja

industri di perusahaan-perusahaan yang relevan.

SMK KP 3 Majalaya membina satu bidang studi keahlian, yaitu Teknik

Penyempurnaan Tekstil. Pada keahlian teknik penyempurnaan tekstil diajarkan

beberapa program pembelajaran yang dapat menunjang kemampuan peserta didik

di bidang pertekstilan, salah satunya yaitu pembelajaran Teknologi Pencapan.

Teknologi Pencapan adalah teknik pemberian warna pada tekstil berdasarkan

motif tertentu dengan zat warna sesuai jenis serat tekstil yang digunakan dan hasil

pencapan memiliki ketahanan luntur warna. Inti teknik pencapan merupakan cara

(5)

seperti kasa/screen, rakel, rangkai kasa, dan meja pencapan kasa datar, yang

diharapkan dapat menjamin mutu hasil pencapan. Ruang lingkup materi

pembelajaran Teknologi Pencapan mengajarkan tentang penguasaan pengetahuan

konsep pencapan sablon, teknik pencapan kasa datar, alat dan bahan pencapan

sablon, desain motif pencapan, proses afdruk, prosedur pencapan dan proses

pencapan kasa datar.

Peserta didik yang telah mengikuti pembelajaran teknologi pencapan

diharapkan dapat mengalami perubahan-perubahan tingkah laku yang meliputi

pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada dirinya yang dapat disebut dengan

hasil belajar. Hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran Teknologi

Pencapan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran adalah menguasai secara teori

berupa penguasaan pengetahuan konsep pencapan sablon dan teknik pencapan,

penguasaan pemahaman alat dan bahan pencapan, hingga praktek berupa

penguasaan keterampilan membuat desain motif, penguasaan keterampilan

melakukan proses afdruk, dan penguasaan keterampilan prosedur dan proses

pencapan kasa datar sebagai kesiapan Uji Kompetensi pencapan sablon.

Hasil belajar teknologi pencapan sablon di harapkan dapat dirasakan

manfaatnya oleh peserta didik untuk siap melaksanakan uji kompetensi pencapan

sablon. Kesiapan merupakan salah satu faktor penunjang pencapaian keberhasilan

seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan, karena dengan memiliki kesiapan

maka orang tersebut dapat melakukan pekerjaan sebaik mungkin sesuai dengan

keterampilan yang dimilikinya dan kesiapan merupakan salah satu indikator

keberhasilan dari proses pembelajaran teknologi pencapan.

Uji Kompetensi berdasarkan Kurikulum SMK (2012) merupakan:

(6)

Ikeu Suryatin, 2014

MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji Kompetensi bagian ujian produktif yang bertujuan untuk mengetahui

kemampuan peserta didik dalam menguasai bidang keahlian teknik

penyemprnaan tekstil khususnya pada mata pelajaran Teknologi Pencapan

Sablon.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis tertarik untuk meneliti

tentang Manfaat Hasil Belajar Teknologi Pencapan Sebagai Kesiapan Uji

Kompetensi Pencapan Sablon pada peserta didik kelas XII Tahun ajaran

2013-2014 Program Keahlian Teknik Penyempurnaan Tekstil SMK Karya

Pembangunan (KP) 3 Majalaya Bandung.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah I. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah perlu ditentukan terlebih dahulu untuk memudahkan

dan mengetahui masalah yang diteliti mengenai Manfaat Hasil Belajar Teknologi

Pencapan Sebagai Kesiapan Uji Kompetensi Pencapan Sablon. Identifikasi

masalah dalam penelitian ini antara lain:

a. Mata pelajaran teknologi pencapan sablon merupakan mata pelajaran

produktif yang wajib diikuti oleh peserta didik kelas XII Tahun ajaran

2013-2014 Program Keahlian Teknik Penyempurnaan Tekstil SMK Karya

Pembangunan (KP) 3 Majalaya Bandung.

b. Pembelajaran Teknologi Pencapan mempunyai tujuan agar peserta didik

mampu memahami dan menguasai secara teori dan praktek tentang Teknologi

Pencapan berupa penguasaan pengetahuan konsep pencapan sablon dan teknik

pencapan, penguasaan pemahaman alat dan bahan pencapan, hingga praktek

berupa penguasaan keterampilan membuat desain motif, penguasaan

keterampilan melakukan proses afdruk, dan penguasaan keterampilan

prosedur dan proses pencapan kasa datar.

c. Hasil belajar Teknologi Pencapan mencakup penguasaan diharapkan dapat

(7)

konsep pencapan sablon dan teknik pencapan, penguasaan pemahaman alat

dan bahan pencapan, hingga praktek berupa penguasaan keterampilan

membuat desain motif, penguasaan keterampilan melakukan proses afdruk,

dan penguasaan keterampilan prosedur dan proses pencapan kasa datar, yang

diharapkan dapat mempengaruhi wawasan dan keterampilan peserta didik

dalam kesiapan Uji Kompetensi Pencapan sablon.

d. Kesiapan Uji Kompetensi Pencapan Sablon dimaksud adalah kondisi

seseorang sebelum atau selama menghadapi suatu permasalahan atau

kegiatan. Uji Kompetensi Pencapan Sablon adalah ujian produktif yang

bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menguasai

bidang keahlian teknik penyempurnaan tekstil khususnya pada mata pelajaran

Teknologi Pencapan Sablon. Proses pelaksanaan Uji Kompetensi diamati oleh

tiga penguji yang terdiri dari 1 (satu) guru sekolah yang mengajarkan mata

diklat pencapan sablon, 1 (satu) orang penguji berasal dari Kementrian

Perindustrian yaitu Balai Besar Tekstil (BBT) dan dari PT.Sipatex Perusahaan

Industri Tekstil di wilayah setempat yang memiliki banyak pengetahuan

dalam dunia Industri Tekstil.

2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah sebagai langkah dari suatu problematika dan bagian

pokok dari kegiatan penelitian supaya adanya kejelasan masalah yang akan diteliti

sehingga objek penelitiannya jelas dan terarah. Perumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu “ Bagaimana manfaat hasil belajar teknologi pencapan sebagai kesiapan Uji Kompetensi pencapan sablon?”.

Luasnya permasalahan yang akan diteliti maka penulis batasi agar tidak

terlalu luas dan tidak menyimpang dari maksud penelitian. Oleh karena itu

permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada kompetensi dasar Teknologi

Pencapan khususnya pencapan sablon dengan teknik pencapan kasa datar, dengan

(8)

Ikeu Suryatin, 2014

MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

desain motif untuk kemeja, penelitian yang penulis teliti khusus pencapan sablon

dengan memakai kain tekstil kapas (cotton) dengan menggunakan zat warna

pigmen.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh data tentang manfaat hasil

belajar teknologi pencapan sebagai kesiapan Uji Kompetensi pencapan sablon.

Secara spesifik tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk memperoleh data:

1. Manfaat hasil belajar Teknologi Pencapan ditinjau dari penguasaan

pengetahuan konsep pencapan sablon dan teknik pencapan sebagai kesiapan

Uji Kompetensi pencapan sablon.

2. Manfaat hasil belajar Teknologi Pencapan ditinjau dari penguasaan

pemahaman alat dan bahan pencapan sebagai kesiapan Uji Kompetensi

pencapan sablon.

3. Manfaat hasil belajar Teknologi Pencapan ditinjau dari penguasaan

keterampilan membuat desain motif pencapan sebagai kesiapan Uji

Kompetensi pencapan sablon.

4. Manfaat hasil belajar Teknologi Pencapan ditinjau dari penguasaan

keterampilan melakukan proses afdruk sebagai kesiapan Uji Kompetensi

pencapan sablon.

5. Manfaat hasil belajar Teknologi Pencapan ditinjau dari penguasaan

keterampilan prosedur dan proses pencapan kasa datar sebagai kesiapan Uji

(9)

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

berbagai pihak terutama dalam rangka pengembangan disiplin ilmu, peningkatan

mutu pendidikan, serta peningkatan sumber daya manusia. Hasil penelitian ini

dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu:

1. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya

pengembangan keilmuan dalam bidang pertekstilan khususnya teknologi

pencapan bagi peserta didik kelas XII tahun ajaran 2013/2014 SMK Karya

Pembangunan (KP) 3 Majalaya Bandung.

2. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi

pihak yang diberikan rekomendasi dalam upaya meningkatkan kualitas hasil

belajar, pengembangan materi pembelajaran dan proses pembelajaran

teknologi pencapan diharapkan dapat menumbuhkan kesiapan pada peserta

didik dalam melaksanakan Uji Kompetensi.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi penulisan dalam penelitian ini secara sistematis dan

terperinci dari lima bab yaitu Bab I pendahuluan tentang latar belakang masalah,

identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

struktur organisasi skripsi. Bab II kajian pustaka tentang manfaat hasil belajar

teknologi pencapan sebagai kesiapan uji kompetensi pencapan sablon, dan

pertanyaan penelitian. Bab III metode penelitian tentang lokasi penelitian,

populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional,

instrument penelitian, alat pengumpulan data penelitian, teknik pengolahan data,

dan prosedur penelitian. Bab IV hasil penelitian dan pembahasan tentang

pengolahan atau analisis data dan pembahasan atau analisis temuan. Bab V

simpulan dan saran tentang penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis

(10)

Ikeu Suryatin, 2014

MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti

supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Lokasi penelitian yang

dipilih penulis adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Karya Pembangunan

(KP) 3 Majalaya di Jl. Bebedahan, Pasir Angin, Rt/Rw 01/04, Desa Talun,

Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Kode Pos (40384).

2. Populasi Penelitian

Suatu penelitian memerlukan adanya sejumlah data yang biasa disebut

dengan populasi. Populasi dalam penelitian ini yaitu peserta didik Program Studi

Keahlian Teknik Penyempurnaan Tekstil Kelas XII Tahun ajaran 2013/2014 dari

kelas XII.1 = 21 peserta didik, dan kelas XII.2 = 20 peserta didik dengan jumlah

keseluruhan sebanyak 41 peserta didik.

3. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel total yaitu peserta didik

Program Studi Keahlian Teknik Penyempurnaan Tekstil Kelas XII.1 dan XII.2

Tahun ajaran 2013/2014 SMK KP 3 Majalaya yang berjumlah 41 orang.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang dilakukan untuk memperoleh data dan

hasil yang akurat dalam sebuah penelitian. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan

(11)

penulis untuk memperoleh gambaran umum dan jawaban dari rumusan masalah

yang ada pada masa sekarang dengan menyusun, menjelaskan, dan menganalisis

data tentang manfaat hasil belajar Teknologi Pencapan sebagai kesiapan Uji

Kompetensi Pencapan Sablon, pada peserta didik Program Studi Keahlian Teknik

Penyempurnaan Tekstil Kelas XII tahun ajaran 2013/2014 SMK KP 3 Majalaya.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional perlu dikemukakan supaya tidak terjadi perbedaan

pendapat diantara penulis dengan pembaca mengenai bebeapa istilah yang ada

dalam penelitian ini, oleh karena itu definisi operasional perlu dijelaskan. Definisi

operasional dari judul “Manfaat Hasil Belajar Teknologi Pencapan Sebagai Kesiapan Uji Kompetensi Pencapan Sablon”, yaitu:

1. Manfaat Hasil Belajar Teknologi Pencapan

a. Manfaat

Manfaat menurut W.J.S Poerwadarminta (2008:912) adalah “guna atau faedah suatu hal”.

b. Hasil belajar

Hasil belajar yang dikemukakan Udin T (1988:71), yaitu:

Perubahan tingkah laku yang diharapkan dan merupakan hasil belajar dari proses belajar mengajar. Isi dan tingkah laku yang harus dicapai tersebut terdiri dari tiga aspek yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ketiga aspek ini adalah: pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) serta nilai dan sikap (afektif).

c. Teknologi Pencapan

Teknologi Pencapan adalah salah satu mata diklat produktif pada Program

Keahlian Teknik Penyempurnaan Tekstil, yang materinya mencangkup adanya

materi teori dan praktek. Ruang lingkup materi pembelajaran Teknologi Pencapan

(12)

Ikeu Suryatin, 2014

MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahan pencapan sablon, desain motif pencapan, proses afdruk, prosedur pencapan

dan proses pencapan kasa datar.

Definisi operasional dari manfaat hasil belajar Teknologi Pencapan pada

penelitian ini mengacu pada pengertian yang telah dikemukakan di atas adalah

faedah dari kemampuan yang dimiliki peserta didik yang diperoleh setelah

mengikuti pembelajaran Teknologi Pencapan yang mempelajari seluruh materi

yang berbentuk teori dan praktek pencapan sablon.

2. Kesiapa Uji Kompetensi Pencapan Sablon

a. Kesiapan

Kesiapan menurut Slameto (2003:113) yaitu: Keseluruhan kondisi seseorang atau individu yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh pada suatu kecenderungan untuk memberi respon.

b. Uji Kompetensi

Uji Kompetensi berdasarkan Kurikulum SMK merupakan: Suatu proses pemberian pengakuan keahlian dan kewenangan peserta dan atau tamatan dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan tertentu, melalui suatu proses sistem pengujian keahlian yang mengacu pada standar kehalian yang berlaku dan diakui dilapangan kerja.

c. Pencapan Sablon

Sunarto (2008:239) yaitu “teknik pemberian warna pada bahan tekstil berdasarkan motif tertentu dengan zat warna sesuai jenis serat tekstil yang

digunakan dan hasil pencapan memiliki ketahanan luntur warna”.

Kesiapan Uji Kompetensi Pencapan Sablon adalah kondisi peserta didik

atau individu yang telah siap untuk mengikuti Uji Kompetensi dalam program

pendidikan dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui praktek

langsung di dunia usaha baik industri tekstil atau usaha jasa pembuatan pencapan

(13)

D. Instrumen Penelitian dan Proses Pengembangan Instrumen

Instrumen penelitian yang dibuat dalam penelitian ini berupa kuesioner

(angket). Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data dengan

mengajukan sejumlah pertanyaan secara tertulis kepada responden mengenai

manfaat hasil belajar teknologi pencapan sebagai kesiapan uji kompetensi

pencapan sablon, pada peserta didik Program Studi Keahlian Teknik

Penyempurnaan Tekstil Kelas XI1.1 dan XII.2 Tahun ajaran 2013/2014.

Instrumen selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran bersama dengan kisi-kisi

instrumen. Proses pengembangan instrument yang baik meliputi pengkajian

masalah-masalah yang sedang diteliti, membuat kisi-kisi butir soal instrument,

pembuatan butir soal, penyuntingan, mengadakan revisi terhadap butir-butir soal

instrument yang kurang baik dan pengujian instrument kepada responden.

E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Teknik penelitian yang dilakukan berupa statistik sederhana atau statistik

deskriptif yang disesuaikan dengan metode yang digunakan. Data yang akan

diolah adalah data dari hasil angket yang telah disebarkan kepada responden.

Dengan menggunakan statistik sederhana dengan menjabarkan hasil perhitungan

presentase pada jawaban masing-masing pertanyaan sesuai dengan jawaban yang

telah terkumpul. Langkah-langkah dalam pengolahan data yaitu :

1. Membuat instrument

Instrument yang digunakan dalam penelitian berupa angket yang dibuat

dalam bentuk pertanyaan yang akan diajukan kepada responden. Instrumen

pengumpul data (angket) menggambarkan permasalahan dalam penelitian agar

jawaban dari responden sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

2. Penyebaran dan pengumpulan Instrumen

Instrumen penelitian (angket) yang telah selesai dibuat kemudian

(14)

Ikeu Suryatin, 2014

MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk dijawab. Angket diisi secara lengkap oleh responden pada setiap item

sesuai dengan pedoman, setelah diisi angket dikembalikan kepada penulis.

3. Mengecek data

Pengecekan data dimulai dengan pengumpulan angket yang telah diisi

responden sesuai dengan jumlah responden, kemudian menghitung jumlah angket

yang dikembalikan serta memeriksa kelengkapan jawaban dan cara pengisiannya.

4. Analisis data

Penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari

seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah presentase, yaitu presentase dari

angket yang dijawab atau direspon oleh responden, pengolahan yang dilakukan

yaitu :

a. Menyeleksi data yaitu pemeriksaan atau pengecekan terhadap kemungkinan

adanya kesalahan dalam daftar pertanyaan.

b. Mentabulasi data yaitu proses pengelompokan data dengan cara

menjumlahkannya kemudian memasukan data kedalam tabel-tabel sehingga data

diketahuinya.

5. Tabulasi data

Tabulasi data dilakukan untuk mempertegas data sesuai dengan

pengelompokan masing-masing jawaban yang disesuaikan dengan frekuensi

jawaban responden.

6. Pengolahan Data

Pengolahan data bertujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya

frekuensi jawaban angket yang diberikan responden karena jumlah jawaban

responden pada setiap itemnya berbeda. Pengolahan data yang digunakan dalam

bentuk table presentase. Rumusan presentase sebagaimana yang dikemukakan

oleh Anas Sudijono (2011:43) bahwa rumus untuk menghitung presentase yaitu :

(15)

Keterangan : P : Persentase ( jawaban responden yang dicari) f : Frekuensi jawaban yang dicari

n : Jumlah responden 100% : Bilangan tetap

7. Penafsiran data

Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh data yang jelas dari setiap

jawaban pada pertanyaan yang telah diajukan. Data yang telah dipresentasekan

kemudian dianalisis dan ditafsirkan sebagai berikut :

100 % : Seluruhnya 76%-99% : Sebagian besar

51%-75% : Lebih dari setengahnya 50% : Setengahnya

26%49% : Kurang dari setengahnya 1%-25% : Sebagian kecil

0% : Tidak seorang pun

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam

kegiatan penellitian. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini dibagi

menjadi 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan

data sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Sebelum mengadakan penelitian, penulis mengadakan kegiatan sebagai

berikut:

(16)

Ikeu Suryatin, 2014

MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Mengadakan pengamatan lapangan dengan mempelajari buku-buku sebagai

sumber acuan dalam pembuatan outline penelitian, memilih masalah dan

merumuskan masalah.

b. Pembuatan outline

c. Proses seminar judul

d. Pengajuan dosen pembimbing

e. Penyusunan desain skripsi yaitu BAB I, BAB II, BAB III, dan instrument

penelitian.

f. Seminar tahap I.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah seminar 1 dan hasil perbaikan disetujui, maka dilakukan tahap

pelaksanaan sebagai berikut:

a. Penyebaran instrument penelitian

b. Pengambilan data dari responden

c. Pengecekan data dan pengolahan data penelitian

d. Penyusunan draft skripsi yaitu BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, BAB V dan

instrument penelitian

e. Proses bimbingan menuju seminar II

f. Seminar tahap II.

3. Tahap Penyelesaian

Tahap penyelesaian akhir adalah:

a. Perbaikan dan penyempurnaan draft skripsi

(17)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dan saran pada bab ini disusun berdasarkan seluruh kegiatan

penelitian tentang “Manfaat Hasil Belajar Teknologi Pencapan Sebagai Kesiapan Uji Kompetensi Pencapan Sablon” pada peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Karya Pembangunan (KP) 3 Majalaya Program Studi Keahlian

Teknik Penyempurnaan Tekstil Kelas XII Tahun ajaran 2013/2014.

A. Simpulan

Kesimpulan penelitian dibuat berdasarkan pada tujuan penelitian,

pertanyaan penelitian, pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang

dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Manfaat hasil belajar teknologi pencapan ditinjau dari penguasaan

pengetahuan konsep pencapan sablon dan teknik pencapan sebagai kesiapan

uji kompetensi pencapan sablon menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya

responden merasakan manfaat pengetahuan konsep pencapan sablon dan

teknik pencapan kesiapan uji kompetensi pencapan sablon. Manfaat yang

sangat dirasakan oleh responden adalah manfaat pengetahuan pencapan kasa

sebagai kesiapan uji kompetensi pencapan sablon.

2. Manfaat hasil belajar teknologi pencapan ditinjau dari penguasaan

pemahaman alat dan bahan pencapan sebagai kesiapan uji kompetensi

pencapan sablon menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya responden

merasakan manfaat pemahaman alat dan bahan pencapan sebagai kesiapan uji

kompetensi pencapan sablon. Manfaat yang sangat dirasakan oleh responden

adalah manfaat pengetahuan tentang pigmen sebagai kesiapan uji kompetensi

(18)

Ikeu Suryatin, 2014

MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Manfaat hasil belajar teknologi pencapan ditinjau dari penguasaan

keterampilan membuat desain motif pencapan sebagai kesiapan uji

kompetensi pencapan sablon menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya

responden merasakan manfaat keterampilan membuat desain motif pencapan

sebagai kesiapan uji kompetensi pencapan sablon. Manfaat yang sangat

dirasakan oleh responden adalah manfaat keterampilan membuat desain motif

sebagai kesiapan uji kompetensi pencapan sablon.

4. Manfaat hasil belajar teknologi pencapan ditinjau dari penguasaan

keterampilan melakukan proses afdruk sebagai kesiapan uji kompetensi

pencapan sablon menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya responden

merasakan manfaat keterampilan melakukan proses afdruk sebagai kesiapan

uji kompetensi pencapan sablon. Manfaat yang sangat dirasakan oleh

responden adalah manfaat keterampilan memilih jenis lampu TL sebagai

kesiapan uji kompetensi pencapan sablon.

5. Manfaat hasil belajar teknologi pencapan ditinjau dari penguasaan

keterampilan prosedur dan proses pencapan kasa datar sebagai kesiapan uji

kompetensi pencapan sablon menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya

responden merasakan manfaat keterampilan prosedur dan proses pencapan

kasa datar sebagai kesiapan uji kompetensi pencapan sablon. Manfaat yang

sangat dirasakan oleh responden adalah manfaat keterampilan menggunakan

alat press sebagai kesiapan uji kompetensi pencapan sablon.

B. Saran

Saran yang penulis ajukan berdasarkan simpulan penelitian, saran yang

penulis diajukan ini dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan pertimbangan

(19)

1. Peserta didik

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar teknologi pencapan sebagai

kesiapan uji kompetensi pencapan sablon, menunjukan bahwa lebih dari

setengahnya peserta didik mengetahui manfaatnya ditinjau dari penguasaan

pengetahuan konsep pencapan sablon dan teknik pencapan, penguasaan

pemahaman alat dan bahan pencapan, penguasaan keterampilan membuat desain

motif pencapan, penguasaan keterampilan melakukan proses afdruk dan

penguasaan keterampilan prosedur dan proses pencapan kasa datar. Hasil

penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk memotivasi

peserta didik agar dapat mengembangkan dan meningkatkan wawasan,

keterampilan, dan sikap dengan cara banyak berlatih terutama melatih melakukan

proses pencapan sablon secara terus menerus dan mempelajari buku sumber

mengenai proses pencapan sablon, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan melakukan proses pencapan sablon dengan baik dan peserta didik

(20)

Ikeu Suryatin, 2014

MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Pustaka

Basir, H. (1986). Pedoman praktis sablon. Jakarta : Simplex.

Budiyono, (2008). Kriya tekstil jilid 3. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (1999). Kurikulum SMK Program

Keahlian Teknologi Penyempurnaan Tekstil. Jakarta : Tidak diterbitkan.

Dimyati & Mudjiono. (1999). Belajar dan pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah, S & Aswanzain. (2006) Strategi belajar mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Djufri, R. (1978). Teknologi pengelantangan, pencelupan dan pencapan. Bandung : Institut Teknologi Tekstil.

Djufri, R. (1979). Teknologi pencelupan. Bandung : Institut Teknologi Tekstil.

Hamalik, O. (2007). Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Ismaningsih, (1979). Pengantar kimia zat warna. Bandung : Institut Teknologi Tekstil.

Jumaeri, (1997). Pengetahuan barang tekstil. Bandung : Institut Teknologi Tekstil.

Lubis, A. dkk. (1976). Teknologi pencapan tekstil. Bandung : Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil.

Masyhuri & Zainuddin, (2008). Metodologi penelitian pendekatan praktis dan

aplikatif. Bandung : Refika Aditama.

Nasution, (1997). Berbagai pendekatan belajar mengajar. Jakarta : Bina Askara.

Nusantara, G. (2004). Paduan praktis cetak sablon. Jakarta. Kawan Pustaka.

Pudjo, S. (2008). Kupas tuntas teknik sablon masa kini. Yogyakarta : Absolut.

(21)

Sanjaya,W. (2008). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kecana.

Slameto, (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruh. Jakarta : Bumi Askara.

SMK KP 3 Majalaya. (2012). Soal uji kompetensi. Bandung : Tidak diterbitkan.

Soemanto, W. (1990). Psikologi pendidikan. Malang : Rineka Cipta.

Sudijana, A. (2011). Pengantar statistik pendidikan. Jakarta : Grafindo Persada.

Sugono, D. (2008). Kamus besar bahasa Indonesia edisi 4. Jakarta : Gramedia Pusaka Utama.

Sukmadinata, Syaodih. (2007). Metode penelitian pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sunarto, (2008). Teknik pencelupan dan pencapan, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Surakhmad, W. (2004). Metode penelitian sosial. Jakarta : Badan Penerbit Prapantha.

Syah, M. (2003). Psikologi belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Skripsi

Ernawati. (2008) Manfaat hasil belajar pencapan sablon sebagai kesiapan membuka

usaha sablon T-Shirt. Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Santika Pratiwi, A. (2013). Manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton)

sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing finishing. Skripsi,

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Dini Sutrisno, R. T. (2013). Manfaat Hasil Belajar Adibusana Sebagai Kesiapan

(22)

Ikeu Suryatin, 2014

MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ayunda Afitra, D. (2007). Kontribusi hasil belajar kimia zat warna terhadap

kemampuan praktek pencapan kain kapas dengan zat warna pigmen pada mata kuliah teknologi pencapan. Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia,

Bandung.

Ratnapura, M. (2013). Manfaat Hasil Belajar “membuat kriya tekstil dengan teknik

batik tulis” sebagai kesiapan uji kompetensi. Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Website

Bayu, (2009). Belajar cara sablon cetak saring. [Online]. Tersedia http://ceritabayu.blogspot.com/2009/09/belajar-cara-sablon-cetak-saring.html. [28 Maret 2013].

Febriano, (2006). Screen printing. [Online]. Tersedia http://www.screen-printing.com.au [22 Februari 2013].

Nurul, (2013). Education Blog “Sumber Belajar”. [Online]. Tersedia di:http://nurul-pai.blog.spot. Diakses Rabu 9 Januari 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan

q  Sungai (saluran) yang memiliki dasar rata dan terdiri dari material padat yang dapat bergerak, bersifat non-kohesif, serta berdiameter seragam.. q  Butir sedimen

Efisiensi Kelompok Tiang berdasarkan Pemodelan ABAQUS ………... Hammer

Ruptur plak aterosklerotik dianggap penyebab terpenting angina pectoris tak stabil,sehingga tiba-tiba terjadi oklusi subtotal atau total dari pembuluh koroner

Menurut '()* A!" Eksklusi+ adalah air susu i,u yang di,erikan pada enam ,ulan pertama ,ayi ,aru lahir tanpa adanya makanan pendamping lain Makalah ini sangat jauh dari

Hal ini tentu menjadi sangat dilematis, karena mengingat Indonesia adalah negara maritim yang kaya akan hasil laut, tapi tidak sebanding dengan kehidupan nelayan yang justru

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui dan memperoleh bahan dasar pembuatan material graphene oxide dari asap sampah anorganik menggunakan metode penangkapan asap

[r]