MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Busana Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Oleh Ikeu Suryatin
0900787
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
Ikeu Suryatin, 2014
MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI
PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI
KOMPETENSI PENCAPAN SABLON
Oleh
Ikeu Suryatin
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Ikeu Suryatin 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
April 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
IKEU SURYATIN
MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON
Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing:
Pembimbing I
Dra, Hj. Herni Kusantati, M.Pd NIP. 195012301977022001
Pembimbing II
Ir. H. Supandi, M.Ds NIP. 19511008 198903 1 001
Diketahui oleh
Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK Universitas Pendidikan Indonesia
Ikeu Suryatin, 2014
MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kemajuan ilmu pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS) di zaman
globalisasi sekarang ini berkembang dengan sangat cepat, dan menuntut
ketersediaan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas dalam berbagai
bidang keahlian di industri tekstil. Salah satu jenis industri tekstil yaitu industri
pencapan tekstil, di industri pencapan tekstil memerlukan teknisi sablon, lembaga
pendidikan yang menghasilkan teknisi sablon salah satunya adalah Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Karya Pembangunan (KP) 3 Majalaya.
SMK Karya Pembangunan (KP) 3 Majalaya didirikan di bawah naungan
Yayasan Pembina Pendidikan Karya Pembangunan (YPPKP), SMK KP 3
Majalaya adalah salah satu jenjang pendidikan menengah kejuruan Bidang Studi
Keahlian Teknik Penyempurnaan Tekstil, yang keberadaannya didukung oleh
dunia usaha dan dunia industri, baik dalam pembelajaran maupun penyerapan
lulusannya. Pembelajaran teori dan praktek tidak hanya dilakukan di dalam kelas
akan tetapi dilakukan di dunia industri melalui kegiatan belajar praktek kerja
industri di perusahaan-perusahaan yang relevan.
SMK KP 3 Majalaya membina satu bidang studi keahlian, yaitu Teknik
Penyempurnaan Tekstil. Pada keahlian teknik penyempurnaan tekstil diajarkan
beberapa program pembelajaran yang dapat menunjang kemampuan peserta didik
di bidang pertekstilan, salah satunya yaitu pembelajaran Teknologi Pencapan.
Teknologi Pencapan adalah teknik pemberian warna pada tekstil berdasarkan
motif tertentu dengan zat warna sesuai jenis serat tekstil yang digunakan dan hasil
pencapan memiliki ketahanan luntur warna. Inti teknik pencapan merupakan cara
seperti kasa/screen, rakel, rangkai kasa, dan meja pencapan kasa datar, yang
diharapkan dapat menjamin mutu hasil pencapan. Ruang lingkup materi
pembelajaran Teknologi Pencapan mengajarkan tentang penguasaan pengetahuan
konsep pencapan sablon, teknik pencapan kasa datar, alat dan bahan pencapan
sablon, desain motif pencapan, proses afdruk, prosedur pencapan dan proses
pencapan kasa datar.
Peserta didik yang telah mengikuti pembelajaran teknologi pencapan
diharapkan dapat mengalami perubahan-perubahan tingkah laku yang meliputi
pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada dirinya yang dapat disebut dengan
hasil belajar. Hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran Teknologi
Pencapan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran adalah menguasai secara teori
berupa penguasaan pengetahuan konsep pencapan sablon dan teknik pencapan,
penguasaan pemahaman alat dan bahan pencapan, hingga praktek berupa
penguasaan keterampilan membuat desain motif, penguasaan keterampilan
melakukan proses afdruk, dan penguasaan keterampilan prosedur dan proses
pencapan kasa datar sebagai kesiapan Uji Kompetensi pencapan sablon.
Hasil belajar teknologi pencapan sablon di harapkan dapat dirasakan
manfaatnya oleh peserta didik untuk siap melaksanakan uji kompetensi pencapan
sablon. Kesiapan merupakan salah satu faktor penunjang pencapaian keberhasilan
seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan, karena dengan memiliki kesiapan
maka orang tersebut dapat melakukan pekerjaan sebaik mungkin sesuai dengan
keterampilan yang dimilikinya dan kesiapan merupakan salah satu indikator
keberhasilan dari proses pembelajaran teknologi pencapan.
Uji Kompetensi berdasarkan Kurikulum SMK (2012) merupakan:
Ikeu Suryatin, 2014
MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji Kompetensi bagian ujian produktif yang bertujuan untuk mengetahui
kemampuan peserta didik dalam menguasai bidang keahlian teknik
penyemprnaan tekstil khususnya pada mata pelajaran Teknologi Pencapan
Sablon.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis tertarik untuk meneliti
tentang Manfaat Hasil Belajar Teknologi Pencapan Sebagai Kesiapan Uji
Kompetensi Pencapan Sablon pada peserta didik kelas XII Tahun ajaran
2013-2014 Program Keahlian Teknik Penyempurnaan Tekstil SMK Karya
Pembangunan (KP) 3 Majalaya Bandung.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah I. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah perlu ditentukan terlebih dahulu untuk memudahkan
dan mengetahui masalah yang diteliti mengenai Manfaat Hasil Belajar Teknologi
Pencapan Sebagai Kesiapan Uji Kompetensi Pencapan Sablon. Identifikasi
masalah dalam penelitian ini antara lain:
a. Mata pelajaran teknologi pencapan sablon merupakan mata pelajaran
produktif yang wajib diikuti oleh peserta didik kelas XII Tahun ajaran
2013-2014 Program Keahlian Teknik Penyempurnaan Tekstil SMK Karya
Pembangunan (KP) 3 Majalaya Bandung.
b. Pembelajaran Teknologi Pencapan mempunyai tujuan agar peserta didik
mampu memahami dan menguasai secara teori dan praktek tentang Teknologi
Pencapan berupa penguasaan pengetahuan konsep pencapan sablon dan teknik
pencapan, penguasaan pemahaman alat dan bahan pencapan, hingga praktek
berupa penguasaan keterampilan membuat desain motif, penguasaan
keterampilan melakukan proses afdruk, dan penguasaan keterampilan
prosedur dan proses pencapan kasa datar.
c. Hasil belajar Teknologi Pencapan mencakup penguasaan diharapkan dapat
konsep pencapan sablon dan teknik pencapan, penguasaan pemahaman alat
dan bahan pencapan, hingga praktek berupa penguasaan keterampilan
membuat desain motif, penguasaan keterampilan melakukan proses afdruk,
dan penguasaan keterampilan prosedur dan proses pencapan kasa datar, yang
diharapkan dapat mempengaruhi wawasan dan keterampilan peserta didik
dalam kesiapan Uji Kompetensi Pencapan sablon.
d. Kesiapan Uji Kompetensi Pencapan Sablon dimaksud adalah kondisi
seseorang sebelum atau selama menghadapi suatu permasalahan atau
kegiatan. Uji Kompetensi Pencapan Sablon adalah ujian produktif yang
bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menguasai
bidang keahlian teknik penyempurnaan tekstil khususnya pada mata pelajaran
Teknologi Pencapan Sablon. Proses pelaksanaan Uji Kompetensi diamati oleh
tiga penguji yang terdiri dari 1 (satu) guru sekolah yang mengajarkan mata
diklat pencapan sablon, 1 (satu) orang penguji berasal dari Kementrian
Perindustrian yaitu Balai Besar Tekstil (BBT) dan dari PT.Sipatex Perusahaan
Industri Tekstil di wilayah setempat yang memiliki banyak pengetahuan
dalam dunia Industri Tekstil.
2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah sebagai langkah dari suatu problematika dan bagian
pokok dari kegiatan penelitian supaya adanya kejelasan masalah yang akan diteliti
sehingga objek penelitiannya jelas dan terarah. Perumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu “ Bagaimana manfaat hasil belajar teknologi pencapan sebagai kesiapan Uji Kompetensi pencapan sablon?”.
Luasnya permasalahan yang akan diteliti maka penulis batasi agar tidak
terlalu luas dan tidak menyimpang dari maksud penelitian. Oleh karena itu
permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada kompetensi dasar Teknologi
Pencapan khususnya pencapan sablon dengan teknik pencapan kasa datar, dengan
Ikeu Suryatin, 2014
MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
desain motif untuk kemeja, penelitian yang penulis teliti khusus pencapan sablon
dengan memakai kain tekstil kapas (cotton) dengan menggunakan zat warna
pigmen.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh data tentang manfaat hasil
belajar teknologi pencapan sebagai kesiapan Uji Kompetensi pencapan sablon.
Secara spesifik tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk memperoleh data:
1. Manfaat hasil belajar Teknologi Pencapan ditinjau dari penguasaan
pengetahuan konsep pencapan sablon dan teknik pencapan sebagai kesiapan
Uji Kompetensi pencapan sablon.
2. Manfaat hasil belajar Teknologi Pencapan ditinjau dari penguasaan
pemahaman alat dan bahan pencapan sebagai kesiapan Uji Kompetensi
pencapan sablon.
3. Manfaat hasil belajar Teknologi Pencapan ditinjau dari penguasaan
keterampilan membuat desain motif pencapan sebagai kesiapan Uji
Kompetensi pencapan sablon.
4. Manfaat hasil belajar Teknologi Pencapan ditinjau dari penguasaan
keterampilan melakukan proses afdruk sebagai kesiapan Uji Kompetensi
pencapan sablon.
5. Manfaat hasil belajar Teknologi Pencapan ditinjau dari penguasaan
keterampilan prosedur dan proses pencapan kasa datar sebagai kesiapan Uji
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
berbagai pihak terutama dalam rangka pengembangan disiplin ilmu, peningkatan
mutu pendidikan, serta peningkatan sumber daya manusia. Hasil penelitian ini
dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu:
1. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya
pengembangan keilmuan dalam bidang pertekstilan khususnya teknologi
pencapan bagi peserta didik kelas XII tahun ajaran 2013/2014 SMK Karya
Pembangunan (KP) 3 Majalaya Bandung.
2. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
pihak yang diberikan rekomendasi dalam upaya meningkatkan kualitas hasil
belajar, pengembangan materi pembelajaran dan proses pembelajaran
teknologi pencapan diharapkan dapat menumbuhkan kesiapan pada peserta
didik dalam melaksanakan Uji Kompetensi.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi penulisan dalam penelitian ini secara sistematis dan
terperinci dari lima bab yaitu Bab I pendahuluan tentang latar belakang masalah,
identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
struktur organisasi skripsi. Bab II kajian pustaka tentang manfaat hasil belajar
teknologi pencapan sebagai kesiapan uji kompetensi pencapan sablon, dan
pertanyaan penelitian. Bab III metode penelitian tentang lokasi penelitian,
populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional,
instrument penelitian, alat pengumpulan data penelitian, teknik pengolahan data,
dan prosedur penelitian. Bab IV hasil penelitian dan pembahasan tentang
pengolahan atau analisis data dan pembahasan atau analisis temuan. Bab V
simpulan dan saran tentang penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis
Ikeu Suryatin, 2014
MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti
supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Lokasi penelitian yang
dipilih penulis adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Karya Pembangunan
(KP) 3 Majalaya di Jl. Bebedahan, Pasir Angin, Rt/Rw 01/04, Desa Talun,
Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Kode Pos (40384).
2. Populasi Penelitian
Suatu penelitian memerlukan adanya sejumlah data yang biasa disebut
dengan populasi. Populasi dalam penelitian ini yaitu peserta didik Program Studi
Keahlian Teknik Penyempurnaan Tekstil Kelas XII Tahun ajaran 2013/2014 dari
kelas XII.1 = 21 peserta didik, dan kelas XII.2 = 20 peserta didik dengan jumlah
keseluruhan sebanyak 41 peserta didik.
3. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel total yaitu peserta didik
Program Studi Keahlian Teknik Penyempurnaan Tekstil Kelas XII.1 dan XII.2
Tahun ajaran 2013/2014 SMK KP 3 Majalaya yang berjumlah 41 orang.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang dilakukan untuk memperoleh data dan
hasil yang akurat dalam sebuah penelitian. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan
penulis untuk memperoleh gambaran umum dan jawaban dari rumusan masalah
yang ada pada masa sekarang dengan menyusun, menjelaskan, dan menganalisis
data tentang manfaat hasil belajar Teknologi Pencapan sebagai kesiapan Uji
Kompetensi Pencapan Sablon, pada peserta didik Program Studi Keahlian Teknik
Penyempurnaan Tekstil Kelas XII tahun ajaran 2013/2014 SMK KP 3 Majalaya.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional perlu dikemukakan supaya tidak terjadi perbedaan
pendapat diantara penulis dengan pembaca mengenai bebeapa istilah yang ada
dalam penelitian ini, oleh karena itu definisi operasional perlu dijelaskan. Definisi
operasional dari judul “Manfaat Hasil Belajar Teknologi Pencapan Sebagai Kesiapan Uji Kompetensi Pencapan Sablon”, yaitu:
1. Manfaat Hasil Belajar Teknologi Pencapan
a. Manfaat
Manfaat menurut W.J.S Poerwadarminta (2008:912) adalah “guna atau faedah suatu hal”.
b. Hasil belajar
Hasil belajar yang dikemukakan Udin T (1988:71), yaitu:
Perubahan tingkah laku yang diharapkan dan merupakan hasil belajar dari proses belajar mengajar. Isi dan tingkah laku yang harus dicapai tersebut terdiri dari tiga aspek yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ketiga aspek ini adalah: pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) serta nilai dan sikap (afektif).
c. Teknologi Pencapan
Teknologi Pencapan adalah salah satu mata diklat produktif pada Program
Keahlian Teknik Penyempurnaan Tekstil, yang materinya mencangkup adanya
materi teori dan praktek. Ruang lingkup materi pembelajaran Teknologi Pencapan
Ikeu Suryatin, 2014
MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bahan pencapan sablon, desain motif pencapan, proses afdruk, prosedur pencapan
dan proses pencapan kasa datar.
Definisi operasional dari manfaat hasil belajar Teknologi Pencapan pada
penelitian ini mengacu pada pengertian yang telah dikemukakan di atas adalah
faedah dari kemampuan yang dimiliki peserta didik yang diperoleh setelah
mengikuti pembelajaran Teknologi Pencapan yang mempelajari seluruh materi
yang berbentuk teori dan praktek pencapan sablon.
2. Kesiapa Uji Kompetensi Pencapan Sablon
a. Kesiapan
Kesiapan menurut Slameto (2003:113) yaitu: Keseluruhan kondisi seseorang atau individu yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh pada suatu kecenderungan untuk memberi respon.
b. Uji Kompetensi
Uji Kompetensi berdasarkan Kurikulum SMK merupakan: Suatu proses pemberian pengakuan keahlian dan kewenangan peserta dan atau tamatan dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan tertentu, melalui suatu proses sistem pengujian keahlian yang mengacu pada standar kehalian yang berlaku dan diakui dilapangan kerja.
c. Pencapan Sablon
Sunarto (2008:239) yaitu “teknik pemberian warna pada bahan tekstil berdasarkan motif tertentu dengan zat warna sesuai jenis serat tekstil yang
digunakan dan hasil pencapan memiliki ketahanan luntur warna”.
Kesiapan Uji Kompetensi Pencapan Sablon adalah kondisi peserta didik
atau individu yang telah siap untuk mengikuti Uji Kompetensi dalam program
pendidikan dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui praktek
langsung di dunia usaha baik industri tekstil atau usaha jasa pembuatan pencapan
D. Instrumen Penelitian dan Proses Pengembangan Instrumen
Instrumen penelitian yang dibuat dalam penelitian ini berupa kuesioner
(angket). Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data dengan
mengajukan sejumlah pertanyaan secara tertulis kepada responden mengenai
manfaat hasil belajar teknologi pencapan sebagai kesiapan uji kompetensi
pencapan sablon, pada peserta didik Program Studi Keahlian Teknik
Penyempurnaan Tekstil Kelas XI1.1 dan XII.2 Tahun ajaran 2013/2014.
Instrumen selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran bersama dengan kisi-kisi
instrumen. Proses pengembangan instrument yang baik meliputi pengkajian
masalah-masalah yang sedang diteliti, membuat kisi-kisi butir soal instrument,
pembuatan butir soal, penyuntingan, mengadakan revisi terhadap butir-butir soal
instrument yang kurang baik dan pengujian instrument kepada responden.
E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Teknik penelitian yang dilakukan berupa statistik sederhana atau statistik
deskriptif yang disesuaikan dengan metode yang digunakan. Data yang akan
diolah adalah data dari hasil angket yang telah disebarkan kepada responden.
Dengan menggunakan statistik sederhana dengan menjabarkan hasil perhitungan
presentase pada jawaban masing-masing pertanyaan sesuai dengan jawaban yang
telah terkumpul. Langkah-langkah dalam pengolahan data yaitu :
1. Membuat instrument
Instrument yang digunakan dalam penelitian berupa angket yang dibuat
dalam bentuk pertanyaan yang akan diajukan kepada responden. Instrumen
pengumpul data (angket) menggambarkan permasalahan dalam penelitian agar
jawaban dari responden sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
2. Penyebaran dan pengumpulan Instrumen
Instrumen penelitian (angket) yang telah selesai dibuat kemudian
Ikeu Suryatin, 2014
MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk dijawab. Angket diisi secara lengkap oleh responden pada setiap item
sesuai dengan pedoman, setelah diisi angket dikembalikan kepada penulis.
3. Mengecek data
Pengecekan data dimulai dengan pengumpulan angket yang telah diisi
responden sesuai dengan jumlah responden, kemudian menghitung jumlah angket
yang dikembalikan serta memeriksa kelengkapan jawaban dan cara pengisiannya.
4. Analisis data
Penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari
seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah presentase, yaitu presentase dari
angket yang dijawab atau direspon oleh responden, pengolahan yang dilakukan
yaitu :
a. Menyeleksi data yaitu pemeriksaan atau pengecekan terhadap kemungkinan
adanya kesalahan dalam daftar pertanyaan.
b. Mentabulasi data yaitu proses pengelompokan data dengan cara
menjumlahkannya kemudian memasukan data kedalam tabel-tabel sehingga data
diketahuinya.
5. Tabulasi data
Tabulasi data dilakukan untuk mempertegas data sesuai dengan
pengelompokan masing-masing jawaban yang disesuaikan dengan frekuensi
jawaban responden.
6. Pengolahan Data
Pengolahan data bertujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya
frekuensi jawaban angket yang diberikan responden karena jumlah jawaban
responden pada setiap itemnya berbeda. Pengolahan data yang digunakan dalam
bentuk table presentase. Rumusan presentase sebagaimana yang dikemukakan
oleh Anas Sudijono (2011:43) bahwa rumus untuk menghitung presentase yaitu :
Keterangan : P : Persentase ( jawaban responden yang dicari) f : Frekuensi jawaban yang dicari
n : Jumlah responden 100% : Bilangan tetap
7. Penafsiran data
Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh data yang jelas dari setiap
jawaban pada pertanyaan yang telah diajukan. Data yang telah dipresentasekan
kemudian dianalisis dan ditafsirkan sebagai berikut :
100 % : Seluruhnya 76%-99% : Sebagian besar
51%-75% : Lebih dari setengahnya 50% : Setengahnya
26%49% : Kurang dari setengahnya 1%-25% : Sebagian kecil
0% : Tidak seorang pun
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam
kegiatan penellitian. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini dibagi
menjadi 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan
data sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Sebelum mengadakan penelitian, penulis mengadakan kegiatan sebagai
berikut:
Ikeu Suryatin, 2014
MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Mengadakan pengamatan lapangan dengan mempelajari buku-buku sebagai
sumber acuan dalam pembuatan outline penelitian, memilih masalah dan
merumuskan masalah.
b. Pembuatan outline
c. Proses seminar judul
d. Pengajuan dosen pembimbing
e. Penyusunan desain skripsi yaitu BAB I, BAB II, BAB III, dan instrument
penelitian.
f. Seminar tahap I.
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah seminar 1 dan hasil perbaikan disetujui, maka dilakukan tahap
pelaksanaan sebagai berikut:
a. Penyebaran instrument penelitian
b. Pengambilan data dari responden
c. Pengecekan data dan pengolahan data penelitian
d. Penyusunan draft skripsi yaitu BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, BAB V dan
instrument penelitian
e. Proses bimbingan menuju seminar II
f. Seminar tahap II.
3. Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian akhir adalah:
a. Perbaikan dan penyempurnaan draft skripsi
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan dan saran pada bab ini disusun berdasarkan seluruh kegiatan
penelitian tentang “Manfaat Hasil Belajar Teknologi Pencapan Sebagai Kesiapan Uji Kompetensi Pencapan Sablon” pada peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Karya Pembangunan (KP) 3 Majalaya Program Studi Keahlian
Teknik Penyempurnaan Tekstil Kelas XII Tahun ajaran 2013/2014.
A. Simpulan
Kesimpulan penelitian dibuat berdasarkan pada tujuan penelitian,
pertanyaan penelitian, pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang
dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Manfaat hasil belajar teknologi pencapan ditinjau dari penguasaan
pengetahuan konsep pencapan sablon dan teknik pencapan sebagai kesiapan
uji kompetensi pencapan sablon menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya
responden merasakan manfaat pengetahuan konsep pencapan sablon dan
teknik pencapan kesiapan uji kompetensi pencapan sablon. Manfaat yang
sangat dirasakan oleh responden adalah manfaat pengetahuan pencapan kasa
sebagai kesiapan uji kompetensi pencapan sablon.
2. Manfaat hasil belajar teknologi pencapan ditinjau dari penguasaan
pemahaman alat dan bahan pencapan sebagai kesiapan uji kompetensi
pencapan sablon menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya responden
merasakan manfaat pemahaman alat dan bahan pencapan sebagai kesiapan uji
kompetensi pencapan sablon. Manfaat yang sangat dirasakan oleh responden
adalah manfaat pengetahuan tentang pigmen sebagai kesiapan uji kompetensi
Ikeu Suryatin, 2014
MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Manfaat hasil belajar teknologi pencapan ditinjau dari penguasaan
keterampilan membuat desain motif pencapan sebagai kesiapan uji
kompetensi pencapan sablon menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya
responden merasakan manfaat keterampilan membuat desain motif pencapan
sebagai kesiapan uji kompetensi pencapan sablon. Manfaat yang sangat
dirasakan oleh responden adalah manfaat keterampilan membuat desain motif
sebagai kesiapan uji kompetensi pencapan sablon.
4. Manfaat hasil belajar teknologi pencapan ditinjau dari penguasaan
keterampilan melakukan proses afdruk sebagai kesiapan uji kompetensi
pencapan sablon menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya responden
merasakan manfaat keterampilan melakukan proses afdruk sebagai kesiapan
uji kompetensi pencapan sablon. Manfaat yang sangat dirasakan oleh
responden adalah manfaat keterampilan memilih jenis lampu TL sebagai
kesiapan uji kompetensi pencapan sablon.
5. Manfaat hasil belajar teknologi pencapan ditinjau dari penguasaan
keterampilan prosedur dan proses pencapan kasa datar sebagai kesiapan uji
kompetensi pencapan sablon menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya
responden merasakan manfaat keterampilan prosedur dan proses pencapan
kasa datar sebagai kesiapan uji kompetensi pencapan sablon. Manfaat yang
sangat dirasakan oleh responden adalah manfaat keterampilan menggunakan
alat press sebagai kesiapan uji kompetensi pencapan sablon.
B. Saran
Saran yang penulis ajukan berdasarkan simpulan penelitian, saran yang
penulis diajukan ini dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan pertimbangan
1. Peserta didik
Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar teknologi pencapan sebagai
kesiapan uji kompetensi pencapan sablon, menunjukan bahwa lebih dari
setengahnya peserta didik mengetahui manfaatnya ditinjau dari penguasaan
pengetahuan konsep pencapan sablon dan teknik pencapan, penguasaan
pemahaman alat dan bahan pencapan, penguasaan keterampilan membuat desain
motif pencapan, penguasaan keterampilan melakukan proses afdruk dan
penguasaan keterampilan prosedur dan proses pencapan kasa datar. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk memotivasi
peserta didik agar dapat mengembangkan dan meningkatkan wawasan,
keterampilan, dan sikap dengan cara banyak berlatih terutama melatih melakukan
proses pencapan sablon secara terus menerus dan mempelajari buku sumber
mengenai proses pencapan sablon, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan melakukan proses pencapan sablon dengan baik dan peserta didik
Ikeu Suryatin, 2014
MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Pustaka
Basir, H. (1986). Pedoman praktis sablon. Jakarta : Simplex.
Budiyono, (2008). Kriya tekstil jilid 3. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (1999). Kurikulum SMK Program
Keahlian Teknologi Penyempurnaan Tekstil. Jakarta : Tidak diterbitkan.
Dimyati & Mudjiono. (1999). Belajar dan pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Djamarah, S & Aswanzain. (2006) Strategi belajar mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Djufri, R. (1978). Teknologi pengelantangan, pencelupan dan pencapan. Bandung : Institut Teknologi Tekstil.
Djufri, R. (1979). Teknologi pencelupan. Bandung : Institut Teknologi Tekstil.
Hamalik, O. (2007). Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Ismaningsih, (1979). Pengantar kimia zat warna. Bandung : Institut Teknologi Tekstil.
Jumaeri, (1997). Pengetahuan barang tekstil. Bandung : Institut Teknologi Tekstil.
Lubis, A. dkk. (1976). Teknologi pencapan tekstil. Bandung : Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil.
Masyhuri & Zainuddin, (2008). Metodologi penelitian pendekatan praktis dan
aplikatif. Bandung : Refika Aditama.
Nasution, (1997). Berbagai pendekatan belajar mengajar. Jakarta : Bina Askara.
Nusantara, G. (2004). Paduan praktis cetak sablon. Jakarta. Kawan Pustaka.
Pudjo, S. (2008). Kupas tuntas teknik sablon masa kini. Yogyakarta : Absolut.
Sanjaya,W. (2008). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kecana.
Slameto, (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruh. Jakarta : Bumi Askara.
SMK KP 3 Majalaya. (2012). Soal uji kompetensi. Bandung : Tidak diterbitkan.
Soemanto, W. (1990). Psikologi pendidikan. Malang : Rineka Cipta.
Sudijana, A. (2011). Pengantar statistik pendidikan. Jakarta : Grafindo Persada.
Sugono, D. (2008). Kamus besar bahasa Indonesia edisi 4. Jakarta : Gramedia Pusaka Utama.
Sukmadinata, Syaodih. (2007). Metode penelitian pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Sunarto, (2008). Teknik pencelupan dan pencapan, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Surakhmad, W. (2004). Metode penelitian sosial. Jakarta : Badan Penerbit Prapantha.
Syah, M. (2003). Psikologi belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Skripsi
Ernawati. (2008) Manfaat hasil belajar pencapan sablon sebagai kesiapan membuka
usaha sablon T-Shirt. Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Santika Pratiwi, A. (2013). Manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton)
sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing finishing. Skripsi,
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Dini Sutrisno, R. T. (2013). Manfaat Hasil Belajar Adibusana Sebagai Kesiapan
Ikeu Suryatin, 2014
MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ayunda Afitra, D. (2007). Kontribusi hasil belajar kimia zat warna terhadap
kemampuan praktek pencapan kain kapas dengan zat warna pigmen pada mata kuliah teknologi pencapan. Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung.
Ratnapura, M. (2013). Manfaat Hasil Belajar “membuat kriya tekstil dengan teknik
batik tulis” sebagai kesiapan uji kompetensi. Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Website
Bayu, (2009). Belajar cara sablon cetak saring. [Online]. Tersedia http://ceritabayu.blogspot.com/2009/09/belajar-cara-sablon-cetak-saring.html. [28 Maret 2013].
Febriano, (2006). Screen printing. [Online]. Tersedia http://www.screen-printing.com.au [22 Februari 2013].
Nurul, (2013). Education Blog “Sumber Belajar”. [Online]. Tersedia di:http://nurul-pai.blog.spot. Diakses Rabu 9 Januari 2013.