• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PROFESIONAL DOSEN PGSD UPP. 2 PURWAKARTA : Studi Kasus Tentang Pelaksanaan Program Pengembangan Kemampuan Profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta TESIS Tahun 1990-2001.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PROFESIONAL DOSEN PGSD UPP. 2 PURWAKARTA : Studi Kasus Tentang Pelaksanaan Program Pengembangan Kemampuan Profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta TESIS Tahun 1990-2001."

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

T E S I S

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar

Magister Pendidikan dalam Bidang Studi AdministrasTPgididikan

Oleh: Agus Muharam

979663

/ a r /

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

DOSEN PGSD UPP. 2 PURWAKARTA

Studi Kasus Tentang Pelaksanaan Program Pengembangan

Kemampuan Profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta

Tahun 1990-2001

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PERNYATAAN

:ngan ini saya menyatakan bahwa karya tulis dengan judul "Pengembangan

jmampuan Profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta' ini berserta seluruh

nya adalah benar-benar karya saya sendin, dan saya tidak melakukan penjiplakan iu pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam asyarakat keilmuan. Atas pemyataan saya ini, saya siap menanggung resiko sanksi

ing dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran atas ika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 5 September 2001

Yan&Thembuat pemyataan,

—A

(3)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pcmbimbing I :

( Prof. Dr. HM. Idochi A~nwar, M. Pd.)

Pembimbing II :

( Prof. Dr. H. Abdui Azis Wahab, MA )

(4)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Ketua Program Studi

Admmistrasi Pendidikan

\'Y

(Prof. Dr. H. Tb. AbirT Syamsuddin Makmun, MA)

(5)

Abstrak

Ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas adalah, salah

tu prasyarat keberhasilan dalam upaya mewujudkan tujuan Pembangunan Nasional.

ntuk itu, maka peran pendidikan menjadi semakin penting karena dengan proses jndidikan inilah, dapat dibentuk SDM yang berkualitas. Implikasinya,

inyelenggaraan pendidikan perlu terus ditingkatkan secara optimal menyangkut

Jrencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pada berbagai jenjang penyelenggaraan

jndidikan, termasuk penyelenggaraan pada tingkat pendidikan dasar (SD).

Mencermati penyelenggaraan pendidikan pada tingkat Sekolah Dasar,

:myata sampai saat ini masih menjadi salah satu fenomena pendidikan yang perlu

lendapat perhatian, baik dari pihak pemerintah maupun kalangan masyarakat. Paling dak terdapat dua hal yang perlu diperhaUkan yakni: (1) Jenjang pendidikan dasar 3D), merupakan basic / dasar dalam membentuk / memupuk budi pekerti, engetahuan dan keterampilan; Dan (2) Jumlah peserta didik pada tingkat ini begitu

esar. Kedua hal mi, merupakan tantangan dalam penyelenggaraan pendidikan di

mgkat SD yang tentunya sangat berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab para

uru. Oleh karenanya, cukup beralasan apabila kemudian ditindak-lanjuti oleh

'emerintah dengan menyelenggarakan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PGSD), yang ditujukan untuk mencetak Guru-Guru SD yang berkualitas atau

nemiliki kualifikasi pendidikan sesuai dengan standar pemerintah yakni, D2.

Salah satu lembaga pendidikan di Jawa Barat yang diserahi tugas dalam nencetak Guru - Guru SD yang berkualitas tersebut adalah, PGSD UPP. 2 >urwakarta, yang berdiri sejak tahun 1990 di bawah koordinasi FIP - UPI. Dalam

nenjawab tuntutan kualitas output (Guru SD), UPI senantiasa mengupayakan jeningkatan kemampuan profesional para dosennya dalam menjalankan Tri Dahrma

3erguruan Tinggi yakni; tugas pendidikan dan pengajaran, penelitian maupun tugas

xngabdian pada masyarakat. Hal ini, dilakukan melalui program pengembangan kemampuan dosen, yang dilaksanakan sejak seorang dosen pertama kali diangkat dan

atau setelah menjadi dosen, termasuk para Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta.

Dengan dasar inilah, selanjutnya dilakukan penelitian yang secara umum ditujukan untuk mengetahui pelaksanaan program pengembangan kemampuan

profesional dosen di lingkungan PGSD UPP. 2 Purwakarta. Dan secara khusus,

ditujukan untuk mengetahui keadaan dosen sebelum dan sesudah adanya program pengembangan kemampuan profesional dosen, serta kemampuan dosen saat ini.

Berdasarkan hasil penelitian, dengan menggunakan metode analisis kualitatif

menujukan bahwa, pelaksanaan program pengembangan kemampuan profesional

dosen, berdampak positif terhadap kemampuan Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta,

yang ditandai oleh adanya peningkatan pendidikan dan frekuensi kegiatan-kegiatan

ilmiah yang diikuti dosen. Namun demikian, berkaitan dengan kemampuan dosen dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, masih terdapat beberapa hal yang

perlu ditingkatkan, diantaranya kemampuan dosen dalam menjalankan kegiatan

(6)

DAFTARISI

Ha la man

HALAMANJUDUL (i)

HALAMAN PERNYATAAN (ii)

HALAMAN PERSETUJUAN (iii)

ABSTRAK (vi)

KATAPENGANTAR (vii)

UCAPAN TERIMA KASIH (ix)

DAFTARISI (xi)

DAFTAR TABEL (xiv)

DAFTAR BAGAN (xv)

B A B I P E N D A H U L U A N 1

1. Latar Belakang 1

2. Masalah Dan Pertanyaan Penelitian 6

2.1 Masalah Penelitian 6

2.2 Pertanyaan Penelitian 9

3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 12

3.1 Tujuan Penelitian 12

3.2 Manfaat Penelitian 13

4. Kerangka Berfikir 13

BAB II PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PROFESIONAL DOSEN 20

1. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan Dan Posisi Masalah ... 20 2. Pengembangan Sebagai Fungsi Administrasi Personil 24

2.1 Konsep Pengembangan Personil 24

2.2 Beberapa Fase Dalam Proses Pengembangan Personil 27

2.3 Analisis Posisi (SWOT) 34

3. Pengembangan Kemampuan Profesional Dosen 36

3.1 Pengertian Profesi 36

(7)

3.2 Kemampuan Profesional Dosen 39 3.3 Tujuan Pengembangan Kemampuan Profesional Dosen 47

4. Tinjauan Empiris 52

5AB III PROSEDUR PENELITIAN 58

1. Metode Penelitian 58

2. Teknik Penelitian 61

3. Sumber Dan Jenis Data 63

4. Sampling Dan Satuan Kajian (Unit ofAnalysis) 66 5. Langkah - Langkah Penelitian 67

6. Prosedur Analisis Data 70

7. Signifikansi Hasil Penelitian 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 73

1. Hasil Penelitian "73

1.1 Program Pengembangan Kemampuan Profesional Dosen

UPI (1990 -2001) 73

1.1.1 Kebijakan Yang mendasari Program Pengembangan

Kemampuan Profesional Dosen Di Lingkungan UPI... 74

1.1.2 Tujuan Dan Pola Program Pengembangan Kemampuan Profesional Dosen Di Lingkungan UPI... 75

1.1.3 Program Pengembangan Kemampuan Profesional

Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta 78

1.2 Keadaan Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta 92 1.2.1 Keadaan Pendidikan Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta 93

1.2.2 Pengalaman Menulis Karya Ilmiah 94 1.2.3 Pengalaman mengikuti Kegiatan Penataran 96

1.2.4 Pengalaman mengikuti Kegiatan Lokakarya 99

1.2.5 Pengalaman mengikuti Kegiatan Seminar 102

(8)

1.2.6 Pengalaman mengikuti Kegiatan Diskusi - Diskusi

Ilmiah 103

1.2.7 Pengalaman mengikuti Kegiatan Ilmiah Lainnya 106

1.3 Kemampuan Profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta

Pada Tahun 2001 107

1.3.1 Kemampuan Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta Dalam

Menjalankan Tugas Pendidikan Dan Pengajaran 108

1.3.2 Kemampuan Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta Dalam

Menjalankan Tugas Penelitian 125

1.3.3 Kemampuan Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta Dalam

Menjalankan Tugas Pengabdian Kepada Masyarakat... 132

2. Pembahasan 134

2.1 Perkembangan Kemampuan Dosen PGSD UPP. 2

Purwakarta 135

2.2 Analisis Posisi Program Pengembangan Kemampuan

Profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta 141

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 146

1. Kesimpulan 146

2. Implikasi 149

3. Rekomendasi 152

- Daftar Pustaka

- Lampiran

(9)

Daftar Tabel

Tabel: Halaman

3.1 Satuan Kajian (Units of Analysis) Pengembangan Kemampuan Profesional

Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta. 67

4.1 Pendidikan Akhir Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta Sebelum dan Sesudah Mengikuti

Program Pengembangan Kemampuan

Profesional Dosen. 95

4.2 Judul - Judul Karya Ilmiah Yang Dihasilkan

Oleh Para Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta Dalam Kurun Waktu 1990 - 2001. 97

4.3 Kegiatan Penataran Yang Pernah Diikuti

Oleh Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta

Dalam Kurun Waktu 1990 - 2001. 100

4.4 Kegiatan Seminar Yang Pemah Diikuti Oleh

Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta Dalam

Kurun Waktu 1990 - 2001. 104

4.5 Kegiatan Diskusi Ilmiah Yang Pemah

Diikuti Oleh Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta Dalam Kurun Waktu 1990

-2001. 105

[image:9.595.128.442.111.726.2]
(10)

Daftar Bagan

Bagan: Halaman

1.1 Faktor-Faktor Yang Terlibat Dalam Pengembangan Personil. 15

1.2 Kerangkan Pemikiran Penelitian. 19 2.1 Ruang Lingkup Administrasi

Pendidikan. 22

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Dewasa ini, penekanan pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi

ilah satu prioritas Pemerintah, yang diharapkan mampu mempercepat dan

lendorong proses pembangunan di segala aspek kehidupan bangsa demi

jrwujudnya Pembangunan Nasional. Dalam Ketetapan MPR RI NO. rv / MPR /

998 (1998: 57) dinyatakan bahwa:

Pembangunan Nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan

masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan

kemampuan nasional dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Dalam

pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal

untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan,

sejahtera, maju dan kukuh kekuatan moral dan etikanya.

Paparan di atas secara implisit mengisyaratkan bahwa, peranan pendidikan

lalam upaya meningkatkan kualitas SDM Indonesia akan menjadi salah satu kunci

keberhasilan guna mewujudkan tujuan Pembangunan Nasional. Pengertian kualitas

SDM yang dimaksud secara jelas dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional No. 2 Tahun 1989 Pasal 4 dikatakan bahwa:

Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan

(12)

Rumusan tentang kualitas manusia Indonesia yang akan dilahirkan oleh

item Pendidikan Nasional tersebut, merupakan rumusan ideal yang hams dicapai

;lalm pembangunan pendidikan. Untuk itu, perlu dilakukan upaya-upaya yang

»madai dan sistematis pada berbagai aspek dan tingkatan atau strata pengelolaan

ndidikan.

Salah satu wujud pengelolaan yang sampai saat ini perlu mendapat perhatian

dam pembangunan bidang pendidikan adalah, pengelolaan pendidikan dasar,

lususnya pengelolaan pendidikan pada tingkat Sekolah Dasar (SD).

Pada tahun 1991/1992 peserta didik SD di seluruh Indonesia berjumlah 29.577.704 siswa, tahun 1992/1993 berjumlah 29.598.790 siswa, tahun

1993/1994 berjumlah 29.669.586 siswa, tahun 1994/1995 berjumlah 29.721.859

siswa dan tahun 1995/1996 berjumlah 29.447.990 siswa. (Ministry of

Education and Culture, 1997: 63)

Gambaran perkembangan jumlah peserta didik tersebut, adalah kondisi realistis

ang memerlukan perhatian serius dimana pada satu sisi besamya jumlah peserta lidik pada tingkat SD menuntut sistem pengelolaan yang memadai, efektif dan

:fisien. Sedangkan di sisi lain kondisi realistis inipun, tentunya akan sangat

>erpengaruh terhadap kualitas atau mutu pendidikan yang dihasilkan. Dengan adanya

umlah dan perkembangan peserta didik yang begitu besar, ada kekhawatiran bahwa,

nutu pendidikan dasar akan menjadi persoalan yang perlu ditangani secara

sungguh-sungguh di masa yang akan datang.

Selanjutnya, secara lebih mendalam lagi berbicara mengenai masalah kualitas atau mutu pendidikan, disamping berbagai aspek lain yang berpengaruh, maka

(13)

roses pendidikan. Guru adalah, ujung tombak dalam kegiatan belajar mengajar, gum

lemiliki posisi strategis dalam menentukan berkualitas tidaknya suatu hasil

cndidikan yang diperolch, dan menurut Nana Sudjana (1989: 1):

Guru menempati kedudukan sentral sebab peranannya sangat menentukan. la harus mampu menterjemahkan dan menjabarkan nilai-nilai yang terdapat dalam

kurikulum kemudian memransformasikan nilai-nilai tersebut kepada siswa

melalui pn^js pcin'aiatan di sekolah

)engan demikian. dapatlah dikatakan bahwa, kemampuan (kompetensi) yang

limiliki seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar akan menjadi salah satu

aminan kualitas atau mutu pendidikan yang dihasilkan.

Berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan atau secara lebih

;pesifik lagi untuk menghasilkan guru-guru yang kompeten, Pemerintah telah

nengupavakan berbagai cara yang mana salah satunya adalah, melalui Keputusan

vlendikbud Nomor 0854/0/1989 tentang kualifikasi Guru SD berpendidikan jenjang

Diploma II. Keputusan ini, kemudian di tindak-lanjuti dengan hadimya institusi

pendidikan, yakni Pendidikan Gum Sekolah Dasar (PGSD).

PGSD adalah, institusi pendidikan yang berada di bawah naungan Dirjen Dikti yang dalam pelaksanaannya diselenggarakan oleh IKIP, PGSD menginduk pada

Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). Sedangkan Staf pengajar (dosen) PGSD, umumnya

bersumber dari guru-gum SPG dan SGO yang di alih fungsikan. Adapun tujuan dari

keberadaan PGSD itu sendiri adalah, mempersiapkan dan meningkatkan kualitas

(14)

iutu pendidikan SD, sebab Guru-Gum SD yang kompeten akan lahir dari institusi

endidikan ini.

Kehadiran PGSD di Jawa Barat khususnya di Kabupaten Purwakarta, dimulai

ejak tahun 1990. Sama halnya dengan daerah-daerah lain di Indonesia, staf pengajar

ttau Dosen PGSD UPP 2 Purwakarta-pun yang berada di bawah naungan Fakultas

lmu Pendidikan (F1P) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), direkrut dari

Guru-3uru SPGN Purwakarta yang dialih-fungsikan yakni. sebanyak 31 orang terdiri dari:

7orang guru dari Gol. Ill / a, 19 orang guru dan Gol. Ill / b, 3 orang guru dan Gol.

Ill / c, dan 2 orang guru dari Gol. IV , a.

Terlepas dari proses pengalih-fungsian guru menjadi Dosen PGSD atau tenaga

akademik di lingkungan FIP - UPI, konsekuensi sebagai seorang dosen sudah barang

tentu hams memiiiki kemampuan profesional, orientasi positif terhadap tuntutan

tugas dan tanggung jawab profesional sesuai lingkungan dan tuntutan perguman

tinggi (Tri Dharma Perguman Tinggi). kemampuan-kemampuan yang hams dimiliki

seorang dosen tersebut, sesuai dengan Undang - Undang Nomor: 2 Tahun 1989 pasal

2 ayat (1) dan Surat Edaran Mendikbud Nomor : 61395/MPK/1987 serta Surat

Kepala BAKN Nomor: 21/SE/1987 (Tentang Angka Kredit Bagi Jabatan Fungsional

Tenaga Pengajar Perguman Tinggi), adalah kemampuan dalam hal 'melaksanakan

pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.'

Pertama, kemampuan dosen dalam melaksanakan tugas pendidikan dan

Pengajaran menunjuk pada: kemampuan menguasai bahan ajar, mengelola program

(15)

kependidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi peserta didik,

mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan, mengenal dan

mampu menyelenggarakan administrasi sekolah, memahami prinsip-prinsip dan

menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran, beriman dan bertaqwa. Keduu, kemampuan dosen dalam melaksanakan tugas penelitian menunjuk

pada kemampuan dosen untuk dapat mengembangkan keterampilan dan

pengetahuannya melalui kegiatan-kegiatan ilmiah seperti: membuat karya ilmiah.

melakukan penelitian ilmiah, melakukan eksperimen-eksperimen ilmiah yang berkaitan dengan pendidikan dan sebagainya. Dan ketiga, kemampuan dosen dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat menunjuk pada: kemampuan dosen berkaitan dengan pegamalan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) yang dilakukan oleh perguman tinggi secara melembaga melalui metode ilmiah langsung kepada masyarakat yang membutuhkan dalam upaya mensukseskan pembangunan dan mengembangkan sumber daya manusia pembangunan. Secara khusus di lingkungan UPI, tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah:

Untuk melaksanakan fungsi internal dan misi ekstemal IKIP Bandung,

meningkatkan sumber daya manusia sehingga bersikap dan berperilaku inovatif dan kreatif dalam menghadapi pembahan dan pembahaman, mengembangkan masyarakat belajar untuk meningkatkan kecerdasan dan mutu kehidupannya, membina institusi serta profesi di masyarakat, dan memperoleh umpan balik bagi IKIP Bandung. (LPM - IKIP Bandung, 1996: 11)

Fenomena yang berkembang saat ini di kalangan Dosen PGSD UPP 2

Purwakarta yang juga sekaligus merupakan reaksi dari tuntutan, baik secara internal

(16)

-nengindikasikan bahwa, kemampuan profesional Dosen PGSD UPP 2 Purwakarta

masih perlu terus ditingkatkan. Lebih jauh lagi mengenai upaya peningkatan

kemampuan Dosen PGSD, ditegaskan oleh Dekan FIP - UPI dalam kunjungan

kerjanya ke PGSD UPP 2 Purwakarta tanggal 25 Pebruan 1999 bahwa, Dosen hams

mampu mengembangkan din baik secara fonnal maupun informal, sebagai acuan

tareet dosen di lingkungan UPI tahun 2000 harus telah menyelesaikan S. 2

sebaganvak 60% dan tahun 2005 harus mencapai 100%.'

Dan uraian singkat latar belakang ini, dapat ditarik satu benang merah bahwa, keberadaan PGSD dalam upaya menghasilkan Guru-Guru SD yang kompeten, perlu

dumbangi oleh kemampuan profesional para Dosen PGSD. Dan berdasarkan kondisi

tersebut. maka hal menarik yang perlu dikaji secara ilmiah dan komprehensif adalah,

'bagaimana upaya-upaya pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD UPP

2 Purwakarta yang telah dilakukan selama ini.'

2. MASALAH DAN PERTANYAAN PENELITIAN

2.1 Masalah Penelitian

Di berbagai lembaga atau institusi pendidikan tanpa terkecuali di perguruan

tinggi, pelaksanaan proses belajar mengajar yang kondusif umumnya akan

melibatkan banyak unsur atau faktor pendidikan. Unsur-unsur atau faktor-faktor

pendidikan tersebut meliputi, sarana dan prasarana, biaya atau anggaran pendidikan,

(17)

ur-unsur pendidikan lainnya, dalam proses belajar mengajar di kelas, dosen atau

lampuan dosen adalah jaminan yang juga merupakan salah satu kunci yang akan

lentukan mutu dan keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Berkaitan dengan

tersebut, Sanusi Uwes (1999:1) menjelaskan bahwa:

Keberhasilan mahasiswa sebagai subjek belajar berkaitan dengan proses

pribadi (individual process) dalam menginternalisasi pengetahuan, nilai, sifat,

sikap dan keterampilan yang ada di sekitarnya. Sedangkan keberhasilan dosen sebagai subjek mengajar selain ditentukan oleh kualitas dosen secara pribadi

-pribadi (individual quality), juga ditentukan oleh jumlah dosen, yang ukurannya disesuaikan dengan jumlah mahasiswa. Dalam hal kualitas dosen, ukuran yang

dipakai adalah, ijazah pendidikan terakhir, kualifikasi jabatan akademik dan

pengalaman mengajar, pengalaman meneliti dan praktek pengabdian pada

masyarakat.

PGSD selaku institusi pendidikan yang diserahi tanggung jawab dalam nsukseskan program D2 bagi gum SD, memiliki mahasiswa dengan ciri dan

rakteristik yang sedikit unik. Disamping sebagai subjek belajar, mahasiswa PGSD

alah juga calon atau bahkan para gum SD yang telah bertugas. Keadaan ini, jelas

muntut mutu atau kemampuan profesional para Dosen PGSD untuk memberikan kal sedemikian mpa sehingga baik secara praktis maupun teoritis, lulusan PGSD pat diandalkan dalam proses belajar mengajar di lapangan atau di SD-SD tempat

;reka bertugas. Dan seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa:

Kemampuan profesional dosen yang dimaksud adalah, kemampuan dosen yang sesuai dengan tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni, kemampuan dalam pendidikan dan pengajaran, kemampuan dalam melakukan penelitian ilmiah, dan kemampuan pengabdian kepada masyarakat(SK DIRJEN DIKTI No. 4 / OJ / Kep

(18)

T^TSS

) Adanya femonena pada saat ini menunjukan bahwa, kemampuan Dosenqj&£>^^y !}

temtama Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta. dalam hal kemampuan profesionaT" masih hams terus dibina dan dikembangkan dalam rangka meningkatkan mutu

atau kualitas pendidikan. Disamping itu. selain untuk menghasilkan dosen-dosen

yang bennutu, pengembangan kemampuan profesional dosen inipun dapat dilihat

sebagai bagian dari tujuan Pembangunan Nasional dalam pengelolaan sumber

daya manusia (SDM) seiring dengan tuntutan kcbutuhan mcmasuki era globalisasi.

S) Mencermati kembali pemyataan tentang target Dosen UPI yang diungkapkan oleh Dekan FIPUPI dalam kunjungan kerjanya ke PGSD UPP. 2 Purwakarta (25 1 -1999) bahwa, pada tahun 2005 pendidikan formal Dosen PGSD Purwakarta 100%

telah lulus S2, hal ini memiliki implikasi dimana pada satu sisi hal tersebut akan

menjadi tantangan bagi para dosen untuk bempaya mengembangkan kemampuan dirinya, sedangkan di sisi lain bagi institusi hal tersebut mempakan tuntutan

kebutuhan atau target yang hams dicapai.

4) Keadaan objektif saat ini di PGSD UPP. 2 Purwakaita menunjukan bahwa,

ditinjau dari jenjang Jabatan Fungsional Dosen tahun 2000/2001 menunjukan

'kerataan' kemampuan dosen yakni; 22 Lektor dan 5 Lektor Kepala, sedangkan

ditinjau dari segi pendidikan formal yang dimiliki Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta sampai dengan Tahun 2000/2001 terdiri dari: 4 orang dosen lulusan S2 dan 23 orang dosen lulusan SI, keadaan ini tentunya masih jauh dari harapan

(19)

Maka berdasarkan pada gambaran tersebut di atas mengindikasikan bahwa,

ngembangan kemampuan profesional Dosen PGSD UPP. 2Purwakarta mempakan gian yang wajib dilaksanakan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

;dangkan berkaitan dengan program - program pengembangan kemampuan dosen ing telah berjalan selama ini, analisis posisi yakni, mengkaji kekuatan, kelemahan, jluang dan tantangan (SWOT) dari pelaksanaan pengembangan kemampuan

ofesional dosen perlu dilakukan untuk mendapatkan data masukan guna perbaikan

rogram dimasa yang akan datang.

,2 Pertanyaan Penelitian

Betitik-tolak pada uraian singkat yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

ermasalahan yang akan dikaji yang juga sekaligus mempakan fokus dalam kegiatan

enelitian ini adalah, ' bagaimana pengembangan kemampuan profesional Dosen

'GSD UPP. 2 Purwakarta sejak tahun 1990 sampai dengan tahun 2001'

Selanjutnya secara spesifik masalah-masalah mendasar yang ingin diketahui

>erdasarkan fokus permasalahan tersebut di atas adalah:

. Program-program pengembangan kemampuan profesional dosen yang dijalankan

sejak tahun 1990 sampai tahun 2001:

1.1 Kebijaksanaan-kebijaksanaan apa yang mendasari pengembangan kemampuan

profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta sejak tahun 1990 sampai tahun

2001 ?

1.2 Bagaimana tujuan dan pola pengembangan kemampuan profesional Dosen

(20)

3 Program pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD '^J^^^

Purwakarta apa saja yang dijalankan selama ini?

Pelaksanaan program pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD UPP.

2 Purwakarta:

.1 Keadaan Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta sebelum pelaksanaan program

pengembangan kemampuan profesional dosen (Tahun 1990):

.1.1 Bagaimana pendidikan formal Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta pada tahun

1990?

.1.2 Bagaimana pendidikan non - formal Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta pada

tahun 1990 ?

.1.3 Kegiatan- kegiatan penelitian ilmiah apa saja yang pemah diikuti oleh Dosen

PGSD UPP. 2 Purwakarta sebelum tahun 1990 ?

L1.4 Kegiatan lokakarya apa saja yang pemah diikuti oleh Dosen PGSD UPP. 2

Purwakarta sebelum tahun 1990 ?

!.1.5 Kegiatan penataran apa saja yang pemah diikuti oleh Dosen PGSD UPP. 2

Purwakarta sebelum tahun 1990 ?

1.1.6 Apa saja kegiatan- kegiatan ilmiah lainnya yang pemah diikuti oleh Dosen

PGSD UPP. 2 Purwakarta dalam upaya meningkatkan kemampuan profesionalnya sebelum tahun 1990 ?

2.2 Keadaan Dosen PGSD UPP.2 Purwakarta sesudah pelaksanaan program

pengembangan kemampuan profesional dosen (Tahun 2001):

(21)

2.2.1 Bagaimana pendidikan formal Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta pada tahun

2001?

2.2.2 Bagaimana pendidikan non - formal Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta pada

tahun 2001 ?

2.2.3 Kegiatan- kegiatan penelitian ilmiah apa saja yang pemah diikuti oleh Dosen

PGSD UPP. 2 Purwakarta selama kurun waktu 11 tahun (1990-2001) ?

2.2.4 Kegiatan lokakarya apa saja yang pernah diikuti oleh Dosen PGSD UPP 2

Purwakarta selama kumn waktu 11 tahun (1990-2001)?

2.2.5 Kegiatan penataran apa saja yang pernah diikuti oleh Dosen PGSD UPP 2

Purwakaita selama kumn waktu 11 tahun (1990-2001) 9

2.2.6 Apa saja kegiatan- kegiatan ilmiah lainnya yang pemah diikuti oleh Dosen

PGSD UPP. 2 Purwakarta dalam upaya meningkatkan kemampuan

profesionalnya dalam kumn waktu 11 tahun (1990-2001)?

3. Program-program pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD UPP. 2

Purwakarta yang terealisasi dan tidak terealisasi:

3.1 Bagaimana kekuatan program-program pengembangan kemampuan profesional

dosen yang terealisasi ?

3.2 Bagaimana kelemahan program - program pengembangan kemampuan

profesional dosen yang tidak terealisasi ?

(22)

tagaimana kemampuan profesional Dosen PGSD UPP.2 Purwakarta pada saat ini

lalam menjalankan tugas pendidikan dan pengajaran ?

Jagaimana kemampuan profesional Dosen PGSD UPP.2 Purwakarta pada saat ini

lalam kegiatan-kegiatan penelitian ?

Bagaimana kemampuan profesional Dosen PGSD UPP.2 Purwakarta pada saat ini

lalam menjalankan tugas pengabdian kepada masyarakat ?

riJJUAN DAN MANFAAT PENELITAN

Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah seperti telah dikemukakan di

s, maka secara umum penelitian ini ditujukan 'untuk mengidentifikasi,

ndeskripsikan dan menganalisis program pengembangan kemampuan profesional

•sen PGSD UPP. 2 Purwakarta.' Secara khusus, ditujukan untuk mengetahui:

Pelaksanaan pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD UPP.2

Purwakarta sejaktahun 1990 sampai tahun 2001.

Kondisi Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta pada tahun 1990 dan tahun 2001.

Kondisi tersebut melingkupi: pendidikan formal dosen, pendidikan non-formal

dosen, kegiatan-kegiatan penelitian yang dilakukan dosen dan kegiatan-kegiatan

ilmiah lainnya yang dilakukan dosen

Kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan (SWOT) dari program

pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta.

(23)

Gambaran kemampuan profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta dalam

menjalankan Tri Dharma perguman tinggi - UPI.

2 Manfaat Penelitian

Secara teoritik, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan dan

perbendaharaan karya-karya ilmiah yang dapat digunakan sebagai referensi bagi

mereka yang memperdalam ilmu pengetahuan, khususnya bidang ilmu

administrasi pendidikan.

Bagi pelaksana atau praktisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuar.

dalam melaksanakan pengelolaan SDM temtama berkaitan dengan program-program pengembangan kemampuan personil umumnya dan personil tenaga

kependidikan pada khususnya.

. KERANGKA BERFIKIR

Dosen dikatakan sebagai profesi karena dalam melaksanakan tugasnya

nemerlukan kecakapan tertentu, pengalaman, kesetiaan dan pengabdian. Profesi

lalam realitas yang penuh dengan persaingan, perlu terns dipupuk dan dikembangkan

emtama menvangkut kemampuan-kemampuan profesional sebagai kebutuhan dasar

lalam rangka mewujudkan visi dan misi lembaga /institusi dimana dosen tersebut

nenjalankan tugas dan pengabdiannya.

Visi UPI sebagai universitas yang mendidik dan mencetak tenaga kependidikan

termasuk di dalamnya Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) adalah: '...untuk

(24)

,dalam pembangunan SDM Indonesia secara menyeluruh dan dalam jangka yang

ihpanjang."(UPI,2001:14).

Adapun Misi UPI, yang dilihat sebagai tugas, tanggung jawab dan ruang

gkup sesuai dengan filosofis pendidikan yang juga mempakan operasionalisasi dari

si UPI meliputi:

1 Mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu pendidikan, pendidikan disiplin

ilmu, yang ditopang oleh berbagai disiplin lain untuk kepentingan

masyarakat Indonesia dan masvarakat global

2. Mengembangkan dan mengaplikasikan berbagai pendidikan disiplin ilmu

lain yang diperlukan untuk menopang ilmu pendidikan.

3 Menyelenggarakan berbagai program pendidikan untuk mempersiapkan

tenaga kependidikan yang diperlukan untuk membangun pendidikan

nasional dan pengembangan mutu masyarakat Indonesia.

4 Menyelenggarakan berbagai program pendidikan di luar bidang

kependidikan yang diperlukan untuk mempersiapkan tenaga profesional

yang bermutu yang diperlukan dalam pembangunan nasional.

5 Mengembangkan dan menyelenggarakan berbagai program yang diperlukan

untuk mendorong terciptanya saling pengertian dan kerjasama internasional dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia. (UPI, 2001:16).

Secara praktis, adanya Visi dan Misi UPI tersebut, mempertegas posisi

engembangan kemampuan profesional dosen, temtama dalam kaitannya dengan

ugas melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sedangkan secara teontis,

>engembangan kemampuan profesional dosen, baik bempa In-service training atau

Mgiatan pembinaan yang dilakukan bersamaan dengan waktu sedang menjadi dosen,

naupun Pre-service training atau kegiatan yang dilakukan pada saat seseorang masih

Mam mengikuti masa pendidikan profesi, di lihat sebagai bagian penting dalam

konsep pengembangan personil sebagaimana diungkapkan William B. Castetter

(1981:322), lihat Bagan: 1.1.

(25)

rforma yang Pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang dibutuhkan oleh

performa.

libutuhkan

i i

Kebutuhan Peningkatan performa untuk mendukung eksistensi dan

mengantisipasi keadaan. ngembangan

i i

Sasaran Rencana untuk memperkecil kesenjangan antara performa

Performa yang diharapkan.

i i

Rencana Aktivitas yang direncanakan untuk memperkecil kesenjangan.

ngembangan

i i

!nil Proeram Pengalaman yang didesain untuk menghubungkan mgembangan rencana pengembangan perencanaan.

i i

Evaluasi Evaluasi hasil serta desain ulang.

BAGAN: 1.1

FAKTOR - FAKTOR YANG TERLIBAT DALAM PENGEMBANGAN PERSONIL

Dari Bagan: 1.1 tersebut dapat dijelaskan bahwa, latar belakang

aksanakannya program pengembangan personil adalah: (1) Kebutuhan akan

rforma personil meliputi: pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan

tuk mencapai performa personil yang efektif. (2) Kebutuhan pengembangan

rsonil, yaitu meningkatkan performa personil untuk meningkatkan perannya. (3)

lanya sasaran-sasaran performa, yaitu sebagai upaya untuk memperkecil senjangan antara harapan dan kenyataan performa yang ditunjukan. (4) Adanya

ncana pengembangan, yaitu untuk memperkecil kesenjangan performa. (5) Adanya

lit program pengembangan, yaitu upaya menciptakan pengalaman untuk

(26)

nghubungkan rencana pengembangan operasionalisasi unit-unit. (6) Evaluasi,

;tu kegiatan penilaian hasil yang dicapai dimana data yang diperoleh dapat

adikan sebagai feed back atau umpan balik .guna memperbaiki program-program

lanjutnya.

Pengembangan personil dalam konteks, pengembangan kemampuan profesional

Dsen PGSD UPP. 2Purwakarta menitik beratkan pada beberapa hal sebagai benkut:

Pertama, Kebutuhan performa personil dosen sesuai dengan tuntutan Tn

harma Perguman Tinggi - UPI. Dalam konteks ini, Penganahsisan dilakukan rhadap keadaan dosen tahun 1990 dan tahun 2001, dengan tujuan guna lendapatkan gambaran awal dan akhir program pengembangan. Keadaan yang imaksud adalah: pendidikan formal dosen, pendidikan non-formal dosen,

kegiatan-egiatan penelitian yang dilakukan dan kkegiatan-egiatan-kkegiatan-egiatan lainnya yang menunjang

eningkatakan kemampuan profesional dosen. Disamping itu, khusus untuk keadaan

osen pada tahun 2001, selanjutnya akan dijadikan dasar untuk menganalisis

:emampuan profesional dosen saat ini yang meliputi: (1) Kemampuan dosen dalam nenjalankan tugas pendidikan dan pengajaran, indikator-indikator yang

lioperasionalkan:

(1) Membuat Silabi dan SAP; (2) Hadir sesuai jadwal perkuliahan; (3) Mengemukakan syarat-syarat perkuliahan secara jelas kepada mahasiswa; (4) Meningkatkan efektivitas mengajar atau mencari dan mencoba cara-cara bam yang lebih efektif; (5) Memberikan latihan dan responsi serta nilai mata kuliah secara objektif; dan (6) Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang dipercayakan

institusi. (Sanusi Uwes, 1999:147-148).

(27)

Kemampuan dosen dalam menjalankan tugas penelitian, indikator-indikator yang

perasionalkan, disamping frekuensi atau jumlah penelitian yang pemah dilakukan,

:a;

(1) Penyusunan rancangan penelitian: kemampuan memilih judul, uraian latar belakang, masalah, tujuan dan manfaat penelitian, hipotersis atau pertanyaan

penelitian, populasi dan sampel, metode dan teknik penelitian. (2) Pelaksanaan penelitian: kemampuan pengumpulan data, mengorganisasi dan mengolah data,

menyimpulkan dan membuat saran. (3) Penyusunan laporan penelitian: Kemampuan membuat kelengkapan laporan proses dan hasil penelitian,

pemamparan laporan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar (Sanusi

Uwes, 1999:148).

in (3) Kemampuan dosen dalam menjalankan tugas pengabdian kepada masyarakat,

iikator-indikator yang dioperasionalkan:

(1) Masalah: Judul, analisis situasi, kepustakaan serta perumusan secara

kongrit masalah masyarakat. (2) Tujuan dan manfaat: tujuan yang berkenaan dengan kehususannya, keterukurannya dan relevansinya dengan khalayak sasaran. (3) Kerangka berfikir: pemecahan masalah yang berkenaan dengan kelengkapan altematif, dasar pemilihan altematif yang dihubungkan dengan kenyataan dan kondisi yang ada, kekhususan khalayak sasaran, keterkaitan dengan kelembagaan, dan relevansi metoda yang digunakan dengan kondisi masyarakat. (4) Evaluasi: dilihat dari relevansi kriteria evaluasi dengan tujuan, proses kegiatan, kerincian dan tolok ukur evaluasi. Dan (5) Fasilitas pengabdian kepada masyarakat: dilihat dari kerincian dan relevansi jadwal kerja, kelengkapan komposisi personalia serta kesesuaiannya dengan bidang ilmu, relevansi jumlah biaya dan kerincian komponen pembiayaan. (Sanusi Uwes,

1999:149)

Kedua, Meningkatkan performa atau kemampuan profesional dosen melalui

rogram-program pengembangan In-service training. Dalam konteks ini,

enganalisisan dilakukan melalui: (1) Kebijaksanaan-kebijaksanaan pengembangan

emampuan profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta yang dijalankan sejak

ihun 1990 sampai tahun 2001; (2) Bentuk kegiatan atau program pengembangan

(28)

lampuan profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta yang dijalankan sejak

jn 1990 sampai tahun 2001; dan (3) Tujuan dan pola pengembangan kemampuan

fesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakaita yang dijalankan sejak tahun 1990

ipai tahun 2001.

Dan keiiga, evaluasi program pengembangan kemampuan profesional dosen

lalui Analisis Posisi atau SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan). gian ini, ditujukan untuk melakukan Analisis Posisi terhadap program-program

igembangan kemampuan profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta, baik yang

ealisasi maupun yang tidak terealisasi. Analisis ini dilakukan untuk mendapat

mbaran kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dari program yang dijalankan.

Mengenai kerangka pemikiran penelitian ini, selanjutnya dapat dilihat pada

agan: 1.2).

(29)

Dosen PGSD UPP 2 Purwakarta

Visi dan Misi

Universitas Pendidikan Indonesia

zr

Program Pengembangan

Kemampuan Profesional Dosen

PGSD UPP 2 Purwakarta: • Kebijaksanaan

• Tujuan dan pola.

• Bentuk kegiatan / program

Kemampuan Profesional Dosen

PGSD UPP. 2 Purwakarta

dalam menjalankan tugas

Tri Dharma Perguruan Tinggi

Pelaksanaan

Pengembangan Kemampuan Profesional

Dosen PGSD UPP 2 Purwakarta

(Keadaan Dosen PGSD UPP 2 Purwakarta pada Tahun 1990 dan padaTahun 2001)

1

Analisis SWOT

BAGAN: 1.2

KERANGKA PEMIKIRAN PENELITIAN

(30)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

1ETODA PENELITIAN

Penelitian pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD LPP. 2

vakarta, dilakukan guna mendapat gambaran berbagai aspek pengembangan baik

vanukut program yang dijalankan maupun perilaku manusianya. Untuk maksud

;but. pentieunaan pendekatan kualitatif adalah pihhan yang cukup memadai. ib pendekatan ini merupakan "prosedur penelitian yang menghasilkan data criptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang

nati." (Bogdan dan Talyor dalam Lexy J. Moleong, 1998:3)

Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat mengangkat aktualitas, reahtas dan

sepsi sasaran penelitian tanpa tercemar oleh pengukuran fonnal sebagaimana

:laskan Wolf dan Tymitz dalam Guba (1987:6) bahwa:

...untuk memahami aktualitas-aktualitas, realitas-realitas sosial dan

persepsi-persepsi manusia yang ada tanpa dicemarkan oleh sifat menonjol dan pengukuran formal atau pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya sudah

terbentuk. Penemuan naturalistik ini, adalah suatu proses yang digiring kepada

pengungkapan banyak cerita yang idiosinkretis namun penting, yang diceritakan

oleh orang-orang yang nyata, mengenai peristiwa-penstiwa nyata dengan

cara-cara nyata yang alamiah.'

Dari pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini, data dan

ormasi yang diperoleh selanjutnya diorganisir dan dianalisis guna mendapat

mbaran (deskripsi) tentang objek penelitian. Cara pengolahan data dan informasi

(31)

r demikian itu, kemudian diistilahkan dengan metode deskriptif analitis.

lgenai metode ini, Winarno Surachmad (1990: 139) menjelaskan bahwa.

;tode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan data, tetapi

iputi: analisis dan interprestasi tentang arti data itu, membandingkan persamaan

perbedaan fenomena tertentu."" Senada dengan pendapat tersebut. Stepthen Isaac

82 : 46) menjelaskan bahwa, penelitian deskriptif adalah, "is to describe

tematicallv the fact and characteristics of a given population or area of interest

tually and accuratelly"

Pendekatan kualitatif atau dapat juga disebut metode naturahstik memilik, em

i karaktenstik yang khas. Menurut (Bogdan dan Bilken, 1982:27-30; Nasution. 80:9-12), mengemukakan bahwa pendekatan kualitatif memiliki beberapa cir.

itu; 'nature setting, penentuan sampel secara purposive, peneliti sebagai instrument

:i pokok bersifat deskriptif analitis, analisis data secara induktif dan interprestasi

rsifat ldiografik, serta mengutamakan makna dibalik data.'

1. Data diambil langsung dan setting alami (nature setting) : Ditandai oleh

peran peneliti sebagai human instrument, menggali data dan informasi secara

langsung dan nara sumber. Dalam konteks penelitian ini, nara sumber tersebut

adalah personil dosen dan pimpinan atau pejabat terkait di lingkungan PGSD

UPP. 2 Purwakarta.

2. Penentuan sampel secara purposive : Jumlah sampel sangat tergantung pada pertimbangan kelengkapan informasi atau data yang dibutuhkan atau;

(32)

Untuk memperoleh informasi tertentu, sampling dapat diteruskan sampai

tercapainya taraf reduksi, ketuntasan atau kejenuhan; maksudnya dengan

menggunakan responden benkutnya boleh dikatakan tidak lagi diperoleh

tambahan informasi bam yang berarti. (Nasution, 1988:32-33).

3. Peneliti sebagai instrument tnti pokok :Pengambilan data langsung dilakukan

oleh peneliti sehingga " instrument diharapkan mempunyai adaptabilitas yang

tinggi; b.sa menvesuaikan diri dengan situasi yang cenderung berubah-rubah,

dapat memperluas pertanyaan yang berguna untuk tujuan penelitian."

(Nasution, 1988: 54-55)

4. Penelitian lebih menekankan pada proses daripada produk atau has,lnva

(bersifat deskriptifanalitis) :Menurut Miles dan Hubermen (1984: 15) "Data

yang dikumpulkan dalam penelitian ini, cenderung berbentuk uraian kata-kata

daripada angka-angka; demikian juga hasil anahsisnya." Dengan demikian,

maka hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif, kaya

dengan deskripsi dan penjelasan-penjelasan serta analisis tentang aspek-aspek

permasalahan, dalam hal ini yakni permasalahan yang berhubungan dengan

program pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD UPP. 2

Purwakarta.

5. Analisis data secara induktif atau interprestasi bersifat idiografik : Bersifat

idiografik artinya, penelitian ini lebih mementingkan makna dalam kontek

ruang dan waktu dibalik data yang dikumpulkan. Sedangkan analisis induktif

dilakukan karena beberapa alasan :

(33)

Pertama, proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan

ganda yang terdapat dalam data. Kedua, analisis induktif lebih dapat membuat

hubungan peneliti-responden menjadi eksplisit, dapat dikenal dan akontabel. Ketiga, analisis demikian lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat tidak-nya pengalihan kepada suatu latar lainnya. Keempat, analisis induktif lebih dapat menemukan

pemiaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan. Dan Terakhir,

anahsis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai

bagian dari struktur anahtik.' (Le\y J. Moleong, 1998: 5)

6. Mengutamakan makna (meaning) dibalik data : Dan beberapa cm dan

karaktenstik seperti telah dikemukakan secara implisit menunjukan bahwa. makna (meaning) penelitian adalah sasaran pendekatan kualitatif, dimana data

dan informasi vang terkumpul diolah dan dianalisis sedemikian rupa guna

mendapatkan gambaran yang bennakna tentang hasil penelitian.

TEKNIK PENELITIAN

Teknik penelitian yang digunakan dalam kegiatan pengumpulan data dan

brniasi yang berkaitan dengan program pengembangan kemampuan profesional

>sen PGSD UPP. 2 Purwakarta, meliputi teknik : pengamatan, wawancara, catatan

rnngan dan penggunaan dokumen.

1. Teknik Pengamatan : Beberapa alasan mengapa pendekatan kualitatif menggunakan teknik pengamatan, dikemukakan oleh Guba dan Lincoln

dalam Lexy J. Moleong (1998: 125-126) bahwa:

(34)

Memungkinkan peneliti memahami situasi rumit. (6) Dalam situasi tertentu

dimana teknik komunikasi lainnya tidak memungkinkan, teknik pengamatan

akan sangat bermanfaat.

Dengan demikian, secara metodologis teknik ini dapat memanfaatkan

kemampuan dan peran peneliti secara optimal.

2 Teknik wawancara : Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua fihak yaitu, pewawancara dan fihak yang

diwawancarai Dalam kegiatan penelitian ini, teknik wawancara dilakukan

«una memperoleh data dan informasi tentang program pengembangan

kemampuan profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta Sasaran dan

teknik ini atau mereka yang diwawancarai adalah, pimpinan atau pejabat-pejabat dan para dosen di lingkungan lembaga tersebut.

3. Catalan lapangan : Adalah catatan-catatan yang dibuat baik saat

pengamatan atau wawancara maupun saat melakukan observasi.

"Keberhasilan dalam penelitian kualitatif, akan sangat tergantung kepada

ketelitian data, kelengkapan catatan lapangan (field notes) yang disusun

peneliti." (Bogdan dan Bilkin, 1982: 73-74). Catatan ini bempa

coretan-coretan seperlunya yang sangat dipersingkat, berisi kata-kata inti, frase,

pokok-pokok inti pembicaraan, inti pengamatan dan Iain-lain. Menurut Lexy J. Moleong (1998: 153), kegunaan dari catatan lapangan adalah:

Sebacai alat perantara apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium, dan diraba dengan catatan sebenamya dalam bentuk 'catatan lapangan'. Catatan itu baru diubah ke dalam bentuk catatan yang lengkap dan dinamakan

catatan lapangan setelah peneliti tibadi mmah.

(35)

4. Penggunaan Dokumen :Dokumen dalam kegiatan penelitian adalah sumber

data dan informasi, karena dalam banyak hal dokumen dapat d.manfaatkan

untuk menguji, menafsirkan dan bahkan merainalkan. Dokumen terdin dan :

(1) Dokumen pribadi; dalam konteks penelitian ini dapat berupa autobiografik dan para dosen. Dan (2) Dokumen resmi; dapat berupa

kebijakan-keb.jakan, peraturan dan ketentuan-ketentuan yang berkaitan

dengan program pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD UPP.

2 Purwakarta.

SUMBER DAN JENIS DATA

Menurut Lofland and Lofland (1984: 47); "Sumber data utama dalam :nelitian kualitatif adalah kata-kata dan tidakan, selebihnya adalah data tambahan

perti dokumen dan Iain-lain." Berkaitan dengan fokus penelitian ini, benkut akan

kemukakan beberapa jenis data berserta sumbemya, yaitu:

1. Kata-kata dan tmdakan : Sumber data dalam kegiatan penelitian ini adalah

orang-orang yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam

program pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD UPP. 2

Purwakarta. Memperjelas pemyataan ini, Lexy J. Moleong (1998: 112)

mengatakan bahwa, "Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau

diwawancarai merupakan sumber data utama." Sumber data utama dicatat

melalui catatan tertulis atau melalui perekaman video/audio tapes,

pengambilan foto atau flm.

(36)

2. Sumber tertulis : Sumber data tertulis ini, umumnya diperoleh melalui

kegiatan penelitian yang bersifat pengamatan dan pencatatan langsung

terhadap berbaga, informasi yang dimiliki oleh lembaga, institusi atau

organisasi tempat dimana kegiatan penelilian tersebut berlangsung. Menurut

Lexy J-Moleong (1998: 113)

Walaupun dikatakan bahwa di luar kata-kata atau undakan merupakan

sumber data kedua, jelas hal itu tidak bisa diaba.kan. Dilihat dan seg.

sumber data, bahan tambahan yang berasal dar, sumber tertulis dapat dibag,

atas sumbcr'buku dan majalah ilmiah. sumber dan arsip, dokumen pnbadi

dan dokumen resmi."

3. Eoto :Selain kedua.,ems data tersebut d, atas, sekarang ini foto sudah lebih

banyak dipaka, sebagai alat untuk keperluan penelitian kualitatif, karena foto

dapat digunakan untuk berbaga, keperluan. Dalam hubungan ini, Lexy J.

Moleong (1998: 114) menjelaskan bahwa:

Foto menehasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering

dieunakan untuk menelaah segi-segi subjektif dan hasilnya sering dianal.s.s

secara induktif. Ada dua kategori foto yang dapat dimanfaatkan dalam

penelitian kualitatif yaitu, foto yang dihasilkan orang dan foto yang

dihasilkan oleh peneliti sendiri.

4. Data Statistik : Data statistik dalam hal ini, hanya digunakan untuk

membenkan gambaran-gambaran tertentu tanpa melakukan

pengukuran-pengukuran formal. Menurut Lexy J. Moleong (1998:116): "Peneliti

kualitatif senng juga menggunakan data statistik yang telah tersedia sebagai

sumber data tambahan bagi keperluannya." Statistik dapat membantu

memben gambaran tentang kecenderungan subjek.

(37)

Da,am konteks peneHuan ini. secara gans besar data dan mformas, yang

tuhkan adalah:

,. Data atau informs, tentang upaya-upaya pengembangan kemampuan

pr„fes,onal dosen mehpu,,: Keb.ajaksanaan-kebijaksanaan yang mendasan

pelaksanaan program pengembangan, program-progran, atau bentuk

kegiatan pengembangan kemampuan profesional. metode, pola, tujuan dan

mformas, lainnya yang dianggap relevan dan berka.ian dengan masalah van,

sedang dikaji. 6

2. Data atau informasi yang berhubungan dengan keadaan para dosen PGSD

UPP. 2Purwakarta pada saat diangkat atau dialih-fungsikan (tahun 199U,

dan keadaan saat in, (tahun 2001) meliputi: pendidikan formal dosen.

pendidikan non-formal, kegiatan penelitian yang pemah dilakukan.

mengikuti penataran, lokakarya dan kegiatan-kegiatan lainnya.

3. Data atau informasi tentang kemampuan profes.onal Dosen PGSD UPP. 2

Purwakarta. Jems data atau informasi ini digal, melalui kegiatan observasi

langsung peneliti dengan mengamati dan mengummpulkan berbagai

informasi: tentang kemampuan dosen dalam pendidikan dan pengajaran,

kemampuan dosen dalam tugas penelitian, kemampuan dosen dalam

menjalankan tugas pengabdian kepada masyarakat, kemampuan dosen dalam

tugas bimbingan dan kemampuan dosen dalam pelaksanaan administrasi.

(38)

AMPLING DAN SATUAN KAJIAN (UNIT OF ANALYSIS)

Dalam Penelitian kualitatif, teknik sampling (penentuan sampel dalam

elitian kuantitat.f) dilakukan berdasarkan paradigma alamiah, Menurut Lincoln

, Guba (1985: 200) dalam penelitian kualitatif, "Peneliti mula. dengan asums,

,wa. konteks itu kr.t.s sehingga mas.ng-mas.ng konteks itu ditangani dan segi

itekstualnya sendiri." Selain itu dalam penelitian kualitatif, peneliti sangat erat

„annya dengan faktor-faktor kontekstual. maka tujuan sampling dalam hal in,

alah:

Untuk menjarinu sebanvak mungkm mformas, dan berbaga, macam sumber

dan banuunannva" (consiruction). Dengan dem,k,an, tujuannya bukanlah

memusatkan diri pada adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya

dikembangkan ke dalam generalisasi. Tujuannya adalah untuk mencar

kekhususan yang ada ke dalam mmusan konteks yang un.k. Maksud kedua dan

sampling ialah menceali mformas, yang akan menjadi dasar dan rancangan dan

teori vang muncul. Oleh sebab itu, pada penelitian kualitatif tidak ada sampel

acak,'tetap. sampel bertujuan (purposive sample). (Lexy J. Moleong, 1998: 16a).

Adapun ciri - ciri dan purposive sample, antara lain:

1. Rancangan sampel yang muncul: Sampel tidak dapat ditentukan atau

ditarik terlebih dahulu.

2. Pemilihan sampel secara berurutan.

3. Penyesuaian berkelanjutan dari sampel.

4. Pemilihan berakhir jika telah terjadi pengulangan.

Keputusan tentang penentuan sampel, besamya dan strategi sampling, pada

dasarnya tergantung pada penetapan Unit of Analysis. Lebih jauh mengenai sampling

dan Unit of Analysis ini, dijelaskan oleh Lexy J. Moleong (1998: 166) bahwa:

(39)

Kadang-kadang satuan kajian itu bersifat perseorangan seperti siswa, klien,

pasien yang menjadi satuan kajian. Bila perseorangan itu telah ditetapkan sebagai

saman kajian, ' maka pengumpulan data dipusatkan disekitamya. Yang

dikumpulkan lalah apa yang terjadi dalam kegiatannya. apa yang

mempengaruhinya, bagaimana sikapnya dan semacamnya.

Berdasarkan hal-hal d, atas dan hasil observasi pendahuluan, maka sampling

, satuan kajian (Unit of Analysis) penelitian tentang pengembangan kemampuan

.fesional dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta ini, adalah disusun berdasarkan

longan dosen yakni : IU / c: 5orang. 111 / d: 17 orang dan IV / a: 5orang.

lanjutnya untuk lebih jelasnya mengenai satuan kajian (Unit of Analysis) dapat

lhat pada label : 3.1

Selain dosen, pengumpulan data dan informasi dalam kegiatan penelititan mi

ni, dilakukan terhadap beberapa pimpinan atau pejabat terkait dilingkungan PGSD

[image:39.595.54.452.288.556.2]

PP. 2 Purwakarta.

TABEL: 3.1

SATUAN KAJIAN (UNIT OF ANALYSIS) PENGEMBANGAN

KEMAMPUAN PROFESIONAL DOSEN PGSD UPP. 2 PURWAKARTA

vqTgOLONG ^N InnSFNgKBAGAI UNIT OF ANALYS_IS_ I mivnTH r UNIT OF ANALYSIS,

IV/a

i 2 ! HI/d 1 H.

1 3 ! nTTc

JUMLAH 27

Sumber : Observasi Tahun 2000/2001

17

27

5. LANGKAH - LANGKAH PENELITIAN

Dalam penelitian kualitatif, langkah-langkah penelitian mempakan bagian

yang hams dipahami dan dijalankan oleh peneliti, sebab fungsi dan peran peneliti

(40)

a jems pendekatan in. adalah alat penelitian. Dan berbagai klasifikasi yang

,vak dikemukakan oleh para ahli tentang langkah-langkah penelitian kualitatif,

la. dasarnya hampir sebagian besar mengemukakan unsur-unsur yang relatif sama

mi: pra-penelitian, pelaksanaan dan pengolahan data serta penyusunan laporan

i\\ penelitian.

Dalam kegiatan penelitian ini, langkah-langkah tersebut akan diuraikan ke

lam 9 langkah penelitian yang dikemukakan Sanusi Ihves (1999: 80-83) yaitu:

ra survey, izin penelitian, wawancara dan observasi, diskusi, triangulasi, member

,eck. studi dokumentasi. observasi langsung. dan pengolahan data."

1 Pra Survey :Survey pendahuluan ini dilakukan melalui dialog-dialog dengan

beberapa Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta, termasuk konsultasi tentang

proposal penelitian dengan Dosen Pembimbing pada PPS - UPI.

2. Izin Penelitian : Kegiatan ini lebih bersifat administrate yakni,

mempersiapkan berbagai kelengkapan penelitian termasuk surat-surat

perizinan dari PPS - UPI, Kantor Sosial Politik dan institusi atau lembaga

yang akan dijadikan lokasi penelitian.

3. Wawancara dan Observasi : Kegiatan ini, dilakukan dalam rangka

pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan program

pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta.

Wawancara dilakukan terhadap : (1) Para Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta.

Dan (2) Pimpinan atau Pejabat terkait di lingkungan PGSD UPP. 2

(41)

kegiatan yang berhubungan dengan fokus penelitian. ,e ^ 4. Diskusi : Dilakukan dalam rangka untuk menangkap ide-ide yang

dikemukakan oleh para responden yang diwawancarai, peneliti senantiasa melakukan juga diskusi-dtskus, kecil dengan rekan-rekan sesama mahasiswa

PPS - UPI terutama mahasiswa dan Program Studi Administrasi

Pendidikan. Diskusi ini, dilakukan selama peneliti terjun ke lapangan dan

selama penulisan.

5. fnangulasi : Kegiatan ini dilakukan melalui wawancara, observasi langsung

dan observasi tidak langsung. Observasi tidak langsung dilakukan dalam

bentuk pengamatan atas beberapa kelakuan dan kejadian, yang kemudian dan hasil pengamatan tersebut, ditarik benang merah yang menghubungkan

antaranya.

6. Membercheck ; Kegiatan ini dilakukan pada subjek wawancara melalui dua cara. Cara pertama, langsung pada saat wawancara dalam bentuk

pengumpulan ide yang tertangkap peneliti saat wawancara. Dan cara kedua,

tidak langsung dalam bentuk penyampaian rangkuman hasil wawancara

setelah peneliti mengetik dan menyusun menumt tertib masalah yang dirancang pada proposal. Dalam hal ini, tidak semua sasaran penelitian

mendapat membercheck.

7. Studi Dokumentasi : Kegiatan ini selaras dengan pengumpulan data dan

sumber tertulis. Studi Dokumentasi dalam konteks penelitian ini, dilakukan

Purwakarta. Disamping itu, dilakukan juga pengamatan terhadap^b^gaj,^ £ r j,

(42)

terhadap: (1) Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan program

pengembangan kemampuan prrofesional Dosen PGSD UPP. 2Purwakarta.

(2) Jumlah Dosen yang aktif. (3) Jabatan Dosen. (4) Silabi /SAP. (5) Arsip

soak (6) Arsip nilai. (7) Laporan kegiatan pimpinan. (8) Hasil rapat. (9)

Buku atau bahan ajar. (10) Dokumen-dokumen hasil penelitian dan

dokumen-dokumen laporan hasil pengabdian kepada masyarakat.

8 Observasi langsung : Dilakukan pada saat proses belajar mengajar

berlangsung. pada saat berlangsung diskusi mahasiswa di kelas, seminar

mahasiswa. kegiatan tata usaha dan berbagai kegiatan lam di lingkungan

Kampus PGSD UPP. 2 Purwakarta.

9 Pengolahan data: Dalam kegiatan in,, dilakukan pengorganisasian dan

pengklasifikasian data, baik dan alat rekam maupun sumber tertulis. Hal ini

dilakukan secara simultan saat seluruh data dan informasi responden telah

terkumpul.

6. PROSEDUR ANALISIS DATA

Analisis data yang dimaksud adalah kegiatan yang mempakan lanjutan dan

langkah penelitian yang ke sembilan (Pengolahan data). Pelaksanaan analisis data

sebagaimana d, kemukakan oleh (Nasution, 1988: 129-130; Miles dan Hubermen,

1984: 21) terdiri dari: 'Reduksi data, display data, kesimpulan dan verifikasi.'

1. Reduksi data : Dilakukan dengan cara menngkas kembali catatan lapangan

dengan memilih hal-hal penting.

(43)

2. Display data : Penyusunan secara sistematis hasil reduksi agar diketahui

tema dan polanya.

3. Kesimpulan dan Verifikasi : Kesimpulan ditarik dari display data sehingga

data dan informasi lebih bermakna. Sedangkan verifikasi, dilakukan dengan maksud untuk menjamin tingkat kepercayaan hasil penelitian.

GMFIKANSI HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian kualitatif yang berupa data dan informasi, tingkat

:rmaknaannya tergantung pada:

1. Kredibiliias : adalah ukuran kebenaran data yang dikumpulkan, yang

menggambarkan kecocokan konsep peneliti dengan hasil penelitian. Untuk

hal ini dapat dilakukan melalui: (1) Tnangulasi; pengecekan kebenaran data

dengan melakukan perbandingan data yang diperoleh dari sumber lam. (2)

Penggunaan bahan referensi; dilakukan perekaman data dengan tapes

recorder dan kamera foto. Dan (3) Membercheck; melakukan komfirmasi

kepada nara sumber diakhir wawancara.

2. Transferabilitas : Mengenai hal ini, Nasution (1988: 118) mengatakan

bahwa:

Bagi penelitian kualitatif, transferabilitas tergantung pada si pemakai

yakni sampai manakah hasil penelitian itu dapat mereka gunaican dalam

konteks dalam situasi tertentu. Karena itu, transferabilitas hasil penelitian ini

diserahkan kepada pemakainya.

(44)

i. Dependabilitas dan KonjirmabiUtas : Arti dependability dalam hal ini

adalah, menguji apakah penelitian ini dapat d.ulangi atau direplikasikan

dengan menemukan hasil penelitian yang sama. Sedangkan

konfirmabilitas berhubungan dengan objektivitas hasil penelitian. Untuk

menjaga kebenaran dan objektivitas hasil penelitian, perlu dilakukan

audit trail" yakni, melakukan pemenksaan guna meyakinkan bahwa

hal-hal vang dilaporkan memang demikian adanya

(45)

BABV

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

Pelaksanaan program pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD

P. 2 Purwakarta, secara umum menunjukan hasil yang cukup menggembirakan

ig ditandai oleh semakin berkembangnya aspek-aspek kemampuan profesional

sen. Keadaan ini, terlihat menjadi cukup berarti apabila dibandingkan dengan

adaan sebelumnya atau sebelum diangkat menjadi dosen. Secara khusus, mengenai

laksanaan program pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD UPP. 2

irwakarta, dapat digambarkan sebagai berikut;

1) Program pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD UPP. 2

Purwakarta yang dijalankan selama ini, sesuai dengan kebijakan-kebijakan UPI. Dimana tujuan dan pola program pengembangan kemampuan Dosen

UPP. 2 Purwakarta, dilandasi oleh kebijakan 'Tiga Pola Dasar

Pengembangan UPP yakni: (1) Menumbuhkan disiplin; (2) Pengembangan

profesionalisme; Dan (3) Peningkatan partisipasi yang dilandasi dan

digerakan oleh ketaqwaan kepada Allah SWT. Sedangkan berkaitan dengan

program-program yang dijalankan sejak tahun 1990 sampai saat ini,

diantaranya adalah, (1) Pra-jabatan Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta,

diikuti oleh semua dosen; (2) Studi lanjut, terdiri dari dua bentuk yakni; Pertama, melanjutkan pada SI kedua dengan konsentrasi ilmu sesuai

(46)

dengan kebutuhan PGSD. Dan kedua, studi pada jenjang S2 atau S3 dimana sampai tahun 2001 ini, 2orang dosen telah menyelesaikan studi S2 di PPS

-UPI dan 1 orang di UNJ; (3) Lokakarya, seminar, penataran, dan diskusi

ilmiah, kegiatan ini, banyak diikuti oleh para dosen.

2) Keadaan dosen, sebelum dilaksanakannya program pengembangan relatif

hanya memiliki kemampuan mengajar di tingkat sekolah menengah, meskipun rata-rata memiliki pendidikan SI. Setelah menjadi dosen dan mengikuti program pengembangan kemampuan profesional dosen, selama

kurun waktu 11 tahun terlihat adanya peningkatan terutama dalam aspek

pendidikan, mengikuti kegiatan lokakarya, mengikuti kegiatan seminar,

penataran dan mengikuti kegiatan diskusi-diskusi ilmiah.

3) Secara garis besar, program pengembangan kemampuan profesional dosen dapat diikuti oleh para Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta, meskipun dalam

frekuensi yang berbeda-beda. Beberapa program yang terealisasi atau dapat diikuti oleh kebanyakan dosen adalah, kegiatan lokakarya, seminar,

penataran dan diskusi-diskusi ilmiah. Alasannya, kegiatan-kegiatan ini tidak

banyak menyita waktu, tenaga dan biaya. Lain halnya dengan program studi lanjut, disamping banyak membutuhkan dana juga karena kesempatan beasiswa yang ditawarkan masih terbatas. Jadi program pengembangan ini,

masih terlihat sulit untuk dikembangkan karena tantangan bempa hambatan

ekstemalnya terialu besar seperti kondisi pribadi dan ekonomi dosen yang

masih belum mendukung program studi lanjut.

(47)

4) kemampuan Dosen PGSD UPP. 2Purwakarta dalam tugas r^hdidilc^^ || J

pengajaran, tergolong cukup memadai. Para dosen yang ma^W^/J'J

gum SPG rata - rata memiliki kemampuan dalam; menyusun Sdabi^sS^-J

melaksanakan perkuliahan, mengemukakan syarat-syarat perkuliahan,

efektivitas mengajar, memben latihan dan responsi serta nilai. Adapun

aspek-aspek yang terlihat masih perlu ditingkatkan adalah, berkaitan dengan

penggunaan metode pengajaran yang masih kurang bervanasi, pelaksanaan

evaluasi temtama dalam penyusunan soal dan pemenksaan soal serta

pemberian nilai yang masih senng mengalami keterlambatan.

5) Kemampuan Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta dalam tugas penelitian,

tergolong cukup baik meskipun ada beberapa catatan tentang aspek: (1)

kemampuan merancang proposal penelitian; perlu ditingkatkan kemampuan

dalam memmuskan masalah, penyusunan pertanyaan penelitian dan

penggunaan metode dan teknik penelitian. (2) kemampuan dalam

pelaksanaan penelitian; penomoran sub-sub bahasan kurang tepat. Dan (3)

Kemampuan dalam penyusunan laporan penelitian; berkaitan dengan

penggunaan istilah dan tata bahasa masih perlu ditingkatkan.

6) Kemampuan Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta, dalam tugas pengabdian

kepada masyarakat belum terlihat secara optimal. Hal ini, disebabkan oleh

mimmnya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan berkaitan dengan tugas

pengabdian kepada masyarakat. Diharapkan setelah dibukanya program SI

(48)

PGSD, kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat dijalankan lebih

optimal.

MPLIKASI

Derajat keberhasilan pelaksanaan program pengembangan kemampuan

isional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta yang telah dicapai, meskipun belum

ra optimal terwujud, namun sedikit banyak keberhasilan ini memiliki implikasi

idap berbagai aspek penyelenggaraan kegiatan pendidikan di lingkungan PGSD

. 2 Purwakaita. Implikasi tersebut, diantaranya adalah:

Implikasi Terhadap Kebijakan - Kebijakan Yang Melandasi Program

Pengembangan Kemampuan Profesional Dosen

Pelaksanaan program pengembangan kemampuan profesional dosen yang

lijalankan selama ini, cendemng lebih didasari oleh kebijakan-kebijakan UPI

pusat), begitu pula dengan pola pengelolaan dan sistem koordinasi dengan tingkat

JPP yang relatif masih belum mampu secara optimal menumbuhkan kreativitas,

jaik kreativitas dosen maupun karyawan. Implikasinya, pelaksanaan program

:erlihat masih bervariatif / belum merata atau bahkan keberhasilan program hanya

dicapai oleh aspek-aspek tertentu saja sehingga target-target yang direncanakan

relatif sulit terealisasi seperti, target pendidikan para Dosen PGSD UPP. 2

Purwakarta tahun 2005.

(49)

Implikasi Terhadap Kemampuan Profesional Dosen PGSD UPP. 2

Purwakarta

Pelaksanaan program pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD

JPP. 2 Purwakarta, diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam

nenjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni; pendidikan dan pengajaran,

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Selama kumn waktu 11 tahun,

program pengembangan kemampuan profesional dosen bam membenkan

implikasi optimal pada kemampuan dosen dalam menjalankan tugas pendidikan

dan pengajaran. Sedangkan dua unsur lainnya yakni, penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat, meskipun menunjukan pemngkatan, namun perkembangannya

masih perlu dipacu temtama unsur pengabdian kepada masyarakat.

, Implikasi Terhadap Realisasi Program Pengembangan Kemampuan

Profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta

Realisasi pelaksanaan program pengembangan kemampuan profesional

dosen, dipengamhi oleh berbagai hal baik yang timbul dan dalam sistem (internal)

maupun dari luar sistem (ekstemal). Di kalangan Dosen PGSD UPP. 2Purwakarta,

realisasi program dipengamhi oleh kondisi internal yakm, menyangkut pola

implemetasi program termasuk di dalamnya informasi program dan kondis,

ekstemal yakni, pribadi, kesibukan, keadaan ekonomi dan dukungan keluarga.

Implikasinya, program pengembangan kemampuan profesional dosen yang

terealisasi lebih banyak pada program -program yang sifatnya murah dan mudah

(50)

hikuti, sehingga percepatan peningkatan kemampuan profesional dosen relatif

ikan sulit dicapai.

Implikasi Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) /Perkuliahan

Penkembangan kemampuan profesional Dosen PGSD UPP. 2Purwakarta,

terutama dalam menjalankan tugas pendidikan dan pengajaran membenkan

implikasi yang cukup besar terhadap kegiatan perkuliahan, dimana rata - rata para

dosen mampu merencanakan pengajaran, melaksanakan KBM dan melakukan

penilaian hasil belajar dengan baik. Diharapkan dengan semakin meningkatnya

kemampuan profesional dosen, akan diikuti oleh koalitas pendidikan yang

dihasilkan.

) Implikasi Terhadap Kegiatan Penelitian

Di lingkungan Perguman Tinggi, penelitian mempakan kegiatan ilmiah yang

dapat membenkan beberapa manfaat yakni, disamping dapat meningkatkan

kemampuan ilmiah bempa wawasan, pengetahuan dan keterampilan para dosen,

juga dengan penelitian dapat dihasilkan karya-karya ilmiah yang dapat dijadikan

referensi perkuliahan dan wadah pengembangan ilmu pengetahuan. Adapun dan

hasil penilitan ini menunjukan bahwa, kemampuan Dosen PGSD UPP. 2

Purwakarta dalam kegiatan pepelitian masih mengmdikasikan adanya

kelemahan-kelemahan: Pertama, dalam merancang proposal seperti, merumuskan masalah,

menyusun pertanyaan penelitian, penggunaan metode dan teknik penelitian.

(51)

Kedua, dalam melaksanakan peneltian seperti, melakukan penomoran pada

sub-sub bahasan. Dan ketiga, dalam penyusunan laporan seperti, penggunaan istilah

dan tata bahasa yang masih kurang tepat. Implikasinya, baik langsung maupun

tidak langsung kondisi ini akan mempengaruhi kualitas penelitian yang dilakukan

atau bahkan akan menumnkan minat dan motivasi dosen dalam melakukan

kegiatan penelitian, sehingga produktivitas dosen dalam kegiatan penelitian

dikhawatirkan akan semakin menumn.

6) implikasi Terhadap Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

Pengabdian kepada masyarakat mempakan pengamalan ilmu pengetahuan dan

seni (1PTEKS) yang dilakukan oleh perguman tinggi secara melembaga melalui

metode ilmiah langsung kepada masyarakat yang membutuhkan dalam upaya

mensukseskan pembangnnan nasional. Di lingkungan PGSD UPP. 2Purwakarta,

kegiatan im relatif masih banyak dilakukan dosen secara individul. Implikasinya,

baik secara kualitas maupun kuantitas kegiatan ini belum cukup memadai dalam

mengaktualisasikan kemampuan dosen dalam kegiatan pengabdian kepada

masyarakat.

3. REKOMENDASI

Berdasarkan pada paparan hasil penelitian, kesimpulan dan implikasi seperti

telah dikemukakan di atas, terdapat beberapa hal yang direkomendasikan untuk

(52)

lingkatan program pengembangan kemampuan profesional dosen umumnya dan

sen PGSD UPP. 2 Purwakarta khususnya yaitu:

Untuk Program Pengembangan Kemampuan Profesional Dosen Terutama

Bagi Pengambil Kebijakan

Keberhasilan pelaksanaan program pengembangan kemampuan profesional

Dosen PGSD UPP. 2Purwakarta, terlihat masih bervariatif. Artinya, target-target

yang telah dicapai relatif tidak merata atau bahkan untuk aspek tertentu

menunjukan tingkat keberhasilan yang masih minim /jauh dari harapan. Hal ini

muncul, boleh jadi sebagai akumulasi pola koordinasi dan pengelolaan yang masih

belum efektif karena adanya jarak tempuh, sehingga untuk itu perlu

direkomendasikan untuk lebih meningkatkan koordinasi, antara UPI dengan PGSD

UPP.2 Purwakarta. Sebab, meskipun mudah ditempuh, namun kenyataanya

kondisi ini cukup berpengaruh terhadap pola komunikasi yang mengakibatkan

informasi-informasi yang dibutuhkan para dosen senng kali mengalam,

keterlambatan. Misalnya, informasi yang berhubungan dengan program-program

pengembangan kemampuan profesional dosen seperti, informasi tentang

kesempatan mengikuti studi lanjut, informasi tentang beasiswa, informasi tentang

kegiatan-kegiatan pengembangan dan sebagainya.

(53)

Untuk PGSD UPP. 2 Purwakarta Dalam Melaksanakan Program

Pengembangan Kemampuan Profesional Dosen

Adanya minat dan motivasi para Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta yang

cukup besar terhadap program pengembang

Gambar

Tabel:Halaman
TABEL: 3.1 (UNIT OF ANALYSIS)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan sari lengkuas merah terhadap kadar air, kadar garam, pH dan warna kuning pada telur asin serta

Persiapan rencana nasional akan membantu negara untuk: pemantapan petunjuk pengembangan ternak secara berkelanjutan untuk produksi pangan dan pertanian yang penting;

Dari matriks QSPM didapatkan tiga alternatif strategi pemasaran yang diprioritaskan untuk dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan mempromosikan produk melalui banyak

Dengan dibantu metode AHP untuk melakukan pembobotan resiko, kemudian melakukan korelasi uji konsistensi, diperoleh 10 (sepuluh) faktor yang mempengaruhi pembangunan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) pemahaman guru terhadap penilaian kompetensi keterampilan; 2) penerapan penilaian kompetensi keterampilan pada

PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN NEGARA TAMBANG TIMAH MENJADI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO).. PRESIDEN

Surat penugasar/izin ini dibsrikan untuk dipergunakan dan dilaksanakan sebaik-baiknya, dan setelah selesai agar rnelaporkan hasilnya.. Asli surat tugas ini

Effects of variation in umbilical artery resistive index on placental morphology and birth weight in pregnancy induced hypertension.. Umbilical cord morphology and pregnancy