• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN PROGRAM AKSELERASI BELAJAR : Studi Kasus Pada Tingkat SLTP di Kota Sukabumi Tahun 2002.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGELOLAAN PROGRAM AKSELERASI BELAJAR : Studi Kasus Pada Tingkat SLTP di Kota Sukabumi Tahun 2002."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN PROGRAM AKSELERASI BELAJAR

(Studi Kasus Pada Tingkat SLTP di Kota Sukabumi Tahun 2002)

T E S I S

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Dalam Bidang Adrainistrasi Pendidikan

Oleh:

DRS. RUDIMAULANA NIM. 009770

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

DISETUJUI OLEH

PEMBIMBI

PROF.DR.H.TB. ABtN SYAMSU0OIN MAKMUN,MA

PEMBIMBING II

PROF.DR.hK ENGKOSWARA, M.ED.

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2003

(3)

DIKETAHUI DAN DISAHKAN OLEH

KETUA PROGRAM STUDI

AbMINISTRASI PENDIDIKAN

PPS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(4)

ABSTRACT

Rudi Maulana,, Pengelolaan Program Aksele

rasi Belajar (Studi Kasus di SLTPN 1 Kota Sukabumi Tahun 2002)

Untuk melayani perkembangan anak-anak yang memiliki kemampuan di atas rata-rata seusianya (kreativitas dan berbakat) di Kota Suka bumi dilaksanakan melalui program Akselerasi Belajar dan baru pada tingkat SLTP. Keberadaan program ini dalam perjalanannya terjadi antara pro dan kontra, baik yang terjadi pada lingkungan masyarakat pendidikan maupun pada lingkungan masyarakat secara umum.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana efektivitas pengelolaan Program Akselerasi Belajar tingkat SLTP di SLTPN 1 Kota Sukabumi Tahun 2002, yang dimulai dengan me-lihat profil pengelolaan itu sendiri, kemudian dari sudut perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan serta bagaimana dampaknya terhadap prestasi siswa maupun perubahan lingkungan pendidikan yang terjadi di Kota Sukabumi.

Teknik pengumpulan data yang

diguna-kan adalah wawancara, observasi, dan

dokumen-tasi. Pendekatan terhadap masalah yang diper-gunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif

Analitik.

Berdasarkan analisis, disimpulkan bahwa secara umum profil pelaksanaan Program Akselerasi Belajar di SLTPN 1 Kota Sukabumi dilihat dari konsep, pembiayaan dan pemberdaya-an fasilias sudah efektif, namun ada sisi kelemah-annya yaitu pemenuhan kebutuhan fasilitas yang sesuai dengan karakteristik anak berbakat masih belum memenuhi jadi dapat dikatakan belum efektif. Dari sisi perencanaan, apabila dilihat dari fase-fase pembuatan sudah sesuai dengan teori yang dianut dalam penelitian ini, namun dalam hal pembuatannya tidak melibatkan seorang yang ahli dalam bidangnya. Sehingga berimplikasi terhadap pelaksanaan dan pengawasan Program Akselerasi Belajar di SLTPN 1 Kota Sukabumi Tahun 2002.

Dilihat dari dampak yang dihasilkan program ini sangat baik terutama pada prestasi peserta didik, dengan tolok ukur dari perolehan rata-rata NEM tahun 2002 berada di atas peserta didik kelas reguler.

Informasi ini dapat dijadikan bahan, baik bagi fihak pengelola di SLTPN 1 Kota Sukabumi, maupun bagi para peminat yang akan me-nyelenggarakan program ini didaerahnya masing-masing.

Rudi Maulana, Learning Acceleration Program Management (A Case Study at junior High

School Level at Sukabumi on Year 2002)

To take care the children development who possess the higher affordability rether than the other children (Creative and talented), the learning Acceleration Program has been implemented in Sukabumi and it is only have been implemented on Junior High School Level. There are various pro and contra opinion towards this program, both in the educationist society and also in the general society.

The problem on this research is how effective is the management of the Learning Acceleration Program on the Junior High School Level at SLTPN 1 Sukabumi on year 2002, which is began by observing the management profile itself, the planning point of view, implementation, and supervision and also measure its influence

toward the students achievement and also the

change of the educational environment occurred in

Sukabumi.

The data collection techniques employed

on this research are interview, observation, and

documentation. The approach this problem employed on this research is Analytics Descriptive.

Based on the analysis, it is concluded that generally the management profile of the Learning Acceleration Program at the junior high school at Sukabumi from the concept, funding and the facility usage point of views are effective. However, there also a weak point, it is the facility requirement which is suitable with the characteristics is not effective yet. From the planning side, viewed from the arrangement phases, it has been appropriate with the theories adapted on this research. However,there was no competence experts involved on the arrangement. So that it is implicated to the implementation and the supervision of the Learning Acceleration Program at SLTPN 1 Sukabumi on year 2002.

The influence of this program are satified especially on the students achievement, it is proved by the comparison of the NEM (pure national final test grade) result avarage on year 2002 which is above the students on the regular

classroom.

This information can be a material, both

(5)

DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN PERSETUJUAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB. I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Permasalahan dan Pertanyaan Penelitian 8

C. Tujuan Penelitian 11

D. Kegunaan Penelitian 13

E. Kerangka Acuan Penelitian 14

BAB.II TINJAUANPUSTAKA 16

A. Administrasi Pendidikan dan Kajian Penelitian 16

1. Pengertian Administrasi Pendidikan 16 2. Bidang Garapan Administrasi Pendidikan 19

3. Perencanaan Program Akselerasi Belajar

21

4. Pelaksanaan Program Akselerasi Belajar 28

5. Pengawasan Program Akselerasi Belajar 30

6. Pengelolaan Program Akselerasi Belajar

33

a. Konsep Keberbakatan 33

b. Identifikasi dan Model Pembelajaran 38

B. Efektivitas Pengelolaan Program Akselerasi Belajar

42

1. Pengertian Efektivitas 42

2. Pengukuran Pengelolaan Program Akselerasi belajar

Yang Efektif 45

C. Konsep TQM Dalam Program Akselerasi Belajar

47

D. Hasil Belajar Siswa 50

E. Hasil Penelitian Terdahulu 51

F. Kesimpulan Hasil Studi Kepustakaan

54

(6)

BAB, III PROSEDUR PENELITIAN 56

A. Metode Penelitian 56

B. Unit Analisis dan Sumber Data 58

C. Teknik dan Alat Pengumpul Data 58

D. Pelaksanaan Penelitian 59

1. TahapOrientasi

59

2. Tahap Eksplorasi 60

3. Tahap Member Check 61

E. Prosedur Analisis Data 61

F. Validasi Data Penelitian 62

BAB. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 66

A. Hasil Penelitian Lapangan 66

1. Potensi Pendidikan di Kota Sukabumi 66

2. Profil Program Akselerasi Belajar di SLTPN 1 Kota

Sukabumi 68

a. Konsep Dasar Pengelolaan 68

b. Pemberdayaan Fasilitas 71

c. Pendanaan Program Akselerasi Belajar 72

3. Efektivitas Manajemen Program Akselerasi Belajar 73

a. Perencanaan Program Akselerasi

73

b. Pelaksanaan Program Akselerasi 76

c. Pengawasan Program Akselerasi 80

B. Pembahasan Temuan Penelitian Berdasarkan Subtansi

Masalah 82

1. Profil Program Akselerasi Belajar di SLTPN 1 Kota

Sukabumi 82

a. Konsep Dasar Pengelolaan Program Akselerasi

Belajar di SLTPN 1 Kota Sukabumi

82

b. Pemberdayaan Fasilitas

83

c. Sumber Dana dan Alokasi Pembiayaan Program

Akselerasi Belajardi SLTPN 1 Kota Sukabumi

84

2. Efektivitas Perencanaan Program Akselerasi Belajar

Di SLTPN 1 Kota Sukabumi 85

a. Perencanaan PengelolaanProgram Akselerasi

(7)

(1). Visi, Misi dan Tujuan Pengelolaan Program

Akselerasi Belajar 86

(2). Orientasi Program Terhadap Kebutuhan Pe

serta Didik 87

(3). Unsur-unsur yang Terlibat dalam Pembuatan

Perencanaan 88

(4). Hal-hal yang Menjadi Prioritas dalam Pening-katan Program Pelayanan Terhadap Peserta

Didik dari Sudut Harapan Program 89

b. Pelaksanaan Program Akselerasi Belajar di SLTP

Negeri 1 Kota Sukabumi 90

(1). Rekrutmen Siswa dan Guru 90

(2). Relevansi Pelaksanaan Program Akselerasi Belajar dengan Kebutuhan Peserta Didik dan

Harapan Program 92

(3). Efektivitas Koordinasi Pengelolaan Program

Dengan Instansi Terkait 93

(4). Potensi, Kekuatan, Kelemahan, Ancaman dan Kendala dalam Pelaksanaan Program

Akselerasi 94

c. Pengawasan Kegiatan Program Akselerasi Belajar

Di SLTPN 1 Kota Sukabumi 98

(1). Bentuk dan Strategi Pengawasan 98 (2). Relevansi Pengawasan Terhadap Fungsi dan

Aturan 99

(3). Pemanfaatan Hasil Temuan Pengawasan Bagi

Peningkatan Kinerja Program 100

3. Dampak Pengelolaan Program Akselerasi Belajar di

SLTPN 1 Kota Sukabumi Terhadap Lingkungan

Pendidikan 101

4. Ringkasan Hasil Penelitian 103

BAB. V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 108

A. Kesimpulan 108

B. Implikasi 110

C. Rekomendasi 112

DAFTAR PUSTAKA 114

(8)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

2.1. Perbedaan Perencanaan Tradisional dengan

Perencanaan Partisipatori 24

4.2. Peta Pendidikan Kota Sukabumi Sekolah Menengah

Negeri dan Swasta Tahun 2002-2003 67

4.3. Keadaan Umum Pendidikan SD dan MI Kota Sukabumi

Tahun 2002 68

4.4. Ringkasan Hasil Penelitian 104

(9)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1.1. Pola Hubungan Variabel Penelitian 13

1.2. Ruang Lingkup Permasalahan 15

2.3.

Fungsi dan Wilayah Kerja Manajemen Pendidikan

20

2.4. Siklus Perencanaan 26

2.5. Proses Perencanaan Sistem 27

2.6.

Langkah-langkah Dasar Proses Pengawasan

31

2.7.

Konsep Tiga Cingcin (Three-Ring Conception)

34

2.8. Perubahan Prilaku atau Pribadi 51

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Kisi-kisi Penelitian 118

2. Pedoman Wawancai<» 121

3. Pedoman Penilaian I >okumentasi 132

4. Pedoman Observasi 133

5. Fild Notes Wawancai;1 134

6. Daftar Nama Guru Program Akselerasi Belajar Kota Sukabumi

147

7. Surat PernyataanMctaksanakan Penelitian 148

8. Photo-photo Dokuiru-ntasi Tempat Penelitian

149

9. Lampiran Surat Keputusan Direktur Pasca tentang Pembimbing 152

10. Rencana Pembiayaai» Kelas Program Akselerasi Th. 2002-2004

153

ll.RiwayatHidupPenoUti I54

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

(12)

haruslah berbeda sesuai dengan bakat yang dimiliki setiap orang. Kemudian

Ahmad Sanusi (1994:15) mengemukakan bahwa "Sebagai Makhluk Tuhan Yang

Maha Esa, manusia masa depan memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai

warga negara, sekalipun secara kenyataannya bisa berbeda minimal sesuai

dengan tugas-tugas perkembangannya." Hal ini berarti setiap individu hendaknya

memperoleh kesempatan untuk mengembangkan bakat-bakat mereka yang tidak

sama.

Hal ini didukung pula oleh prinsip demokrasi dalam pendidikan,

sebagaimana yang disebutkan di atas telah tertuang dengan sejelas-jelasnya

dalam Pasal 31 ayat 1 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945

yang berbunyi "Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran".

Kemudian dalam pelaksanaannya terdapat dalam GBHN 1983 yang menyebutkan

"...Demikian pula perhatian khusus perlu diberikan kepada anak-anak yang

berbakat istimewa agar mereka dapat mengembangkan kemampuannya secara

maksimal" Kemudian lebih jelas lagi ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor

2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) pasal 8 ayat (2)

menyatakan: warga negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa

berhak memperoleh perhatian khusus. Pasal 24 menyatakan: Setiap peserta didik

pada suatu satuan pendidikan mempunyai hak-hak berikut: butir 1. Mendapat

perlakuan sesuai

dengan bakat, minat,

dan

kemampuannya;

butir

2.

Menyelesaikan program pendidikan lebih awal dari waktu yangditentukan.

Materi kebijakan tersebut juga dimuat dalam pasal 16 ayat (1) butir 1 dan 2 ,

(13)

Pendidikan Dasar; dan Pasal 17 ayat (1) butir 1 dan 7 Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 29 tentang Pendidikan Menengah.

Lebihjauh lagi dalam GBHN Tahun 1999 memberikan kebijakan guna melayani

peserta didik yang beragam kondisinya sehingga akan dapat dicapai hasil

pendidikan optimal sesuai dengan kondisi masing-masing. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa program akseleresi (percepatan belajar) sebagai salah

satu bentuk adanya inovasi dalam dunia pendidikan yaitu sebagai salah satu

alternatif layanan pendidikan bagi peserta didik yang berbakat, berminat dan

berkemampuan luar biasa telah memiliki landasan kebijakan yang kuat, yaitu

Undang-Undang (UUSPN), Peraturan pelaksanaannya, dan Garis-garis Besar

Haluan Negara tahun 1999.

Memperhatikan hal-hal tersebut di atas, maka program akselerasi

belajar dapat dikatakan suatu inovasi dalam dunia pendidikan yaitu adanya suatu

perubahan menuju pada peningkatan mutu sumber daya manusia dimana proses

pengembangan pendidikan merupakan upaya sadar, terorganisir dan dilakukan

untuk mewujudkan kualitas peserta didik dalam mempertahankan hidup dan

mengembangkan potensinya. Untuk itu perlu adanya pembaharuan-pembaharuan

edukatif yang bersifat konseptual sebagai respon prediktif terhadap berbagai

permasalahan yang langsung maupun tidak langsung terhadap sistem pendidikan.

Hal ini sesuai dengan pernyataan dari (Ibrahim, 1988; 51):

Inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang

dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil invensi atau diskoveri,

(14)

Zaltman, Duncan, dan Holbek (Ibrahim, 1988;48) mengemukakan

bahwa cepat lambatnya suatu inovasi dipengaruhi oleh atribut inovasi itu sendiri

yaitu di antaranya 1) efisiensi, inovasi akan cepat diterima jika ternyata

pelaksanaannya dapat menghemat waktu dan juga terhindar dari berbagai macam

hambatan; 2) dapat dilihat kemanfaatannya; 3) keterlibatan (commitment),

inovasi akan berhasil jika melibatkan para penerimanya dalam hal pengambilan

keputusan; 4) kepentingan umum atau kepentingan pribadi. Inovasi yang

bermanfaat untuk kepentingan umum akan lebih cepat diterima dari pada inovasi

yang ditujukan pada kepentingan sekelompok orang saja. Hubungan dengan

program akselerasi belajar, hal ini sangat erat sekali karena program ini dapat

dikatakan baru khususnya di Kota Sukabumi yang tentunya banyak diminati oleh

masyarakat untuk bisa memanfaatkan program ini dimana secara tidak langsung

masyarakat sudah merasakan atribut dari inovasi tersebut di atas.

Perubahan-perubahan dalam dunia pendidikan perlu didukung oleh

suatu manajemen yang baik, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh

Engkoswara (2001:1) "keberhasilan pendidikan banyak dipengaruhi oleh

administrasi atau manajemen pendidikan".

Demikian pula halnya dengan

program akselerasi belajar, dimana program ini mengelola anak-anak berbakat

dan mempunyai kemampuan lebih dari rata-rata seusianya perlu dibuat

manajemen yang baik sehingga mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan

yang disepakati semula. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Engkoswara

(2001:2) Manajemen Pendidikan ialah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana

(15)

produktif dan bagaimana menciptakan suasana yang baik bagi manusia yang turut

serta di dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama.

Sumber daya yang ada dalam program akselersi belajar yaitu adanya ketenagaan

yang terdiri dari peserta didik, tenaga kependidikan, dan masyarakat sebagai

pengguna jasa. Sarana dan prasarana sebagai sumber belajar yang akan

digunakan sebagai media. Kemudian dana yaitu sebagai faktor pendukung yang

memungkinkan program berjalan sesuai dengan yang diharapkan semula.

Manajemen lebih ditekankan kepada upaya untuk mempergunakan

sumber daya seefisien dan seefektif mungkin, mengingat terbatasnya sumber

daya yang dimiliki, demikian pula hal ini jika di hubungkan dengan pengelolaan

program akselerasi belajar yang ada di Kota Sukabumi, program ini merupakan

suatu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang merupakan suatu

perkembangan yang berarti dalam suatu organisasi kearah kemajuan yang lebih

baik "memerlukan manajemen yang cocok dengan perkembangan

zaman"

D. Sudjana (1992). Pelaksanaan program dapat diketahui dengan melihat

efektivitas hasil yang dicapai diakhir pelaksanaannya.

Efektivitas hasil dalam pelaksanaan program dapat diartikan sebagai

hasil pelaksanaan yang berdaya guna, bermanfaat, dan yang sesuai terhadap

sasaran yang diinginkan bersama. Gibson (1996 : 25), memandang efektivitas

dari 3 (tiga) perspektif, yaitu : (1) Efektivitas dari perspektif individu; (2)

Efektivitas dari perspektif kelompok; dan (3) Efektivitas dari perspektif

(16)

Liphan dan Hoch (1974 : 62), meninjau efektivitas dari segi

pencapaian tujuan, seperti yang dikemukakan yakni; efektivitas relates to the

accompisment of the cooperative purpose, which social and non personal in

charakter. Selanjutnya dikatakan bahwa efektivitas berhubungan dengan

pencapaian pribadi. Artinya suatu organisasi dikatakan efektif bila tujuan

bersama dapat dicapai. Suatu program belum dikatakan efektif meskipun tujuan

individu yang terdapat didalamnya dapat terpenuhi.

Etzioni (1988 : 12), berpendapat bahwa efektivitas dalam organisasi

diukur dari tingkat sejauh mana ia berhasil mencapai tujuannya, sedangkan

efisiensi suatu organisasi bisa dikaji dari sudut jumlah sumber daya yang

dimanfatkan untuk menghasilkan suatu unit masukan (unit out-put).

Abin Syamsuddin Makmun berpendapat bahwa, efisiensi pada

dasarnya menunjukkan suatu ukuran tingkat kemampuan sistem dalam

pemanfaatan seluruh atau sebagian perangkat sumber daya, secara optimal, pada

pelaksanaan (operasional) proses produksi yang menjadi tugas/fungsinya untuk

mewujudkan bidang hasil pokok (BHP) yang telah ditetapkan.

Pendapat-pendapat yang telah dikemukakan tersebut di atas dapat

disimpulkan bahwa efektivitas dalam pelaksanaan suatu program dapat dilihat

dari hasil, yang terlebih dahulu melalui suatu proses secara efisiensi yaitu

kemampuan sistem dalam memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada guna

mewujudkan hasil yang telah ditetapkan semula. Hal ini sejalan dengan suatu

pemikiran bahwa untuk mengukur efektivitas terhadap suatu program adalah

(17)

tahap masukan berupa peserta didik, kemudian diproses dalam waktu tertentu

dengan sumber daya yang ada dan berakhir dengan menghasilkan suatu produk

berupa keluaran atau lulusan yang sesuai dengan harapan atau tujuan semula. Program akselerasi belajar tingkat SLTP di Kota Sukabumi dilaksanakan di salah satu sekolah yaitu di SLTPN 1 Kota Sukabumi yang disatukan dengan kelas reguler dimana penggunaan sarana dan prasarananya bersama-sama dengan kelas reguler, guru didatangkan dari sekolah-sekolah lain dilingkungan Kota Sukabumi, sumber dana diambil dari orang tua siswa yang berbeda lebih besar dengan kelas reguler, tetapi animo atau minat masyarakat untuk mengikuti program ini sangat tinggi sekali dengan indikator tahun pelajaran 2001/2002 dimana peminat sebanyak 250 sedangkan kursi yang tersedia hanya 22 tempat duduk (satu kelas).

Sedangkan hasil penelitian terdahulu oleh Utami Munandar (1992 : 5) model ini mempunyai aspek positif dan kemungkinan masalah. Aspek positifnya adalah (1) Memungkinkan siswa berbakat berkomunikasi dengan siswa berbakat lainnya dengan siswa-siswa biasa. (2) Guru-guru lain dapat mengamati dan mempelajari motede-metode mengajar didalam kelas untuk anak berbakat, (3) Memberikan program berkelanjutan bagi anak berbakat, (4) Memungkinkan percepatan (akselerasi), (5) Lebih mudah mengatur penjadwalan.

(18)

Berdasarkan pemikiran dan fenomena di atas, penulis tertarik unt

meneliti lebih jauh tentang efektivitas pengelolaan program akselerasi belajar

tingkat SLTP di SLTPNegeri 1 Kota Sukabumi tahun 2002.

B. Permasalahan dan Pertanyaan Penelitian

Para pengelola pendidikan khususnya Kepala-Kepala Sekolah SLTP

dan Pengawas di lingkungan Kota Sukabumi yang bertanggung jawab secara

langsung terhadap kemajuan dunia pendidikan dan dihubungkan dengan

kebijakan tentang otonomi daerahjuga menjelang era globalisasi di segalabidang

termasuk pendidikan, maka dibuatlah suatu inovasi atau pembaharuan dengan

maksud untuk menciptakan produktivitas pendidikan yaitu program akselerasi

belajar untuk tingkat SLTP.

Program ini bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan

terhadap anak berbakat yang mempunyai intelegensi diatas rata-rata normal

dengan terlebih dahulu dilakukan tes oleh pihak yang berwenang yaitu

Laboratorium Bimbingan dan Penyuluhan dari UPI Bandung. Untuk

terlaksananya pelayanan pendidikan tersebut secara efektif dan efisien, maka manajeman yang profesional mutlak diperlukan. Sebagaimana dikemukakan oleh

Kauffman (1972) bahwa "Manajemen atau pengelolaan merupakan suatu

instrumen untuk mengoptimalisasikan berfungsinya komponen-komponen jdari

suatu sistem secara terencana, terorganisir, terarah, terkoordinir, terkontrol atau

(19)

Hal ini senada dengan pendapat dari Engkoswara (2001:2 - 3) bahwa

ruang lingkup manajemen pendidikan mempunyai fungsi yaitu perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan yang menyangkut ketiga bidang garapan utama yaitu: Sumber daya manusia (SDM), Sumber belajar (SB), dan Sumber fasilitas dan Dana (SFD). Fungsi dan garapan manajemen pendidikan itu merupakan media atau perilaku berorganisasi yang diharapkan dapat mencapai tujuan pendidikan secara produktif (TPP) baik untuk kepentingan perorangan maupun untuk kelembagaan.

Tujuan utama dari manajeman menurut Shrode Dan Voich (1974) yang dikutip oleh Nanang Fatah ( 2000 : 15) adalah produktivitas dan Kepuasan. Sedangkan produktivitas pendidikan menurut Engkoswara (2001 : 3) dapat dilihat atau diukur dari sudut efektivitas (kemangkusan) dan efisiensi (kesangkilan) pendidikan.

Atas dasar uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk lebih jauh mengetahui "Bagaimana Efektivitas Pengelolaan Program Akselerasi Belajar di SLTPN 1 Kota Sukabumi Tahun 2002" Untuk memperjelas pokok permasalah tersebut di atas, maka penulis menjabarkan menjadi beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana profil program akselerasi belajar di SLTP Negeri 1 Kota

Sukabumi ?

Fokus kajiannya mencakup:

a) Apa yang menjadi konsep dasar pengelolaan program akselerasi belajar di

(20)

b) Sejauh mana pemberdayaan fasilitas pengelolaan program

di SLTPN 1 Kota Sukabumi?

c) Dari mana sumber dana untuk membiayai program akselerasi belajar di

SLTPN 1 Kota Sukabumi?

2. Bagaimana efektivitas pengelolaan program akselerasi belajar di Kota

Sukabumi?

Problematika ini dikembangkan menjadi masalah-masalah yang mencakup: 1) Perencanaan.

(a) Apa visi, misi dan tujuan program akselerasi belajar di SLTPN 1 Kota

Sukabumi?

(b) Apakah program yang telah disusun sudah mengacu pada kebutuhan peserta didik?

(c) Unsur-unsur mana saja yang terlibat dalam perencanaan pengelolaan program akselerasi belajar di Kota Sukabumi?

(d) Hal-hal apa yang menjadi prioritas dalam meningkatkan pelayanan

terhadap peserta program program akselerasi belajar? 2) Pelaksanaan

(a) Cara apa yang digunakan dalam rekrutmen guru dan siswa akselerasi belajar di SLTPN 1 Kota Sukabumi?

(b) Apakah pelaksanaan program yang dilakukan saat ini sudah sesuai dengan

kebutuhan peserta didik dan harapan program?

(c) Adakah terjalin koordinasi dengan masyarakat dunia pendidikan dan

(21)

11

(d) Potensi, kekuatan, kelemahan, ancaman dan kendala apa yang dihadapi

dalam melaksanakan program akselerasi belajar yang efektif?

3) Pengawasan

(a) Bentuk dan strategi apa yang dilakukan untuk mengontrol pelaksanaan

program?

(b) Apakah pengawasan dilaksanakan sesuai dengan fungsi dan aturan yang

menunjang terhadap kebutuhan peserta didik?

(c) Apakah hasil temuan pengawasan dimanfaatkan dalam menunjang

perbaikan kinerja program?

3. Dampak apa yang terjadi dari pengelolaan program akselerasi belajar

terhadap pendidikan baik intern maupun ekstern di lingkungan Kota

Sukabumi?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan secara umum yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah

memperoleh gambaran tentang efektivitas pengelolaan program akselerasi

belajar di SLTP Negeri 1 Kota Sukabumi tahun 2002.

Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah ingin mengetahui

tentang:

1. Profil program akselerasi belajar di SLTP Negeri 1 Kota Sukabumi

mencakup:

a) Konsep dasar pengelolaan program akselerasi belajar.

(22)

12

c) Sumber dana untuk membiayai program akselerasi belajar.

2. Efektivitas pengelolaan program akselerasi belajar di SLTP Negeri 1 Kota

Sukabumi mencakup:

1) Perencanaan.

(a) Visi, misi dan tujuan program akselerasi belajar di SLTP Negeri 1 Kota

Sukabumi.

(b) Penyusunan program yang mengacu pada kebutuhan peserta didik.

(c) Unsur-unsur yang terlibat dalam pembuatan perencanaan.

(d) Hal-hal yang menjadi prioritas dalam peningkatan pelayanan terhadap

peserta didik ?

2) Pelaksanaan

(a) Pelakasanaan recrutmen guru dan siswa.

(b) Kesesuaian program yang dilakukan dengan kebutuhan peserta didik dan

harapan program.

(c) Koordinasi dengan masyarakat dunia pendidikan dan instansi terkait

lainnya.

(d) Potensi, kekuatan, kelemahan, ancaman dan kendala apa yang dihadapi

dalam melaksanakan program.

3) Pengawasan

(a) Bentuk dan strategi pengawasan yang dilakukan untuk mengontrol

pelaksanaan program.

(b) Kesesuaian pengawasan terhadap fungsi dan aturan yang menunjang

(23)

13

(c) Manfaat hasil temuan pengawasan terhadap perbaikan kinerja program?

3. Dampak pengelolaan program akselerasi belajar terhadap lingkungan

pendidikan baik intern maupun ekstern.

Memperjelas permasalahan dalam penelitian ini, penulis menggambarkan ke dalam formulasi berikut:

XI

[image:23.595.121.503.199.521.2]

Y X2

Gambar 1.

Pola Hubungan Variabel Penelitian Keterangan :

XI = Profil kelembagaan

X2 = Pengelolaan program akselerasi belajar Y = Dampak yang diakibatkan dari XI dan X2

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriftif, yaitu menggambarkan efektivitas pengelolaan program akselerasi belajar di SLTPN 1 Kota Sukabumi, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan atau dijadikan :

1. Sebagai bahan masukan bagi pengelola agar lebih bisa memahami tentang konsep efektivitas pengelolaan program akselerasi belajar.

2. Dalam skala yang lebih luas, sebagai bahan pertimbangan bagi para peminat

(24)

14

E. Kerangka Acuan Penelitian.

Kerangka acuan penelitian merupakan landasan atau dasar pemikiran

yang digunakan atau ditempuh dalam menyoroti dan mengkaji permasalahan penelitian.

Inovasi dalam pendidikan terus berlanjut, seperti program akselerasi

belajar saat ini yang didukung oleh GBHN tahun 1999, Undang-undang Sistim Pendidikan Nasional, dan Peraturan Pemerintah, kemudian untuk pelaksanaan program di SLTPN 1 Kota Sukabumi diperkuat dengan Surat Keputusan dari Kantor Wilayah Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa-Barat (sekarang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan), juga diperkuat lagi dalam rangka otonomi daerah dengan surat keputusan dari Walikota Sukabumi yang semuanya itu diperuntukan melayani peserta didik yang berkemampuan di atas rata-rata perlu adanya pengelolaan yang efektif, sedangkan yang dikatakan suatu pengelolaan yang efektif ditandai dengan adanya suatu perencanaan dengan visi, misi dan tujuan yang jelas, dan didukung oleh fasilitas juga dana yang cukup. Kemudian dijabarkan dalam suatu program kerja dengan menetapkan strategi kemudian dilakukan pengawasan untuk mengevaluasi pelaksanaan yang sesuai dengan

rencana.

Berhasil atau tidaknya suatu pengelolaan suatu sistem pendidikan

pada dasarnya dapat dilihat dari produktivitas pendidikan itu sendiri, begitu pula

dalam pengelolaan program akselerasi belajar bisa diukur dari produktifitasnya,

(25)

15

efisiensi. Kemudian efektivitas pendidikan dapat dilihat dari sudut prestasi yang

dihasilkan dan proses pendidikan.

Secara skematis, ruang lingkup permasalahan dapat digambarkan sebagaimana tertera pada bagan atau kerangka penelitian berikut ini.

Kebijakan

1. GBHN 1999 2. UUSPN

3. Peraturan Pemerintah 4. SK. Kanwil P&K Jabar 5. SK.Walikota Sukabumi

Peserta Didik Program

Akselerasi Belajar

1. PROPIL KELEMB AGAAN

A. Konsep dasar B. Fasilitas pendukung

C. Sumber dana

2. PENGELOLAAN PROGRAM AKSELERASI BELAJAR A. Perencanaan

B. Pelaksanaan

C. Pengawasan

[image:25.595.112.495.231.658.2]

DAMPAK Interen dan eksteren

Gambar. 2

RUANG LINGKUP PERMASALAHAN

(26)
(27)

BABHI

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Tujuan pokok penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisa

efektivitas pengelolaan program akselerasi belajar di SLTPN 1 Kota Sukabumi.

Dengan kata lain untuk memahami efektivitas program akselerasi belajar secara

kontektual yang dilihat dari fungsi dan garapan dari manajemen pendidikan.

Maka untuk mencapai tujuan tersebut penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Taylor dan Bogdan (Moleong,

1990:5) mengemukakan bahwa pendekatan kualitatif merujuk kepada pengertian

yang luas terhadap penelitian yang menghasilkan data deskriptif, yang berupa

kata-kata dan perilaku orang yang dapat diobservasi dari lisan maupun tulisan.

Lebih lanjut, Moleong (1990:6) mengemukakan pendapatnya bahwa penelitian

kualitatif berakar pada latar belakang alamiah, sebagai kebutuhan, dan

mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode kualitatif

danmengadakan analisis data secara induktif.

Berdasarkan pendapat Moleong tersebut diatas, maka penulis akan

mempertimbangkan dalam penelitian ini. (1) Peneliti langsung terjun ke lapangan

untuk mengumpulkan data dan informasi dari sumber data tanpa melakukan

perubahan dan intervensi. Dalam hal ini peneliti langsung pergi ke SLTPN 1

Kota Sukabumi sebagai obyek penelitian, kemudian mengadakan pengamatan,

pembicaraan nonformal, pembicaraan formal dengan Kepala Sekolah, Guru-guru,

(28)

57

dan siswa program akselerasi, kemudian kepada Kepala Dinas Pendidikan, serta

para orang tua siswa dengan tujuan untuk memperoleh dan lebih memahami data

dan informasi yang diperoleh secara kontekstual; (2) sebagaimana disebutkan di

atas bahwa penelitian kualitatif mengandalkan manusia sebagai alat penelitian.

Hal ini berarti peneliti merupakan alat pengumpul data utama. Dasar pemikiran

ini karena manusia dapat mengadakan penyesuaian terhadap

kenyataan-kenyataan yang ada dilapangan, dan hanya manusia yang dapat berhubungan

dengan responden atau objek lainnya dan mampu memahami proses

kejadian-kejadian di lapangan.

Disamping itu manusia sebagai instrumen dapat

menginstrospeksi diri apakah kehadirannya sebagai faktor pengganggu, jika hal

ini terjadi, maka dengan demikian ia pasti dapat menyadarinya dan berusaha

memperbaikinya. Manusia memiliki kemampuan wawasan yang luas yang dapat

digunakannya untuk menilai dan mengambil keputusan. Dengan

kelebihan-kelebihan tersebut dalam mengumpulkan data dan informasi manusia dapat

memperhalus pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh data secara rinci dan

mendalam sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai (Nasution, 1992: 54-55); (3)

Peneliti mengadakan analisis data secara induktif. Karena dalam penelitian ini

tidak bermaksud untuk membuktikan atau menolak hipotesis, tapi peneliti terjun

kelapangan mempelajari suatu proses atau masalah yang menjadi fokus penelitian

secara alami, mengumpulkan data, menulis dan melaporkan serta menarik

kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut tanpa melakukan generalisasi

(29)

58

B. Unit Analisis dan Sumber Data

Penelitian ini berfokus pada efektivitas pengelolaan program

akselerasi belajar di SLTP Negeri 1 Kota Sukabumi, dan hanya satu-satunya

sekolah setingkat SLTP di Sukabumi yang mengadakan program akselerasi belajar.

Data dan informasi yang diperlukan guna membuat deskripsi dan analisis didapatkan dari responden, yaitu Kepala Sekolah pengelola, guru-guru, peserta didik, dan orang tua siswa .

Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong (1990:112) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya seperti dokumen dan Iain-Iain adalah sumber data tambahan tetapi tidak bisa diabaikan. Yang dimaksud sumber data disini adalah kata-kata dan tindakan-tindakan orang

diamati dan diwawancarai, dan sumber-sumber tertulis dari dokumen, serta

keadaan yang diamati.

Berdasarkan data dan informasi tersebut, peneliti ingin menggambarkan keadaan sebenarnya di lapangan tentang propil pengelolaan program akselerasi belajar yang dijadikan obyek penelitian.

C. Teknik dan Alat Pengumpul Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, study dokumentasi, dan wawancara. Ketiga teknik tersebut

dipergunakan untuk memperoleh data dan informasi yang saling mendukung, dan

(30)

59

1 Kota Sukabumi. Sedangkan instrumen yang digunakan adalah peneliti sendiri.

Mengingat keterbatasan kemampuan, maka peneliti

menggunakan intrumen

pembatu berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman

dokumentasi yang dilengkapai dengan buku catatan, tape rekorder dan camera,

sehingga diharapkan data dan informasi dapat direkam selengkap mungkin.

Menurut Bogdan dan Biklen (1982:73-74) keberhasilan penelitian naturalistik

sangat tergantung pada ketelitian catatan lapangan (fild notes) yang dibuat

peneliti.

D. Pelaksanaan Penelitian

Tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini melalui tiga

tahapan yakni: orientasi, eksplorasi, dan tahap membercheck.

1. Tahap Orientasi

Tahap ini merupakan tahapan persiapan dalam penelitian dengan

melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menyusun rancangan penelitian

b. Memilih lapangan penelitian

c. Mengurus

perizinan,

yaitu mempersiapkan kelengkapan administrasi

penelitian berupa pengantar dari UPI,

kemudian menghubungi Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi,

terakhir ke sekolah yang

menjadi obyek penelitian.

(31)

60

2. Tahap Eksplorasi

Tahap

ini merupakan

tahap

pelaksanaan

penelitian

dengan

menggunakan teknik pengumpulan data dan informasi yang sudah dirancang

sebelumnya, melalui: observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.

Tahap eksplorasi atau tahap pekerjaan lapangan ini, peneliti berusaha

memahami beberapa hal pada tahap eksplorasi atau tahap pekerjaan lapangan ini,

yaitu :

a. Pemahaman latar penelitiandan persiapan diri

Selektif yakni membedakan mana informasi yang dibutuhkan , dan

mana yang tidak sehingga tidak mempengaruhi data. Tugas peneliti hanya

memngumpulkan data dan informasi yang relevan sebanyak mungkin dari

sudut pandang subjek tanpa mempengaruhi mereka. Peneliti berpegang pada

tujuan, masalah yang dibahas, danjadual yang telah disusun sebelumnya.

b. Tata cata memasuki lapangan

Peneliti berusaha untuk melakukan keakraban hubungan, mengetahui

etikaditempat penelitian, dantetap menyadari peran diri sebagai peneliti guna

mengobservasi efektivitas pengelolaan program akselerasi belajar di SLTPN

1 Kota Sukabumi.

c. Peran serta dan pengumpulan data.

Peneliti akan memperhitungkan waktu, tenaga dan biaya dalam

(32)

61

diperlukan dapat kumpulkan secara singkat dan efisien dan kemudian disempurnakan kembali setelah pulang.

3. Tahap Member Check

Tahap ini merupakan tahap untuk memperoleh keabsahan dan kepercayaan data dan informasi yang diperoleh peneliti melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Kepercayaan ini menyangkut kebenaran yang diterima tanpa ragu dan berfakta baru. Kegiatan lain yang berkaitan dengan member check adalah (1) melakukan konfirmasi data dengan cara bahwa data yang telah diperoleh dilanjutkan meminta kebenarannya sekali lagi, juga meminta saran atas hasil yang diterima; (2) menuntaskan data yang diterima sampai diyakini tidak ada perubahan informasi baru yang penting. dan (3) melakukan diskusi yang pantas untuk mendapatkan saran dan kritikan juga masukan yang berguna dalam menyempurnakan penelitian ini.

E. Prosedur Analisis Data

Telah disinggung pada bagian sebelumnya bahwa penelitian ini menggunakan metode deskriftif evaluatif, maka dalam upaya menganalisis dan menafsirkan data dilakukan dengan membandingkan teori-teori yang relevan. Artinya Proses Pengelolaan Program Akselerasi Belajar di SLTPN 1 Kota

Sukabumi dievaluasi sesuai dengan "realitas" yang mengarah pada peningkatan

pelayanan terhadap peserta didik yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata.

(33)

62

Pengelolaan dan penafsiran data yang diperoleh dari lapangan dengan

panduan pendekatan SWOT (kekuatan, kelemah, peluang dan ancaman)

menafsirkan nilai-nilai esensial sebagai mana adanya dengan langkah-langkah

sebagai tertera berikut ini.

(1). Reduksi data; Data-data yang sudah terkumpul, selanjutnya diolah untuk

menemukan hal-hal pokok dalam mekanisme Pengelolaan Program

Akselerasi Belajar di SLTPN 1 Kota Sukabumi.

(2). Displey data; Disini peneliti merangkum temuan penelitian dalam susunan

sistematis sehingga pola dan tema sentral Pengelolaan Program Akselerasi

Belajar mudah diketahui. Berdasarkan kesimpulan ini pulalah semua data

diberi makna yang relevan dengan materi penelitian.

(3). Verifikasi data; Langkah ini dilakukan untuk menguji kesimpulan yang

telah

diambil

dengan

membandingkan

teori-teori

yang

relevan.

Pemantapan pengujian kesimpulan dihubungkan dengan data awal

(pra-survey) melalui kegiatan member check, sehingga menghasilkan suatu

penelitian yang bermakna dalam bentuk tesis.

F. Validasi Data Penelitian

Kriteria dari tingkat kepercayaan data adalah :

1. Kredibilitas (validitas internal) 2. Transferabilitas (validitas eksternal)

3. Dependabilitas (reliabilitas)

(34)

63

Penelitian ini akan berusaha untuk memenuhi kriteria-kriteria seperti

tersebut di atas.

a. Kredibilitas

Kredibilitas (validitas internal) adalah menggambarkan kecocokan konsep

peneliti dengan konsep yang ada pada responden, dan menunjukkan seberapa

jauh kebenaran hasil penelitian dapat dipercaya. Untuk mencapai kredibilitas

yang diharapkan dapat dilakukan dengan carasebagai berikut:

1). Triangulasi, yaitu mencek kebenaran data yang diperoleh dengan cara

membandingkan data yang diperoleh dari sumber lain tentang hal yang sama.

2). Membahas dan membicarakan hasil penelitian dengan teman sejawat,

dengan maksud memperoleh masukan-masukan pandangan yang netral dan

obyektif, baik berupa saran atau kritikan guna meningkatkan kepercayaan dari

hasil penelitian.

3). Bahan referensi, yaitu penggunaan bahan dokumentasi agar diperoleh

gambaran data lengkap dan mengurangi kekeliruan serta pemahaman dari

responden.

4). Member Check, dilakukan untuk mendapatkan keyakinan terhadap

kebenaran

informasi

yang

bersumber

dari

responden,

dengan

cara

mengkonfirmasikan kembali informasi yang diperoleh kepada responden.

b. Transferabilitas

Transferabilitas atau keteralihan adalah sampai sejauh mana hasil

(35)

dalam hal ini akan sangat tergantung kepada sipembaca a|a#

\\ ' \\ '

melakukan pengalihan, seorang peneliti harus dapat mengura$|p|nt3i§p^lian

empiris tentang kesamaan kontek dan didukung oleh data Xjgsg^g^^^ng

pengalihan tersebut.

c. Dependabilitas.

Dependabilitas atau ketergantungan, adalah melihat sejauh mana hasil

penelitian bergantung pada keandalan. Kegiatannya meliputi upaya memeriksa

semua data dengan tingkat ketelitian tertentu, sehingga timbul keyakinan bahwa

apa yang dilakukan dalam proses Pengelolaan Program Akselerasi Belajar di

SLTPN 1Kota Sukabumi mengacu pada pemenuhan kebutuhan peserta didik.

d. Konfirmabilitas

Konfirmabilitas atau objektivitas adalah sejauh mana hasil penelitian

dapat dibuktikan kebenarannya, apakah cocok atau sesuai dengan data yang telah

dikumpulkan, dan sejauh mana keutuhan hasil penelitian tanpa mengandung

unsur-unsur yang bertentangan. Untuk menjaga kebenaran dari suatu hasil

penelitian dilakukan audit trail, yaitu suatu dengan cara memeriksakannya

kepada pembimbing denganmenyediakan :

1) Catatan lapangan sebagai hasil wawancara, observasi, dan studi dokumentasi

yang telah diolah dalam bentuk data mentah.

(36)

65

3) Hasil sistesis data seperti tafsiran, kesimpulan, definisi, interelasi data, thema,

pola, hubungan dengan literatur dan laporan akhir.

4) Melaporkan seluruh proses berjalannya penelitian sejak pra-surpey,

penyusunan desain penelitian, pengumpulan dan pengolahan data sampai

tercapainya hasil penelitian, atau berakhirnya penelian ini.

Akhirnya panduan yang dituangkan dalam prosedur penelitian ini

merupakan rambu-rambu untuk melakukan analisis dan menafsirkan data

sehubungan dengan pengolahan pada bab selanjutnya.

Akan tetapi

langkah-langkah penelitian tersebut bisa saja diubah, sepanjang tidak mempengaruhi

proses perolehan data dan proses keabsahan penafsiran dalam menyusun suatu

(37)
(38)

V

BABV s\ , .,

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ^

A. Kesimpulan

1. Profil Pengelolaan Program Akselerasi di SLTPN 1 Kota Sukabumi.

Pengelolaan Program Akselerasi di SLTPN 1 Kota Sukabumi,

merupakan suatu inovasi pendidikan yang menggunakan konsep pelayanan terhadap pemenuhan kebutuhan bagi peserta didik yang memiliki kemampuan dan keberbakatan di atas rata-rata teman seusianya. Mengkaji konsep yang dipakai dalam program ini adalah ada hubungannya dengan hakikat pendidikan secara umum yaitu menyediakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan masyarakat. Pemanfaatan pasilitas yang ada sudah mencapai maksimal, tetapi masih jauh dari yang seharusnya sesuai dengan tingkat kebutuhan peserta didik, indikasi ini terlihat dengan banyaknya keluhan yang disampaikan peserta didik dalam hal pemenuhan kebutuhannya, maka dapat disimpulkan bahwa perberdayaan fasilitas dalam program ini masih belum

efektif.

Disamping hal tersebut diatas, ada faktor yang tidak bisa diabaikan

yaitu masalah pendanaan. Program ini memperoleh pendanaan untuk

ke-langsungannya dari beberapa sumber yaitu, dari dana rutin SLTPN 1 Kota

Sukabumi sebagai tempat penyelenggara, dari orang tua siswa pada saat pertama

(39)

109

masuk dan uang belanan, dari pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan, dan yang terakhir dari para donatur yang tidak mengikat.

Kesemuanya itu dialokasikan oleh pengelola sudah sesuai dengan tujuan program

dan dilakukan secara trasparan.

Dari beberapa hal tersebut di atas maka

pendanaan program akselerasi di SLTPN 1 Kota Sukabumi dapat dikatakan

sudah efektif.

2. Efektivitas Pengelolaan Program Akselerasi Belajar di Kota Sukabumi

Efektivitas pengelolaan program dilihat dari komponen perencanaan,

pelaksanaan dan pengawasan. Secara umum perencanaan program dilihat dari

tahapan timbulnya perencanaan dapat dikatakan sudah baik dengan indikator

sudah termuatnya Visi, misi meskipun menginduk pada sekolah penyelenggara

dan tujuan program, tetapi orang yang terlibat dalam penyusunan hanya terpaku

pada orang-orang yang berkepentingan saja tanpa melibatkan seorang ahli, dalam

bidang pengelolaan anak berbakat sehingga berimplikasi pada pelaksanaan dan

pengawasan yang kurang baik. Namun isi dari perencanaan sudah sesuai dengan

tujuan program yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik.

Dari pemaparan analisis pada bagian terdahulu dapat disimpulkan

bahwa Pengelolaan Program Akselerasi Belajar di SLTPN 1 Kota Sukabumi

(40)

110

3. Dampak Pengelolaan Program Akselerasi Belajar Terhadap Lingkungan Pendidikan.

Penilaian yang dilakukan dari dampak pelaksanaan Program Akselerasi Belajar di SLTPN 1 Kota Sukabumi, dibagian terdahulu dapat disimpulkan bahwa pengaruh yang diberikan dibagi kedalam dua bagian yaitu secara interen pada prestasi peserta didik dengan indikator rara-rata perolehan NEM yang berada di atas peserta didik kelas reguler, perkembangan perilaku atau pribadi menunjukan hal yang positif hubungan sosial, rasa tanggung jawab, disiplin cukup baik. Kemudian pada lingkungan dimana program ini dilaksanakan (SLTPN 1 Kota Sukabumi) telah terjadi perubahan iklim pengajaran di kelas reguler yang dilakukan para guru-guru dalam melayani peserta didiknya sebagai contoh dalam hal pemberian tugas.

Selanjutnya dampak yang terlihat dari luar pengelolaan yaitu perhatian orang tua peserta didik yang tinggi terhadap jalannya program ini, juga terlihat komitmen yang datang dari Pemerintah Daerah begitu besar dengan dianggarkannya pembiayaan untuk program ini pada APBD Kota tahun anggaran

2002-2003.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam kesempatan ini diketengahkan implikasi sebagai berikut:

(41)

I l l

tiga faktor sesuai garapannya yaitu Sumber Daya Manusia, Sumber Belajar,

dan Sumber Fasilitas dan Dana.

Dan diramu sesuai dengan fungsi dari

manajemen pendidikan itu sendiri melalui perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan.

2. Sistem perencanaan yang utuh dan menyeluruh akan berdampak pada

pencapaian tujuan-tujuan pendidikan secara keseluruhan.

3. Penetapan Visi, misi dan tujuan perencanaan pengelolaan Program Akselerasi

Belajar yang jelas, akan berdampak pada pelaksanaan program dimasa yang

akan datang, yang pada akhirnya akan berdampak pada tujuan-tujuan

pendidikan secara keseluruhan.

4. Dalam pembuatan perencanaan agar terpokus/sesuai dengan Visi, misi dan

tujuan program harus melibatkan seorang ahli dalam bidangnya, agar tidak

menjadi kabur atau keluardari tujuan yang sebenarnya.

5. Pelaksanaan program Akselerasi Belajar yang mengacu pada kebutuhan

peserta didik dalam artian pelayanan yang maksimal untuk mencapai mutu

(konsep TQM) akan berdampak pada efektivitas dan efisiensi pada program

itu sendiri.

6. Pengawasan yang terprogram dengan baik, akan membantu efisiensi

pengunaan dana dan efektivitas pelaksanaan program Akselerasi Belajar itu

sendiri.

7. Pencapaian hasil belajar yang maksimal, serta adanya pengaruh positif

terhadap lingkungan baik itu secara intern maupun eksteren program akan

(42)

112

masyarakat sekitar lainnya.

Yang pada gilirannya akan mendapat

kepercayaan yang penuh terhadap program ini.

C. Rekomendasi

Memperhatikan kelemahan dan keunggulan Pengelolaan Program

Akselerasi Belajar di SLTPN 1 Kota Sukabumi terutama dari sudut pemenuhan

terhadap kebutuhan pesertadidik yang beda dari peserta didik kelas leguler, yaitu

dari sisi pendayagunaan fasilitas, penyusunan perencanaan, pelaksanaan, dan

prosedur pengawasan. Oleh karena itu diajukan rekomendasi sebagai berikut:

1. Untuk menunjang terhadap proses belajar mengajar yang lebih efektif dan

efisien dan berfokus pada pemenuhan kebutuhan peserta didik bisa di capai

dengan konsep pelayanan terpadu (TQM) yang bersumber pada pencapaian

kualitas hasil. Salah satu yang mendukung hal tersebut yaitu fasilitas

pendukung, dari mulai perencanaan pengadaan, pengadaan fasilitas, dan

pemanfaatannya secara maksimal. Fasilitas yang ada dalam program

Akselerasi Belajar di SLTPN 1 Kota Sukabumi masih sangat kurang, hal ini

harus menjadi catatan pihak pengelola dengan berusaha mencari jalan untuk

hal tersebut. Hal ini bisa dicapai dengan melakukan lobi-lobi yang baik

terhadap pengguna jasa (orang tua peserta didik), Pemerintah Daerah, dan

masyarakat lainnya yang peduli terhadap pendidikan.

2. Dalam membuat perencanaan tidak perlu melibatkan banyak orang yang

penting adalah fihak-fihak yang berkompeten dalam program tersebut, yaitu

(43)

n :

menguasai bidangnya. Sehingga diharapkan akan terjadi efektivitas dan efisiensi pada pelaksanaan juga pengawasan yang berimplikasi terhadap

kualitas hasil.

(44)
(45)

Daftar Pustaka

Achmad Sanusi. (1994), Strategi Operasional Peningkatan Mutu Wajar 9 Tahun dan Pendidikan Luar Sekolah di Desa Tertinggal. Bandung: IKIP Bandung.

Anastasia dan Fandy, (1997). Total Quality Management, Yogyakarta : Andi

Offset.

Asep Sukendan dan FX Sudarsono, (2001). Sekolah Unggul Taruna Nusantara Magelang (Evaluasi Proses Pendidikan dan Pembinaannya), Jurnal Penelitian dan Evaluasi, Nomor 4, Tahun III 2001, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Alan, T, J. (1977). The Productive School, Canada: John Wilay and Sonc Inc. Akbar, R, H, dkk, (2001), Keberbakatan Intelektual, Jakarta: PT. Gramedia

widiasarana Indonesia, Jakarta

Arikunto, S. (1990). Organisasi & Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Jakarta: P2LPTK Dirjen Dikti Depdikbud.

Ahmad, Djauzak. (1995). Pengelolaan Sekolah di Sekolah Dasar, Jakarta: Bumi

Aksara.

Bogdan, R.C, & Biklen, S.K. (1982), Qualitative Research in Edication. Boston: Allyn & Bacon.

Clark, B. (1983). Growing Up Gifted. Columbus, Ohio: Merrill Publishing, Co.

, (1995). Efisiensi Pengelolaan Pendidikan. Jakarta: Pusat Informasi Depdikbud.

Dalli, D. (2002). Propil Pendidikan Kota Sukabumi Tahun 2002-2003,

Pemerintah Kota Sukabumi, Kota Sukabumi, Kantor Dinas Pendidikan Kota Sukabumi

DePorter. B. & Mike Hernacki. (2001). Quantum Learning. Bandung; Mizan

Media Utama.

Engkoswara (2001), Paradigma Manajemen Pendidikan Menyongsong Otonomi Daerah, Jakarta: Yayasan Amal Keluarga.

Etzioni, Amitai. (1988). Modern Organization. Alih Bahasa oleh Suryatin.

Jakarta: Ul-Press.

(46)

115

Enoch, Y. (1995). Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan, Jakarta: Bumi

Aksara.

Fatah, N. (2000),. LandasanManajemen Pendidikan, Bandung: Rosdakarya. Gibson dan Ivancevich. (1996), Organisasi Prilaku, Struktur, Proses. Jilid 1,

Alih Bahasa Agung Dharma. Jakarta : Erlangga.

Hidayat. (1986). Seminar Nasional Pembangunan Pendidikan. Bandung; Lembaga Pendidikan IKIP Bandung.

Handoko, T.H. (1992). Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE.

Handayaningrat, S. (1985). Pengantar Ilmu administrasi dan Managemen, Jakarta: Gunung Agung.

Ibrahim, (1988), Inovasi Pendidikan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan :

Jakarta.

Kauffman, Roger A., (1972), Education System Planning. Englewood, Prentice Hall, Inc.

Kartadinata. S. (1992). Konsep dan Implikasi Keberbakatan, Mimbar Pendidikan Nomor 4/XI/1992. IKIP Bandung.

Knezevich, S. J, (1994). Administration of Public Education. Harper & Row Publisher, Inc. New York.

Lipham, James M, and James Hoch Jr. (1974). The Principalship, Foundation

and Function. New York: Harper and Row, Publisher.

Makmun, Abin Syamsuddin (2000), Analisis Posisi sistem Pendidikan, Jakarta:

Biro Perencanaan Pendidikan Nasional.

Makmun, Abin Syamsuddin (2002), Psikologi Kependidikan, Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: Rosda.

Munandar, U. (1993), Model Program Pendidikan bagi Peserta Didik yang Memiliki Kemampuan dan Kecerdasan Luar Biasa, Mimbar Pendidikan

Nomor 4/XI/l992. IKIP Bandung.

(47)

' a- /< * >#TS. '<-••*

5. «ff**li ^™l2*' -'•

Munandar, U. (1985). "Pokok-pokok Masalah Identifikasi Ana^BejT

Indonesia" dalam S.C. Utami Munandar (ed.), Anak-anc Pembinaan dan Pendidikannya. Yayasan Pengembangan Jakarta: CV Rajawali.

Moeleong. J, Lexy. (1990), Mefodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nasution. (1992). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Nasri, (2000), Pengelolaan Gugus Sekolah Dasar di kabupaten Indragiri Hilir

Propinsi Riau. (Tesis). Bandung PPS UPI Bandung.

Noor, N. (1996). Pengelolaan Sekolah Dasar Sistem Guru Kunjung di Propinsi

Riau (Tesis), Bandung PPS IKIP Bandung.

Nawawi, H. (1983). Administrasi Pendidikan. Jakarta: H. Mas Agung.

Oteng Sutisna, (1993), Administrasi Pendidikan, Dasar Tearitis untuk Praktek

Profesional, Bandung, Angkasa.

Pidarta, Made, (1988). Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: Bina Aksara.

Rose. C, dan Malcolm J. Nicholl. (2002). Accelerated Learning For The 2Ist

Century. Bandung, Yayasan Nusantara Cendikia. Nuansa.

Supriadi, D. (1992), Perspektif Psikologis dan Sosial Pendidikan Anak

Berbakat, Bandung: IKIP Bandung.

Sudjana, dan Ibrahim. (1989). Penilaian dan Penelitian Pendidikan, Bandung:

Sinar Baru.

Semiawan, Conny, (2000),. Masalah Akselerasi dan Eskalasi Pendidikan,

Jakarta.

Semiawan, Conny, (1984),. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah, Petunjuk bagi Guru dan Orang Tua, Jakarta: PT. Gramedia,

Jakarta.

(48)

117

Siskandar, (2001), Kurikulum Program Percepatan Belajar, Jurnal Pendidikan

dan Kebudayaan, Nomor. 029, Tahun ke-7, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, Jakarta.

Suharsimi Arikunto. (1988). Organisasi danAdministrasi Pendidikan Teknologi Kejuruan. Jakarta: P2LPTK Dirjen Dikti Depdikbud.

Soetisna, (2000), Total Quality Management. Bandung: Kantor Konsultan Jaminan Mutu Total. Bandung

Soleh, M, Y,A, Ichrom, (1988), Perspektif Pendidikan Anak Gifted, Sebuah Pengantar: Jakarta, Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan, Jakarta

Syafaruddin, (2002). Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan (konsep, strategi, dan aplikasi), Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Siagian, SP. (1985). Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Gunung Agung.

Tim Dosen MKDK Pengelola Pendidikan. (1994). Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Bandung.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 , Tentang Sintem Pendidikan Nasional'..

Gambar

Gambar 1.Pola Hubungan Variabel Penelitian
Gambar. 2

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi aliran sungar cinambo yang merupakan salah satu sumber pengairan untuk areal persawahan yang ada di daerah Cimencrang sudah termasuk ke dalam kondisi tercemar,

37 pembunuhan menyerupai disengaja, dan pembunuhan tersalah (tidak disengaja) dan yang membedakan dari ketiga jenis pembunuhan ini adalah niat pelaku. Imam Malik

Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur dan membandingkan biaya operasi kendaraan (BOK) dengan kinerja pelayanan travel (shuttle service) rute Bandung-Jakarta

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan Program Studi Sistem Informasi S-1 pada Fakultas Teknik Universitas

CHAPTER VDISCUSSION 5.1 The improvement of the students‟ mastery of English vocabulary of the fourth grade students of SD Muhammadiyah 1 Kudus taught by using

Realitas sosial yang kebanyakan terlihat bahwa pada prosesnya masyarakat pesisir memang tidak terlalu pro aktif dalam dunia pendidikan, banyak masyarakat berfikir

Perlu untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam serta memperoleh data operasi jantung ganti katup pada waktu yang selanjutnya sehingga setiap tahun