DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... 1
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined. 2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Pengertian Investasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Besar Tingkat return Investasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Resiko dalam Investasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Pengertian Penganggaran Modal (Capital Budgeting)Error! Bookmark not defined. 2.1.5 Arus Kas ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5.1 Arus Kas (Cash Flow) ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5.2 Peranan dan Fungsi Arus Kas ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6 Metode Penilaian Investasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6.1 Net Present Value (NPV) ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6.2 Internal Rate of Return (IRR) ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6.3 Probability Index (PI) ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6.4 Payback Period (PP) ... Error! Bookmark not defined. 2.1.7 Konsep Biaya Modal (Cost of Capital) ... Error! Bookmark not defined. 2.1.8 Pendapatan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.8.1 Pengertian Pendapatan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.8.2 Sumber-Sumber Pendapatan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.8.3 Pengakuan Pendapatan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.9 Profitabilitas dan Rasio Pengukuran ProfitabilitasError! Bookmark not defined. 2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Hipotesis ... 48
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 49
3.1 Objek Penelitian ... 49
3.2.1 Desain Penelitian ... 50
3.2.2 Operasional Variabel ... 50
3.2.3 Jenis dan Sumber Data... 51
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 51
3.2.5 Metode Analisis Data ... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55
4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 55
4.1.1 Sejarah PDAM Kota Bandung ... 55
4.1.2 Visi, Misi, dan Motto PDAM Tirtawening Kota Bandung ... 57
4.1.3 Tugas dan Fungsi PDAM ... 58
4.1.4 Struktur Organisasi PDAM ... 60
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 61
4.2.1 Deskripsi Variabel Net Present Value (NPV)... 61
4.2.2 Deskripsi Variabel Internal Rate of Return (IRR) ... 62
4.2.3 Deskripsi Variabel Probability Index (PI)... 64
4.2.4 Deskripsi Variabel Payback Period (PP) ... 66
4.2.5 Deskripsi Variabel Investasi (INV) ... 67
4.2.6 Deskripsi Variabel Pendapatan (INC) ... 69
4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian... 71
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 73
4.4.1 Pengaruh Investasi terhadap Pendapatan (INC) ... 73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... 78
5.2 Saran ... 78
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan di
Kota Bandung, menimbulkan permintaan akan kebutuhan air bersih mengalami
peningkatan yang pesat, sebab bagaimanapun juga air bersih merupakan suatu
kebutuhan yang sangat vital di dalam kehidupan manusia sampai saat ini masih
merupakan barang yang cukup mahal dan langka. Oleh sebab itu, Pemerintah Daerah
Kota Bandung selaku pemilik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sampai saat
ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan seluruh warga masyarakat Kota
Bandung untuk memperoleh layanan air bersih yang memadai baik jumlah maupun
kualitasnya. Di lain pihak pemerintah pusat selalu berharap bahwa pemerintah daerah
dengan kewenangan dan tanggung jawab yang dimilikinya dapat mengoptimalkan
pelayanan air bersih bagi masyarakat di daerahnya.
Di lain pihak, PDAM sebagai unit usaha yang melayani kebutuhan manusia
yang sangat mendasar yaitu air bersih, perlu meningkatkan kemampuan pelayanan
dari waktu ke waktu mengikuti perkembangan dan pertambahan penduduk di
daerahnya. Untuk itu perlu dilakukan pentahapan yang rasional dan realistis serta
dikelola secara efektif, efisien dan akuntabel sehingga dapat melaksanakan misinya
2
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam pengelolaan air minum yang
diatur oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan bagian dari Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) dalam skala daerah. Artinya kepemilikan BUMD adalah
Pemerintah Daerah (Pemda) setempat. Dengan demikian, BUMD mempunyai
landasan hukum yang kuat dalam konstitusi, yang diatur dalam pasal 33 UUD 1945
yang menyatakan bahwa “bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.”
Landasan hukum lain yang penting diketahui adalah Undang-Undang No.5
Tahun 1962 mengenai Perusahaan Daerah dan Undang-Undang No. 5 Tahun 1974
tentang Pokok-pokok Pemerintah Daerah. Pembentukan BUMD oleh Pemda pada
dasarnya dimaksudkan untuk mendayagunakan sumber-sumber pendapatan daerah.
Dengan kata lain, pembentukan BUMD sebenarnya merupakan salah satu
perwujudan dari pelaksanaan otonomi daerah.
Selain itu, tujuan Pemda mendirikan BUMD tidak lain agar perekonomian
daerah dapat tumbuh dan berkembang secara dinamis. Secara umum, bidang usaha
BUMD meliputi banyak sektor, seperti perbankan, penyediaan dan pengelolaan air
bersih, perparkiran, angkutan pasar, kebersihan dan lain-lain. Akan tetapi dalam
penelitian hanya memfokuskan pada pengelolaan air bersih.
Selanjutnya, PDAM ini didirikan dengan maksud untuk lebih meningkatkan
fungsi pelayanan Pemda Kota Bandung kepada masyarakat khususnya menyangkut
itu, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1987 tentang penyerahan
sebagian urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum kepada daerah, maka
pelayanan air bersih diserahkan kepada Pemerintah Daerah yang mana sebagai
pelaksananya adalah Perusahaan Daerah Air Minum dalam hal ini adalah PDAM
Kota Bandung.
Dengan keterbatasan sumber daya, dana dan kekurangan dalam produksi
sehingga mengakibatkan kinerja keuangan PDAM 2007 dan 2008 masih mengalami
kerugian, hal disebabkan karena besarnya biaya umum akibat bunga pinjaman dan
beban angsuran hutang.
Tahun Pendapatan Usaha Laba / Rugi
2006 Rp. 46.158.210.000,00 Rp. 193.017.681,89 2007 Rp. 56.184.576.000,00 (Rp. 816.870.577,57) 2008 Rp. 63.257.432.000,00 (Rp. 1.300.915.422,69)
Di lain pihak, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) secara garis besar
mempunyai 3 (tiga) fungsi dasar utama di dalam pengelolaan dan pelayanan terhadap
masyarakat sebagai pengguna air bersih milik BUMD, yaitu:
1. Sebagai fungsi sosial dan agen pembangunan,
merupakan public utility, berkewajiban untuk membantu meningkatkan
4
memenuhi standar kesehatan dan senantiasa dituntut untuk terus menerus
meningkatkan pelayanan dan pengelolaannya, guna memenuhi kebutuhan seluruh
lapisan masyarakat akan keperluan air bersih, serta dengan memperhatikan pula
kemampuan ekonominya dalam hal daya beli masyarakat.
2. Sebagai fungsi ekonomi,
sebagai salah satu perusahaan daerah, maka PDAM dituntut untuk dapat
meningkatkan dan mengembangkan dirinya menjadi perusahaan yang sehat dan
berkembang serta dikelola sesuai dengan asas-asas ekonomi perusahaan.
3. Sebagai fungsi pemasok pendapatan,
sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di tingkat kota, maka perusahaan air
minum dituntut untuk dapat menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah
(PAD) dengan menyetor sebesar 55% dari keuntungan setelah pajak.
Dari fungsi utama Perusahaan Daerah Air Minum tersebut, maka pemerintah
harus dapat mendorong dan membantu meningkatkan peranan Perusahaan Daerah Air
Minum untuk menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam menyediakan
sistem penyediaan air bersih yang di dukung oleh pembangunan sarana dan prasarana
yang memadai, mengingat jumlah penduduk Kota Bandung yang perkembangannya
sangat pesat, di lain pihak, masyarakat sampai saat ini masih mengeluhkan
pengelolaan dan pelayanan dari PDAM baik yang menyangkut harga, volume
mengambil tindakan alternatif lain yaitu dengan menggali sumur-sumur keluarga
dengan mempergunakan pompa air yang sederhana maupun modern.
Dari fenomena di atas terjadi ketidakseimbangan antara laju pertumbuhan
penduduk, permintaan kebutuhan air bersih, dengan penyediaan air bersih yang pada
akhirnya akan menimbulkan keterbatasan penyaluran dan pendistribusian air bersih
kepada masyarakat dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat dalam
wilayah Bandung dan sekitarnya. Untuk mengatasi masalah ini maka perlu dibuat
suatu sistem yang memadai dalam pengelolaan air bersih tersebut. Dengan demikian
bagi pengguna air bersih dapat memenuhi kebutuhan air bersihnya.
Sebagai Badan Usaha Milik Daerah, PDAM Kota Bandung selain mempunyai
misi untuk melayani kebutuhan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan bagi
masyarakat juga harus dikelola sebagaimana perusahaan yang selalu
mempertimbangkan aspek-aspek kelayakan suatu rencana investasi, operasi dan
pemeliharaan (operation dan maintenance).
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti
dengan judul penelitian “Analisis Investasi Pembangunan Instalasi Air Bersih
Dalam Hubungannya Dengan Pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Bandung (PDAM).”
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diungkapkan suatu
6
1. Sejauh mana pengaruh metode penilaian investasi terhadap keputusan
investasi pada proyek investasi pembangunan instalasi air bersih di PDAM
Kota Bandung.
2. Sejauh mana pengaruh investasi terhadap pendapatan pada proyek investasi
pembangunan instalasi air bersih di PDAM Kota Bandung.
1.3Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian yang ingin
dicapai adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh metode penilaian investasi terhadap keputusan investasi
pada proyek investasi pembangunan instalasi air bersih di Kota Bandung.
2. Mengetahui pengaruh investasi terhadap pendapatan pada proyek investasi
pembangunan instalasi air bersih di PDAM Kota Bandung.
1.4Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah:
1. Memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak manajemen Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Kota Bandung dalam upaya pertimbangan diadakan
pengambilan keputusan investasi suatu proyek-proyek dengan menggunakan
2. Sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak lain yang secara langsung maupun tidak
langsung tertarik pada masalah bidang manajemen keuangan, khususnya
manajemen investasi.
3. Bagi akademik, penelitian ini diharapkan akan menambah khasanah
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang manajemen keuangan, khususnya
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1Objek Penelitian
PDAM Kota Bandung dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kota
Bandung Nomor XVII tahun 1977. Sedangkan struktur organisasi perusahaan
ditetapkan dengan Surat keputusan walikota Nomor 17 tahun 1997, tanggal 1
November 1997.
Berdasarkan ketetapan tersebut, Direktur Utama bertanggung jawab kepada
Walikota Bandung atas pelaksanaan tugasnya dalam memimpin dan mengelola
perusahaan.
Walikota, dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian terhadap
PDAM, dibantu oleh Badan pengawas yang diketuainya dan beranggotakan
unsur-unsur yang sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang keanggotaan
Badan Pengawas Perusahaan Daerah.
Untuk menjamin agar terlaksananya proses manajemen yang baik, Direktur
Utama dibantu oleh Direktur Teknik dan Direktur Umum yang masing-masing
bertanggung jawab di bidangnya.
PDAM Kota Bandung melayani air bersih kepada masyarakat yang tersebar
pada 19 daerah pelayanan/kota berukuran sedang dan kecil dalam wilayah Kota
3.2Metode Penelitian
3.2.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan pendekatan dari ilmu manajemen yang
memfokuskan pada manajemen keuangan. Secara lebih khusus pada aspek analisis
investasi serta pengaruhnya terhadap pendapatan PDAM Kota Bandung.
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh perspektif gambaran dan informasi
tentang kelayakan investasi pengelolaan air minum dengan kriteria-kriteria investasi
yang ada dalam menghitung dan menguji kelayakan investasi tersebut dan menguji
seberapa besar pengaruhnya terhadap pendapatan PDAM Kota Bandung. Oleh karena
itu bentuk rancangan penelitiannya adalah analisis deskriptif dan verifikatif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran
tentang analisis kelayakan investasi pengelolaan air minum pada PDAM Kota
Bandung. Sedangkan penelitian verifikatif adalah untuk menguji hipotesis melalui
pengumpulan data yang akurat dan tepat serta lengkap.
3.2.2 Operasional Variabel
Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi metode penilaian investasi
yang terdiri dari NPV (X1), IRR (X2), PI (X3), PP (X4). Berdasarkan variabel tersebut
dicari bagaimana pengaruhnya terhadap keputusan investasi (Y) dan pengaruhnya
terhadap peningkatan pendapatan (Z). Secara lebih rinci operasional variabel dalam
52
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
NPV (X1)
Teknik capital budgeting yang mempertimbangkan nilai waktu uang (menghitung selisih antara nilai investasi sekarang dengan nilai penerimaan kas bersih di masa yang akan datang), Suad Husnan (2002)
•aliran kas (cash flow) •investasi
•suku bunga (discount rate)
Rasio
IRR (X2)
mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau, penerimaan kas, dengan mengeluarkan investasi awal. Husein Umar (1997: 202)
•arus kas bersih •investasi awal •jumlah tahun investasi
Rasio
PI (X3)
Perbandingan antara PV dari net benefit (PV benefit diluar investasi) dengan PV dari investasi (PV investasi), Suad husnan (2002)
•aliran kas •investasi awal •suku bunga
Rasio
PP (X4)
penentuan jangka waktu yang dibutuhkan unutk menutup initial investment dari suatu proyek dengan menggunakan cash flow yang dihasilkan oleh proyek tersebut (Johar Arifin, 2000: 328)
•nilai investasi
•aliran kas masuk bersih Rasio
Investasi (Y)
penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalam suatu asset (aktiva) dengan harapan memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang, Martono dan Agus Harjito (2002:138)
•modal awal •waktu investasi •laba yang diharapkan
Rasio
Pendapatan (Z)
Pendapatan merupakan penambahan dalam ekuitas pemilik kareena adanya pengiriman barang atau jasa kepada para pelanggan atau klien, Hongren (1997:52)
• ROI • ROE
Rasio
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan
kualitatif yang bersumber dari data primer yang diperoleh dan dikumpulkan secara
langsung dengan mengadakan wawancara pada responden. Sedangkan data
sekundernya diperoleh dari bukti-bukti berupa tulisan (dokumentasi), jurnal-jurnal
atau laporan dari pakar atau peneliti, dan instansi-instansi yang terkait terutama yang
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini didapat dengan melakukan
penelitian lapangan dan memanfaatkan laporan studi kelayakan yang telah dibuat
serta tulisan-tulisan, artikel, jurnal dan laporan-laporan yang berhubungan dengan
masalah yang sedang diteliti guna memperoleh data yang akurat, lengkap dan aktual
serta ditambah dengan studi kepustakaan dengan membaca, mendalami, dan
menelaah berbagai literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan penelitian
yang dilakukan.
3.2.5 Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam mencapai tujuan penelitian ini digunakan
metode studi kelayakan yang ditinjau dari sisi analisis keuangan, yaitu dengan
membandingkan hasil perhitungan data yang terkumpul dengan menggunakan
analisis capital budgeting antara lain dengan metode sebagai berikut: (Husein Umar,
1997:200)
a. Payback period (PP), adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup
kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas.
b. Net Present Value (NPV), adalah selisih antara Present Value dari investasi
dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas
operasional maupun aliran kas terminal) di masa yang datang.
c. Internal Rate Of Return (IRR), adalah metode yang digunakan untuk mencari
54
di masa mendatang, atau penerimaan kas, dengan mengeluarkan investasi
awal.
d. Profitability index (PI), adalah metode untuk menghitung antara nilai
sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang
dengan nilai sekarang dari investasi.
Selain kriteria kelayakan analisis investasi tersebut di atas, data penelitian
juga di olah dengan menggunakan diagram jalur (path analysys) untuk menguji
hipotesis .
Diagram Jalur (Path Analysis) didefinisikan oleh Bohrnstedt dan Wright
dalam Kusnendi, sebagai : “a technique for estimating the effect’s a set of
independent variables has on dependent variable from a set of observerb
correlations, given a set of hypothesized causal asymmetric relation among the
variables “. Model Path Analysis digunakan untuk menganalisis pola langsung
maupun tidak langsung seperangkat variabel penyebab (dependen) terhadap satu set
variabel akibat (independent). Analisis jalur merupakan pengembangan dari model
regresi yang digunakan untuk menguji kesesuaian (fit) dari matrik korelasi dari dua
atau lebih model yang dibandingkan oleh si peneliti. Model biasanya digambarkan
dengan lingkaran dan anak panah yang menunjukkan hubungan kausalitas. Regresi
dilakukan untuk setiap variabel dalam model. Nilai regresi yang diprediksi oleh
goodness-of-fit dihitung. Model terbaik dipilih berdasarkan nilai goodness-of-fit.
(Imam Ghozali, 2005).
Dalam membangun diagram jalur (path diagram), hubungan antar konstruk
ditunjukan dengan garis dengan satu anak panah yang menunjukkan hubungan
kausalitas (regresi) dari satu konstruk ke konstruk yang lain. Garis dengan dua anak
panah menunjukkan hubungan korelasi antar konstruk.
Imam Ghozali (2005) menyatakan bahwa model analisis jalur analisisnya
hanya melibatkan variabel-variabel indikator tanpa melakukan analisis terhadap
konstruk atau konsep yang ingin diukur. Terdapat dua asumsi yang melandasi
diagram jalur. Pertama, semua hubungan kausalitas didasarkan pada teori. Teori
sebagai dasar memasukan atau menghilangkan hubungan kausalitas. Kedua,
hubungan kausalitas dalam model dianggap linear. Setelah mengembangkan model
teoritis dan dituangkan dalam diagram jalur, maka peneliti siap untuk
menerjemahkan model tersebut ke dalam persamaan struktural.
Hasil analisis jalur ini mempunyai dua keunggulan karena disamping dapat
menunjukkan besarnya pengaruh masing-masing variabel penyebab dan variabel
akibat, juga dapat menunjukkan struktur antar variabel penyebab dan variabel akibat.
Artinya dapat diketahui variabel mana yang memberi dan variabel mana yang
memberi akibat, sehingga analisis ini disebut juga “causal modelling”
Beberapa asumsi yang diperlukan dalam analisis path berhubungan dengan
56
1. Hubungan antara variabel haruslah linear dan aditif
2. Menyiapkan Pasangan Data dari variabel independen dan dependen dari sampel
penelitian untuk pengujian hipotesis.
3. Semua variabel residu tak punya korelasi satu sama lain
4. Pola hubungan antar variabel korelasional
5. Tingkat pengukuran semua variabel sekurang-kurangnya interval.
Analisis Jalur akan diproses dengan software SPSS 15 for Windows. Teknik
statistik ini mensyaratkan data berskala sekurang-kurangnya interval.
YX Y
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan kajian pustaka yang berupa uraian-uraian teori, serta hasil
penelitian dengan menggunakan analisis jalur (path analysis) yang dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh metode penilaian investasi terhadap keputusan
investasi dan seberapa besar pengaruh metode penilaian investasi terhadap
pendapatan melalui keputusan investasi di PDAM Kota Bandung dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pembahasan dan pengujian analisis jalur menunjukkan
bahwa Metode Penilaian investasi, yaitu Net Present Value dan Probability
Index memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan investasi pada
proyek investasi pembangunan instalasi air bersih PDAM Kota Bandung, hal
ini mengandung makna bahwa metode penilaian investasi yaitu Net Present
Value dan Probabality Index sangat cocok digunakan untuk proyek
pembangunan instalasi air bersih di PDAM Kota Bandung.
2. Berdasarkan hasil pembahasan dan pengujian analisis jalur menunjukkan
Investasi pembangunan instalasi air bersih memiliki pengaruh yang positif
87
5.2Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan temuan yang telah
dihasilkan, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut dengan harapan dapat
memberikan manfaat dan menjadi masukan bagiPerusahaan Daerah Air Minum Kota
Bandung dalam melakukan keputusan investasi untuk meningkatkan pendapatannya
yaitu sebagai berikut:
1. Dalam melakukan Investasi pada jenis proyek Independent Project sebaiknya
PDAM secara pasti menentukan umur ekonomis sehingga dapat terlihat
penentuan periode pengembaliannya dan memudahkan dalam penentuan
prooyeksi laba.
8. Dalam rangka meningkatkan pendapatan PDAM, selain membuat proyek
investasi jangka panjang seperti pembangunan instalasi air bersih, PDAM dapat
mengembangkan sumber-sumber pendapatan PDAM yang lain seperti
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Choliq, et.al., (1999), Evaluasi Proyek, Edisi Revisi, Pinir Jaya, Jakarta.
Bambang R., (1999), Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 4, BPFE,
Yogyakarta.
Bearly, Richard A., Stewart Myers, (2000), Principles of Corporate Finance, Sixth
Edition, McGraw-Hill, New York.
D. E. Sumual, (1998), Sekali lagi Reformasi BUMN, Majalah Usahawan, no. 06 tahun
XXVI, edisi Juni, Jakarta.
Donald E. Kiesso and Jerry J. Weygandt, (1995), Intermediate Accounting, seventh
Edition, penerjemah Herman Wibowo, Akuntansi Manajemen, jilid 3, Bina
Rupa Aksara, Jakarta.
Dominick Salvatore, (1996), Economic Managerial, McGraw-Hill, New York.
Eugene F. Brigham & Joel F. Houston, (2001), Manajemen Keuangan, Edisi
Kedelapan Buku I, Erlangga : Jakarta.
Haryono Subiyakto, (1995), Statistik untuk Bisnis, STIE YKPN, Yogyakarta.
Helfert Erich A., (1997), Teknik Analisis Keuangan, Terjemahan Herman Wibowo,
Edisi Kedelapan, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Hornes James C. Van, (2000), Financial Management and Policy, Elevent Edition,
89
Husein Umar, (1997), Studi Kelayakan Bisnis, Manajemen, metode dan Kasus,
Gramedia : Jakarta.
Husein Umar, (2000), Research Methods in Finance and Banking, Gramedia :
Jakarta.
Jae K. Shim & Joel G. Sieger, (2000), Budgeting : Pedoman Lengkap
Langkah-langkah Penganggaran, Erlangga : Jakarta.
Jay M. Smith and K. Fred Skousen, (1997), Akuntansi Intermediate, terjemahan
Alfounsu Sirait, jilid I, volume Comprehensive, edisi kedelapan, Erlangga :
Jakarta.
Johar Arifin, (2000), Aplikasi Excel dalam Manajemen Proyek Terapan, elex media
Komputindo : Jakarta.
Kusnendi, (2008), Model-Model Persamaan Struktural, cetakan kesatu, Alfabeta :
Bandung.
Lawrence J. Gitman, (2000), Principles of Manajerial Finance, Ninth Edition,
Addison Wesley, Longman, New York.
Martono dan Agus Harjito, (2002), Manajemen Keuangan, Ekonisia, FE-UII,
Yogyakarta.
Moh. Nazir, (1999), Metode Penelitian, cetakan keempat, Ghalia Indonesia : Jakarta.
Muhammad Fakhrudin dan Johar Arifin, (1997), Analisis Bisnis Terpadu
menggunakan Microsoft Excel, Elex Media Computindo : Jakarta.
PDAM Bandung, (1999), Corporate Plan Perusahaan Daerah Air Minum Bandung
Tahun 2001-2005, Team Corporate Plan PDAM Bandung.
Singgih Santoso, (2001), Statistik Parametrik, Cetakan Kedua, Elex Media
Komputindo : Jakarta.
Siswanto Sutojo, (2002), Studi Kelayakan Proyek : Konsep, Teknik dan kasus, Edisi
Baru, Seri Manajemen Bank No. 66, Damar Mulia : Jakarta.
Sofyan Syafri Harahap, (2001), Budgeting Penganggaran Perencanaan Lengkap, raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Suad Husnan dan Enny Pedjiastuti, (1994), Dasar-dasar Manajemen keuangan, UPP
AMP YKPM, Yogyakarta.
Suad Husnan, (1998), Manajemen Keuangan : teori dan Penerapan (Keputusan
Jangka Pendek, Edisi 4, buku 2 BPFE, Yogyakarta.
Suad Husnan, (2000), Studi Kelayakan Proyek, Edisi keempat, UPP AMP YKPN,
Edisi keempat, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Sugiono, (1997), Statistik untuk Penelitian, Alfabeta : Bandung.
Weston, J. Fred dan Eugene F. Brigham, (1991), Managerial Finance, Eight Edition,
Harcourt Brace & Company, Publisher, Printed Japan.
Weston, J. Fred and Copeland, Thomas E., (1997), Manajemen Keuangan, Jilid
Kedua, edisi Kedelapan, alih bahasa Wasana Jaka, Kirbandoko, Bina Aksara :
Jakarta.