• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS INVESTASI PEMBANGUNAN INSTALASI AIR BERSIH DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENINGKATAN PDAM KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS INVESTASI PEMBANGUNAN INSTALASI AIR BERSIH DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENINGKATAN PDAM KOTA BANDUNG."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 1

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined. 2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Pengertian Investasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Besar Tingkat return Investasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Resiko dalam Investasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Pengertian Penganggaran Modal (Capital Budgeting)Error! Bookmark not defined. 2.1.5 Arus Kas ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5.1 Arus Kas (Cash Flow) ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5.2 Peranan dan Fungsi Arus Kas ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6 Metode Penilaian Investasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6.1 Net Present Value (NPV) ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6.2 Internal Rate of Return (IRR) ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6.3 Probability Index (PI) ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6.4 Payback Period (PP) ... Error! Bookmark not defined. 2.1.7 Konsep Biaya Modal (Cost of Capital) ... Error! Bookmark not defined. 2.1.8 Pendapatan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.8.1 Pengertian Pendapatan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.8.2 Sumber-Sumber Pendapatan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.8.3 Pengakuan Pendapatan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.9 Profitabilitas dan Rasio Pengukuran ProfitabilitasError! Bookmark not defined. 2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Hipotesis ... 48

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 49

3.1 Objek Penelitian ... 49

(2)

3.2.1 Desain Penelitian ... 50

3.2.2 Operasional Variabel ... 50

3.2.3 Jenis dan Sumber Data... 51

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 51

3.2.5 Metode Analisis Data ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 55

4.1.1 Sejarah PDAM Kota Bandung ... 55

4.1.2 Visi, Misi, dan Motto PDAM Tirtawening Kota Bandung ... 57

4.1.3 Tugas dan Fungsi PDAM ... 58

4.1.4 Struktur Organisasi PDAM ... 60

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 61

4.2.1 Deskripsi Variabel Net Present Value (NPV)... 61

4.2.2 Deskripsi Variabel Internal Rate of Return (IRR) ... 62

4.2.3 Deskripsi Variabel Probability Index (PI)... 64

4.2.4 Deskripsi Variabel Payback Period (PP) ... 66

4.2.5 Deskripsi Variabel Investasi (INV) ... 67

4.2.6 Deskripsi Variabel Pendapatan (INC) ... 69

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian... 71

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 73

4.4.1 Pengaruh Investasi terhadap Pendapatan (INC) ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... 78

5.2 Saran ... 78

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan di

Kota Bandung, menimbulkan permintaan akan kebutuhan air bersih mengalami

peningkatan yang pesat, sebab bagaimanapun juga air bersih merupakan suatu

kebutuhan yang sangat vital di dalam kehidupan manusia sampai saat ini masih

merupakan barang yang cukup mahal dan langka. Oleh sebab itu, Pemerintah Daerah

Kota Bandung selaku pemilik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sampai saat

ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan seluruh warga masyarakat Kota

Bandung untuk memperoleh layanan air bersih yang memadai baik jumlah maupun

kualitasnya. Di lain pihak pemerintah pusat selalu berharap bahwa pemerintah daerah

dengan kewenangan dan tanggung jawab yang dimilikinya dapat mengoptimalkan

pelayanan air bersih bagi masyarakat di daerahnya.

Di lain pihak, PDAM sebagai unit usaha yang melayani kebutuhan manusia

yang sangat mendasar yaitu air bersih, perlu meningkatkan kemampuan pelayanan

dari waktu ke waktu mengikuti perkembangan dan pertambahan penduduk di

daerahnya. Untuk itu perlu dilakukan pentahapan yang rasional dan realistis serta

dikelola secara efektif, efisien dan akuntabel sehingga dapat melaksanakan misinya

(4)

2

Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam pengelolaan air minum yang

diatur oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan bagian dari Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) dalam skala daerah. Artinya kepemilikan BUMD adalah

Pemerintah Daerah (Pemda) setempat. Dengan demikian, BUMD mempunyai

landasan hukum yang kuat dalam konstitusi, yang diatur dalam pasal 33 UUD 1945

yang menyatakan bahwa “bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di

dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat.”

Landasan hukum lain yang penting diketahui adalah Undang-Undang No.5

Tahun 1962 mengenai Perusahaan Daerah dan Undang-Undang No. 5 Tahun 1974

tentang Pokok-pokok Pemerintah Daerah. Pembentukan BUMD oleh Pemda pada

dasarnya dimaksudkan untuk mendayagunakan sumber-sumber pendapatan daerah.

Dengan kata lain, pembentukan BUMD sebenarnya merupakan salah satu

perwujudan dari pelaksanaan otonomi daerah.

Selain itu, tujuan Pemda mendirikan BUMD tidak lain agar perekonomian

daerah dapat tumbuh dan berkembang secara dinamis. Secara umum, bidang usaha

BUMD meliputi banyak sektor, seperti perbankan, penyediaan dan pengelolaan air

bersih, perparkiran, angkutan pasar, kebersihan dan lain-lain. Akan tetapi dalam

penelitian hanya memfokuskan pada pengelolaan air bersih.

Selanjutnya, PDAM ini didirikan dengan maksud untuk lebih meningkatkan

fungsi pelayanan Pemda Kota Bandung kepada masyarakat khususnya menyangkut

(5)

itu, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1987 tentang penyerahan

sebagian urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum kepada daerah, maka

pelayanan air bersih diserahkan kepada Pemerintah Daerah yang mana sebagai

pelaksananya adalah Perusahaan Daerah Air Minum dalam hal ini adalah PDAM

Kota Bandung.

Dengan keterbatasan sumber daya, dana dan kekurangan dalam produksi

sehingga mengakibatkan kinerja keuangan PDAM 2007 dan 2008 masih mengalami

kerugian, hal disebabkan karena besarnya biaya umum akibat bunga pinjaman dan

beban angsuran hutang.

Tahun Pendapatan Usaha Laba / Rugi

2006 Rp. 46.158.210.000,00 Rp. 193.017.681,89 2007 Rp. 56.184.576.000,00 (Rp. 816.870.577,57) 2008 Rp. 63.257.432.000,00 (Rp. 1.300.915.422,69)

Di lain pihak, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) secara garis besar

mempunyai 3 (tiga) fungsi dasar utama di dalam pengelolaan dan pelayanan terhadap

masyarakat sebagai pengguna air bersih milik BUMD, yaitu:

1. Sebagai fungsi sosial dan agen pembangunan,

merupakan public utility, berkewajiban untuk membantu meningkatkan

(6)

4

memenuhi standar kesehatan dan senantiasa dituntut untuk terus menerus

meningkatkan pelayanan dan pengelolaannya, guna memenuhi kebutuhan seluruh

lapisan masyarakat akan keperluan air bersih, serta dengan memperhatikan pula

kemampuan ekonominya dalam hal daya beli masyarakat.

2. Sebagai fungsi ekonomi,

sebagai salah satu perusahaan daerah, maka PDAM dituntut untuk dapat

meningkatkan dan mengembangkan dirinya menjadi perusahaan yang sehat dan

berkembang serta dikelola sesuai dengan asas-asas ekonomi perusahaan.

3. Sebagai fungsi pemasok pendapatan,

sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di tingkat kota, maka perusahaan air

minum dituntut untuk dapat menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah

(PAD) dengan menyetor sebesar 55% dari keuntungan setelah pajak.

Dari fungsi utama Perusahaan Daerah Air Minum tersebut, maka pemerintah

harus dapat mendorong dan membantu meningkatkan peranan Perusahaan Daerah Air

Minum untuk menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam menyediakan

sistem penyediaan air bersih yang di dukung oleh pembangunan sarana dan prasarana

yang memadai, mengingat jumlah penduduk Kota Bandung yang perkembangannya

sangat pesat, di lain pihak, masyarakat sampai saat ini masih mengeluhkan

pengelolaan dan pelayanan dari PDAM baik yang menyangkut harga, volume

(7)

mengambil tindakan alternatif lain yaitu dengan menggali sumur-sumur keluarga

dengan mempergunakan pompa air yang sederhana maupun modern.

Dari fenomena di atas terjadi ketidakseimbangan antara laju pertumbuhan

penduduk, permintaan kebutuhan air bersih, dengan penyediaan air bersih yang pada

akhirnya akan menimbulkan keterbatasan penyaluran dan pendistribusian air bersih

kepada masyarakat dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat dalam

wilayah Bandung dan sekitarnya. Untuk mengatasi masalah ini maka perlu dibuat

suatu sistem yang memadai dalam pengelolaan air bersih tersebut. Dengan demikian

bagi pengguna air bersih dapat memenuhi kebutuhan air bersihnya.

Sebagai Badan Usaha Milik Daerah, PDAM Kota Bandung selain mempunyai

misi untuk melayani kebutuhan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan bagi

masyarakat juga harus dikelola sebagaimana perusahaan yang selalu

mempertimbangkan aspek-aspek kelayakan suatu rencana investasi, operasi dan

pemeliharaan (operation dan maintenance).

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti

dengan judul penelitian “Analisis Investasi Pembangunan Instalasi Air Bersih

Dalam Hubungannya Dengan Pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum Kota

Bandung (PDAM).”

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diungkapkan suatu

(8)

6

1. Sejauh mana pengaruh metode penilaian investasi terhadap keputusan

investasi pada proyek investasi pembangunan instalasi air bersih di PDAM

Kota Bandung.

2. Sejauh mana pengaruh investasi terhadap pendapatan pada proyek investasi

pembangunan instalasi air bersih di PDAM Kota Bandung.

1.3Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian yang ingin

dicapai adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh metode penilaian investasi terhadap keputusan investasi

pada proyek investasi pembangunan instalasi air bersih di Kota Bandung.

2. Mengetahui pengaruh investasi terhadap pendapatan pada proyek investasi

pembangunan instalasi air bersih di PDAM Kota Bandung.

1.4Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah:

1. Memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak manajemen Perusahaan Daerah

Air Minum (PDAM) Kota Bandung dalam upaya pertimbangan diadakan

pengambilan keputusan investasi suatu proyek-proyek dengan menggunakan

(9)

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak lain yang secara langsung maupun tidak

langsung tertarik pada masalah bidang manajemen keuangan, khususnya

manajemen investasi.

3. Bagi akademik, penelitian ini diharapkan akan menambah khasanah

pengembangan ilmu pengetahuan di bidang manajemen keuangan, khususnya

(10)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

PDAM Kota Bandung dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kota

Bandung Nomor XVII tahun 1977. Sedangkan struktur organisasi perusahaan

ditetapkan dengan Surat keputusan walikota Nomor 17 tahun 1997, tanggal 1

November 1997.

Berdasarkan ketetapan tersebut, Direktur Utama bertanggung jawab kepada

Walikota Bandung atas pelaksanaan tugasnya dalam memimpin dan mengelola

perusahaan.

Walikota, dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian terhadap

PDAM, dibantu oleh Badan pengawas yang diketuainya dan beranggotakan

unsur-unsur yang sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang keanggotaan

Badan Pengawas Perusahaan Daerah.

Untuk menjamin agar terlaksananya proses manajemen yang baik, Direktur

Utama dibantu oleh Direktur Teknik dan Direktur Umum yang masing-masing

bertanggung jawab di bidangnya.

PDAM Kota Bandung melayani air bersih kepada masyarakat yang tersebar

pada 19 daerah pelayanan/kota berukuran sedang dan kecil dalam wilayah Kota

(11)

3.2Metode Penelitian

3.2.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan pendekatan dari ilmu manajemen yang

memfokuskan pada manajemen keuangan. Secara lebih khusus pada aspek analisis

investasi serta pengaruhnya terhadap pendapatan PDAM Kota Bandung.

Tujuan penelitian ini untuk memperoleh perspektif gambaran dan informasi

tentang kelayakan investasi pengelolaan air minum dengan kriteria-kriteria investasi

yang ada dalam menghitung dan menguji kelayakan investasi tersebut dan menguji

seberapa besar pengaruhnya terhadap pendapatan PDAM Kota Bandung. Oleh karena

itu bentuk rancangan penelitiannya adalah analisis deskriptif dan verifikatif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran

tentang analisis kelayakan investasi pengelolaan air minum pada PDAM Kota

Bandung. Sedangkan penelitian verifikatif adalah untuk menguji hipotesis melalui

pengumpulan data yang akurat dan tepat serta lengkap.

3.2.2 Operasional Variabel

Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi metode penilaian investasi

yang terdiri dari NPV (X1), IRR (X2), PI (X3), PP (X4). Berdasarkan variabel tersebut

dicari bagaimana pengaruhnya terhadap keputusan investasi (Y) dan pengaruhnya

terhadap peningkatan pendapatan (Z). Secara lebih rinci operasional variabel dalam

(12)

52

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

NPV (X1)

Teknik capital budgeting yang mempertimbangkan nilai waktu uang (menghitung selisih antara nilai investasi sekarang dengan nilai penerimaan kas bersih di masa yang akan datang), Suad Husnan (2002)

•aliran kas (cash flow) •investasi

•suku bunga (discount rate)

Rasio

IRR (X2)

mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau, penerimaan kas, dengan mengeluarkan investasi awal. Husein Umar (1997: 202)

•arus kas bersih •investasi awal •jumlah tahun investasi

Rasio

PI (X3)

Perbandingan antara PV dari net benefit (PV benefit diluar investasi) dengan PV dari investasi (PV investasi), Suad husnan (2002)

•aliran kas •investasi awal •suku bunga

Rasio

PP (X4)

penentuan jangka waktu yang dibutuhkan unutk menutup initial investment dari suatu proyek dengan menggunakan cash flow yang dihasilkan oleh proyek tersebut (Johar Arifin, 2000: 328)

•nilai investasi

•aliran kas masuk bersih Rasio

Investasi (Y)

penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalam suatu asset (aktiva) dengan harapan memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang, Martono dan Agus Harjito (2002:138)

•modal awal •waktu investasi •laba yang diharapkan

Rasio

Pendapatan (Z)

Pendapatan merupakan penambahan dalam ekuitas pemilik kareena adanya pengiriman barang atau jasa kepada para pelanggan atau klien, Hongren (1997:52)

• ROI • ROE

Rasio

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan

kualitatif yang bersumber dari data primer yang diperoleh dan dikumpulkan secara

langsung dengan mengadakan wawancara pada responden. Sedangkan data

sekundernya diperoleh dari bukti-bukti berupa tulisan (dokumentasi), jurnal-jurnal

atau laporan dari pakar atau peneliti, dan instansi-instansi yang terkait terutama yang

(13)

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini didapat dengan melakukan

penelitian lapangan dan memanfaatkan laporan studi kelayakan yang telah dibuat

serta tulisan-tulisan, artikel, jurnal dan laporan-laporan yang berhubungan dengan

masalah yang sedang diteliti guna memperoleh data yang akurat, lengkap dan aktual

serta ditambah dengan studi kepustakaan dengan membaca, mendalami, dan

menelaah berbagai literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan penelitian

yang dilakukan.

3.2.5 Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam mencapai tujuan penelitian ini digunakan

metode studi kelayakan yang ditinjau dari sisi analisis keuangan, yaitu dengan

membandingkan hasil perhitungan data yang terkumpul dengan menggunakan

analisis capital budgeting antara lain dengan metode sebagai berikut: (Husein Umar,

1997:200)

a. Payback period (PP), adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup

kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas.

b. Net Present Value (NPV), adalah selisih antara Present Value dari investasi

dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas

operasional maupun aliran kas terminal) di masa yang datang.

c. Internal Rate Of Return (IRR), adalah metode yang digunakan untuk mencari

(14)

54

di masa mendatang, atau penerimaan kas, dengan mengeluarkan investasi

awal.

d. Profitability index (PI), adalah metode untuk menghitung antara nilai

sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang

dengan nilai sekarang dari investasi.

Selain kriteria kelayakan analisis investasi tersebut di atas, data penelitian

juga di olah dengan menggunakan diagram jalur (path analysys) untuk menguji

hipotesis .

Diagram Jalur (Path Analysis) didefinisikan oleh Bohrnstedt dan Wright

dalam Kusnendi, sebagai : “a technique for estimating the effect’s a set of

independent variables has on dependent variable from a set of observerb

correlations, given a set of hypothesized causal asymmetric relation among the

variables “. Model Path Analysis digunakan untuk menganalisis pola langsung

maupun tidak langsung seperangkat variabel penyebab (dependen) terhadap satu set

variabel akibat (independent). Analisis jalur merupakan pengembangan dari model

regresi yang digunakan untuk menguji kesesuaian (fit) dari matrik korelasi dari dua

atau lebih model yang dibandingkan oleh si peneliti. Model biasanya digambarkan

dengan lingkaran dan anak panah yang menunjukkan hubungan kausalitas. Regresi

dilakukan untuk setiap variabel dalam model. Nilai regresi yang diprediksi oleh

(15)

goodness-of-fit dihitung. Model terbaik dipilih berdasarkan nilai goodness-of-fit.

(Imam Ghozali, 2005).

Dalam membangun diagram jalur (path diagram), hubungan antar konstruk

ditunjukan dengan garis dengan satu anak panah yang menunjukkan hubungan

kausalitas (regresi) dari satu konstruk ke konstruk yang lain. Garis dengan dua anak

panah menunjukkan hubungan korelasi antar konstruk.

Imam Ghozali (2005) menyatakan bahwa model analisis jalur analisisnya

hanya melibatkan variabel-variabel indikator tanpa melakukan analisis terhadap

konstruk atau konsep yang ingin diukur. Terdapat dua asumsi yang melandasi

diagram jalur. Pertama, semua hubungan kausalitas didasarkan pada teori. Teori

sebagai dasar memasukan atau menghilangkan hubungan kausalitas. Kedua,

hubungan kausalitas dalam model dianggap linear. Setelah mengembangkan model

teoritis dan dituangkan dalam diagram jalur, maka peneliti siap untuk

menerjemahkan model tersebut ke dalam persamaan struktural.

Hasil analisis jalur ini mempunyai dua keunggulan karena disamping dapat

menunjukkan besarnya pengaruh masing-masing variabel penyebab dan variabel

akibat, juga dapat menunjukkan struktur antar variabel penyebab dan variabel akibat.

Artinya dapat diketahui variabel mana yang memberi dan variabel mana yang

memberi akibat, sehingga analisis ini disebut juga “causal modelling”

Beberapa asumsi yang diperlukan dalam analisis path berhubungan dengan

(16)

56

1. Hubungan antara variabel haruslah linear dan aditif

2. Menyiapkan Pasangan Data dari variabel independen dan dependen dari sampel

penelitian untuk pengujian hipotesis.

3. Semua variabel residu tak punya korelasi satu sama lain

4. Pola hubungan antar variabel korelasional

5. Tingkat pengukuran semua variabel sekurang-kurangnya interval.

Analisis Jalur akan diproses dengan software SPSS 15 for Windows. Teknik

statistik ini mensyaratkan data berskala sekurang-kurangnya interval.

YX Y

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan kajian pustaka yang berupa uraian-uraian teori, serta hasil

penelitian dengan menggunakan analisis jalur (path analysis) yang dilakukan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh metode penilaian investasi terhadap keputusan

investasi dan seberapa besar pengaruh metode penilaian investasi terhadap

pendapatan melalui keputusan investasi di PDAM Kota Bandung dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pembahasan dan pengujian analisis jalur menunjukkan

bahwa Metode Penilaian investasi, yaitu Net Present Value dan Probability

Index memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan investasi pada

proyek investasi pembangunan instalasi air bersih PDAM Kota Bandung, hal

ini mengandung makna bahwa metode penilaian investasi yaitu Net Present

Value dan Probabality Index sangat cocok digunakan untuk proyek

pembangunan instalasi air bersih di PDAM Kota Bandung.

2. Berdasarkan hasil pembahasan dan pengujian analisis jalur menunjukkan

Investasi pembangunan instalasi air bersih memiliki pengaruh yang positif

(18)

87

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan temuan yang telah

dihasilkan, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut dengan harapan dapat

memberikan manfaat dan menjadi masukan bagiPerusahaan Daerah Air Minum Kota

Bandung dalam melakukan keputusan investasi untuk meningkatkan pendapatannya

yaitu sebagai berikut:

1. Dalam melakukan Investasi pada jenis proyek Independent Project sebaiknya

PDAM secara pasti menentukan umur ekonomis sehingga dapat terlihat

penentuan periode pengembaliannya dan memudahkan dalam penentuan

prooyeksi laba.

8. Dalam rangka meningkatkan pendapatan PDAM, selain membuat proyek

investasi jangka panjang seperti pembangunan instalasi air bersih, PDAM dapat

mengembangkan sumber-sumber pendapatan PDAM yang lain seperti

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Choliq, et.al., (1999), Evaluasi Proyek, Edisi Revisi, Pinir Jaya, Jakarta.

Bambang R., (1999), Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 4, BPFE,

Yogyakarta.

Bearly, Richard A., Stewart Myers, (2000), Principles of Corporate Finance, Sixth

Edition, McGraw-Hill, New York.

D. E. Sumual, (1998), Sekali lagi Reformasi BUMN, Majalah Usahawan, no. 06 tahun

XXVI, edisi Juni, Jakarta.

Donald E. Kiesso and Jerry J. Weygandt, (1995), Intermediate Accounting, seventh

Edition, penerjemah Herman Wibowo, Akuntansi Manajemen, jilid 3, Bina

Rupa Aksara, Jakarta.

Dominick Salvatore, (1996), Economic Managerial, McGraw-Hill, New York.

Eugene F. Brigham & Joel F. Houston, (2001), Manajemen Keuangan, Edisi

Kedelapan Buku I, Erlangga : Jakarta.

Haryono Subiyakto, (1995), Statistik untuk Bisnis, STIE YKPN, Yogyakarta.

Helfert Erich A., (1997), Teknik Analisis Keuangan, Terjemahan Herman Wibowo,

Edisi Kedelapan, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Hornes James C. Van, (2000), Financial Management and Policy, Elevent Edition,

(20)

89

Husein Umar, (1997), Studi Kelayakan Bisnis, Manajemen, metode dan Kasus,

Gramedia : Jakarta.

Husein Umar, (2000), Research Methods in Finance and Banking, Gramedia :

Jakarta.

Jae K. Shim & Joel G. Sieger, (2000), Budgeting : Pedoman Lengkap

Langkah-langkah Penganggaran, Erlangga : Jakarta.

Jay M. Smith and K. Fred Skousen, (1997), Akuntansi Intermediate, terjemahan

Alfounsu Sirait, jilid I, volume Comprehensive, edisi kedelapan, Erlangga :

Jakarta.

Johar Arifin, (2000), Aplikasi Excel dalam Manajemen Proyek Terapan, elex media

Komputindo : Jakarta.

Kusnendi, (2008), Model-Model Persamaan Struktural, cetakan kesatu, Alfabeta :

Bandung.

Lawrence J. Gitman, (2000), Principles of Manajerial Finance, Ninth Edition,

Addison Wesley, Longman, New York.

Martono dan Agus Harjito, (2002), Manajemen Keuangan, Ekonisia, FE-UII,

Yogyakarta.

Moh. Nazir, (1999), Metode Penelitian, cetakan keempat, Ghalia Indonesia : Jakarta.

Muhammad Fakhrudin dan Johar Arifin, (1997), Analisis Bisnis Terpadu

menggunakan Microsoft Excel, Elex Media Computindo : Jakarta.

(21)

PDAM Bandung, (1999), Corporate Plan Perusahaan Daerah Air Minum Bandung

Tahun 2001-2005, Team Corporate Plan PDAM Bandung.

Singgih Santoso, (2001), Statistik Parametrik, Cetakan Kedua, Elex Media

Komputindo : Jakarta.

Siswanto Sutojo, (2002), Studi Kelayakan Proyek : Konsep, Teknik dan kasus, Edisi

Baru, Seri Manajemen Bank No. 66, Damar Mulia : Jakarta.

Sofyan Syafri Harahap, (2001), Budgeting Penganggaran Perencanaan Lengkap, raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Suad Husnan dan Enny Pedjiastuti, (1994), Dasar-dasar Manajemen keuangan, UPP

AMP YKPM, Yogyakarta.

Suad Husnan, (1998), Manajemen Keuangan : teori dan Penerapan (Keputusan

Jangka Pendek, Edisi 4, buku 2 BPFE, Yogyakarta.

Suad Husnan, (2000), Studi Kelayakan Proyek, Edisi keempat, UPP AMP YKPN,

Edisi keempat, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Sugiono, (1997), Statistik untuk Penelitian, Alfabeta : Bandung.

Weston, J. Fred dan Eugene F. Brigham, (1991), Managerial Finance, Eight Edition,

Harcourt Brace & Company, Publisher, Printed Japan.

Weston, J. Fred and Copeland, Thomas E., (1997), Manajemen Keuangan, Jilid

Kedua, edisi Kedelapan, alih bahasa Wasana Jaka, Kirbandoko, Bina Aksara :

Jakarta.

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Ide orbit geostasioner pertama !ali disebar!an pada s!ala luas dalam sebuah ma!alah tahun +>12 berudul BECtra-Terrestrial Relay ; 'an Ro%!et Stations ive orld(ide

Berdasarkan hasil penelitian dan langkah-langkah analisis data yang telah dilakukan, maka ditemukan bahwa tes pemahaman isi teks ulasan dan ciri kebahasaan terhadap

silikon dari karbon dan pasir silika, dan proses pemanfaatan gas buang untuk menghasilkan steam tekanan tinggi yang dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik yang digunakan

Tidak sesuai untuk penggunaan: Material ini tidak diperuntukkan untuk digunakan dalam produk yang kontak dalam jangka waktu lama dengan selaput lendir, cairan tubuh atau

kewaijnibaii pelaiksaiiaiaii (aitaaiu bairaiig aitaaiu jaisai bersnifaita daipaita dnibedaikaii) dailaim jumlaih yaiig meiggaimbairkaii jumlaih nimbailaii yaiig

akan ditanya oleh mushrif tentang kesediaannya untuk menjadi anggota partai (h}izb). Menurut Yoyok, seorang mushrif menilai bahwa seorang da>ris layak untuk menjadi

Kebijakan kepala sekolah untuk meningkatkan komitmen guru terhadap disiplin dan motivasi kerja guru dengan menerapkan gaya kepemimpinan yang bersifat situasional bagi

laporan hasil rekapitulasi pendataan Penduduk Non Permanen Kota Yogyakarta sebagaimana dimaksud huruf c selanjutnya ditandatangani oleh Sekretaris Daerah atas