VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING
TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
(Survei terhadap Tamu Individu yang Menginap di D’Batoe Boutique Hotel Bandung)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Pada Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata
Oleh
VITRI DWI MARTINI DANIATI 0907056
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
2014
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI D’BATOE BOUTIQUE
HOTEL BANDUNG
(Survey terhadap Tamu Individu yang menginap di D’Batoe Boutique Hotel Bandung)
Oleh :
Vitri Dwi Martini Daniati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pariwisata pada program studi Manajemen Pemasaran Pariwisata Fakultas
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Vitri Dwi Martini Daniati Universitas Pendidikan Indonesia
2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, dengan dicetak
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING
TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
(Survei terhadap Tamu Individu yang Menginap di D’Batoe Boutique Hotel
Bandung)
Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing 1
Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak., MBA NIP. 19740307 200212 2 001
Pembimbing 2
Dewi Pancawati Novalita, S.Pd., MM NIP. 19791130 200912 2 004
Mengetahui :
Ketua Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata,
HP. Diyah Setiyorini.,MM NIP. 19761031 200812 2 001
Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis,
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Pengaruh Product
Bundling dan Price Bundling Terhadap Keputusan Menginap di D’Batoe
Boutique Hotel Bandung (Survei terhadap Tamu individu yang Menginap di D’Batoe Boutique Hotel Bandung) beserta seluruh isinya adalah benar-benar
karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam
masyarakat.
Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan
kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap
etika-etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap
keaslian karya saya ini.
Bandung, Agustus 2014
Yang membuat pernyataan,
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas ke Hadirat Allah swt, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya, penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Product Bundling dan Price Bundling Terhadap Keputusan Menginap Di D’Batoe Boutique Hotel Bandung”.
Proposal skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti
ujian sidang skripsi pada Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata,
Universitas Pendidikan Indonesia.
Tiada Gading Yang Tak Retak peribahasa tersebut mengungkapkan bahwa
tidak ada sesuatu yang sempurna, namun kesempurnaan masih bisa diusahakan,
demikian pula dengan skripsi ini masih sangat jauh dari kata sempurna dan masih
banyak sekali kekurangan, baik dalam penggunaan bahasa maupun isi penulisan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan masukan yang bersifat
membangun untuk evaluasi dan perbaikan kualitas skripsi untuk kedepannya.
Semoga proposal skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
pengembangan keilmuan dan juga praktisi dalam bidang Manajemen Pemasaran Pariwisata, serta khususnya bagi pihak D’Batoe Boutique Hotel.
Bandung, Agustus 2014
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 12
1.3 Tujuan Penelitian ... 12
1.4 Kegunaan Penelitian ... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 13
2.1.1 Product Bundling dan Price Bundling ... 13
2.1.1.1 Product Bundling dan Price Bundling Bagian dari Hospitality Marketing Mix ... 13
2.1.1.2 Definisi Product Bundling dan Price Bundling ... 19
2.1.2 Konsep Keputusan Pembelian ... 22
2.1.2.1 Definisi Keputusan Pembelian ... 22
2.1.2.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 23
2.1.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian ... 30
2.1.3 Konsep Pariwisata... 30
2.1.3.1 Pengertian Pariwisata ... 30
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix
2.1.4 Pengaruh Product Bundling dan Price Bundling terhadap Keputusan
Pembelian ... 32
2.1.5 Orisinalitas Penelitian ... 33
2.2 Kerangka Pemikiran ... 34
2.3 Hipotesis ... 38
BAB IIIOBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 40
3.2 Metode Penelitian ... 40
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... 40
3.2.2.Operasionalisasi Variabel ... 41
3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 43
3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampel ... 45
3.2.4.1 Populasi ... 45
3.2.4.2 Sampel ... 45
3.2.4.3 Teknik Sampling ... 46
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data... 48
3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 49
3.2.6.1 Pengujian Validitas ... 49
3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas ... 52
3.2.7 Rancangan Analisis Data ... 54
3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif ... 54
3.2.7.2 Pengujian Hipotesis ... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan dan Tamu Hotel ... 61
4.1.1 Profil Perusahaan ... 61
4.1.1.1 Identitas Perusahaan ... 61
4.1.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan ... 61
4.1.1.3 Produk dan Jasa yang Ditawarkan ... 62
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x
4.1.2.1 Profil Tamu Berdasarkan Tujuan Menginap ... 65
4.1.2.2 Tujuan Tamu Menginap Dikaitkan Dengan Jenis Kelamin dan Usia . 66 4.1.2.3 Tujuan Tamu Menginap Dikaitkan Dengan Pendidikan Terakhir dan Pekerjaan... 67
4.1.2.4 Tujuan Tamu Menginap Dikaitkan Dengan Penghasilan dan Pengeluaran Selama Menginap ... 68
4.1.2.5 Tujuan Tamu Menginap Dikaitkan Dengan Frekuensi Tamu Menginap Dalam Satu Tahun Terakhir dan Lama Menginap ... 70
4.1.2.6 Tujuan Tamu Menginap Dikaitkan Dengan Asal Tinggal ... 71
4.2 Pelaksanaan Product Bundling di D’Batoe Boutique Hotel Bandung ... 72
4.3 Pelaksanaan Price Bundling di D’Batoe Boutique Hotel Bandung ... 75
4.4 Keputusan Menginap di D’Batoe Boutique Hotel Bandung ... 79
4.4.1 Keputusan Menginap Berdasarkan Harga ... 79
4.4.2 Keputusan Menginap Berdasarkan Kualitas ... 79
4.4.3 Keputusan Menginap Berdasarkan Kegunaan ... 80
4.4.4 Keputusan Menginap Berdasarkan Keramahan ... 81
4.4.5 Keputusan Menginap Berdasarkan Estetika ... 82
4.5 Rekapitulasi Tanggapan Tamu Individu Terhadap Keputusan Menginap ... 83
4.6 Pengaruh Product Bundling dan Price Bundling Terhadap Keputusan Menginap Tamu Individu D’Batoe Boutique Hotel Bandung ... 84
4.6.1 Hasil Pengujian Uji Klasik dan Regresi ... 84
4.6.1.1 Hasil Uji Autokorelasi... 84
4.6.1.2 Hasil Uji Asumsi Normalitas ... 85
4.6.1.3 Hasil Uji Asumsi Heteroskedastisitas ... 87
4.6.1.4 Hasil Uji Asumsi Multikolinearitas ... 88
4.6.1.5 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 89
4.6.1.6 Pengujian Model FIT dengan Data (ANOVA/Uji F) ... 90
4.6.1.7 Pengujian Hipotesis dan Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji t) ... 91
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xi
4.7 Implikasi Hasil Temuan Penelitian ... 93
4.7.1 Temuan Teoritik ... 93
4.7.2 Temuan Empirik ... 93
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan ... 95
5.2 Rekomendasi ... 96
DAFTAR PUSTAKA
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xii
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Hal.
1.1 Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Indonesia Tahun 2010 - 2013
2
1.2 Jumlah Hotel Berbintang di Kota Bandung Tahun 2009 - 2013 3
1.3 Hotel Berkonsep Butik di Kota Bandung 4
1.4 Room Occupancy D’Batoe Boutique Hotel dan Pesaingnya Tahun
2010 - 2013
6
1.5 Monthly Room Occupancy di D’Batoe Boutique Hotel Bandung Tahun
2010 - 2013
6
1.6 Jumlah Okupansi D’Batoe Boutique Hotel Berdasarkan Klasifikasi
Tamu
8
1.7 Data Kategori Tamu Free Individual Traveller 9
1.8 Product Bundling dan Price Bundling yang Dilakukan Oleh D’Batoe Boutique Hotel Pada Tahun 2013
10
2.1 Definisi Bundling 20
2.2 Bundling Term 20
2.3 Definisi Keputusan Pembelian Menurut Beberapa Ahli 22
2.4 Penelitian Terdahulu yang Berkaitan Dengan Bundling Strategy Terhadap Keputusan Pembelian
33
3.1 Operasionalisasi Variabel 42
3.2 Jenis dan Sumber Data 44
3.3 Teknik Pengumpulan Data 49
3.4 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi 50
3.5 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan 51
3.6 Hasil Pengujian Reliabilitas 54
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xiii
4.1 Tipe dan Harga Kamar di D’Batoe Boutique Hotel Bandung 62
4.2 Jenis-Jenis Meeting Package di D’Batoe Boutique Hotel Bandung
Tahun 2014
63
4.3 Seasonal Package di D’Batoe Boutique Hotel Bandung Yahun 2013 64
4.4 Karakteristik Tujuan Tamu Menginap di D’Batoe Boutique Hotel
Bandung
65
4.5 Jenis Kelamin dan Usia Dikaitkan dengan Tujuan Tamu Menginap 66
4.6 Pendidikan Terakhir dan Pekerjaan Dikaitkan dengan Tujuan Tamu Menginap
67
4.7 Tujuan Tamu Menginap Dikaitkan dengan Penghasilan dan Pengeluaran Selama Menginap
69
4.8 Tujuan Tamu Menginap Dikaitkan dengan Frekuensi Tamu Menginap dalam Satu Tahun Terakhir dan Lama Menginap
70
4.9 Tujuan Menginap Tamu Dikaitkan dengan Asal Tinggal 71
4.10 Tanggapan Tamu Individu Terhadap Product Bundling 73
4.11 Tanggapan Tamu Individu Terhadap Price Bundling 76
4.12 Tanggapan Tamu Individu Terhadap Keputusan Menginap Berdasarkan Harga
79
4.13 Tanggapan Tamu Individu Terhadap Keputusan Menginap Berdasarkan Kualitas
80
4.14 Tanggapan Tamu Individu Terhadap Keputusan Menginap Berdasarkan Kegunaan
81
4.15 Tanggapan Tamu Individu Terhadap Keputusan Menginap Berdasarkan Keramahan
82
4.16 Tanggapan Tamu Individu Terhadap Keputusan Menginap Berdasarkan Estetika
82
4.17 Rekapitulasi Tanggapan Tamu Individu Terhadap Keputusan Menginap
83
4.18 Tabel Autokorelasi Durbin Watson 85
4.19 Hasil Uji Asumsi Multikolinearitas 89
4.20 Hasil Analisis Product Bundling dan Price Bundling terhadap Keputusan Menginap
89
4.21 Hasil Output Anova 90
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xiv
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Hal.
2.1 7 P’s Marketing Mix 18
2.2 Komponen Marketing Mix 19
2.3 Model Lima Tahap Proses Keputusan Pembelian 24
2.4 Model Keputusan Pembelian 27
2.5 Proses Keputusan Pembelian 29
2.6 Kerangka Pemikiran Pengaruh Product Bundling dan Price Bundling
Terhadap Keputusan Menginap di D’Batoe Boutique Hotel Bandung
37
2.9 Paradigma Penelitian Bundling Strategy Terhadap Keputusan Menginap
38
3.1 Regresi Berganda 58
4.1 Variabel Product Bundling pada Garis Kontinum 75
4.2 Variabel Price Bundling pada Garis Kontinum 78
4.3 Variabel Keputusn Menginap pada Garis Kontinum 84
4.4 Histogram Dependent Variable Keputusan Menginap 86
4.5 Normal Probability Plot 87
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Sektor pariwisata di kawasan Asia Pasifik mengalami pertumbuhan yang
signifikan terhadap peningkatan perekonomian negara. Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Mari Elka Pangestu mengatakan bahwa
pertumbuhan ekonomi negara salah satunya tidak terlepas dari kontribusi sektor
pariwisata (economy.okezone.com diakses 25 November 2013, 08:44 WIB). Hal
tersebut dikarenakan sektor pariwisata memberikan multiplier effect terhadap
perkembangan industri lain seperti industri makanan, akomodasi, transportasi, dan
juga industri hiburan.
Dampak positif dari perkembangan dan pertumbuhan sektor pariwisata
menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor yang memberikan banyak
pemasukan bagi negara. Pada tahun 2013, sektor pariwisata telah menjadi
penyumbang pendapatan negara terbesar keempat setelah Minyak dan Gas, Batu
Bara serta Kelapa Sawit (travel.okezone.com diakses 12 Maret 2014, 06:45 WIB).
Pendapatan negara melalui sektor pariwisata pada tahun 2013 mencapai angka Rp
10 Miliyar. Diharapkan pemasukan tersebut akan terus meningkat di tahun 2014.
Dampak positif yang lain adalah semakin bertambahnya kesempatan kerja bagi
masyarakat Indonesia sejalan dengan bertambahnya lapangan pekerjaan akibat
dari perkembangan pariwisata Indonesia.
Sebagai negara dengan sumber daya alam yang sangat besar dan beragam,
tentunya Indonesia memiliki potensi luar biasa di sektor pariwisata. Tidak hanya
itu, beragam budaya di setiap provinsi, sumber daya manusia yang banyak, letak
geografis yang strategis, serta sikap masyarakat yang ramah menjadi pendukung
tumbuhnya sektor pariwisata Indonesia. Banyaknya sektor pariwisata di Indonesia
2
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk berkunjung ke Indonesia. Tabel 1.1 menunjukan data kunjungan wisatawan
mancanegara ke Indonesia tahun 2010-2013 sebagai berikut:
TABEL 1.1
STATISTIK KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI INDONESIA TAHUN 2010-2013
Tahun Wisatawan Mancanegara Rata-rata Pengeluaran Per Orang (USD)
Jumlah Pertumbuhan Per Hari Per Kunjungan
2010 7.002.944 10,74 % 135,01 1.085,75
2011 7.649.700 9,24 % 142,69 1.118,26
2012 8.044.462 5,16 % 147,22 1.133,81
2013 8.802.129 9,42 % 149,31 1.142,24
Sumber: Survei PES 2013 (Passenger Exit Survey), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukan bahwa kunjungan wisatawan
mancanegara ke Indonesia terus meningkat selama periode tahun 2010 hingga
tahun 2013. Jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia pada tahun
2012 mencapai angka 8.044.462 orang. Jumlah tersebut meningkat 5,16 %
dibandingkan tahun 2011 yaitu sebanyak 7.649.700 orang. Pada tahun 2013
jumlah wisatawan mancanegara bertambah menjadi 8.802.129. Jumlah tersebut
meningkat 9,42 % dari tahun sebelumnya. Sejalan dengan pertumbuhan
kunjungan wisatawan mancanegara, rata-rata pengeluaran wisatawan
mancanegara pun ikut meningkat. Tahun 2013, rata-rata pengeluaran wisatawan
mancanegara per hari nya mencapai USD 149,31 dan rata-rata pengeluaran per
kunjungan mencapai USD 1.142,24.
Target kunjungan wisatawan ke Indonesia tentu akan tercapai jika terdapat
kerjasama yang baik antara pihak pemerintah, swasta, dan masyarakat itu sendiri
di dalam mengembangkan industri pariwisata. Industri pariwisata tentu tidak akan
berjalan jika tidak terdapat akomodasi dalam wilayah tersebut. Akomodasi
pariwisata merupakan sarana pokok kepariwisataan yang wajib ada di setiap
wilayah pariwisata karena hal tersebut merupakan salah satu kebutuhan bagi
wisatawan. Keberadaan akomodasi pariwisata seperti hotel, motel, guest house,
3
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kuantitas kunjungan wisatawan ke daerah tersebut. Oleh karena itu perlu adanya
pembinaan yang harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan agar dapat
bersaing dengan daerah wisata lainnya.
Salah satu akomodasi pariwisata yaitu perhotelan, kini tengah menjamur di
berbagai wilayah, tidak terkecuali di wilayah Provinsi Jawa Barat. Perkembangan
akomodasi di Jawa Barat cukup signifikan dibandingkan dengan provinsi lainnya
di Pulau Jawa. Hal tersebut dikarenakan bahwa Jawa Barat memiliki potensi
pariwisata dan budaya yang beraneka ragam.
Kota Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu
kota tujuan wisata yang paling diminati oleh para wisatawan. Menurut Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Bapak Herry M. Djauhari, pada
tahun 2012 terdata bahwa wisman dan wisnus yang mengunjungi Kota Bandung
jumlahnya mencapai sekitar 7 juta wisatawan. Target kunjungan wisatawan pada
tahun 2013 yaitu sebanyak 8 juta wisatawan. Menurutnya, wisatawan yang paling
banyak mengunjungi Kota Bandung adalah wisatawan nusantara dari berbagai
daerah di Indonesia, jumlahnya mencapai 85 % dari keseluruhan jumlah
wisatawan. Sedangkan 15 % sisanya merupakan wisatawan mancanegara yang
sebagian besar berasal dari Malaysia, Singapura, Jerman, dan Belanda
(news.detik.com diakses 4 Desember 2013, 21:32 WIB).
Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung telah membuat
persaingan bisnis perhotelan menjadi semakin ketat. Hal tersebut ditunjukan
dengan semakin banyaknya hotel non bintang maupun hotel bintang yang berdiri
di Kota Bandung. Tabel 1.2 menunjukan jumlah hotel berbintang di Kota
Bandung pada tahun 2009-2013, yaitu sebagai berikut :
TABEL 1.2
JUMLAH HOTEL BERBINTANG DI KOTA BANDUNG TAHUN 2009-2013
Hotel Berbintang Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
* 10 7 9 10 10
Jumlah Kamar 249 300 336 306 306
** 15 16 18 22 25
4
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hotel Berbintang Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
*** 26 28 29 29 30
Jumlah Kamar 1.964 1.910 2.650 2.771 2.974
**** 16 20 22 23 25
Jumlah Kamar 2.442 3.014 3.115 3.221 3.323
***** 6 6 9 9 9
Jumlah Kamar 1.302 1.661 1.958 1.958 1.958
TOTAL HOTEL 73 77 87 93 99
TOTAL KAMAR 6.968 7.921 9.392 9.778 10.232
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bandung, 2013.
Berdasarkan tabel 1.2 jumlah hotel berbintang di Kota Bandung terus
meningkat setiap tahunnya. Hingga tahun 2013, jumlah hotel berbintang telah
mencapai angka 99 hotel dengan total jumlah kamar sebanyak 10.232 kamar.
Hotel berbintang 3 dan 4 memiliki jumlah kamar paling banyak dibandingkan
dengan hotel berbintang lainnya. Jumlah kamar hotel bintang 3 yaitu 2.974 kamar
dan hotel bintang 4 sebanyak 3.323 kamar (bandungkota.bps.go.id diakses 5
Desember 2013, 07:44 WIB). Walaupun jumlah kamar hotel bintang 3 berada
diposisi kedua, akan tetapi jumlah hotel bintang 3 yang berdiri di Kota Bandung
menempati urutan pertama, yaitu sebanyak 30 hotel, hal ini dikarenakan saat ini
Indonesia berada dalam middle level economic yang berarti bahwa segmen pasar
paling tinggi adalah hotel bintang 3.
Persaingan pasar dalam industri perhotelan menyebabkan terjadinya
diferensiasi produk dan segmentasi pasar yang mengakibatkan gaya dan jenis
hotel terus berkembang, salah satunya hotel dengan konsep butik. Dilihat dari namanya D’Batoe Boutique Hotel merupakan salah satu kelompok hotel
berkonsep butik di Kota Bandung. Selain D’Batoe Boutique Hotel, Kota Bandung memiliki beberapa hotel yang memiliki konsep hotel butik. Tabel 1.3 menunjukan
daftar hotel yang memiliki konsep butik di Kota Bandung.
TABEL 1.3
HOTEL BERKONSEP BUTIK DI KOTA BANDUNG
No Nama Hotel Alamat
1 Geulis Boutique Hotel Jl. Ir.H.Juanda No.129 Bandung
5
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Nama Hotel Alamat
4 Asmila Boutique Hotel Jl. Setiabudhi No. 54 Bandung
5 D’Batoe Boutique Hotel Jl. Pasir Kaliki No. 78 Bandung
6 The Jayakarta Jl. Ir.H.Juanda No. 381 A Bandung 7 The Luxton Jl. Ir.H.Juanda No.18 Bandung
8 Padma Hotel Jl. Ranca Bentang 56-58 Ciumbuleuit, Bandung 9 The Silk Dago Boutique Hotel Jl. Ir.H.Juanda No. 392-394 Bandung
10 Horison Boutique Hotel Jl. Pelajar Pejuang 45 No. 121 Bandung 11 The Palais Dago Hotel Jl. Ir.H.Juanda No. 90 Bandung
12 Grand Seriti Boutique Hotel Jl. Hegar Manah No. 9-15 Bandung Sumber: Diolah dari berbagai sumber.
Berdasarkan Tabel 1.3 terdapat 12 hotel di Kota Bandung dari berbagai
bintang yang memiliki konsep butik. Boutique Hotel merupakan hotel yang
memiliki konsep yang berbeda dengan hotel-hotel berbintang lainnya seperti hotel
bintang empat dan lima. Boutique hotel biasanya memiliki identitas dan tema
yang kuat seperti didekorasi layaknya galeri, barang antik, atau bahkan didekorasi
layaknya tempat-tempat tinggal di perkampungan yang sederhana.
Dalam hal ini, D’Batoe Boutique Hotel merupakan hotel butik bintang 3
yang memiliki konsep bebatuan pada desain bangunan hotel dan interiornya.
Didominasi oleh barang-barang arsitektur bertemakan batu, hotel ini terlihat lebih
mewah dibandingkan dengan hotel disekitarnya karena dari bangunan terluar
hotel itu sendiri telah didesain dengan konsep batu-batuan.
Dilihat dari lokasinya, terdapat satu hotel berkonsep butik yang lokasinya berdekatan dengan lokasi D’Batoe Boutique Hotel, yakni Arion Swiss-Belhotel.
Arion Swiss-Belhotel adalah salah satu dari dua pesaing D’Batoe Boutique Hotel.
Selain Arion Swiss-Belhotel, Grand Pacific Hotel juga merupakan pesaing hotel
yang lainnya. Meskipun tidak termasuk dalam kategori hotel butik, Grand Pacific Hotel dijadikan pesaing oleh D’Batoe Boutique Hotel dikarenakan lokasi Grand
Pacific Hotel yang sangat dekat dengan lokasi D’Batoe Boutique Hotel yakni
hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari D’Batoe Boutique Hotel. Menurut
pihak manajemen hotel, meskipun di sekitar D’Batoe Boutique Hotel banyak
terdapat hotel-hotel lain, hotel yang menjadi fokus utama D’Batoe Boutique Hotel
6
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pacific Hotel karena lokasi mereka yang berdekatan dan kelas mereka yang
hampir sama.
D’Batoe Boutique Hotel baru selesai dibangun pada Desember 2008 dan
langsung melakukan soft opening selama 1 bulan. Pada bulan Januari 2009, D’Batoe Boutique Hotel mulai meresmikan hotelnya dan membuat grand opening
hotel. Meskipun termasuk hotel baru, D’Batoe Boutique Hotel mampu bersaing
dengan hotel-hotel yang menjadi pesaingnya. Hal tersebut dapat dilihat dari data okupansi yang dimiliki D’Batoe Boutique Hotel yang tidak jauh dari dua hotel
saingannya, seperti pada tabel 1.4 berikut ini.
TABEL 1.4
ROOM OCCUPANCY D’BATOE BOUTIQUE HOTEL DAN PESAINGNYA TAHUN 2010-2013
Hotel Room Occupancy
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 D’Batoe Boutique Hotel 76,84 % 74,53 % 69,93 % 62,59 % Arion Swiss-Belhotel 73,92 % 77,22 % 78,83 % 75,93 % Grand Pacific Hotel 62,29 % 62,33 % 65,78 % 69,35 %
Sumber: Data olahan dari tiap-tiap manajemen hotel, 2013
Tabel 1.4 menunjukan bahwa room occupancy tertinggi selama 4 tahun
terakhir di pegang oleh Arion Swiss-Belhotel, kemudian diikuti oleh D’Batoe
Boutique Hotel dan Grand Pacific Hotel. Diantara dua hotel yang menjadi
saingannya, tahun 2010 D’Batoe Boutique Hotel menempati peringkat pertama,
dua tahun berikutnya turun menjadi peringkat kedua dan tahun berikutnya lagi D’Batoe Boutique Hotel berada di peringkat ketiga. Penurunan room occupancy
D’Batoe Boutique Hotel akan diperjelas dalam statistik monthly room occupancy
sebagai berikut.
TABEL 1.5
MONTHLY ROOM OCCUPANCY DI D’BATOE BOUTIQUE HOTEL BANDUNG TAHUN 2010-2013
Bulan Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
7
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Juli 92.56 % 85.59 % 70.48 % 50.19 % Agustus 57.60 % 49.89 % 44.97 % 54.89 % September 65.20 % 72.66 % 57.12 % 69.27 % Oktober 74.78 % 78.70 % 72.80 % 67.74 % November 73.70 % 81.29 % 80.21 % 81.45 % Desember 88.35 % 93.60 % 82.43 % 78.29 %
Average 76.84 % 74.53 % 69.93 % 62.59 %
Sumber: Front Office Department D’Batoe Boutique Hotel, 2013
Dari Tabel 1.5 dapat dilihat bahwa room occupancy hotel selama tahun
2010 sampai tahun 2013 terus mengalami penurunan. Dari tahun 2010 ke 2011
tingkat okupansi hotel menurun sebesar 2,31 %. Tahun berikutnya, yaitu tahun
2011 ke 2012, penurunan tingkat okupansi terjadi lagi sebesar 4,6 %. Terlepas
dari penurunan room occupancy, D’Batoe Boutique Hotel tentunya memiliki
target room occupancy setiap tahunnya. Berdasarkan wawancara dengan pihak manajemen D’Batoe Boutique Hotel, target room occupancy hotel setiap tahunnya
adalah sama, yaitu sebesar 70 %. Alasan pihak hotel menetapkan target okupansi
yang sama setiap tahunnya adalah karena pertumbuhan hotel di bandung terus
meningkat sehingga apabila target okupansi dinaikan, pihak hotel khawatir
targetnya tidak akan tercapai.
Pada tahun 2010 sampai 2011, target tersebut terpenuhi karena hotel
memperoleh okupansi pada tahun tersebut berturut-turut sebesar 76,84 % dan
74,53 %. Akan tetapi, pada tahun 2012 hotel tidak dapat memenuhi target room
occupancy-nya karena pada tahun tersebut perolehan room occupancy hotel hanya
69,93%. Pada tahun 2013 hotel berusaha meningkatkan kembali room
occupancy-nya untuk mencapai target dengan melakukan promosi melalui berbagai media
seperti media sosial yaitu dengan terus meng-update promo produk-produk hotel
pada facebook dan website hotel, melalui media elektronik seperti melakukan
barter promo dengan beberapa acara televisi swasta, dan melalui media cetak
seperti meningkatkan penyebaran flyer di tempat-tempat yang banyak dilalui oleh
kendaraan seperti dibawah jembatan pasupati, di daerah pasteur, dan juga di
outlet-outlet di Kota Bandung. Namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil
karena hotel hanya memperoleh okupansi sebesar 62,59 %. Bukan kenaikan yang
8
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dibutuhkan peningkatan okupansi sebesar 7,44 % untuk bisa mencapai target
tahun 2013 sebesar 70 %.
Salah satu penyebab turunnya tingkat okupansi D’Batoe Boutique Hotel
yaitu semakin banyaknya pembangunan hotel-hotel baru di sekitar D’Batoe
Boutique Hotel sehingga tamu-tamu banyak yang beralih untuk mencoba fasilitas
di hotel yang baru dibangun dengan harga yang lebih murah karena
hotel-hotel yang baru dibangun tersebut membuat promo harga grand opening hotel-hotel. Tamu yang menginap di D’Batoe Boutique Hotel dikelompokan menjadi 3
jenis tamu, yaitu Free Individual Traveller (FIT), Corporate (COR), dan Travel
Agent (TRA). Berikut adalah jumlah okupansi hotel berdasarkan klasifikasi tamu
di D’Batoe Boutique Hotel pada tahun 2010 sampai 2013.
TABEL 1.6
JUMLAH OKUPANSI D’BATOE BOUTIQUE HOTEL BERDASARKAN
KLASIFIKASI TAMU
Jenis Tamu FIT COR TRA
Total
Jumlah % Orang % Orang % Orang
Tahun 2010 87,82% 14.765 6,66% 1.121 5,50% 926 16.812
Tahun 2011 84,82% 14.005 8,99% 1.486 6,17% 1.020 16.511
Tahun 2012 62,51% 10.072 30,65% 4.939 6,82% 1.100 16.111
Tahun 2013 82,07% 13.118 12,24% 1.958 5,68% 907 15.983
Sumber: Front Office Department D’Batoe Boutique Hotel, 2013.
Tabel 1.6 menjelaskan bahwa setahun setelah D’Batoe Boutique Hotel
didirikan, jenis tamu free individual traveler selalu mendominasi tingkat hunian
dari pada jenis tamu corporate dan travel agent. Pada tahun 2011 terjadi
penurunan jumlah jenis tamu FIT sebanyak 760 orang atau sebesar 3 % dari tahun
sebelumnya. Seiring dengan turunnya tingkat okupansi, penurunan jenis tamu FIT
kembali terjadi pada tahun 2012, yaitu turun sebanyak 3.933 orang atau sebesar
22,31% dari tahun 2011. Pada tahun 2013, terjadi peningkatan jumlah tamu yang menginap di D’Batoe Boutique Hotel dari jenis tamu FIT, yaitu naik sebesar
19,56% atau sebanyak 3.046 orang dari tahun sebelumnya. Meskipun jenis tamu
free individual traveller meningkat pada tahun 2013, namun target room
occupancy yang ingin dicapai oleh pihak manajemen hotel pada tahun 2013 tetap
9
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengertian jenis tamu Free Individual Traveller disini adalah tamu
perorangan yang datang ke hotel secara langsung, seperti Walk In Guest. Lokasi
hotel yang dekat dengan Bandara Husein Sastranegara dan Stasiun Kereta Api
Bandung yang memudahkan pendatang dalam mencari penginapan menjadi salah satu alasan mengapa tingkat hunian D’Batoe Boutique Hotel setiap tahunnya
didominasi oleh jenis tamu free individual traveller. Selain itu, terdapat beberapa
paket di D’Batoe Boutique Hotel yang apabila tamu memesan paket tersebut,
pihak hotel memasukkannya ke dalam jenis tamu FIT. Berikut adalah data-data
tamu yang termasuk kedalam kategori Free Individual Traveller.
TABEL 1.7
DATA KATEGORI TAMU FREE INDIVIDUAL TRAVELLER
Tamu Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Individu 13.942 orang 10.019 orang 13.081 orang
Wedding 26 orang 20 orang 12 orang
Photo Pre-Wedding 16 orang 12 orang 6 orang
Birthday 21 orang 21 orang 19 orang
Total 14.005 orang 10.072 orang 13.118 orang
Sumber: Front Office Department dan Marketing D’Batoe Boutique Hotel, 2013.
Tabel 1.7 menjelaskan bahwa jenis tamu Free Individual Traveller dibagi
lagi menjadi empat kelompok yaitu tamu individu, tamu yang menggunakan
wedding package, tamu yang menggunakan birthday package, dan tamu yang
menggunakan photo pre-wedding package. Selama tiga tahun terakhir tamu
individu tentunya lebih mendominasi daripada tamu yang menggunakan
paket-paket hotel. Pada tahun 2011 total jumlah tamu yang menggunakan wedding
package, birthday package, dan photo pre-wedding package lebih banyak
jumlahnya dibandingkan dengan tahun 2012 dan 2013. Jumlahnya mencapai 63
orang. Tahun 2012 jumlahnya turun menjadi 53 orang dan tahun 2013 jumlahnya
kembali turun menjadi 47 orang. Penurunan penggunaan paket-paket tersebut berbanding lurus dengan turunnya tingkat okupansi D’Batoe Boutique Hotel.
Turunnya tingkat okupansi sebuah hotel merupakan sesuatu hal yang kurang
baik ditengah ketatnya persaingan bisnis perhotelan. Dibutuhkan strategi
10
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keputusan tamu untuk menginap. Sebagai salah satu hotel yang ikut bersaing dalam bisnis perhotelan, D’Batoe Boutique Hotel melakukan beberapa strategi
untuk meningkatkan keputusan tamu untuk menginap diantaranya melakukan
strategi media promosi seperti memberikan informasi mengenai produk-produk
hotel dan promosi yang dilakukan oleh internal hotel melalui media sosial seperti
facebook dan website hotel, melalui media cetak seperti flyer, melalui media
elektronik seperti melakukan kerjasama dengan beberapa acara televisi swasta,
melakukan sales call setiap hari kerja kepada perusahaan-perusahaan untuk
memasarkan produk hotel, serta melakukan bundling strategy yang terdiri dari
product bundling dan price bundling seperti membuat berbagai macam paket dan
juga seasonal package (paket libur sekolah, idul fitri, natal dan tahun baru) yang
dilengkapi dengan berbagai bonus seperti voucher diskon spa dan restoran, free
boneka, serta free dinner. Bundling strategy mulai efektif dipasarkan oleh D’Batoe Boutique Hotel pada tahun 2012 dan 2013. Pada tahun 2012 hotel hanya
memasarkan paket (bundling) tersebut ketika konsumen melakukan
check-in/registrasi. Akan tetapi, melihat bahwa hal tersebut masih kurang efektif, pada
tahun 2013 hotel mulai memasarkan paket (bundling) tersebut melalui berbagai
media promosi.
Dari beberapa strategi yang dilakukan D’Batoe Boutique Hotel, peneliti
akan melakukan penelitian terhadap product bundling dan price bundling untuk
melihat pengaruhnya terhadap keputusan tamu untuk menginap. Seperti yang
diungkapkan oleh Tzyy-Ching Yang dan Hsiangchu Lai (2006:295-304),
“Bundling adalah salah satu alat promosi yang sangat popular, dimana masalah yang paling penting adalah untuk memutuskan produk apa yang harus dijual
bersama-sama untuk meningkatkan penjualan”. Berikut adalah tabel product
bundling dan price bundling yang diaplikasikan oleh D’Batoe Boutique Hotel
Bandung untuk kategori tamu FIT.
TABEL 1.8
PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING YANG DILAKUKAN OLEH D’BATOE BOUTIQUE HOTEL BANDUNG PADA TAHUN 2013
11
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jenis Bundling Aplikasi
Product Bundling 1. Tipe-tipe kamar yang di tawarkan di D’Batoe Boutique Hotel + Breakfast
2. Wedding package yang ditawarkan di D’Batoe Boutique Hotel.
Terdiri dari wedding party at lounge D’Batoe Boutique Hotel, one night stay at Gold/Platinum type room, initial ice carving of bride and groom, exclusive decoration, wedding cake, etc.
3. Photo pre wedding package yang ditawarkan di
D’Batoe Boutique Hotel.
Terdiri dari one night stay at Gold Type
room+breakfast, lunch or dinner, take a picture at 2 others type room and all of hotel area, souvenir, etc.
4. Birthday package yang ditawarkan di D’Batoe Boutique Hotel.
Terdiri dari forest, golden, and onyx package (standard menu, stall, and birthday cake).
Price Bundling 1. Harga tipe-tipe kamar yang di tawarkan di
D’Batoe Boutique Hotel + Breakfast 2. Penetapan harga paket School Holiday 3. Penetapan harga Ramadhan+Idul Fitri
Package
4. Penetapan harga Christmast+New Year Package
Sumber: Data diolah kembali oleh penulis melalui studi lapangan.
Tabel 1.8 menjelaskan bahwa terdapat aplikasi dari product bundling dan
price bundling yang dilakukan oleh pihak manajemen D’Batoe Boutique Hotel
Bandung untuk kategori tamu FIT, antara lain penetapan paket dan harga yang
ada setiap tahun (product bundling), dan penetapan paket dan harga di
musim-musim tertentu (price bundling). Pada strategi product bundling, poin nomer 1
sampai 4 ditujukan kepada jenis tamu FIT. Akan tetapi, karena objek yang penulis
teliti adalah jenis tamu FIT yang menginap di D’Batoe Boutique Hotel, maka
strategi product bundling yang dipakai hanya kategori nomer 1 sampai 3, yaitu
poin yang dicetak tebal. Pada paket di musim-musim tertentu seperti school
holiday package, ramadhan+idul fitri package, christmast+new years eve
package, D’Batoe Boutique Hotel memberikan benefit tambahan seperti welcome
12
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kedua, diskon Rp.10.000,00 dari Pasar Cisangkuy, Diskon 15 % dari Api Unggun,
Diskon 10 % untuk SPA di i-Family Reflexology, diskon 25 % dari Green Leaf Massage, serta souvenir berupa sebuah boneka dari D’Batoe Boutique Hotel.
Selain itu, hotel juga memberikan kemudahan bagi para tamunya untuk berlibur di
Trans Studio Bandung dengan melayani Direct Purchase Ticket Trans Studio
Bandung. Usaha membuat program bundling strategy diharapkan dapat meningkatkan keputusan tamu untuk menginap di D’Batoe Boutique Hotel
Bandung.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu untuk dilakukannya penelitian
mengenai “Pengaruh Product Bundling dan Price Bundling Terhadap
Keputusan Menginap di D’Batoe Boutique Hotel Bandung (Survei Terhadap
Tamu Individu yang Menginap di D’Batoe Boutique Hotel Bandung)”.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa masalah
untuk memperoleh penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimana product bundling di D’Batoe Boutique Hotel Bandung?
2. Bagaimana price bundling di D’Batoe Boutique Hotel Bandung?
3. Bagaimana keputusan menginap tamu di D’Batoe Boutique Hotel
Bandung?
4. Seberapa besar pengaruh product bundling terhadap keputusan menginap
tamu di D’Batoe Boutique Hotel Bandung?
5. Seberapa besar pengaruh price bundling terhadap keputusan menginap tamu di D’Batoe Boutique Hotel Bandung?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Memperoleh temuan mengenai product bundling di D’Batoe Boutique
Hotel Bandung.
2. Memperoleh temuan mengenai price bundling di D’Batoe Boutique Hotel
13
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Memperoleh temuan mengenai keputusan menginap tamu di D’Batoe
Boutique Hotel Bandung.
4. Memperoleh temuan mengenai seberapa besar pengaruh product bundling
terhadap keputusan menginap tamu di D’Batoe Boutique Hotel Bandung.
5. Memperoleh temuan mengenai seberapa besar pengaruh price bundling terhadap keputusan menginap tamu di D’Batoe Boutique Hotel Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan akan memperluas wawasan
kajian ilmu mengenai manajemen dan kepariwisataan di program studi
Manajemen Pemasaran Pariwisata khususnya pada manajemen pemasaran
hotel, serta dapat memberikan saran bagi peneliti dalam mengembangkan
kajian mengenai ilmu manajemen pemasaran khususnya mengenai teori
pengaruh product bundling dan price bundling terhadap keputusan
menginap tamu di D’Batoe Boutique Hotel Bandung.
2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
bagi industri perhotelan khususnya bagi manajemen D’Batoe Boutique
Hotel Bandung, Dinas Pariwisata, dan PHRI dalam melaksanakan product
bundling dan price bundling dengan sebaik-baiknya untuk mempengaruhi
dan meningkatkan keputusan menginap tamu sehingga target hotel akan
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 95
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan kajian teori, hasil penelitian dan pengujian regresi berganda
yang dilaksanakan mengenai pengaruh product bundling dan price bundling
terhadap keputusan menginap di D’Batoe Boutique Hotel Bandung, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Tanggapan tamu individu mengenai Product Bundling di D’Batoe Boutique
Hotel Bandung dinilai baik. Indikator daya tarik terhadap paket bundling
yang ditawarkan dengan nilai tambah yang didapat oleh tamu yang ingin
menginap atau menggunakan paket-paket hotel memiliki penilaian tertinggi. Hal tersebut dikarenakan D’Batoe Boutique Hotel selalu berusaha
memberikan nilai tambah pada paket bundlingnya semenarik mungkin agar tamu merasa tertarik untuk menggunakan jasa D’Batoe Boutique Hotel.
Sedangkan pada indikator kesesuaian harga paket yang ditawarkan oleh D’Batoe Boutique Hotel sebagai hotel butik bintang 3 mendapatkan skor
paling rendah karena tamu merasa kurang sepadanan jika harga paket yang
terdapat di hotel butik bintang 3 harus membandingkan harga paketnya
dengan harga paket yang ditawarkan di hotel dengan klasifikasi hotel yang
lebih tinggi.
2. Tanggapan tamu individu mengenai Price Bundling di D’Batoe Boutique
Hotel Bandung dinilai baik, indikator kesesuaian harga bundling dengan
paket menginap dan bonus yang ditawarkan pada variabel price bundling
memiliki penilaian tertinggi dikarenakan D’Batoe Boutique Hotel selalu
melihat kecenderungan tamu yang selalu ingin mendapatkan suatu hal yang
96
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang sesuai dan spesial dengan bonus-bonus yang diberikan kepada tamu
sehingga tamu tidak akan merasakan kecewa ketika membeli seasonal
package. Sedangkan pada indikator ketepatan waktu pelaksanaan price
bundling di D’Batoe Boutique Hotel mendapatkan skor paling rendah karena
tamu merasa bahwa jangka waktu pelaksanaan price bundling terlalu singkat.
3. Tanggapan tamu mengenai keputusan menginap yang terdiri dari motif
rasional (harga, kualitas, kegunaan) dan motif emosional (keramahan dan
estetika) mendapat penilaian yang tinggi. Penilaian tertinggi untuk keputusan
menginap yaitu pada sub variabel Estetika memiliki nilai yang paling tinggi karena D’Batoe Boutique Hotel selalu memberikan kenyamanan untuk setiap
tamu salah satunya melalui keindahan interior hotel yang bertemakan batu
sesuai dengan namanya. Sedangkan persentase nilai terendah ada pada sub
variabel harga yakni sebesar 16,35%. Hal ini dikarenakan harga kamar yang ditawarkan oleh D’Batoe Boutique Hotel cenderung lebih mahal
dibandingkan hotel-hotel lain yang ada di sekitarnya.
4. Product Bundling dan Price Bundling secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap keputusan menginap yang terdiri dari motif rasional (harga, kualitas,
kegunaan) dan motif emosional (keramahan dan estetika) dengan tingkat
pengaruh cukup tinggi (sedang).
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis memberikan rekomendasi untuk Manajemen D’Batoe Boutique Hotel sebagai berikut.
1. Berdasarkan hasil penelitian pada product bundling terdapat penilaian
paling rendah, yakni kesesuaian harga paket yang ditawarkan D’Batoe
Boutique Hotel sebagai hotel butik bintang 3. Maka diharapkan pihak
manajemen D’Batoe Boutique Hotel memikirkan dan menyusun kembali
97
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Berdasarkan hasil penelitian pada price bundling terdapat penilaian paling
rendah, yakni ketepatan waktu pelaksanaan price bundling di D’Batoe
Boutique Hotel. Maka diharapkan pihak manajemen D’Batoe Boutique
Hotel dapat menyusun dan menambahkan jangka waktu pelaksanaan
paket-paket price bundling.
3. Berdasarkan hasil penelitian, penilaian terendah dari keputusan menginap
disini terdapat pada sub variabel harga, yakni harga kamar yang ditawarkan D’Batoe Boutique Hotel yang cukup mahal. Diharapkan pihak Manajemen
D’Batoe Boutique Hotel mengatur ulang harga kamar yang telah ditentukan
dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu agar tamu individu tetap memilih untuk menginap di D’Batoe Boutique Hotel.
4. Penerapan product bundling dan price bundling yang dilaksanakan di D’Batoe Boutique Hotel mendapatkan penilaian yang cukup baik oleh tamu
individu yang menginap. Oleh sebab itu, disarankan kepada hotel untuk
mempertahankan strategi product bundling dan price bundling yang sudah
dilaksanakan dan atau ditingkatkan lagi dengan cara lebih memperhatikan
indikator-indikator yang masih dinilai rendah oleh tamu individu.
5. Penelitian ini masih terdapat kekurangan seperti dalam kajian teoritik
product bundling, price bundling dan keputusan menginap. Diharapkan
penelitian selanjutnya lebih rinci dalam membahas ketiga konsep dalam
pemasaran tersebut dengan pembahasan teori yang luas seperti pricing
strategy, product bundle pricing, pure bundling, mixed bundling, dan
unbundling. Selain itu, penelitian ini hanya meneliti pada tamu individu
yang menginap di D’Batoe Boutique Hotel Bandung. Rekomendasi kepada
peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti secara lebih luas seperti
kepada tamu individu mancanegera yang menginap di D’Batoe Boutique
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
BUKU, E-BOOK, dan JURNAL
Arikunto, Suharsimi. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Bina Aksara.
Bernson, Mark L. et al. (2012). Basic Business Statistics: Concept and Aplication
12th Edition. Pearson Prentice Hall.
Buchari, Alma. (2012). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.
Chang, Wei-Lun & Yuan, Soe-Tsyr (2008). Collaborative Pricing Model for Bundling Information Goods. Journal of Information Science (JIS), 34(5), hlm. 634-650.
Daft, Richard L. 2012. E-Book Management. 10th Edition. USA: Vanderblit
Univercity.
Data Marketing Arion Swiss-Belhotel Bandung. (2013). Otto Iskandardinata: Bandung.
Data Marketing dan Front Office Department D’Batoe Boutique Hotel Bandung.
(2013). Pasir Kaliki: Bandung.
Data Marketing Grand Pacific Hotel Bandung. (2013). Pasir Kaliki: Bandung.
Derdenger, Timothy & Kumar, Vineet. The Dynamic Effect of Bundling as a
Product Strategy.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. (2013). Bandung.
Ebert, Ronald J. & Griffin, Ricky W. (2008). Business Essentials. New York: McGraw Hill.
Elliot, G., Thielle, S. Rundle., & Waller, D. (2012). Marketing. 2nd Edition.
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasan, Iqbal. (2008). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hyang, Tzu-Ching & Lai, Hsiangchu. (2006). Journal Electronic Commerce
Research and Applications, hlm. 295-304.
Jackson, Sherri L. (2012). Research Method: A Modular Approach 2nd Edition.
Wadsworth/Cengange Learning.
Kotler, Philip & Amstrong, Gary. (2012). E-Book Principle of Marketing. 14th
Edition. Boston: Pearson Education, Inc.
__________, Bowen, John T. & Makens, James C. (2010). Marketing for
Hospitality and Tourism. 5th Edition. Boston: Pearson Education, Inc.
__________ . dan Keller, Kevin Lane. (2012). Marketing Management, 14th
Edition. Boston: Pearson Education, Inc.
Malhotra, Narkesh K. (2009). Riset Pemasaran, Penerapan Terapan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Mill, Robert C. & Morrison, Alastair M. (2013). The Tourism System 6th edition.
Adelaide: Kendall Hunt Publishing Company.
Olderog, Torsten & Skiera, Bernd. (2000). The Benefits of Bundling Strategies.
Schmalenbach Business Review, 52, hlm. 137-159.
Pride, William M., & Ferrell, O.C. (2012). E-Book Foundation of Marketing. 5th
Edition. Texas: Texas A&M.
______________ , Hughes, Robert J., & Kapoor, Jack R. (2012). Foundations of
Business. 3rd Edition. USA: South Western Cengage Learning.
Riduwan dan Sunarto. (2010). Statistika untuk Pendidikan, Sosial, Ekonomi,
Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Schiffman, Leon G. & Kanuk, Leslie Lazar. (2012). E-Book Customer Behaviour:
A European Outlook. 2nd Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Silalahi, Ulber. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.
Simamora, Henry. (2008). Manajemen Pemasaran Internasional 2. Jakarta: Rineka Cipta.
Stangor, Charles. (2011). Research Method for the Behavioral Science. Wadsworth/Cengange Learning.
Stremersch, Stefan. & Tellis, Gerard J. (2002). Strategic Bundling of Product and Prices: A New Synthesis for Marketing. Journal of Marketing, 66, hlm. 55-72.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
_______ . (2011). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Tjiptono, F., Candra, G., & Adriana, D. (2008). Pemasaran Stratejik.Yogyakarta: Andi Offset.
Umar, Husein. (2008). Metode Riset. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Jakarta, Indonesia.
Venkatesh, R. & Mahajan, Vijay. (2009). Design and Pricing of Product Bundles: A Review of Normative Guidelines and Practical Aproaches. Handbook of
Pricing Research in Marketing, hlm. 232-257.
Zeithaml, Valerie A., Bitner, Mary Jo, & Gremler, Dwayne D. (2012). Services
Marketing: Integrating Customer Focus across the Firm, 6th Edition. New
York: McGraw Hill.
VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014
PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI
D’BATOE
BOUTIQUE HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Asia Pasifik Tumbuh Berkat Pariwisata. (2013). Melalui economy.okezone.com. Diakses pada 25 November 2013 pukul 08:44 WIB.
Data Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Indonesia. (2014). Melalui bps.go.id/tab_sub. Diakses pada 11 Maret 2014 pukul 07:06 WIB.
Definition of Management. (2008). Melalui www.managementstudyguide.com.
Diakses pada 31 Januari 2013 pukul 20:19 WIB.
Definition of Marketing. (2012). Melalui www.ama.org. Diakses pada 12 Maret
2014 pukul 09:38 WIB.
Hotel Berkonsep Butik di Kota Bandung. (2013). Melalui www.tripadvisor.co.id/search. Diakses pada 25 Desember 2013 pukul 19:23 WIB.
Jumlah Kamar Hotel Bintang 3 dan 4 di Kota Bandung. (2013). Melalui bandungkota.bps.go.id. Diakses pada 5 Desember 2013 pukul 07:44 WIB.
Kontribusi Pariwisata USD 10 Miliyar untuk Indonesia. (2014). Melalui travel.okezone.com. Diakses pada 12 Maret 2014 pukul 06:45 WIB.