UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES SENYAWA
TINOKRISPOSID DARI BATANG BROTOWALI
(
Tinosporacrispa
(L.) Miers) TERHADAP MENCIT
PUTIH JANTAN DENGAN METODA TES TOLERANSI
GLUKOSA ORAL DILANJUTKAN INDUKSI ALOKSAN
SKRIPSI SARJANA FARMASI
Oleh
SINTIA INDAH SARI
No. BP : 0911011016
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian uji efek antidiabetes senyawa tinokrisposid dari batang brotowali (Tinospora crispa (L) Miers) pada mencit putih jantan dengan metoda Tes toleransi glukosa oral dilanjutkan induksi aloksan. Pada Tes toleransi glukosa oral diberikan senyawa tinokrisposid dengan dosis 5, 10 dan 20 mg/kg BB. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan setiap 30 menit selama 150 menit. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan pemberian senyawa tinokrisposid pada semua kelompok dosis dapat meningkatkan toleransi glukosa dibanding kelompok kontrol negatif (Sig < 0,05). Peningkatan toleransi glukosa yang optimal terjadi pada dosis 20 mg/kg BB.
ABSTRACT
The antidiabetic effect of tinocrisposide from Tinospora crispa (L) Miers on male mice using oral glucose tolerance method followed induced by aloxan had been studied. Oral glucose tolerance test was given at doses 5, 10 and 20 mg/kg BW. Measurement of the blood glucose level was done every 30 minute during 150 minute. Result showed that the tinocrisposide for all doses improved glucose tolerance compared to control negative (Sig. < 0,05). The tinocrisposide at dose 20 mg/kg BW increased blood glucose tolerance.
I. PENDAHULUAN
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolisme karbohidrat sehingga menimbulkan keadaan hiperglikemia kronik yang disertai dengan berbagai kelainan metabolik akibat gangguan transpor glukosa ataupun gangguan hormonal (Mansjoer, 1999). Penyebab Diabetes mellitus diantaranya adalah kekurangan hormon insulin, sehingga glukosa bertumpuk di dalam darah (hiperglikemia) dan akhirnya diekskresikan lewat kemih tanpa digunakan (glycosuria), oleh karena itu produksi kemih sangat meningkat dan penderita sering berkemih, merasa amat haus, berat badan menurun dan merasa lelah. Penyebab lain adalah menurunnya kepekaan reseptor sel bagi insulin (resistensi insulin) dan kegemukan (Muchid, Sinaga, & Triwara, 2005).
disebabkan karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit daripada obat modern (Sari, 2006).
Salah satu tanaman obat tradisional yang berpotensi sebagai sumber antidiabetas adalah brotowali (Tinospora crispa (L.) Miers) (Burkill, 1935). Batang
Walaupun berbagai penelitian efek antidiabetes telah dilakukan di Indonesia, Malaysia, Pilipina, Thailand dan India, namun subjek yang diteliti adalah sari etanol atau sari air batang T. crispa sehingga potensinya sebagai antidiabetes tidak optimal. Pada tahun 1992, Adnan dan Pachaly berhasil mengisolasi Tinokrisposid senyawa pahit furanoditerpen glikosida yang terdapat pada batang brotowali. Selain golongan terpen juga ditemui berbagai komponen senyawa lain pada batang brotowali, seperti alkaloid kuartener (Berberin, Palmatin, Jatrorhizin), alkaloid aporfin (N-Formilanonain, N-Formilnornusiferin, N-Asetilnornusiferin) yang tidak pernah dilaporkan mempunyai aktivitas antidiabetes (Adnan, 2012).