OPTIMASI TRANSPOR ASAM ASETAT MELALUI TEKNIK
MEMBRAN CAIR FASA RUAH DENGAN MENGGUNAKAN
TRIETILAMIN (TEA) SEBAGAI ZAT PEMBAWA
Skripsi Sarjana Kimia
Oleh
OKTAVIGA WULANDARI
BP : 1010412018
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014
INTISARI
OPTIMASI TRANSPOR ASAM ASETAT MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR
FASA RUAH DENGAN MENGGUNAKAN TRIETILAMIN (TEA) SEBAGAI
ZAT PEMBAWA
Oleh:
Oktaviga Wulandari (1010412018)
Dibimbing Oleh Djufri Mustafa, M.Sc dan Imelda, M.Si
Transpor Asam Asetat dari fasa sumber ke fasa penerima telah diteliti dengan menggunakan trietilamin sebagai zat pembawa melalui membran cair fasa ruah yang terdiri dari 12 mL larutan asam asetat sebagai fasa sumber, 24 mL NaOH sebagai fasa penerima, dan 30 mL kloroform di fasa membran. Teknis operasi percobaan dibantu dengan pengadukan magnetic stirrer dengan kecepatan 250 rpm dengan waktu kesetimbangan 15 menit. Konsentrasi asam asetat yang tertranspor ke fasa penerima dan sisa di fasa sumber ditentukan dengan metoda titrasi. Hasil penelitian diperoleh bahwa transpor optimum asam asetat adalah pada saat konsentrasi pengasaman (HCl) 1,5 N di fasa sumber, konsentrasi asam asetat di fasa sumber 0,15 M konsentrasi trietilamin 5x10-3 M di fasa membran, konsentrasi NaOH 0,08 M di fasa penerima, lama pengadukan 60 menit. Pada kondisi ini didapatkan persentase transpor asam asetat di fasa penerima 76,00 % dan sisa di fasa sumber 11,67 %.
Kata Kunci : Asam asetat, trietilamin, membran cair fasa ruah
ABSTRACT
Optimization Transport of Acetic Acid through Bulk Liquid Membrane Technique Using Triethylamine as Carrier
By:
Oktaviga Wulandari (1010412018)
Advised by Djufri Mustafa, M.Sc and Imelda, M.Si
Acetic acid transport from the donor phase into the acceptor phase had been researched by using triethylamine as carrier through bulk liquid membrane consist of 12 mL acetic acid in donor phase, 24 mL NaOH in acceptor phase and 30 mL chloroform in membrane phase. The experiment operation technique was assisted by magnetic stirrer mixing at 250 rpm speed within 15 minutes equilibrium time. The concentration of acetic acid transported to acceptor phase and the remaining in the donor phase were determined by titrimetric method. The result showed that the optimum transport of acetic acid was at 1.5 N acid concentration (HCl) in the donor phase and concentration of acetic acid was 0.15 M in donor phase, triethylamine concentration was 5x10-3 M in the membrane phase, 0.08 M NaOH concentration in the acceptor phase, and stirring 60 minutes long. In this condition the percentage obtained transport of acetic acid in acceptor phase was 76.00% and the remaining in the donor phase was 11.67%.
Keywords :Acetic Acid, triethylamine, bulk liquid membrane
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Limbah dari berbagai sumber industri merupakan salah satu isu lingkungan utama dalam beberapa tahun terakhir. Banyak industri yang menghasilkan limbah organik seperti asam karboksilat dimana limbah tersebut mengandung bagian-bagian yang dapat diolah dan digunakan kembali.
Asam asetat merupakan salah satu dari polutan organik yang paling banyak dari sumber-sumber industri. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. Perannya yang sangat penting sebagai pereaksi kimia dan industri membuat asam asetat menjadi salah satu sumber limbah yang mencemari lingkungan [1,2].
Konsentrasi dari asam asetat didalam limbah bervariasi kisaran 0,1 hingga 5%, tergantung pada sifat dan proses dari penggunaan asam asetat itu sendiri. Jika dibuang ke badan air, limbah tersebut akan berkontribusi terhadap peningkatan kebutuhan oksigen. Oleh karena itu pengolahan limbah asam asetat menjadi suatu hal yang sangat penting.
Metoda pemisahan senyawa asam asetat dari larutan air atau campurannya yang lazim digunakan adalah metoda ekstraksi pelarut. Metoda ini didasarkan pada pemisahan ion atau molekul dengan cara mengekstraknya dari pelarut air ke dalam pelarut organik dan kemudian diekstraksi kembali ke dalam pelarut air. Untuk itu diperlukan sekali suatu teknik pemisahan agar dapat memisahkan senyawa asam asetat dari air limbah baik sebagai air buangan industri ataupun pencemaran lingkungan lainnya.
2
lama. Oleh hal tersebut maka dicari suatu alternatif lain untuk proses pemisahan, yang salah satunya adalah teknik membran cair fasa ruah.
Teknik membran cair fasa ruah ini mempunyai beberapa keuntungan antara lain cara perlakuan yang mudah dan praktis bahkan lebih mudah bila dibandingkan dengan teknik emulsi membran cair, serta mempunyai selektifitas dan efisiensi yang tinggi. Selain pelarut organiknya yang dapat didaur ulang, proses ekstraksi dan ekstraksi balik (stripping) senyawa asam asetat dapat berlangsung secara berulang sehingga memungkinkan proses ekstraksi dengan teknik membran cair fasa ruah ini lebih ekonomis dibandingkan dengan teknik ekstraksi pelarut [3,4,5].
1.2 Rumusan Masalah
Proses transpor asam asetat dengan zat pembawa trietilamin melalui membran cair fasa ruah belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, pada penelitian ini dipelajari proses transpor senyawa asam asetat dalam melintasi membran dengan mencari kondisi optimum transpor senyawa asam asetat tersebut di antar fasa. Dengan teknik ini diharapkan senyawa asam asetat dapat ditranspor dari fasa sumber ke fasa penerima melewati suatu membran organik dan asam asetat yang ditranspor dinetralisir oleh NaOH membentuk natrium asetat sehingga tidak dapat lagi berdifusi balik.
Pada penelitian ini dilakukan percobaan terhadap konsentrasi pengasaman di fasa sumber, konsentrasi dari asam asetat di fasa sumber, konsentrasi NaOH di fasa penerima, konsentrasi trietilamin di fasa membran serta waktu dalam proses transpor.
1.3 Tujuan Penelitian
3 1.4 Manfaat Penelitian
Setelah diperoleh gambaran optimasi transpor senyawa asam asetat antar fasa dan kondisi operasai yang tepat, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi informasi serta pembelajaran tentang proses transpor asam asetat melalui membran cair fasa ruah serta dapat membuka gerbang untuk penelitian lebih lanjut dalam skala laboratorium sebagai pembelajaran dan juga skala industri.