• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TERMODINAMIKA DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TERMODINAMIKA DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2012/2013."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh : Wasiyah NIM 409121088

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

iii

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK

TERMODINAMIKA DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN

TP. 2012 / 2013 Wasiyah (NIM 409121088)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktifitas dan hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran aktif tipe Quiz Team dan strategi pembelajaran konvensional pada materi termodinamika di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P. 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 4 kelas secara acak yaitu kelas XI IPA 4 sebagai kelas eksperimen berjumlah 37 orang dan kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol berjumlah 39 orang. Instrumen yang digunakan adalah soal pilihan berganda dan lembar aktivitas. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan strategi pembelajaran aktif tipe Quiz Team dan kelas kontrol dengan strategi pembelajaran konvensional.

Hasil pengujian pretes sebelum diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 44,2 dengan standar deviasi 9,8 dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol 43,3 dengan standar deviasi 10,5. Pada pengujian data pretes kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Hasil uji t pretes diperoleh thitung=0,39 dan ttabel=1,995. Karena thitung<

ttabel, maka Ho diterima artinya kemampuan awal siswa pada kedua kelas sama.

Kemudian diberikan perlakuan yaitu kelas eksperimen dengan strategi pembelajaran aktif tipe Quiz Team dan kelas kontrol dengan strategi pembelajaran konvensional. Selama proses pembelajaran, nilai rata-rata aktivitas belajar siswa adalah 69,52 dengan kategori aktif. Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 73,6 dengan standar deviasi 9,4 dan kelas kontrol 63,5 dengan standar deviasi 12,3. Dari hasil pengolahan data postes diperoleh bahwa thitung= 3,99 dan ttabel= 1,668. Karena

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha

Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan kepada

penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan

waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team

Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Termodinamika di Kelas XI

Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P. 2012/2013”, disusun untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengeahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak

Drs. Henok Siagian, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis sejak awal rencana

penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih

juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si selaku dosen

pembimbing akademik sekaligus dosen penguji, Bapak Drs. Makmur Sirait, M.Si,

dan Bapak Drs. Rahmatsyah, M.Si, selaku penguji. Selanjutnya ucapan terima

kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Motlan, M. Sc, Ph.D selaku Dekan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Ibu Dr. Derlina,

M.Si, selaku ketua Jurusan Fisika, serta Bapak Drs. Abdul Hakim, M.Si selaku

sekretaris Jurusan Fisika. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada

seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED

yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Kepala

SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan, Bapak Badaruddin, M.Pd yang telah banyak

membantu selama penelitian ini. Teristimewa kepada ibu tercinta yang tak henti

mengukir do’a, dan terus memotivasi penulis dalam menyelesaikan studi di

Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih yang tak henti juga penulis

ucapkan kepada Arman, yang senantiasa mendampingi dan memberi motivasi

kepada penulis. Kepada rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Fisika Dik B 2009,

(4)

v

Icha Novika Sari, Fatimah Batubara, Shofia Ummi, Suci Khairani, Fajar Affandi,

Nila Wahyuni, terima kasih untuk masukan dan motivasinya. Kepada rekan-rekan

seperjuangan lainnya yaitu Siska, Nova, Putri, Gita, Fiktor, Fernando, Sheila,

Rika, Yuli, Atika, Lamrobasa, dan Helastrin, terima kasih untuk kebersamaannya

serta semua masukannya.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini. Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari

pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam

memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2013

Penulis,

(5)

DAFTAR ISI

2.2 Tinjauan tentang Strategi Pembelajaran Aktif 9

2.2.1 Pengertian Strategi 9

2.2.2 Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif 10

2.2.3 Dimensi-dimensi Pembelajaran Aktif 11

2.2.4 Prinsip-prinsip Strategi Pembelajaran Aktif 12

2.2.5 Karakteristik Pembelajaran Aktif 14

2.3 Tinjauan Tentang Tipe Quiz Team 14

2.3.1 Pengertian 14

2.3.2 Kelebihan dan Kelemahan Tipe Quiz Team 15

2.3.3 Prosedur Tipe Quiz Team 15

(6)

vii

2.4.1 Sistem Termodinamika 16

2.4.2 Pengertian Energi Dalam 17

2.4.3 Formulasi Usaha, Kalor dan Eergi Dalam 18

2.4.4 Proses-proses Termodinamika Gas 19

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 30

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 30

3.3 Variabel Penelitian 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 37

4.1.1 Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 37

4.1.2 Pengujian Analisa Data 38

4.1.3 Data Postest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 40

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kegiatan dalam belajar aktif 12

Tabel 3.1 Two Group PretestPostest Design 31

Tabel 3.2 Spesifikasi Tes Hasil Belajar pada Materi Pokok

Termodinamika 32

Tabel 4.1 Data pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 37

Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 38

Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretest 39

Tabel 4.4 Ringkasan Perhitungan Uji t Pretest 39

Tabel 4.5 Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40 Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 41

Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postest 41

Tabel 4.8 Ringkasan Perhitungan Uji t Postest 42

Tabel 4.9 Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen

(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Grafik Proses Isokhorik 20

Gambar 2.2 Grafik Proses Isotermik 20

Gambar 2.3 Grafik Proses Isobarik 21

Gambar 2.4 Grafik Proses Adiabatik 22

Gambar 2.5 Siklus Carnot 25

Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 38

Gambar 4.2 Diagram Batang Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 40

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu wahana yang dapat mewujudkan peningkatan

sumber daya manusia sebagai tenaga terdidik dan terampil, serta memiliki jiwa

pengabdian yang tinggi. Hingga saat ini masalah pendidikan masih menjadi

perhatian khusus oleh pemerintah. Pasalnya Indeks Pembangunan Pendidikan

Untuk Semua atau education for all (EFA) di Indonesia menurun tiap tahunnya.

Untuk peningkatan kualitas pendidikan nasional, maka kegiatan proses belajar

mengajar di sekolah merupakan kegiatan inti.

Menurut Staf Ahli Kemendikbud, Kacung Marijan, Indonesia mengalami

masalah pendidikan yang komplek. Selain angka putus sekolah, pendidikan di

Indonesia juga menghadapi berbagai masalah lain, mulai dari buruknya

infrastruktur hingga kurangnya mutu guru. Masalah utama pendidikan di

Indonesia diantaranya yaitu kualitas guru yang masih rendah dan kualitas

kurikulum yang belum standar.

Dalam dunia pendidikan guru menduduki posisi tertinggi dalam hal

penyampaian informasi dan pengembangan karakter siswa. Kualitas pendidikan

terbentuk sesuai dengan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru

sedangkan kualitas pembelajaran sangat bergantung pada kualitas guru yang

bersangkutan. Jadi, guru memegang peranan yang sangat penting dalam dunia

pendidikan. Secara umum, kualitas guru dan kompetensi guru di Indonesia masih

belum sesuai dengan yang diharapkan. Dari sisi kualifikasi pendidikan, hingga

saat ini dari 2,92 juta guru baru sekitar 51% yang berpendidikan S-1 atau lebih

sedangkan sisanya belum berpendidikan S-1.

Kurikulum pendidikan di Indonesia juga menjadi masalah yang harus

diperbaiki. Pasalnya kurikulum di Indonesia hampir setiap tahun mengalami

perombakan dan belum adanya standar kurikulum yang digunakan. Mengingat

sering adanya perubahan kurikulum pendidikan akan membuat proses belajar

(10)

2

berganti mengikuti adanya kurikulum yang baru. Terlebih jika inti kurikulum

yang digunakan berbeda dengan kurikulum lama sehingga mengakibatkan

penyesuaian proses pembelajaran yang cukup lama.

Menurut Asrori Ardiansyah, dalam mempelajari fisika di sekolah sering

sekali diucapkan oleh siswa bahwa pelajaran fisika itu sukar. Bisa dikatakan

bahwa keadaan ini memang benar, namun dibalik kata sukar itu tersembunyi

makna bahwa menguasai pelajaran fisika itu memerlukan pengorbanan yang

cukup besar. Hanya siswa yang benar-benar memiliki bakat, minat dan

kemampuan untuk mempelajari fisika yang mengatakan tidak demikian. Pelajaran

fisika sendiri sebenarnya sangat relatif. Hal ini tergantung sejauh mana adanya

titik temu yang serasi antara guru dengan siswa.

Dalam mempelajari fisika ada tiga unsur yang sangat saling terkait didalam

pengertian fisika, yaitu: hasil ilmu, proses berfikir dan sikap yang mendasari

kemajuan ilmu (sikap ilmiah). Sebagai hasil ilmu, kedalaman menyerap materi,

siswa sangatlah dipengaruhi oleh pendekatan yang digunakan oleh guru.

Sedangkan pada kenyataannya, guru jarang sekali melakukan pendekatan

dengan siswa. Guru lebih sering menggunakan pola mengajar dengan menyajikan

materi dan penyelesaian soal-soal dengan rumus. Guru hampir tidak pernah

melaksanakan strategi - strategi pembelajaran yang menimbulkan siswa tersebut

untuk aktif. Siswa hanya menerima pelajaran, lalu diberi tugas untuk mengerjakan

soal-soal.

Kenyataan tersebut juga dijelaskan berdasarkan observasi yang telah

dilakukan di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan bahwa minat dan motivasi belajar

siswa khususnya fisika masih tergolong rendah. Dari hasil wawancara yang

dilakukan oleh peneliti kepada Ibu Evi Juliani, guru fisika SMA Negeri 1 Percut

Sei Tuan, beliau mengatakan bahwa hasil ulangan harian fisika masih jauh dari

yang diharapkan. Hanya 1 10 orang saja yang mampu mencapai nilai di atas 60

dan selebihnya masih di bawah 60. Ketika diwawancara lebih lanjut ternyata

pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran konvensional, demonstrasi

(11)

Berdasarkan alasan di atas, salah satu usaha yang dapat dilakukan agar

siswa aktif selama proses pembelajaran dan agar komunikasi siswa berlangsung

dari berbagai arah baik interaksi antara guru dengan siswa maupun interaksi

antara sesama siswa adalah menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Quiz

Team. Pembelajaran aktif tipe Quiz Team merupakan salah satu pembelajaran

aktif (Active Learning) yang dikembangkan oleh Mel Silberman. Strategi

pembelajaran aktif sudah terlebih dahulu di teliti oleh Icowardi Pakpahan,

mahasiswa jurusan matematika Universitas Negeri Medan. Dari hasil analisis data

diperoleh peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika pada pokok

bahasan pertidaksamaan siswa kelas X mulai dari tes awal sampai tes kemampuan

pemecahan masalah. Banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar dari tes

awal yaitu 4 dari 30 orang (13,33%) dengan rata-rata kelas 44,17. Hasil analisis

data pada siklus I setelah dilakukan pendekatan Active Learning tipe Index Card

Match (ICM), banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 14 dari

30 orang (46,67%) dengan rata-rata kelas 62,67. Hasil analisis data pada akhir

siklus 2 dengan pendekatan yang sama serta dikolaborasikan dengan metode

pengajaran ekspositori, banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah

26 dari 30 orang (86,67%) dan rata-rata kelas 82,03.

Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar klasikal maka pembelajaran ini telah

mencapai target ketuntasan belajar klasikal. Kesulitan kesulitan siswa yang

didapat dari hasil wawancara I telah diatasi pada siklus kedua dengan cara

memperhatikan siswa siswa yang mempunyai masalah pada pemecahan

masalah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan beliau, maka dapat

disimpulkan bahwa strategi active learning memiliki kombinasi kegiatan yang

cukup banyak, sehingga harus membutuhkan waktu yang banyak pula, beliau

menyarankan untuk mencoba strategi active learning tersebut.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang

bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa dengan mengangkat judul

”Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Terhadap Hasil

(12)

4

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat diidentifikasi

beberapa masalah dalam pembelajaran fisika yaitu:

1. Guru belum maksimal dalam melibatkan siswa secara aktif selama

kegiatan belajar mengajar.

2. Kurangnya minat dan keaktifan siswa dalam pembelajaran fisika di

sekolah.

3. Siswa kesulitan dalam menyelesaikan masalah-masalah fisika khususnya

materi termodinamika.

4. Guru cenderung menggunakan metode ceramah selama pembelajaran di

kelas.

5. Dalam pembelajaran, guru cenderung menggunakan strategi pembelajaran

yang kurang bervariasi.

1.3 Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka perlu

adanya batasan masalah. Dengan melihat banyaknya faktor yang mempengaruhi

hasil belajar fisika siswa maka masalah penelitian ini dibatasi pada:

1. Strategi pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran adalah

Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team

2. Subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Kelas XI

semester II T.P. 2012/2013

3. Materi pelajaran yang diteliti adalah Termodinamika

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana aktivitas belajar siswa kelas XI selama pelaksanaan strategi

pembelajaran aktif tipe Quiz Team ?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menerapkan strategi

pembelajaran aktif tipe Quiz Team pada materi pokok termodinamika

(13)

3. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menerapkan strategi

pembelajaran konvensional pada materi pokok termodinamika kelas XI di

SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P. 2012/1013

4. Adakah pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran aktif tipe Quiz

Team terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok termodinamika di

kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P. 2012/1013

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa kelas XI selama pelaksanaan

strategi pembelajaran aktif tipe Quiz Team

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan strategi

pembelajaran aktif tipe Quiz Team pada materi pokok termodinamika di

kelas XI di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P. 2012/1013

3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan strategi

pembelajaran konvensional pada materi pokok termodinamika di kelas XI

di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P. 2012/1013

4. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran aktif

tipe Quiz Team terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok

termodinamika di kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2012/1013

1.6 Manfaat Penelitian

Sehubungan dengan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan

dapat bermanfaat, yakni:

1. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan strategi pembelajaran bagi

guru-guru fisika untuk memilih strategi pembelajaran yang lebih baik dan

tepat pada pembelajaran fisika

2. Sebagai bahan informasi hasil belajar penerapan strategi pembelajaran

aktif tipe Quiz Team di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

(14)

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan analisa data serta

pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Quiz Team pada materi

pokok termodinamika di kelas XI semester II SMA Negeri 1 Percut Sei

Tuan T.P. 2012/2013 adalah meningkat dan diperoleh rata-rata skor

aktivitas belajar siswa pada ketiga pertemuan mencapai 69,52 dengan

kategori aktif.

2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi

perlakuan dengan strategi pembelajaran aktif tipe Quiz Team adalah 73,6.

3. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan

dengan strategi pembelajaran konvensional adalah 63,5.

4. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung = 3,99 dan

ttabel= 1,668. Karena thitung> ttabel maka Ha diterima yakni ada pengaruh

yang signifikan strategi pembelajaran aktif tipe Quiz Team terhadap hasil

belajar siswa pada materi pokok termodinamika di kelas XI Semester II

SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P. 2012/2013.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti

mempunyai beberapa saran, yaitu :

1. Bagi guru bidang studi fisika di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan agar

berkenan mencoba menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Quiz

Team dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagai salah satu

(15)

2. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin menggunakan strategi

pembelajaran aktif tipe Quiz Team sebaiknya memilih kelas yang memiliki

jumlah siswa maksimal 20 orang, agar mendapat hasil yang lebih baik.

3. Bagi para peneliti yang ingin menggunakan strategi pembelajaran aktif

tipe Quiz Team dalam penelitian sebaiknya benar-benar mengetahui

karakteristik siswa.

4. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti strategi yang sama

disarankan melakukan penelitian pada lokasi dan materi pokok yang

berbeda serta terlebih dahulu memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam

(16)

48

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2011), DasarDasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara

Dahar, R,W, (1988), Teori–Teori Belajar. Bandung,

Djamarah, S,B dan Zain, A,. (2006), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta,Rineka Cipta.

Djamarah, S,B, (2006), Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati dan Mudjiono., (2004). Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.

FMIPA, (2011), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA UNIMED, Medan.

Hamalik, O, (2001). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Bandung, Pustaka Setia

Margono, S, (2010), Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta

Pakpahan, I, (2012), Penerapan Pendekatan Active Learning Tipe Index Card Match (ICM) untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Pertidaksamaan di Kelas X SMA Negeri 1 Silima Punggapungga Tahun Ajaran 2011/2012, Unimed, FMIPA

Purwanto, (2011), Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Rosyid, M, F, dkk, (2008), Kajian Konsep Fisika 2 untuk Kelas XI, Solo, Platinum

Silberman, M.,( 2007 ), Active Learning, Yogyakarta, Pustaka Insan Madani.

Sudjana.,(2005), Metoda Statistika, Bandung, Penerbit Tarsito.

Supiyanto., 2007. Fisika untuk SMA kelas XI. Jakarta : Phibeta

Supriyanto dan Sumarno., (2007), Fisika untuk SMA MA kelas XI. Semarang, CV. Aneka Ilmu

(17)

Zaelani, A, dkk., (2006), 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Fisika untuk SMA/MA. Bandung : Yrama Widya

Sumber internet:

Wawan Listyawan. http://alaskawruh.blogspot.com/2012/06/pembelajaran-aktif-active-learning.html

Long Life Education.

http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/05/hasil-belajar-menurut-bloom.html

Cakudik. http://mgmpmatsatapmalang.wordpress.com/2012/07/07/ taksonomi-bloom-versi-baru/

Rendik Setiawan.

http://positivego.blogspot.com/2012/11/masalah-pendidikan-di-indonesia.html

Gambar

Gambar 2.1 Grafik Proses Isokhorik

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian pendahuluan dilakukan dengan mengkarakterisasi bahan baku yang akan digunakan dalam pembuatan ester gliserol gondorukem maleat melalui beberapa pengujian yaitu

Berdasarkan hasil penelitian penulis melalui angket yang telah dibagikan kepada mahasiswa fakultas hukum UMS tahun angkatan 2003 s/d 2006 selaku responden, sebanyak 100 angket,

BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA PELAJARAN KELISTRIKAN OTOMOTIF KELAS XI SMK NEGERI 5 SURAKARTA.. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Fase- fase yang terbentuk pada lapisan IMC tersebut berpengaruh terhadap waktu yang optimal dalam perendaman baja pada aluminium cair yaitu 10 sampai 20 menit.. Kata kunci

The K to 12 Education Curriculum of the Philippines is anchored ideally on the notion that students in the “knowledge age” must be “prepared to compete in a

yang dimiliki, masalah yang dihadapi oleh perempuan yang melakukan kegiatan ekonomi di saptosari Kabupaten Gunungkidul, dan melaksanakan kegiatan pelatihan, serta

Berdasarkan Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran Dan Evaluasi Dokumen Evaluasi Dengan Ini POKJA I KONSTRUKSI ULP Kabupaten Bangka Tengah Tahun Anggaran 2013 Mengundang

[r]