• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DI AJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DENGAN METODE EKSPOSITORI PADA STANDAR KOMPENTENSI MELAKSANAKAN PROSEDUR PENGELASAN PADA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 POLLUNG KABUPATEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DI AJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DENGAN METODE EKSPOSITORI PADA STANDAR KOMPENTENSI MELAKSANAKAN PROSEDUR PENGELASAN PADA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 POLLUNG KABUPATEN "

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DI AJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DENGAN METODE EKSPOSITORI PADA STANDAR

KOMPENTENSI MELAKSANAKAN PROSEDUR PENGELASAN PADA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK

KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 POLLUNG KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

BOY LUMBAN GAOL

NIM: 061255120058

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Boy Lumban Gaol, NIM. 061255120058. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang di Ajar Dengan Menggunakan Metode Inkuiri dan Metode Ekspositori Pada Standar Kompentensi Melaksanakan Prosedur Pengelasan Pada Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun Ajaran 2011/2012

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang menggunakan Metode Inkuiri dengan Metode Ekspositori pada standar kompentensi melaksanakan prosedur pengelasan siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun Ajaran 2011/2012

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 1 Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan yang berjumlah 60 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X1sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 30 orang, kelas X2sebagai kelas c kontrol yang berjumlah 30 orang

Teknik analisis data menggunakan analisis deskriftif dan uji t. Dari nilai tes ahir ( Post-tes) diperoleh skor rata-rata kelas eksperimen 71,33 dengan standar Deviasi 6,29 dan skor rata-rata kelas control adalah 56,5 dan standar Deviasi 6,04. Dari uji prasyarat analisis data hasil belajar berdistribusi normal dan juga homogen. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji-t, diperoleh thitung=19,8 dan ttabel=1,694 (19,8 > 1,694) yang berarti hipotesis penelitian dapat diterima

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkat dan karuniaNya yang senantiasa melindungi, menyertai, memimpin dan

membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan dan

penulisan skripsi ini.

Adapun judul skripsi ini adalah : “perbedaan hasil belajar siswa yang di

ajar dengan menggunakan metode inkuiri dan metode ekspositori pada standar

kompentensi melaksanakan prosedur pengelasan Pada siswa kelas x kompetensi

keahlian teknik Kendaraan ringan smk negeri 1 pollung Kabupaten humbang

hasundutan Tahun ajaran 2011/2012”

Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan. Meskipun penyusunan skripsi

ini telah diupayakan seoptimal mungkin, namun sebagai manusia yang tidak luput

dari kesalahan, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan.

Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran konstrukstif dari para

pembaca demi kesempurnaan tulisan ini.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan

beserta stafnya.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan FT UNIMED beserta

jajaranya.

(6)

4. Bapak Drs. M. Banjarnahor, M.Pd selaku Pembantu Dekan III FT UNIMED dan

dosen pembimbing skipsi penulis yang telah banyak membimbing penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs.Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin FT UNIMED

6. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd, selaku Sekertaris Jurusan Teknik Mesin FT

UNIMED

7. Bapak Drs. Selamat Riadi selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Mesin FT

UNIMED

8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknik khususnya Jurusan Teknik Mesin yang

telah memberikan ilmu kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di FT

UNIMED

9. Bapak Drs.A Sinaga, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Pollung yang telah

banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

10. Teristimewa ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada kedua orang tua

tercinta, Ayahanda S. Lumban Gaol, Ibunda T. S Pane yang telah banyak

memberikan doa, dorongan moril maupun materi sehingga penulis dapat

menyelesaikan pendidikan di FT UNIMED dengan baik

11. Abang dan kakak saya tercinta yang telah banyak memberikan dorongan moril

maupun materi pada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di

FT UNIMED dengan baik..

12. Buat sahabat-sahabat penulis Jurusan Teknik Mesin stambuk 2006 eks yang telah

banyak membantu dan memberikan saran kepada penulis sehingga penulis dapat

(7)

13. Buat keluarga besar GG FAMILI .

14. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu–persatu, dengan tidak mengurangi rasa hormat penulis ucapkan banyak terima kasih.

Atas bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima selama ini, penulis berdoa

kepada Tuhan Yang Maha Esa agar selalu melimpahkan Berkat dan rahmat-Nya

kepada kita semua. Akhir kata penulis ucapakn terima kasih. Amin.

Medan, Agustus 2012

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Perumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ... 7

A. Kerangka Teoritis ... 7

1. Metode Pembelajaran Inkuiri ... 7

2. Metode Pembelajaran Ekspositori ... 11

3. Hasil Belajar Prosedur Pengelasan ... 14

3.1.Hasil Belajar Menurut Taksonomi Bloom... 15

3.1.1 Kemampuan Kognitif ... 16

3.1.2 Kemampuan Afektif ... 17

B. Kerangka Berfikir ... 18

(9)

C. Hipotesis ... 21

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 22

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

1. Lokasi Penelitian ... 22

2. Waktu Penelitian ... 22

B. Populasi dan Sampel ... 22

1.Populasi... 22

2.Sampel... 23

C. Variabel Penelitian ... 23

D. Instrumen Penelitian ... 23

E. Uji Coba Instrumen... 25

1. Uji Validitas ... 25

2. Uji Reliabilitas ... 25

3. Uji Tingkat Kesukaran ... 27

4. Uji Daya Beda... 28

F. Rancangan dan Prosuder Penelitian ... 28

1. Rancangan Penelitian... 28

2. Prosedur Penelitian ... 29

G. Teknik Analisis Data... 30

1. Uji Normalitas... 30

2. Uji Homoginitas... 31

(10)

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 33

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 33

1. Data Hasil Belajar dengan Metode Inkuiri ... 33

2. Data hasil belajar dengan pendekatan Ekspositori... 34

B. Uji Prasyarat Analisis ... 35

1. Uji Normalitas... 35

2. Uji Homoginitas... 36

C. Uji Hipotesis ... 36

D. Pembahasan... 37

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 39

A. Kesimpulan ... 39

B. Saran... 39

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri ... 10

Tabel 2. Langkah-Langkah Pembelajaran Ekspositori ... 13

Tabel 3. Perbadingan Metode Inkuiri Dan Metode Ekspositori ... 19

Tabel 4. Populasi Penelitian ... 22

Tabel 5. Kisi-kisi Tes Soal Prosedur Pengelasan ... 24

Tabel 6. Desain Penelitian ... 28

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Data Post-test pada Kelas Eksperimen... 33

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Data Post-test pada Kelas Kontrol ... 34

Tabel 9. Hasil Uji Normalitas Data Pos-tes ... 35

Tabel10. Validitas Tes ... 68

Tabel 11. Tingkat Kesukaran Soal... 70

Tabel 12. Daya Pembeda Soal ... 72

Tabel 13. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen ... 74

Tab.el 14. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol... 75

Tabel 15. Penolong Harga Chi-Kuadrat Untuk Kelas Eksperimen ... 78

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP Metode Ekspositori ... 42

Lampiran 2. RPP Metode Inkuiri... 48

Lampiran 3. Ringkasan Materi Pengalasan ... 54

Lampiran 4. Tes hasil belajar... 59

Lampiran 5. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar ... 67

Lampiran 6. Perhitungan Validitas Tes ... 68

Lampiran 7. Tabel Validitas ... 69

Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas Tes ... 70

Lampiran 9. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal... 71

Lampiran 10. Perhitungan Daya Pembeda Soal ... 73

Lampiran 11. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Ekspaerimen... 75

Lampiran 12. Data Hasil Belajar Siswa Kelas control ... 76

Lampiran 13. Perhitungan Rata–Rata , Simpangan Baku, Varians, Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ... 77

Lampiran 14. Perhitungan Uji Normalitas... 79

Lampiran 15. Perhitungan Uji Homogenitas ... 82

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Undang-Undang Dasar 1945

mengamanatkan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah

mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang diatur

dengan Undang-undang Nomor 20 ayat 2 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, yakni : ”Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat”.

Dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional tersebut, sekolah menengah

kejuruan sebagai salah satu lembaga pendidikan tingkat menegah yang mengelola

pendidikan kejuruan merumuskan tujuan dalam Garis-garis Besar Program

Pendidikan dan Pelatihan ( GBPP ) Kurikulum SMK Edisi 2006 sebagaimana

ditegaskan dalam penjelasan pasal 15 UU Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS)

sebagai berikut : “Pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik

profesi, vokasi, keagamaan dan khusus. Penjelasan pasal 15 menyebutkan bahwa

pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapakan peserta

didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”.

Dengan berpedoman kepada GBPP, SMK diharapkan menghasilkan

tenaga-tenaga kerja terampil tingkat menengah sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki

siswa tersebut. Namun pada kenyataannya dari tahun ke tahun lulusan yang

(14)

2

tenaga kerja dan tingginya tingkat pengangguran. Departemen tenaga kerja dan Ketua

Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), H. Hasanuddin Rachman (2008)

menyatakan: “Ada sekitar 70,8 % dari seluruh pelamar lulusan SMK tidak memiliki

keterampilan karena tidak mampu memperlihatkan kemampuan atau keterampilan.

Disisi lain tuntutan kualitas kerja dilapangan semakin tinggi.” Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang tinggi karena

tidak dapat menguasai materi yang didapatkan selama berada dibangku sekolah,

khususnya untuk program keahlian teknik kendaraan ringan yang tidak dapat

mengaplikasikan ilmunya pada dunia industri.

Adanya kenyataan tersebut merupakan masukan bagi pihak SMK guna

meningkatkan pelaksanaan proses pembelajaran, terutama untuk program keahlian

teknik kendaraan ringan sebagai salah satu program keahlian yang dimiliki SMK. Hal

ini merupakan tantangan yang harus diterima mengingat hasil belajar seseorang

adalah merupakan perwujudan dari penguasaanya terhadap materi pembelajaran yang

diterimanya selama proses pembelajaran, baik secara teori maupun praktek. Ada

beberapa faktor yang diduga menjadi faktor penyebab redahnya hasil belajar siswa

SMK, antara lain seperti faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah

segala sesuatu yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yang datangnya dari luar

diri siswa, misalnya : materi pembelajaran, kemampuan guru memotivasi, situasi dan

kondisi kelas maupun sarana dan prasarana pada saat proses belajar. Faktor internal

adalah segala sesuatu yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yang berasal dari

dalam diri siswa baik secara jasmani, rohani, psikis, misalnya : kondisi organ tubuh

(15)

3

Fenomena di atas diduga terjadi disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya

karena kurang kreatifnya guru sebagai pendidik dalam menvariasikan metode–

metode pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran sehingga membuat

proses pembelajaran melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan

dengan panas dan pemanasan yang terjadi hanyalah berupa penyampaian informasi

satu arah dari guru kepada siswa. Dengan kata lain guru sangat bergantung pada

metode yang di gunakan. Pembelajaran yang cenderung membosankan dan kurang

menarik minat siswa sehingga membuat suasana proses belajar mengajar menjadi

vakum, pasif, tidak ada interaksi.

Sesuai dengan hasil wawancara dengan guru pada standar kompetensi

melaksanakan prosedur pengelasan SMK N 1 Pollung Humbang Hasundutan terjadi

penurunan hasil belajar yang signifikan. Salah satu hambatan dalam proses

pembelajran adalah bahwa siswa mengalami kesulitan bila menghadapi pelaksanaan

prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan sehingga

dapat mengakibatkan hasil belajar siswa rendah bila dibandingkan dengan mata

pelajaran lain dimana Pada Tahun Ajaran 2008/2009 nilai tertinggi 8,0 dengan nilai

rata-rata 6,70 dan nilai terrendah 5,30 sementara pada Tahun ajaran 2009/2010 terjadi

penurunan dimana nilai tertingggi 7,3 nialai rata-rata 6,0 dan nilai terrendah 5,25 .

Hal ini disebabkan karena pembelajaran didominasi dengan metode ekspositori yang

berpusat pada guru,siswa hanya pasif mendengarkan materi, menerima dan menelaah

begitu saja ilmu atau info dari guru. Akibatnya siswa memiliki banyak pengetahuan

(16)

4

cenderung lebih cepat bosan dalam mengikuti pelajaran yang berdampak pada

rendahnya hasil belajar.

Telah dikemukakan di atas bahwa guru harus berusaha menumbuhkan minat

atau ”rasa cinta” siswa pada melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian,

pemotongan dengan panas dan pemanasan. Pikiran siswa sebaiknya diarahkan untuk

dapat mengikuiti dalam proses pembelajaran pelaksanakan prosedur pengelasan,

pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan dengan cara melibatkannya

secara langsung dalam pembelajaran. Sebagai salah satu pemecahan dalam masalah

ini dipilih pendekatan pembelajaran dengan metode inkuiri.

Strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan

secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara

sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri

penemuannya dengan penuh percaya diri. Guru tidak lagi berperan sebagai pemberi

informasi dan siswa sebagai penerima informasi, sekalipun hal itu sangat diperlukan.

Disini guru berperan sebagai motivator, fasilitator, penanya, administrator, pengarah,

manajer, dan rewarder. Supaya guru dapat melakukan perananya secara efektif maka

pengenalan kemampuan siswa sangat diperlukan, terutama cara berpikirnya, cara

mereka menanggapi, dan sebagainya.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang di ajar Dengan

Menggunakan Metode Inkuiri Dan Metode Ekspositori Pada Standar

Kompentensi Melaksanakan Prosedur Pengelasan pada Siswa Kelas X

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan RinganSMK Negeri 1 Pollung Tahun

(17)

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah di kemukakan pada latar belakang

bahwa yang menjadi pokok permasalahan adalah hasil belajar prosedur penglasan.

Berkenan dengan hal tersebut, pada penelitian ini dapat di identifikasi beberapa

masalah sebagai berikut :

1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.

2. Apakah penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode inkuiri

dengan metode Ekspositori.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian dapat dilaksanakan dengan keterbatasan dalam dana,waktu dan

kemampuan peneliti maka masalah di batasi sebagai berikut :

1. Metode pembelajaran yang di laksanakan hanya dua yaitu metode

pembelajran inkuiri dengan metode ekspositori.

2. Standar kompetensi yang diteliti adalah melaksanakan prosedur pengelasan

pematrian pemotongan dengan panas dan pemanasan dibatasi pada

kompetensi dasar yaitu melaksanakan prosedur pengelasan.

3. Hasil belajar siswa yang diukur dalam penelitian ini hanya dalam kawasan

ranah kognitif.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan

(18)

6

adalah:”Apakah ada perbedaan hasil belajar prosedur pengelasan antara metode

pembelajaran inkuiri dengan metodepembelajaran ekspositori’’.

E. Tujuan Penelitian

Dalam suatu penelitian tujuan merupakan salah satu alat kontrol yang dapat

dijadikan petunjuk supaya penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan yang

diinginkan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui perbedaan penggunaan metode Inkuiri dan metode

ekspositori dalam proses pembelajaran.

2. Untuk menguji keunggulan metode pembelajaran Inkuiri dengan metode

pembelajaran ekspositori dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat atau keunggulan hasil penelitian ini di spesifikasikan menjadi dua

1. Manfaat teoritis

a. Untuk menambah pengetahuan serta lebih mendukung teori-teori yang

ada sehubungan dengan masalah yang diteliti.

b. Sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan hasil belajar

siswa.

c. Sebagai dasar untuk mengadakan penelitian lebih lanjut bagi peneliti

lain.

2. Manfaat praktis

a. Sebagai dorongan untuk lebih meningkatkan hasil belajar bagi para siswa.

b. Sebagai bahan masukan bagi para guru tentang penerapan metode

(19)

39

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data maka dapat dikemukakan

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar pada kompetensi dasar pelaksanaan prodesur pengelasan kelas

eksperimen yang diajarkan dengan Metode Inkuiri lebih tinggi dari pada kelas

yang menggunakan metode Ekspositori. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata

hasil belajar dari masing - masing kedua kelas, dimana rata-rata hasil belajar

pada kelas eksperimen sebesar 71,33 sedangkan rata-rata hasil belajar pada

kelas kontrol sebesar 56,5

2. Berdasarkan uji t, hipotesis diterima yaitu Hasil belajar siswa yang diajarkan

dengan menggunakan Metode Inkuiri lebih baik dari pada hasil belajar siswa

yang diajarkan dengan menggunakan metode Ekspositori

B. Saran

1. Hendaknya Metode Inkuiri diterapkan dalam proses pembelajaran agar

diperoleh peningkatan hasil belajar yang lebih maksimal.

2. Bagi peneliti yang lain yang ingin mengembangkan penelitian ini lebih lanjut

(20)

40

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka

Cipta.

Dimyanti dan Mudjiyono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Farhan, (2011), Pengertian Metode Pembelajaran, http://Farhan-bjm.blogspot.com.

Diakses 20/1/2012

Fuad Ihsan. (2005). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. (1955). Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hudoyo, Herman. (1979). Teori Dasar Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud

Hudoyo, Herman. (1979). Teori Dasar Belajar Mengajar. Jakarta : Depdikbud.

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2189159-pengertian-metode

Inkuiri/http://Wawan-junaidi.blogspot.com/2011/04/metode-ekspositori.html

Insan, F. (2005). Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Remaja Rosda Karya

Roestiyah. (2001). Metode Inkuiri. Bandung: Alfa Beta

Reigeluth.(2000). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, N. (2002). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Sugiyono. (2006). Statistik Untuk Penelitian. Cetakan Kesembilan. Bandung: Alfa

Beta.

(21)

41

Soemantri. (2001). Menggagas Pembelajaran Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda

Karya

Silitonga,PM. (2011). Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian.Cetakan Pertama.

Medan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Medan.

Syah, Mohibbin. (2004). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosda Karya.

Sri Anita W (2001:1-4)Metode Belajar Mengajar. Bandung : Alfabeta

Sudjana (2005 : 3) dasar-dasar proses belajar mengajar, Bandung : Sinar Baru

Sukmadinata, Nana Syaodih.( 2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono.( 2003). Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta

Undang-Undang Republik Indonesia pasal 15 Garis-garis Besar Program Pendidikan dan Pelatihan ( GBPP ) Tahun 2006 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Gambar

Tabel Validitas ......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Standar Nasional Perpustakaan Kecamatan ini meliputi standar koleksi, sarana dan prasarana, pelayanan, tenaga, penyelenggaraan, dan pengelolaan perpustakaan. Standar ini

Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan dari bulan Februari sampai bulan Juli 2012 dengan bidang kajian Penentuan Rute Optimum dalam Supply Chain

Metode Perkiraan Laju Aliran Puncak (Debit Air) sebagai Dasar Analisis Sistem Drainase di Daerah Aliran Sungai Wilayah Semarang Berbantuan SIG.. Yogyakarta: UII

: Terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara penerapan Pre-Requisite Program terhadap jaminan keamanan makanan di Aston Braga Hotel & Residence. :

The lever’s reliability model of the multi-functional engine is formulated on the basis of the interface between the rings of two surfaces, the direction of motion, and the angle

Adanya perubahan- perubahan yang terjadi di dalam dirinya, seperti perubahan fisik,cara berfikir maupun bertindak menyebabkan mereka tidak dapat digolongkan sebagai anak-anak,

Tuntasnya, benarlah bahawa ibu bapa haruslah membentuk sahsiah anak-anak mereka untuk menjadi insan yang cemerlang dari segi fizikal mahupun rohani mereka

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Polres Rembang Polda Jateng akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan pengadaan