22
V. KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan
Hasil uji regresi menunjukan bahwa terdapat keterkaitan antara perubahan PBB-P2 terhadap perubahan Belanja PAD. PBB-P2 dievaluasi secara berbeda dan terpisah dari pos pendapatan sebelumnya, sehingga dialokasikan untuk pos belanja yang berbeda pula. PBB-P2 sebagai pendapatan yang semula digunakan untuk mendanai pos-pos belanja transfer, kini digunakan untuk mendanai belanja PAD karena perubahan pos pendapatannya. Hasil olah data yang menggunakan 95 data LKPD di Indonesia yang telah diaudit oleh BPKD dan mencakup tahun 2011-2013 ini menunjukan PBB-P2 berpengaruh positif terhadap perubahan belanja PAD, ini menunjukan adanya mental accounting di Pemda Indonesia.
Ada dua keterbatasan yang utama pada penelitian ini yang pertama fluktuasi data relatif tinggi, pemda yang memiliki wilayah luas dengan perekonomian maju memiliki kebutuhan belanja yang jauh lebih besar ketimbang pemda dengan wilayah kecil. hal tersebut sejalan dengan penerimaan PBB-P2 nya, sehingga secara nominal belanja PAD dan PBB-P2 tiap daerah dapat terpaut cukup jauh. Keterbatasan kedua adalah tidak memisahkan antara pemda yang besar dan kecil, baik dalam hal potensi PBB-P2 maupun kebutuhan belanja operasionalnya.
Saran