Informasi Dokumen
- Penulis:
- Indra Restu Pamungkas
 
 - Pengajar:
- Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP
 - Bapak Ir. Sutiyono, MT
 - Bapak Ir. H. MT. Safirin, MT
 - Bapak Ir. M. Anang Fahrodji, MT
 - Ibu Farida Pulansari, ST, MT
 - Bapak Drs Pailan, Mpd
 - Ibu Ir. Yustina Ngatilah, MT
 - Bapak Ir. Handoyo, MT
 - Ibu Ir. Iriani, MMT
 
 - Sekolah: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
 - Mata Pelajaran: Teknik Industri
 - Topik: Penentuan Jumlah Petugas Sistem Pelayanan Apotek Dengan Menggunakan Metode Simulasi Di RSUD Kertosono Nganjuk
 - Tipe: Skripsi
 - Tahun: 2010
 - Kota: Nganjuk
 
Ringkasan Dokumen
I. PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, asumsi-asumsi, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan. Penelitian ini berfokus pada pelayanan apotek di RSUD Kertosono Nganjuk, dengan tujuan untuk menentukan jumlah petugas yang optimal dalam sistem pelayanan. Latar belakangnya adalah pentingnya efisiensi dalam pelayanan kesehatan, terutama bagi pasien yang memerlukan layanan cepat dan berkualitas. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan sistem pelayanan apotek di rumah sakit.
1.1. Latar Belakang Masalah
Pelayanan kesehatan yang efisien sangat penting untuk memastikan kepuasan pasien. Antrian yang panjang sering kali menjadi masalah dalam pelayanan apotek, yang dapat mempengaruhi waktu tunggu pasien. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menentukan jumlah petugas yang diperlukan untuk mengoptimalkan pelayanan apotek di RSUD Kertosono. Dengan menggunakan metode simulasi, diharapkan dapat ditemukan solusi yang efektif untuk mengurangi waktu antrian.
1.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah petugas sistem pelayanan apotek yang optimal. Pertanyaan utama yang diajukan adalah berapa jumlah petugas yang diperlukan untuk mengurangi antrian dan meningkatkan efisiensi pelayanan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pasien mendapatkan layanan yang cepat dan memuaskan.
1.3. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada pelayanan apotek obat generik di RSUD Kertosono, dengan fokus pada waktu pelayanan dari hari Senin hingga Sabtu. Penelitian ini tidak mencakup biaya tambahan yang mungkin timbul akibat penambahan petugas baru. Batasan ini penting untuk menjaga fokus dan kejelasan dalam analisis yang dilakukan.
1.4. Asumsi - Asumsi
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini mencakup tidak adanya petugas yang absen, lamanya pelayanan tidak tergantung pada jumlah antrian, dan kemampuan petugas baru setara dengan petugas lama. Asumsi ini penting untuk memastikan validitas hasil penelitian dan analisis yang dilakukan.
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah petugas sistem pelayanan apotek yang optimal, sehingga dapat mengurangi waktu antrian dan meningkatkan kepuasan pasien. Dengan hasil penelitian ini, diharapkan RSUD Kertosono dapat meningkatkan kualitas pelayanan apotek dan efektivitas operasionalnya.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi RSUD Kertosono dalam meningkatkan sistem pelayanan apotek. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat bagi peneliti untuk menerapkan teori simulasi antrian yang telah dipelajari di bangku kuliah, serta bagi pihak universitas sebagai referensi untuk penelitian yang serupa di masa mendatang.
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan ini terdiri dari lima bab. Bab pertama adalah pendahuluan yang berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, asumsi, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan. Bab kedua membahas tinjauan pustaka, bab ketiga menjelaskan metode penelitian, bab keempat berisi analisis hasil dan pembahasan, dan bab terakhir menyajikan kesimpulan dan saran.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas teori-teori yang mendasari penelitian, termasuk teori antrian, pengertian sistem, dan model-model antrian. Teori antrian menjadi fokus utama karena berkaitan langsung dengan pengelolaan waktu tunggu dan efisiensi pelayanan. Penelitian ini menggunakan berbagai model antrian untuk menganalisis kebutuhan petugas di apotek. Selain itu, bab ini juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi sistem antrian dan mekanisme pelayanan yang efektif.
2.1. Teori Antrian
Teori antrian menjelaskan fenomena antrian yang terjadi dalam pelayanan. Antrian muncul ketika permintaan akan layanan melebihi kapasitas pelayanan. Penelitian ini menggunakan teori ini untuk memahami bagaimana jumlah petugas dapat mempengaruhi waktu tunggu dan kepuasan pasien. Dengan menerapkan teori ini, diharapkan dapat ditemukan solusi yang efektif untuk mengurangi antrian di apotek.
2.2. Tujuan Teori Antrian
Tujuan dari teori antrian adalah untuk menganalisis dan mengoptimalkan proses pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lama waktu tunggu dan presentase waktu pelayanan dalam kondisi yang berbeda. Dengan memahami tujuan ini, penelitian dapat memberikan rekomendasi yang lebih baik untuk pengelolaan sumber daya manusia di apotek.
2.3. Pengertian Sistem dan Model
Sistem didefinisikan sebagai kumpulan objek yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks ini, sistem pelayanan apotek adalah fokus utama. Model-model yang digunakan dalam penelitian ini mencakup berbagai tipe antrian yang dapat membantu dalam memahami dan menganalisis dinamika pelayanan di apotek.
2.4. Faktor - Faktor Pokok Dalam Sistem Antrian
Beberapa faktor yang mempengaruhi sistem antrian antara lain distribusi kedatangan, waktu pelayanan, dan disiplin pelayanan. Penelitian ini mempertimbangkan semua faktor tersebut untuk menganalisis bagaimana mereka berkontribusi terhadap efisiensi pelayanan di apotek. Dengan memahami faktor-faktor ini, penelitian dapat memberikan rekomendasi yang lebih tepat untuk perbaikan sistem.
2.5. Mekanisme Pelayanan
Mekanisme pelayanan mencakup aspek-aspek seperti kapasitas pelayanan dan lamanya waktu pelayanan. Dalam penelitian ini, penting untuk memahami bagaimana mekanisme ini berfungsi agar dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Dengan demikian, penelitian dapat memberikan solusi yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
2.6. Disiplin Pelayanan
Disiplin pelayanan mengacu pada cara pelanggan dilayani dalam antrian. Penelitian ini akan menganalisis berbagai disiplin pelayanan yang diterapkan di apotek untuk memahami dampaknya terhadap waktu tunggu dan kepuasan pasien. Dengan demikian, penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang bagaimana disiplin pelayanan dapat dioptimalkan.
2.7. Pengertian Notasi dan Lambang Pada Model Antrian
Notasi dan lambang yang digunakan dalam model antrian membantu dalam memahami karakteristik dasar dari sistem antrian. Penelitian ini akan menjelaskan notasi yang digunakan untuk menggambarkan berbagai model antrian dan bagaimana notasi ini dapat membantu dalam analisis sistem pelayanan di apotek.
2.8. Definisi Transient dan Steady State
Dalam analisis sistem antrian, penting untuk memahami perbedaan antara keadaan transient dan steady state. Penelitian ini akan membahas bagaimana kedua kondisi ini mempengaruhi analisis dan hasil yang diperoleh. Dengan pemahaman yang baik tentang kondisi ini, penelitian dapat memberikan rekomendasi yang lebih tepat untuk perbaikan sistem.
2.9. Model – Model Antrian
Berbagai model antrian seperti M/M/1 dan M/M/c akan dianalisis dalam penelitian ini. Pemilihan model yang tepat sangat penting untuk mendapatkan hasil yang akurat. Penelitian ini akan membahas karakteristik masing-masing model dan bagaimana model ini dapat diterapkan dalam konteks pelayanan apotek.
2.10. Uji Kecukupan Data dan Keseragaman Data
Uji kecukupan dan keseragaman data penting untuk memastikan bahwa data yang digunakan dalam penelitian valid dan dapat diandalkan. Penelitian ini akan menjelaskan metode yang digunakan untuk melakukan uji ini dan bagaimana hasilnya dapat mempengaruhi analisis yang dilakukan.
2.11. Pendugaan Pola Distribusi Data
Pendugaan pola distribusi data adalah langkah penting dalam analisis statistik. Penelitian ini akan membahas bagaimana pendugaan ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang digunakan dalam analisis sesuai dengan distribusi yang diharapkan. Dengan cara ini, penelitian dapat memberikan hasil yang lebih akurat.
2.12. Uji Kecocokan Distribusi Data
Uji kecocokan distribusi data digunakan untuk menentukan apakah data yang diambil sesuai dengan distribusi yang diharapkan. Penelitian ini akan menjelaskan metode yang digunakan untuk melakukan uji ini dan bagaimana hasilnya dapat mempengaruhi kesimpulan yang diambil.
2.13. Konsep Dasar Simulasi
Simulasi adalah metode yang digunakan untuk menganalisis sistem nyata dengan membuat model dari sistem tersebut. Penelitian ini akan membahas bagaimana simulasi digunakan untuk menganalisis sistem pelayanan di apotek dan bagaimana hasil simulasi dapat memberikan wawasan yang berguna untuk perbaikan.
2.14. Bilangan Acak (Random)
Bilangan acak digunakan dalam simulasi untuk menciptakan kondisi yang realistis. Penelitian ini akan membahas bagaimana bilangan acak diterapkan dalam model simulasi dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh. Dengan memahami penerapan bilangan acak, penelitian dapat memberikan analisis yang lebih mendalam.
III. METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan langkah-langkah yang diambil dalam penelitian, termasuk lokasi, waktu penelitian, identifikasi variabel, dan metode pengumpulan data. Penelitian ini dilakukan di RSUD Kertosono dengan fokus pada pelayanan apotek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah simulasi dengan perangkat lunak SIMUL8. Dengan cara ini, penelitian dapat memberikan analisis yang lebih akurat dan relevan.
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUD Kertosono Nganjuk, dengan waktu penelitian yang ditentukan berdasarkan jam operasional apotek. Lokasi yang dipilih adalah apotek yang sering mengalami antrian, yaitu apotek obat generik. Penentuan lokasi dan waktu yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa data yang diperoleh relevan dan dapat diandalkan.
3.2. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
Identifikasi variabel dalam penelitian ini mencakup jumlah petugas, waktu kedatangan pasien, dan waktu pelayanan. Definisi operasional dari setiap variabel penting untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan cara ini, penelitian dapat memberikan analisis yang lebih akurat.
3.3. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah
Langkah-langkah pemecahan masalah mencakup analisis data, pemodelan sistem, dan simulasi. Penelitian ini akan menjelaskan bagaimana setiap langkah dilakukan dan bagaimana hasilnya digunakan untuk menentukan jumlah petugas yang optimal. Dengan pendekatan yang sistematis, penelitian dapat memberikan solusi yang lebih efektif.
3.4. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang menggunakan layanan apotek di RSUD Kertosono. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak untuk memastikan bahwa data yang diperoleh representatif. Dengan cara ini, penelitian dapat memberikan hasil yang lebih akurat dan relevan.
3.5. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini mencakup observasi langsung, pengukuran waktu kedatangan dan pelayanan, serta pengisian kuesioner oleh pasien. Pengumpulan data yang sistematis penting untuk memastikan bahwa informasi yang diperoleh akurat dan dapat diandalkan. Dengan cara ini, penelitian dapat memberikan analisis yang lebih mendalam.
3.6. Metode Pengolahan Data
Metode pengolahan data dalam penelitian ini mencakup analisis statistik dan simulasi menggunakan perangkat lunak SIMUL8. Data yang diperoleh akan dianalisis untuk menentukan jumlah petugas yang optimal. Dengan metode yang tepat, penelitian dapat memberikan rekomendasi yang lebih akurat untuk perbaikan sistem pelayanan.
IV. ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian, termasuk pengolahan data primer dan sekunder. Penelitian ini akan membahas distribusi waktu kedatangan dan waktu pelayanan pasien, serta aplikasi model sistem yang dikembangkan. Dengan cara ini, penelitian dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang efisiensi pelayanan di apotek.
4.1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini mencakup data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi langsung dan pengukuran waktu pelayanan, sedangkan data sekunder diperoleh dari catatan pelayanan apotek. Proses pengumpulan data yang sistematis penting untuk memastikan bahwa informasi yang diperoleh akurat dan dapat diandalkan.
4.1.1. Data Primer
Data primer dikumpulkan melalui observasi langsung terhadap proses pelayanan di apotek. Pengukuran waktu kedatangan pasien dan waktu pelayanan dilakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat. Dengan cara ini, penelitian dapat memberikan analisis yang lebih mendalam tentang efisiensi pelayanan di apotek.
4.1.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari catatan pelayanan apotek yang mencakup informasi tentang jumlah pasien yang dilayani dan waktu pelayanan. Penggunaan data sekunder penting untuk melengkapi data primer dan memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang sistem pelayanan. Dengan cara ini, penelitian dapat memberikan hasil yang lebih akurat.
4.2. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SIMUL8 untuk menganalisis waktu kedatangan dan waktu pelayanan pasien. Data yang diperoleh akan dianalisis untuk menentukan jumlah petugas yang optimal. Dengan metode yang tepat, penelitian dapat memberikan rekomendasi yang lebih akurat untuk perbaikan sistem pelayanan.
4.2.1. Distribusi Waktu Kedatangan Antar Pasien
Distribusi waktu kedatangan pasien dianalisis untuk memahami pola kedatangan yang terjadi di apotek. Hasil analisis ini penting untuk menentukan jumlah petugas yang diperlukan pada waktu-waktu tertentu. Dengan cara ini, penelitian dapat memberikan rekomendasi yang lebih tepat untuk pengelolaan sumber daya manusia di apotek.
4.2.2. Distribusi Waktu Pelayanan Pasien
Distribusi waktu pelayanan pasien juga dianalisis untuk memahami seberapa efisien pelayanan yang diberikan. Hasil analisis ini akan membantu dalam menentukan jumlah petugas yang optimal untuk mengurangi waktu tunggu. Dengan cara ini, penelitian dapat memberikan solusi yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
4.2.3. Perancangan Model Sistem
Perancangan model sistem dilakukan dengan menggunakan data yang diperoleh dari analisis sebelumnya. Model sistem yang dikembangkan akan digunakan untuk melakukan simulasi dan menentukan jumlah petugas yang optimal. Dengan cara ini, penelitian dapat memberikan rekomendasi yang lebih akurat untuk perbaikan sistem pelayanan.
4.3. Aplikasi Model Sistem
Aplikasi model sistem dilakukan untuk menganalisis bagaimana perubahan jumlah petugas dapat mempengaruhi waktu tunggu dan kepuasan pasien. Hasil simulasi akan memberikan wawasan tentang berapa banyak petugas yang diperlukan untuk mencapai efisiensi yang optimal. Dengan cara ini, penelitian dapat memberikan rekomendasi yang lebih tepat untuk pengelolaan sumber daya manusia di apotek.
4.4. Hasil Dan Pembahasan
Hasil dari analisis dan simulasi akan dibahas secara mendalam untuk memahami implikasinya terhadap sistem pelayanan di apotek. Penelitian ini akan membahas bagaimana penambahan jumlah petugas dapat mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan kepuasan pasien. Dengan cara ini, penelitian dapat memberikan solusi yang lebih efektif untuk perbaikan sistem pelayanan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menyajikan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan serta saran-saran untuk perbaikan sistem pelayanan di apotek. Penelitian ini akan memberikan rekomendasi berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dan bagaimana implementasinya dapat meningkatkan efisiensi pelayanan. Dengan cara ini, penelitian dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk pengembangan sistem pelayanan di RSUD Kertosono.
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah petugas yang optimal dalam sistem pelayanan apotek di RSUD Kertosono adalah empat petugas. Dengan jumlah ini, tingkat utilitas dapat dikendalikan dan waktu tunggu pasien dapat diminimalkan. Penelitian ini memberikan bukti bahwa penambahan jumlah petugas dapat meningkatkan efisiensi pelayanan secara signifikan.
5.2. Saran
Saran untuk RSUD Kertosono adalah untuk mempertimbangkan penambahan jumlah petugas di apotek, terutama pada waktu-waktu sibuk. Selain itu, perlu dilakukan evaluasi berkala terhadap sistem pelayanan untuk memastikan bahwa pelayanan tetap optimal. Penelitian lebih lanjut juga disarankan untuk mengeksplorasi faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan pasien dalam pelayanan apotek.
Referensi Dokumen
- Operation Research Model – model Pengambilan Keputusan ( Dimyati, Tjutju Tarliah dan Dimyati, Ahmad )
 - Penentuan Jumlah Jumlah Petugas Sistem Pelayanan Parkir Di World Trade Center Surabaya Dengan Metode Simulasi ( Ferryanto )
 - Penentuan Jumlah Loket Pelayanan Pelanggan Dengan Menggunakan Metode Simulasi Di PT POS INDONESIA (Persero) Surabaya Selata 60400 ( Isanto, Yanu )
 - Dasar Teori Antrian Untuk Kehidupan Nyata ( Kakiay, Thomas J. )
 - Simulation Modeling And Analysis ( Law, Averill M dan Kelton, David W. )