• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Pelaksanaan Standart Pelayanan Kefarmasian di Apotek Kabupaten Nganjuk Menurut Persepsi Apoteker dan Asisten Apoteker - Ubaya Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Pelaksanaan Standart Pelayanan Kefarmasian di Apotek Kabupaten Nganjuk Menurut Persepsi Apoteker dan Asisten Apoteker - Ubaya Repository"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

vii   

STUDI PELAKSANAAN STANDART PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK KABUPATEN NGANJUK MENURUT PERSEPSI

APOTEKER DAN ASISTEN APOTEKER Nurani Widyaningrum, 2012

Pembimbing: (I) A. Adji Prayitno, (II) Lisa Aditama

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian mengenai pelaksanaan Standart Pelayanan Kefarmasian di Apotek Kabupaten Nganjuk yang terdiri dari Kecamatan Nganjuk dan Kecamatan Kertosono menurut persepsi apoteker dan asisten apoteker yang mengacu pada petunjuk teknis Kepmenkes RI No.1027/MenKes/SK/IX/2004. Penelitian dilakukan secara observasional menggunakan metode survei dengan analisis deskriptif, didukung dengan wawancara. Data dikumpulkan dari 15 apotek melalui pengisian kuisioner oleh 9 apoteker dan 9 asisten apoteker pada Bulan April 2012 sampai dengan Bulan Juni 2012. Hasil menunjukkan bahwa pelaksanaan Standart Pelayanan Kefarmasian di Apotek Kecamatan Nganjuk dan Kecamatan Kertosono menurut persepsi apoteker mencapai 68,47%. Sedangkan menurut persepsi asisten apoteker, pelaksanaan Standart Pelayanan Kefarmasian di Apotek Kecamatan Nganjuk dan Kecamatan Kertosono mencapai 66,18%. Perolehan Skor Pelaksanaan Standart Pelayanan Kefarmasian di Apotek Kecamatan Nganjuk dan Kecamatan Kertosono menunjukkan bahwa menurut persepsi apoteker maupun menurut persepsi asisten apoteker, pelaksanaan Standart Pelayanan Kefarmasian di Apotek Kecamatan Nganjuk dan Kecamatan Kertosono termasuk dalam kategori kurang cenderung sedang. Kendala yang dihadapi apoteker di apotek dalam pelaksanaan Standart Pelayanan Kefarmasian di Kecamatan Nganjuk dan Kecamatan Kertosono antara lain jasa profesi rendah, ketidakhadiran apoteker di apotek, kurangnya pengetahuan dan keterampilan farmasis, kurangnya jumlah tenaga kefarmasian, tingkat pendidikan pasien rendah.

Referensi

Dokumen terkait

Data yang bersifat rahasia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf b, hanya dapat disajikan untuk kepentingan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan

Setelah mempelajari mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami permasalahan- permasalahan yang dihadapi dalam analisis kuantitatif komponen aktif sediaan obat,

Dalam mengisolasi mikroorganisme dengan menggunakan metode tuang dimana dibuat pengenceran dari 10 -1 sampai 10 -7 untuk menurunkan jumlah mikroorganisme sehingga

Terdapat hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh dengan hasil test glukosa tolerans sebagai screening diabetes melitus di wilayah Puskesmas Kembaran I dengan hasil p value

dua mata pelajaran [tiba-tiba menyadari kalau yang dapat hadiah dari bu Rani itu otomatis yang dapat nilai di atas 9 dalam kedua mata pelajaran, sambil melihat kembali soal

Terimakasih atas doa dari kalian yang telah mengantarkan anakmu ini menyelesaikan jenjang pendidikan Sarjana Farmasi dan untuk kasih sayang yang selalu di berikan

Menurut Samryn (2002), dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Manajerial” Analisa break even adalah: “titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya atau

Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yang dapat berkompetisi secara efektif yakni usaha yang dapat mengetahui lingkungan bisnis, menemukan informasi tentang kompetitor, dan