ANALISA VARIAN UPAH KERJA ANTARA STANDARISASI
PEMERINTAH KABUPATEN, ASOSIASI, DAN IMPLEMENTASINYA
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh :
FAHMI RIDZKIAWAN
NPM : 0553010045
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
KATA PENGANTAR
Alhmdulillah. Segala puji bagi Allah SWT atas karunianya maka Tugas
Akhir ini dapat terselesaikan meskipun masih banyak kekurangan dalam segi hal isi
maupun penulisan.
Tugas Akhir ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan kurikulum
untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata-1 pada jurusan Teknik Sipil
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Di samping itu, penulis
berharap bahwa dengan hadirnya Tugas Akhir ini semakin dapat memacu para
mahasiswa untuk semakin mengetahui bagaimana pengaruh langsung dari
kompetensi manajer proyek terhadap kinerja proyek yang akan dihasilkan untuk
mencapai suatu keberhasilan.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP., selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Ir. Edy Mulyadi, SU., selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Ir. Wahyu Kartini, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak N.Dita P Putra, ST , MT. Selaku Dosen Pembimbing I atas segala
petunjuk dan bimbingannya selama penulisan Tugas Akhir ini.
5. Dra. Anna Rumintang, MT. Selaku Dosen Pembimbing II serta sebagai
Dosen Wali atas segala bimbingan kepada penulis selama menjalani studi dan
6. Para Dosen dan Staff Pengajar Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
7. Pimpinan dan Staff pada asosiasi ASPEKINDO yang telah berkenan
memberikan data yang di butuhkan.
8. Para PejabatPemerintah Kabupaten Pacitan beserta Staff yang telah berkenan
memberikan datanya.
9. Direktur CV. Citra Bangun Jaya yang telah memberi ijin dan data demi
kelancaran tugas akhir ini.
8. Kedua Orang Tua, Saudara-saudaraku serta sahabat-sahabatku yang selalu
memberi dorongan, semangat dan doa selama kuliah sampai terselesaikannya
Tugas Akhir ini.
9. Pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam terselesaikan Tugas Akhir
ini, saya ucapkan banyak Terima Kasih.
Segala sesuatunya pasti tidak akan sempurna, begitu pula pada Tugas Akhir
ini, masih jauh dari kata-kata sempurna. Besar harapan saya agar Tugas Akhir ini
dapat menjadi referensi dan dapat menambah pengetahuan tentang Manajemen
Konstruksi pada umumnya dan pengaruh kompetensi manajer proyek terhadap
kinerja proyek pada khususnya. Atas kritik, saran dan perhatiannya yang bersifat
membangun. Saya ucapkan Terima Kasih yang sebesar-besarnya.
Fahmi Ridzkiawan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……….. i
DAFTAR ISI ………. iii
DAFTAR TABEL ……….. iv
DAFTAR GAMBAR ……….. vii
ABSTRAK ………... xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………. 1
1.2 Permasalahan ……….….. 2
1.3 Tujuan ………... 3
1.4 Manfaat Penelitian ………... 3
1.5 Batasan Masalah ……….. 4
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum ………... 9
2.2.1 Analisa Upah dan Bahan ………. 12
2.2.2 Standarisasi Harga Satuan Upah Kerja Pemerintah Daerah … 13 2.3 Harga Satuan Upah Kerja ……… 14
2.3.1 Koefisien Harga Satuan Upah Kerja ………... 15
2.3.2 Cara Menentukan Besar Nilai Koefisien Satuan Upah Kerja .. 15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pengamatan ……….. 19
3.2 Metode Pengelompokan Data ……….. 19
3.3 Analisa Pengamatan ………. 20
3.4 Prosedur Pengamatan ………... 20
3.4.1 Pekerjaan Persiapan ………..…... 22
3.4.2 Pelaksanaan Pengamatan ………... 22
BAB IV ANALISA DATA
4.1 Data Pengamatan ……….. 26
4.1.1 Pekerjaan Persiapan ……….. 26
4.1.2 Pekerjaan Tanah dan Urugan ……… 27
4.1.3 Pekerjaan Pasangan ……….. 31
4.1.4 Pekerjaan Plesteran ……….. 33
4.1.5 Pekerjaan Beton ……… 36
4.1.6 Pekerjaan Rangka Atap ………. 41
4.1.7 Pekerjaan Kusen, Pintu, dan Jendela ……… 44
4.1.8 Pekerjaan Penutup Atap ……… 48
4.1.9 Pekerjaan Langit Langit ….……… 48
4.1.10 Pekerjaan Penggantung dan Pengunci ……….. 50
4.1.11 Pekerjaan Lantai dan Dinding ……….. 52
4.1.12 Pekerjaan Cat Catan ……….. 54
4.1.13 Pekerjaan Sanitasi ………. 56
4.1.15 Pekerjaan Peresapan ………. 62
4.1.16 Pekerjaan Saluran ……….. 64
4.2 Perhitungan Koefisien Upah Kerja ………... 68
4.2.1 Perhitungan Koefisien Upah Kerja Proyek ……….. 68
4.2.1.1 Pekerjaan Persiapan ……… 68
4.2.1.2 Pekerjaan Tanah dan Urugan ………. 70
4.2.1.3 Pekerjaan Pasangan ……… 72
4.2.1.4 Pekerjaan Plesteran ………... 73
4.2.1.5 Pekerjaan Beton ………. 75
4.2.1.6 Pekerjaan Rangka Atap ………. 78
4.2.1.7 Pekerjaan Kusen, Pintu, dan Jendela ………. 79
4.2.1.8 Pekerjaan Penutup Atap ………. 81
4.2.1.9 Pekerjaan Langit Langit ………. 82
4.2.1.10 Pekerjaan Penggantung dan Pengunci ……….. 83
4.2.1.11 Pekerjaan Lantai dan Dinding ……… 84
4.2.1.13 Pekerjaan Sanitasi ……….. 87
4.2.1.14 Pekerjaan Pembuatan Septictank ……….. 88
4.2.1.15 Pekerjaan Peresapan ………... 90
4.2.1.16 Pekerjaan Saluran ……….. 92
4.3 Analisa gabungan koefisien tenaga kerja antara lapangan, asosiasi, dan Pemerintah ……… 95
4.4 Perhitungan selisih antara koefisien di lapangan dengan asosiasi serta Lapangan dengan Pemerintah ………... 99
4.5 Perhitungan koefisien upah kerja persatuan volume pekerjaan …….. 103
4.6 Perhitungan selisih antara koefisien upah kerja pada setiap elemen Pekerjaan ………. 121
4.7 Perhitungan varian pada asosiasi, lapangan dan pemerintah pada setiap Elemen Pekerjaan ……… 126
4.8 Perhitungan upah kerja pada setiap pekerjaan di lapangan , asosiasi Dan Pemerintah ……… 131
5.2 Saran – saran ……… 133
DAFTAR PUSTAKA ………... 134
DAFTAR GAMBAR
2.1 Skema harga satuan pekerjaan ……….. 12
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Pekerjaan pembersihan halaman ……….. 26
Tabel 4.2 Pekerjaan pengukuran dan bowplank ………... 27
Tabel 4.3 Pekerjaan galian tanah ……….. 28
Tabel 4.4 Pekerjaan cerucuk bamboo ………... 28
Tabel 4.5 Pekerjaan urugan tanah ………. 29
Tabel 4.6 Pekerjaan urugan pasir bawah pondasi ………. 29
Tabel 4.7 Pekerjaan urugan pasir bawah lantai ……… 30
Tabel 4.8 Pekerjaan urugan tanah kembali ………... 30
Tabel 4.9 Pekerjaan pasangan batu belah ………. 31
Tabel 4.10 Pekerjaan astamping ………. 32
Tabel 4.11 Pekerjaan pasangan bata tassram ……….. 32
Tabel 4.12 Pekerjaan pasangan bata merah ………... 33
Tabel 4.13 Pekerjaan plesteran ……….. 34
Tabel 4.14 Pekerjaan plesteran biasa ……….. 34
Tabel 4.15 Pekerjaan pasangan batu temple ……….. 35
Tabel 4.16 Pekerjaan provil kolom teras ……… 35
Tabel 4.17 Pekerjaan omamen teras ……… 36
Tabel 4.18 Pekerjaan benangan ……….. 36
Tabel 4.19 Pekerjaan beton sloof ………. 37
Tabel 4.21 Pekerjaan kolom praktis ……….. 38
Tabel 4.22 Pekerjaan balok lantai ……… 39
Tabel 4.23 Pekerjaan beton balok gantung ………. 39
Tabel 4.24 Pekerjaan balok konsol ……… 40
Tabel 4.25 Pekerjaan beton ring balok ……….. 40
Tabel 4.26 Pekerjaan beton ring gewel ……….. 41
Tabel 4.27 Pekerjaan kuda-kuda kayu akasia ………. 42
Tabel 4.28 Pekerjaan nok, gording, dan jurai ………. 42
Tabel 4.29 Pekerjaan reng dan usuk kayu akasia ………... 43
Tabel 4.30 Pekerjaan reuter ……… 43
Tabel 4.31 Pekerjaan talang seng ………... 44
Tabel 4.32 Pekerjaan lisplank ……….. 44
Tabel 4.33 Pekerjaan kusen kayu jati ……….. 45
Tabel 4.34 Pekerjaan pintu rolling door ……… 45
Tabel 4.35 Pekerjaan daun pintu panil kayu jati ……… 46
Tabel 4.36 Pekerjaan daun pintu panil kayu jati + lapis alminium ……… 46
Tabel 4.37 Pekerjaan daun jendela kaca kayu jati ………... 47
Tabel 4.38 Pekerjaan kaca mati ………... 47
Tabel 4.39 Pekerjaan list kaca mati ………. 47
Tabel 4.40 Pekerjaan bumbungan genteng beton ……….. 48
Tabel 4.41 Pekerjaan genteng beton ……… 48
Tabel 4.43 Pekerjaan list plafon ……….. 49
Tabel 4.44 Pekerjaan kunci tanam ……….. 50
Tabel 4.45 Pekerjaan engsel pintu ………. 50
Tabel 4.46 Pekerjaan engsel jendela ……….. 51
Tabel 4.47 Pekerjaan gerendel pintu ……… 51
Tabel 4.48 Pekerjaan gerendel jendela ……… 51
Tabel 4.49 Pekerjaan kaitan angin ……….. 52
Tabel 4.50 Pekerjaan pegangan jendela ………. 52
Tabel 4.51 Pekerjaan keramik Km/Wc ……… 53
Tabel 4.52 Pekerjaan dinding keramik Km/Wc ……….. 53
Table 4.53 Pekerjaan lantai keramik ……… 54
Tabel 4.54 Pekerjaan cat kayu ………. 54
Tabel 4.55 Pekerjaan cat tembok ……… 55
Tabel 4.56 Pekerjaan cat plafon ……….. 55
Tabel 4.57 Pekerjaan cat kolteran ……… 56
Tabel 4.58 Pekerjaan kloset jongkok ……….. 56
Tabel 4.59 Pekerjaan bak fiberglass ………... 56
Tabel 4.60 Pekerjaan kran air ……… 57
Tabel 4.61 Pekerjaan Avour ………... 57
Tabel 4.62 Pekerjaan tee,elbow,sok,drat,knei dll ……… 58
Tabel 4.63 Pekerjaan pipa PVC Ø 3” ……….. 58
Tabel 4.65 Pekerjaan galian tanah ………... 59
Tabel 4.66 Pekerjaan pasangan dinding 1 bata ……… 59
Tabel 4.67 Pekerjaan pasangan dinding ½ bata ……….. 60
Tabel 4.68 Pekerjaan plesteran ……… 60
Tabel 4.69 Pekerjaan plat beton ……….. 61
Tabel 4.70 Pekerjaan balok gantung ………... 61
Tabel 4.71 Pekerjaan pasangan pipa PVC Ø 2” ……….. 62
Tabel 4.72 Pekerjaan galian tanah ……….. 62
Tabel 4.73 Pekerjaan pasangan dinding 1 bata ………... 63
Tabel 4.74 Pekerjaan plesteran ……… 63
Tabel 4.75 Pekerjaan plat beton ………... 63
Tabel 4.76 Pekerjaan pasangan batu kosong ……… 64
Tabel 4.77 Pekerjaan koral ………. 64
Tabel 4.78 Pekerjaan pemasangan ijuk ……….. 65
Tabel 4.79 Pekerjaan saluran bawah lantai rabat ………. 65
Tabel 4.80 Pekerjaan rabat beton keliling bangunan ………... 66
Tabel 4.81 Pekerjaan saluran U 20 ……….. 66
Tabel 4.82 Pekerjaan bak control ……… 67
Tabel 4.83 Pekerjaan pasang paving ……… 67
Tabel 4.84 Pekerjaan pasangan bata 1:2 ……….. 68
Tabel 4.85 Pekerjaan pembersihan halaman ……… 69
Tabel 4.87 Pekerjaan galian tanah ………... 70
Tabel 4.88 Pekerjaan cerucuk bamboo ……….. 70
Tabel 4.89 Pekerjaan urugan tanah ……… 70
Tabel 4.90 Pekerjaan urugan pasir bawah pondasi ……….. 71
Tabel 4.91 Pekerjaan urugan pasir bawah lantai ………. 71
Tabel 4.92 Pekerjaan urugan tanah kembali ……… 71
Tabel 4.93 pekerjaan pasangan batu belah ……….. 72
Tabel 4.94 Pekerjaan astamping ……….. 72
Tabel 4.95 Pekerjaan pasangan bata tassram ………. 72
Tabel 4.96 Pekerjaan pasangan bata merah ………. 73
Tabel 4.97 Pekerjaan plesteran ……… 73
Tabel 4.98 Pekerjaan plesteran biasa ………... 73
Tabel 4.99 Pekerjaan pasangan batu temple ……… 74
Tabel 4.100 Pekerjaan profile kolom teras ……….. 74
Tabel 4.101 Pekerjaan omamen teras ……….. 74
Tabel 4.102 Pekerjaan benangan ………. 75
Tabel 4.103 Pekerjaan beton sloof ………... 75
Tabel 4.104 Pekerjaan beton kolom ……….. 75
Tabel 4.105 Pekerjaan kolom praktis ………. 76
Tabel 4.106 Pekerjaan balok lantai ……….. 76
Tabel 4.107 Pekerjaan beton balok gantung ……… 76
Tabel 4.109 Pekerjaan beton ring balok ……….. 77
Tabel 4.110 Pekerjaan beton ring gewel ……… 77
Tabel 4.111 Pekerjaan kuda-kuda kayu akasia ………... 78
Tabel 4.112 Pekerjaan nok, gording, dan jurai ………... 78
Tabel 4.113 Pekerjaan reng dan usuk kayu akasia ………. 78
Tabel 4.114 Pekerjaan reuter ………. 79
Tabel 4.115 Pekerjaan talang seng ………. 79
Tabel 4.116 Pekerjaan lisplank ……… 79
Tabel 4.117 Pekerjaan kusen kayu jati ………... 79
Tabel 4.118 Pekerjaan pintu rolling door ……….. 80
Tabel 4.119 Pekerjaan daun pintu panil kayu jati ………... 80
Tabel 4.120 Pekerjaan daun pintu panil kayu jati + lapis aluminium ………. 80
Tabel 4.121 Pekerjaan daun jendela kaca kayu jati ………. 80
Tabel 4.122 Pekerjaan kaca mati ……… 81
Tabel 4.123 Pekerjaan list kaca mati ……… 81
Tabel 4.124 Pekerjaan bumbungan genteng beton ………. 81
Tabel 4.125 Pekerjaan genteng beton ……….. 82
Tabel 4.126 Pekerjaan rangka plafon kayu sengon dan kalsiboard 1x1 m …………. 82
Tabel 4.127 Pekerjaan list plafon ……… 82
Tabel 4.128 Pekerjaan kunci tanam ………. 83
Tabel 4.129 Pekerjaan engsel pintu ………. 83
Tabel 4.131 Pekerjaan gerendel pintu ………. 83
Tabel 4.132 Pekerjaan gerendel jendela ……….. 84
Tabel 4.133 Pekerjaan kaitan angin ………. 84
Tabel 4.134 Pekerjaan pegangan jendela ………. 84
Tabel 4.135 Pekerjaan keramik Km/Wc ……….. 84
Tabel 4.136 Pekerjaan dinding keramik Km/Wc ………. 85
Tabel 4.137 Pekerjaan lantai keramik Km/Wc ……… 85
Tabel 4.138 Pekerjaan cat kayu ………... 85
Tabel 4.139 Pekerjaan cat tembok ………... 86
Tabel 4.140 Pekerjaan cat plafon ………. 86
Tabel 4.141 Pekerjaan cat kolteran ……….. 86
Tabel 4.142 Pekerjaan kloset jongkok ……… 87
Tabel 4.143 Pekerjaan bak fiberglass ……….. 87
Tabel 4.144 Pekerjaan kran air ………... 87
Tabel 4.145 Pekerjaan Avour ……… 87
Tabel 4.146 Pekerjaan tee,elbow,sok,drat,knei dll ……….. 88
Tabel 4.147 pekerjaan pipa PVC Ø 3” ……… 88
Tabel 4.148 pekerjaan pipa PVC Ø ½” ……… 88
Tabel 4.149 Pekerjaan galian tanah ………. 88
Tabel 4.150 Pekerjaan pasangan dinding 1 bata ……….. 89
Tabel 4.151 Pekerjaan pasangan dinding ½ bata ………. 89
Tabel 4.153 Pekerjaan plat beton ……… 89
Tabel 4.154 Pekerjaan balok gantung ………. 90
Tabel 4.155 Pekerjaan pasangan pipa PVC Ø 2” ……… 90
Tabel 4.156 Pekerjaan galian tanah ………. 90
Tabel 4.157 Pekerjaan pasangan dinding 1 bata ……….. 90
Tabel 4.158 Pekerjaan plesteran ……….. 91
Tabel 4.159 Pekerjaan plat beton ………. 91
Tabel 4.160 Pekerjaan pasangan bata kosong ………. 91
Tabel 4.161 Pekerjaan koral ………... 91
Tabel 4.162 Pekerjaan pemasangan ijuk ………. 92
Tabel 4.163 Pekerjaan urugan pasir bawah lantai rabat ……… 92
Tabel 4.164 Pekerjaan rabat beton keliling bangunan ………. 92
Tabel 4.165 Pekerjaan saluran U 20 ……… 93
Tabel 4.166 Pekerjaan bak control ……….. 93
Tabel 4.167 Pekerjaan pasang paving stone K.200 ……….. 93
Tabel 4.168 Pekerjaan pasangan bata 1:2 ……… 94
Tabel 4.169 Tabel Koefisien Tenaga Kerja ……… 96
Tabel 4.170 Tabel Varian Koefisien Tenaga Kerja ……….. 100
Tabel 4.171 Tabel Varian Koefisien Upah Tenaga Kerja ……… 103
Tabel 4.172 Tabel rata-rata Koefisien Upah Tenaga Kerja ……… 122
Tabel 4.173 Tabel rata-rata Varian Koefisien Upah kerja ………. 127
ABSTRAK
ANALISA VARIAN UPAH KERJA ANTARA STANDARISASI PEMERINTAH KABUPATEN, ASOSIASI, DAN IMPLEMENTASINYA
DIAJUKAN OLEH : FAHMI RIDZKIAWAN
NPM. 0553010045
Dalam pembangunan sekarang ini yang penuh dengan persaingan yang kompetitif seperti saat ini sangatlah menuntut ketepatan, keefektifan, efisiensi dan ekonomis sehingga banyak sekali hal-hal yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja baik secara struktur maupun manajerial konstruksi. Upaya diatas dapat tercapai dengan terpenuhinya beberapa hal seperti ketepatan dalam perhitungan estimasi biaya, manajerial biaya dan manajerial pelaksanaan.
Tujuan tugas akhir ini adalah mencari dan mengamati seberapa besar varian (perbedaan dan selisih) nilai upah kerja menurut standarisasi upah kabupaten Pacitan dan implementasinya. Dari analisa tersebut nantinya dapat diketahui apakah sama antara setandarisasi upah kabupaten pacitan dan implementasinya (Pembangunan Gedung Rumput Laut Kecamatan Ngadirojo Kab. Pacitan).
Dari hasil analisa varian koefisien upah kerja yang terjadi diperoleh tingkat perbedaan yang lebih ekonomis antara upah kerja di lapangan di bandingkan dengan upah kerja di asosiasi dan pemerintah. Dan di dapatkan varian upah kerja antara lapangan dengan kabupaten (Rp Rp.57.690 – Rp.77.087 = Rp.19.397), varian upah kerja di kabupaten dan asosiasi (Rp.77.087- Rp.311.235 = Rp.234.148),varian upah kerja di lapangan dan asosiasi (Rp.57.690 – Rp.311.235 = Rp253.545). dan didapat bahwa upah kerja yang paling ekonomis adalah di lapangan
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan di era globalisasi yang penuh dengan persaingan saat ini
sangatlah menuntut ketepatan, keefektifan, efisiensi dan ekonomis. Didalam
perkembangan dunia konstruksi sekarang ini banyak sekali hal-hal yang dilakukan
untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja baik secara struktur maupun
manejerial konstruksi. Setidaknya upaya yang dilakukan untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang terjadi untuk memenuhi hasil kerja yang ideal dan
optimal.
Upaya tersebut diatas dapat terwujud dan tercapai dengan terpenuhinya
beberapa hal seperti ketepatan dalam menghitung struktur, ketepatan dalam
menghitung estimasi biaya (Rencana Anggaran Biaya) dan manejerial dalam
pelaksanaan. Dalam merencanakan estimasi biaya biaya suatu proyek perlulah
perhitungan yang sangat matang walaupun hasil yang diperoleh nantinya hanya
angka-angka taksiran yang mendekati realitas dilapangan. Sebagai dasar perhitunga
yang digunakan dalam perencanaan anggaran biaya proyek saat ini yang ada di
Indonesia khususnya di pacitan masih menggunakan Daftar Harga Satuan Bahan,
Pekerjaan dan Upah dari Kabupaten yang mengacu pada analisa koefisien BOW
(Burgerlije Openbare Werken) dan DPU (Departemen Pekerjaan Umum). Daftar
satuan harga menurut BOW yaitu suatu ketepatan dan ketentuan yang ditetapkan Dir.
Sedangkan untuk DPU sendiri yaitu suatu setandar tata cara perhitungan harga satuan
pekerjaan untuk merencanakan anggaran biaya bangunan berdasarkan Keputusan
Mentri Pekerjaan Umum Nomor : 26/KPTS/1991. Dua analisa tersebut diatas
merupakan dasar dalam menetukan harga satuan dasar di Kabupaten Pacitan. Apabila
kita mempelajari secara mendetail tentang daftar harga satuan pekerjaan bahan dan
upah yang tertera pada metode – metode tersebut maka ada beberapa perbedaan –
perbedaan analisa terutama pada besarnya koefisien , namun demikian masing –
masing metode tersebut dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam menyusun
anggaran biaya bangunan.
Perbedaan-perbedaan nilai koefisien pada pemerintah daerah
(metode-metode teresebut diatas) perlu diadakan penelitian dan pengamatan dilapangan
khususnya pada proyek “PEMBANGUNAN GEDUNG PENYIMPANAN
RUMPUT LAUT DI KAB. PACITAN”. Dalam hal ini kami bermaksud mengadakan
“ANALISA VARIAN UPAH KERJA ANTARA STANDARISASI PEMERINTAH
KABUPATEN, ASOSIASI, DAN IMPLEMENTASINYA” untuk diangkat sebagai
Tugas Akhir Kami.
1.2. Permasalahan
Dari latar belakang diatas maka dapat di identifikasi masalah yang terjadi
bahwa perlu diteliti dan dibahas lebih lanjut tentang harga satuan upah pekerja yang
ada pada Standarisasi Upah Pemerintah Kabupaten Pacitan.
a) Berapa varians antara upah kerja di Kabupaten Pacitan pada dinas pembangunan
dan upah kerja kasus di lapangan?
b) Berapa varians antara upah kerja di Kabupaten Pacitan pada dinas pembangunan
dan upah kerja pada proyek di kabupaten pada asosiasi (ASPEKINDO) ?
c) Berapa varians antara upah kerja kasus studi di lapangan dan upah kerja pada
proyek di Kabupaten Pacitan pada asosiasi (ASPEKINDO) ?
1.3. Tujuan
Dalam menentukan analisa harga satuan upah pekerja di kabupaten pacitan
bertujuan untuk :
a) Untuk mengetahui seberapa besar varians antara upah kerja di Kabupaten Pacitan
dan di lapangan ?
b) Untuk mengetahui seberapa besar varians antara upah kerja di Kabupaten Pacitan
dan di asosiasi (ASPEKINDO) ?
c) Untuk mengetahui seberapa besar varians antara upah kerja di lapangan dan
asosiasi (ASPEKINDO) ?
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat
perbedaan (deviasi) harga satuan upah kerja antara kabupaten dan implementasinya,
dikaitkan dengan kondisi pembangunan saat ini yang menuntut banyak hal terutama
kualitas dan kuantitas pekerjaan yang lebih baik. Dan diharapkan dapat diperoleh
suatu hasil bahasan yang berguna dalam merencanakan anggaran biaya yang
Tentu saja ini sangat berguna bagi para pelaku dilapangan dan perkembangan
manajerial dunia konstruksi terutama pada era globalisasi saat ini yang
mengutamakan mutu dan kualitas yang lebih baik.
1.5. Batasan Masalah
Untuk mengurangi bahasan yang tidak terarah yang bisa menyebabkan
tidak tercapainya maksud dan tujuan maka perlu kiranya untuk membatasi pokok
bahasan. Adapun batasan-batasan permasalahan antara lain :
1) Standarisasi harga satuan yang dibahas adalah standarisasi harga satuan upah
kerja, sedangkan untuk strandarisasi harga satuan bahan tidak dibahas.
2) Anaslisa standarisasi harga satuan upah kerja dihitung berdasarkan hasil
pengamatan dilapangan pada proyek pembangunan gedung penyimpanan rumput
laut kabupaten pacitan.
3) Koreksi standarisasi harga satuan upah kerja diperoleh dengan membandingkan
satandarisasi upah kerja di lapangan dan di kabupaten.
4) Standarisasi harga satuan upah yang dibahas adalah pada pekerjaan :
A. Pekerjaan Persiapan
‐ Pekerjaan Pembersihan Halaman
‐ Pekerjaan pengukuran dan Bowplank
B. Pekerjaan Tanah dan Urugan
‐ Pekerjaan Galian Tanah
‐ Pekerjaan Cerucuk Bambu Ori T. 2.5m
‐ Pekerjaan Urugan pasir Bawah Pondasi, t = 10 cm
‐ Pekerjaan Urugan Tanah
‐ Pekerjaan Urugan Tanah Kembali
C. Pekerjaan Pasangan
‐ Pekerjaan Pasangan Batu Belah 1 : 3 : 10
‐ Pekerjaan Anstamping
‐ Pekerjaan Pasangan Bata Tassram 1 : 2
‐ Pekerjaan Pasangan Bata Merah 1 : 3 : 10
D. Pekerjaan Plesteran
‐ Pekerjaan Plesteran 1 : 2
‐ Pekerjaan Plesteran Biasa 1 : 3 : 10
E. Pekerjaan Beton 1 PC : 2 PS : 3 KR
‐ Beton Sloof 15 x 20
‐ Beton Kolom (K1) 20 x 20
‐ Beton Kolom Praktis (KP) 15 x 15
‐ Beton Balok Lantai 15 x 20
‐ Beton Balok Gantung (BG) 15 x 30
‐ Beton Balok Konsol 15 x 20
‐ Beton Ring Balok 15 x 20
‐ Beton Ring Gewel 15 x 15
F. Pekerjaan Rangka Atap
‐ Pekerjaan Kuda-Kuda Kayu Akasia
‐ Pekerjaan Nok, Gording, Jurai dan
‐ Pekerjaan Reng dan Usuk Kayu Akasia
‐ Pekerjaan Talang Seng
‐ Pekerjaan Lisplank 3/30 Kayu Waru
G. Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
‐ Pekerjaan Kusen Kayu Jati
‐ Pekerjaan Daun Pintu Panil Kayu Jati
‐ Pekerjaan Daun Pintu Panil Kayu Jati + Lapis Alumunium
‐ Pekerjaan Daun Jendela Kaca Kayu Jati
‐ Pekerjaan Kaca Mati 5mm
‐ Pekerjaan List Kaca Mati
H. Pekerjaan Penutup Atap
‐ Pekerjaan Bumbungan Genteng Beton
‐ Pekerjaan Genteng Beton
I. Pekerjaan Langit-Langit
‐ Pekerjaan Rangka Plafon Kayu Sengon dan Kalsiboard 1x1 m
‐ Pekerjaan List Plafon
J. Pekerjaan Penggantung dan Pengunci
‐ Pekerjaan Kunci Tanam
‐ Pekerjaan Engsel Pintu
‐ Pekerjaan Engsel Jendela
‐ Pekerjaan Grendel Pintu
‐ Pekerjaan Grendel Jendela
‐ Pekerjaan Kait Angin
‐ Pekerjaan Pegangan Jendela
‐ Pekerjaan Keramik 20x20 Km/Wc
‐ Pekerjaan Dinding Keramik 20x25 Km/Wc T. 1.50m
‐ Pekerjaan Lantai Keramik 30x30
L. Pekerjaan Cat-Catan
‐ Pekerjaan Cat Kayu
‐ Pekerjaan Cat Tembok
‐ Pekerjaan Cat Plafon
‐ Pekerjaan Cat Kolteran
M. Pekerjaan Pembuatan Septictank
‐ Pekerjaan Galian Tanah
‐ Pekerjaan Pasangan Dinding 1 Bata 1Pc:2Psr
‐ Pekerjaan Pasangan ½ Bata 1Pc:2Psr
‐ Pekerjaan Plesteran 1Pc:2Psr
‐ Pekerjaan Plat Beton t=10 cm
‐ Pekerjaan Balok Gantung 15/15
N. Pekerjaan Peresapan
‐ Pekerjaan Galian Tanah
‐ Pekerjaan Pasangan Dinding 1 Bata 1Pc:2Psr
‐ Pekerjaan Plesteran 1 Pc:2Psr
‐ Pekerjaan Plat Beton t=10 cm
‐ Pekerjaan Pasangan Bata Kosong
O. Pekerjaan Saluran
‐ Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Lantai Rabat, t=10 cm
‐ Pekerjaan Pasangan Paving Stone K.200 T.6 cm L.10 cm P.20 cm
‐ Pekerjaan Pasangan Bata 1:2 (Kastin Paving)
5) Pengamatan dilakukan dilapangan dan sebagai pembanding digunakan studi
litetatur.
6) Pengamatan dilakukan pada proyek pembangunan gedung penyimpanan rumput
laut kabupaten pacitan.
7) Waktu kerja adalah 3 bulan.
8) Daftar harga satuan upah kerja yang dipakai adalah Daftar harga satuan upah
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Umum
Pada masa sekarang ini perkembangan dunia kontruksi semakin pesat yang
menuntut suatu manajemen konstrusi yang lebih baik. Sesuai dengan perkembangan
tersebut ternyata salah satu hal penting dalam suatu proyek yakni penyusun anggaran
terutama pada perhitungan satuan pekerjaan upah dan bahan juga mengalami
perubahan-perubahan. Perubahan tersebut dimaksudkan untuk mendekatkan
perhitungan perencanaan terhadap kondisi real sebenarnya, oleh karena itu
bermunculan beberapa analisa perhitungan dengan berbagai versi terutama untuk
didaerah-daerah, hal ini disebabkan berbedanya situasi dan kondisi pada suatu
daerah. Namun pada sisi lain.
Melihat kenyataan tersebut maka perlu kiranya dipelajari dan dibahas lebih
lanjut tentang berbagai macam analisa perhitungan satuan pekerjaan upah dan bahan
yang ada dan digunakan oleh banyak praktisi dan pemerintah saat ini. Setidaknya
akan didapat suatu hasil bahasan yang mengemukakan deviasi dan koreksi antara
berbagai analisa tersebut.
Menurut kami hal utama yang menyebabkan berbedanya analisa perhitungan
satuan pekerjaan upah dan bahan adalah terletak pada penentuan besarnya koefisien
satuan upah kerja, hal ini terjadi karena berbedanya penafsiran pengamatan lapangan
juga ditambah lagi dengan kondisi ekonomi politik yang berbeda dan berubah terus
Pada penulisan Tugas Akhir ini penulis mencoba untuk membahas Varian
Harga Satuan Upah Kerja dikaitkan dengan kondisi real dilapangan saat ini, sebagai
tinjauan proyek maka dilakukan pengamatan dilapangan pada proyek Pembangunan
Gudang Rumput Laut di Kabupaten Pacitan.
2.2. Daftar Harga Satuan Upah dan Pekerjaan
Yang dimaksud dengan harga satuan upah dan pekerjaan adalah suatu harga
yang berisi tentang ketentuan-ketentuan berupa koefisien upah kerja yang dibutuhkan
pada pekerjaan-pekerjaan konstruksi berdasarkan analisis perhitungan yang bertujuan
untuk menentukan jumlah upah dan tenaga kerja pada penyusunan anggaran biaya
( Estimate Cost ) suatu proyek.
Harga Satuan Pekerjaan adalah biaya upah kerja dengan atau tampa harga
bahan bangunan untuk satuan pekerjaan tertentu, sedangkan satuan pekerjaan adalah
satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan panjang,
luas, volume, dan unit.
Dalam aplikasinya proses penyusunan anggaran biaya suatu proyek
besarnya ditentukan oleh beberapa factor seperti harga satuan bahan, satuan upah
kerja, tingkat kesulitan pekerjaan, proses pengerjaan, jumlah tenaga kerja, waktu
pelaksanaan, lokasi proyek dan factor-faktor yang lain yang mempengaruhi. Oleh
sebab itu disuatu daerah yang berbeda, besarnya anggaran pun berbeda. Untuk itu
didaerah-daerah biasanya menggunakan acuan perencanaan anggaran biaya ditingkat
wilayah tersebut.
Ada 3 ( tiga ) istilah yang harus dipahami dan dibedakan dalam menyusun
‐ Harga Satuan Bahan
‐ Harga Satuan Upah
‐ Harga Satuan Pekerja
Dibawah ini dijelaskan kedudukan masing-masing istilah tersebut, sesuai
dengan contoh cara menghitung harga satuan pekerjaan untuk 1m³ pasangan batu kali
dengan campuran 1 Semen : 4 Pasir
‐ Daftar harga satuan upah
1). Tukang Batu Rp. A /hari
2). Kepala Tukang Rp. B /hari
3). Pekerja Rp. C /hari
4). Mandor Rp. D /hari
Sebagai sumber harga satuan upah didapat di pasaran, tempat lokasi
pekerjaan akan dilaksanakan. Sedangkan harga satuan pekerjaan didapat dari analisa
upah sesuai dengan komposisi pasangan batu kali dengan campuran 1 Semen : 4
Pasir
1,200 Tukang batu @ Rp. A = Rp. 1,200 x A
0,120 Kepala Tukang Batu @ Rp. B = Rp. 0,120 x B
3,600 Pekerja @ Rp. C = Rp. 3,600 x C
0,180 Mandor @ Rp. D = Rp. 0,180 x D +
Harga Satuan Pekerjaan = Upah
= Rp. E Jumlah
2.2.1. Analisa Upah dan Bahan
Dalam menenukan harga satuan pekerjaan yang terdiri dari harga satuan
upah dan harga satuan bahan maka diperlukan suatu analisis upah dan bahan, untuk
satuan analisa per 1 hari kerja yaitu dengan jam kerja 9 jam per harinya dan dengan
jam kerja efektif 8 jam per harinya (di sesuaikan dengan Tata Cara Perhitungan
Harga Satuan Pekerjaan, Standar SK SNI T- 01-1991-03, Bab II, halaman 2).
Sedangkan untuk analisis satuan bahan yang digunakan terdiri dari M³ (Meter Kubik)
untuk menghitung Isi, M² (Meter Persegi) untuk menghitung Luas, M¹ (Meter Lari)
untuk menghitung Panjang.
Dibawah ini digambarkan skema Harga Satuan Pekerjaan.
HARGA SATUAN UPAH
UPAH HARGA SATUAN
PEKERJAAN
HARGA SATUAN PEKERJAAN = UPAH
[image:35.595.112.509.471.729.2]ANALISIS UPAH
Daftar harga satuan pekerjaan yang berdasar saat ini dikalangan praktsi
setidaknya ada 3 (tiga) macam, yaitu antara lain :
‐ Daftar harga satuan pekerjaan upah dan bahan BOW tahun 1921
‐ Daftar harga satuan pekerjaan upah dan bahan Ir. Soedradjat
‐ Daftar harga satuan pekerjaan upah dan bahan DPU tahun 2009
2.2.2. Standarisasi Harga Satuan Upah Kerja Pemerintah Daerah
Standarisasi harga satuan upah kerja pemerintah daerah merupakan suatu
rumusan untuk menentukan harga satuan tiap jenis pekerjaan. Harga satuan yang
digunakan dalam metode ini adalah :
‐ M³ ( Meter Kubik ) untuk menghitung isi
‐ M² ( Meter Persegi ) untuk menghitung luas
‐ M¹ ( Meter Panjang/Lari ) untuk menghitung panjang
Dalam tiap jenis pekerjaan yang terdapat dalam Standarisasi Harga Satuan
Upah Kerja Pemerintah Daerah tercantum index analitis atau nilai koefisien ( Faktor
Pengali ) yang patent.
Ada dua macam/kelompok angka/koefisien dalam Standarisasi Harga Satuan
Upah Kerja Pemerintah Daerah ini :
1. Pecahan / angka satuan untuk bahan.
2. Pecahan / angka satuan upah.
1. Kalkulasi bahan yang dibutuhkan.
2. Kalkulasi upah yang mengerjakan
2.3. Harga Satuan Upah Kerja
Yang dimaksud dengan harga satuan upah kerja adalah nilai upah suatu
pekerjaan per-satuan analisa (kubik,persegi,panjang) yang digunakan untuk
menghitung banyaknya tenaga yang diperlukan, serta besarnya biaya yang
dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
Daftar harga satuan upah kerja berisi nilai-nilai koefisien satuan pekerjaan,
harga satuan pekerjaan, jenis pekerjaan dan tingkatan pekerjaan.
2.3.1. Koefisien Harga Satuan Upah Kerja
Yang dimaksud dengan tenaga kerja (koefisien) ialah : Besarnya jumlah
tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan
pekerjaan. Sebagai contohnya yaitu besarnya jumlah tenaga yang diperlukan untuk
menggali 1 m³ tanah.
Analisa A.1 diperoleh tenaga:
0,75 Pekerja (P)
0,025 Mandor (Ma)
Indeks (angka) diatas mempunyai pengertian bahwa 0,75 P pekerja
Dari penjelasan diatas diketahui (0,75 P + 0,025 Ma) bekerja bersama-sama
dalam 1 (satu) hari akan menghasilkan 1 m² galian tanah. Atau dapat ditulis dalam
bentuk matematikanya (Rumus) adalah:
Volume pekerjaan ialah jumlah banyaknya pekerjaan dalam satu satuan dan
1,05 diberikan sebagai faktor ketelitian pengamat selama melakukan pengamatan.
Koefisien =
Jumlah
tenaga
kerja
x
1,05
Volume Pekerjaan
x 1 satuan pekerjaan
+
1,2
0,12
3,6
0,18
Upah Rp. Jumlah
Mandor @ Rp. D = Rp. 0,18 x D Pekerja @ Rp. C = Rp. 3,6 x C Kepala Tukang @ Rp. B = Rp. 0,12 x B Tukang Batu @ Rp. A = Rp. 1,2 x A
Upah Kerja Koefisien Harga Satuan
2.3.2. Cara Menentukan Besar Nilai Koefisien Satuan Upah Kerja
Untuk menentukan besarnya nilai koefisien satuan upah kerja maka perlulah
kita memperhatikan nilai-nilai asumsi dasar dan pengamatan lapangan. Kami
menganalisa bahwa untuk menentukan besarnya nilai koefisien upah pekerjaan ada
beberapa hal yang perlu diketahui, diantaranya :
‐ Tenaga / pekerja
‐ Jam kerja efektif
‐ Hasil kerja
Dari hasil pengamatan dilapangan dapat diperoleh data-data dari keempat
variabel tersebut diatas, sehingga dengan data-data tersebut dapat dihitung besarnya
koefisien upah pekerja, dibawah ini diberikan contoh data dan contoh perhitungan
untuk menghitung besarnya koefisien upah pekerjaan.
Upah Pasangan Batu Merah tiap 1 m³ camp. 1 : 3 : 10
‐ Produktivitas : 0,08 m³/jam.
‐ Tenaga : 4 orang (1 tukang batu dan 3 tukang pekerja).
‐ Jam kerja efektif : 8 jam/hari
‐ Hasil kerja : 8 x 0,08 = 0,64m³
1 m³ pasangan tembok ½ batu bata membutuhkan tenaga :
‐ 1 m³ / 0,64 m³ = 1,56 tukang batu
Asumsi :
Jika 1 kepala tukang memimpin 10 orang tukang dan jika 1 mandor memimpin 20
orang pekerja, maka diperlukan tenaga :
‐ Tukang batu : 1,56
‐ Kepala tukang : 1,56 / 10 tukang batu = 0,156
‐ Mandor : 4,68 / 20 pekerja = 0,234
Apabila dibuat dalam suatu daftar Analisa Satuan Upah Pekerja maka dapat
dituliskan sebagai berikut :
Upah Pasangan Batu Merah tiap 1 m³ camp. 1 : 3 : 10
1,56 tukang batu @ Rp. A = Rp. 1,56 x A
0,156 Kepala tukang batu @ Rp. B = Rp. 0,156 x B
4,68 Pekerja @ Rp. C = Rp. 4,68 x C
0,234 Mandor @ Rp. D = Rp. 0,234 x D
Data-data yang diperoleh diketahui :
‐ Volume pekerjaan
‐ Jumlah tenaga kerja (n)
‐ Tukang batu (T)
‐ Kepala tukang (KT)
‐ Pekerja (P)
‐ Mandor (Ma)
Pengolahan data:
Dalam hal ini koefisien dihitung berdasarkan 1m³ volume pekerjaan perhari
P = x 1 satuan pekerjaan
nP.1,05
V
Disinikan diasumsikan 1 orang mandor membawahi beberapa orang
pekerja, dan 1 orang kepala tukang membawahi beberapa tukang (sesuai data
lapangan). Maka didapat rumus untuk koefisien mandor dan kepala tukang, yaitu :
Ma = KT =
P T
nT nP
Keterangan :
nP = jumlah tenaga kerja yang terlibat
nT = jumlah tukang yang terlibat
KT = Kepala tukang
Ma = Mandor
V = volume pekerjaan
P = Koefisien pekerja
T = Koefisien tukang
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Pengamatan
Pelaksaan pengamatan ini, mulai dari pekerjaan Persiapan sampai dengan
finishing pekerjaan pada proyek dan dilaksanakan pada lokasi proyek Pembangunan
Gudang Penyimpanan Rumput Laut Desa Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo
Kabupaten Pacitan. Waktu pelaksanaan pengamatan dimulai pada bulan Agustus
2009 sampai November 2009.
3.2. Metode Pengelompokan Data
Data pada suatu pengamatan dibagi menjadi dua :
‐ Data Primer
Data didapat dan diperoleh berdasarkan pengamatan langsung dilapangan
oleh penyusun Tugas Akhir, dalam hal ini pengamatan dilakukan hanya pada
Pembangunan Gudang Penyimpanan Rumput Laut di Kabupaten Pacitan.
‐ Data Sekunder
Data yang didapat dari perhitungan-perhitungan yang sudah ada sebelumnya
dan data yang diperoleh berdasarkan pengalaman-pengalaman dilapangan yang
sudah dibakukan, data ini dapat berupa daftar-daftar atau table, hasil-hasil penelitian.
Disini kami menggunakan data sekunder utama yaitu daftar analisa upah kerja yang
3.3. Metode Analisa Varians
Suatau sistem pemantauan dan pengendalian disamping memerlukan perencanaan yang realistis sebagai tolak ukur pencapaian sasaran, juga harus
dilengkapi dengan teknik dan metode yang dapat segera mengungkapkan tanda-tanda
terjadinya penyimpangan. Untuk pengendalian biaya dan jadwal menggunakan
metode identifikasi varians, identifikasi yang dilakukan dengan cara membandingkan
jumlah uang atau volume yang dikeluarkan atau di kerjakan.
3.4. Analisa Pengamatan
Analisa pengamatan dibagi maenjadi dua, yaitu :
a) Studi Pustaka, bertujuan menguji hubungan variable yang akan
diamati dengan mempelajari teori-teori yang ada untuk dapat
merumuskan gambaran hasil pengamatan lapangan.
b) Studi Lapangan, pengamatan langsung dilapangan dilakukan guna
mendapatkan data-data yang valid sesuai dengan realita
sesungguhnya. Data tersebut dianalisa secara aljabar untuk
mendapatkan kesimpulan dasar/awal.
3.5. Prosedur Pengamatan
Pelaksanaan proses pengamatan dilaksanakan secara sistematis dan terarah
hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan hasil
Adapun prosedur pengamatan yang dilakukan apabila digambarkan secara
bagan alir (Flow Chart) adalah sebagai berikut :
Bagan Alir Prosedur Pengamatan :
Koefisien upah kerja di Kab. Pacitan pada
Dinas Pembangunan Studi di lapanganProyek Kasus
Maksud dan Tujuan
Survey Data
Survey Studi Pustaka
Survey Data
Koefisien upah kerja pada Proyek Di Kab. Pacitan pada
asosiasi ASPEKINDO
Studi Lapangan
Menghitung rata-rata koefisien upah kerja kasus studi di lapangan
Selesai Identifikasi Varians upah kerja
di Kab.Pacitan pada Dinas Pembangunan dan upah di asosiasi (ASPEKINDO)
Identifikasi Varians antara upah kerja Kasus pembangunan gedung penyimpanan rumput laut dan upah kerja pada Proyek
Di Kab. Pacitan pada asosiasi Identifikasi Varians upah kerja di
Kab.Pacitan pada Dinas Pembangunan dan upah di lapangan pada pembangunan gedung penyimpanan rumput
Rekonsiliasi nilai varians Studi awal permasalahan
Mulai
[image:44.595.57.553.172.724.2]Kesimpulan
3.4.1. Pekerjaan Persiapan
Sebelum melakukan rangkaian pekerjaan pengamatan maka perlu
diperhatikan hal-hal penting sebagai persiapan pekerjaan. Adapun hal-hal yang
perludiperhatikan adalah sebagai berikut :
‐ Memperhatikan system kerja yang ada dilapangan/proyek dimulai dari
jumlah jam kerja, kemudian hari efektif, jumlah tenaga kerja, jumlah
pengawas dan jumlah mandor serta peralatan-peralatan yang digunakan
pada proyek tersebut.
‐ Memperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi pelaksaan pekerjaan
dilapangan seperti tingkat kemudahan pelaksanaan, lokasi proyek, kondisi
lapangan, kondisi tenaga kerja tersebut dll.
‐ Mempersiapkan segala bentuk alat bantu untuk memudahkan pekerjaan
pengamatan seperti stop watch, alat ukur (meteran), alat dokumentasi dll.
‐ Membuat suatu bentuk format yang difungsikan untuk mencatat semua
hasi-hasil pengamatan dilapangan.
‐ Membuat pola pengamatan yang efektif dengan membagi beberapa
pengamat untuk melakukan pengamatan pada satu atau dua jenis
pengamatan pekerjaan, hal ini dimaksudkan agar semua pekerjaan
3.4.2. Pelaksanaan Pengamatan
Setelah selesai melaksanakan pekerjaan pesiapan, maka dimulailah
pelaksanaan pengamatan dilapangan dengan mengikuti pola pengamatan sesuai
dengan prosedur pengamatan yang telah dibuat dan melakukan
kesempurnaan-kesempurnaan apabila terjadi kekurangan. Adapun rincian secara global tentang
pelaksanaan pengamatan dilapangan adalah sebagai berikut :
‐ Pengamatan dilakukan setiap hari kerja mulai pukul 07.00 WIB hingga
selesai pukul 16.00 WIB dengan jam kerja efektif adalah 8 jam kerja dan 1
jam istirahat.
‐ Mengamati dan mencatat jumlah hasil pelaksaan volume pekerjaan baik
berupa satuan panjang (m), luas (m²), dan kubik (m³). sekaligus
memperhatikan dan mencatat jumlah tenaga kerja yang melaksanakan
pekerjaan tersebut baik tenaga kerja inti ataupun tambahan (untuk 1 item
pekerjaan diamati rata-rata 3 kelompok pekerja selama 3 hari).
‐ Mencatat semua hasil-hasil pengamatan pekerjaan dilapangan kedalam
format laporan hasil pengamatan yang telah dibuat, dengan dilengkapi
dengan metode pelaksanaan pekerjaan dan alat-alat yang dipergunakan.
‐ Mencatat semua kejadian non-teknis yang terjadi dilapangan seperti hujan,
keterlambatan material, kecelakaan pada pelaksaan pekerjaan, waktu
lembur dll.
‐ Membuat laporan hasil-hasil pengamatan pekerjaan dilapangan kedalam
3.5. Metode Analisa Data
Data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan dilapangan akan dilanjutkan
dengan pengolahan data dengan menggunakan rumus-rumus yang telah ditentukan
untuk memperoleh koefisien upah kerja yang ada pada pelaksaan proyek tersebut.
Dibawah ini diberikan contoh data-data dan perhitungan untuk menghitung
besarnya koefisien upah pekerja dari satu macam item atau jenis pekerjaan :
Upah Pasangan Batu Bata Merah tiap 1 m³ camp. 1 : 3 : 10
‐ Produktivitas (P) : 0,08 m³ / jam
‐ Jumlah tenaga (n) : 4 orang
‐ nTk : 1 orang
‐ nPb : 3 orang
‐ 1 kepala tukang (nKTk) memimpin 10 orang tukang (nTk)
‐ 1 mandor (nM) memimpin 20 orang pekerja (nPb)
‐ Jam kerja efektif (T) : 8 jam / hari
‐ Hasil kerja (V) : T x P = 5 x 0,08 = 0,4 m³
Dari data-data tersebut data dihitung besarnya nilai koefisien upah kerja
untuk 1m³ pasangan tembok bata ½ batu, yaitu :
‐ Tukang batu (Tk) : 1 m³ / V = 1 m³ / 0,4 m³ = 2,5
‐ Pekerja biasa (Pb) : Tk x nPb = 2,5 x 3 pekerja = 7,5
‐ Mandor (M) : Pb / nPb : 7,5 / 20 pekerja = 0,375
Apabila dibuat dalam suatu daftar Analisa Satuan Upah Pekerja maka dapat
ditulis sebagai berikut :
Upah Pasangan Batu Bata Merah tiap 1 m³ camp. 1 : 3 : 10
2,5 tukang batu @Rp. A = Rp. 2,5 x A
0,25 Kepala tukang batu @Rp. B = Rp. 0,25 x B
7,5 Pekerja @Rp. C = Rp. 7,5 x C
0,375 Mandor @Rp. D = Rp. 0,375 x D
Setelah itu dilanjutkan dengan analisa hasil koefisien yang diperoleh
dilapangan dengan membandingkan terhadap koefisien yang sudah baku pada
ketentuan umum dalam hal ini satuan upah dari pemerintah daerah pacitan, kemudian
BAB IV
ANALISA DATA
4.1 Data Pengamatan
Dalam pembahasan terhadap data-data hasil pengamatan yang didapat dari
lokasi proyek pada pembangunan gedung Penyimpanan Rumput Laut di Kabupaten
Pacitan. Hasil pengamatan ini berupa angka-angka volume, jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan pada tiap-tiap jenis pekerjaan dalam satu hari kerja.
4.1.1 Pekerjaan Persiapan
1. Pekerjaan pembersihan halaman
Alat yang digunakan :
a. Cangkul
b. Sabit
Tabel 4.1 Pekerjaan pembersihan halaman
Volume Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 25 17.5 m² 1 1 cerah
2 15 m² 1 cerah
3 20 20 m² 1 1 cerah
4 20 20 m² 1 1 cerah
5 15 12 m² 1 1 cerah
Keterangan :
‐ Ma = Mandor
‐ KT = Kepala Tukang
‐ nT = Tukang
‐ nP = Pekerja
2. Pekerjaan pengukuran dan bowplank
Alat yang digunakan :
a. Theodolit
b. Palu
c. Benang
d. Meteran
e. Selang Waterpass
f. Geregaji
g. Pensil
Tabel 4.2 Pekerjaan pengukuran dan bowplank
Volume Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 13 11 9 6.5 m' 1 1 1 1 cerah
2 10 5 m' 1 cerah
3 12 11.5 8 6 m' 1 1 1 1 cerah
4 20 15 10 8 m' 1 1 1 1 cerah
5 30 10 m' 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
4.1.2 Pekerjaan Tanah dan Urugan
1. Pekerjaan galian tanah
Alat yang digunakan :
b. Sekop
Tabel 4. 3 Pekerjaan galian tanah
Volume Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 20 12 10 m³ 1 1 1 cerah
2 10 5 m³ 1 cerah
3 25 12 10 m³ 1 1 1 cerah
4 15 8 5.5 m³ 1 1 1 cerah
5 10 5 m³ 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
2. Pekerjaan cerucuk bambu
Alat yang digunakan :
a. Palu bogem
b. Cangkul
c. Linggis
d. Meteran
e. Benang
f. Bambu
Tabel 4. 4 Pekerjaan cerucuk bamboo
Volume Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 20 13 10 m' 1 1 1 cerah
2 19 17 15 m' 1 1 1 cerah
3 30 19 17 15 m' 1 1 1 1 cerah
4 20 18 17.5 m' 1 1 1 cerah
5 30 17 15 m' 1 1 1 cerah
3. Pekerjaan urugan tanah
Alat yang digunakan :
a. Skorp
b. Cangkul
c. Stumper
Tabel 4. 5 Pekerjaan urugan tanah
Volume Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 8 5 2.6 m³ 1 1 1 cerah
2 2 m³ 1 cerah
3 4 3 1.5 m³ 1 1 1 cerah
4 6 3.5 2 m³ 1 1 1 cerah
5 6 3.5 2 m³ 1 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
4. Pekerjaan urugan pasir bawah pondasi
Alat yang digunakan :
a. Sekop
b. Ember
Tabel 4. 6 Pekerjaan urugan pasir bawah pondasi
Volume Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 5 3 2.5 m³ 1 1 1 cerah
2 3 1.5 m³ 1 1 cerah
3 2.85 1.5 m³ 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
5. Pekerjaan urugan pasir bawah lantai
a. Cangkul
b. Sekorp
c. Gerobak dorong
d. Stumper
Tabel 4. 7 Pekerjaan urugan pasir bawah lantai
Volume Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 3 2 1.5 m³ 1 1 1 cerah
2 1.5 m³ 1 cerah
3 3 1.5 m³ 1 1 cerah
4 4 2 m³ 1 1 cerah
5 3 1.5 m³ 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
6. Pekerjaan urugan tanah kembali
Alat yang digunakan :
a. Cangkul
b. Sekop
c. Grobak
d. Stumper
Tabel 4. 8 Pekerjaan urugan tanah kembali
Volume Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 7 4 2.3 m³ 1 1 1 cerah
2 4 2 m³ 1 1 cerah
3 3 1.5 m³ 1 1 hujan
4 7 4 2.3 m³ 1 1 1 cerah
5 6 3.5 2 m³ 1 1 1 cerah
4.1.3 Pekerjaan pasangan
1. Pekerjaan pasangan batu belah
Alat yang digunakan :
a. Palu bogem
b. Linggis
c. Cetok
d. Gerobak
e. Benang
f. Molen
Tabel 4. 9 pekerjaan pasangan batu belah
Volume Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 35 27 20 17.5 m³ 1 1 1 1 cerah
2 30 25 18 15 m³ 1 1 1 1 cerah
3 5 m³ 1 1 hujan
4 12 6 m³ 1 1 hujan
5 35 27 20 17.5 m³ 1 1 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
2. Pekerjaan anstamping
Alat yang digunakan :
a. Palu bogem
b. Linggis
c. Cetok
d. Gerobak
Tabel 4. 10 Pekerjaan astamping
Volume Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 3 2.5 2 1.5 m³ 1 1 1 1 cerah
2 2 1 m³ 1 1 cerah
3 2.5 1.5 m³ 1 1 hujan
4 2.5 1.5 m³ 1 1 hujan
5 3 2.5 2 1.5 m³ 1 1 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
3. Pekerjaan pasangan bata tassram
Alat yang digunakan :
a. Cetok
b. Cangkul
c. Ember
d. Molen
e. Gerobak
Tabel 4. 11 Pekerjaan pasangan bata tassram (Tabel hasil penelitian)
4. Pekerjaan pasangan bata merah
Alat yang digunakan :
a. Cetok
b. Grobak
c. Molen
d. Ember
Tabel 4. 12 Pekerjaan pasangan bata merah
Volume Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 2.5 2 1.5 1.25 m³ 1 1 1 1 cerah
2 2 1 m³ 1 cerah
3 2 1 m³ 1 1 hujan
4 3 2.5 2 1.5 m³ 1 1 1 1 hujan
5 2.5 1.7 1.25 m³ 1 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
4.1.4 Pekerjaan plesteran
1. Pekerjaan plesteran
Alat yang digunakan :
a. Cetok
b. Molen
c. Grobak
d. Ember
e. Cangkul
f. Benang
Tabel 4. 13 Pekerjaan plesteran
Volume Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 25 17 13 8 m² 1 1 1 1 cerah
2 15 12 9 5 m² 1 1 1 1 hujan
3 12 9 7 4 m² 1 1 1 1 hujan
4 20 16 12 6.6 m² 1 1 1 1 cerah
5 14 11.5 8 4.6 m² 1 1 1 1 hujan
2. Pekerjaan plesteran biasa
Alat yang digunakan :
a. Cetok
b. Molen
c. Grobak
d. Cangkul
Tabel 4. 14 Pekerjaan plesteran biasa
Volume Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 20 16 12 6.6 m² 1 1 1 1 cerah
2 14 9 7 4 m² 1 1 1 1 hujan
3 16 12 9 5 m² 1 1 1 1 hujan
4 22 16 12 7 m² 1 1 1 1 cerah
5 21 15 12 6 m² 1 1 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
3. Pekerjaan pasangan batu temple
Alat yang digunakan :
a. Cetok
b. Ember
c. Meteran
d. Benang
Tabel 4. 15 Pekerjaan pasangan batu temple
Volume Pekerjaan Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 2 m² 1 cerah
2 2.8 m² 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
4. Pekerjaan provil kolom teras
Alat yang digunakan :
a. Cetok
b. meteran
c. Ember
Tabel 4. 16 Pekerjaan provil kolom teras
Volume Pekerjaan Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 3.2 m² 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
5. Pekerjaan omamen teras
Alat yang digunakan :
a. Cetok
b. Ember
c. Meteran
Tabel 4. 17 Pekerjaan omamen teras
Volume Pekerjaan Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 16 buah 1 cerah
6. Pekerjaan benangan
Alat yang digunakan :
a. Benang
b. Palu
c. Paku
d. Meteran
Tabel 4. 18 pekerjaan benangan
Volume Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 20 10 5 m' 1 1 1 cerah
2 35 20 15 8 m' 1 1 1 1 cerah
3 40 30 20 10 m' 1 1 1 1 cerah
4 25 12 6 m' 1 1 1 cerah
5 30 20 15 8 m' 1 1 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
4.1.5 Pekerjaan beton
1. Beton sloof
Alat yang digunakan :
a. Bkesting
b. Molen
c. Gerobak
d. Cangkul
Tabel 4. 19 Pekerjaan beton sloof
Volume Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 3.16 2.5 2 1.5 m³ 1 1 1 1 cerah
2 2 1.5 1 m³ 1 1 1 hujan
3 2 1.5 1 m³ 1 1 1 hujan
4 3 2 1.7 1.2 m³ 1 1 1 1 cerah
5 3.16 2.5 2 1.5 m³ 1 1 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
2. Beton kolom
Alat yang digunakan:
a. Bkesting
b. Molen
c. Gerobak
d. Cangkul
e. Ember
f. Perancah bamboo
Tabel 4. 20 Pekerjaan beton kolom
Volume Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 3.6 3 2.5 2 m³ 1 1 1 1 cerah
2 3 2 1.5 m³ 1 1 1 hujan
3 2.8 1.8 1.3 m³ 1 1 1 hujan
4 3 2.5 2 1.5 m³ 1 1 1 1 cerah
5 3.3 2.8 2.3 1.6 m³ 1 1 1 1 cerah
3. Beton kolom praktis
Alat yang digunakan :
a. Bkesting
b. Molen
c. Gerobak
d. Cangkul
e. Ember
f. Perancah bambu
Tabel 4. 21 Pekerjaan kolom praktis
Volume Pekerjaan Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 0.45 0.22 0.11 0.05 m³ 1 1 1 1 cerah
2 0.36 0.18 0.09 m³ 1 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
4. Pekerjaan balok lantai
Alat yang digunakan :
a. Bkesting
b. Molen
c. Gerobak
d. Cangkul
Tabel 4. 22 Pekerjaan balok lantai
Volume Pekerjaan Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 0.45 0.22 0.11 0.05 m³ 1 1 1 1 cerah
2 0.36 0.18 0.09 m³ 1 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
5. Beton balok gantung
Alat yang digunakan :
a. Bkesting
b. Molen
c. Gerobak
d. Cangkul
e. Ember
f. Perancah bambu
Tabel 4. 23 Pekerjaan beton balok gantung
Volume Pekerjaan Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 0.72 0.36 0.18 0.09 m³ 1 1 1 1 cerah
2 0.72 0.36 0.18 0.09 m³ 1 1 1 1 cerah
3 0.54 0.27 0.13 0.07 m³ 1 1 1 cerah
4 0.54 0.27 0.13 0.07 m³ 1 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
6. Beton balok konsol
Alat yang digunakan :
a. Bekisting
b. Molen
d. Cangkul
e. Ember
f. Perancah bamboo
Tabel 4. 24 Pekerjaan balok konsol
Volume Pekerjaan Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 0.48 0.24 0.12 0.06 m³ 1 1 1 1 cerah
2 0.48 0.24 0.12 0.06 m³ 1 1 1 1 hujan
3 0.48 0.24 0.12 0.06 m³ 1 1 1 hujan
4 0.62 0.31 0.15 0.08 m³ 1 1 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
7. Beton ring balok
Alat yang digunakan :
a. Bkesting
b. Molen
c. Gerobak
d. Cangkul
e. Ember
Tabel 4. 25 Pekerjaan beton ring balok
Volume Pekerjaan Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 0.48 0.24 0.12 0.06 m³ 1 1 1 1 cerah
2 0.24 0.1 0.05 m³ 1 1 1 hujan
3 0.24 0.14 0.07 m³ 1 1 1 cerah
4 0.48 0.24 0.12 0.06 m³ 1 1 1 1 cerah
5 0.48 0.24 0.12 0.06 m³ 1 1 1 1 cerah
8. Beton ring gewel
Alat yang digunakan :
a. Bkesting
b. Molen
c. Gerobak
d. Cangkul
e. Ember
f. Perancah bamboo
Tabel 4. 26 Pekerjaan beton ring gewel
Volume Pekerjaan Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 0.36 0.18 0.09 0.04 m³ 1 1 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
4.1.6 Pekerjaan rangka atap
1. Pekerjaan kuda-kuda kayu akasia
Alat yang digunakan :
a. Gergaji
b. Palu
c. Tambang
Tabel 4. 27 Pekerjaan kuda-kuda kayu akasia
Volume Pekerjaan Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 0.2 0.1 m³ 1 1 cerah
2 0.3 0.15 m³ 1 1 cerah
3 0.1 0.05 m³ 1 1 cerah
4 0.2 0.1 m³ 1 1 cerah
5 0.1 0.05 m³ 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
2. Pekerjaan nok, gording, dan jurai
Alat yang di gunakan :
a. Gergaji
b. Palu
c. Tambang
d. Perancah bambu
Tabel 4. 28 Pekerjaan nok, gording, dan jurai
Volume Pekerjaan Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 0.3 0.15 m³ 1 1 cerah
2 0.3 0.15 m³ 1 1 cerah
3 0.2 0.1 m³ 1 1 cerah
4 0.2 0.1 m³ 1 1 cerah
5 0.3 0.15 m³ 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
3. Pekerjaan reng dan usuk kayu akasia
Alat yang digunakan :
a. Gergaji
b. Palu
Tabel 4. 29 Pekerjaan reng dan usuk kayu akasia
Volume Pekerjaan Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 40 20 10 5 m² 1 1 1 1 cerah
2 30 15 8 4 m² 1 1 1 1 cerah
3 35 17.5 8.5 4.5 m² 1 1 1 1 cerah
4 25 12.5 6.25 m² 1 1 1 cerah
5 30 15 8 4 m² 1 1 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
4. Pekerjaan reuter
Alat yang digunakan :
a. Gergaji
b. Palu
c. Perancah bambu
Tabel 4. 30 Pekerjaan reuter
Volume Pekerjaan Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 35 17.5 8.5 4.5 m' 1 1 1 1 cerah
2 35 19 10 4 m' 1 1 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
5. Pekerjaan talang seng
Alat yang digunakan :
a. Palu
b. Gunting seng
Tabel 4. 31 Pekerjaan talang seng
Volume Pekerjaan Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 15.81 17.5 7.9 5 m' 1 1 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
6. Pekerjaan lisplank
Alat yang digunakan :
a. Gergaji
b. Palu
c. Perancah bambu
Tabel 4. 32 Pekerjaan lisplank
Volume Pekerjaan Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 50 25 m' 1 1 cerah
2 40.5 20.25 m' 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
4.1.7 Pekerjaan kusen, pintu, dan jendela
1. Pekerjaan kusen kayu jati
Alat yang digunakan :
a. Palu
b. Tatahan
Tabel 4. 33Pekerjaan kusen kayu jati
Volume Pekerjaan Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 0.3 0.15 m² 1 1 cerah
2 0.3 0.15 m² 1 1 cerah
3 0.3 0.15 m² 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
2. Pekerjaan pintu rolling door
Alat yang di gunakan :
a. Palu
b. Obeng
c. Gergaji besi
[image:69.595.91.565.107.205.2]d. Bor
Tabel 4. 34 Pekerjaan pintu rolling door
Volume Pekerjaan Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 9.3 4.65 m² 1 1 cerah
2 9.3 4.65 m² 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
3. Pekerjaan daun pintu panil kayu jati
Alat yang digunakan :
a. Palu
b. Tatahan
c. Meteran
Tabel 4. 35 Pekerjaan daun pintu panil kayu jati
Volume Pekerjaan Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 3.15 1.5 m² 1 1 cerah
2 3.15 1.5 m² 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
4. Pekerjaan daun pintu panil kayu jati + lapis almunium
Alat yang digunakan :
a. Palu
b. Tatahan
c. Meteran
d. Bor
Tabel 4. 36 Pekerjaan daun pintu panil kayu jati + lapis alminium
Volume Pekerjaan Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 1.47 0.7 m² 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
5. Pekerjaan daun jendela kaca kayu jati
Alat yang digunakan :
a. Palu
b. Tatahan
c. Meteran
Tabel 4. 37 Pekerjaan daun jendela kaca kayu jati
Volume Pekerjaan Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 6.3 3.15 m² 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
6. Pekerjaan kaca mati
Alat yang digunakan :
a. Palu
b. Tatahan
c. Meteran
Tabel 4. 38 Pekerjaan kaca mati
Volume Pekerjaan Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 6.2 3.1 m² 1 1 cerah
2 6 3 m² 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
7. Pekerjaan list kaca mati
Alat yang digunakan :
a. Palu
b. Tatahan
[image:71.595.96.562.103.172.2]c. Meteran
Tabel 4. 39 Pekerjaan list kaca mati
Volume Pekerjaan Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 22.52 11.62 m² 1 1 cerah
[image:71.595.86.563.635.697.2]4.1.8 Pekerjaan penutup atap
1. Pekerjaan bumbungan genteng beton
Alat yang digunakan :
a. Gerenda
[image:72.595.96.560.511.637.2]b. Perancah bambu
Tabel 4.40 Pekerjaan bumbungan genteng beton
Volume Pekerjaan Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 35.13 17.6 m² 1 1 cerah
2 35.13 17.6 m² 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
2. Pekerjaan genteng beton
Alat yang digunakan :
a. Gerenda
b. Perancah bamboo
Tabel 4. 41 Pekerjaan genteng beton
Volume Pekerjaan Tenaga kerja
Pengamatan
Ma KT nT nP Satuan Ma
(org)
KT (org)
nT (org)
nP (org)
Cuaca
1 40 20 10 m² 1 1 1 cerah
2 35 17.5 9 m² 1 1 1 cerah
3 45 22.5 11 m² 1 1 1 cerah
4 30 15 7 m² 1 1 1 cerah
5 40 20 10 m² 1 1 1 cerah
(Tabel hasil penelitian)
4.1.9 Pekerjaan langit-langit
1. Pekerjaan rangka plafon kayu sengon dan kalsiboa