• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN DI SEKITAR RIRANG DAN EKO REMAJA KALAN KALIMANTAN BARAT PERIODE1997/1998. Achmad Sorot Soediro, Eep Dedi *)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN DI SEKITAR RIRANG DAN EKO REMAJA KALAN KALIMANTAN BARAT PERIODE1997/1998. Achmad Sorot Soediro, Eep Dedi *)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Prosiding Seminar Pranata NukIir daD Teknisi Litkayasa

P2BGN

-

BATAN, Jakarta, 8 Maret 2000 mSN, 979

-

8769

-

10

-

4

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN DI SEKITAR RIRANG

DAN EKO REMAJA KALAN KALIMANTAN BARAT PERIODE1997/1998

Achmad Sorot Soediro, Eep Dedi *)

ABSTRAK

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN DI SEKITAR

RIRANG DAN EKO REMAJA KALAN KALIMANTAN BARAT PERIODE

1997/1998. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat radioaktivitas lingkungan di sekitar Rirang clan Eko Remaja Kalan Kalimantan

-

Barat yang diperkirakan akan mengakibatkan dampak terhadap radioaktivitas pada lingkungan di sekitar Rirang clan Eko Remaja Kalan. Metode yang digunakan dengan pengukuran di lapangan disertai pengambilan air clan endapan sungai serta tanah. Pengambilan contoh dilakukan pada lokasi yang telah ditentukan disekitar kegiatan utama Rirang serta terowongan Remaja clan pengolahan D di Lemajung. Analisis dengan menggunakan Spektrofotometer clan Sintilasi Alpha Counter SAC-R5 Eberline serta dilakukan di laboratorium Bidang Keselamatan Keqa clanLingkungan. Pengukuran tingkat paparan radiasi dilakukan di 18 titik lokasi di Eko Remaja Kalan clan 12 titik lokasi di Rirang dengan menggunakanalat Scintillation SPP 2 NF yang telah dikalibrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa radioaktivitas D,Th,Ra-226 clanpaparan radiasi di Eko Remaja Kalan clanRirang tidak melebihiNilai Batas Dosis (NBD) yang dijinkan,sehingga dapat dinyatakan aman.

ABSTRACT

ENVIRONMENTAL RADIOAKTIVITY MONITORING AT RIRANG AND

EKO REMAJA AREA KALAN WEST KALIMANTAN PERIODE 1997/1998. The research has been done for the purpose of monitoring radioactivity's level in the environment at Rirang and Eko Remaja Kalan, West Kalimantan, wich will be exposed the impact of radioactivity environment at Rirang and Eko Remaja Kalan. The method wich was applied in the tied is direct measurement and samples collecting ftom water, stream sediment and soil sample were taken to site at environment Rirang, Remaja tunnel and uranium processing at Lemajung. The samples were analysed using spectrophotometer and Scintilation Alpha Counter SAC

-

R5 Eberline at Environment and Safety laboratory. Radiation exposure levelmonitoring applied at 18 location poit at Eko Remaja Kalan and 12 location point at Rirang by Scintilation SPP 2 NF wich had been callibrated. The experiment data showed that radioactivity of D, Th, Ra-226 and radiation exposure at Eko Remaja Kalan and Rirang were below threshold of limit value.

*) Bidang Keselamatan Keda daD Lingkungan, P2BGN

- BATAN

(2)

PENDAHULUAN

Berdasarkan S.K. DIRJEN BATAN NO.446/DJ/X/1994 tentang Pedoman Teknis Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) clan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) untuk Rencana Usaha atau Kegiatan di Bidang nuklir clan lampiran 1 tentang Rencana Usaha atau kegiatan di Bidang Nuklir yang diharuskan melakukan UKL clan UPL, maka Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir termasuk Pembangunan clan

Pengoperasianinstalasinuklir non reaktor diharuskanmelakukanUKL clanUPL(1) .

Salah satu komponen dan komponen lingkunganFisik Kimia yang dipilihuntuk ditelaah adalah radioaktivitas.

Kegiatan Penelitian Penambangan, kupasan tanah di sekitar kegiatan Rirang clan Eko Remaja diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan, yaitu penurunan kualitas lingkungan. Oleh karena itu dalam rangka menunjang pembangunan dengan tetap menjaga keseimbangan lingkungan maka perlu dilakukan pengukuran radioaktivitas lingkungan di sekitar Eko Remaja Kalan clanRirang.

Pengukuran dilakukan langsung di lapangan dengan mengambil confab komponen lingkungan fisik kimia seperti air sungai, endapan sungai serta tanah. Pengukuran paparan radiasi dilakukan di 12 titik lokasi di Rirang clan 18 titik lokasi di Eko Remaja Kalan. Pengambilan air clanendapan sungai dilakukan pada 7 lokasi di daerah Rirang clan 6 lokasi di daerah Eko Remaja Kalan. Pengambilan confab tanah di lakukan pada 5 lokasi di daerah Rirang clan12 lokasi di lokasi Eko Remaja Kalan ( Gambar Idan 2)

Lokasi pengambilan confab dipilih yang cukup mewakili pelaksanaan kegiatan yaitu :

-

Air clan endapan sungai diambil pada badan sungai Rirang, bagian hulu di sekitar kegiatan utama penelitian penambangan clan muara sungai Rirang di pertemuan sungai Kalan. Lokasi pengambilan confab ini dipilih agar memperoleh data sekitar Rirang clan sungai Kalan. Sedangkan didaerah Eko Remaja Kalan confab air clan endapan sungai diambil pada hulu sungai yang berasal dan terowongan Remaja sampai badan sungai tersebut, juga pada sungai yang melintasi lokasi camp. FK. Lokasi pengolahan bijihU sampai ke hilir sungai serta sungai yang melintasi sekitar kolam penyimpananlimbah di Lemajung.

(3)

-

Tanah diambil sekitar Penelitian Penambangan di daerah Rirang diambil pactajarak 100,200 clan300 meter dari kegiatan utama Rirang, demikianjuga untuk daerah Eko Remaja Kalan di sekitar terowongan Remaja dengan jarak yang sarna seperti di Rirang, Serta di lokasi sekitar Pengolahan uranium clankolam penyimpananlimbah di Lemajung KalimantanBarat .

Tujuan Penelitian ini untuk menentukan tingkat radioaktivitas lingkungan di sekitar Rirang clan Eko Remaja Kalan Kalimantan Barat, kemudian dievaluasi clan dibandingkan dengan batas maksimum yang diijinkan yang tercantum pada S.K. Dirjen BATAN No, 293/DJMI/1995, Tentang Baku Tingkat Radioaktivitas di Lingkungan clanPP.20 tahun 1990, Tentang Pengendalian Pencemaran air serta hasil-basil pengukuran tahun-tahun sebelumnya,

Dari basil evaluasiakan diperoleh basil pengukuran Radioaktivitas di Eko Remaja Kalan clanRirang yang menunjukkan bahwa UKL clanUPL khususnya Radioaktivitas di laksanakan dengan baik clankegiatan tidak menimbulkandampak lingkungan.

TATAKERJA

1. Bahan

Bahan yang digunakanadalah kertas garing,asam nitrat pekat, TOPO 0,05 M, asam askorbat 5 %, larutan kompleks I, larutan kompleks II , Buffer, Bromo padap, larutan alamin 336 % ( tri-n-octylamin), larutan arsenazo III 0,1 M, larutan Th 100 ppm.

2. Alat yang digunakan : a. ScintillationSPP 2 NF b. Spektrophotometer

c."ScientillationAlpha Counter" SAC -R5 Eberline

3.a. Pengambilan contoh air untuk radioanuklida diambil sebanyak 15 liter dengan memasukkan jerigen menghadap ke hulu sungai clan pada setengah ke dalaman sungai. Selanjutnya di dalam air tutup jerigen di buka , setelah air masuk jerigen ditutup kembali. Sebelum dilakukan preparasi air ditambahkan HNO3 sampai pH <2, untuk analisisU diambil 5 liter clandi kisatkan sampai 25 cc.

b. Pengambilan contoh endapan sungai dilakukanpacta dasar sungai clandi bagian yang alirannya aktif Contoh diambil 2 kg yang berukuran lempung sampai pasir, kemudian dikeringkan dengan panas matahari. Selanjutnya di 'remas clan

(4)

dikuartering sampai 500 gram, serta diayak dengan ayakan80 mesh clandiambil 50 gram. Sebelum dikeringkan radioaktivitasnyadiukur dengan SPP 2 NF.

e. Pengambilan eontoh tanah dilakukan pada ke dalaman 30 em di bawah permukaan tanah sebanyak 2 kg. Kemudian dipreparasi, dikeringkan dengan panas matahari serta diremas clandikuartering sampai 500 gram, diayak dengan ayakan 80 mesh clan diambil 50 gram. Selanjutnyadi kirimke laboratorium.

4. Analisis

a. Penentuan uranium

Larntan yang mengandung uranium sebanyak 200 JlI, dimasukkan ke dalam gelas piala, diuapkan sampai kering, ditambahkan asam nitrat 0,5 M sampai larnt, lalu dimasukkan ke dalam labu koeok, asam askorbat 5 % sebanyak 5 ml ditambahkan ke dalam labu koeok kemudian 2 ml, NAF 2 % clan akhimya 5 ml TOPO 0,05 M. Dikoeok selama 1 menit, biarkan 5 menit sampai rase organik terpisah dengan baik. Fase organik sebanyak 2 ml, dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml, kemudian ditambahkan : 1 ml kompleks II, 2. ml bromo padap 0,05 % clan 1 ml Buffer Tri Ethanol Amin pH = 8,35 setiap penambahan buffer pereaksi Ireagen dilakukan pengoeokan terlebih dahulu, didiamkan 10 menit, ditambahkan alkohol absolut sampai di bawah tanda garis, lalu ditepatkan dengan aquades. Serapan uranil-bromo padap diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 574 nm. Pada

analisis ill diperlukan blanko yang dikeIjakan sarna dengan eontoh . Dari basil analisis diperoleh kadar U dalam ppm, kemudian di ubah ke dalamBq/l sebagaiberikut (2)

~Sp) = A..N. = 0,6931TII2x 1 grl A x N

~Sp) = 0,6931T112 x 1 gr/A . N

~Sp) = Aktivitas spesifik (pelurnhan I detik. gr )=(BequereVgr =Bq Igr)

N = Bilangan Avogadro = 6,025 x 10 23 TII2 = waktu paro U 238= 4,47 X 109 tahun A = nomor atom U 238= 238

AnalisisFluorimeter diperoleh x ppm

=

X ugr/l U238

~

Sp)

=

Xugr/l x 10-6 X gr A (Sp) x Bq/gr

=

Bq/l

(5)

Contoh perhitungan : ~sp)

=

A. N. = 0,6931T1/2 X IgrlA. N 0,693(1)(6,025 x 1023 ) ~Sp) = = 3,9. 103peluruhan/detik.gr (Bq/gr ) (4,47x 1O9)(238)(360x24x3600) Misal U (U-238) = 18,5 ppm = ~gr/l 10-6 gr = 18,5 ~gr/l X X 3,9 X103Bq Igr = 4,0 X 10 -5 Bq/l l~gr b. Penentuan torium

Contoh dengan konsentrasi 2-10 ug/ml dipipetkan sebanyak 1 ml ke dalarn gelas kocok , ditambahkan 10 ml HC 16M clan 10 mllarutan alamin -356 10 % , dikocok selama 10 menit clan rase anorganik ditambahkan 5 ml TOPO 0,05 M,

dikocok kembali selama 10 menit . Selanjutnya rase organik sebanyak 5 ml,

dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml ditambahkan 1 ml asam askorbat 1 % , 4 ml asam oksalat 8 % , dikocok clandidinginkansampai temperatur karnar. Ke dalarn larutan ini di tambahkan 1 ml arsenazo III 0,1 % ditepatkan sampai tanda garis dengan HC 16M, dikocok sampaihomogen , lalu diukur dengan spektro photometer pada panjang gelombang 660 nm. Warna akan stabil antara 15 menit sampai2 jarn .

Dan hasil analisis dengan AAS diperoleh data dalarn ppm, untuk selanjutnya diubah ke dalam Bq/l sarna seperti perhitungan di atas, hanya mengganti nomor atom U

-

238 menjadi nomor atom Th-232.

Contoh perhitungan :

A (Sp)= A. N. = 0,6931T1/2 X Igr/A.N

T1/2= Waktu para Th-232 = 1,4 X 10 9 tahun

0,693(1)(6,025 X 1023 )

~Sp) = = 4,1. 104 peluruhan 1 detik. gr =Bq/gr (I,4xlO 9 )(232)(360 X24X3600 )

Misal Th ( Th-232) = 18,5 ppm = ~gr/l

(6)

gr. 10-6

~Sp) = 18,5~gr/lx x 4,1X104Bq/gr

l~gr

= 75 X 10-8, Bq/l

c. Penentuan radium

Confab air sebanyak 50 ml yang dimasukkanke dalam erlenmeyer dikisatkan sampai terbentuk endapan. Selanjutnya dikungkung selama 1 bulan. Dengan cara ini diharapkan tercapai kesetimbangan radioaktif antara radium clan gas radon yang terbentuk. Gas radon yang berada dalam erlenmeyer dipindahkan ke dalam tabung sintilasi(vol

=

500 ml ) yang telah divakumkan. Setelah didiamkan selama 3-3,5 jam, dicacah dengan alat sintilasi alpha counter SAC-R5 Eberline. Hasil pengukuran yang diperoleh adalah gas Radon. Dalam reaksi Kimia dapat diperoleh sebagai berikut :

Ra -226 ~ Rn 222 3,8 hari

+ 2 He 4

Dalam reaksi di atas dapat dihitung Radium(Ra-226)

d. Pengukuran paparan radiasi dilakukan dengan alat Scintillation SPP 2 NF di 12 titik lokasi kegiatan Penelitian Penambangan, sepanjang sungai Rirang clan 18 titik lokasi di terowongan Remaja serta sekitar kolampenyimpananlimbah di Lemajung.

BASIL DAN BABASAN 1. Air sungai

Di Rirang

Hasil pengukuran radioaktivitas uranium dalam air sungai tahun 1997 berkisar (0,021

-

0,110 ) Bq/l (Gambar 3), tertinggi pada lokasi As-I. Bila

dibandingkan dengan pengukuran tahun sebelumnya tertinggi sebesar 0,116 Bq/l pada lokasi As-4 (3,4), lebih tinggi dibandingkan dengan data pengukuran tahun 1997. Hal ini teIjadi karena confab air sungai ini (As-I) berada pada bagian hulu sungai sekitar kegiatan utama Rirang yaitu penelitian penambangan uranium. Sehingga patut diduga bahwa kenaikan aktivitas kegiatan di lokasi kegiatan utama meningkatkan radioaktivitas pada lokasi tersebut. Nilai ini masih dibawah NBD (Nilai Batas Dosis ) tertinggi yang diijinkan yaitu 4 Bq/l, tercantum dalam Kep. DiIjen BATAN No.293/DJNII/ 1995(5).

(7)

Hasil pengukuran radioaktivitas torium dalam air sungai tahun 1997 berkisar (0,131-0,879) Bq/l (Gambar 4), tertinggi pada lokasi As-5. Hal ini disebabkan air sungai contoh As-5, berasal clarilokasi kegiatan utama Rirang. Dapat diduga bahwa kenaikan aktivitas di Rirang meningkatkan radioaktivitas di lokasi As-5. Bila dibandingkan dengan penguknran tahun sebelumnya tertinggi sebesar 1,025 Bq/l (3,4) jauh lebihtinggi dari tahun 1997. Radioaktivitasini masih di bawah Nilai Batas Dosis

(NED) tertinggi yang diijinkan yaitu sebesar 4 Bq/l yang tercantum dalam Kep. DIRJEN BATAN No. 293/DJMI/1995 (5)

Hasil pengukuran tingkat radioaktivitas radium tahun 1997 dalam air sungai berkisar (0,357-2,310) pCi/I (Gambar 5), tertinggi di lokasi As-7. Contoh air sungai di lokasi tersebut juga berasal dari lokasi kegiatan utama di Rirang. Sehingga patut diduga radioaktivitas di lokasi As-7 cukup tinggi. Bila dibandingkan dengan pengukuran tahun sebelumnya(1996), tertinggi di lokasi (As-2) sebesar 5,523 pCi/l (3,4)jauh Iebih tinggi dari tahun 1997. Nilai ini masih dibawah Nilai Batas Dosis

tertinggi yang diijinkan yaitu sebesar10 pCi/l( 6 ). . Dari evaluasi di atas tingkat

radioaktivitas uranium, torium dan radium dapat dinyatakan allan untuk lingkungan sekitar Rirang.

Di Eko Remaia

Hasil pengukuran tingkat radioaktivitas uranium dalam air sungai berkisar antara (0,021

-

0,168) Bq/l (Gambar 6) yang tertinggi pada lokasi As-I. Contoh air sungai berasal dari terowongan Remaja Kalan. Walaupun kegiatan di Terowongan Remaja menurun, tetapi lokasi tersebut merupakan daerah mineralisasi uranium. Bila dibandingkan dengan pengukuran sebelumnyanilai radioaktivitas di lokasi tersebut tertinggi pada lokasi As-1 yaitu sebesar 0,720 Bq/l (3,4).Sehingga patut diduga bahwa lokasi tersebut tingkat radioaktivitas uraniumnya cukup tinggi. Tetapi nilai ini masih di bawah Nilai Batas Dosis tertinggi yang diijinkan yaitu sebesar 4 Bq/l yang tercantum dalam Kep. DirjenBATAN No.293/ DJMI/ 1995. (5)

Hasil pengukuran tingkcrt radioaktivitas Torium dalam air sungai tahun 1997 berkisar antara (0,050-0,879) Bq/l (Gambar 7) tertinggi di lokasi As-5. Hal ini disebabkan karena lokasi tersebut dekat dengan tempat kolam penyimpan limbah pengolahan uranium Lemajung Kalan yang selalu menerima Iimpahan air kolam penyimpan limbah bila hujan turun secara terns menerus yang tingkat

(8)

radioaktivitasnya cukup tinggi. Bila dibandingkandengan tahun sebelumnyatertinggi sebesar 4,3 Bq/l di lokasi As-1(3,4), l~bih tinggi dibandingkan dengan tahun 1997. Sehingga patut diduga bahwa di lokasi tersebut tingkat radioaktivitas toriumnya cukup tinggi.

Hasil pengukuran tingkat radioaktivitas radium dalam air sungai tahun 1997 berkisar antara 0,081

-

1,620 pCi/l (Gambar 8) tertinggi di lokasi As-2. Hal ini disebabkan karena air sungai di lokasi tersebut berasal daTIair terowongan Remaja Kalan. Walaupun kegiatan di lokasi tersebut sudah menurun, tetapi lokasi tersebut merupakan daerah mineralisasai uranium. Sehingga patut diduga pada lokasi As-2 radioaktivitasnyalebihtinggi dibandingkan dengan lokasi lainnya.Bila dibandingkan dengan tahun 1996 tertinggi sebesar 5,63 pCi/l pada lokasi As-5 (3,4),lebih tinggi dibandingkan dengan radioaktivitas tahun 1997. Hal ini disebabkan karena pada tahun 1996 aktivitas kegiatan di terowongan Remaja cukup tinggi.

Dari evaluasi di alas radioaktivitas uranium,torium clanradium di Eko Remaja Kalan cukup aman di lingkungan sekitar Eko Remaja Kalan

2. Endapan sungai Di Rirang

Hasil pengukuran tingkat radioaktivitas uranium dalam endapan sungat tahun 1997 di Rirang berkisar antara (0,010-0,249) Bq/gr (Gambar 9), tertinggi di lokasi L-7R. Hal ini teIjadi karena hujan yang turun terns menerus selalu mengikis tanah pada lokasi kegiatan utama penelitian penambangan di Rirang. Kemudian tanah terbawa aliran sungai serta mengenap pada dasar sungai di lokasi tersebut. Sehinggadapat dimungkinkanbahwa radioaktivitas di lokasi L-7 lebih tinggi di bandingkan dengan lokasi lainnya. Tetapi nilai ini masih di bawah pengukuran tahun sebelumnya, yaitu sebesar 0,320 Bq/gr di lokasi L-1R(3,4). Sehingga masih dinyatakan aman untuk lingkungan sekitar Rirang.

Hasil pengukuran tingkat Radioaktivitas torium dalam endapan sungai tahun 1997 berkisar antara ( 0,004

-

0,0274) Bq / gr (Gambar 10), tertinggi di lokasi L-5R. Hal ini teIjadi karena tanah yang berasal daTIlokasi kegiatan utama penelitian penambangan terbawa aliran air hujan clan mengenap pada dasar sungai. Sehingga patut diduga lokasi L-5R lebih tinggi dibandingkan lokasi lainnya.Tetapi nilai ini

(9)

masih di bawah tingkat radioaktivitas sebelumnya yaitu sebesar 0,172 Bq/gr, di lokasi L-l (3,4).Sehinggauntuk endapan sungai di lingkungan Rirang dinyatakan aman

untuklingkungansekitamya.

Di Eko Remaia

Hasil pengukuran tingkat radioaktivitas uranium pada endapan sungai tahun 1997 berkisar antara (0,016

-

0,282) Bq/gr (Gambar 11), tertinggi di lokasi L-3. Hal ini disebabkan akibat hujan turun secara terns menerus, yang berakibat longsoran tanah daTI sekitar terowongan Remaja jatuh ke sungai, sehingga patut diduga longsoran tanah daTI sekitar terowongan Remaja akan mengenap pada dasar sungai serta meningkatkan radioaktivitas U pada endapan sungai. Bila dibandingkan dengan pengukuran tahun-tahun sebelumnya tertinggi sebesar 0,196 Bq/gr (3,4),nampak lebih rendah dibandingkan dengan tingkat radioaktivitas tahun 1997. Sehingga perlu dipantau terus-menerus pada lokasi tersebut, walaupun sampai saat ini masih cukup aman untuk lingkungansekitamya.

Hasil pengukuran tingkat radioaktivitas torium tahun 1977 berkisar antara (0,05-0,10) Bq/gr (Gambar 12). Tertinggi di lokasi L-3. Hal ini teIjadi karena lokasi tersebut dekat dengan Iokasi terowongan Remaja yang merupakan daerah rnineralisasi U cukup tinggi, sedangkan Th merupakan anak luruh U(7). Nilai ini nampak lebih rendah dibandingkan dengan tahun pengukuran sebelumnya(1996) sebesar 0,059 Bq/gr (3,4).Dari basil evaluasi di atas masih dapat dinyatakan cukup aman bagi lingkungansekitamya.

3. Tanah Di Riran2

Hasil pengukuran tingkat radioaktivitas uranium tahun 1997 pada tanah berkisar antara (0,164-0,375) Bq/gr (Gambar 13), tertinggi di lokasi T-2. Hal ini

teIjadi karena lokasi tersebut dekat dengan lokasi kegiatan utama penelitian penambangan. Sehingga patut diduga bahwa lokasi T-2 lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi lainnya.Nilai ini masih nampak lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya ( tahun 1996), sebesar 0,388 Bq/gr pada lokasi T-l(3,4). Jadi masih dapat dinyatakan aman bagi lingkungan sekitamya.

(10)

Hasil pengukuran tingkat radioaktivitas torium pada tanah berkisar rata-rata 0,054 Bq/gr (Gambar 14). Hal ini teIjadi karena semua lokasi tersebut dekat dengan lokasi kegiatan utama penelitian penambangan. Nilai ini nampak lebih rendah dibandingkan dengan pengukuran radioaktivitas tahun sebelumnya(1996),yaitu sebesar 0,059 Bq/gr (3,4). Sehinggamasih dinyatakan aman bagi lingkungan sekitarnya.

Di Eko Remaia

Hasil pengukuran tingkat Radioaktivitas uranium tahun 1997 pada tanah berkisar antara (0,083-0,278) Bq/gr ( Gambar 15) tertinggi di lokasi T-12K. Hal ini terjadi karena lokasi tersebut dekat dengan lokasi pengolahan U di Lemajung, Kalimantan Barat. Sehingga dapat dimungkinkan lokasi T-12K lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi lainnya.Tingkat radioaktivitas ini di alas radioaktivitas tahun sebelumnya(1996), yaitu sebesar 0,161 Bq/gr (3,4). Sehingga lokasi ini hams dipantau secara terns menerus,

walaupun tidak menimbulkanmasalah bagi lingkungan sekitarnya.

Hasil pengukuran tingkat radioaktivitas torium tahun 1997 berkisar rata-rata 0,050 Bq/gr ( Gambar 16). Hal ini teIjadi karena semua lokasi tersebut merupakan daerah mineralisasi U, sedangkanTh merupakan anak luruh U (7). Nilai radioaktivitas ini masih di bawah radioaktivitas tahun sebelumnya (1996), yaitu sebesar 0,161 Bq/gr (3,4).Dari basil evaluasi di alas radioaktivitas tanah masih dinyatakan aman bagi lingkungan sekitarnya.

4. Paparan radiasi

Paparan radiasi di 18 titik lokasi di terowongan Remaja dan Lemajung tertinggi di Lokasi T-1OK( Gambar 17) yaitu di dekat pengolahan limbah uranium Lemajung sebesar 1,074 uSv/jam. Nilai Batas Dosis yang diijinkan sebesar 5 uSv/jam (5). Jadi

masih di bawah NBD yang dijinkan, sehingga dinyatakan cukup aman untuk lingkungan sekitar Eko Remaja Kalan..

Paparan radiasi di 12 titik lokasi di lokasi penelitian penambangan dan sepanjang sungai Rirang, tertinggi di lokasi T

-

lR ( Gambar 18 ) yaitu di dekat

penelitian penambangansebesar 0,752 uSv/jam. Nilai ini masih di bawah Nilai Batas Dosis (NAB) yang dijinkan sebesar 5 uSv/jam (5)sehingga dinyatakan cukup aman untuk lingkungansekitar Rirang.

(11)

SIMPULAN

Hasil penentuan tingkat radioaktivitas uranium, torium radium pacta air clan endapan sungai serta tanah clan paparan radiasi yang diambil daTi lingkungan sekitar Rirang clanEko Remaja Kalan Kalimantan Barat, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Air sungai

Radioaktivitas uranium, torium, radium pacta air sungai di Rirang yang dekat dengan lokasi kegiatan penelitian penambangan uranium cenderung lebih besar dibandingkan dengan lokasi-Iokasi lainnya kecuali Radium yang berasal daTi

kegiatanlaindi hulusungaiRirang.Tetapitingkatradioaktivitastersebutmasaihdi

bawah NilaiBatas Dosis (NBD) yang diijinkansebesar 4 Bq/l(5)

Radioaktivitas uranium, torium, radium pacta air sungai di Eko Remaja cenderung lebih besar pacta As-I, As - 5 clanAs-2, hal ini disebabkan karena air sungai berasal terowongan. Tetapi tingkat radioaktivitas tersebut masih di bawah Nilai Batas Dosis (NED) yang diijinkansebesar 4 Bq/l (5)

2.Endapan sungai

Tingkat radioaktivitas uranium clantorium dalam endapan sungai di Rirang lebih besar daTipacta air sungai, clan masih di bawah basil pengukuran sebelumnya. uranium tertinggi di lokasi L- 7R sedangkan torium tertinggi di lokasi L-5R.

Tingkat radioaktivitas uranium clantorium dalam endapan sungai di Eko Remaja Kalan lebih rendah daTi pacta air sungai, clan masih di bawah basil pengukuran sebelumnya.Uranium tertinggi di lokasi L-3K sedangkan torium tertinggi di lokasi L-3K.

3. Tanah

Tingkat radioaktivitas uranium di Rirang tertinggi di lokasi T-2R, sedangkan torium rata-rata pacta semua lokasi berkisar 0,054 Bq/g, tetapi tingkat radioaktivitas ini masih di bawah pengukuran tabun sebelumnya.

Tingkat radioaktivitas uranium di Eko Remaja Kalan tertinggi di lokasi T-12K, sedangkan torium pacta semua lokasi rata-rata berkisar 0,050 Bq/g. Tetapi tingkat radioaktivitasini masih di bawah pengukuran tahun sebelumnya.

159

(12)

4. Tingkat paparan radiasi di Lingkungan Rirang clan Eko Remaja Kalan masih di bawah NED (Nilai Batas Dosis) yang dijinkan, sehingga dapat dinyatakan aman bagi para pekerja clan lingkungan sekitarnya.

5.Kecenderungan kenaikan Radioaktivitas di Rirang akibat adanya kegiatan Penelitian Penambangan yang relatif cukup kecil, clan masih di bawah pengukuran sebelumnya. Untuk di Eko Remaja Kalan yaitu sekitar terowongan Remaja clan Pengolahan U di Lemajung, karena tidak ada kegiatan kecenderungan Radioaktivitas menurun clan di bawah pengukuran sebelumnya. Sehingga untuk kedua lingkungan tersebut di atas dinyatakan cukup aman.

DAFTAR PUSTAKA

1. BAT AN, SK. DIRJEN BATAN No.446/DJ/X/1994. Tentang Pedoman Teknis Upaya Pengelolaan Lingkungan untuk usaha atau kegiatan di Bidang Nuklir.

2. SOETOMO JATIMAN" Dasar-dasar Fisika Radiasi ", (Diklat Proteksi Radiasi BATAN) (1998)

3. PAHALA TOT & SIHOMBING W, "Pengukuran Komponen Lingkungan Fisik-Kimia di Rirang Kalimantan Barat Tahun 1995", Eksplorium No.101IXVII/95. 4. ACHMAD SOROT SOEDIRO. & EEP DEDI, Radioaktivitas Lingkungan di

Sekitar Rirang Kalimantan Barat tahunl996. Prosiding Seminar Pranata Nuklir clan Litkayasa PPBGN (1998).

5. BATAN, KEP. DIRJEN BATAN No.293/DJNII/1995. Tentang Baku Tingkat Radioaktivitas di Lingkungan (1995).

6. IAEA, Management of Waste From The Mining and Milling of uranium and torium ores, Safety Series No. 44 Vienna (1976)

7. LEVINSON AA, Introduction to Exploration Geochemistry, Calgary Alberta Apllied Publishing Ltd (1974).

(13)

s. ~ .~ ~ \ I ~

)

i.-t( Pp-A INDEKS U~O KM t D LOKASI KElUA KETERANGAN ~ : Sungai n ---n; TeJVW1lngan : Jabn LOKASI CONTOH C : Tanah, Rumput . : J>aparanradWi . : Air, Endapan Sun.,v;rl

I. : GUDANG DINAl\nT n : CAMP REMAJA m: CAMPEFKA IV : GEDUNG PENGOLAHAN V : CAMP LEMAJUNG \~K/ F\

~'-1

5 ~ aJ \ u

f

TRK7 'X' 685 " 565 ~ 595

+-Gambar 1. Peta Lokasi Pengambilan Contoh Pemantauan LingkunganKalan 161

(14)

-;;-::'::::-,. s.~- - ~ - - - - ~ ~ ,~-~,,~,"", 0 ~ - .~~-~ ~~

-

-- -

-.

~~»~,,-0 ~ \ . f I, ,

~

') ~ \ ' ~

'"

,

5.RirQ ~300 O,SKm I

u

/

~. 5 ~.,. .... ~ ,r'~'-" :::"" ' I' '-.-1/ I. .'1, I ...', ,..~-

.-Gambar 2. Pengambilan Contoh Air, Endapan Sungai, Tanah dan Rumput di Rirang Keterangan:"'" 1.: Lokasi Contoh RumputfTanah No.1

(15)

0.12 0.1 :'::' 0.00 0-!!!. ::) CII 0.06-.:!! °;; ~ < 0.04- 0.02-a ';" ~ <II «

Gambar 3 : Aktivasi U pad a air sungai di sekitar Rirang

---. ---1.2 ----.-~ 0.8 "5-!!!. .c 'in 0.6 .:!! "> ~ c:( 0.4 ... (J) T ~ ~ ~ ~ Tbi ~ ~ ... (J) ... (J) (') N , <II « '<t IJ) VI « «<II «<II

Gambar 4 : Aktivasi Th pad a air sungai di sekitar Rirang

163 ... (J).......(J) <D ... ,;, w « « Lokasi Contoh T-T ... ... ... ... ... (J) (J) (J) (J) (J) .... .... .... .... N, (')

.

'<t

.

IJ) <D ... ,

.

W VI VI VI « « VI <II « « « « Lokasl Contoh a .... , <II «

(16)

Gambar 5 : Aktivitas Ra pada air sungai di Sekitar Rirang 0.02 0.18 0.16-0.14

-

0.12

:t

01

-

. :J 1/1 .:! 0.00 '> ~ < 0.06-0.04 0 ~ t-O) ~ t-O) ~ t-O) ~ t-O) ~ t-O) ~ t-O) Lokasi contoh ~ , N rh < ('1 rh < "'3" rh < 10 rh < <D rh < IJ) <

Gambar 6: Aktivitas U pada air sungai di sekitar Remaja dan Lemajung

6 5- 4-:::

-u

=-'-' 3-B

2

1. 0 V) '"

t-

V) '"

t-

V) '"

t-

V) '"

t-

V) '"

t-o, 0, 0,

-

a-. a-. 0, a-.-- 0, a-.

-

0, 0, 0, 0,

-

0, 0, 0,

-- -

0,

'7 N M .... V) '" r:- Lok'lSi contoh

(17)

5 ~ ,.... 0> ~ ,.... 0> ~ --<?'" .q: ,.... 0> ~ --'f'" .q: ,.... 0> ~ --LQ '" .q: 1-0> ~ ,.... 0> Kode lokasl 4.5- 4-3.5 "a-m 3 .c. I-'" 2.5 .:!! :;E 2 ~ oct 1.5 0_5 0 ~ JJ .q: --('oj .;, .q: «) JJ .q:

Gambar 7: Aktivitas Th padaair sungai di sekitar

Remaja dan Lemajung

6 5

-

4 0::

~

0\1 0:: 3-'" .:!! '> ~ oct

2-Gambar 8 : Aktivitas Ra pada air sungai di sekitar

Remaja dan Lemajung

165 0 ,.... ,.... ,.... ,.... ,.... ,.... 0> -- 0> -- 0> 0> -- 0> -- 0> ('oj C') '<t LQ «) Lokasi Contoh JJ .;, JJ JJ '" JJ .q: .q: .q: .q: .q: .q:

(18)

0.1 0.35 0.3 0.25 ~ ilJ 0.2

-::) 1/1'" ~ 0.15 ~ « 0.05

Gambar 9 : Aktivitas U pad a endapan sungai di sekitar Rirang 0.02 0.18 0.16 0.14 15; 0.12-;g

-

0.1 .c

I-!

0.00 "> ~ « 0.06. 0.04-0 ~

r-

(]) ~

r-

(]) ~

r-

(]) ~

r-

(]) ~

-.

Ii? J r-(]) r-(])-. r-(]) -. ... .-J N .-J (V) .-J 'f .-J (!) .-J r-.-J Lokasl Contoh

Gambar 10 : Aktivitas Th pada endapan sungai di sekitar Rirang 0 r- r- r- , r- r- r- r-(]) (]) (]) (]) (]) (]) (])

-.

-.

-.

-.

-.

-'

-.

... N (V) 'f lO (!) r-.-J .-J .-J .-J .-J .-J .-J Lokasi Contoh

(19)

~

r-

CJ) ~

-C? ...J r-CJ) ~

r-

CJ) ~

-Ii? ...J r-CJ) ~

r-

CJ) N ~ "<t~ (!)~ Lokasl Contoh

Gambar 11 : Aktivitas U pada endapan sungai di sekitar Remaja dan Lemajung

0.3 0.25 1i; 0.2- 0-!!!. f3. 0.15 1/1 S ~ c:( 0.1 0.05 r-CJ) ~

r-

CJ) Lokasi Contoh (!) ~

Gambar 12 : Aktivitas Th pada endapan sungai di sekitarRemaja dan Lemajung

167 90.. 80 70 't::' 00 ;:) 1/1 50-:!:! .::: :iC 40 c:( 30 20 1 0 -0 r- t- r- r-CJ) CJ) CJ) CJ)

-

-

N

-

(Y)

-

"<t

-Ii? ...J

(20)

~

e-

0.25 m

-

::> 0.2-III S ";;: ~ 0.15 « C,0.04 ;g

-~ 0.03 III IV

-"> ~ « 0.02 0.4 0.35 0.3 0.1 o.a:; 0-~ r-0> ~ 0>r- ~

-

r-0> ~

-

r-0> ~ 0> r-..: N..: (')..: ~ ..: l()..: Lokasi Contoh

Gambar 13 : Aktivitas U pada tanah di sekitar Rirang

0.06

o.a:;

0.01

Gambar 14 : Aktivitas Th pada tanah di sekitar Rirang

0

r- r- r- r-

r-0> - 0>

-

0>

-

0>

-

0>

N (') l() Lokasi Contoh

(21)

0.3 0.25

-

... CI tT In ::) 0.15 UI .:! os:

~

0.1 0.2 0.05

Gambar 15 : Aktivitas U pada tanah di sekitar Remaja di Lemajung 0.3

0.35--

0.25-... CI tT In 0.2-.&: .... ~ 0.15-:t:::> ~ c( 0.1 a.as

Gambar 16 : Aktivitas Th pada tanah di sekitar Remaja dan Lemajung

169 0, I , r--,- r rI- i -.

-.

-. -. -. -. -. -. -. -. -. -.

't a N C? IO !D r- t9 q> N I- I- I-Lokasi Contoh 0 -.

-.

-. -. -.

-. -. -. -. -. -.

N C? 't !D r- t9 q> u;> a N I- I- I- I-Lokasi Contoh

(22)

1 -~~i \t i! 11; ~ii 1.2 E ~ 08~ > . (I) :::J °jjj <II ' ::s 0.6-1 r;. I c I :!! [ O.4j :. ! 0.2 a ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ N ~ ~ ~ ~ ~ N ~ ~ ~ ~ ~ ~ @ 0 ~ N ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ Lokasi Contoh

Gambar 17 : Lokasi tempat di Eko Remaja Kalan Vs Paparan Radiasi

0.8 0.1. 0,7 E 0.6 <II '§' tg 0.5 iii <II ::s 0.4 <II 0::

~

0.3 [<II 0.. 0.2 L-1R L-2R L-3R L-4R L-5R L-6R L-7R T-1R T-2R T- T- T-3R 4R 5R Lokasi Contoh

Gambar 18 : Lokasi Tempat Penelitian Penambangan di Rirang Vs Paparan Radiasi

III ':" " it ." . 'l: !, i W ]; t "I' '.1 IT: ' iO" p:.Hi!

(23)

DISKUSI Pertanyaan

1. Rusydi

Apakah Tindakan yang anda lakukan hila anda mendapatkandalam pemantauan

radioaktivitasme1ampauiambangbatashilapengolahansedangberoperasi.

Jawaban

Apabila NOB (nilai batas dosis) pada air sungai melampaui batas, maka terlebih dahulu di lakukan evaluasi dari mana sumber dampak tersebut. Apabila berasal dari kegiatan maka sumber dampak dikelola terlebih dahulu sebelum dialirkan ke badan sungai. Misalnya pada pengolahan U di Lemajung, dengan menetralkan dengan Ca(OH)z + NaOH. Apabila tetap tinggi radioaktivitasnya, maka pengolahan U di stop untuk sementara, setelah kondisi netral pengolahan dapat dilanjutkan kembali..

Pertanyaan 2. Retno W.

SPP2NF sebagai alat pengukur radioaktivitas lingkungan, apakah tidak ada metoda analisis kimia untuk radioaktivitas di udara, clan berapa ambang batas dengan pengukuran SPP2NF.

Jawaban

Metoda pengukuran udara adalah menggunakan air sampler. Penelitian kami pada saat ini hanya menggunakan SPP2NF yaitu untuk mengukur paparan radiasi di titik lokasi yang diukur, clanberapa yang diijinkanditempat tersebut.

NOB (Nilai Batas Dosis) yang diijinkantercantum pada SK Dirjen

-

BATAN No. PN. 03/160/0J/89, NOB tidak me1ebihi5 mSv/Tahun untuk umum atau 0,57 mSv/jam, untuk pekeIja radiasi 50 mSv/th= 5,7 mSv/jam.

Pertanyaan

3. Rusmadi

Berapa nilai radioaktivitas lingkungan sebelum ada kegiatan penambangan 7, Berapa peningkatan setelah ada kegiatan penambangan7

Penelitian ini dilakukan pada tahun anggaran 1997/1998 hingga tahun 2000, alat a, J3 , y rusak basil penelitian apakah dapat dikatagorikan mencapai sasaran 7

Seperti kita ketahui lingkungan menyangkut fallah, air clanudara. Dalam penelitian ini radioaktivitas udara hanya diukur dengan SPP2NF, berapa ambang batas yang diperbolehkan clanapakah tidak ada cara lain untuk pengukurn radioaktivitas di udara 7

Jawaban

Radioaktifitas lingkungan sebelum ada kegiatan akan mengalarni kenaikan untuk semua pameter setelah ada kegiatan (dapat dilihat pada Grafik 3 s.d. 18).

a, J3, y hanya merupakan sebagian kecil dari data secara keseluruhan, jadi dapat dikatagorikan mencapai sasaran.

Jawaban sarna seperti pada pertanyaan Retno. W. 171

(24)

Pertanyaan 4. Tati Herjati

Dalarn pengukuran tingkat radiasi rnernpergunakan alai scintilasi SPP2NF, bagairnana

cara rnengkalibrasialai tersebut, apakah anda rnengkalibrasisendiri. Jawaban

Alat scintilasi SPP2NF dikalibrasi di P3KRBIN Pertanyaan

5. Sri Widarti

Pada transparan yang ditayangkan tidak terlihat cara analisis Th, karni sebagai analis ingin tahu bagairnana cara rnenganalisisdan dengan alai apa ?

Jawaban

Analisis dilakukan dengan ekstraksi rnenggunakan TTA (Thenoil Trifluoro Aseton), dengan alai Spektrofotorneter CECIL SERIES4000

Gambar

Gambar 1. Peta Lokasi Pengambilan Contoh Pemantauan LingkunganKalan 161
Gambar 2. Pengambilan Contoh Air, Endapan Sungai, Tanah dan Rumput di Rirang
Gambar 3 : Aktivasi U pad a air sungai di sekitar Rirang
Gambar 5 : Aktivitas Ra pada air sungai di Sekitar Rirang 0.020.180.16-0.14-0.12:t01-.:J1/1.:! 0.00'&gt;~&lt; 0.06-0.04 0 ~ t- O) ~ t- O) ~ t- O) ~ t- O) ~ t- O) ~ t- O) Lokasi contoh ~ , N &lt; rh ('1 &lt; rh &#34;'3&#34;&lt; rh 10&lt; rh &lt;D&lt;rh &lt;
+7

Referensi

Dokumen terkait

Koreksi asidosis metabolik pada trauma pasien lebih baik dilakukan dengan resusitasi darah dan produk darah yang agresif dan pemberian vasopressor hingga surgical control

Oleh karena itu, pada tugas akhir ini dilakukan pengembangan sistem deteksi penyakit epilepsi berdasarkan data EEG menggunakan Empirical Mode Decomposition dan Interval

2) Menyiapkan konsep surat tugas peliputan dan SPPD untuk pranata humas. 3) Meminta naskah berita atau laporan peliputan kegiatan... Menjalankan tugas-tugas rutin administratif

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis suatu basil yang tahan asam

Padahal salah satu tujuan Caring Colours menggunakan social media sebagai alat marketing mereka adalah untuk membuat dan membanggun hubungan yang kuat dengan pelanggan agar

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian kitosan cangkang udang putih (Penaeus merguiensis) selama 14 hari pada tikus wistar betina pasca

Selan- jutnya tidak ada perbedaan rata-rata kadar hemoglobin (p=0,399) antara pa- sien meninggal dengan pasien hidup pada pasien gagal ginjal kronik, tidak ada hubungan antara

Berdasarkan permasalahan dan kebutuhan tersebut, dalam penelitian ini dikembangkan prototype mesin milling mini CNC 3-axis yang berukuran kecil dengan kontroller