• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PAKAR UNTUK IDENTIFIKASI JENIS PENYAKIT PADA PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI BERBASIS WEB.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM PAKAR UNTUK IDENTIFIKASI JENIS PENYAKIT PADA PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI BERBASIS WEB."

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

PADA PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI BERBASIS WEB

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh:

ADITYA TIRTA HERLAMBANG

NPM : 0834015028

Kepada

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

SURABAYA

(2)

Judul Tugas Akhir : SISTEM PAKAR UNTUK IDENTIFIKASI JENIS PENYAKIT PADA

TANAMAN KEDELAI BERBASIS WEB

Nama Mahasiswa : ADITYA TIRTA HERLAMBANG

NPM : 0834015028

Program Studi : TEKNIK INFORMATIKA

Jurusan : TEKNIK INFORMATIKA

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

I Gede Susrama, ST.,M.Kom. Sugiarto, S.KOM.

NIP / NPT. 19650731 199203 2001 NIP / NPT. 3 8702 11 03431 1

KETUA JURUSAN DEKAN

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirahim,

Syukur Alhamdulillahi rabbil ’alamin terucap kehadirat Allah SWT atas

segala semua karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir

dengan Judul : Sistem Pakar Untuk Identifikasi Jenis Penyakit Pada

Pertumbuhan Tanaman Kedelai Berbasis WEB.

Tujuan disusun Tugas Akhir ini adalah untuk menyelesaikan Program

Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknik

Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur. Selain itu, juga untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang

didapat oleh penulis selama menimba ilmu di perkuliahan.

Terselengaranya Tugas akhir ini juga berkat bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak, baik secara material maupun secara spiritual. Tak lupa penulis

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu hingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Ucapan terimakasih ini

penulis berikan kepada :

1. Syukur Alhamdulillahi rabbil ’alamin terucap kehadirat Allah SWT yang

sudah memberikan nikmat dan karunianya yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk berkuliah dan dapat menyelesaikan

perkuliahan hingga Praktek Kerja Lapangan ini dapat terselesaikan.

2. Kedua orang tua saya, Karuniawati yang paling saya cintai. Terimakasih

atas semua doa dan dukungan sehingga penulis dapat berkuliah dan dapat

menyelesaikan perkuliahan dengan terselesainya Skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, M.P. Selaku Rektor Universitas

(4)

4. Bapak Ir. Sutiyono, M.T. selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri.

5. Ibu Dr. Ir. Ni Ketut Sari, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika.

6. Bapak Gede Susrama, ST.M.Kom. selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan selama penulis mengerjakan

Tugas Akhir ini hingga selesai.

7. Bapak Sugiarto, S.Kom. selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan selama penulis mengerjakan

Tugas Akhir ini hingga selesai.

8. Teman-teman Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah bersama-sama menimba ilmu.

9. Terimakasih kepada semua pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu, yang telah memberika dukungannya selama penulis

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Semoga Allah SWT memberikan Kasih dan Karunianya untuk anda semua. Amin ya rabbal ’alamin. Terimakasih.

(5)

DAFTARISI

ABSTRAK Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI IV

DAFTAR TABEL X

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1.LatarBelakang ... Error! Bookmark not defined.

1.2. Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3.BatasanMasalah ... Error! Bookmark not defined.

1.4.Tujuan ... Error! Bookmark not defined.

1.5.Manfaat ... Error! Bookmark not defined.

1.6.Metodologi Penelitian... Error! Bookmark not defined.

1.7.Sistematika Penulisan ... Error! Bookmark not defined.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

2.1.Kedelai ... Error! Bookmark not defined.

2.2.MorfologiTanamanKedelai ... Error! Bookmark not defined.

2.2.1.Akar Error! Bookmark not defined.

2.2.2. Batang dan Cabang ... Error! Bookmark not defined.

2.2.3.Daun Error! Bookmark not defined.

2.2.4.Bunga ... Error! Bookmark not defined.

2.2.5.Buah Error! Bookmark not defined.

2.3. Penyakit Kedelai ... Error! Bookmark not defined.

2.4. Sistem Pakar ... Error! Bookmark not defined.

2.4.1. Manfaat dan Kelemahan Sistem Pakar . Error! Bookmark not defined.

(6)

2.4.3.Faktor Kepastian (Certainty Factr) ... Error! Bookmark not defined.

2.4.4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Certanity Factors ... Error!

Bookmark not defined.

2.5.Tentang PHP ... Error! Bookmark not defined.

2.6.Paket Database MySQL ... Error! Bookmark not defined.

2.6.1.Paket Optimal : PHPMyAdmin ... Error! Bookmark not defined.

2.6.2.Database MySQL ... Error! Bookmark not defined.

2.7.WordPress ... Error! Bookmark not defined.

2.7.1.API WordPress ... Error! Bookmark not defined.

2.7.2.Plugin WordPress ... Error! Bookmark not defined.

2.8.Data Flow Diagram (DFD) ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODA PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1. Langkah - Langkah Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.Analisis dan Perancangan Sistem ... Error! Bookmark not defined.

3.2.1.Data Flow Diagram ... Error! Bookmark not defined.

3.3.DiagramAlir ... Error! Bookmark not defined.

3.3.1.DiagramAlir User SistemPakar Penyakit Kedelai Error! Bookmark not

defined.

3.3.2.DiagramAlir Admin SistemPakar Penyakit Kedelai .. Error! Bookmark

not defined.

3.3.3.Kebutuhan Perangkat Keras ... Error! Bookmark not defined.

3.3.4. Kebutuhan Perangkat Lunak ... Error! Bookmark not defined.

3.4. Basis Pengetahuan ... Error! Bookmark not defined.

(7)

3.5.1.CDM ... Error! Bookmark not defined.

3.5.2.PDM Error! Bookmark not defined.

3.6.Perancangan Struktur Menu Progam ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV IMPLEMENTASI ... Error! Bookmark not defined.

4.1.Lingkungan Implementasi ... Error! Bookmark not defined.

4.2.Implementai Sistem ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1.Halaman Utama ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1.1.Sub Menu Sejarah Kedelai ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1.2.Sub Menu Budidaya Kedelai ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1.3.Sub Menu Manfaat Kedelai ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2.Halaman Diagnosa ... Error! Bookmark not defined.

4.2.3.Halaman Diagnosa Penyakit ... Error! Bookmark not defined.

4.2.4.Halaman Buku Tamu ... Error! Bookmark not defined.

4.2.5.Halaman Tentang Kami ... Error! Bookmark not defined.

4.2.6.Halaman Login ... Error! Bookmark not defined.

4.2.7.Halaman Dasbord Menu Admin WordPress ... Error! Bookmark not

defined.

4.2.8.Menu Jetpack ... Error! Bookmark not defined.

4.2.9.Menu Post ... Error! Bookmark not defined.

4.2.10.Menu Media ... Error! Bookmark not defined.

4.2.11.Menu Pages... Error! Bookmark not defined.

4.2.12.Menu Aparance ... Error! Bookmark not defined.

4.2.13.Menu Plugin ... Error! Bookmark not defined.

(8)

4.2.15.Menu Tools ... Error! Bookmark not defined.

4.2.16.Menu Settings ... Error! Bookmark not defined.

4.2.17.Menu Pakar Penyakit ... Error! Bookmark not defined.

BAB VUJI COBA DAN EVALUASI ... Error! Bookmark not defined.

5.1.Uji Coba ... Error! Bookmark not defined.

5.2.Uji Coba Menu User... Error! Bookmark not defined.

5.2.1.Menu Beranda... Error! Bookmark not defined.

5.2.3.Tampilan Sebelum Menu Gejala Penyakit ... Error! Bookmark not

defined.

5.2.4.Tampilan Menu Register ... Error! Bookmark not defined.

5.2.5.Konfirmasi emailsetelah registerberhasil ... Error! Bookmark not

defined.

5.2.6.Tampilan Menu Dasboard User ... Error! Bookmark not defined.

5.2.7.Menu DiagnosaPenyakit ... Error! Bookmark not defined.

5.3.Ujicoba Menu Admin ... Error! Bookmark not defined.

5.3.1.Menu Login ... Error! Bookmark not defined.

5.3.2.Menu Pakar Penyakit ... Error! Bookmark not defined.

5.3.2.1.Menu Gejala Penyakit ... Error! Bookmark not defined.

5.3.2.2.Menu Data Penyakit ... Error! Bookmark not defined.

5.3.2.3.Menu Input HubunganPenyakit ... Error! Bookmark not defined.

5.3.2.4.Menu LogOut ... Error! Bookmark not defined.

5.4.Evaluasi ... Error! Bookmark not defined.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

(9)

6.2.Saran Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Contex atau DFD Level 0.... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3.2 DFD Level 1 ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3.3 Flowchart proses Sistem Pakar ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3.5 Flowchart alir data admin ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3.6 CDM Pakar Penyakit ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3.7 PDM Pakar Penyakit ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3.5 Arsitektur Menu Progam ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.1 Halaman Utama ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.2 Halaman Sejarah Kedelai ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.3 Budidaya Tanaman Kedelai ... Error! Bookmark not defined.

(10)

Gambar 4.5 Diagnosa Penyakit ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.6 Buku Tamu ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.7 Tentang Kami ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.8 Menu Login Admin WordPress ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.9 Dasboard WordPress ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.10 Tampilan Jetpack... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.11 Statistik Jetpak... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.12 Menu Posts ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.13 Menu Media ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.14 Menu Pages ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.15 Menu Aparance ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.16 Menu Plugin ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.17 Menu User ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.18 Menu Tools ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.19 Menu Settings ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.20 Menu Pakar Penyakit ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 5.1 Menu Beranda ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 5.2 Menu Diagnosa Penyakit ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 5.2 Input Ciri Gejala Penyakit ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 5.3 Hasil dari Input Gejala Penyakit ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 5.4 Hasil detail Gejala Penyakit ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 5.5 Menu Login Admin ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 5.6 Dasboard WordPress ... Error! Bookmark not defined.

(11)

Gambar 5.8 Menu Gejala Penyakit ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 5.9 Menu Data Penyakit ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 5.10 Menu Hubungan Penyakit ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 5.11 Menu Log Out WordPress ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Macam dan Gejala Penyakit Tanaman Kedelai Error! Bookmark

not defined.

Tabel 3.1 Jenis Penyakit ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.1 Jenis Penyakit ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.2 Tabel Penyakit Data ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.3 Tabel Gejala ... Error! Bookmark not defined.

(12)

Judul : Sistem Pakar Untuk Identifikasi Jenis Penyakit Pada Pertumbuhan Tanaman Kedelai Berbasis WEB

Pembimbing 1: I Gede Susrama Mas Diyasa ,ST, M.Kom Pembimbing 2: Sugiarto , S.Kom

Penyusun : Aditya Tirta Herlambang

ABSTRAK

Tanaman kedelai dapat diserang berbagai macam penyakit, penyakit tersebut dapat diketahui dari gejala-gejala yang ditimbulkannya, akan tetapi untuk mengetahui secara tepat jenis penyakit yang menyerang kedelai tersebut, memerlukan seorang pakar/ahli pertanian. Sedangkan jumlah pakar pertanian terbatas dan tidak dapat mengatasi permasalahan petani dalam waktu yang bersamaan, sehingga diperlukan suatu sistem yang mempunyai kemampuan seperti seorang pakar, yang mana didalam sistem ini berisi pengetahuan keahlian seorang pakar pertanian mengenai penyakit dan gejala tanaman kedelai.

Pada penelitian ini dirancang sistem pakar berbasis web menggunakan basis aturan dengan metode certainty factor yang dimaksudkan untuk membantu petani dalam mendiagnosa penyakit tanaman kedelai. Sistem pakar diagnosa penyakit tanaman kedelai berbasis web yang telah dikembangkan mempunyai keunggulan dalam kemudahan akses dan kemudahan pemakaian.

Dengan fitur yang berbasis web yang dimiliki, sistem pakar untuk diagnosa penyakit tanaman kedelai yang telah dibangun dapat digunakan sebagai alat bantu untuk diagnosa penyakit tanaman kedelai dan dapat diakses oleh petani dimanapun juga untuk mengatasi persoalan keterbatasan jumlah pakar pertanian dalam membantu petani mendiagnosa penyakit tanaman kedelai.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan negara agraris. Sebagian besar penduduk

Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. Berbagai jenis tanaman

dibudidayakan oleh petani, tak terkecuali kedelai. Tanaman kedelai banyak

memiliki manfaat, diantaranya untuk membuat kecap, tahu, dan tempe. Sehingga

banyak petani Indonesia yang membudidayakan tanaman kedelai.

Sering kali petani mengalami kesulitan dalam membudidayakan kedelai

dikarenakan banyakpenyakit yang menyerang. Berbagai jenis penyakit tanaman

kedelai bermunculan. Tak sedikit jika petani tidak mengetahui penyakit apa yang

menyerang tanaman kedelai maka petani akan semakin kesulitan untuk

mengobatinya dan akhirnya gagal panen. Untuk mengetahui penyakit apa yang

menyerang tanaman kedelai haruslah dbutuhkan seorang pakar yang ahli dalam

bidang pertanian, khususnya untuk tanaman kedelai sendiri. Namun, di daerah

pedesaan sangantlah sulit untuk mencari seorang pakar. Petani pun harus

mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk membayar seorang pakar. Oleh

karena itu petani di Indonesia sulit berkembang karena kurangnya sumber daya

manusia yang ahli dalam bidang tersebut.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, peranan

teknologi informasi semakin mampu membantu kinerja sebuah proses bisnis.

Salah satunya adalah Internet. Komputer dan Internet tidak hanya memberikan

informasi yang dibutuhkan manusia, tetapi juga mampu bekerja seperti manusia.

(14)

menggantikan seorang pakar yang dapat mendiagnosis penyakit pada tanaman

kedelai.

1.2. Perumusan Masalah

Permasalahan dari Tugas Akhir ini ialah

a. Bagaimana membangun suatu web yang mampu memberikan informasi

tanaman kedelai dan dapat mendiagnosis penyakit pada tanaman kedelai.

b. Bagaimana merancang membuat Aplikasi Sistem Pakar Berbasis Web untuk

identifikasi penyakit pada tanaman kedelai dengan metode Certainty Factor

(CF).

1.3. Batasan Masalah

Dari Permasalahan yang telah disebutkan diatas, maka batasan-batasan

masalah dalam Tugas Akhir ini, ialah:

a. Sistem pakar ini bekerja didalam browser seperti Internet Explorer, Mozilla

Firefox, Google Crome, dll.

b. Sistem pakar ini hanya menyelesaikan masala penyakit pada tanaman kedelai

saja, tidak berlaku bagi tubuhan atau tanaman lain.

c. Bahasa pemrogaman yang digunakan adalah bahasa pemrogaman API

WordPress, PHP, Ajax dan database MySql.

d. Menggunakan Content Management System Wordpress.

e. Metode yang digunakan adalah Certainty Factor (CF).

1.4. Tujuan

Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat suatu aplikasi sistem pakar

(15)

kebenaranya yang memiliki kemampuan untuk identifikasi jenis penyakit pada

tanaman kedelai dan memberikan solusi kesimpulan dari suatu penyakit yang

telah didiagnosa berdasarkan gejala-gejalanya pada tanaman kedelai dengan

menggunaka metode Certainty Factor (CF).

1.5. Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari Tugas Akhir ini adalah

a. Membantu proses identifikasi jenis penyakit tanaman kedelai sebagai diagnosa

awal pada tanaman kedelai.

b. Dapat menetukan jenis penyakit pada tanaman kedelai sehingga dapat

diputuskan pengobatan pengobatan secara efektif.

c. Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat pada umumnya

dan petani pada khususnya tentang penyakit pada tanaman kedelai.

1.6. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk

memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data-data untuk

mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metode penelitian yang digunakan

adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang

menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian dimana

sekarang secara sistematis, faktual dan akurat. Metode penelitian ini memiliki dua

tahapan, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap perancangan perangkat lunak.

Tahap pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian.

Cara-cara yang mendukung untuk mendapatkan data primer adalah sebagai

(16)

a) Studi pustaka

Studi ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah

berbagai literatur-literatur yang bersumber dari buku-buku, teks, jurnal ilmiah,

situs-situs di internet, dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan topik

penelitian.

b) Studi lapangan

Studi ini dilakukan dengan cara mengunjungi tempat yang akan diteliti dan

pengumpulan data dilakukan secara langsung. hal ini meliputi :

1) Wawancara

Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan

tanya jawab secara langsung dengan narasumber yang terkait dengan

permasalahan yang diambil untuk memperoleh data dan informasi.

2) Observasi

Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan

secara langsung terhadap objek permasalahan yang diambil.

1.7. Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir ini akan dibagi menjadi beberapa bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang deksripsi umum dalam penyusunan Skripsi yang

(17)

Tujuan, Manfaat, Metodologi Penilitian, dan Sistematika

Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi teori-teori, studi literatur dan konsep-konsep yang terkait

tentang penyelesaian suatu masalah atau perumusan masalah

yang diambil dalam penyusunan Skripsi.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Berisi tentang analisa dan perancangan dari sistem aplikasi ang

akan dibangun meliputi desain masukkan (input), desain

keluaran (output), serta desain antarmuka (interface) yang

nantinya akan dipakai oleh sistem aplikasi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang implementasi sistem aplikasi secara keseluruhan

mulai dari implementasi data yang diperlukan hingga laporan

detail dari identifikasi gejala penyakit tanaman kedelai yang

telah keluar.

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI

Membahas tentang ujicoba dan evaluasi dari program yang

dibuat.

BAB VI PENUTUP

Berisi kesimpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir ini

(18)
(19)

2.1Kedelai

Kedelai (Glycine max L. Merrill) telah ditanam di Indonesia sejak awal

abad ke 18 dan kemungkinan diperkenalkan oleh imigran dai dataran Cina. Areal

produksi yang sebelumnya terbatas di Jawa dan Bali sejak tahun 1950 menyebar

ke pulau-pulau lain termasuk Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan kepulauan

Indonesia timur. Sampai 1974 permintaan kedelai dapat dipenuhi oleh produksi

dalam negeri. Akan tetapi, sejak tahun 1975 konsumsi produksi-produksi kedelai

mulai meningkat secara nyata. Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan

semakin bertambahan kebutuhan akan sumber protein murah dalam sehari-hari

(Adisarwonto, 2007).

2.2 Morfologi Tanaman Kedelai

Tanaman kedelai umumnya tumbuh tegak, berbentuk semak dan

merupakan tanaman semusim. Morfologi tanaman kedelai menurut Adisarwanto

(2008) didukung oleh komponen utamanya yaitu akar, daun, batang, bunga, dan

biji sehingga pertumbuhannya dapat maksimal.

2.2.1. Akar

Sistem perakaran kedelai terdiri dari dua macam yaitu akar tunggang dan

akar sekunder (serabut) yang tumbuh dari akar tunggang. Perkembangan akar

kedelai sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik dan kimia tanah, jenis tanah serta

(20)

2.2.2. Batang dan Cabang

Cabang akan muncul pada batang tanaman. Jumlah cabang akan

tergantung pada varietas dan kondisi tanah, tetapi ada pula varietas kedelai yang

tidak bercabang. Jumlah batang bisa menjadi sedikit bila jumlah penanaman

dirapatkan dari 250,000 tanaman per hektar menjadi 500,000 tanaman per hektar.

Jumlah batang tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan jumlah biji

yang dihasilkan.

2.2.3. Daun

Tanaman kedelai mempunyai dua bentuk daun yang dominan, yaitu stadia

kotiledon yang tumbuh saat tanaman masih dalam bentuk kecambah dengan dua

helai daun tunggal dan daun bertangkai tiga (trifoliate leaves) yang tumbuh

selepas masa perkecambahan.

Umumnya bentuk daun kedelai ada dua, yaitu bulat (oval) dan lancip

(lancelot). Kedua bentuk daun tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik. Bentuk

daun diperkirakan memiliki korelasi yang erat dengan potensi produksi biji.

Umumnya, daerah yang memiliki kondisi tanah yang subur sangat cocok dengan

kedelai yang berdaun lebar. Daun mempunyai stomata yang berjumlah antara

190-320 buah/m2.

2.2.4. Bunga

Bunga kedelai termasuk bunga sempurna yaitu setiap bunga mempunyai

alat jantan dan alat betina. Penyerbukan terjadi pada saat mahkota bunga masih

menutup sehingga kemungkinan kawin silang alami amat kecil. Bunga terletak

(21)

menjadi polong walaupun telah terjadi penyerbukan secara sempurna. Sekitar

60% bunga rontok sebelum membentuk polong.

2.2.5. Buah

Buah kedelai berbentuk polong. Setiap tanaman mampu menghasilkan 100 – 250 polong. Polong kedelai berbulu dan berwarna kuning kecoklatan atau

abu-abu. Selama proses pematangan buah, polong yang mula-mula berwarna hijau

akan berubah menjadi kehitaman.

2.3 PenyakitKedelai

Penyakit merupakan suatu kondisi tidak normal yang menyebabkan fungsi

tanaman terganggu. Adanya penyakit dapat diketahui dari gejala yang dialami

tanaman. Pada tabel 2.1 beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman

kedelai, diantaranya Penyakit karat, Penyakit pustul bakteri, Penyakit antraknose,

Downy Mildew, Penyakit target spot, Penyakit hawar batang, Penyakit virus

mosaik.

Tabel 2.1: Tabel Macam dan Gejala Penyakit Tanaman Kedelai

No. Penyakit Gejala

1. 2.1.3 Karat

(Phakopsora

pachyrhizi)

 Daun pertama bercak-bercak berisi uredia.

 Bercak berkembang kedaun atasnya dengan

bertambah umur tanaman.

 Bercak terutama terdapat dipermukaan daun.  Warna bercak coklat kemerahan seperti warna

karat.

(22)

berukuran 1mm

 Bercak juga berada pada bagian batang daun.

2. 2.1.3 Pustul

 Gejala awal bercak kecil berwarna hijau pucat.

 Bercak tampak pada kedua permukaan daun.  Bercak bervariasi dari bentik kecil sampai

besar.

 Bercak kecil bersatu membentuk daerah

nekrotik yang mudah robek oleh angin.

3. 2.1.3 Antraknose

 Tulang daun pada permukaan bawah tanaman

yang terserang biasanya menebal dengan

warna kecoklatan.

 Bercak berbentuk bulat berukuran 1-2 mm

 Bercak menyatu membentuk bercak yang

lebih lebar.

(23)

5. 2.1.3 Target Spot

(Corynespor

a cassiicola)

 Bercak berwarna coklat kemerahan.

 Timbul pada bagian polong, biji,hipokotil, dan

akar dengan diameter 10-15 mm

 Membentuk sonasi lingkaran seperti papan

tembak

 Polong dan batang menjadi busuk.

 Akar busuk pada tanaman yang baru tumbuh.

 Daun, batang, dan polong timbul hawar

(busuk) dengan arah serangan dari bawah

keatas.

 Daun lengket satu sama yang lain menyerupai

sarang laba-laba.

 Berbentuk bercak berwarna coklat tua.

 Layu mendadak merupakan gejala awal.

 Daun yang terinfeksi berwarna coklat tua

kemudian mengering.

8. 2.1.3 Hawar,

Bercak Daun

dan Bercak

 Menginfeksi daerah batang, daun dan polong.

 Bercak berbentuk menyudut sampai tidak

(24)

Biji Ungu

(Cercospora

kikuchii)

sebuah titik sebesar jarum sampai 10 mm.  Bercak berwarna ungu.

 Biji mengalami diskolorasi dengan warna

yang bervariasi dari merah muda atau ungu

pucat sampai ungu tua dan berbentuk titik

sampai tidak beraturan dan membesar.

9. 2.1.3 Virus

mosaik dengan warna hijau gelap di sepanjang

tulang daun.

 Tepi daun sering mengalami klorosis.

 Ukuran bijinya mengecil dan jumlah biji

berkurang.

2.4 Sistem Pakar

Secara umum, sistem pakar (expert sysem) adalah sistem yang berusaha

mengadopsi pengetauhan manusia ke komputer, agar komputer dapat

menylesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Ada beberapa

definisi tentang sistem pakar, diantaranya:

a. Menurut Durkin : Sistem pakar adalah suatu progam komputer yang

dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang

(25)

b. Menurut Turban : sistem pakar adalah paket perangkat lunak

pengambilan keputusan atau pemecahan masalah yang dapat mencapai

tingkat performa yang setara atau bahkan lebih dengan pakar manusia

di beberapa bidang khusus dan biasanya mempersempit area masalah.

c. Menurut Giarratno dan Riley : sistem pakar adalah suatu sistem

komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar.

d. Menurut Ignizio sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang

berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahlianya

dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar.

Ide dasar dari sistem pakar, teknologi kecerdasan buatan terapan adalah

sederhana. Keahlian ditransfer dari pakar ke suatu komputer. Knowledge ini

kemudian disimpan didalam komputer, dan pengguna menjadikan komputer untuk

nasihat spesifikasi yang diperlukan. Sistem pakar menanyakan fakta-fakta dan

dapat membuat inferensi hingga sampai pada kesimpulan khusus. Kemudian

layaknya konsultan manusia, sistem pakar akan memberi nasihat kepada

nonexpert dan menjelaskan, jika perlu logika dibalik nasihat yang diberikan

knowledge dalam sistem pakar mungkin saja seorang ahli, atau knowledge yang

umumnya terdapat dalam buku, jurnal, website dan dan orang yang mempunyai

pengetahuan tentang suatu bidang. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat

menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja para ahli

(Kusumadewi, 2003).

Sebuah sistem pakar harus memberikan suatu dialog dan setelah diberikan

suatu jawaban, sistem pakar dapat memberikan nasehat atau solusi. Tujuan utama

(26)

pakar, tetapi untuk memasyarakatkan pengetahuan dan pengalaman pakar. Bagi

para ahli atau pakar, sistem pakar ini juga dapat membantu aktivitasnya sebagai

asisten yang sangat berpengalaman. Sistem pakar memungkinkan seseorang dapat

meningkatkan produktifitas, memperbaiki kualitas keputusan dan bisa

memecahkan masalah yang rumit, tanpa bergantung sepenuhnya pada seorang

pakar.

Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan

pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi

(consultation environment) (Turban, 2001). Lingkungan pengembangan sistem

pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan

sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang

bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar.

Komponen-komponen sistem pakar dalam dua bagian tersebut ada pada

gambar 2.1 sebagai berikut:

Lingkungan Konsultasi Lingkungan Pengembangan

Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Pakar (Turban, 2001)

(27)

1. Antarmuka Pengguna (User Interface)

Merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna sistem

pakar untuk berkomunikasi. Menurut McLeod (1995), pada bagian ini

terjadi dialog antara program dan pemakai, yang memungkinkan

sistem pakar menerima instruksi dan informasi (input) dari pemakai,

juga memberikan informasi (output) kepada pemakai.

2. Basis pengetauhan (Knowledge Base)

Basis pengetahuan adalah basis atau pangkalan pengetahuan yang

berisi fakta, pemikiran, teori, prosedur, dan hubungannya satu dengan

yang lain atau informasi yang terorganisasi dan teranalisa

(pengetahuan didalam pendidikan atau pengalaman dari seorang pakar)

yang diinputkan kedalam komputer.

Ada 2 bentuk pendekatan basis pengetauhan yang sangat umum

digunakan yaitu :

a. Pendekatan berbasis aturan (Rule-Based Reasoning)

Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta

(facts) dan aturan (rules). bentuk representasi ini terdiri atas

premis dan kesimpulan. Pada pendekatan berbasis aturan,

pengetahuan dipresentasikan dengan menggunakan aturan

berbentuk : if-then.

b. Pendekatan berbasis kasus (Case-Based Reasioning)

Pada pendekatan berbasis kasus, basis pengetahuan, akan

(28)

akan diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang terjadi

sekarang (fakta yang ada).

3. Akuisisi Pengetahuan (Knowledge acquisition)

Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan transformasi

keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke

dalam program komputer. Dalam tahap ini knowledge engineer

berusaha menyerap pengetahuan untuk selanjutnya ditransfer ke dalam

basis pengetahuan. Terdapat tiga metode utama dalam akuisisi

pengetahuan, yaitu : wawancara, analisis protokol dan observasi pada

pekerjaan pakar.

4. Mesin Inferensi (Inference Engine)

Mesin inferensi merupakan program komputer yang memberikan

metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis

pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan

kesimpulan.

Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin

inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu

kondisi berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam

mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan

kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan

untuk mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin

inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian.

Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact

(29)

reasoning akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk

menarik suatu kesimpulan tersedia, sedangkan inexact reasoning

dilakukan pada keadaan sebaliknya. Dan untuk strategi pengendalian

ini berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan proses penalaran.

Dalam penelitian ini, agar dapat menerapkan aplikasi sistem pakar

untuk mendiagnosa hama dan penyakit tanaman hortikultura

digunakan strategi penalaran pasti (Exact Reasioning) karena data

yang digunakan untuk menarik suatu kesimpulan atau untuk membuat

suatu solusi dalam mendiagnosa hama dan penyakit tersebut telah

tersedia.

Gambar 2.2 Mesin inferensi : Durkin, 1944

Berdasarkan gambar 2.2 dapat dijelaskan bahwa komputer terisi

pengetahuan - pengetahuan dari pakar yang telah tersusun dalam

knowledge base, dalam hal ini komputer juga harus mendapatkan

inputan-inputan dan setelah mendapatkan inputan maka akan

(30)

inference engine, selanjutnya diolah berdasarkan pengalaman dan

prosedur yang ada pada inference engine yang nantinya akan

menghasilkan suatu keputusan.

Terdapat dua teknik pelacakan dalam mesin inferensi yaitu

pelacakan ke depan atau runut maju (forward chaining) yaitu

pendekatan yang dimotori pada (data driven), dalam pendekatan ini

pelacakan dimulai dari informasi masukan yang selanjutnya

menggambarkan suatu kesimpulan. Dan pelacakan ke belakang atau

runut belakang (backward chaining) merupakan pendekatan yang

dimotori tujuan (goal driven), dalam pendekatan ini pelacakan dimulai

dari tujuan yang selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan

tersebut membuat suatu kesimpulan.

5. Workplace

Merupakan memori kerja (working memory) yang digunakan untuk

menyimpan kondisi/keadaan yang dialami oleh pengguna dan juga

hipotesa serta keputusan sementara.

6. Fasilitas Penjelasan

Proses menentukan keputusan yang dilakukan oleh mesin inferensi

selama sesi konsultasi mencerminkan proses penalaran seorang pakar.

Karena pemakai terkadang bukanlah seorang ahli dalam bidang

tersebut, maka dibuatlah fasilitas penjelasan. Fasilitas penjelasan inilah

yang dapat memberikan informasi kepada pemakai mengenai jalannya

penalaran sehingga dihasilkan suatu keputusan. Bentuk penjelasannya

(31)

diajukan, yaitu penjelasan atas pertanyaan mengapa, atau penjelasan

atas pertanyaan bagaimana sistem mencapai konklusi.

7. Perbaikan Pengetauhan

Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan

kinerjanya serta kemampuan untuk belajar dari kinerjanya.

Kemampuan tersebut tidak bisa diremehkan dalam pembelajaran

terkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisis

penyebab kesuksesan dan kegagalan yang terjadi.

Ada beberapa masalah yang menjadi area luas aplikasi sistem pakar, antara

lain :

1. Interpretasi. Pengambilan keputusan dari hasil observasi, termasuk

diantaranya : pengawasan, pengenalan ucapan, analisis citra,

interpretasi sinyal dan beberapa analisis kecerdasan.

2. Prediksi. Termasuk diantaranya : peramalan, prediksi demografis,

peramalan ekonomi, prediksi lalu lintas, estimasi hasil, militer,

pemasaran, atau peramalan keuangan.

3. Diagnosis. Termasuk diantaranya : medis, hama, elektronis, mekanis

dan diagnosis perangkat lunak.

4. Perancangan. Termasuk diantaranya : layout sirkuit dan perancangan

bangunan.

5. Perencanaan. Termasuk diantaranya : perencanaan keuangan,

komunikasi, militer, pengembangan produk, routing dan manajemen

proyek.

(32)

7. Debugging, memberikan resep obat terhadap suatu kegagalan.

8. Perbaikan.

9. Instruksi. Melakukan instruksi untuk diagnosis, debugging dan

perbaikan kinerja.

10.Kontrol. Melakukan kontrol terhadap interpretasi-interpretasi, prediksi,

perbaikan dan monitoring kelakuan sistem.

2.4.1 Manfaat dan Kelemahan Sistem Pakar

a. Manfaat Sistem Pakar diantaranya adalah :

1) Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli

2) Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis

3) Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar

4) Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang

termasuk keahlian langka)

5) Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya

6) Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan

mengandung ketidakpastian. Pengguna bisa merespon dengan jawaban ’tidak tahu’ atau ’tidak yakin’ pada satu atau lebih pertanyaan selama konsultasi dan

sistem pakar tetap akan memberikan jawaban.

7) Tidak memerlukan biaya saat tidak digunakan, sedangkan pada pakar manusia

memerlukan biaya sehari-hari.

8) Dapat digandakan (diperbanyak) sesuai kebutuhan dengan waktu yang

minimal dan sedikit biaya

9) Dapat memecahkan masalah lebih cepat daripada kemampuan manusia

(33)

10)Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan

11)Meningkatkan kualitas dan produktivitas karena dapat memberi nasehat yang

konsisten dan mengurangi kesalahan

12)Meningkatkan kapabilitas sistem terkomputerisasi yang lain. Integrasi Sistem

Pakar dengan sistem komputer lain membuat lebih efektif, dan bisa mencakup

lebih banyak aplikasi .

13)Mampu menyediakan pelatihan. Pengguna pemula yang bekerja dengan sistem

pakar akan menjadi lebih berpengalaman. Fasilitas penjelas dapat berfungsi

sebagai guru.

b. Kelemahan Sistem Pakar diantaranya adalah :

1) Memerlukan biaya untuk merawat dan mengembangkan sistem.

2) Sulit dikembangkan, hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di

bidangnya dan kepakaran sangat sulit diekstrak dari manusia karena sangat

sulit bagi seorang pakar untuk menjelaskan langkah mereka dalam menangani

masalah.

5) Transfer pengetahuan dapat bersifat subjektif dan bias

(34)

2.4.2. Ketidak Pastian

Dalam kenyataan sehari-hari banyak masala didunia ini tidak dapat

dimodelkan secara lengkap dan konsisten. Suatu penalaran dimana adanya

penambahan fakta baru mengakibatkan ketidakkonsistenan, dengan ciri-ciri

penalaran sebagai berikut :

- Adanya ketidak pastian.

- Adanya perubahan pada pengetauhan.

- Adanya penambahan fakta baru dapat mengubah konklusi yang sudah

terbentuk.

Sistempakar harus mampu bekerja dalam ketidak pastian. Sejumlah teori

telah ditemukan untuk menyelesaikan ketidak pastian, antara lain :

a) Probilitas Klasik (clasical probility)

b) Probilitas Bayes (Bayesian probility)

c) Teori Hartley berdasarkan himpunan klasik (Hartley theory based on

clasical sets)

d) Teori Shannom berdasarkan pada probilitas (Shanom theory based on

probility)

e) Teori Dempster-Shafer (Dempster-Shafer theory)

f) Teori fuzzy Zadeh (Zadeh’s fuzzy theory)

g) Faktor kepastian (certanity factor)

Pada Tugas akhir ini akan dibahas penyelesaian ketidak pastian dalam

(35)

2.4.3. Faktor Kepastian (Certainty Factr)

Faktor kepastian (certainty factor) diperkenalkan oleh Shortliffe Buchanan

dalam pembuatan MYCIN. Certainty factor (CF) merupakan nilai parameter

klinis yang diberikan MYCIN untuk menunjukkan besarnya

kepercayaan.Rumus dasar faktor kepastian

CF(H,E) = MB(H,E) – MD(H,E) Keterangan:

CF(H,E) : certainty factor dari hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala

(evidence) E. Besarnya CF berkisar antara –1 sampai dengan 1. Nilai –1 menunjukkan ketidakpercayaan mutlak sedangkan nilai 1 menunjukkan

kerpercayaan mutlak.

MB(H,E) : ukuran kenaikan kepercayaan (measure of increased belief)

terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E.

MD(H,E): ukuran kenaikan ketidakpercayaan (measure of increased

disbelief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E. Suatu sistem

pakar seringkali memiliki kaidah lebih dari satu dan terdiri dari beberapa

premis yang dihubungkan dengan AND atau OR. Pengetahuan mengenai

premis dapat juga tidak pasti, hal ini dikarenakan besarnya nilai (value)

Basis pengetauan terdiri dari fakta dan aturan. Fakta didapat dari

pengetahuan kepakaran di bidang kedelai, buku-buku pertanian, internet dan

literatur lain yang berkaitan dengan kedelai. Sedangkan aturan yang dipakai

dengan memperhatikan nilai CF (Certainty Factor) yang diberikan oleh

dokter. Rumus umum menentukan Certainty Factor adalah sebagai berikut:

(36)

dengan

CF[h,e] = faktor kepastian

MB[h,e] = ukuran kepercayaan terhadap hipotesis h, jika diberikan evidence

e (antara 0 dan 1)

MD[h,e] = ukuran ketidakpercayaan terhadap evidence h, jika diberikan

evidence e (antara 0 dan 1)

Pada sistem pakar diagnosa hama kedelai, ukuran ketidakpercayaan

diabaikan atau dianggap nol. Nilai CF diberikan pada tiap gejala yang

menyertai suatu penyakit, sehingga didapat banyak nilai CF untuk tiap

gejala. Untuk menentukan nilai CF akhir pada suatu diagnosa maka

menggunakan rumus CF paralel sebagai berikut:

CF[h,e1^e2] = CF[h,e1] + CF[h,e2] . (1 – CF[h,e1]) dengan

CF[h,e1^e2] = faktor kepastian paralel

CF[h,e1] = ukuran kepercayaan terhadap hipotesis h, jika diberikan evidence

e pertama (antara 0 dan 1)

CF[h,e2] = ukuran kepercayaan terhadap hipotesis h, jika diberikan evidence

e kedua (antara 0 dan 1)

Pada implementasi sistem pakar diagnosa hama kedelai akan

menggunakanrumus :

(37)

2.4.4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Certanity Factors

Kelebihan metode Certanity Factors :

a) Metode ini cocok dipakai dalam sistem pakar untuk mengukur

sesuatu apakah pasti atau tidak pasti dalam mendiagnosa sebagai

salah satu contohnya.

b) Perhitungan dengan menggunakan metode ini dalam sekali hitung

hanya dapat mengolah dua data saja sehingga keakuratan data

dapat terjaga.

Kekurangan metode Certanity Factors :

a) Ide umum dari pemodelan ketidak pastian manusia dengan

menggunakan numerik metode certainity factors biasanya

diperdebatkan. Sebagian orang akan membantah pendapat bahwa

formula untuk metode certainity factors diatas memiliki sedikit

kebenaran.

b) Metode ini hanya dapat mengolah ketidakpastian/ kepastian hanya dua

data saja. Perlu dilakukan beberapa kali pengolahan data untuk data

yang lebih dari dua buah.

c) Nilai CF yang diberikan bersifat subyektif karena penilaian setiap

pakar biasanya berbeda-beda tergantung pengetauhan pegetauhan dan

pengalaman pakar.

2.5. Tentang PHP

PHP adalah bahasa script yang menyediakan cara yang mudah dalam

meletakan progam pada halaman web. Karena suatu halaman diproses terlebih

(38)

halaman yang dinamis, seperti misalnya hasil query dari MySQL pada halaman

tersebut. PHP pada mulanya berarti Personal Home Page, tetapi sekarang telah menggunakan nama PHP “Hyper Preprocecor”. PHP banyak didukung oleh

beberapa platform, banyak ynag dari UNIX dan turunannya dan tentu juga

Microsoft operating system yang mendukung lingkungan Win32.

2.6. Paket Database MySQL

PHP mengenal pengolahan data menggunakan file teks. Tetapi menyimpan

data file biasa memiliki banyak keterbatasan. File teks tidak memiliki kemampuan

mengolah data, misalnya menghitung total nilai, rata-rata dan lain sebagainya.

Demikian juga dalam hal pencrian data. Semakin besar ukuran file, pencarian data yang dilakukan pada “*.TXT”akan menjadi lebih sulit. Untuk itu diperlukan

database seperti MySQL. Dengan database, program akan lebih mudah

mengendalikan akses terhadap data.

2.6.1. Paket Optimal : PHPMyAdmin

PHPMyAdmin adalah skrip PHP yang diakses via browser sebagai

software antar-muka (interface) dalam mengelola database MySQL. Paket ini

akan sangat membantu mempermudah dalam melakukan konfigurasi aplikasi.

Sifatnya opsional, boleh diinstal, boleh tidak. Meskipun demikian, pengguna paket sangant disarankan karena “inti konfigurasi” web berada dalam tabel

database MySQL yang terintegrasi dengan PHPMyAdmin.

2.6.2. Database MySQL

MySQL merupakan sebuah databasedeveloper yang juga bersifat free,

(39)

sangat banyak tersedia. MySQL menggunakan bahasa SQL yang sudah banyak

digunakan saat ini. MySQL merupakan software database yang termasuk paling

populer dilingkungan Linux atau Unix, kepopuleran ini ditunjang karena

performasi query dari database-nya yang saat ini bisa dikatakan paling cepat, dan

juga memiliki sedikit permasalahan.

Beberapa keunggulan MySQL dibandingkan database lain adalah :

1. Kemudahan dalam penggunaan : MySQL adalah simple database

system dengan performa tinggi dan tidak kompleks untuk proses

instalasi dan administrator dibanding dengan sistem yang lebih

besar.

2. Kemampuan : banyak client dapat menggunakan multiple database

secara bersamaan. Clients dapat menggunakan multiple database

secara bersamaan.

2.7. WordPress

WordPress adalah sebuah aplikasi sumber terbukan (open source) yang

sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). WordPress dibangun

dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data (database) MySql keduanya

merupakan perangkat lunak open source software selain sebagai blog, wordpress

juga mulai digunakan sebagai sebuah CMS (Content Management System) karena

(40)

2.7.1. API WordPress

API WordPress merupakan singkatan dari Application Programing

Interface WordPress adalah sebuah bahasa pemrograman dari bahasa PHP yang

untuk membuat sistem Plugin di WordPress.

2.7.2. Plugin WordPress

Plugin WordPress adalah sebuah program tambahan berisi script dalam

bahasa PHP yang bisa diintegrasikan dengan WordPress untuk memberikan

fungsi-fungsi lain yang belum tersedia pada instalasi standar.

2.8. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) menjelaskan kepada pengguna bagaimana

nantinya fungsi-fungsi dalam sistem informasi akan bekerja, DFD ini

menggambarkan dalam bentuk grafik yang digunakan untuk menunjukan

urutan-urutan kegiatan dari sistem informasi berbasis komputer. DFD menekankan pada

fungsi-fungsi dalam sistem, cara menggunakan informasi yang tersimpan dalam

pemindahan informasi antara fungsi didalam sistem.

Ada 2 teknik dasar DFD yang umum dipakai yaitu Gane and Sarson dan

Yourdon and De Marco. Namun ada penyusunan perancangan sistem aplikasi

informasi ini, penulis akan memberi teori Yourdon and De Marco. Adapun

simbol-simbol DFD tersebut adalah sebagai berikut :

Simbol entitas eksternal : Simbol kesatuan

lingkungan sistem yang akan menerima dan

(41)

Simbol proses : Simbol yang digunakan untuk

melakukan pemrosesan data baik oleh user maupun

komputer.

Simbol data store : Simbol yang digunakan untuk

mewakili suatu penyimpanan data.

Simbol dokumen : Simbol yang digunakan untuk

menyatakan data berupa dokumen atau file.

Simbol arus data : Simbol yang digunakana untuk

(42)
(43)

BAB III

METODA PENELITIAN

3.1 Langkah-Langkah Penelitian

1.1 Sistem pakar yang dibangun merupakan sistem untuk

identifikasi penyakit pada tanaman kedelai berdasarkan dari gejala atau

tanda-tanda penyakit yang sedang dialami. Dari gejala atau tanda-tanda

penyakit yang sedang dialami terdiri dari beberapa komponen penilaian.

Berdasarkan komponen tersebut, sistem akan mengolah gejala yang sedang

dialami sampai akhirnya hasil dari proses tersebut adalah berupa penentuan

penyakit berdasarkan gejala yang sedang dialami oleh tanaman kedelai.

1.2 Penelitian yang dilakukan untuk merancang sistem

diperoleh dari pengamatan data-data yang ada. Tahap-tahap yang dilakukan

untuk penelitian guna perancangan (desaign system) tersebut secara

terstruktur adalah:

1) Observasi

Melakukan pengamtan terhadap data yang diteliti, melakukan

interview dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan pembuatan progam.

2) Analisa data

Membuat analisa terhadap data yang sudah diperoleh dari hasil

observasi yaitu menggabungkan denganlaporan survey dan kebijakan

pemakai menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan

pemodelan.

(44)

Memahami rancangan sistem informasi sesuai data yang ada dan

mengimplementasikan model yang userfriendly. Pemodelan sistem ini

berupa DFD (Data Flow Diagram), ERD (Entity RelationshipDiagram),

serta perancangan database guna mempermudah dalam proses-proses

selanjutnya.

4) Pembuatan Program

Membuat program dan merepresentasikan hasil desain ke dalam

pemrograman berdasarkan sistem yang sudah dirancang.

5) Evaluasi Program

Menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur dan sistem secara

keseluruhan. Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai

disusun. Proses uji coba ini diperlukan untuk memastikan bahwa sistem

yang telah dibuat sudah benar, sesuai dengan karakteristik yang ditetapkan

dan tidak ada kesalahan-kesalahan yang terkandung di dalamnya.

3.2. Analisis dan Perancangan Sistem

Pada subbab ini akan dijelaskan tentang fungs/proses dari sistem pakar

untuk identifikasi penyakit pada tanaman kedelai.

3.2.1. Data Flow Diagram

Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) merupakan

suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana

asal data, kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data yang disimpan,

proses apa yang menghasilkan data tersebut,interaksi antara data yang tersimpan

dan proses yang dikenakan pada data tersebut. Sehingga dengan DAD atau DFD

(45)

1) Data Contex Diagram atau DFD Level 0

Data Context Diagram (DCD) disebut juga DFD level 0, karena merupakan

data arus awal. DCD ini memiliki sebuah proses yaitu: identifikasi penyakit

padi dan dua external entity yaitu user dan admin.

Admin Sistem Pakar Pasien

Data Pakar

Data Pakar

Gejala Penyakit

Hasil Diagnosa

Gambar 3.1 Diagram Contex atau DFD Level 0

Dalam gambar 3.1 menunjukan proses awal dari segi admin memasukan data

pakar kedalam sistem pakar dari sistem pakar dan dari sistem pakar

memberikan hasil data pakar. Dari segi pasien memberi inputan gejala

penyakit kedalam sistem pakar dan oleh sistem pakar akan memberikan hasil

dari diagnosa penyakit.

2) DFD Level 1

DFD level 1 merupakan penjabaran dari proses DFD level 0. Pada gambar 3.2

DFD level 1 ini mepunyai dua proses yaitu proses pada menu pasiendan

proses pada menu admin. Menu pasienditunjukan untuk pengguna untuk

melakukan proses konsultasi. Sedangkan menu admin ditunjukan untuk

seorang admin yang memiliki menu untuk menginputkan data penyakit, data

gejala dan merelasikanya.

(46)

Admin Sistem Pakar

Pada gambar 3.2 seorang admin memasukan data pakar kedalam sistem pakar

dan sistem pakar memberikan hasil data pakar pada admin, didalam sistem

pakar didalam sistem pakar memproses dua tabel yaitu tabel penyakit dan

tabel gejala dan diproses oleh diagnosa. Dari proses diagnosa akan

memberikan hasil gejala pada pasien.

3.3. Diagram Alir

Pada subbab ini akan dijelaskan tentang proses aliran data dari sistem

pakar untuk mengidentifikasi gejala-gejala yang ditimbulkan akibat dari penyakit

(47)

3.3.1. Diagram Alir User Sistem Pakar Penyakit Kedelai

Diagram Alir ini berfungsi untuk menggambarkan aluruser beserta

langkah-langkah sistem pakar ini menyelesaikan suatu masalah berdasarkan

gejala-gejala yang telah ada untuk dianalisis penyebab dan masalah tersebut.

Mulai

Gambar 3.3Flowchart proses Sistem Pakar

Pada gambar 3.3diagram alir sistem pakar kedelai menunjukkan tampilan

mulai si user mengakses sistem pakar ini tanpa melakukan login terlebih

dahulu.Dalam hal ini hak akses si user cuma menginputkan gejala yang telah

ada.User akan langsung menuju tampilan progamsi user akan diminta untuk

(48)

3.3.2. Diagram Alir Admin Sistem Pakar Penyakit Kedelai

Admin disini mendapatkan hak akses penuh terhadap pengelolaan sistem

pakar ini, mulai dari manajemen gejala yang ditimbulkan sampai dengan

penentuan penyakit.Jadi hak akses yang didapatkan oleh admin ini dapat

mencakup seluruh aplikasi yang ada pada sisitem pakar ini, adapun menu yang

Gambar 3.4Flowchart alir data admin

Pada gambar 3.4 dijelaskan proses admin memasukan data gejala penyakit,

data penyakit dan data hubungan penyakit. Didalam menu pakar terdapat tiga

menu pilihan yaitu menu data penyakit, gejala penyakit dan hubungan penyakit.

3.3 Kebutuhan Antarmuka

Kebutuhan antarmuka dalam sistem pakar untuk mengidentifikasi

(49)

perangkat keras, kebutuhan antarmuka lunak.

3.3.1 Kebutuhan antarmuka pengguna

Pengguna akan berinteraksi dengan aplikasi sistem pakar ini dengan

menggunakan alat bantu seperti berikut:

a) Keyboard, digunakan untuk memasukkan perintah ke dalam aplikasi.

b) Mouse, digunakan untuk menjalankan perintah terhadap aplikasi.

c) Monitor, digunakan untuk melihat tampilan dalam aplkasi.

3.3.3. Kebutuhan Perangkat Keras

Kebutuhan perangkat keras yang digunakan dalam sistem pakar ini adalah

seperangkat komputer atau laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

1) Intel Core i3-2330M Prosesor @2.230Ghz

2) RAM 2 GB

3) VGA 1 GB

3.3.4 Kebutuhan Perangkat Lunak

Sistem pakar untuk mengidentifikasi penyakit tanaman kedelai ini

didukung kebutuhan perangkat lunak seperti:

1) Sistem Operasi Microsoft Windows 7 Professional

2) Macromedia Dreamwever 8

3) Adobe Photoshop CS2

4) Mozzila Firefox 13.0.1

(50)

3.4 Basis Pengetahuan

Basis pengetauan terdiri dari fakta dan aturan. Fakta didapat dari

pengetahuan kepakaran di bidang penyakit dalam, buku-buku kesehatan, internet

dan literatur lain yang berkaitan dengan penyakit dalam. Sedangkan aturan yang

dipakai dengan memperhatikan nilai CF (Certainty Factor) yang diberikan oleh

pakar. Rumus umum menentukan Certainty Factor adalah sebagai berikut:

CF(A) = CF(1) + CF(2) * [ 1 – CF(1) ]

Contoh :

Diambil contoh pada proses konsultasi, memilih gejala yang telah ditampilkan

sebagai input :

a. Gejala yang terpilih : Apakah ada bercak kemerahan pada akar, Apakah

ada bercak kemerahan pada batang, Apakah ada bercak coklat tua pada

batang bawah dekat permukaan tanah,Apakah ada bercak daun berwarna

kemerahan.

b. Langkah diagnosa :

1) Mencari jenis penyakit yang memiliki gejala terpilih sesuai dengan

basis pengetauhan.

2) Mencari jumlah dari gejala yang terpilih pada basis pengetauhan.

3) Mencari jumlah gejala yang terpenuhi oleh gejala terpilih.

4) Melakukan perhitungan kemungkinan hasil diagnosa.

c. Penyelesaian :

1) Mencari jenis penyakit yang memiliki gejala terpilih pada basis

(51)

Tabel 3.1 Jenis Gejala Penyakit

2) Menghitung dengan rumus CF Certinty Factor adalah

CF(A) = CF(1) + CF(2) * [ 1 – CF(1) ]

CF(A) = CF(1) + CF(2) * [ 1 – CF(1) ] = 0.8 + 0.8 * (1-0.8) = 0.96

CF(B) = CF(3) + CF(A) * [ 1 – CF(3) ] = 0.9 + 0.96 * (1-0.9) = 0.996

Dari perhitungan diatas akan keluar tabel 3.1 hasil diagnosa seperti

Tabel 3.1 Jenis Penyakit

Muncul data detail

dari :

Gejala cf

Apakah ada bercak kemerahan pada

akar

0.8

Apakah ada bercak kemerahan pada

batang

0.8

Apakah ada bercak coklat tua pada

batang bawah dekat permukaan

tanah

0.9

Apakah ada bercak daun berwarna

kemerahan

0.9

Nama Penyakit Nilai cf Detail

(52)

Penyakit Target Spot (Corynespora cassiicola)

Gejala Serangan

Bercak coklat kemerahan timbul pada daun, batang, polong, biji, hipokotil dan

akar dengan diameter 10-15 mm. Kadang-kadang mengalami sonasi, yaitu

membentuk lingkaran seperti pada papan tembak (target).

Siklus Penyakit dan Epidemiologi

Patogen bertahan pada batang, akar, biji dan mampu bertahan di dalam tanah yang

tidak diusahakan selama lebih dari 2 tahun. Infeksi hanya terjadi bila kelembaban

udara relatif 80% atau lebih atau terjadi air bebas di atas daun. Cuaca kering

menghambat pertumbuhan jamur pada daun dan akar. Infeksi pada batang dan

akar terjadi pada awal fase pertumbuhan tanaman. Gejala terlihat pada 3 minggu

setelah tanaman tumbuh. Suhu tanah optimal untuk menginfeksi dan

perkembangan penyakit selanjutnya adalah 15-18 °C. Pada suhu 20 °C gejala

penyakit tidak terlalu parah dan akar terbentuk normal. Patogen dapat hidup dan

menyerang bermacam-macam tumbuhan (kosmopolitan) dan di negara tropis

keberadaannya sangat melimpah.

Pengendalian

Perawatan benih terutama pada biji terinfeksi.

Membenamkan sisa tanaman terinfeksi.

Aplikasi fungisida benomil, klorotalonil dan kaptan

(53)

Database digunakan untuk menyimpan data-data gejala penyakit, jenis

penyakit beserta solusinya sebagai inputan sistem dan kemudian diolah menjadi

output sistem. Database yang dibuat dalam tugas akhir ini yaitu dengan

menggunakan MySQL. Berikut adalah tabel yang dibutuhkan dalam sistem pakar

ini:

1) Tabel Penyakit Data

Tabel 3.6 ini digunakan untuk menyimpan semua data penyakit. Data – data

terkait akan disimpan dalam tabel penyakit.

Tabel 3.2Tabel Penyakit Data

No Fields Type Size Ket

1. Id_penyakit Integer 11 Primary Key

2.

Nama_penyakit Varchar 200

3.

Id_post Varchar 11

2) Tabel Penyakit Gejala

Tabel 3.7 ini digunakan untuk menyimpan semua gejala data gejala. Data –

data terkait yang akan disimpan dalam tabel gejala adalah :

Tabel 3.3Tabel Gejala

No Fields Type Size Ket

1. Id_gejala Integer 10 Auto_Increment

2. Nama_gejala Varchar 100

(54)

3) Tabel Hubungan

Tabel relasi digunakan untuk menghubungkan antara tabel nama penyakit dan

tabel gejala penyakit, sehingga bisa didapat gejala-gejala penyakit untuk

setiap jenis penyakit kedelai.

Tabel 3.4Tabel Hubungan

No Fields Type Size Ket

1. Id_Gejala Integer 10

2. Id_Penyakit Varchar 5

3. Cf Float

3.5.1. CDM

Berikut adalah gambar rancangan CDM pada database sistem pakar

(55)

mempunyai

memiliki

penyakit gejala dan penyakit hubungan. Didalam tabel penyakit data terdapat id

penyakit, nama penyakit dan id post. Didalam tabel penyakit gejala terdapat id

gejala nama gejala tipe. Dan didalam tabel penyakit hubungan menghubungkan

antara tabel penyakit data dan penyakit gejala. Penyakit data dan penyakit gejala

mempunyai hubungan one to many dengan tabel hubungan

3.5.2. PDM

Berikut adalah gambar 3.7 rancangan PDM pada database sistem pakar

(56)

FK_PENYAKIT_MEMPUNYAI_PENYAKIT

3.6. Perancangan Struktur Menu Progam

Perancangan arstitektur merupakan hubungan diantara elemen-elemen

struktural utama dari program. Perancangan arsitektur dapat memberikan

(57)

Beranda Diagnosa Buku Tamu

Diagnosa Hama

Diagnosa Unsur Hara

Diagnosa Penyakit Sejarah Kedelai

Budidaya Kedelai

Manfaat Kedelai

Tentang Kami

Gambar 3.8Arsitektur Menu Progam

Pada gambar 3.8 adalah proses awal membauka web sistem pakar kedelai akan

tampil empat menu yaitu menu beranda, diagnosa, buku tamu, dan tentang kami.

Didalam menu beranda muncul tiga sub menu yaitu menu sejarah kedelai yang

berisi tentang awal mula sejara kedelai masuk di Indonesia sub menu kedua

tentang budidaya kedelai dimana dijelaskan cara bertanam kedelai dengan benar

sub menu berikutnya adalah menu manfaat kedelai dimana terdapat informasi

tentang manfaat kedelai. Menu berikutnya adalah menu diagnosa yang terdiri sub

menu diagnosa hama, diagnosa penyakit dan diagnosa unsur hara. Dimana pasien

bisa menginputkana data gejala penyakit didalam menudiagnosa penyakit. Menu

(58)

tentang sistem guna untuk memberi saran dan kritikan sistem pakar. Menu

(59)

BAB IV

IMPLEMENTASI

Pada bab ini akan membahas tentang implementasi sistem pakar beserta

analisa data. Jadi gejala- gejala tersebut akan di proses untuk di hubungkan

dengan data dari nama penyakit.Kemudian dari data tersebut akan dihitung

berdasarkan nilai certainty factor untuk diberi nilai, yang pada akhirnya akan

muncul hasil dari perhitungan tersebut.

4.1. Lingkungan Implementasi

Lingkungan implementasi yang akan dipaparkan disini meliputi lingkungan perangkat keras dan lingkunagn perangkat lunak.

1) Kebutuhan Perngkat Keras

a) Intel Core i3-2330M Prosesor @2.230Ghz

b)RAM 2 GB

c) VGA 1 GB

2) Kebutuhan Perangkat Lunak

a) Sistem Operasi Microsoft Windows 7 Professional

b)Macromedia Dreamwever 8

c) Adobe Photoshop CS2

d)Mozzila Firefox 13.0.1

e) CMS WordPress

4.2. Implementai Sistem

(60)

halaman besar yaitu halaman admin, halaman deteksi dan halaman jenis penyakit.

4.2.1. Halaman Utama

Pada halaman utama ini terdapat beberapa menu untuk user diantaranya adalah menu beranda, diagnosa, buku tamu dan tentang kami.

Gambar 4.1 Halaman Utama

4.2.1.1. Sub Menu Sejarah Kedelai

(61)

Gambar 4.2 Halaman Sejarah Kedelai

4.2.1.2. Sub Menu Budidaya Kedelai

Dalam halaman menu ini berisi tentang informasi cara-cara budidaya tanaman kedelai dan informasi singkat pengolahan penyakit dan hama pada tanaman kedelai

Gambar 4.3 Budidaya Tanaman Kedelai

4.2.1.3. Sub Menu Manfaat Kedelai

(62)

Gambar 4.4 Manfaat Kedelai

4.2.2. Halaman Diagnosa

Pada halaman diagnosa terdiri dari tiga sub menu yaitu : a) Diagnosa Hama

Berisi pertanyaan tentang ciri-ciri tanaman kedelai yang terserang akibat serangan hama kedelai.

b) Diagnosa Unsur Hara

Berisi pertanyaan tentang ciri-ciri tanaman kedelai yang kekurangan akibat Unsur Hara.

c) Diagnosa Penyakit

Berisi pertanyaan tentang ciri-ciri tanaman kedelai yang terserang penyakit kedeali.

4.2.3. Halaman Diagnosa Penyakit

(63)

Gambar 4.5 Diagnosa Penyakit

4.2.4. Halaman Buku Tamu

(64)

Gambar 4.6 Buku Tamu

4.2.5. Halaman Tentang Kami

Pada halaman ini berisi informasi singkat tentang pemanfaatan

teknologi dan internet bisa membantu untuk meberikan informasi yang sangat berguna bagi masyarakat khususnya para petani di Indonesia.

Gambar 4.7 Tentang Kami

4.2.6. Halaman Login

(65)

Gambar 4.8 Menu Login Admin WordPress

4.2.7. Halaman Dasbord Menu Admin WordPress

Halaman menu menu admin yang berfungsi untuk mengatur tampilan, menambahkan page, post, menu dan menu input gejala pennyakit ada

didasboard ini.

Gambar 4.9 Dasboard WordPress

4.2.8. Menu Jetpack

Jetpack ini merupakan plugin dari wordpress yang berfungsi untuk melihat prosentase dari pengunjung yang sudah mengunjungi web sistem pakar ini, menu ini hanya berpengaruh jika ada web site sistem pakar telah di

(66)

Gambar 4.10 Tampilan Jetpack

Dibawah ini adalah tampilan grafik dari plugin jetpack sebagai pendukung untuk intensitas pengunjung yang telah telah mengakses web sistem pakar ini.

Gambar 4.11Statistik Jetpak

4.2.9. Menu Post

Menu Posts ini berfungsi untuk admin memberikan postingan data yang akan di tampilkan pada halaman web sistem pakar nanti.Dalam menu ini postingan juga dapat dikategorikan sesuai dengan menu bab yang telah

Gambar

Gambar 3.2 DFD Level 1
tabel penyakit_bubunga
Gambar 3.4Flowchart alir data admin
Tabel 3.1 Jenis Penyakit
+7

Referensi

Dokumen terkait

Muncul daftar gejala hama atau penyakit yang ditemukan dan tombol ”Selesai” kembali ke menu awal. Halaman utama User mengklik

Pelaksanaan diagnosa penyaht kedelai dapat menggunakan aalt bantu komputer dengan program sistem pakar WINEXSYS, yaitu berupa perangkat lunak berbentuk cangkang (slzell) yang

Ketika user mengklik tombol hasil maka user akan memasuki halaman hasil dari konsultasi yang telah dilakukan di awal user memilih gejala pada halaman sistem

Manfaat dari pembuatan web ini adalah untuk memudahkan user dalam menganalisa awal penyakit jantung dan memberikan pengetahuan tentang penyakit jantung serta gejala

Halaman konsultasi adalah halaman inti dari sebuah sistem pakar mendiagnosa penyakit tanaman jagung ini, dimana user akan mengakses halaman konsultasi ini untuk

Pada halaman hasil diagnosa penyakit, user dapat mengetahui hasil prediksi penyakit sesuai dengan input gejala atau variabel yang telah diinputkan sebelumnya pada

Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit Paru-paru pada anak menggunakan metode forward chaining (runut maju) ini dibuat sebagai alat bantu untuk dapat mengetahui penyakit

Data rekomendasi yang dihasilkan dalam sistem ini dilengkapi dengan jenis penyakit, gejala penyakit, cara pengobatan dan terapi penyembuhannya, sehingga user dapat mengetahui