SKRIPSI
Disusun oleh :
IRAWAN AMIRUL P
NPM. 0834010106
J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
"
VETERAN
"
SISTEM PAKAR KESEHATAN TANAMAN DAN TANAH
BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE ”FORWARD
CHAINING”
Disusun Oleh :
IRAWAN AMIRUL P
NPM. 0834010106
Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negara Lisan Gelombang VI Tahun Akademik 2012/2013
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Ir. Purnomo Edi Sasongko, MP Wahyu S. J. Saputra, S. Kom, M. Kom NPT.196507311992032001 NPT. 3 8608 10 0295 1
Mengetahui,
Ketua J urusan Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industri UPN ”Veteran” J awa Timur
CHAINING”
Disusun Oleh :IRAWAN AMIRUL P NPM. 0834010106
Telah dipertahankan di hadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skr ipsi J urusan Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 31 J anuari 2013
Pembimbing : Tim Penguji :
1. 1.
Ir. Purnomo Edi Sasongko, MP Budi Nugroho, S.Kom, M. Kom NPT.196507311992032001 NPT. 3 8006 05 0205 1
2. 2.
Wahyu S. J. Saputra, S. Kom, M. Kom Bar ry Nuqoba, S. Kom, M. Kom NPT. 3 8608 10 0295 1 NPT. 3 8411 09 0155 1
3.
Intan Yuniar Purbasari, S. Kom, Ms. c NPT. 3 8006 04 0198 1
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknologi Industri
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
PANITIA UJ IAN SKRIPSI / KOMPREHENSIF
KETERANGAN REVISI Mahasiswa di bawah ini :
Nama : IRAWAN AMIRUL P NPM : 0834010106
Jurusan : Teknik Informatika
Telah mengerjakan revisi/ tidak ada revisi*) pra rencana (design)/ skripsi ujian lisan gelombang VI, TA 2012/2013 dengan judul:
SISTEM PAKAR KESEHATAN TANAMAN DAN TANAH
BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE ”FORWARD
CHAINING”
Surabaya, 06 Februari 2013 Dosen Penguji yang memerintahkan revisi:
1) Budi Nugroho, S. Kom, M. Kom NPT. 3 8006 05 0205 1
2) Barry Nuqoba, S. Kom, M. Kom NPT. 3 8411 09 0155 1
Syukur Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin terucap ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan Kekuatan-Nya sehingga dengan segala keterbatasan waktu, tenaga, pikiran dan keberuntungan yang dimiliki penyusun, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “ SISTEM PAKAR KESEHATAN TANAMAN TOMAT DAN KESEHATAN TANAH” tepat waktu.
Skripsi dengan beban 4 SKS ini disusun guna diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, UPN ”VETERAN” Jawa Timur.
Melalui Skripsi ini penyusun merasa mendapatkan kesempatan emas untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di bangku perkuliahan, terutama berkenaan tentang penerapan teknologi perangkat bergerak. Namun, penyusun menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.
Surabaya, 06 Februari 2013
Ucapan terima kasih ini saya persembahkan sebagai perwujudan rasa syukur atas terselesaikannya Laporan Skripsi. Ucapan terima kasih ini saya tujukan kepada : 1. Allah SWT., karena berkat Rahmat dan berkahNya kami dapat menyusun dan
menyelesaikan Laporan Skripsi ini hingga selesai.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur.
4. Ibu Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur
5. Bapak Firza Prima Aditiawan, S.Kom., Selaku PIA Tugas Akhir Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur
6. Bapak Ir. Purnomo Edi Sasongko, MP selaku Pembimbing Utama yang telah dengan sabar membimbing dengan segala kerendahan hati Serta bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan membantu hingga terselesaikannya Skripsi ini.
7. Bapak Wahyu J. S. Saputra, S. Kom, M. Kom selaku Pembimbing Kedua yang telah dengan sabar membimbing dengan segala kerendahan hati Serta bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan membantu hingga terselesaikannya Skripsi ini.
restunya, sehingga penulis bisa membuat sesuatu yang lebih baik dari laporan ini.
9. Terima kasih buat teman seperjuangan sekaligus partner yang baik, Moja, Ilfan, Rizal, Denny, Cahyo, Cun’z, Zayiin, Saddam, Miimi, Denisa, Ardi, Aji, Agung, Wadud, Desy, Bu Tun, Andi, Roni, Bagus, Zahry, Irma, Slatem, Windy, Dodik, dan Dhewy. Sudah memberikan banyak motivasi dan dukungan.
10.Ni Luh Mahariani, pacarku terima kasih telah memberikanku banyak motivasi dan dukungan.
Halaman
2.1.2 Klasifikasi Tanaman Tomat ... 9
2.1.3 Karakteristik Tanaman Tomat ……… ... 10
2.1.4 Manfaat / khasiat tomat………... 11
2.2Hama Tanaman Tomat... ... 12
2.2.1 Macam Hama Tanaman Tomat ... 13
2.2.2 Pengendalian dan Pemberantasan Hama Tanaman Tomat... 14
2.4.1 Nitrogen (N)... 18
2.7 Fungsi dan Gejala Unsur Hara Makro dan Mikro... 29
2.7.1 Mikro... 32
2.8 Dasar Teori Sistem Pakar... 35
2.8.1 Sistem Pakar... 36
2.8.2 Konsep Dasar Sistem Pakar... 37
2.8.3 Tujuan Sistem Pakar... 37
2.8.4 Cara Kerja Sistem Pakar... 38
2.8.5 Ciri-ciri Sistem Pakar... 39
2.8.6 Kategori Sistem Pakar... 40
2.8.7 Metode Forward Chaining... 41
2.8.8 Block Diagram... 44
2.9 Dasar Teori Program... 45
2.9.3 MySQL... 47
2.9.4 Pengertian MySQL... 48
2.9.5 Kelebihan-kelebihan MySQL... 49
2.9.6 Konektivitas PHP-MySQL... 50
BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 52
3.4 Perancangan Proses... 57
3.4.1 Diagram Alur User... 59
4.1 Lingkungan Implementasi... 71
4.2 Implementasi Desain Antarmuka... 72
4.3 Implementasi Desain Antarmuka User... 73
4.3.3 Halaman Galeri Foto ... 74
4.3.4 Halaman Kontak... 75
4.3.5 Halaman Komentar... 75
4.3.6 Halaman Sistem Pakar... 75
4.4 Kesehatan Tanah ... 77
4.5 Kesehatan Tanaman Tomat... 79
BAB V UJI COBA SISTEM DAN ANALISA SISTEM ... 81
5.1 Skenario Uji Coba ... 81
5.2 Pelaksanaan Uji Coba ... 82
5.2.1 Uji Coba Menampilkan Halaman Menu / Beranda ... 82
5.2.2 Uji Coba Menu Berita ... 83
5.2.3 Uji Coba Menu Galeri Foto ... 84
5.2.4 Uji Coba Menu Kontak ... ... 84
5.2.5 Uji Coba Menu Komentar ... 85
5.2.6 Uji Coba Menu Aplikasi Kesehatan Tanah... 85
5.2.7 Uji Coba Menu Gejala Kesehatan Tanah... 86
5.2.8 Uji Coba Menu Beranda Kesehatan Tanaman Tomat ... 88
5.2.9 Uji Coba Menu Tombol Hasil Konsultas... 88
5.2.10 Uji Coba Menu Hasil Konsultasi... 89
BAB VI PENUTUP ... 90
6.1 Kesimpulan... 90
6.2 Saran ... 90
PENYUSUN : IRAWAN AMIRUL P
DOSEN PEMBIMBING I : Ir . Pur nomo Edi Sasongko, MP DOSEN PEMBIMBING II : Wahyu S. J. Saputr a, S. Kom, M. Kom
ABSTRAK
Pertanian mempunyai arti yang penting bagi kehidupan manusia, selama manusia hidup, selama itu pula pertanian tetap akan nada. Hal itu disebabkan karena makanan merupakan kebutuhan manusia paling pokok selain udara dan air, makanan merupakan hasil dari pertanian yang mana setiap tahun kebutuhan akan makanan semakin meningkat karena populasi manusia terus bertambah. Pada penelitian ini merancang suatu sistem berbasis website yang dimaksudkan untuk membantu petani dalam mendiagnosa hama tanaman tomat dan kesehatan tanah. Perancangan aplikasi ini meliputi hal teknis seperti membuat database baru, pencarian hama tanaman tomat yang menyerang, gejala yang di timbulkan oleh hama tanaman tomat dan penentuan status kesehatan tanah. Dalam aplikasi ini terdapat menu konsultasi untuk mendiagnosa hama tanaman tomat dan kesehatan tanah. Aplikasi diagnosa hama tanaman tomat dan kesehatan tanah ini di bangun menggunakan software PHP dengan database MySQL untuk mempermudah orang lain guna pengembangan aplikasi pembelajaran ini agar menjadi lebih menarik. Dengan aplikasi tersebut, diharapkan bisa bermanfaat untuk pakar, petani atau orang awam bahakan siswa tingkat SMU sebagai pembelajaran dini.
1.1 Latar Belakang
Kondisi saat ini bidang pertanian sangat berpengaruh terhadap
kelangsungan baik kehidupan manusia maupun ekonomi. Pertanian merupakan
sektor yang sangat penting bagi manusia, untuk memenuhi kebutuhan sehari
hari pertanian sangat berpengaruh besar pada kehidupan manusia. Karena
pertanian merupakan pasokan pangan utama, sedangkan untuk kebutuhan
ekonomi pertanian sangat berpengaruh besar terhadap kelangsungan roda
perekonomian masyarakat maupun negara, apalagi di tunjang kondisi geografis
Indonesia yang sangat menunjang untuk kelangsungan roda perekonomian
dalam bidang pertanian. Pertanian mempunyai arti yang penting bagi
kehidupan manusia, selama manusia hidup, selama itu pula pertanian tetap
akan ada. Hal itu disebabkan karena makanan merupakan kebutuhan manusia
paling pokok selain udara dan air, makanan merupakan hasil dari pertanian
yang mana setiap tahun kebutuhan akan makanan semakin meningkat karena
populasi manusia terus bertambah. Kondisi inilah yang harus dimanfaatkan
dan diberdayakan, semisal dalam sektor ekonomi negara yang kaya ini dapat
menghasilkan sumber-sumber hasil ladang yang sangat melimpah.
Pertanian tidak lepas dari masalah, masalah pertanian setiap saat bisa
serangan terhadap hama, kesesuaian lahan yang kurang, agar bisa menunjang
hasil bumi suatu negara. Bagaimana bisa kita mengandalkan sektor pertanian
sebagai salah satu roda perekonomian paling potensial kalau masalah dalam
pertanian belum tuntas, bagaimana bisa masyarakat Indonesia mampu
mengkspor hasil bumi sdangkan pertanian negara masih bermasalah. Salah
satu contoh masalah tersebut adalah serangan hama pada tanaman dan
kurangnya lahan subur sebagai tempat tumbuh hasil bumi. Sedangkan jumlah
pakar pertanian terbatas dan tidak dapat mengatasi permasalahan petani dalam
waktu bersamaan, sehingga diperlukan suatu sistem yang mempunyai
kemampuan seperti seorang pakar, yang mana didalam sistem ini berisi
pengetahuan keahlian seorang pakar pertanian mengenai hama yang
menyerang tanaman tomat dan kesehatan tanah. Pada penelitian ini dirancang
suatu sistem berbasis website yang dimaksudkan untuk membantu petani
dalam mendiagnosa hama tanaman tomat dan kesehatan tanah. Sistem
diagnosa hama tanaman tomat dan kesehatan tanah berbasis website telah
dikembangkan dan mempunyai keunggulan dalam kemudahan akses dan
kemudahan pemakaian.
Harapan dengan dibuatnya suatu sistem sedemikian rupa agar sektor
pertanian mampu menghasilkan sumber daya yang berkualitas, mampu
menghasilkan bahan ekspor yang bersaing di pasar ekspor dunia, dan mampu
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan adanya permasalahan yang dijabarkan, maka rumusan masalah
yang didapat antara lain :
a. Bagaimana merancang sistem untuk mendiagnosa hama suatu tanaman
tomat dan kesehatan tanah?
b. Bagaimana membuat web desain yang mudah dijalankan untuk semua kalangan
manusia?
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari permasalahan di atas antara lain :
a. Sistem ini mencakup sebagian jenis tanaman dan tanah saja. Dan pada aplikasi
ini menggunakan tanaman tomat dan kesehatan tanah sebagai pembahasan.
b. Sistem ini digunakan untuk mengidentifikasi hama suatu tanaman tomat dan
kesehatan tanah, dan cara mengendalikannya.
c. Pembuatan aplikasi ini berdasar referensi dari suatu buku.
d. Sistem ini dapat diakses oleh dua user yaitu admin dan pemakai.
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
Manfaat dari penulisan tugas akhir ini antara lain sebagai berikut.
Bagi pakar dapat menyederhanakan sistem tanya jawab tanpa melalui
tatap muka dengan sistem komputerisasi dan juga dapat meningkatkan
ketelitiannya.
Bagi orang awam atau petani (User) Menyediakan aplikasi berbasis
web untuk mendiagnosis hama tanaman dan kesehatan secara tepat dan cepat
dengan tampilan yang menarik dan mudah untuk di pahami oleh masyarakat
berpendidikan atau non berpendidikan.
User khususnya anggota kelompok tani tinggal memilih kriteria gejala
gejala hama dan kesehatan tanah yang telah ada, dengan cara mengklik gejala
tersebut, tanpa harus menginputkan banyak data secara manual.
Aplikasi berbasis web ini dapat diakses untuk semua kalangan mulai
dari petani, atau masyarakat umum lainnya, bahkan siswa SLTP, siswa SLTA
sebagai pembelajaran dini.
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Metode Literatur
Dilakukan dengan cara mencari segala macam informasi secara riset
keperpustakaan dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan
b. Pengumpulan dan Analisa Data
pengumpulan data dilakukan dengan cara : observasi, identifikasi dan
klasifikasi melalui studi literatur. Dari pengumpulan data tersebut dilakukan
analisa data yaitu menganalisa gejala gejala apa saja yang timbul pada
tanaman tomat dan kesehatan tanah. Jika tanaman tersebut terkena serangan
hama dan tanah tersebut mulai kering maka akan di tentukan suatu
pengendalian yang tepat terhadap gejala gejala tersebut.
c. Perancangan Sistem
Melakukan analisa awal tentang sistem yang akan dibuat, yaitu suatu
pemecahan masalah yang dilakukan melalui sistem terkomputerisasi dengan
cara menggolongkan hama tanaman tomat dan kesehatan tanah. Kemudian
pada perancangan sistem akan dilakukan suatu sistem yang baku untuk rule
base, knowledge base dan metode yang akan dipakai dalam pencarian solusi
yang tepat untuk mengatasi hama dan kesehatan tanah yang sesuai dengan
gejala gejala yang disebutkan.
d. Pembuatan program
Melakukan implementasi terhadap sistem berdasarkan hasil dari perancangan
sistem yan sesuai dengan kebutuhan.
e. Uji coba program
Uji coba program dapat dilakukan pada akhir dari tahap-tahap analisa sistem,
desain sistem dan tahap penerapan sistem atau implementasi sistem. Sasaran
dari uji coba program adalah untuk menemukan kesalahan-kesalahan dari
f. Pembuatan kesimpulan
Pada tahap ini program telah melakukannya dengan baik, sehingga program
ini dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
1.7 Sistematik Penulisan
Adapun Sistematika Tugas Akhir ini adalah.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJ AUAN PUSTAKA
Pada bab ini dijelaskan tentang teori-teori serta penjelasan-penjelasan
yang dibutuhkan dalam Rancangan aplikasi Hama Tanaman Tomat dan
Kesehatan Tanah Berbasis Web.
BAB III : ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM
Bab ini berisi tentang analisa dan perancangan sistem dalam
pembuatan Tugas Akhir Rancangan aplikasi Hama Tanaman Tomat dan
Kesehatan Tanah Berbasis Web.
BAB IV : IMPLEMENTASI
Bab ini berisi penjelasan hasil Tugas Akhir dan pembahasan
Rancangan aplikasi Hama Tanaman Tomat dan Kesehatan Tanah Berbasis
Web.
BAB V : UJ I COBA DAN EVALUASI
BAB VI : PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan
isi dari laporan serta saran yang disampaikan penulis terkait pengembangan
aplikasi yang ada menjadi aplikasi yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Bab ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang
digunakan dalam pembutan laporan ini.
LAMPIRAN
2.1 Tanaman Tomat
Peluang ekspor selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,
tomat juga untuk kebutuhan ekspor. Saat ini, peluang ekspor relatif besar, seiring
banyaknya permintaan dari luar negeri. Sepanjang tahun 2000-2004 volume ekspor
tomat Indonesia cenderung bersifat fluktuatif. Hal ini diduga Indonesia masih focus
pada pemenuhan dalam negeri. Ekspor tertinggi terjadi pada tahun 2001 sebesar
4.019.073kg. Diharapkan indonesia berhasil menaikkan jumlah ekspor tomat ke luar
negeri lebih banyak lagi. Maka dari itu dibuatlah sebuah aplikasi untuk mendiagnosa
dini hama yang menyerang pada tanaman tomat, agar segera di dapatkan solusi
pengendalian dari serangan tersebut, agar produksi tomat dalam negeri melimpah
sehingga bisa di ekspor ke luar negeri. (Agromedia Pustaka 2007.)
2.1.1 Sejarah Tanaman Tomat
Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah
tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari
Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat
tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang.
Kata "tomat" berasal dari kata dalam bahasa Nahuatl, tomatl (dieja: /tɔ .matɬ /).Tomat
berasal dari Amerika tropis, ditanam sebagai tanaman buah di ladang, pekarangan,
atau ditemukan liar pada ketinggian 1--1600 m dpl. Tanaman ini tidak tahan hujan,
ini tumbuh tegak atau bersandar pada tanaman lain, tinggi 0,5--2,5 m, bercabang
banyak, berambut, dan berbau kuat. Batang bulat, menebal pada buku-bukunya,
berambut kasar warnanya hijau keputihan. Daun majemuk menyirip, letak berseling,
bentuknya bundar telursampai memanjang, ujung runcing, pangkal membulat, helaian
daun yang besar tepinya berlekuk, helaian yang lebih kecil tepinya bergerigi, panjang
10--40 cm, warnanya hijau muda. Bunga majemuk, berkumpul dalam rangkaian
berupa tandan, bertangkai, mahkota berbentuk bintang, warnanya kuning. Buahnya
buah buni, berdaging, kulitnya tipis licin mengilap, beragam dalam bentuk maupun
ukurannya, warnanya kuning atau merah. Bijinya banyak, pipih, warnanya kuning
kecokelatan. Buah tomat bisa dimakan langsung, dibuat jus, saus tomat, dimasak,
dibuat sambal goreng, atau dibuat acar tomat. Pucuk atau daun muda bisa disayur.
Buah tomat yang umum ada di pasaran bentuknya bulat. Yang berukuran
besar, berdaging tebal, berbiji sedikit, dan berwarna merah disebut sebagai tomat
buah. Tomat jenis ini biasa disantap segar sebagai buah. Yang berukuran lebih kecil
dikenal sebagai tomat sayur karena digunakan di dalam masakan. Yang kecil-kecil
sebesar kelereng disebut tomat ceri dan digunakan untuk campuran membuat sambal
atau dalam hidangan selada. (Agromedia Pustaka 2007.)
2.1.2 Klasifikasi Tanaman Tomat
Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakan tanaman yang
secara lengkap diklasifikasikan ke dalam golongan sebagai berikut.
a. Subdivisi : Angiospermae
c. Ordo : Tubiflorae
d. Famili : Solanaceae
e. Genus : Lycopersicum
f. Spesies : Lycopersicum esculentum Mill
Kata "tomat" berasal dari kata dalam bahasa Nahuatl, tomatl
2.1.3 Karakter istik Tanaman Tomat
a. Akar
Tomat mempunyai akar tunggang yang tumbuh menembus kedua tanah dan
akar serabut yang tumbuh menyebar kearah samping, tetapi dangkal.
b. Batang
Batang tanaman tomat berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang lunak
tetapi cukup kuat, berbulu atau berambut halus dan diantara bulu-bulu tersebut
terdapat rambut kelenjar. Batang tanaman berwama hijau. Pada ruas batang
mengalami penebalan dan pada ruas bagian bawah tumbuh akar-akar pendek.
Selain itu batang tamanan tomat dapat bercabang dan diameter cabang lebih
besar jika dibanding dengan jenis tanaman sayur lainya
c. Daun
Daun tanaman tomat berbentuk oval bagian tepi daun bergerigi dan
membentuk celah-celah yang menyirip serta agak melengkung kedalam. Daun
3-6 cm. Diantara daun yang berukuran besar biasanya tumbuh 1-2 daun yang
berukuran kecil. Daun majemuk pada tanaman tomat tumbuh berselang-seling
atau tersusun spiral mengelilingi batang tanaman.
d. Bunga
Bunga tomat berukuran kecil, diameternya sekitar 2 cm dan berwama kuning
cerah, kelopak bunga berjumlah 5 buah dan berwarna hijau terdapat pada
bagian terindah dari bunga tomat warnanya kuning cerah berjumlah 6 buah.
Bunga tomat merupakan bunga sempurna karena benang sari atau tepung sari
dan kepala putik atau kepala benang sari terbentuk pada bunga yang sama.
e. Buah
Bentuk buah tomat bervariasi, tergantung varietasnya ada yang berbentuk
bulat, agak bulat, agak lonjong dan bulat telur (oval). Ukuran buahnya juga
bervariasi, yang paling kecil memiliki berat 8 gram dan yang besar memiliki
berat 180 gram. Buah yang masih muda berwama hijau muda, bila telah
matang menjadi merah.
2.1.4 Manfaat / Khasiat Tomat
Adapun manfaat / khasiat tomat adalah :
a. Membantu menurunkan resiko gangguan jantung.
b. Menghilangkan kelelahan dan menambah nafsu makan.
c. Menghambat pertumbuhan sel kanker pada prostat, leher rahim, payudara dan
d. Memperlambat penurunan fungsi mata karena pengaruh usia (age-related
macular degeneration).
e. Mengurangi resiko radang usus buntu.
f. Membantu menjaga kesehatan organ hati, ginjal, dan mencegah kesulitan
buang air besar.
g. Menghilangkan jerawat.
h. Mengobati diare.
i. Meningkatkan jumlah sperma pada pria.
j. Memulihkan fungsi lever
2.2 Hama Pada Tanaman Tomat
Tomat, adalah salah satu tanaman yang rentan terkena penyakit yang diakibatkan
oleh serangan virus. Karenanya virus termasuk salah satu penyakit penting atau
utama yang menyerang taaman tomat. Hampir semua tomat yang ada saat ini belum
ada yang memiliki daya tahan kuat bila sudah terserang. Selama ini, penyakit virus
yang dominan dan seringkali menyerang tanaman tomat adalah TMV (Tobacco
Mozaic Virus). Namun, ternyata tidak hanya TMV saja yang menyerang melainkan
ada lebih dari 18 jenis virus yang kini menyerang tanaman tomat. Bahkan mungkin
jumlah itu bisa bertambah. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusakan
yang ditimbulkan penyakit virus dapat menyebabkan kehilangan produksi .
Kehadiran TMV yang berat dapat menekan produktifitas hingga 0,2 sampai 50%
50%. Serangan terparah terjadi di lembah Alsace Perancis oleh CMV yang
menghancurkan sebagian pertanaman tomat yang ada. (ANDI Yogyakarta 2008)
2.2.1 Macam Hama Tanaman Tomat
Berikut merupakan macam-macam hama pada tanaman tomat, terdiri dari
nama hama dan gejala- gejala yang terlihat ketika hama menyerang tanaman tomat,
sekaligus cara pengendalian dari hama tersebut, seperti pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Macam dan Gejala Serangan Hama Tanaman Tomat
No Macam Hama Gejala
1 Ulat Tanah 1.Pangkal batang yang digigit akan mudah patah dan mati. 2.Munculnya lubang yang tidak beraturan pada daun.
2 Ulat buah 1.Buahnya membusuk dan berlubang.
2.Buah yang sudah dilubangi berubah menjadi cacat dan berwarna coklat.
3 Kutu daun / aphis hijau
1.Mengisap daun, daun keriput layu dan mati.
2.Daun melengkung kebawah dan menyempit seperti pita.
4 Lalat putih 1.Munculnya bercak nekrotik pada daun akibat di isapnya cairan sel
2.Daun mengecil dan menggulung keatas.
6 Lalat penggerek daun
1.tanaman tomat tampak seperti terbakar 2.Daun gugur secara tiba-tiba
7 Ulat grayak 1.Ulat grayak mulai memakan daun dari bagian tepi. 2.Bercak putih menerawang pada daun.
8. Thrips 1.Menghisap permukaan daun, daun menjadi berwarna putih
seperti perak.
9. Tungau Merah 1.Daun tampak berbercak merah karat. 2.Tanaman menjadi kerdil.
2.2.2 Pengendalian dan Pember antasan Hama Tanaman Tomat
Berikut merupakan macam-macam hama pada tanaman tomat dan cara
pengendaliannya, disini dijelaskan bagaimana cara menanggulangi atau
mengendalikan hama seperti pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Macam pengendalian dan pemberantasan hama tanaman tomat.
NO Macam Hama Pengendalian
1. Ulat Tanah 1.Dengan pembersihan lahan, menabur insektisida
Furadan 3G di dekat pangkal pohon atau secara mekanis dengan membunuh ulat satu persatu. 2.Dilakukan pergiliran tanaman. Tanaman yang
ditanam hendaknya yang tidak disukai oleh hama, misalnya ubi kayu.
2. Ulat buah 1.Dengan menyemprotkan pestisida nabati atau
insektisida sistemik sejak berumur satu minggu 3. Kutu daun / aphis hijau 1.Populasinya tinggi, tetapi biasanya dapat
dikendalikan oleh musuh alaminya berupa larwa lalat, atau lembing macan.
4. Lalat putih 1.Cara mekanis dengan mencabut dan membakar tanaman yang terserang.
2.Gunakan insektisida dan akarisida untuk memberantasnya
5. Rayap 1.Penaburan insektisida berbahan aktif karbofuran
pada
bedengan. Lakukan juga fumigasi dengan memakai basamid G sebelum
pemasangan mulsa plastik.
6. Lalat penggerek daun 1. Secara mekanis yakni dengan memusanakan tanamn tomat yang terserang, memasang perangkap dan melakukan pencegahan mulsa plastic hitam perak.
7. Ulat grayak 1.Secara mekanis adalah dengan mengumpulkan
dan memusnahkan ulat grayak yang tertangkap
8. Thrips 1.Melakukan penyiraman tanaman tomat dengan
jumlah yang cukup
2.Dengan penyemprotan pestisida.
9. Tungau merah 1.Penyiangan secara rutin.
2.Dengan penyemprotan pestisida
NO. Macam Hama Pengendalian
11. Siput (Gastropoda) 1.Menangkap langsung siput ketika tengah beraksi di malam hari dan dijadikan pakan itik.
2.3 Kesehatan Ta nah
Tanah yang subur dan sehat adalah faktor yang paling penting dalam
kesuksesan pertanian dan perkebunan. Jika dimanfaatkan dengan teknik dan
pengelolaan yang baik maka kesehatan tanah akan semakin meningkat.
Ciri-ciri tanah yang subur dan sehat :
a. Mengandung humus/bunga tanah (terbuat dari bahan organik yang hancur
dan terurai, kompos, mulsa, kotoran hewan dll)
b. Mengandung sejumlah besar biota-biota tanah bermanfaat (mikrofauna,
mikroflora, makrofauna, dll)
c. Mengandung campuran partikel tanah liat dan pasir yang seimbang (tanah liat
mengikat mineral sedangkan pasir memungkinkan drainase)
d. Bertekstur lempung, mempunyai porositas dan daya mengisap air yang baik
e. Mempunyai tingkat pH yang netral.
f. Berbagai tanaman bisa tumbuh di atasnya
Tanah yang sehat berperan sebagai bank nutrisi dengan menyimpan unsur hara
yang siap untuk digunakan oleh tanaman.Upaya-upaya mempertahankan dan
meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanah adalah dengan melakukan pengelolaan
lahan dan tanaman secara terpadu, terlihat pada tabel 2.3 dan tabel 2.4.
Tabel 2.3 Kriteria penilaian sifat-sifat tanah
Sifat Tanah Sangat
rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
1 2 3 4 5 6
KTK me/ 100g <5 5-16 17-24 25-40 >40
KB % <20 20-35 36-50 51-70 >70
C Org % <2 2-4 4-10 10-20 >20
P2O5 ppm <10 10-20 21-40 41-60 >60
K2O mg/ 100% <10 10-20 21-40 41-60 >60
Tabel 2.4 Penilaian Status Kesuburan
No KTK KB C Or g, P2O5, dan K2O Status Kesubur an
1 2 3 4 5
1 T T >= 2 T tanpa R Tinggi
2 T T >= 2 T dengan R Sedang
3 T T >= 2 S tanpa R Tinggi
4 T T >= 2 S dengan R Sedang
5 T T TRS Sedang
6 T T <= 2 R dengan T Sedang
7 T T <= 2 R dengan S Rendah
8 T S <= 2 T tanpa R Tinggi
9 T S <= 2 T dengan R Sedang
No KTK KB C Or g, P2O5, dan K2O Status Kesubur an
1 2 3 4 5
11 T S Kombinasi Lain Rendah
12 T R >= 2 T tanpa R Sedang
13 T R >= 2 T dengan R Rendah
14 T R Kombinasi Lain Rendah
15 S T >= 2 T tanpa R Sedang
16 S T >= 2 T dengan R Sedang
17 S T Kombinasi Lain Rendah
18 S S >= 2 T tanpa R Sedang
19 S S >= 2 S tanpa R Sedang
20 S S Kombinasi Lain Rendah
21 S R 3 T Sedang
22 S R Kombinasi Lain Rendah
23 R T >= 2 T tanpa R Sedang
24 R T >= 2 T dengan R Rendah
25 R T >= 2 T tanpa R Sedang
26 R T Kombinasi Lain Rendah
27 R S >= 2 T tanpa R Sedang
28 R S Kombinasi Lain Rendah
29 R R Semua Kombinasi Rendah
30 SR TRS Semua Kombinasi Sangat Rendah
2.4 Unsur Har a Makr o
Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
yang relatif besar. beberapa unsur hara ini diantaranya : Nitrogen (N), Fosfor (P),
Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S).
2.4.1 Nitrogen(N)
Nitrogen berperan dalam pembentukan sel, jaringan, dan organ tanaman. Ia
berfungsi sebagai sebagai bahan sintetis klorofil, protein, dan asam amino. Karena itu
kehadirannya dibutuhkan dalam jumlah besar, terutama saat pertumbuhan vegetatif.
Bersama fosfor (P), nitrogen digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman secara
keseluruhan. Terdapat 2 bentuk nitrogen yakni amonium dan nitrat. Sejumlah
penelitian membuktikan amonium sebaiknya tidak lebih dari 25% dari total
konsentrasi nitrogen. Jika berlebihan, sosok tanaman bongsor tetapi rentan terhadap
serangan penyakit. Nitrogen yang berasal dari amonium akan memperlambat
pertumbuhan karena mengikat karbohidrat sehingga pasokan sedikit. Dengan
demikian cadangan makanan sebagai modal berbunga juga minimal. Akibatnya
tanaman tidak mampu berbunga. Seandainya yang dominan adalah nitrogen bentuk
nitrat, maka sel-sel tanaman akan kompak dan kuat sehingga lebih tahan penyakit.
Untuk mengetahui kandungan N dan bentuk nitrogen dari pupuk bisa dilihat dari
kemasan
Kekurangan Tanaman yang kekurangan nitrogen dikenali dari daun bagian
rontok. Tulang-tulang di bawah permukaan daun muda tampak pucat. Pertumbuhan
tanaman lambat, kerdil dan lemah. Produksi bunga dan biji rendah.
Kelebihan Warna daun terlalu hijau, tanaman rimbun dengan daun. Proses
pembuangan menjadi lama. Adenium bakal bersifat sekulen karena mengandung
banyak air. Hal itu menyebebkan rentan serangan cendawan dan penyakit, dan mudah
roboh.
2.4.2 Fosfor (P)
Fosfor merupakan komponen penyusun beberapa enzim, protein, ATP,
RNA, dan DNA. ATP penting untuk proses transfer energi, sedangkan RNA dan
DNA menentukan sifat genetik tanaman. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan
benih, akar, bunga, dan buah. Dengan membaiknya struktur perakaran sehingga daya
serap nutrisi pun lebih baik. Bersama denga kalium, fosfor dipakai untuk merangsang
pembungaan. Hal itu wajar sebab kebutuhan tanaman terhadap fosfor meningkat
tinggi ketika tanaman akan berbunga.
Kekurangan Dimulai dari daun tua menjadi keunguan cenderung kelabu. Tepi
daun cokelat, tulang daun muda berwarna hijau gelap. Hangus, pertumbuhan daun
kecil, kerdil , dan akhirnya rontok. Fase pertumbuhan lambat dan tanaman kerdil.
Kelebihan Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur
mikro seperti besi (Fe), tembaga(Cu), dan seng(Zn) terganggu. Namun gejalanya
2.4.3 Kalium (K)
Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti
fotosintetis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya
stomata, atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel. Kekurangan unsur ini
menyebabkan daun seperti terbakardan akhirnya gugur. Unsur kalium berhubungan
erat dengan kalsium dan magnesium. Ada sifat antagonisme antara kalium dan
kalsium. Dan juga antara kalium dan magnesium. Sifat antagonisme ini menyebabkan
kekalahan salah satu unsur untuk diserap tanaman jika komposisinya tidak seimbang.
Unsur kalium diserap lebih cepat oleh tanaman dibandingkan kalsium dan
magnesium. Jika unsur kalium berlebih gejalanya sama dengan kekurangan
magnesium. Sebab, sifat antagonisme antara kalium dan magnesium lebih besar
daripada sifat antagonisme antara kalium dan kalsium. Kendati demkian, pada
beberapa kasus, kelebihan kalium gejalanya mirip tanaman kekurangan kalsium.
Kekurangan K terlihat dari daun paling bawah yang kering atau ada bercak
hangus. Bunga mudah rontok. Tepi daun ‘hangus’, daun menggulung ke bawah, dan
rentan terhadap serangan penyakit.
Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu. Pertumbuhan
tanaman terhambat. sehingga tanaman mengalami defisiensi.
2.4.4 Magnesium (Mg)
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi
terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan
untuk memperlancar proses fotosintesis. Unsur itu juga merupakan komponen inti
pembentukan klorofil dan enzim di berbagai proses sintesis protein.
Kekurangan magnesium menyebabkan sejumlah unsur tidak terangkut karena energi
yang tersedia sedikit. Yang terbawa hanyalah unsur berbobot ‘ringan’ seperti
nitrogen. Akibatnya terbentuk sel-sel berukuran besar tetapi encer. Jaringan menjadi
lemah dan jarak antar ruas panjang. Ciri-ciri persis seperti gejala etiolasi-kekurangan
cahaya pada tanaman.
Kekurangan Muncul bercak-bercak kuningdi permukaan daun tua. Hal ini
terjadi karena Mg diangkut ke daun muda. Daun tua menjadi lemahd dan akhirnya
mudah terserang penyakit terutama embun tepung (powdery mildew). Kelebihan Mg
tidak menimbulkan gejala ekstrim.
2.4.5. Kalsium (Ca)
Unsur ini yang paling berperan adalah pertumbuhan sel. Ia komponen yang
menguatkan , dan mengatur daya tembus , serta merawat dinding sel. Perannya sangat
penting pada titik tumbuh akar. Bahkan bila terjadi defiensi Ca , pembentukan dan
pertumbuhan akar terganggu , dan berakibat penyerapan hara terhambat. Ca berperan
dalam proses pembelahan dan perpanjangan sel , dan mengatur distribusi hasil
fotosintesis.
Kekurangan Gejala kekurangan kalsium yaitu titik tumbuh lemah , terjadi
menyebabkan tanaman tinggi tetapi tidak kekar. Karena berefek langsung pada titik
tumbuh maka kekurangan unsur ini menyebabkan produksi bunga terhambat. Bunga
gugur juga efek kekurangan kalsium. Kelebihan kalsium tidak berefek banyak , hanya
mempengaruhi pH tanah.
2.4.6. beler ang (S)
Kelebihan Pada umumnya belerang dibutuhkan tanaman dalam pembentukan
asamas amamino sistin, sistein dan metionin. Disamping itu S juga merupakan bagian
dari biotin, tiamin, ko-enzim A dan glutationin . Diperkirakan 90% S dalam tanaman
ditemukan dalam bentuk asam amino, yang salah satu fungsi utamanya adalah
penyusun protein yaitu dalam pembentukan ikatan disulfida antara rantai-rantai
peptida. Belerang merupakan bagian (constituent) dari hasil metabolisme
senyawa-senyawa kompleks. Belerang juga berfungsi sebagai aktivator, kofaktor atau regulator
enzim danberperan dalam proses fisiologi tanaman.
Kekurangan jumlah S yang dibutuhkan oleh tanaman sama dengan jumlah
fosfor (P). Kekahatan S menghambat sintesis protein dan hal inilah yang dapat
menyebabkan terjadinya klorosis seperti tanaman kekurangan nitrogen. Kahat S lebih
menekan pertumbuhan tunas dari pada pertumbuhan akar. Gejala kahat S lebih
nampak pada daun muda dengan warna daun yang menguning sebagai mobilitasnya
sangat rendah di dalam tanaman (Haneklaus dan Penurunan kandungan klorofil
S). Kahat S menyebabkan terhambatnya sintesis protein yang berkorelasi dengan
akumulasi N dan nitrat organik terlarut.
2.5 Unsur Har a Mikro
Unsur mikro adalah unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah sedikit .
Walaupun hanya diserap dalam jumlah kecil, tetapi amat penting untuk menunjang
keberhasilan proses-proses dalam tumbuhan. Tanpa unsur mikro, bunga adenium
tidak tampil prima. Bunga akan lunglai, dll. Unsur mikro itu, adalah: boron, besi,
tembaga, mangan, seng, dan molibdenum.
2.6 Bor on (B)
Boron memiliki kaitan erat dengan proses pembentukan, pembelahan dan
diferensiasi, dan pembagian tugas sel. Hal ini terkait dengan perannya dalam sintetis
RNA, bahan dasar pembentukan sel. Boron diangkut dari akar ke tajuk tanaman
melalui pembuluh xylem. Di dalam tanah boron tersedia dalam jumlah terbatas dan
mudah tercuci. Kekurangan boron paling sering dijumpai pada adenium. Cirinya
mirip daun variegeta.
Kekurangan Daun berwarna lebih gelap dibanding daun normal, tebal, dan
2.6.1 Tembaga (Cu)
Fungsi penting tembaga adalah aktivator dan membawa beberapa enzim. Dia
juga berperan membantu kelancaran proses fotosintesis. Pembentuk klorofil, dan
berperan dalam funsi reproduksi.
Kekurangan daun berwarna hijau kebiruan, tunas daun menguncup dan
tumbuh kecil, pertumbuhan bunga terhambat.
Kelebihan Tanaman tumbuh kerdil, percabangan terbatas, pembentukan akar
terhambat, akar menebal dan berwarna gelap.
2.6.2 Seng (Zn)
Hampir mirip dengan Mn dan Mg, sengat berperan dalam aktivator enzim,
pembentukan klorofil dan membantu proses fotosintesis. Kekurangan biasanya terjadi
pada media yang sudah lama digunakan.
Kekurangan pertumbuhan lambat, jarak antar buku pendek, daun kerdil,
mengkerut, atau menggulung di satu sisi lalu disusul dengan kerontokan. Bakal buah
menguning, terbuka, dan akhirnya gugur. Buah pun akan lebih lemas dan sehingga
buah yang seharusnya lurus membengkok. Kelebiha seng tidak menunjukkan dampak
nyata.
2.6.3 Besi (fe)
Besi berperan dalam proses pembentukan protein, sebagai katalisator
fotosintetis dan respirasi, sekaligus menjadi aktivator beberapa enzim. Unsur ini tidak
mudah bergerak sehigga bila terjadi kekurangan sulit diperbaiki. Fe paling sering
bertentanganatau antagonis dengan unsur mikro lain. Untuk mengurangi efek itu,
maka Fe sering dibungkus dengan Kelat (chelate) seperti EDTA (Ethylene Diamine
Tetra-acetic Acid). EDTA adalah suatu komponen organik yang bersifat
menstabilkan ion metal. Adanya EDTA maka sifat antagonis Fe pada pH tinggi
berkurang jauh. Di pasaran dijumpai dengan merek Fe-EDTA.
Kekurangan besi ditunjukkan dengan gejala klorosis dan daun menguning
atau nekrosa. Daun muda tampak putih karena kurang klorofil. Selain itu terjadi
karena kerusakan akar. Jika adenium dikeluarkan dari potnya akan terlihat
potongan-potongan akar yang mati.
Kelebihan pemberian pupuk dengan kandungan Fe tinggi menyebabkan
nekrosis yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik hitam pada daun.
2.6.4 Molibdenum (Mo)
Mo bertugas sebagai pembawa elektron untuk mengubah nitrat menjadi
enzim. Unsur ini juga berperan dalam fiksasi nitrogen.
Kekurangan ditunjukkan dengan munculnya klorosis di daun tua , kemudian
menjalar ke daun muda. Kelebihan tidak menunjukkan gejala yang nyata pada
2.6.5 Mangan (Mn)
Kelebihan mangan merupakan unsur mikro yang dibutuhkan tanaman dalam
jumlah yang tidak terlalu banyak. Mangan sangat berperan dalam sintesa klorofil
selain itu berperan sebagai koenzim, sebagai aktivator beberapa enzim respirasi,
dalam reaksi metabolisme nitrogen dan fotosintesis. Mangan juga diperlukan
untuk mengaktifkan nitrat reduktase sehingga tunbuhan yang mengalami
kekurangan mangan memerlukan sumber N dalam bentuk NH4+. Peranan mangan
dalam fotosintesis berkaitan dengan pelepasan elektron dari air dalam
pemecahannya menjadi hidrogen dan oksigen. Fungsi unsur hara Mangan (Mn)
bagi tanaman ialah:
a. Diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin.
b. Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun
yang tua.
c. Berperan sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator macam-macam
enzim.
d. Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi
Mn diperlukan dalam kultur kotiledon selada untuk memacu pertumbuhan
jumlah pucuk yang dihasilkan. Mn dalam level yang tinggi dapat mengsubstitusikan
Mo dalam kultur akar tomat. Mn dapat menggantikan fungsi Mg dalam beberapa
Kekurangan defisiensi unsur hara, atau kata lain kekurangan unsur hara. bisa
menyebabkan pertumbuhan tanaman yg tidak normal dapat disebabkan oleh adanya
defisiensi satu atau lebih unsur hara, gangguan dapat berupa gejala visual yang
spesifik. Mn merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase,
sintesis protein, karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama
dalam siklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal dalam
kloroplas, ada indikasi dibutuhkan dalam sintesis klorofil. Defisiensi unsure Mn
antara lain : pada tanaman berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda mirip
kekahatan Fe tapi lebih banyak menyebar sampai ke daun yang lebih tua, pada
serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-garis pada
bagian tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman lupin.
Identifikasi Gejala defisiensi mangan bersifat relatif, seringkali defisiensi satu unsur
hara bersamaan dengan kelebihan unsur hara lainnya. Di lapangan tidak mudah
membedakan gejala-gejala defisiensi. Tidak jarang gangguan hama dan penyakit
menyerupai gejala defisiensi unsur hara mikro. Gejala dapat terjadi karena berbagai
macam sebab. Gejala dari defisiensi mangan memperlihatkan bintik nekrotik pada
daun. Mobilitas dari mangan adalah kompleks dan tergantung pada spesies dan umur
tumbuhan sehingga awal gejalanya dapat terlihat pada daun muda atau daun yang
lebih tua.. Kekurangan mangan ditandai dengan menguningnya bagian daun diantara
2.6.6 Klor (Cl)
Kelebihan terlibat dalam osmosis (pergerakan air atau zat terlarut dalam sel),
keseimbangan ion yang diperlukan bagi tanaman untuk mengambil elemen
mineral dan dalam fotosintesis.
Kekurangan dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang
normal terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan
berwarna tembaga. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas
menunjukkan gejala seperti di atas.
2.6.7 Natr ium (Na)
Kelebihan Terlibat dalam osmosis (pergerakan air) dan keseimbangan ion
pada tumbuhan. Salah satu kelebihan efek negatif Na adalah bahwa itu
mengurangi ketersediaan K. Kekurangan daun-daun tenaman bisa menjadi hijau tua
dan tipis. Tanaman cepat menjadi layu.
2.6.8 Cobalt (Co)
Kelebihan Kobalt jauh lebih tinggi untuk fiksasi nitrogen dari pada amonium
gizi. Tingkat kekurangan nitrogen dapat mengakibatkan gejala defisiensi.
Kekurangan mengurangi pembentukan hemoglobin dan fiksasi nitrogen.
2.6.9 Silicon(Si)
Kelebihan Si dapat meningkatkan hasil melalui peningkatan efisiensi
sebagai komponen dari dinding sel. Tanaman dengan pasokan silikon larut
menghasilkan lebih kuat, meningkatkan panas dan kekeringan tanaman toleransi
silikon dapat disimpan oleh tanaman di tempat infeksi oleh jamur untuk memerangi
penetrasi dinding sel oleh jamur menyerang. Kekurangan dapat mengakibatkan
tanaman mudah terserang penyakit.
2.6.10 Nikel (Ni)
Kelebihan diperlukan untuk enzim urease untuk menguraikan urea untuk
membebaskan nitrogen ke dalam bentuk yang dapat digunakan untuk tanaman. Nikel
diperlukan untuk penyerapan zat besi. Benih perlu nikel untuk berkecambah.
Tanaman tumbuh tanpa tambahan nikel akanberangsur-angsur mencapai tingkat
kekurangan sekitar saat mereka dewasa dan mulai pertumbuhan reproduksi
Kekurangan dapat Gagal untuk menghasilkan benih yang layak.( Puslittan,
"Penilaiaan Status Kesuburan Tanah" 1983)
2.7 Fungsi Dan Gejala Unsur Har a Makro Dan Mikr o
Unsur hara makro dan mikro adalah,unsur yang diperlukan tanaman dalam
jumlah sedikit,tetapi kebutuhan yang sedikit ini sangat “penting” karena kalau
tidak diberikan,ibarat makan nasi tanpa garam (Nacl,nama lain garam,sedangkan
Cl ,Klor,termasuk salah satu unsur yang diperlukan tanaman). Ada beberapa
unsur mikro yang diperlukan oleh tanaman yang populer dan perlu diberikan
Boron (B), Molibden (Mo),, Klor(Cl). Masing-masing unsur hara esensial
tersebut, tidak dapat saling menggantikan.
1. Nitr ogen (N)
Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Merupakan bagian
dari sel ( organ ) tanaman itu sendiri. Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein
dalam tanaman. Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti daun.
Tanaman yang kekurangan unsur N gejalanya : pertumbuhanlambat/kerdil, daun
hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning
dan mati.
2. Pospor (P)
Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman.
Merangsang pembungaan dan pembuahan, merangsang pertumbuhan akar,
Merangsang pembentukan biji, Merangsang pembelahan sel tanaman dan
memperbesar jaringan sel. Tanaman yang kekurangan unsur P gejaalanya :
pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau
kemerahan ( kurang sehat ).
3. Kalium (K)
Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan
mineral termasuk air. Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap
lemas/rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan sehat, ujung
daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun.
4. Calsium (Ca)
Merupakan bagian penting dari dinding sel dan sangat penting untuk
menunjang proses pertumbuhan. Kalsium adalah untuk menyusun klorofil.
Dibutuhkan enzim untuk metabolis karbohidrat, serta mempergiat sel meristem.
Kekurangan kalsium mengakibatkan terjadinya disintegrasi padaujung-ujung
tanaman (ujung batang, akar, dan buah) sehingga ujungnya menjadi mengering atau
mati, tunas daun yang masih muda akan tumbuh abnormal.
5. Magnesium (Mg)
Merupakan penyusun utama khlorofil yang menentukan laju
fotosintesa / pembentukan karbohidrat. Berfungsi untuk transportasi fosfat
menciptakan warna hijau pada daun. Kekurangan magnesium yaitu menguningnya
daun yang dimulai dariujung da bagian bawah daun.
6. Belerang/ Sulfur (S)
Pembentukan asam amino dan pertumbuhan tunas serta membantu
pembentukan bintil akar tanaman. Pertumbuhan anakan pada tanaman Berperan
dalam pembentukan klorofil serta meningkatkan ketahanan terhadap jamur. Pada
beberapa jenis tanaman antara lain berfungsi membentuk senyawa minyak yang
Gejala kekurangan sulfur pada tanaman pada umumnya mirip
kekurangan unsur nitrogen. misalnya daun berwarna hijau mudah pucat hingga
berwarna kuning, tanaman kurus dan kerdil, perkembangannya lambat.
2.7.1 Mikro
1) Fer r it/besi (Fe)
Berfungsi untuk pembentukan klorofil. berperan pada proses-proses
fisiologis tanaman seperti proses pernapasan, selain itu besi berfungsi
sebagai aktifator dalam proses biokimia didalam tanaman, dan pembentuk
beberapa enzim. Gejala kekurangan besi pada tanaman dapat menimbulkan korosi,
lembaran daun menjadi kuning/pucat. Dalam jumlah tertentu besi menjadi racun bagi
tanaman. Besi tersedia dalam tanah berkisar 2-150ppm. Dan kebutuhan normal
tanaman berkisar 40-250ppm.
2) Mangan (Mn)
Untuk penyusunan klorofil, perkecambahan, dan pemasakan buah.
Fungsi adalah berfungsi dalam pembelahan sel, di gunakan dalam proses pernapasan
dan fotosintesis. Ciri kekurangan Mn biji yang terbentuk akan sangat jelek, daun
menguning dan beberapa jaringan akan mati. Gejala Kekurangan berupa daun akan
tampak berwarna gelap dan muda, perkembangan kuncup akan mengalami kegagalan,
3) Tembaga/Cuppr um (Cu)
Belum banyak diketahui, namun tembaga berfungsi untuk
pembentukan klorofil. Ciri kekurangan tembaga daun tidak merata dan daun sering
layu, malah terkadang klorosis.
4) Seng/zink (Zn)
Memberi dorongan terhadap pertumbuhan tanaman karena diduga Zn
dapat berfungsi untuk membebtuk hormon tumbuh. Unsur seng didalam tanaman
tidak dapat dipindahkan dari jaringan tua ke jaringan yang muda sehingga gejala
defisiensi akan terlihat lebih awal pada daun muda. Kekuranan unsur ini ditandai
dengan daun berwarna aneh-aneh misal kekuning-kuningan atau pada daun yang
sudah tua berwarna kemerahan . Kalau diperhatikan dengan seksama cabang dan
batangpun ikut terkena bencana yang mengakibatkan terdapatnya lubang kecil-kecil.
5) Bor on (B)
Unsur ini berfungsi menangkut karbohidrat kedalam tubuh tanaman
dan Menghisap unsur kalsium. Berfungsi dalam perkembangan bagian-bagian
tanaman untuk tumbuh aktif. Pada tanaman penghasil biji unsur ini berpengaruh
terhadap pembagian sel. Menaikkan mutu tanaman sayuran dan tanaman buah.
Kekurangan unsur boron paling nyata tampak pada tepi-tepi daun yaitu gejala
klorosis, mulai dari bagian bawah daun. daun yang baru muncul terlihat kecil dan
tanaman agak kerdil cabang tumbuh sejajar. kuncup-kuncup mati dan berwarna
atanaman sayur dan buah, pada tanaman semangka biasanya ditandai dengan
pertumbuhan batang muda yang tegak berdiri, ruas pendek, daun mengecil, dan bila
terkena angin batang muda tersebut mudah patah dan mengeluarkan cairan berwarna
kecoklatan, pada tanaman sayur dan buah kekurangan unsur bini agak sulit
dibedakan dengan tanaman yang terkena serangan virus. Dan pada tanaman jagung
kekurangan unsur ini bisa mengakibaatkan tongkol tanpa biji sama sekali ( mirip
jagung yang tidak terbuahi).
6) Klor in (Cl)
Klorin diperlukan untuk osmosis dan keseimbangan ionik sel bagian dari
regulasi energi, juga memainkan peran dalam fotosintesis. Unsur ini diserap tanaman
dalam bentuk ion Cl- keberadaannya tidak dihasilkan dari metabolisme tanaman,dan
fungsi lain berkaitan dengan pengaturan tekanan osmosis didalam sel tanaman.
Gejala kekurangan Cl biasanya menimbulkan pertumbuhan akar yang tertekan, daun
layu dan berwarna kuning.
7)Cobalt (Co)
Untuk Fiksasi nitrogen dalam penyerapan unsur N (Nitrogen), Cobalt dapat
digantikan perannya dengan Natrium (Na), dan Molibdenum (Mo).
8) Molibdenum (Mo)
Sebagai kofaktor pada beberapa enzim penting untuk membangun asam
amino.berperan sebagai pengikat nitrogen yang bebas diudara untuk pembentukan
Gejala kekurangan unsur Mo yakni daun berubah warna keriput dan melengkung
seperti mangkok, muncul bintil-bintil kuning disetiap lembaran daun dan akhirnya
mati sehingga pertumbuhan tanaman terhenti. Ketersediaan Mo dalam tanah antara
0,05-0,5 ppm sedang kebutuhan normal pada tanaman 0,2-1 ppm. Bayam dan bawang
adalah jenis tanaman yang sangat peka kekurangan Mo.
9) Natr ium (Na)
Sebagai keseimbangan ion pada regulasi energi untuk membuka dan
menutupnya stomata.
10)Silicon (Si)
Tersimpan dalam dinding sel yang mengakibatkan sifat mekanis sel yaitu
kaku atau elastis.
11)Nikel (Ni)
Pada tanaman Keras/tumbuhan tingkat tinggi sebagai aktivasi urease (enzim
yang berperan dalam metabolisme Nitrogen untuk proses perombakan urea). Pada
tanaman tingkat rendah, sebagai kofaktor beberapa enzim. Perannya dapat digantikan
dengan Seng (Zn) dan Besi (Fe).
2.8 Dasar Teor i Sistem Pakar
Kecer dasan Buatan
Kecerdasan buatan atau yang lebih dikenal dengan AI (Artificial Inteligence)
seperti yang dilakukan oleh manusia. Definisi lain diungkapkan oleh H. A. Simon.
Kecerdasan buatan (Artificial Inteligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi
dan intruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu
hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas.
Rich and Knight mendefinisikan Kecerdasan buatan sebagai sebuah studi
tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat
dilakukan lebih baik oleh manusia.
Sementara ensiklopedia Britannica mendefinisikan Kecerdasan buatan
sebagai cabang dari ilmu komputer yang dalam mempresentasikanpengetahuan lebih
banyak menggunakan bentuk simbol-simbol dari pada bilangan, dan memproses
informasi berdasarkan sejumlah aturan.
2.8.1 Sistem Pakar
System pakar adalah salah satu cabang AI yang membuat penggunaan secara
luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia yang
pakar. Seorang pakar adalah orang yang mempunyai knowledge atau kemampuan
khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang
dimilikinya. Ketika system pakar dikembangkan pertama kali pada tahun 70-an
system pakar hanya berisi knowledge yang eksklusif. Namun demikian sekarang ini
istilah system pakar sudah digunakanuntuk berbagai maam system yang
menggunakan teknologi sistem pakar itu. Teknologi sistm pakar ini meliputi bahasa
sistem pakar, program dan perangkat keras yang dirancang untuk membantu
Sistem pakar dapat berarti pula suatu sistem yang bekerja atau beroperasi
seperti otak manusia. System ini dapat mengambil keputusan layaknya seoang pakar
yang mengambil keputusan. Sistem ini bekerja dengan langkah-langkah kerja sebagai
berikut:
a. Akusisi pengetahuan
b. Mengidentifikasikan object-atribute value
c. Penetapan basis pengetahuan
d. Perancangan basis data
e. Formulasi system pakar
f. Perancangan dan pengembangan perangkat lunak
g. Uji validasi sistem.
2.8.2 Konsep Dasar Sistem Pakar
Adapaun konsep dasar Sistm Pakar adalah sebagai berikut:
a. Keahlian (expertise)
b. Pakar (expert)
c. Pengalihan keahlian (transferring expertise)
d. Infernsi (inferencing)
e. Aturan (rules)
f. Kemampuan menjelaskan (explanation capability)
2.8.3 Tujuan Sistem Pakar
Tujuan utama sistem pakar adalah meniru kemampuan seseoarang beberapa
bidangnya. Misalnya sistem pakar dalam bidang pertanian untuk masalah hama
tanaman, dapat meniru kemampuan seseorang insinyur pertanian untuk menganalisa
suatu hama tanaman.( Penerbit Graha Ilmu yogyakarta 2008)
2.8.4 Cara Ker ja Sistem Pakar
Pada umumnya cara kerja sistem pakar adalah sebagai berikut:
a. User Interface
User Interface adalah bagian penghubung antara program system pakar
dengan pemakai. Pada bagian ini terjadi dialog antara pemakai dengan
program yang dibuat. Program akan mengajukan pertanyaan berbentuk “ ya
atau tidak “ (yes or no question) atau berbentu menu pilihan dan juga akan
menarik suatu kesimpulan dai hasil jawaban yang diberikan oleh pemakai atas
setiap setiap pertanyaan yang diberikan system pakar.
b. Mesin Inferensi
Mesin inferensi adalah bagian dari system pakar yang mendeduksi fakta fakta
baru dari fakta fakta yang telah ada dengan menggunakan kaidah kaidah yang
ada. Proses deduksi ini menyangkut perjodohan dan unifikasi, disamping itu
mesin inferensi juga mengontrol aliran tahapan inferensi. Dalam pengontrolan
ini mesin inferensi menentukan kaidah mana yang di uji terlebih dahulu dan
apa yang dilakukan seandainya suatu kaidah sukses atau gagal.
Mesin inferensi / mengambil fakta yang ada dari basi kaidah atau basis data
untuk menguji kaidah kaidah selama proses unifikasi. Kaidah kaidah sukses
maka kaidah tersebut ditambahkan ke memori yang bekerja.
c. Basis pengetahuan
Basis pengetahuan merupakan inti program system pakar dimana pengetahuan
ini merupakan representasi pengetahuan dari sorang pakar. Basis pengetahuan
tersusun atas fakta yang berupa informasi tntang obyek dan kaidah yang
merupakan informasi tentang cara bagaimana membangkitkan fakta baru dai
fakta yang sudah diketahui seperti gambar 2.1.
Gambar 2.1. Cara Kerja Sistem Pakar
2.8.5 Cir i-cir i Sistem Pakar
Pada umumnya ciri ciri dari system pakar adalah bersifat :
a. Terbatas pada bidang yang spesifik.
user User
int erf ace
M esin inferensi
Basis penget ahua
b. Dapat memberikan penalaran untuk memberikan data data yang tidak lengkap
atau pasti.
c. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang
dapat dipahami.
d. Berdasar pada rule atau kaidah tertentu.
e. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.
f. Outpunya bersifat nasihat atau anjuran.
g. Outputnya tergantung dari dialog dengan user.
h. Knowledge base dan inference engine terpisah.
2.8.6 Kategor i Sistem Pakar
Secara umum klasifikasi atau kategori sistem pakar yaitu :
a. Interpretasi, yaitu membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data
mentah.
b. Pridiksi, yaitumemproyeksikan akibat akibat yang dimungkinkan dari siyuasi
situasi tertentu.
c. Diagnosis, yaitu menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang
cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala
tertentu.
d. Desain , yaitu merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai
sejumlah tujuan denan kondisi awal tertentu.
e. Perencanaan , yaitu merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat
f. Debugging dan repair menentukan dan mengimplementasikan cara-cara untuk
mengatasi malfungsi.
g. Intruksi, yaitu mendeteksi dan defisiensi dalam pemahaman domain subyek.
h. Pengendalian, yaitu mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks.
i. Seleksi, yaitu mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan list
(kemungkinan).
j. Simulasi, yaitu pemodelan interaksi antara komponen-komponen system.
k. Monitoring, yaitu membandingkan tingkah laku suatu system yang teramati
dengan tingkah laku yang diharapkan darinya.( Kusrini, 2006.)
2.8.7 Metode For war d Chaining
Metode forward chaining adalahsuatu metode darimesin inferensi untuk
memulai penalaran atau pelacakan suatu data dari fakta-fakta yang ada menuju suatu
kesimpulan. Dalam Forward Chaining, kaidah interpreter mencocokkan fakta atau
statement dalam pangkalan data dengan situasi yang dinyatakan dalam bagian sebelah
kiri atau kaidah if akan terlihat, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.2 dan 2.3.
Forward Chaining digunakan jika :
a. Banyak aturan berbeda yang dapat memberikan kesimpulan yang sama.
b. Banyak cara untuk mendapatkan sedikit konklusi.
c. Benar-benar sudah mendapatkan pelbagai fakta, dan ingin mendapatkan
Adapun tipe sistem yang dapat menggunakan teknik pelacakan forward
chaining, yakni :
a. Sistem yang direpresentasikan dengan satu atau beberapa kondisi.
b. Untuk setiap kondisi, sistem mencari rule-rule dalam knowledge base untuk
rule-rule yang berkorespondensi dengan kondisi dalam bagian if.
c. Setiap rule dapat menghasilkan kondisi baru dari konklusi yang diminta pada
bagian then. Kondisi baru ini dapat ditambahkan ke kondisi lain.
d. Setiap kondisi yang ditambahkan ke sistem akan diproses. Jika ditemui suatu
kondisi, sistem akan kembali ke langkah 2 dan mencari rule-rule dalam
knowledge base kembali. Jika tidak ada konklusi baru, sesi ini berakhir.
Gambar 2.2 Diagram Pelacakan Kedepan (Forward Chaining)
Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai true), maka proses akan
meng-assert konklusi. Forward chaining juga digunakan jika suatu aplikasi
Pada metode forward chaining, ada 2 cara yang dapat dilakukan untuk
melakukan pencarian, yaitu :
a. Dengan memasukkan semua data yang tersedia ke dalam sistem pakar pada
satu kesempatan dalam sesi konsultasi. Cara ini banyak berguna pada sistem
pakar yang termasuk dalam proses terautomatisasi dan menerima data
langsung dari komputer yang menyimpan database, atau dari satu set sensor.
b. Dengan hanya memberikan elemen spesifik dari data yang diperoleh selama
sesi konsultasi kepada sistem pakar. Cara ini mengurangi jumlah data yang
diminta, sehingga data yang diminta hanyalah data-data yang benar-benar
dibutuhkan oleh sistem pakar dalam mengambil kesimpulan.
Contoh pelacakan forward chaining :
Rule - rule yang diberikan :
1. R1 : Jika A dan C, maka E
2. R2 : Jika D dan C maka F
3. R3 : Jika B dan E maka F
4. R4 : Jika B maka C
5. R5 : Jika F maka G
a. Dalam Forward Chaining pencarian dimulai dengan fakta yang diketahui dan
mengambil fakta baru menggunakan aturan yang telah diketahui pada sisi
Jika.
b. Karena diketahui A dan B benar, sistem pakar mulai dengan mengambil fakta
baru menggunakan aturan yang memiliki A dan B pada sisi Jika. Dengan
menggunakan R4, sistem pakar mengambil fakta baru C dan
menambahkannya ke dalam assertion base sebagai benar.
c. Sekarang R1 fire(karena A dan C benar) dan nyatakan E sebagai benar dalam
assertion base sebagai benar.
d. Karena B dan E keduanya benar (berada dalam assertion base), R3 fire dan
menetapkan F sebagai benar dalam assertion base.
e. Sekarang R5 fire (karena F berada dalam sisi Jika), yang menetapkan G sebagai
benar, jadi hasilnya adalah G.
2.8.8 Block Diagram
Block diagram merupakan susunan rule rule yang terdapat di dalam sebuah
bidang ilmu. Dengan block diagram di dalam system pakar maka dapat diketahui
urutan kerja system dalam mencari keputusan yang akan terlihat, seperti pada gambar
Gambar 2.3. Block Diagram
2.9 Dasar Teor i Pr ogr am
PHP (Per sonal Home Page)
PHP yang merupakan bahasa pemrogramman berbasis website yang memiliki
kemampuan untuk memproses data dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah
server-side embedded script language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan
akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML
biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan
hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server.
Pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client. (Penerbit
Gava Media yogyakarta 2008).
2.9.1 Alasan menggunakan PHP
1. PHP dapat dijalankan pada platform yang berbeda-beda
2. PHP merupakan web scripting open source.
3. PHP mudah dipelajari.
2.9.2 Sintaks PHP
Kode PHP disimpan sebagai plain text dalam format ASCII, sehingga kode
PHP dapat ditulis hampir disemua editor text seperti windows notepad, windows
wordpad, dll. Kode PHP adalah kode yang disertakan di sebuah halaman HTML dan
kode tersebut dijalankan oleh server sebelum dikirim ke browser.
Contoh file PHP (contoh1.php) :
Gambar 2.4 Hasil dari file contoh 1.php <ht ml>
<head>
<t it le> Cont oh Sederhana </ tit le> </ head>
<body>
<?php echo(“ Hallo apakabar? Nama saya PHP script ” ); ?> </ body>
Pada file .html, HTTP server hanya melewatkan content dari file menuju ke
browser. Server tidak mencoba untuk mengerti atau memproses file, karena itu adalah
tugas sebuah browser.
Pada file dengan ekstensi .php akan ditangani secara berbeda. Yang memiliki
kode PHP akan diperiksa. Web server akan memulai bekerja apabila berada diluar
lingkungan kode HTML. Oleh karena itu server akan melewati semua content yang
berisi kode HTML, JavaScript, simple text di browser tanpa diinterpretasikan di
server.
Blok scripting PHP selalu diawali dengan <?php dan diakhiri dengan ?>. Blok
scripting PHP dapat ditempatkan dimana saja di dalam dokumen. Pada beberapa
server yang mendukung, blok scripting PHP dapat diawali dengan <? dan diakhiri
dengan ?>. Namun, untuk kompatibilitas maksimum, sebaiknya menggunakan bentuk
yang standar (<?php ?>).Setiap baris kode PHP harus diakhiri dengan semikolon (;).
Semikolon ini merupakan separator yang digunakan untuk membedakan satu
instruksi dengan instruksi lainnya. PHP menggunakan // untuk membuat komentar
baris tunggal atau /* dan */ untuk membuat suatu blok komentar.
2.9.3 MySQL
MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia bernama MySQL AB,
yang kala itu bernama TcX DataKonsult AB, sejak sekitar 1994–1995, meski cikal
bakal kodenya bisa disebut sudah ada sejak 1979. Tujuan mula-mula TcX membuat
MySQL pada waktu itu juga memang untuk mengembangkan aplikasi Website untuk