• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PAKAR KESEHATAN TANAMAN DAN TANAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE ”FORWARD CHAINING”.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM PAKAR KESEHATAN TANAMAN DAN TANAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE ”FORWARD CHAINING”."

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Disusun oleh :

IRAWAN AMIRUL P

NPM. 0834010106

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

"

VETERAN

"

(2)

SISTEM PAKAR KESEHATAN TANAMAN DAN TANAH

BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE ”FORWARD

CHAINING”

Disusun Oleh :

IRAWAN AMIRUL P

NPM. 0834010106

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negara Lisan Gelombang VI Tahun Akademik 2012/2013

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Ir. Purnomo Edi Sasongko, MP Wahyu S. J. Saputra, S. Kom, M. Kom NPT.196507311992032001 NPT. 3 8608 10 0295 1

Mengetahui,

Ketua J urusan Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industri UPN ”Veteran” J awa Timur

(3)

CHAINING”

Disusun Oleh :

IRAWAN AMIRUL P NPM. 0834010106

Telah dipertahankan di hadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skr ipsi J urusan Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industri

Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 31 J anuari 2013

Pembimbing : Tim Penguji :

1. 1.

Ir. Purnomo Edi Sasongko, MP Budi Nugroho, S.Kom, M. Kom NPT.196507311992032001 NPT. 3 8006 05 0205 1

2. 2.

Wahyu S. J. Saputra, S. Kom, M. Kom Bar ry Nuqoba, S. Kom, M. Kom NPT. 3 8608 10 0295 1 NPT. 3 8411 09 0155 1

3.

Intan Yuniar Purbasari, S. Kom, Ms. c NPT. 3 8006 04 0198 1

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknologi Industri

(4)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

PANITIA UJ IAN SKRIPSI / KOMPREHENSIF

KETERANGAN REVISI Mahasiswa di bawah ini :

Nama : IRAWAN AMIRUL P NPM : 0834010106

Jurusan : Teknik Informatika

Telah mengerjakan revisi/ tidak ada revisi*) pra rencana (design)/ skripsi ujian lisan gelombang VI, TA 2012/2013 dengan judul:

SISTEM PAKAR KESEHATAN TANAMAN DAN TANAH

BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE ”FORWARD

CHAINING”

Surabaya, 06 Februari 2013 Dosen Penguji yang memerintahkan revisi:

1) Budi Nugroho, S. Kom, M. Kom NPT. 3 8006 05 0205 1

2) Barry Nuqoba, S. Kom, M. Kom NPT. 3 8411 09 0155 1

(5)

Syukur Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin terucap ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan Kekuatan-Nya sehingga dengan segala keterbatasan waktu, tenaga, pikiran dan keberuntungan yang dimiliki penyusun, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “ SISTEM PAKAR KESEHATAN TANAMAN TOMAT DAN KESEHATAN TANAH” tepat waktu.

Skripsi dengan beban 4 SKS ini disusun guna diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, UPN ”VETERAN” Jawa Timur.

Melalui Skripsi ini penyusun merasa mendapatkan kesempatan emas untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di bangku perkuliahan, terutama berkenaan tentang penerapan teknologi perangkat bergerak. Namun, penyusun menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.

Surabaya, 06 Februari 2013

(6)

Ucapan terima kasih ini saya persembahkan sebagai perwujudan rasa syukur atas terselesaikannya Laporan Skripsi. Ucapan terima kasih ini saya tujukan kepada : 1. Allah SWT., karena berkat Rahmat dan berkahNya kami dapat menyusun dan

menyelesaikan Laporan Skripsi ini hingga selesai.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur.

4. Ibu Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur

5. Bapak Firza Prima Aditiawan, S.Kom., Selaku PIA Tugas Akhir Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur

6. Bapak Ir. Purnomo Edi Sasongko, MP selaku Pembimbing Utama yang telah dengan sabar membimbing dengan segala kerendahan hati Serta bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan membantu hingga terselesaikannya Skripsi ini.

7. Bapak Wahyu J. S. Saputra, S. Kom, M. Kom selaku Pembimbing Kedua yang telah dengan sabar membimbing dengan segala kerendahan hati Serta bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan membantu hingga terselesaikannya Skripsi ini.

(7)

restunya, sehingga penulis bisa membuat sesuatu yang lebih baik dari laporan ini.

9. Terima kasih buat teman seperjuangan sekaligus partner yang baik, Moja, Ilfan, Rizal, Denny, Cahyo, Cun’z, Zayiin, Saddam, Miimi, Denisa, Ardi, Aji, Agung, Wadud, Desy, Bu Tun, Andi, Roni, Bagus, Zahry, Irma, Slatem, Windy, Dodik, dan Dhewy. Sudah memberikan banyak motivasi dan dukungan.

10.Ni Luh Mahariani, pacarku terima kasih telah memberikanku banyak motivasi dan dukungan.

(8)

Halaman

2.1.2 Klasifikasi Tanaman Tomat ... 9

2.1.3 Karakteristik Tanaman Tomat ……… ... 10

2.1.4 Manfaat / khasiat tomat………... 11

2.2Hama Tanaman Tomat... ... 12

2.2.1 Macam Hama Tanaman Tomat ... 13

2.2.2 Pengendalian dan Pemberantasan Hama Tanaman Tomat... 14

(9)

2.4.1 Nitrogen (N)... 18

2.7 Fungsi dan Gejala Unsur Hara Makro dan Mikro... 29

2.7.1 Mikro... 32

2.8 Dasar Teori Sistem Pakar... 35

2.8.1 Sistem Pakar... 36

2.8.2 Konsep Dasar Sistem Pakar... 37

2.8.3 Tujuan Sistem Pakar... 37

2.8.4 Cara Kerja Sistem Pakar... 38

2.8.5 Ciri-ciri Sistem Pakar... 39

2.8.6 Kategori Sistem Pakar... 40

2.8.7 Metode Forward Chaining... 41

2.8.8 Block Diagram... 44

2.9 Dasar Teori Program... 45

(10)

2.9.3 MySQL... 47

2.9.4 Pengertian MySQL... 48

2.9.5 Kelebihan-kelebihan MySQL... 49

2.9.6 Konektivitas PHP-MySQL... 50

BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 52

3.4 Perancangan Proses... 57

3.4.1 Diagram Alur User... 59

4.1 Lingkungan Implementasi... 71

4.2 Implementasi Desain Antarmuka... 72

4.3 Implementasi Desain Antarmuka User... 73

(11)

4.3.3 Halaman Galeri Foto ... 74

4.3.4 Halaman Kontak... 75

4.3.5 Halaman Komentar... 75

4.3.6 Halaman Sistem Pakar... 75

4.4 Kesehatan Tanah ... 77

4.5 Kesehatan Tanaman Tomat... 79

BAB V UJI COBA SISTEM DAN ANALISA SISTEM ... 81

5.1 Skenario Uji Coba ... 81

5.2 Pelaksanaan Uji Coba ... 82

5.2.1 Uji Coba Menampilkan Halaman Menu / Beranda ... 82

5.2.2 Uji Coba Menu Berita ... 83

5.2.3 Uji Coba Menu Galeri Foto ... 84

5.2.4 Uji Coba Menu Kontak ... ... 84

5.2.5 Uji Coba Menu Komentar ... 85

5.2.6 Uji Coba Menu Aplikasi Kesehatan Tanah... 85

5.2.7 Uji Coba Menu Gejala Kesehatan Tanah... 86

5.2.8 Uji Coba Menu Beranda Kesehatan Tanaman Tomat ... 88

5.2.9 Uji Coba Menu Tombol Hasil Konsultas... 88

5.2.10 Uji Coba Menu Hasil Konsultasi... 89

BAB VI PENUTUP ... 90

6.1 Kesimpulan... 90

6.2 Saran ... 90

(12)

PENYUSUN : IRAWAN AMIRUL P

DOSEN PEMBIMBING I : Ir . Pur nomo Edi Sasongko, MP DOSEN PEMBIMBING II : Wahyu S. J. Saputr a, S. Kom, M. Kom

ABSTRAK

Pertanian mempunyai arti yang penting bagi kehidupan manusia, selama manusia hidup, selama itu pula pertanian tetap akan nada. Hal itu disebabkan karena makanan merupakan kebutuhan manusia paling pokok selain udara dan air, makanan merupakan hasil dari pertanian yang mana setiap tahun kebutuhan akan makanan semakin meningkat karena populasi manusia terus bertambah. Pada penelitian ini merancang suatu sistem berbasis website yang dimaksudkan untuk membantu petani dalam mendiagnosa hama tanaman tomat dan kesehatan tanah. Perancangan aplikasi ini meliputi hal teknis seperti membuat database baru, pencarian hama tanaman tomat yang menyerang, gejala yang di timbulkan oleh hama tanaman tomat dan penentuan status kesehatan tanah. Dalam aplikasi ini terdapat menu konsultasi untuk mendiagnosa hama tanaman tomat dan kesehatan tanah. Aplikasi diagnosa hama tanaman tomat dan kesehatan tanah ini di bangun menggunakan software PHP dengan database MySQL untuk mempermudah orang lain guna pengembangan aplikasi pembelajaran ini agar menjadi lebih menarik. Dengan aplikasi tersebut, diharapkan bisa bermanfaat untuk pakar, petani atau orang awam bahakan siswa tingkat SMU sebagai pembelajaran dini.

(13)

1.1 Latar Belakang

Kondisi saat ini bidang pertanian sangat berpengaruh terhadap

kelangsungan baik kehidupan manusia maupun ekonomi. Pertanian merupakan

sektor yang sangat penting bagi manusia, untuk memenuhi kebutuhan sehari

hari pertanian sangat berpengaruh besar pada kehidupan manusia. Karena

pertanian merupakan pasokan pangan utama, sedangkan untuk kebutuhan

ekonomi pertanian sangat berpengaruh besar terhadap kelangsungan roda

perekonomian masyarakat maupun negara, apalagi di tunjang kondisi geografis

Indonesia yang sangat menunjang untuk kelangsungan roda perekonomian

dalam bidang pertanian. Pertanian mempunyai arti yang penting bagi

kehidupan manusia, selama manusia hidup, selama itu pula pertanian tetap

akan ada. Hal itu disebabkan karena makanan merupakan kebutuhan manusia

paling pokok selain udara dan air, makanan merupakan hasil dari pertanian

yang mana setiap tahun kebutuhan akan makanan semakin meningkat karena

populasi manusia terus bertambah. Kondisi inilah yang harus dimanfaatkan

dan diberdayakan, semisal dalam sektor ekonomi negara yang kaya ini dapat

menghasilkan sumber-sumber hasil ladang yang sangat melimpah.

Pertanian tidak lepas dari masalah, masalah pertanian setiap saat bisa

(14)

serangan terhadap hama, kesesuaian lahan yang kurang, agar bisa menunjang

hasil bumi suatu negara. Bagaimana bisa kita mengandalkan sektor pertanian

sebagai salah satu roda perekonomian paling potensial kalau masalah dalam

pertanian belum tuntas, bagaimana bisa masyarakat Indonesia mampu

mengkspor hasil bumi sdangkan pertanian negara masih bermasalah. Salah

satu contoh masalah tersebut adalah serangan hama pada tanaman dan

kurangnya lahan subur sebagai tempat tumbuh hasil bumi. Sedangkan jumlah

pakar pertanian terbatas dan tidak dapat mengatasi permasalahan petani dalam

waktu bersamaan, sehingga diperlukan suatu sistem yang mempunyai

kemampuan seperti seorang pakar, yang mana didalam sistem ini berisi

pengetahuan keahlian seorang pakar pertanian mengenai hama yang

menyerang tanaman tomat dan kesehatan tanah. Pada penelitian ini dirancang

suatu sistem berbasis website yang dimaksudkan untuk membantu petani

dalam mendiagnosa hama tanaman tomat dan kesehatan tanah. Sistem

diagnosa hama tanaman tomat dan kesehatan tanah berbasis website telah

dikembangkan dan mempunyai keunggulan dalam kemudahan akses dan

kemudahan pemakaian.

Harapan dengan dibuatnya suatu sistem sedemikian rupa agar sektor

pertanian mampu menghasilkan sumber daya yang berkualitas, mampu

menghasilkan bahan ekspor yang bersaing di pasar ekspor dunia, dan mampu

(15)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan adanya permasalahan yang dijabarkan, maka rumusan masalah

yang didapat antara lain :

a. Bagaimana merancang sistem untuk mendiagnosa hama suatu tanaman

tomat dan kesehatan tanah?

b. Bagaimana membuat web desain yang mudah dijalankan untuk semua kalangan

manusia?

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari permasalahan di atas antara lain :

a. Sistem ini mencakup sebagian jenis tanaman dan tanah saja. Dan pada aplikasi

ini menggunakan tanaman tomat dan kesehatan tanah sebagai pembahasan.

b. Sistem ini digunakan untuk mengidentifikasi hama suatu tanaman tomat dan

kesehatan tanah, dan cara mengendalikannya.

c. Pembuatan aplikasi ini berdasar referensi dari suatu buku.

d. Sistem ini dapat diakses oleh dua user yaitu admin dan pemakai.

1.4 Tujuan

(16)

1.5 Manfaat

Manfaat dari penulisan tugas akhir ini antara lain sebagai berikut.

Bagi pakar dapat menyederhanakan sistem tanya jawab tanpa melalui

tatap muka dengan sistem komputerisasi dan juga dapat meningkatkan

ketelitiannya.

Bagi orang awam atau petani (User) Menyediakan aplikasi berbasis

web untuk mendiagnosis hama tanaman dan kesehatan secara tepat dan cepat

dengan tampilan yang menarik dan mudah untuk di pahami oleh masyarakat

berpendidikan atau non berpendidikan.

User khususnya anggota kelompok tani tinggal memilih kriteria gejala

gejala hama dan kesehatan tanah yang telah ada, dengan cara mengklik gejala

tersebut, tanpa harus menginputkan banyak data secara manual.

Aplikasi berbasis web ini dapat diakses untuk semua kalangan mulai

dari petani, atau masyarakat umum lainnya, bahkan siswa SLTP, siswa SLTA

sebagai pembelajaran dini.

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Metode Literatur

Dilakukan dengan cara mencari segala macam informasi secara riset

keperpustakaan dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan

(17)

b. Pengumpulan dan Analisa Data

pengumpulan data dilakukan dengan cara : observasi, identifikasi dan

klasifikasi melalui studi literatur. Dari pengumpulan data tersebut dilakukan

analisa data yaitu menganalisa gejala gejala apa saja yang timbul pada

tanaman tomat dan kesehatan tanah. Jika tanaman tersebut terkena serangan

hama dan tanah tersebut mulai kering maka akan di tentukan suatu

pengendalian yang tepat terhadap gejala gejala tersebut.

c. Perancangan Sistem

Melakukan analisa awal tentang sistem yang akan dibuat, yaitu suatu

pemecahan masalah yang dilakukan melalui sistem terkomputerisasi dengan

cara menggolongkan hama tanaman tomat dan kesehatan tanah. Kemudian

pada perancangan sistem akan dilakukan suatu sistem yang baku untuk rule

base, knowledge base dan metode yang akan dipakai dalam pencarian solusi

yang tepat untuk mengatasi hama dan kesehatan tanah yang sesuai dengan

gejala gejala yang disebutkan.

d. Pembuatan program

Melakukan implementasi terhadap sistem berdasarkan hasil dari perancangan

sistem yan sesuai dengan kebutuhan.

e. Uji coba program

Uji coba program dapat dilakukan pada akhir dari tahap-tahap analisa sistem,

desain sistem dan tahap penerapan sistem atau implementasi sistem. Sasaran

dari uji coba program adalah untuk menemukan kesalahan-kesalahan dari

(18)

f. Pembuatan kesimpulan

Pada tahap ini program telah melakukannya dengan baik, sehingga program

ini dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

1.7 Sistematik Penulisan

Adapun Sistematika Tugas Akhir ini adalah.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJ AUAN PUSTAKA

Pada bab ini dijelaskan tentang teori-teori serta penjelasan-penjelasan

yang dibutuhkan dalam Rancangan aplikasi Hama Tanaman Tomat dan

Kesehatan Tanah Berbasis Web.

BAB III : ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM

Bab ini berisi tentang analisa dan perancangan sistem dalam

pembuatan Tugas Akhir Rancangan aplikasi Hama Tanaman Tomat dan

Kesehatan Tanah Berbasis Web.

BAB IV : IMPLEMENTASI

Bab ini berisi penjelasan hasil Tugas Akhir dan pembahasan

Rancangan aplikasi Hama Tanaman Tomat dan Kesehatan Tanah Berbasis

Web.

BAB V : UJ I COBA DAN EVALUASI

(19)

BAB VI : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan

isi dari laporan serta saran yang disampaikan penulis terkait pengembangan

aplikasi yang ada menjadi aplikasi yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Bab ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang

digunakan dalam pembutan laporan ini.

LAMPIRAN

(20)

2.1 Tanaman Tomat

Peluang ekspor selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,

tomat juga untuk kebutuhan ekspor. Saat ini, peluang ekspor relatif besar, seiring

banyaknya permintaan dari luar negeri. Sepanjang tahun 2000-2004 volume ekspor

tomat Indonesia cenderung bersifat fluktuatif. Hal ini diduga Indonesia masih focus

pada pemenuhan dalam negeri. Ekspor tertinggi terjadi pada tahun 2001 sebesar

4.019.073kg. Diharapkan indonesia berhasil menaikkan jumlah ekspor tomat ke luar

negeri lebih banyak lagi. Maka dari itu dibuatlah sebuah aplikasi untuk mendiagnosa

dini hama yang menyerang pada tanaman tomat, agar segera di dapatkan solusi

pengendalian dari serangan tersebut, agar produksi tomat dalam negeri melimpah

sehingga bisa di ekspor ke luar negeri. (Agromedia Pustaka 2007.)

2.1.1 Sejarah Tanaman Tomat

Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah

tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari

Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat

tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang.

Kata "tomat" berasal dari kata dalam bahasa Nahuatl, tomatl (dieja: /tɔ .matɬ /).Tomat

berasal dari Amerika tropis, ditanam sebagai tanaman buah di ladang, pekarangan,

atau ditemukan liar pada ketinggian 1--1600 m dpl. Tanaman ini tidak tahan hujan,

(21)

ini tumbuh tegak atau bersandar pada tanaman lain, tinggi 0,5--2,5 m, bercabang

banyak, berambut, dan berbau kuat. Batang bulat, menebal pada buku-bukunya,

berambut kasar warnanya hijau keputihan. Daun majemuk menyirip, letak berseling,

bentuknya bundar telursampai memanjang, ujung runcing, pangkal membulat, helaian

daun yang besar tepinya berlekuk, helaian yang lebih kecil tepinya bergerigi, panjang

10--40 cm, warnanya hijau muda. Bunga majemuk, berkumpul dalam rangkaian

berupa tandan, bertangkai, mahkota berbentuk bintang, warnanya kuning. Buahnya

buah buni, berdaging, kulitnya tipis licin mengilap, beragam dalam bentuk maupun

ukurannya, warnanya kuning atau merah. Bijinya banyak, pipih, warnanya kuning

kecokelatan. Buah tomat bisa dimakan langsung, dibuat jus, saus tomat, dimasak,

dibuat sambal goreng, atau dibuat acar tomat. Pucuk atau daun muda bisa disayur.

Buah tomat yang umum ada di pasaran bentuknya bulat. Yang berukuran

besar, berdaging tebal, berbiji sedikit, dan berwarna merah disebut sebagai tomat

buah. Tomat jenis ini biasa disantap segar sebagai buah. Yang berukuran lebih kecil

dikenal sebagai tomat sayur karena digunakan di dalam masakan. Yang kecil-kecil

sebesar kelereng disebut tomat ceri dan digunakan untuk campuran membuat sambal

atau dalam hidangan selada. (Agromedia Pustaka 2007.)

2.1.2 Klasifikasi Tanaman Tomat

Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakan tanaman yang

secara lengkap diklasifikasikan ke dalam golongan sebagai berikut.

a. Subdivisi : Angiospermae

(22)

c. Ordo : Tubiflorae

d. Famili : Solanaceae

e. Genus : Lycopersicum

f. Spesies : Lycopersicum esculentum Mill

Kata "tomat" berasal dari kata dalam bahasa Nahuatl, tomatl

2.1.3 Karakter istik Tanaman Tomat

a. Akar

Tomat mempunyai akar tunggang yang tumbuh menembus kedua tanah dan

akar serabut yang tumbuh menyebar kearah samping, tetapi dangkal.

b. Batang

Batang tanaman tomat berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang lunak

tetapi cukup kuat, berbulu atau berambut halus dan diantara bulu-bulu tersebut

terdapat rambut kelenjar. Batang tanaman berwama hijau. Pada ruas batang

mengalami penebalan dan pada ruas bagian bawah tumbuh akar-akar pendek.

Selain itu batang tamanan tomat dapat bercabang dan diameter cabang lebih

besar jika dibanding dengan jenis tanaman sayur lainya

c. Daun

Daun tanaman tomat berbentuk oval bagian tepi daun bergerigi dan

membentuk celah-celah yang menyirip serta agak melengkung kedalam. Daun

(23)

3-6 cm. Diantara daun yang berukuran besar biasanya tumbuh 1-2 daun yang

berukuran kecil. Daun majemuk pada tanaman tomat tumbuh berselang-seling

atau tersusun spiral mengelilingi batang tanaman.

d. Bunga

Bunga tomat berukuran kecil, diameternya sekitar 2 cm dan berwama kuning

cerah, kelopak bunga berjumlah 5 buah dan berwarna hijau terdapat pada

bagian terindah dari bunga tomat warnanya kuning cerah berjumlah 6 buah.

Bunga tomat merupakan bunga sempurna karena benang sari atau tepung sari

dan kepala putik atau kepala benang sari terbentuk pada bunga yang sama.

e. Buah

Bentuk buah tomat bervariasi, tergantung varietasnya ada yang berbentuk

bulat, agak bulat, agak lonjong dan bulat telur (oval). Ukuran buahnya juga

bervariasi, yang paling kecil memiliki berat 8 gram dan yang besar memiliki

berat 180 gram. Buah yang masih muda berwama hijau muda, bila telah

matang menjadi merah.

2.1.4 Manfaat / Khasiat Tomat

Adapun manfaat / khasiat tomat adalah :

a. Membantu menurunkan resiko gangguan jantung.

b. Menghilangkan kelelahan dan menambah nafsu makan.

c. Menghambat pertumbuhan sel kanker pada prostat, leher rahim, payudara dan

(24)

d. Memperlambat penurunan fungsi mata karena pengaruh usia (age-related

macular degeneration).

e. Mengurangi resiko radang usus buntu.

f. Membantu menjaga kesehatan organ hati, ginjal, dan mencegah kesulitan

buang air besar.

g. Menghilangkan jerawat.

h. Mengobati diare.

i. Meningkatkan jumlah sperma pada pria.

j. Memulihkan fungsi lever

2.2 Hama Pada Tanaman Tomat

Tomat, adalah salah satu tanaman yang rentan terkena penyakit yang diakibatkan

oleh serangan virus. Karenanya virus termasuk salah satu penyakit penting atau

utama yang menyerang taaman tomat. Hampir semua tomat yang ada saat ini belum

ada yang memiliki daya tahan kuat bila sudah terserang. Selama ini, penyakit virus

yang dominan dan seringkali menyerang tanaman tomat adalah TMV (Tobacco

Mozaic Virus). Namun, ternyata tidak hanya TMV saja yang menyerang melainkan

ada lebih dari 18 jenis virus yang kini menyerang tanaman tomat. Bahkan mungkin

jumlah itu bisa bertambah. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusakan

yang ditimbulkan penyakit virus dapat menyebabkan kehilangan produksi .

Kehadiran TMV yang berat dapat menekan produktifitas hingga 0,2 sampai 50%

(25)

50%. Serangan terparah terjadi di lembah Alsace Perancis oleh CMV yang

menghancurkan sebagian pertanaman tomat yang ada. (ANDI Yogyakarta 2008)

2.2.1 Macam Hama Tanaman Tomat

Berikut merupakan macam-macam hama pada tanaman tomat, terdiri dari

nama hama dan gejala- gejala yang terlihat ketika hama menyerang tanaman tomat,

sekaligus cara pengendalian dari hama tersebut, seperti pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Macam dan Gejala Serangan Hama Tanaman Tomat

No Macam Hama Gejala

1 Ulat Tanah 1.Pangkal batang yang digigit akan mudah patah dan mati. 2.Munculnya lubang yang tidak beraturan pada daun.

2 Ulat buah 1.Buahnya membusuk dan berlubang.

2.Buah yang sudah dilubangi berubah menjadi cacat dan berwarna coklat.

3 Kutu daun / aphis hijau

1.Mengisap daun, daun keriput layu dan mati.

2.Daun melengkung kebawah dan menyempit seperti pita.

4 Lalat putih 1.Munculnya bercak nekrotik pada daun akibat di isapnya cairan sel

2.Daun mengecil dan menggulung keatas.

6 Lalat penggerek daun

1.tanaman tomat tampak seperti terbakar 2.Daun gugur secara tiba-tiba

7 Ulat grayak 1.Ulat grayak mulai memakan daun dari bagian tepi. 2.Bercak putih menerawang pada daun.

8. Thrips 1.Menghisap permukaan daun, daun menjadi berwarna putih

seperti perak.

9. Tungau Merah 1.Daun tampak berbercak merah karat. 2.Tanaman menjadi kerdil.

(26)

2.2.2 Pengendalian dan Pember antasan Hama Tanaman Tomat

Berikut merupakan macam-macam hama pada tanaman tomat dan cara

pengendaliannya, disini dijelaskan bagaimana cara menanggulangi atau

mengendalikan hama seperti pada tabel 2.2.

Tabel 2.2 Macam pengendalian dan pemberantasan hama tanaman tomat.

NO Macam Hama Pengendalian

1. Ulat Tanah 1.Dengan pembersihan lahan, menabur insektisida

Furadan 3G di dekat pangkal pohon atau secara mekanis dengan membunuh ulat satu persatu. 2.Dilakukan pergiliran tanaman. Tanaman yang

ditanam hendaknya yang tidak disukai oleh hama, misalnya ubi kayu.

2. Ulat buah 1.Dengan menyemprotkan pestisida nabati atau

insektisida sistemik sejak berumur satu minggu 3. Kutu daun / aphis hijau 1.Populasinya tinggi, tetapi biasanya dapat

dikendalikan oleh musuh alaminya berupa larwa lalat, atau lembing macan.

4. Lalat putih 1.Cara mekanis dengan mencabut dan membakar tanaman yang terserang.

2.Gunakan insektisida dan akarisida untuk memberantasnya

5. Rayap 1.Penaburan insektisida berbahan aktif karbofuran

pada

bedengan. Lakukan juga fumigasi dengan memakai basamid G sebelum

pemasangan mulsa plastik.

6. Lalat penggerek daun 1. Secara mekanis yakni dengan memusanakan tanamn tomat yang terserang, memasang perangkap dan melakukan pencegahan mulsa plastic hitam perak.

7. Ulat grayak 1.Secara mekanis adalah dengan mengumpulkan

dan memusnahkan ulat grayak yang tertangkap

8. Thrips 1.Melakukan penyiraman tanaman tomat dengan

jumlah yang cukup

2.Dengan penyemprotan pestisida.

9. Tungau merah 1.Penyiangan secara rutin.

2.Dengan penyemprotan pestisida

(27)

NO. Macam Hama Pengendalian

11. Siput (Gastropoda) 1.Menangkap langsung siput ketika tengah beraksi di malam hari dan dijadikan pakan itik.

2.3 Kesehatan Ta nah

Tanah yang subur dan sehat adalah faktor yang paling penting dalam

kesuksesan pertanian dan perkebunan. Jika dimanfaatkan dengan teknik dan

pengelolaan yang baik maka kesehatan tanah akan semakin meningkat.

Ciri-ciri tanah yang subur dan sehat :

a. Mengandung humus/bunga tanah (terbuat dari bahan organik yang hancur

dan terurai, kompos, mulsa, kotoran hewan dll)

b. Mengandung sejumlah besar biota-biota tanah bermanfaat (mikrofauna,

mikroflora, makrofauna, dll)

c. Mengandung campuran partikel tanah liat dan pasir yang seimbang (tanah liat

mengikat mineral sedangkan pasir memungkinkan drainase)

d. Bertekstur lempung, mempunyai porositas dan daya mengisap air yang baik

e. Mempunyai tingkat pH yang netral.

f. Berbagai tanaman bisa tumbuh di atasnya

Tanah yang sehat berperan sebagai bank nutrisi dengan menyimpan unsur hara

yang siap untuk digunakan oleh tanaman.Upaya-upaya mempertahankan dan

meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanah adalah dengan melakukan pengelolaan

lahan dan tanaman secara terpadu, terlihat pada tabel 2.3 dan tabel 2.4.

(28)

Tabel 2.3 Kriteria penilaian sifat-sifat tanah

Sifat Tanah Sangat

rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

1 2 3 4 5 6

KTK me/ 100g <5 5-16 17-24 25-40 >40

KB % <20 20-35 36-50 51-70 >70

C Org % <2 2-4 4-10 10-20 >20

P2O5 ppm <10 10-20 21-40 41-60 >60

K2O mg/ 100% <10 10-20 21-40 41-60 >60

Tabel 2.4 Penilaian Status Kesuburan

No KTK KB C Or g, P2O5, dan K2O Status Kesubur an

1 2 3 4 5

1 T T >= 2 T tanpa R Tinggi

2 T T >= 2 T dengan R Sedang

3 T T >= 2 S tanpa R Tinggi

4 T T >= 2 S dengan R Sedang

5 T T TRS Sedang

6 T T <= 2 R dengan T Sedang

7 T T <= 2 R dengan S Rendah

8 T S <= 2 T tanpa R Tinggi

9 T S <= 2 T dengan R Sedang

(29)

No KTK KB C Or g, P2O5, dan K2O Status Kesubur an

1 2 3 4 5

11 T S Kombinasi Lain Rendah

12 T R >= 2 T tanpa R Sedang

13 T R >= 2 T dengan R Rendah

14 T R Kombinasi Lain Rendah

15 S T >= 2 T tanpa R Sedang

16 S T >= 2 T dengan R Sedang

17 S T Kombinasi Lain Rendah

18 S S >= 2 T tanpa R Sedang

19 S S >= 2 S tanpa R Sedang

20 S S Kombinasi Lain Rendah

21 S R 3 T Sedang

22 S R Kombinasi Lain Rendah

23 R T >= 2 T tanpa R Sedang

24 R T >= 2 T dengan R Rendah

25 R T >= 2 T tanpa R Sedang

26 R T Kombinasi Lain Rendah

27 R S >= 2 T tanpa R Sedang

28 R S Kombinasi Lain Rendah

29 R R Semua Kombinasi Rendah

30 SR TRS Semua Kombinasi Sangat Rendah

(30)

2.4 Unsur Har a Makr o

Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah

yang relatif besar. beberapa unsur hara ini diantaranya : Nitrogen (N), Fosfor (P),

Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S).

2.4.1 Nitrogen(N)

Nitrogen berperan dalam pembentukan sel, jaringan, dan organ tanaman. Ia

berfungsi sebagai sebagai bahan sintetis klorofil, protein, dan asam amino. Karena itu

kehadirannya dibutuhkan dalam jumlah besar, terutama saat pertumbuhan vegetatif.

Bersama fosfor (P), nitrogen digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman secara

keseluruhan. Terdapat 2 bentuk nitrogen yakni amonium dan nitrat. Sejumlah

penelitian membuktikan amonium sebaiknya tidak lebih dari 25% dari total

konsentrasi nitrogen. Jika berlebihan, sosok tanaman bongsor tetapi rentan terhadap

serangan penyakit. Nitrogen yang berasal dari amonium akan memperlambat

pertumbuhan karena mengikat karbohidrat sehingga pasokan sedikit. Dengan

demikian cadangan makanan sebagai modal berbunga juga minimal. Akibatnya

tanaman tidak mampu berbunga. Seandainya yang dominan adalah nitrogen bentuk

nitrat, maka sel-sel tanaman akan kompak dan kuat sehingga lebih tahan penyakit.

Untuk mengetahui kandungan N dan bentuk nitrogen dari pupuk bisa dilihat dari

kemasan

Kekurangan Tanaman yang kekurangan nitrogen dikenali dari daun bagian

(31)

rontok. Tulang-tulang di bawah permukaan daun muda tampak pucat. Pertumbuhan

tanaman lambat, kerdil dan lemah. Produksi bunga dan biji rendah.

Kelebihan Warna daun terlalu hijau, tanaman rimbun dengan daun. Proses

pembuangan menjadi lama. Adenium bakal bersifat sekulen karena mengandung

banyak air. Hal itu menyebebkan rentan serangan cendawan dan penyakit, dan mudah

roboh.

2.4.2 Fosfor (P)

Fosfor merupakan komponen penyusun beberapa enzim, protein, ATP,

RNA, dan DNA. ATP penting untuk proses transfer energi, sedangkan RNA dan

DNA menentukan sifat genetik tanaman. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan

benih, akar, bunga, dan buah. Dengan membaiknya struktur perakaran sehingga daya

serap nutrisi pun lebih baik. Bersama denga kalium, fosfor dipakai untuk merangsang

pembungaan. Hal itu wajar sebab kebutuhan tanaman terhadap fosfor meningkat

tinggi ketika tanaman akan berbunga.

Kekurangan Dimulai dari daun tua menjadi keunguan cenderung kelabu. Tepi

daun cokelat, tulang daun muda berwarna hijau gelap. Hangus, pertumbuhan daun

kecil, kerdil , dan akhirnya rontok. Fase pertumbuhan lambat dan tanaman kerdil.

Kelebihan Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur

mikro seperti besi (Fe), tembaga(Cu), dan seng(Zn) terganggu. Namun gejalanya

(32)

2.4.3 Kalium (K)

Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti

fotosintetis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya

stomata, atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel. Kekurangan unsur ini

menyebabkan daun seperti terbakardan akhirnya gugur. Unsur kalium berhubungan

erat dengan kalsium dan magnesium. Ada sifat antagonisme antara kalium dan

kalsium. Dan juga antara kalium dan magnesium. Sifat antagonisme ini menyebabkan

kekalahan salah satu unsur untuk diserap tanaman jika komposisinya tidak seimbang.

Unsur kalium diserap lebih cepat oleh tanaman dibandingkan kalsium dan

magnesium. Jika unsur kalium berlebih gejalanya sama dengan kekurangan

magnesium. Sebab, sifat antagonisme antara kalium dan magnesium lebih besar

daripada sifat antagonisme antara kalium dan kalsium. Kendati demkian, pada

beberapa kasus, kelebihan kalium gejalanya mirip tanaman kekurangan kalsium.

Kekurangan K terlihat dari daun paling bawah yang kering atau ada bercak

hangus. Bunga mudah rontok. Tepi daun ‘hangus’, daun menggulung ke bawah, dan

rentan terhadap serangan penyakit.

Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu. Pertumbuhan

tanaman terhambat. sehingga tanaman mengalami defisiensi.

2.4.4 Magnesium (Mg)

Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi

(33)

terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan

untuk memperlancar proses fotosintesis. Unsur itu juga merupakan komponen inti

pembentukan klorofil dan enzim di berbagai proses sintesis protein.

Kekurangan magnesium menyebabkan sejumlah unsur tidak terangkut karena energi

yang tersedia sedikit. Yang terbawa hanyalah unsur berbobot ‘ringan’ seperti

nitrogen. Akibatnya terbentuk sel-sel berukuran besar tetapi encer. Jaringan menjadi

lemah dan jarak antar ruas panjang. Ciri-ciri persis seperti gejala etiolasi-kekurangan

cahaya pada tanaman.

Kekurangan Muncul bercak-bercak kuningdi permukaan daun tua. Hal ini

terjadi karena Mg diangkut ke daun muda. Daun tua menjadi lemahd dan akhirnya

mudah terserang penyakit terutama embun tepung (powdery mildew). Kelebihan Mg

tidak menimbulkan gejala ekstrim.

2.4.5. Kalsium (Ca)

Unsur ini yang paling berperan adalah pertumbuhan sel. Ia komponen yang

menguatkan , dan mengatur daya tembus , serta merawat dinding sel. Perannya sangat

penting pada titik tumbuh akar. Bahkan bila terjadi defiensi Ca , pembentukan dan

pertumbuhan akar terganggu , dan berakibat penyerapan hara terhambat. Ca berperan

dalam proses pembelahan dan perpanjangan sel , dan mengatur distribusi hasil

fotosintesis.

Kekurangan Gejala kekurangan kalsium yaitu titik tumbuh lemah , terjadi

(34)

menyebabkan tanaman tinggi tetapi tidak kekar. Karena berefek langsung pada titik

tumbuh maka kekurangan unsur ini menyebabkan produksi bunga terhambat. Bunga

gugur juga efek kekurangan kalsium. Kelebihan kalsium tidak berefek banyak , hanya

mempengaruhi pH tanah.

2.4.6. beler ang (S)

Kelebihan Pada umumnya belerang dibutuhkan tanaman dalam pembentukan

asamas amamino sistin, sistein dan metionin. Disamping itu S juga merupakan bagian

dari biotin, tiamin, ko-enzim A dan glutationin . Diperkirakan 90% S dalam tanaman

ditemukan dalam bentuk asam amino, yang salah satu fungsi utamanya adalah

penyusun protein yaitu dalam pembentukan ikatan disulfida antara rantai-rantai

peptida. Belerang merupakan bagian (constituent) dari hasil metabolisme

senyawa-senyawa kompleks. Belerang juga berfungsi sebagai aktivator, kofaktor atau regulator

enzim danberperan dalam proses fisiologi tanaman.

Kekurangan jumlah S yang dibutuhkan oleh tanaman sama dengan jumlah

fosfor (P). Kekahatan S menghambat sintesis protein dan hal inilah yang dapat

menyebabkan terjadinya klorosis seperti tanaman kekurangan nitrogen. Kahat S lebih

menekan pertumbuhan tunas dari pada pertumbuhan akar. Gejala kahat S lebih

nampak pada daun muda dengan warna daun yang menguning sebagai mobilitasnya

sangat rendah di dalam tanaman (Haneklaus dan Penurunan kandungan klorofil

(35)

S). Kahat S menyebabkan terhambatnya sintesis protein yang berkorelasi dengan

akumulasi N dan nitrat organik terlarut.

2.5 Unsur Har a Mikro

Unsur mikro adalah unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah sedikit .

Walaupun hanya diserap dalam jumlah kecil, tetapi amat penting untuk menunjang

keberhasilan proses-proses dalam tumbuhan. Tanpa unsur mikro, bunga adenium

tidak tampil prima. Bunga akan lunglai, dll. Unsur mikro itu, adalah: boron, besi,

tembaga, mangan, seng, dan molibdenum.

2.6 Bor on (B)

Boron memiliki kaitan erat dengan proses pembentukan, pembelahan dan

diferensiasi, dan pembagian tugas sel. Hal ini terkait dengan perannya dalam sintetis

RNA, bahan dasar pembentukan sel. Boron diangkut dari akar ke tajuk tanaman

melalui pembuluh xylem. Di dalam tanah boron tersedia dalam jumlah terbatas dan

mudah tercuci. Kekurangan boron paling sering dijumpai pada adenium. Cirinya

mirip daun variegeta.

Kekurangan Daun berwarna lebih gelap dibanding daun normal, tebal, dan

(36)

2.6.1 Tembaga (Cu)

Fungsi penting tembaga adalah aktivator dan membawa beberapa enzim. Dia

juga berperan membantu kelancaran proses fotosintesis. Pembentuk klorofil, dan

berperan dalam funsi reproduksi.

Kekurangan daun berwarna hijau kebiruan, tunas daun menguncup dan

tumbuh kecil, pertumbuhan bunga terhambat.

Kelebihan Tanaman tumbuh kerdil, percabangan terbatas, pembentukan akar

terhambat, akar menebal dan berwarna gelap.

2.6.2 Seng (Zn)

Hampir mirip dengan Mn dan Mg, sengat berperan dalam aktivator enzim,

pembentukan klorofil dan membantu proses fotosintesis. Kekurangan biasanya terjadi

pada media yang sudah lama digunakan.

Kekurangan pertumbuhan lambat, jarak antar buku pendek, daun kerdil,

mengkerut, atau menggulung di satu sisi lalu disusul dengan kerontokan. Bakal buah

menguning, terbuka, dan akhirnya gugur. Buah pun akan lebih lemas dan sehingga

buah yang seharusnya lurus membengkok. Kelebiha seng tidak menunjukkan dampak

nyata.

2.6.3 Besi (fe)

Besi berperan dalam proses pembentukan protein, sebagai katalisator

(37)

fotosintetis dan respirasi, sekaligus menjadi aktivator beberapa enzim. Unsur ini tidak

mudah bergerak sehigga bila terjadi kekurangan sulit diperbaiki. Fe paling sering

bertentanganatau antagonis dengan unsur mikro lain. Untuk mengurangi efek itu,

maka Fe sering dibungkus dengan Kelat (chelate) seperti EDTA (Ethylene Diamine

Tetra-acetic Acid). EDTA adalah suatu komponen organik yang bersifat

menstabilkan ion metal. Adanya EDTA maka sifat antagonis Fe pada pH tinggi

berkurang jauh. Di pasaran dijumpai dengan merek Fe-EDTA.

Kekurangan besi ditunjukkan dengan gejala klorosis dan daun menguning

atau nekrosa. Daun muda tampak putih karena kurang klorofil. Selain itu terjadi

karena kerusakan akar. Jika adenium dikeluarkan dari potnya akan terlihat

potongan-potongan akar yang mati.

Kelebihan pemberian pupuk dengan kandungan Fe tinggi menyebabkan

nekrosis yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik hitam pada daun.

2.6.4 Molibdenum (Mo)

Mo bertugas sebagai pembawa elektron untuk mengubah nitrat menjadi

enzim. Unsur ini juga berperan dalam fiksasi nitrogen.

Kekurangan ditunjukkan dengan munculnya klorosis di daun tua , kemudian

menjalar ke daun muda. Kelebihan tidak menunjukkan gejala yang nyata pada

(38)

2.6.5 Mangan (Mn)

Kelebihan mangan merupakan unsur mikro yang dibutuhkan tanaman dalam

jumlah yang tidak terlalu banyak. Mangan sangat berperan dalam sintesa klorofil

selain itu berperan sebagai koenzim, sebagai aktivator beberapa enzim respirasi,

dalam reaksi metabolisme nitrogen dan fotosintesis. Mangan juga diperlukan

untuk mengaktifkan nitrat reduktase sehingga tunbuhan yang mengalami

kekurangan mangan memerlukan sumber N dalam bentuk NH4+. Peranan mangan

dalam fotosintesis berkaitan dengan pelepasan elektron dari air dalam

pemecahannya menjadi hidrogen dan oksigen. Fungsi unsur hara Mangan (Mn)

bagi tanaman ialah:

a. Diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin.

b. Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun

yang tua.

c. Berperan sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator macam-macam

enzim.

d. Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi

Mn diperlukan dalam kultur kotiledon selada untuk memacu pertumbuhan

jumlah pucuk yang dihasilkan. Mn dalam level yang tinggi dapat mengsubstitusikan

Mo dalam kultur akar tomat. Mn dapat menggantikan fungsi Mg dalam beberapa

(39)

Kekurangan defisiensi unsur hara, atau kata lain kekurangan unsur hara. bisa

menyebabkan pertumbuhan tanaman yg tidak normal dapat disebabkan oleh adanya

defisiensi satu atau lebih unsur hara, gangguan dapat berupa gejala visual yang

spesifik. Mn merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase,

sintesis protein, karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama

dalam siklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal dalam

kloroplas, ada indikasi dibutuhkan dalam sintesis klorofil. Defisiensi unsure Mn

antara lain : pada tanaman berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda mirip

kekahatan Fe tapi lebih banyak menyebar sampai ke daun yang lebih tua, pada

serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-garis pada

bagian tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman lupin.

Identifikasi Gejala defisiensi mangan bersifat relatif, seringkali defisiensi satu unsur

hara bersamaan dengan kelebihan unsur hara lainnya. Di lapangan tidak mudah

membedakan gejala-gejala defisiensi. Tidak jarang gangguan hama dan penyakit

menyerupai gejala defisiensi unsur hara mikro. Gejala dapat terjadi karena berbagai

macam sebab. Gejala dari defisiensi mangan memperlihatkan bintik nekrotik pada

daun. Mobilitas dari mangan adalah kompleks dan tergantung pada spesies dan umur

tumbuhan sehingga awal gejalanya dapat terlihat pada daun muda atau daun yang

lebih tua.. Kekurangan mangan ditandai dengan menguningnya bagian daun diantara

(40)

2.6.6 Klor (Cl)

Kelebihan terlibat dalam osmosis (pergerakan air atau zat terlarut dalam sel),

keseimbangan ion yang diperlukan bagi tanaman untuk mengambil elemen

mineral dan dalam fotosintesis.

Kekurangan dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang

normal terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan

berwarna tembaga. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas

menunjukkan gejala seperti di atas.

2.6.7 Natr ium (Na)

Kelebihan Terlibat dalam osmosis (pergerakan air) dan keseimbangan ion

pada tumbuhan. Salah satu kelebihan efek negatif Na adalah bahwa itu

mengurangi ketersediaan K. Kekurangan daun-daun tenaman bisa menjadi hijau tua

dan tipis. Tanaman cepat menjadi layu.

2.6.8 Cobalt (Co)

Kelebihan Kobalt jauh lebih tinggi untuk fiksasi nitrogen dari pada amonium

gizi. Tingkat kekurangan nitrogen dapat mengakibatkan gejala defisiensi.

Kekurangan mengurangi pembentukan hemoglobin dan fiksasi nitrogen.

2.6.9 Silicon(Si)

Kelebihan Si dapat meningkatkan hasil melalui peningkatan efisiensi

(41)

sebagai komponen dari dinding sel. Tanaman dengan pasokan silikon larut

menghasilkan lebih kuat, meningkatkan panas dan kekeringan tanaman toleransi

silikon dapat disimpan oleh tanaman di tempat infeksi oleh jamur untuk memerangi

penetrasi dinding sel oleh jamur menyerang. Kekurangan dapat mengakibatkan

tanaman mudah terserang penyakit.

2.6.10 Nikel (Ni)

Kelebihan diperlukan untuk enzim urease untuk menguraikan urea untuk

membebaskan nitrogen ke dalam bentuk yang dapat digunakan untuk tanaman. Nikel

diperlukan untuk penyerapan zat besi. Benih perlu nikel untuk berkecambah.

Tanaman tumbuh tanpa tambahan nikel akanberangsur-angsur mencapai tingkat

kekurangan sekitar saat mereka dewasa dan mulai pertumbuhan reproduksi

Kekurangan dapat Gagal untuk menghasilkan benih yang layak.( Puslittan,

"Penilaiaan Status Kesuburan Tanah" 1983)

2.7 Fungsi Dan Gejala Unsur Har a Makro Dan Mikr o

Unsur hara makro dan mikro adalah,unsur yang diperlukan tanaman dalam

jumlah sedikit,tetapi kebutuhan yang sedikit ini sangat “penting” karena kalau

tidak diberikan,ibarat makan nasi tanpa garam (Nacl,nama lain garam,sedangkan

Cl ,Klor,termasuk salah satu unsur yang diperlukan tanaman). Ada beberapa

unsur mikro yang diperlukan oleh tanaman yang populer dan perlu diberikan

(42)

Boron (B), Molibden (Mo),, Klor(Cl). Masing-masing unsur hara esensial

tersebut, tidak dapat saling menggantikan.

1. Nitr ogen (N)

Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Merupakan bagian

dari sel ( organ ) tanaman itu sendiri. Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein

dalam tanaman. Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti daun.

Tanaman yang kekurangan unsur N gejalanya : pertumbuhanlambat/kerdil, daun

hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning

dan mati.

2. Pospor (P)

Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman.

Merangsang pembungaan dan pembuahan, merangsang pertumbuhan akar,

Merangsang pembentukan biji, Merangsang pembelahan sel tanaman dan

memperbesar jaringan sel. Tanaman yang kekurangan unsur P gejaalanya :

pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau

kemerahan ( kurang sehat ).

3. Kalium (K)

Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan

mineral termasuk air. Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap

(43)

lemas/rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan sehat, ujung

daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun.

4. Calsium (Ca)

Merupakan bagian penting dari dinding sel dan sangat penting untuk

menunjang proses pertumbuhan. Kalsium adalah untuk menyusun klorofil.

Dibutuhkan enzim untuk metabolis karbohidrat, serta mempergiat sel meristem.

Kekurangan kalsium mengakibatkan terjadinya disintegrasi padaujung-ujung

tanaman (ujung batang, akar, dan buah) sehingga ujungnya menjadi mengering atau

mati, tunas daun yang masih muda akan tumbuh abnormal.

5. Magnesium (Mg)

Merupakan penyusun utama khlorofil yang menentukan laju

fotosintesa / pembentukan karbohidrat. Berfungsi untuk transportasi fosfat

menciptakan warna hijau pada daun. Kekurangan magnesium yaitu menguningnya

daun yang dimulai dariujung da bagian bawah daun.

6. Belerang/ Sulfur (S)

Pembentukan asam amino dan pertumbuhan tunas serta membantu

pembentukan bintil akar tanaman. Pertumbuhan anakan pada tanaman Berperan

dalam pembentukan klorofil serta meningkatkan ketahanan terhadap jamur. Pada

beberapa jenis tanaman antara lain berfungsi membentuk senyawa minyak yang

(44)

Gejala kekurangan sulfur pada tanaman pada umumnya mirip

kekurangan unsur nitrogen. misalnya daun berwarna hijau mudah pucat hingga

berwarna kuning, tanaman kurus dan kerdil, perkembangannya lambat.

2.7.1 Mikro

1) Fer r it/besi (Fe)

Berfungsi untuk pembentukan klorofil. berperan pada proses-proses

fisiologis tanaman seperti proses pernapasan, selain itu besi berfungsi

sebagai aktifator dalam proses biokimia didalam tanaman, dan pembentuk

beberapa enzim. Gejala kekurangan besi pada tanaman dapat menimbulkan korosi,

lembaran daun menjadi kuning/pucat. Dalam jumlah tertentu besi menjadi racun bagi

tanaman. Besi tersedia dalam tanah berkisar 2-150ppm. Dan kebutuhan normal

tanaman berkisar 40-250ppm.

2) Mangan (Mn)

Untuk penyusunan klorofil, perkecambahan, dan pemasakan buah.

Fungsi adalah berfungsi dalam pembelahan sel, di gunakan dalam proses pernapasan

dan fotosintesis. Ciri kekurangan Mn biji yang terbentuk akan sangat jelek, daun

menguning dan beberapa jaringan akan mati. Gejala Kekurangan berupa daun akan

tampak berwarna gelap dan muda, perkembangan kuncup akan mengalami kegagalan,

(45)

3) Tembaga/Cuppr um (Cu)

Belum banyak diketahui, namun tembaga berfungsi untuk

pembentukan klorofil. Ciri kekurangan tembaga daun tidak merata dan daun sering

layu, malah terkadang klorosis.

4) Seng/zink (Zn)

Memberi dorongan terhadap pertumbuhan tanaman karena diduga Zn

dapat berfungsi untuk membebtuk hormon tumbuh. Unsur seng didalam tanaman

tidak dapat dipindahkan dari jaringan tua ke jaringan yang muda sehingga gejala

defisiensi akan terlihat lebih awal pada daun muda. Kekuranan unsur ini ditandai

dengan daun berwarna aneh-aneh misal kekuning-kuningan atau pada daun yang

sudah tua berwarna kemerahan . Kalau diperhatikan dengan seksama cabang dan

batangpun ikut terkena bencana yang mengakibatkan terdapatnya lubang kecil-kecil.

5) Bor on (B)

Unsur ini berfungsi menangkut karbohidrat kedalam tubuh tanaman

dan Menghisap unsur kalsium. Berfungsi dalam perkembangan bagian-bagian

tanaman untuk tumbuh aktif. Pada tanaman penghasil biji unsur ini berpengaruh

terhadap pembagian sel. Menaikkan mutu tanaman sayuran dan tanaman buah.

Kekurangan unsur boron paling nyata tampak pada tepi-tepi daun yaitu gejala

klorosis, mulai dari bagian bawah daun. daun yang baru muncul terlihat kecil dan

tanaman agak kerdil cabang tumbuh sejajar. kuncup-kuncup mati dan berwarna

(46)

atanaman sayur dan buah, pada tanaman semangka biasanya ditandai dengan

pertumbuhan batang muda yang tegak berdiri, ruas pendek, daun mengecil, dan bila

terkena angin batang muda tersebut mudah patah dan mengeluarkan cairan berwarna

kecoklatan, pada tanaman sayur dan buah kekurangan unsur bini agak sulit

dibedakan dengan tanaman yang terkena serangan virus. Dan pada tanaman jagung

kekurangan unsur ini bisa mengakibaatkan tongkol tanpa biji sama sekali ( mirip

jagung yang tidak terbuahi).

6) Klor in (Cl)

Klorin diperlukan untuk osmosis dan keseimbangan ionik sel bagian dari

regulasi energi, juga memainkan peran dalam fotosintesis. Unsur ini diserap tanaman

dalam bentuk ion Cl- keberadaannya tidak dihasilkan dari metabolisme tanaman,dan

fungsi lain berkaitan dengan pengaturan tekanan osmosis didalam sel tanaman.

Gejala kekurangan Cl biasanya menimbulkan pertumbuhan akar yang tertekan, daun

layu dan berwarna kuning.

7)Cobalt (Co)

Untuk Fiksasi nitrogen dalam penyerapan unsur N (Nitrogen), Cobalt dapat

digantikan perannya dengan Natrium (Na), dan Molibdenum (Mo).

8) Molibdenum (Mo)

Sebagai kofaktor pada beberapa enzim penting untuk membangun asam

amino.berperan sebagai pengikat nitrogen yang bebas diudara untuk pembentukan

(47)

Gejala kekurangan unsur Mo yakni daun berubah warna keriput dan melengkung

seperti mangkok, muncul bintil-bintil kuning disetiap lembaran daun dan akhirnya

mati sehingga pertumbuhan tanaman terhenti. Ketersediaan Mo dalam tanah antara

0,05-0,5 ppm sedang kebutuhan normal pada tanaman 0,2-1 ppm. Bayam dan bawang

adalah jenis tanaman yang sangat peka kekurangan Mo.

9) Natr ium (Na)

Sebagai keseimbangan ion pada regulasi energi untuk membuka dan

menutupnya stomata.

10)Silicon (Si)

Tersimpan dalam dinding sel yang mengakibatkan sifat mekanis sel yaitu

kaku atau elastis.

11)Nikel (Ni)

Pada tanaman Keras/tumbuhan tingkat tinggi sebagai aktivasi urease (enzim

yang berperan dalam metabolisme Nitrogen untuk proses perombakan urea). Pada

tanaman tingkat rendah, sebagai kofaktor beberapa enzim. Perannya dapat digantikan

dengan Seng (Zn) dan Besi (Fe).

2.8 Dasar Teor i Sistem Pakar

Kecer dasan Buatan

Kecerdasan buatan atau yang lebih dikenal dengan AI (Artificial Inteligence)

(48)

seperti yang dilakukan oleh manusia. Definisi lain diungkapkan oleh H. A. Simon.

Kecerdasan buatan (Artificial Inteligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi

dan intruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu

hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas.

Rich and Knight mendefinisikan Kecerdasan buatan sebagai sebuah studi

tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat

dilakukan lebih baik oleh manusia.

Sementara ensiklopedia Britannica mendefinisikan Kecerdasan buatan

sebagai cabang dari ilmu komputer yang dalam mempresentasikanpengetahuan lebih

banyak menggunakan bentuk simbol-simbol dari pada bilangan, dan memproses

informasi berdasarkan sejumlah aturan.

2.8.1 Sistem Pakar

System pakar adalah salah satu cabang AI yang membuat penggunaan secara

luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia yang

pakar. Seorang pakar adalah orang yang mempunyai knowledge atau kemampuan

khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang

dimilikinya. Ketika system pakar dikembangkan pertama kali pada tahun 70-an

system pakar hanya berisi knowledge yang eksklusif. Namun demikian sekarang ini

istilah system pakar sudah digunakanuntuk berbagai maam system yang

menggunakan teknologi sistem pakar itu. Teknologi sistm pakar ini meliputi bahasa

sistem pakar, program dan perangkat keras yang dirancang untuk membantu

(49)

Sistem pakar dapat berarti pula suatu sistem yang bekerja atau beroperasi

seperti otak manusia. System ini dapat mengambil keputusan layaknya seoang pakar

yang mengambil keputusan. Sistem ini bekerja dengan langkah-langkah kerja sebagai

berikut:

a. Akusisi pengetahuan

b. Mengidentifikasikan object-atribute value

c. Penetapan basis pengetahuan

d. Perancangan basis data

e. Formulasi system pakar

f. Perancangan dan pengembangan perangkat lunak

g. Uji validasi sistem.

2.8.2 Konsep Dasar Sistem Pakar

Adapaun konsep dasar Sistm Pakar adalah sebagai berikut:

a. Keahlian (expertise)

b. Pakar (expert)

c. Pengalihan keahlian (transferring expertise)

d. Infernsi (inferencing)

e. Aturan (rules)

f. Kemampuan menjelaskan (explanation capability)

2.8.3 Tujuan Sistem Pakar

Tujuan utama sistem pakar adalah meniru kemampuan seseoarang beberapa

(50)

bidangnya. Misalnya sistem pakar dalam bidang pertanian untuk masalah hama

tanaman, dapat meniru kemampuan seseorang insinyur pertanian untuk menganalisa

suatu hama tanaman.( Penerbit Graha Ilmu yogyakarta 2008)

2.8.4 Cara Ker ja Sistem Pakar

Pada umumnya cara kerja sistem pakar adalah sebagai berikut:

a. User Interface

User Interface adalah bagian penghubung antara program system pakar

dengan pemakai. Pada bagian ini terjadi dialog antara pemakai dengan

program yang dibuat. Program akan mengajukan pertanyaan berbentuk “ ya

atau tidak “ (yes or no question) atau berbentu menu pilihan dan juga akan

menarik suatu kesimpulan dai hasil jawaban yang diberikan oleh pemakai atas

setiap setiap pertanyaan yang diberikan system pakar.

b. Mesin Inferensi

Mesin inferensi adalah bagian dari system pakar yang mendeduksi fakta fakta

baru dari fakta fakta yang telah ada dengan menggunakan kaidah kaidah yang

ada. Proses deduksi ini menyangkut perjodohan dan unifikasi, disamping itu

mesin inferensi juga mengontrol aliran tahapan inferensi. Dalam pengontrolan

ini mesin inferensi menentukan kaidah mana yang di uji terlebih dahulu dan

apa yang dilakukan seandainya suatu kaidah sukses atau gagal.

Mesin inferensi / mengambil fakta yang ada dari basi kaidah atau basis data

(51)

untuk menguji kaidah kaidah selama proses unifikasi. Kaidah kaidah sukses

maka kaidah tersebut ditambahkan ke memori yang bekerja.

c. Basis pengetahuan

Basis pengetahuan merupakan inti program system pakar dimana pengetahuan

ini merupakan representasi pengetahuan dari sorang pakar. Basis pengetahuan

tersusun atas fakta yang berupa informasi tntang obyek dan kaidah yang

merupakan informasi tentang cara bagaimana membangkitkan fakta baru dai

fakta yang sudah diketahui seperti gambar 2.1.

Gambar 2.1. Cara Kerja Sistem Pakar

2.8.5 Cir i-cir i Sistem Pakar

Pada umumnya ciri ciri dari system pakar adalah bersifat :

a. Terbatas pada bidang yang spesifik.

user User

int erf ace

M esin inferensi

Basis penget ahua

(52)

b. Dapat memberikan penalaran untuk memberikan data data yang tidak lengkap

atau pasti.

c. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang

dapat dipahami.

d. Berdasar pada rule atau kaidah tertentu.

e. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.

f. Outpunya bersifat nasihat atau anjuran.

g. Outputnya tergantung dari dialog dengan user.

h. Knowledge base dan inference engine terpisah.

2.8.6 Kategor i Sistem Pakar

Secara umum klasifikasi atau kategori sistem pakar yaitu :

a. Interpretasi, yaitu membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data

mentah.

b. Pridiksi, yaitumemproyeksikan akibat akibat yang dimungkinkan dari siyuasi

situasi tertentu.

c. Diagnosis, yaitu menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang

cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala

tertentu.

d. Desain , yaitu merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai

sejumlah tujuan denan kondisi awal tertentu.

e. Perencanaan , yaitu merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat

(53)

f. Debugging dan repair menentukan dan mengimplementasikan cara-cara untuk

mengatasi malfungsi.

g. Intruksi, yaitu mendeteksi dan defisiensi dalam pemahaman domain subyek.

h. Pengendalian, yaitu mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks.

i. Seleksi, yaitu mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan list

(kemungkinan).

j. Simulasi, yaitu pemodelan interaksi antara komponen-komponen system.

k. Monitoring, yaitu membandingkan tingkah laku suatu system yang teramati

dengan tingkah laku yang diharapkan darinya.( Kusrini, 2006.)

2.8.7 Metode For war d Chaining

Metode forward chaining adalahsuatu metode darimesin inferensi untuk

memulai penalaran atau pelacakan suatu data dari fakta-fakta yang ada menuju suatu

kesimpulan. Dalam Forward Chaining, kaidah interpreter mencocokkan fakta atau

statement dalam pangkalan data dengan situasi yang dinyatakan dalam bagian sebelah

kiri atau kaidah if akan terlihat, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.2 dan 2.3.

Forward Chaining digunakan jika :

a. Banyak aturan berbeda yang dapat memberikan kesimpulan yang sama.

b. Banyak cara untuk mendapatkan sedikit konklusi.

c. Benar-benar sudah mendapatkan pelbagai fakta, dan ingin mendapatkan

(54)

Adapun tipe sistem yang dapat menggunakan teknik pelacakan forward

chaining, yakni :

a. Sistem yang direpresentasikan dengan satu atau beberapa kondisi.

b. Untuk setiap kondisi, sistem mencari rule-rule dalam knowledge base untuk

rule-rule yang berkorespondensi dengan kondisi dalam bagian if.

c. Setiap rule dapat menghasilkan kondisi baru dari konklusi yang diminta pada

bagian then. Kondisi baru ini dapat ditambahkan ke kondisi lain.

d. Setiap kondisi yang ditambahkan ke sistem akan diproses. Jika ditemui suatu

kondisi, sistem akan kembali ke langkah 2 dan mencari rule-rule dalam

knowledge base kembali. Jika tidak ada konklusi baru, sesi ini berakhir.

Gambar 2.2 Diagram Pelacakan Kedepan (Forward Chaining)

Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai true), maka proses akan

meng-assert konklusi. Forward chaining juga digunakan jika suatu aplikasi

(55)

Pada metode forward chaining, ada 2 cara yang dapat dilakukan untuk

melakukan pencarian, yaitu :

a. Dengan memasukkan semua data yang tersedia ke dalam sistem pakar pada

satu kesempatan dalam sesi konsultasi. Cara ini banyak berguna pada sistem

pakar yang termasuk dalam proses terautomatisasi dan menerima data

langsung dari komputer yang menyimpan database, atau dari satu set sensor.

b. Dengan hanya memberikan elemen spesifik dari data yang diperoleh selama

sesi konsultasi kepada sistem pakar. Cara ini mengurangi jumlah data yang

diminta, sehingga data yang diminta hanyalah data-data yang benar-benar

dibutuhkan oleh sistem pakar dalam mengambil kesimpulan.

Contoh pelacakan forward chaining :

Rule - rule yang diberikan :

1. R1 : Jika A dan C, maka E

2. R2 : Jika D dan C maka F

3. R3 : Jika B dan E maka F

4. R4 : Jika B maka C

5. R5 : Jika F maka G

(56)

a. Dalam Forward Chaining pencarian dimulai dengan fakta yang diketahui dan

mengambil fakta baru menggunakan aturan yang telah diketahui pada sisi

Jika.

b. Karena diketahui A dan B benar, sistem pakar mulai dengan mengambil fakta

baru menggunakan aturan yang memiliki A dan B pada sisi Jika. Dengan

menggunakan R4, sistem pakar mengambil fakta baru C dan

menambahkannya ke dalam assertion base sebagai benar.

c. Sekarang R1 fire(karena A dan C benar) dan nyatakan E sebagai benar dalam

assertion base sebagai benar.

d. Karena B dan E keduanya benar (berada dalam assertion base), R3 fire dan

menetapkan F sebagai benar dalam assertion base.

e. Sekarang R5 fire (karena F berada dalam sisi Jika), yang menetapkan G sebagai

benar, jadi hasilnya adalah G.

2.8.8 Block Diagram

Block diagram merupakan susunan rule rule yang terdapat di dalam sebuah

bidang ilmu. Dengan block diagram di dalam system pakar maka dapat diketahui

urutan kerja system dalam mencari keputusan yang akan terlihat, seperti pada gambar

(57)

Gambar 2.3. Block Diagram

2.9 Dasar Teor i Pr ogr am

PHP (Per sonal Home Page)

PHP yang merupakan bahasa pemrogramman berbasis website yang memiliki

kemampuan untuk memproses data dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah

server-side embedded script language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan

akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML

biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan

hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server.

Pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client. (Penerbit

Gava Media yogyakarta 2008).

2.9.1 Alasan menggunakan PHP

1. PHP dapat dijalankan pada platform yang berbeda-beda

(58)

2. PHP merupakan web scripting open source.

3. PHP mudah dipelajari.

2.9.2 Sintaks PHP

Kode PHP disimpan sebagai plain text dalam format ASCII, sehingga kode

PHP dapat ditulis hampir disemua editor text seperti windows notepad, windows

wordpad, dll. Kode PHP adalah kode yang disertakan di sebuah halaman HTML dan

kode tersebut dijalankan oleh server sebelum dikirim ke browser.

Contoh file PHP (contoh1.php) :

Gambar 2.4 Hasil dari file contoh 1.php <ht ml>

<head>

<t it le> Cont oh Sederhana </ tit le> </ head>

<body>

<?php echo(“ Hallo apakabar? Nama saya PHP script ” ); ?> </ body>

(59)

Pada file .html, HTTP server hanya melewatkan content dari file menuju ke

browser. Server tidak mencoba untuk mengerti atau memproses file, karena itu adalah

tugas sebuah browser.

Pada file dengan ekstensi .php akan ditangani secara berbeda. Yang memiliki

kode PHP akan diperiksa. Web server akan memulai bekerja apabila berada diluar

lingkungan kode HTML. Oleh karena itu server akan melewati semua content yang

berisi kode HTML, JavaScript, simple text di browser tanpa diinterpretasikan di

server.

Blok scripting PHP selalu diawali dengan <?php dan diakhiri dengan ?>. Blok

scripting PHP dapat ditempatkan dimana saja di dalam dokumen. Pada beberapa

server yang mendukung, blok scripting PHP dapat diawali dengan <? dan diakhiri

dengan ?>. Namun, untuk kompatibilitas maksimum, sebaiknya menggunakan bentuk

yang standar (<?php ?>).Setiap baris kode PHP harus diakhiri dengan semikolon (;).

Semikolon ini merupakan separator yang digunakan untuk membedakan satu

instruksi dengan instruksi lainnya. PHP menggunakan // untuk membuat komentar

baris tunggal atau /* dan */ untuk membuat suatu blok komentar.

2.9.3 MySQL

MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia bernama MySQL AB,

yang kala itu bernama TcX DataKonsult AB, sejak sekitar 1994–1995, meski cikal

bakal kodenya bisa disebut sudah ada sejak 1979. Tujuan mula-mula TcX membuat

MySQL pada waktu itu juga memang untuk mengembangkan aplikasi Website untuk

Gambar

Gambar 2.1. Cara Kerja Sistem Pakar
Gambar 2.3. Block Diagram
Gambar 2.4 Hasil dari file contoh 1.php
Tabel 2.5.  Tipe Data MySQL
+7

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki perusahaan dan barang yang digunakan untuk keperluan perusahaan di masa yang akan datang, persediaan ini

Suatu molekul tidak dapat memiliki momen dipol tegak lurus terhadap semua sumbu rotasi.. Molekul

Dalam analisis penelitian ini variabel promosi merupakan salah satu dari bauran pemasaran yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk

belum menunjukan pertumbuhan yang baik dimana setiap perlakuan tidak memiliki selisih yang besar.Hal ini dikarenakan pada minggu pertama benih ikan sidat masih

Pihak FFWD Records perlu mengetahui faktor-faktor inovasi organisasi yang dapat mendukung penjualan album, sehingga dapat diketahui upaya-upaya yang perlu dilakukan

Dengan menggunakan fonologi generatif, ditemukan beberapa proses fonologis bahasa antara lain penambahan bunyi, pelesapan bunyi, koalisi, dan asimilasi.. Kata Kunci:

As’ad Amiruddin. Program Studi Pendididkan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015. Tujuan penelitian ini adalah

interpersonal orang tua secara sederhananya adalah komunikasi yang dibagun oleh orang tua kepada anak-anaknya sehingga timbul interaksi yang saling memahami satu sama lain dan