• Tidak ada hasil yang ditemukan

10 Manajemen Pen Kejuruaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "10 Manajemen Pen Kejuruaan"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENDIDIKAN KEJURUAN :

JEMBATAN MASYARAKAT

DAN DUNIA KERJA

KOKOM KOMARIAH

(2)

MASYARAKAT

PENDIDIKAN

DUNIA KERJA

Tenaga Kasar

Juru Teknik Pembantu Juru Teknik

Teknisi

Teknisi Teknisi

(3)

MANAJEMEN PENDIDIKAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

(4)

Penduduk Usia Kerja 148,7 jt Penduduk

Usia Kerja 148,7 jt

Bukan angkatan Kerja

47,9 jt

Bukan angkatan Kerja

47,9 jt

Angkatan Kerja 100,8 jt Angkatan

Kerja 100,8 jt

Bekerja 47,9 jt Bekerja

47,9 jt

Penganggur Penganggur

jam kerja Bawah norml

< 35 j/m 28,9 jt jam kerja di Bawah norml

< 35 j/m 28,9 jt

Sementara tdk Bekerja 0 j/m

2,5 jt

Sementara tdk Bekerja 0 j/m

2,5 jt

setengah penganggur

12,90jt setengah penganggur

12,90jt

Bekerja parauh waktu

16,9 jt

Bekerja parauh waktu

(5)

MANAJEMEN PENDIDIKAN

KEJURUAN

MANAJEMEN PENDIDIKAN

KEJURUAN

NASIONAL

NASIONAL

PROVINSI

PROVINSI

KABUPATEN/KOTA

KABUPATEN/KOTA

INSTITUSI

(6)

KEBIJAKSANAA N

(7)

POLICY/KEBIJAKAN

Rue & Byars (2000) menyatakan bahwa policy adalah: general guide to action that direct the attainment of objectives. Policy does not tell organizational members exactly what to do, but they do establish the boundaries within which they must operate”.

(8)

KEBIJAKAN 2

Coulter & Robbins (1999) menyatakan bahwa “policy is a guide that establish parameters for making

decisions”. Kebijakan adalah

merupakan panduan yang berupa parameter-parameter yang dapat

digunakan untuk membuat

(9)

KEBIJAKAN

KEPUTUSAN2

(10)

POLICY 3

George C Edward III (1978) memberikan definisi kebijaksanaan negara adalah

"Policy is government say and do, or do not do. It is the goals or purposes of

government program.”

Kebijaksanaan adalah apa yang

dinyatakan dan dilakukan atau tidak

(11)

KEBIJAKAN 4

(12)

KEBIJAKAN PUBLIK

Kebijakan publik pada dasarnya adalah

suatu keputusan yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu yang dilakukan oleh instasi yang berwewenang dalam rangka penyelenggaraan tugas

(13)

PROSES KEBIJAKAN

POLICY

FORMULATION

POLICY

FORMULATION IMPLEMENTATIONPOLICY

POLICY

IMPLEMENTATION OUTPUTPOLICY

POLICY

OUTPUT OUTCOMEPOLICY

(14)

Ideologi

FORMULATION IMPLEMANTATIONPOLICY POLICY LINGKUNGAN KEBIJAKAN

(15)

PEMERINTAH KATALIS

PEMERINTAH KATALIS

PEMERINTAH MILIK MASYARAKAT

PEMERINTAH MILIK RORIENTASI

MISI

PEMERINTAHBE RORIENTASI

MISI

PEMERINTAH BERORIENTASI

PELANGGAN

PEMERINTAH BERORIENTASI

PELANGGAN

PEMERINTAH ANTISIPATIF

PEMERINTAH ANTISIPATIF

PEMERINTAH BERORIETNASI

PASAR

PEMERINTAH BERORIETNASI

PASAR

PEMERINTAH YG KOMPETITIF

PEMERINTAH YG KOMPETITIF

PEMERINTAH ORIENTASI

HASIL

PEMERINTAH ORIENTASI

HASIL

PEMERINTAH WIRAUSAHA

PEMERINTAH WIRAUSAHA

SEMUA MENJADI SATU

SEMUA MENJADI SATU

SOCIAL WELFARE

(16)

1. Pemerintahan Katalis : mengarahkan ketimbang mengayuh (Catalytic Government : Steering rather than rowing)

2. Pemerintahan Milik Masyarakat : memberi wewenang ketimbang melayani (Community-Owned Government : Empowering rather than Serving)

3. Pemerintahan yang kompetitif : Menyuntikkan persaingan ke dalam pemberian pelayanan

(competitive government : injecting Competition in to service delivery)

4. Pemerintahan yang digerakkan oleh Misi : mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan

(Mission driven government : transferring rule-driven organization)

(17)

REINVENTING GOVERNMENT

5. Pemerintahan yang berorientasi hasil : Membiayai hasil, bukan masukkan (Result oriented government : funding outcome, not input)

6. Pemerintahan berorientasi pelanggan :

memenuhi kebutuhan pelanggan bukan birokrasi (Customer-driven government : Meeting the needs of the customer, not bureaucracy)\

(18)

REINVENTING GOVERNMENT

8. Pemerintahhan Antisipatif : Mencegah daripada mengobati (Anticipatory Government : prevention rather than cure)

9. Pemerintahan berorientasi Pasar : mendongkrak perubahan melalui pesar

(Market-oriented Government : leveraging change through out the market)

(19)

SUGIYONO, FT UNY

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

MANAJEMEN

MANAJEMEN 1. ISI

1. ISI

2. PROSES

2. PROSES

3.TENAGA

3.TENAGA

4. SARPRAS

4. SARPRAS

5. EVALUASI

5. EVALUASI

6. BIAYA

6. BIAYA

7. SKL

(20)

Posisi Perencanaan

Kondisi sekarang

Kondisi

sekarang YG DIHARAPKANKONDISI

KONDISI

YG DIHARAPKAN

Perencanaan

(21)

SYSTEM SOCIAL : GETZEL

SISTEM SOSIAL

SISTEM SOSIAL

PERILAKU YANG TAMPAK

(22)

ASAS-ASAS ORGANISASI (FAYOL)

1. Pembagian kerja

2. Ada wewenang dan tanggungjawab

3. Kesatuan perintah

4. Kesatuan arah

5. Kepentingan individu di bawah kepentingan umum

6. Gaji pegawai

7. Sentralisasi

8. Keadilan

9. Keterlibatan

10. Ketertiban

(23)

LEADERSHIP

1. Leadership is a tool of management.

Manager exercise leadership to influence employee to achieve organizational goal

2. Leadership is the process of influencing other people for the purpose of achieving shared goal

(24)

TEORI SIFAT

TEORI SIFAT

TEORI PERILAKU

TEORI PERILAKU

TEORI

KONTINGENCY

TEORI

KONTINGENCY

OHIO STATE UNIVERSITY

OHIO STATE UNIVERSITY

UNIVERSITY OF MICHIGAN

UNIVERSITY OF MICHIGAN

MANAGERIAL GRID

MANAGERIAL GRID

FIEDLER’ CONTINGENCY

FIEDLER’ CONTINGENCY

PATH GOAL THEORY

PATH GOAL THEORY

KEPEMIMPINAN

TEORI

(25)

MANAGERIAL GRID (Blake and Mouton)

9

Country Club

Management (1.9)

Perhatian pada bawahan Tinggi (9) produktivitas Rendah (1)

Country Club

Management (1.9)

Perhatian pada bawahan Tinggi (9) produktivitas Rendah (1)

Team

Management (9.9)

Perhatian pada bawahan Tinggi (9) produktivitas Tinggi (9)

Team

Management (9.9)

Perhatian pada bawahan Tinggi (9) produktivitas Tinggi (9)

Impoverished Management (1.1)

Perhatian pada bawahan Rendah (1) produktivitas Rendah(1)

Impoverished Management (1.1)

Perhatian pada bawahan Rendah (1) produktivitas Rendah(1)

Sweatshop

Management (9.1)

Perhatian pada bawahan Rendah (1) produktivitas Tinggi (1)

Sweatshop

Management (9.1)

Perhatian pada bawahan Rendah (1) produktivitas Tinggi (1)

Organization man Management (5.5)

Perhatian pada bawahan Sedang (1) produktivitas Sedang (1)

Organization man Management (5.5)

Perhatian pada bawahan Sedang (1) produktivitas Sedang (1)

P

(26)

PATOKAN DLM PERENCANAAN FISIK BANGUNAN

PATOKAN DLM PERENCANAAN FISIK BANGUNAN

KEPADATAN

KEPADATAN

DAYA GUNA

DAYA GUNA

KONDISI LINGKUNGAN

KONDISI LINGKUNGAN

STRUKTUR FISIK

STRUKTUR FISIK

TATA RUANG

TATA RUANG

HUNAIAN

USED FACTOR

USED FACTOR

KAPASITAS

KAPASITAS

BESAR RUANGAN

BESAR RUANGAN

(27)

MODEL PENYUSUNAN ANGGARAN

FUND APPROACH APPROACH PROGRAM

MODEL EMPIRIS

(28)

DEFISIT BERIMBANG

SURPLUS MODEL

(29)

PENGAWASAN

Merupakan salah satu fungsi

manajemen, yaitu suatu proses kegiatan untuk mengetahui

(30)

HAKEKAT PENGAWASAN

Mencegah sedini mungkin terjadinya penyimpangan, pemborosan,

penyelewengan, hambatan, dan

Referensi

Dokumen terkait

-Rapat Koordinasi, Sinkronisasi, dan Pengendalian Sistem Layanan Rujukan Terpadu dan Pusat -Rapat Koordinasi Tingkat Eselon Satu tentang Pembiayaan Gaji dan Tunjangan Guru

Pada saluran tataniaga nol tingkat nilai efisiensi dapat dilihat pada perbandingan antara biaya tataniaga yang dikeluarkan dengan jumlah produksi yang dijual, maka

Kesulitan lain yang ditemukan adalah kemampuan dalam mengembangkan indikator pencapaian kompetensi; materi yang disusun hanya dari buku guru saja; sulit mencapai

Kebijakan menurut Mustopadidjaja adalah keputusan suatu organisasi yang dimaksudkan untuk mengatasi permaslahan teretntu atau untuk mencapai tujuan tertentu, berisikan

Penelitian ini bertujuan untuk membangun perangkat lunak pengoreksi error pada DNA sequence dengan mengubah cara pembentukan spectrum pada metode spetral alignment,

Penelitian yang akan dilakukan adalah terfokus pada implementasi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2052/MENKES/PER/X/2011 Tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik

Pada gambar terlihat bahwa sub-DAS TB1 untuk periode ulang tiga tahun memiliki debit rencana yang lebih besar dibandingkan dengan sub-DAS yang lainnya, karena sub-DAS TB1

Perancangan SIG RISTI merupakan tahapan dimana kita membuat sebuah kerangka SIG RISTI yang akan dibangun, metode yang akan digunakan pada tahapan perancangan SIG