• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Pengetahuan Suami Tentang Tentang Skrining Hiv Pada Ibu Hamil Di Poli Kebidanan RSUD Pasar Rebo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Pengetahuan Suami Tentang Tentang Skrining Hiv Pada Ibu Hamil Di Poli Kebidanan RSUD Pasar Rebo."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN PENGETAHUAN SUAMI TENTANG TENTANG SKRINING HIV PADA IBU HAMIL DI POLI KEBIDANAN RSUD PASAR REBO

Tetti Solehati,S.Kp.,M.Kep

Salah satu tujuan pembangunan Millennium Development Goals (MDGs) adalah memerangi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Di Indonesia jumlah kasus HIV ini mengalami peningkatan yang tajam dari tahun ke tahun yang ditularkan salah satunya melalui infeksi vertikal dari ibu yang positif HIV kepada bayinya (90%) baik selama kehamilan, persalinan, dan menyusui, sehingga angka morbiditas dan mortalitas pada ibu dan bayi semakin meningkat. Skrining HIV pada ibu hamil merupakan salah satu upaya dalam program PMTCT untuk menurunkan resiko adanya penularan HIV dari ibu hamil dengan HIV positif kepada anak yang dikandungnya Suami sebagai orang paling dekat dengan isteri merupakan orang yang penting dalam mendukung isterinya untuk melakukan screening HIV. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan suami tentang screening HIV bagi ibu hamil sehingga suami akan mendorong isterinya untuk melakukan screening HIV saat hamil. Dengan demikian diharapkan dapat menolong ibu dan melindungi bayi dari penularan HIV. Metode: desain penelitian adalah deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan tehnik simple random sampling dengan jumlah sampel 90 orang. instrumen penelitian berbentuk kuistioner dengan 21 pertanyaan terdiri dari 9 pertanyaan pengetahuan dasar HIV dan 12 pertanyaan skrining HIV. Hasil: menunjukkan bahwa hampir sebagian besar dari responden (44,4%) memiliki pengetahuan yang baik dan cukup (43,4%), dan hanya sebagian kecil responden (12,2%) memiliki pengetahuan yang kurang tentang skrining HIV pada ibu hamil. Kesimpulan: Sebagian besar responden berpengetahun baik dan cukup karena sebagian besar latar pendidiknnya adalah sarjana sehingga lebih mudah untuk mencari dan mendapatkan informasi. Saran: Perawat diharapkan dapat meningkatkan peran dalam upaya promotif dan preventif terhadap penularan HIV dari ibu kapada bayinya sebagai upaya untuk menurunkan AKI (angka kematian ibu) dan AKB (angka kematian bayi) baik pada ibu hamil sendiri juga pada suaminya.

(2)

PENDAHULUAN

Salah satu tujuan pembangunan Millennium Development Goals (MDGs) adalah memerangi Human Immunodeficiency Virus (HIV). HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang kemudian menimbulkan AIDS. Pada tahun 2009, UNAIDS (United Nation Joint Program for HIV/AIDS) memperkirakan ada 33,3 juta orang terinfeksi HIV didunia, dan diperkirakan 4,9 juta orang hidup dengan HIV berada di Asia, (WHO, 2010). Daerah Asia Tenggara, termasuk di dalamnya Asia Selatan, merupakan daerah terbanyak nomor dua kasus HIV dengan jumlah penderita 3,6 juta orang, dan 37% dari jumlah tersebut merupakan wanita.

Indonesia merupakan satu dari lima negara dengan jumlah penderita HIV yang banyak selain Thailand, Myanmar, Nepal, dan India (Dirjen Bina Pelayanan Medik-Kemenkes RI, 2010). Di Indonesia jumlah kasus HIV ini mengalami peningkatan yang tajam dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008, sebanyak 4.969 kasus baru HIV dilaporkan dan dari tahun 2000 hingga Maret 2009, tercatat secara kumulatif 16.949 kasus baru HIV. Dilihat dari proporsi berdasarkan jenis kelamin, kasus AIDS banyak dilaporkan pada laki-laki yaitu 74,5%, sementara 25% pada wanita (Dirjen Bina Pelayanan Medik-Kemenkes RI,

(3)

tahun 2011 ditemukan bayi yang terdiagnosa HIV yang dilahirkan di ruang Kemuning (ruang nifas) RSHS sementara ibunya tidak mengetahui bahwa ia telah terdiagnosa HIV padahal merasa bahwa dia selalu setia kepada suaminya.

Penyebaran HIV berkembang dengan cepat serta mengenai wanita dan anak-anak. Hal ini terjadi karena sifat dari virus ini yang dapat menularkan, yaitu melalui: hubungan sex yang tidak aman, transfusi darah yang mengandung virus HIV, penggunaan jarum suntik secara bersama pada pengguna narkoba, serta infeksi vertikal dari ibu kepada bayinya baik saat dalam kandungan, proses persalinan, maupun saat menyusui. Suatu penelitian memberikan proporsi kemungkinan penularan HIV dari ibu ke anaknya saat dalam kandungan sebesar 23-30%, ketika proses persalinan 50-65%, dan saat menyusui 12-20%. Ojedunni (2007) menyatakan bahwa sekitar setengah juta anak dibawah usia 15 tahun terinfeksi HIV dan lebih dari 90% infeksi berasal dari penularan vertikal dari ibu yang positif HIV kepada janin atau anaknya. Hal ini di dukung oleh Damania dan Tank (2006) dalam Setiawan (2009) yang menyatakan bahwa dari bayi yang terinfeksi HIV sekitar 25 sampai 35% penularan terjadi pada saat antenatal terutama pada fase akhir kehamilan, 70

sampai 75% terjadi pada saat persalinan, dan 14% saat menyusui. Dari laporan pasif sejak tahun 1996 s/d 2000 diketahui pula terdapat 26 orang ibu hamil positif HIV dari propinsi: DKI Jakarta, Papua, Jawa Barat, Jawa Timur dan Riau. Dilaporkan pula terdapat 13 bayi tertular HIV.

Data menurut rekam medik RSUD Pasar Rebo tahun 2010 diperolah ada 7 anak yang dirawat dengan HIV positif terlahir dari orang tua yang memiliki riwayat sex berisiko dan pengguna Napza. Beberapa ibu dari mereka tidak tahu kalau ia berisiko terinfeksi HIV karena merasa tidak melakukan perilaku yang berisiko terinfeksi HIV

Pemerintah melalui departemen kesehatan dalam Strategi dan Rencana Aksi Nasional 2010-2014 (Menkokesra) dan Rencana Aksi Kegiatan Pengendalian AIDS (Kemenkes) telah melakukan upaya strategi nasional penanggulangan HIV/AIDS dalam pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi melalui Skreening Prevention of Mother To Child Transmission (PMTCT) dan VCT (voluntary counselling and testing) (Dirjen Bina Pelayanan Medik-Kemenkes RI 2010). Identifikasi dini HIV-positif pada ibu hamil memberikan kesempatan untuk memutuskan kelanjutan kehamilan dengan terapi ZDV (

(4)

pada masa kehamilan efektif dan direkomendasikan untuk mencegah penularan ibu-bayi secara universal (p < 0,001).

Kepedulian dimulai dari kesadaran untuk menawarkan konseling dan testing HIV pada perempuan hamil. Melalui cara ini diharapkan diagnosis HIV pada perempuan hamil dapat ditegakkan secara dini sehingga terbuka kesempatan untuk menolong ibu dan melindungi janin dari penularan HIV. Masalahnya seringkali ibu hamil tidak sadar dan tidak merasa perlu untuk melakukan tes tersebut karena dianggap tidak penting.

Suami memiliki peranan sangat penting dalam memngambil keputusan bagi isterinya, terutama dalam memberikan pengaruh kepada isterinya. Suami adalah orang yang paling dekat dengan isterinya. Dengan pengetahuan tentang skreening HIV pada ibu hamil yang dimilikinya, suami dapat menjadi support bagi isterinya yang sedang hamil untuk mau melakukan screening HIV terutama bagii mereka yang memiliki resiko tinggi tertular HIV.

Mengingat pentingnya peranan suami dalam merubah perilaku isterinya untuk mau dilakukan skreening HIV pada ibu hamil dalam menurunkan penularan HIV dari ibu kepada bayinya serta dampak yang ditimbulkan kepada bayinya maka penulis merasa tertarik untuk membuat penelitian tentang gambaran pengetahuan suami tentang tentang

skrining HIV pada ibu hamil di poli Kebidanan Rsud Pasar Rebo

TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan suami tentang skrining HIV pada ibu hamil di poli Kebidanan Rsud Pasar Rebo sehingga suami akan mendorong isterinya untuk melakukan screening HIV saat hamil

METODE

Desain penelitian adalah deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan tehnik simple random sampling dengan jumlah sampel 90 orang. instrumen penelitian berbentuk kuistioner dengan 21 pertanyaan terdiri dari 9 pertanyaan pengetahuan dasar HIV dan 12 pertanyaan skrining HIV. Instrumen pada penelitian ini terdiri dari (1) data demograpik seperti usia, tingkat pendidikan,paritas, pekerjaan, terpaparnya informasi (2) kuesioner pengetahuan (3) kueisioner sikap yang telah dilakukan uji validitas dan reabilitas terlebih dahulu. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat.Adapun tempat pelaksanaan penelitian adalah di RSUD Pasar Rebo pada bulan Januari 2012.

(5)

1. Data Demografi Responden

Tabel 1 Distribusi Data Demografi suami di Poli Kebidanan RSUD Pasar Rebo tahun 2012 (n=90)

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa hampir sebagian responden berusia antara 20 -30 sejumlah 44 orang (48,9%). Dilihat dari status pekerjaan seluruh responden sebanyak 90 orang memiliki status bekerja (100 %). Bila dilihat dar tingkat pendidikannya terlihat bahwa hampir sebagian responden memiliki pendidikn sederajat SLTA sebanak 38 orang (42,2%)

2. Tingkat Pengetahuan

Tabel 2 Distribusi tingkat pengetahuan suami tentang skrining HIV pada ibu hamil di poli kebidanan RSUD Pasar Rebo Jakarta Tahun 2012 (n=90)

Frekuensi Persentase

Baik 40 44,4%

Cukup 39 43,4%

Kurang 11 12,2%

Total 90 100%

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa hampir sebagian responden memiliki pengetahuan yang baik tentang screening HIV pada ibu hamil.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir sebagian besar dari responden (44,4%) memiliki pengetahuan yang baik dan cukup (43,4%), dan hanya sebagian kecil responden

Data Demografi Frekuensi Persentase

Usia 20-30 tahun 31-40 tahun 40-50 Tahun 44 42 4 48,9 % 46,7% 4,4 %

90 100%

Pekerjaan Kerja Tidak kerja 90 0 100% 0%

90 100%

Tingkat Pendidikan SD/Sederajat SLTP/sederajat SLTA/sederajat Diploma Sarjana 1 2 38 28 21 1,1% 2.2% 42.2% 31.1% 23.4%

(6)

(12,2%) memiliki pengetahuan yang kurang tentang skrining HIV pada ibu hamil. Hal ini terjadi karena perawat RSUD Pasar Rebo suka melakukan penyuluhan kesehatan tentang HIV.

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Menurut Notoadmodjo (2010), perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan berlangsung langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan tersebut, anatara lain pendidikan, umur dan pekerjaan. Pada hasil penelitian ditemukan bahwa hampir sebagian pendidikan responden adalah SLTA, dengan demikian akan mudah menyerap informasi. Menurut Nursalam (2003) dalam Wawan (2010) pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang maka makin mudah untuk menerima informasi. Faktor usia juga dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Hasil penelitian ditemukan bahwa hampir sebagian responden berusia 20-30 tahun, dimana pada usia ini merupakan usia yang produktif. Menurut Huclok (1998) dalam Wawan (2010) menyatakan semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Selain

itu, faktor pekerjaan juga mempengaruhi seseorag untuk mendapatkan informasi.

KESIMPULAN dan SARAN

Kesimpulan: Sebagian besar responden berpengetahun baik dan cukup karena sebagian besar latar pendidiknnya adalah sarjana sehingga lebih mudah untuk mencari dan mendapatkan informasi. Saran: Perawat diharapkan dapat meningkatkan peran dalam upaya promotif dan preventif terhadap penularan HIV dari ibu kapada bayinya sebagai upaya untuk menurunkan AKI (angka kematian ibu) dan AKB (angka kematian bayi) baik pada ibu hamil sendiri juga pada suaminya.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson. 2007. Community as parther :Theory and practise in Nursing. Jakarta: ECG. Arikunto. 2009. Manajemen penelitian. Jakarta : Rineka cipta.

Costa, Zelma. 2009. Prevalence and risk factors for Hepatitis C and HIV-1 infections among pregnant women in Central Brazil. This article is available from: http://www.biomedcentral. (diakses tgl 10 Oktober 2011)

(7)

DEPKES. 2010. Pedoman Pelaksanaan Konseling dan Testing HIV Secara Sukarela) Jakarta.

2010. Pedoman Nasional Perawatan, Dukungan dan Pengobatan bagi ODHA. Jakarta.

2007. Penetapan Rumah Sakit Rujukan Bagi Orang Dengan HIV/AIDS(ODHA) dan Standar Pelayanan Rumah Sakit Rujukan ODHA dan Satelitnya. Jakarta.

2010. Tes dan Konseling HIV Terintegrasi Di Sarana Kesehatan/PITC. Jakarta.

Ditjen PP & PL Kemenkes RI. 2011. Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia smp Juni 2011. Available at spiritia.or.id/Stats/StatCurr.pdf (diakses tgl 14 Oktober 2011) . Nursalam . 2007. Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta:

Salemba Medika.

Notoatmodjo,S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Ojedunni, A., 2007. African journal of repoductive health vol 11 no 1 April 2007 {R£v AfrSante Reprod2007:, 1 l[l]:67 (diakses tgl 24 September 2011)

Simkin, Penny. 2008. Pregnancy,Childbirth,and Newborn:the Complete Guide. USA: Meadowbrook Press.

Tsertsvadze. 2008. Cent Eur J Public Health 2008;16 (3): 128–133. (Diakses 20 Juli 2011). Teerawattananon. 2010.Rreviewing the evidence on effectiveness and cost-effectiveness of

HIV prevention strategies in Thailand BMC Public Health 2010, 10:401 Available at : http://www.biomedcentral.com/1471-2458 (diakses 20 Desember 2011).

UNAIDS .2010. Epidemic Update . Available At : http://www.who.int/hiv/topics/mtct/en/ (diakses tgl 3 Oktober 2011 )..

Yang. L.,2008. Pregnant women’s awareness and knowledge of mother-to-child transmission of HIV in South Central China. Acta Obstetricia et Gynecologica. 2008; 87: 831_836 (diakses tgl 21 Juli 2011).

Gambar

Tabel 2  Distribusi tingkat pengetahuan suami tentang skrining HIV pada ibu hamil di poli kebidanan RSUD Pasar Rebo Jakarta Tahun 2012 (n=90) Frekuensi Persentase

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik eksternal kelompoktani Enggal Jaya yang dilihat dari intensitas penyuluhan kehadiran penyuluh cukup tinggi dengan skor 2,74 dan sumber informasi

Jadi hal tersebut apabila dikaitkan dengan keberadaan wayang Syadat dimasyarakat dusun Gentong sangatlah efektif untuk dijadikan metode pendekatan dan metode dakwah

Titik sumur yang ke 2 berbeda dengan sampel yang lain hal ini disebabkan sumur berada di dekat laut yang sudah mengendap pada air sumur sehingga dapat mempengaruhi warna

Pada praktikum, praktikan berperan dalam proses pengendalian kualitas yang dilakukan PT PPST mencakup pembuatan dan penggunaan peta kendali, perhitungan kapabilitas

meningkatkan kandungan humus dan menggemburkan tanah sehingga akar tanaman dapat menyerap unsur hara dalam tanah yang membuat kangkung tumbuh secara baik, bila

2. Barang bekas tersebut ada dan milik penjual sendiri, penjual juga sebenarnya tahu kondisi dari barang tersebut, namun tidak mau menjelaskan secara lengkap kepada

Manajer dapat melakukan penyimpangan dengan mengubah dan merekayasa informasi laporan keuangan untuk kepentingan pribadinya (Yendrawati, 2013). Kualitas laporan keuangan akan

Dari hasil analisis pandangan tokoh-tokoh di atas, dapat dipahami bahwa dalam surat yang pertama kali diturunkan kepada nabi Muhammad, manusialah yang mendapat mandat