45
4.1. Gambaran Umum Universitas Medan Area
Universitas Medan Area merupakan kampus yang didirikan tahun 1983. Universitas Medan Area terdiri dari Kampus I dan Kampus II. Kampus I berlokasi di jalan Kolam Nomor 1 Medan Estate dan Kampus II berlokasi di Jalan Sei Serayu Nomor 70 A Medan. Sampai saat ini Universitas Medan Area telah memiliki tujuh Fakultas dengan 19 program studi untuk Strata 1 (S1) dan 4 program studi untuk Strata 2 (S2). Ketujuh Fakultas tersebut yaitu Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Psikologi serta Fakultas Biologi telah memiliki status Terakreditasi untuk semua program studi yang diselenggarakannya dengan akreditasi rata-rata “B“. (Sumber : Buku Panduan mahasiswa , 2013).
4.1.1. Visi dan Misi Universitas Medan Area
Universitas Medan Area mempunyai visi, “pada tahun 2025 menjadi Universitas yang unggul bidang akademik, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menghasilkan lulusan yang inovatif, berkepribadian dan mandiri”.
1. Menyelenggarakan layanan pendidikan akademik dengan memberikan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai kepribadian kepada lulusan.
2. Mengembangkan,menciptakan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat berdasarkan penelitian dan pengkajian.
3. Mengembangkan budaya kewirausahaan dan kemandirian. 4. Melaksanakan kerjasama dan pengabdian kepada masyarakat.
4.1.2. Struktur Organisasi Universitas Medan Area
(Sumber : Buku Panduan mahasiswa , 2013)
Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui struktur organisasi dalam Universitas Medan Area merupakan struktur organisasi berbentuk lini dan staf. Universitas Medan Area berada dalam Yayasan H Agus Salim. Universitas Medan Area dipimpin oleh Rektor. Terdapat 7 (tujuh) fakultas pada Universitas Medan Area. Setiap Fakultas dipimpin oleh seorang Dekan. Terdapat beberapa program studi dalam setiap fakultas, yang dipimpin oleh Ketua Jurusan.
4.2. Tentang Kosmetik Wardah
Menurut Food and Drug Administration of United States of America (FDA-USA), kosmetik adalah produk yang digunakan manusia untuk membersihkan, mempercantik, mempromosikan daya tarik, atau mengubah penampilan tanpa mempengaruhi struktur atau fungsi tubuh. Pengguna kosmetik adalah para wanita dan remaja putri. Di dalam memilih kosmetik yang baik dalam hal ini cocok dengan pemakai, diantaranya mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu kosmetik harus memiliki keamanan yang cukup yaitu tidak menggunakan bahan terlarang, memiliki mutu dengan produksi yang baik, dan menggunakan bahan dengan spesifikasi yang sesuai dengan kosmetik. Salah satu produk kosmetik yang berasal dari Indonesia adalah kosmetik Wardah.
.co.id). Kosmetik Wardah merupakan produk dari perusahaan kosmetik PT. Paragon Technology and Innovation.
Kosmetik Wardah memiliki prinsip purity, beauty expert and inspiring
beauty. Purity berarti produk Wardah mengandung bahan baku yang aman dan halal
diciptakan untuk kenyamanan dan ketenangan wanita yang menggunakannya. Beauty
expert berarti citra awal wardah sebagai kosmetik untuk wanita muslim telah
berkembang menjadi produk yang dapat dinikmati oleh kalangan luas. Inspiring
Beauty kosmetik Wardah menginspirasi kecantikan wanita Indonesia dengan
mengadopsi kemajuan dunia dan nilai budaya timur yang santun.
Kosmetik Wardah sebagai kosmetik pertama di Indonesia memiliki label halal yang diperoleh dari hasil lulus uji sertifikat halal. Di bawah ini merupakan contoh dari produk kosmetik Wardah yang beredar di Indonesia.
Gambar 4.2
Kosmetik Wardah
Sebagai kosmetik yang terkenal karena prinsip Halalnya, kosmetik Wardah mendapatkan penilaian uji kehalalan dan izin untuk pencantuman Label Halal dari sertifikasi halal yang dilakukan oleh LP POM MUI.
4.3. Hasil Penelitian
4.3.1. Analisis Deskriptif
1. Karakteristik Umur Responden
Berikut merupakan grafik dari data umur responden sebanyak 80 mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area.
Sumber :Data Primer yang diolah 2016
Gambar 4.3. Grafik Umur Responden
sebanyak 7 orang (8.8%) dan responden yang berusia 23 tahun sebanyak 3 orang (3.8%).
Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area stambuk 2012 memiliki rata-rata standar umur 21 tahun dan stambuk 2013 memiliki rata-rata standar umur 20 tahun. Mayoritas mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area memiliki rentang umur 20 tahun dan 21 tahun. Terdapat beberapa responden yang berada direntang umur berbeda dari standar umur yang ada. Hal tersebut terjadi karena banyak responden yang bekerja setelah tamat SMA kemudian melanjutkan kuliah, banyak mahasiswa menunda berkuliah di Universitas Medan Area karena tertarik mengikuti test masuk perguruan tinggi negeri di tahun depannya, beberapa responden telah menikah dan mengajukan cuti sehingga umurnya lebih tua daripada rata-rata standar umur mahasiswa.
2. Karakteristik Agama Responden
Sumber : Data primer yang diolah 2016
Gambar 4.4. Grafik Agama Responden
Pada gambar 4.4 di atas, menunjukkan responden yang beragama Islam sebanyak 51 orang (63.75%) dan responden beragama Kristen sebanyak 29 orang (36.25%). Menunjukkan bahwa mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area mayoritas beragama Islam.
Kosmetik Wardah bagi mahasiswa baik yang beragama Islam dan Kristen banyak dipengaruhi ajakan teman sebaya, harga kosmetik yang sesuai dengan daya beli mahasiswa, iklan televisi yang mempengaruhi mahasiswa beragama apapun untuk membeli Kosmetik Wardah. Sehingga Kosmetik Wardah digunakan bagi mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area secara umum baik mahasiswa beragama Islam dan mahasiswa beragama Kristen.
3. Frekuensi Pembelian Responden
Keputusan pembelian Kosmetik Wardah oleh responden sebanyak 80 mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area dirangkum dalam tabel di bawah ini :
Sumber : Data Primer yang diolah 2016
Gambar 4.5. Grafik Frekuensi Pembelian
Dari gambar 4.5. di atas dapat dilihat bahwa responden yang membeli Kosmetik Wardah sebanyak 1 sampai dengan 2 kali adalah sebanyak 52 orang (65%) dan responden yang telah membeli Kosmetik Wardah lebih dari 2 kali dan termasuk pelanggan loyal adalah sebanyak 28 orang (35%). Hal tersebut menunjukkan mayoritas mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Medan Area yang menggunakan Kosmetik Wardah merupakan pembeli pemula. Hal tersebut ditunjukkan mayoritas mahasiswa baru membeli sekali hingga dua kali saja Kosmetik Wardah atau hanya mencoba varian Kosmetik Wardah. Sisanya adalah konsumen loyal yang sesungguhnya karena telah membeli Kosmetik Wardah lebih dari 2 (dua) kali. Hal tersebut dinilai wajar, karena pembelian Kosmetik Wardah oleh mahasiswa banyak dipengaruhi oleh teman sebaya sekitar (Peers group) yang merupakan salah satu unsur dari gaya hidup, pengaruh rekomendasi yang diperoleh dari berbagai sumber media atas keunggulan Kosmetik Wardah. Sehingga banyak mahasiswa yang tergiur untuk mencoba Kosmetik Wardah.
4.3.2. Hasil Kuesioner Responden
Penelitian ini menggunakan kuesioner dalam pengambilan data responden. Terdiri dari 15 (lima belas) item pertanyaan yang mewakili variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.
a. Variabel Gaya Hidup
Tabel 4.1
Kosmetik Wardah Menambah Kepercayaan Diri Dalam Berpenampilan
GAYA1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 1 1.3 1.3 1.3
RR 4 5.0 5.0 6.3
S 50 62.5 62.5 68.8
SS 25 31.3 31.3 100.0
Total 80 100.0 100.0
Sebanyak 1 orang (1.3%) tidak setuju Kosmetik Wardah menambah kepercayaan diri dalam berpenampilan. 4 orang (5%) ragu-ragu Kosmetik Wardah menambah kepercayaan diri dalam berpenampilan. 50 orang (62,5%) setuju Kosmetik Wardah menambah kepercayaan diri dalam berpenampilan. 25 orang (31.3%) sangat setuju Kosmetik Wardah menambah kepercayaan diri dalam berpenampilan.
Tabel 4.2
Kosmetik Wardah Memperbaiki Penampilan Dalam Beraktifitas
GAYA2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 10 12.5 12.5 12.5
S 53 66.3 66.3 78.8
SS 17 21.3 21.3 100.0
Total 80 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang diolah 2016
Sebanyak 10 orang (12,5%) ragu-ragu Kosmetik Wardah memperbaiki penampilan dalam beraktifitas. 53 orang (66,3%) setuju Kosmetik Wardah memperbaiki penampilan dalam beraktifitas. 17 orang (21,3%) sangat setuju Kosmetik Wardah memperbaiki penampilan dalam beraktifitas.
Tabel 4.3
Kosmetik Wardah Memiliki Keunggulan Daripada Kosmetik Lainnya
GAYA3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 9 11.3 11.3 11.3
S 49 61.3 61.3 72.5
SS 22 27.5 27.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Sebanyak 9 orang (11,3%) ragu-ragu kosmetik Wardah memiliki keunggulan daripada kosmetik lainnya. 49 orang (61,3%) setuju kosmetik Wardah memiliki keunggulan daripada kosmetik lainnya. 22 orang (27,5%) sangat setuju kosmetik Wardah memiliki keunggulan daripada kosmetik lainnya.
b. Variabel Label Halal
Tabel 4.4
Bahan Baku Kosmetik Wardah Terjamin Kehalalannya
LABEL1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 1 1.3 1.3 1.3
RR 7 8.8 8.8 10.0
S 47 58.8 58.8 68.8
SS 25 31.3 31.3 100.0
Total 80 100.0 100.0
Sebanyak 1 orang (1,3%) tidak setuju Bahan baku kosmetik Wardah terjamin kehalalannya. 7 orang (8,8%) ragu-ragu Bahan baku kosmetik Wardah terjamin kehalalannya. 47 orang (58,8%) setuju Bahan baku kosmetik Wardah terjamin kehalalannya. 25 orang (31,3%) sangat setuju Bahan baku kosmetik Wardah terjamin kehalalannya.
Tabel 4.5
Proses Produksi Bebas Dari Mesin Yang Tidak Terjamin Kehalalannya
LABEL2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 13 16.3 16.3 16.3
S 42 52.5 52.5 68.8
SS 25 31.3 31.3 100.0
Sebanyak 13 orang (16,3%) ragu-ragu proses produksi bebas dari mesin yang tidak terjamin kehalalannya. 42 orang (52,5%) setuju proses produksi bebas dari mesin yang tidak terjamin kehalalannya. 25 orang (31,3%) sangat setuju proses produksi bebas dari mesin yang tidak terjamin kehalalannya.
Tabel 4.6
Label Halal Kosmetik Wardah Menambah Kepercayaan Dan Rasa Aman
LABEL3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 12 15.0 15.0 15.0
S 35 43.8 43.8 58.8
SS 33 41.3 41.3 100.0
Total 80 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang diolah 2016
Sebanyak 12 orang (15%) ragu-ragu Label halal kosmetik Wardah menambah kepercayaan dan rasa aman. 35 orang (43,8%) setuju Label halal kosmetik Wardah menambah kepercayaan dan rasa aman. 33 orang (41,3%) sangat setuju Label halal kosmetik Wardah menambah kepercayaan dan rasa aman.
Tabel 4.7
Tertarik Membeli Kosmetik Wardah Karena Tercantum Label Halal
LABEL4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 15 18.8 18.8 18.8
S 40 50.0 50.0 68.8
SS 25 31.3 31.3 100.0
Total 80 100.0 100.0
Sebanyak 15 orang (18.8%) ragu-ragu Tertarik membeli kosmetik Wardah karena tercantum label halal. 40 orang (50%) setuju Tertarik membeli kosmetik Wardah karena tercantum label halal. 25 orang (31.3%) sangat setuju Tertarik membeli kosmetik Wardah karena tercantum label halal.
c. Variabel Harga
Tabel 4.8
Harga Kosmetik Wardah Sesuai Dengan Kualitasnya
HARGA1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 7 8.8 8.8 8.8
S 57 71.3 71.3 80.0
SS 16 20.0 20.0 100.0
Total 80 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang diolah 2016
Sebanyak 7 orang (8,8%) ragu-ragu Harga kosmetik Wardah sesuai dengan kualitasnya. 57 orang (71,3%) setuju Harga kosmetik Wardah sesuai dengan kualitasnya. 16 orang (20%) sangat setuju Harga kosmetik Wardah sesuai dengan kualitasnya.
Tabel 4.9
Harga Kosmetik Wardah Relatif Terjangkau
HARGA2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 9 11.3 11.3 11.3
S 49 61.3 61.3 72.5
SS 22 27.5 27.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Sebanyak 9 orang (11,3%) ragu-ragu harga kosmetik Wardah relatif terjangkau. 49 orang (61,3%) setuju harga kosmetik Wardah relatif terjangkau. 22 orang (27,5%) sangat setuju harga kosmetik Wardah relatif terjangkau.
Tabel 4.10
Harga Kosmetik Wardah Bersaing Dengan Produk Kosmetik Lainnya
HARGA3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 1 1.3 1.3 1.3
RR 12 15.0 15.0 16.3
S 48 60.0 60.0 76.3
SS 19 23.8 23.8 100.0
Total 80 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang diolah 2016
Sebanyak 1 orang (1,3%) tidak setuju harga kosmetik Wardah bersaing dengan produk kosmetik lainnya. 12 orang (15%) ragu-ragu harga kosmetik Wardah bersaing dengan produk kosmetik lainnya. 48 orang (60%) setuju harga kosmetik Wardah bersaing dengan produk kosmetik lainnya. 19 orang (23,8%) sangat setuju harga kosmetik Wardah bersaing dengan produk kosmetik lainnya.
d. Variabel Keputusan Pembelian
Tabel 4.11
Membeli Kosmetik Wardah Karena Kebutuhan Dan Keinginan Tampil Cantik
PEMBELIAN1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 6 7.5 7.5 7.5
S 46 57.5 57.5 65.0
SS 28 35.0 35.0 100.0
6 orang (7,5%) ragu-ragu membeli kosmetik Wardah karena kebutuhan dan keinginan agar tampil cantik. 46 orang (57,5%) setuju membeli kosmetik Wardah karena kebutuhan dan keinginan agar tampil cantik. 28 orang (35%) sangat setuju membeli kosmetik Wardah karena kebutuhan dan keinginan agar tampil cantik.
Tabel 4.12
Memperoleh Informasi Kosmetik Wardah Dari Media Dan Lingkungan Sekitar
PEMBELIAN2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 11 13.8 13.8 13.8
S 48 60.0 60.0 73.8
SS 21 26.3 26.3 100.0
Total 80 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang diolah 2016
Sebanyak 11 orang (13,8%) ragu-ragu memperoleh informasi kosmetik Wardah dari media dan lingkungan sekitar. 48 orang (60%) setuju memperoleh informasi kosmetik Wardah dari media dan lingkungan sekitar. 21 orang (26,3%) sangat setuju memperoleh informasi kosmetik Wardah dari media dan lingkungan sekitar.
Tabel 4.13
Membandingkan Keunggulan Kosmetik Wardah Dengan Kosmetik Merek
Lainnya Sebelum Membeli
PEMBELIAN3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 13 16.3 16.3 16.3
S 48 60.0 60.0 76.3
SS 19 23.8 23.8 100.0
Sebanyak 13 orang (16,3%) ragu-ragu membandingkan keunggulan kosmetik Wardah dengan kosmetik merek lainnya sebelum membeli. 48 orang (60%) setuju membandingkan keunggulan kosmetik Wardah dengan kosmetik merek lainnya sebelum membeli. 19 orang (23,8%) sangat setuju membandingkan keunggulan kosmetik Wardah dengan kosmetik merek lainnya sebelum membeli.
Tabel 4.14
Kosmetik Wardah Mudah Diperoleh Di Toko Kosmetik Terdekat
PEMBELIAN4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RR 11 13.8 13.8 13.8
S 39 48.8 48.8 62.5
SS 30 37.5 37.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang diolah 2016
Sebanyak 11 orang (13,8%) ragu-ragu kosmetik Wardah mudah diperoleh di toko kosmetik terdekat. 39 orang (48,8%) setuju kosmetik Wardah mudah diperoleh di toko kosmetik terdekat. 30 orang (37,5%) sangat setuju kosmetik Wardah mudah diperoleh di toko kosmetik terdekat.
Tabel 4.15
Puas Menggunakan Kosmetik Wardah
PEMBELIAN5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 1 1.3 1.3 1.3
RR 8 10.0 10.0 11.3
S 44 55.0 55.0 66.3
SS 27 33.8 33.8 100.0
Sebanyak 1 orang (1,3%) tidak setuju puas menggunakan kosmetik Wardah. 8 orang (10%) ragu-ragu puas menggunakan kosmetik Wardah. 44 orang (55%) setuju puas menggunakan kosmetik Wardah. 27 orang (33,8%) sangat setuju puas menggunakan kosmetik Wardah.
4.3.3. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Untuk uji validitas dilakukan uji signifikasi dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Nilai rtabel dapat dilihat dari Tabel r (Lampiran 10). Dalam melihat tabel R, degree of freedom (df)= n-2, dalam penelitian ini besar df dapat dihitung sebanyak 80-2. Alpha 5% dengan df = 78 maka didapat rtabel sebesar 0.219. Jika rhitung lebih besar daripada rtabel maka butir pertanyaannya dalam kuesioner dikatakan valid.
Jika pertanyaan dalam kuesioner bernilai valid maka pertanyaan tersebut dapat dilanjutkan dalam penyebaran kuesioner ke responden dalam penelitian ini. Di bawah ini merupakan hasil uji validitas dalam penelitian ini:
Tabel 4.16
Hasil Uji Validitas
Variabel Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
Variabel Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
Sumber: Data Primer yang diolah 2016
Dari tabel 4.16 di atas, dapat diketahui bahwa masing-masing pertanyaan bernilai positif lebih besar daripada 0.219. sehingga seluruh pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kemantapan dan konsistensitas suatu alat ukur. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Crobach guna mengetahui hasil pengukuran yang diperoleh memenuhi syarat reliabilitas. Intrumen kuesioner dikatakan reliable jika memiliki koefisien alpha lebih dari 0.600.
Tabel 4.17
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Pertanyaan Alpha
Variabel Pertanyaan Alpha
Sumber : Data primer yang diolah 2016
Dari tabel 4.17 di atas, dapat diketahui bahwa masing-masing pertanyaan bernilai lebih besar daripada 0.6. sehingga seluruh pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel.
4.4. Pembahasan Penelitian
4.4.1. Uji Asumsi Klasik
Salah satu syarat untuk dapat menggunakan regresi berganda adalah terpenuhinya asumsi klasik untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak bisa dan efesien dari satu persamaan regresi berganda. Dalam uji asumsi klasik pada penelitian ini digunakan 3 buah alat uji, yaitu:
1. Uji Normalitas
P-P P-Plot dengan melihat penyebaran datanya. Jika pada grafik penyebaran datanya mengikuti pola garis diagonal, maka penyebaran datanya normal.
Sumber : Lampiran output SPSS, 2016
Gambar 4.6.
Grafik Normal P-P Plot
Sumber : Lampiran output SPSS, 2016
Gambar 4.7.
Pada gambar 4.6. pada grafik Normal P-Plot terlihat titik yang mengikuti data disepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual peneliti normal. Pada gambar 4.7. histogram normalitas terlihat penyebaran datanya yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke kiri atau ke kanan.mengikuti pola penyebaran data normal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemmukan adanya korelasi antara variabel bebas. Jika terjadi korelasi maka dinamakan adanya masalah multikolinieritas. Pedoman model regresi yang bebas dari multikolinieritas adalah: 1. Mempunyai nilai VIF di bawah angka 10
2. Mempunyai angka Tolerance di bawah angka 1.
Tabel 4.18
Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Gaya Hidup 0.703 1.422
Label Halal 0.686 1.458
Harga 0.806 1.241
Sumber : Lampiran Output SPSS, 2016
1. Pada variabel gaya hidup nilai tolerance di bawah angka 1 yaitu sebesar 0.703 dan nilai VIF dibawah 10 sebesar 1.422, sehingga variabel gaya hidup bebas dari multikolinieritas
2. Pada variabel label halal nilai tolerance di bawah angka 1 yaitu sebesar 0.686 dan Nilai VIF dibawah angka 10, sebesar 1.458. sehingga variabel label halal bebas dari multikolinieritas.
3. Pada variabel harga nilai tolerance di bawah angka 1 yaitu sebesar 0.806 dan Nilai VIF dibawah angka 10, sebesar 1.241. sehingga variabel harga bebas dari multikolinieritas.
3. Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians. Hasil uji heterokedastisitas sebagai berikut:
Sumber : Lampiran Output SPSS, 2016
Berdasarkan grafik scaterplot menunjukkan bahwa tidak terdapat pola yang jelas serta titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini.
4.4.2. Uji Regresi Linear Berganda
Dalam pengelolaan data dengan menggunakan regresi linier berganda, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas, melalui hubungan variabel gaya hidup (X1), label halal (X2) dan harga (X3) terhadap keputusan pembelian (Y). Hasil regresi dapat dilihat dari tabel di bawah ini :
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
Sumber :Lampiran Output SPSS, 2016
0.282 dan harga (X3) sebesar 0.480. Sehingga dapat persamaan regresi linear berganda pada penelitian ini adalah:
Y = 3.242 + 0.409 X
1+ 0.282 X
2+ 0.480 X
3+ e
Penjelasan dari persamaan regresi linear berganda di atas adalah: 1. Konstanta (a) = 3.242
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda di atas, bahwa nilai keputusan pembelian sebesar 3.242 jika variabel lain seperti gaya hidup, label halal dan harga dianggap konstan.
2. Koefisien X1 = 0.409
3. Koefisien X2 = 0.282
Menunjukkan bahwa hubungan antara label halal dengan keputusan pembelian sebesar 0.282. Jika terjadi kenaikan satu satuan (1%) pada variabel label halal maka variabel keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0.282 (28.2 %). Label halal merupakan variabel yang berpengaruh paling kecil dalam mempengaruhi mahasiswa membeli Kosmetik Wardah. Hal tersebut disebabkan kurangnya kesadaran mahasiswa atas pentingnya keberadaan label halal di kosmetik. Para mahasiswa masih banyak beranggapan bahwa kehalalan produk cukup pada makanan dan minuman, belum banyak tumbuh kesadaran mahasiswa bahwa kehalalan kosmetik juga penting. Label halal dipandang sebagai pelengkap kemasan, memberi informasi kepada konsumen bahwa Kosmetik tersebut Halal, namun bukan sebagai kewajiban kesadaran pribadi untuk mengenakan dan mengonsumsi yang halal atau faktor utama dalam melakukan pembelian keputusan pembelian Kosmetik Wardah oleh mahasiswa stambuk 2012 dan 2013 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area.
4. Koefisien X3= 0.480
persentase variabel harga pada persamaan linear berganda tersebut bernilai paling besar daripada variabel bebas lainnya. Harga Kosmetik Wardah mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswa. Harga yang terjangkau mampu dijangkau mahasiswa yang ingin mencoba membeli kosmetik Wardah. Karena sumber keuangan mahasiswa yang masih terbatas dan kebanyakan diperoleh dari orangtua, para mahasiswa mencari produk yang sesuai dengan kondisi keuangan yang mereka miliki. Kosmetik Wardah karena harganya sesuai dengan daya beli mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area
4.4.3. Uji Hipotesis
1. Uji Parsial (Uji-t)
Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Asumsi dalam uji parsial adalah:
a. Jika nilai signifikan < 0.05 maka terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial masing-masing variabel.
b. Jika nilai signifikan >0.05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial masing-masing variabel.
c. Jika nilai ttabel < thitung maka terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial masing-masing variabel.
Nilai ttabel pada jumlah sampel (n) adalah 80 orang responden dan total seluruh variabel (k) = 4 variabel, maka df=n-k=80-4=76 dengan tingkat kesalahan (standart error) 5%, adalah sebesar 1.668. Di bawah ini merupakan hasil dari Uji parsial.
Tabel 4.20
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
Sumber :Lampiran Output SPSS, 2016
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat berupa ;
1. Gaya hidup memiliki nilai signifikan sebesar 0.019 lebih kecil daripada 0.05 dan thitung sebesar 3.730 lebih besar daripada ttabel 1.668. Sehingga gaya hidup secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kosmetik Wardah pada mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area.
kosmetik Wardah pada mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area.
3. Harga memiliki nilai signifikan sebesar 0.010 lebih kecil daripada 0.05 dan thitung sebesar 2.657 lebih besar daripada ttabel 1.668. Sehingga harga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kosmetik Wardah pada mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area.
2. Hasil Uji Simultan (Uji-F)
Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Asumsinya adalah:
a. Jika nilai signifikan < 0.05 maka variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat.
b. Jika nilai signifikan >0.05 maka variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
c. Jika nilai Ftabel < Fhitung maka terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antar variabel.
d. Jika nilai Ftabel > Fhitung maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antar variabel.
Tabel 4.21
a. Predictors: (Constant), GAYA HIDUP, LABEL HALAL, HARGA b. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
Sumber : lampiran Output SPSS, 2016
Hasil dari FHitung adalah 6.625 dengan tingkat signifikasi 0.000. Nilai Fhitung sebesar 6.397 lebih besar daripada FTabel sebesar 2,72. Nilai signifikasi 0.000 lebih kecil daripada 0.05. Maka variabel gaya hidup, label halal dan harga secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Kosmetik Wardah pada mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area.
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Berikut tabel hasil uji koefisien determinasi pada penelitian ini:
Tabel 4.22.
Uji Koefisiensi Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .439a .291 .263 1.858
a. Predictors: (Constant), HARGA, GAYA HIDUP, LABEL HALAL b. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa:
1. Nilai R = 0.439. Artinya hubungan variabel gaya hidup, label halal dan harga terhadap keputusan pembelian sebesar 43,9%. Hal tersebut menunjukkan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat cukup (moderat).
2. Nilai R Square sebesar 0.291 (29,1%). Hasil ini menunjukkan bahwa 29,1% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel gaya hidup, label halal dan harga. Hal tersebut menunjukkan kemampuan variabel bebas rendah dalam menjelaskan variabel terikat.
3. Nilai Adjusted R Square sebesar 0.263 (26,3%). Hasil ini menunjukkan bahwa 26,3% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel gaya hidup, label halal dan harga. Sedangkan selisihnya sebesar 73,7% keputusan pembelian dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4. Std. Error of the Estimate sebesar 1,858. Hal tersebut banyaknya kesalahan