• Tidak ada hasil yang ditemukan

SHARIA ENTREPRENEUR SOLIDARITY community KERJASAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SHARIA ENTREPRENEUR SOLIDARITY community KERJASAMA"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

SHARIA ENTREPRENEUR SOLIDARITY : KERJASAMA UMKM ANTAR NEGARA ISLAM (OKI) DENGAN DINAR – DIRHAM SEBAGAI ALAT

TUKAR TRANSAKSI DALAM MENGHADAPI EKONOMI GLOBAL (PENERAPAN MODEL TATANIAGA HULU-HILIR)

DISUSUN UNTUK

MENGIKUTI LOMBA KARYA TULIS ILMIAH SELF ISLAMIC ECONOMIST SOCIETY

UNIVERSITAS UDAYANA BALI

OLEH : MEDANI HAKIM FATHONI DWI JANARKO

PUJI WIDAYATI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul : SHARIA ENTREPRENEUR

SOLIDARITY : KERJASAMA UMKM ANTAR NEGARA ISLAM (OKI) DENGAN DINAR – DIRHAM SEBAGAI ALAT TUKAR TRANSAKSI DALAM MENGHADAPI EKONOMI GLOBAL (PENERAPAN MODEL TATANIAGA HULU-HILIR)

2. Bidang Kajian : Ekonomi

3. Penulis

a. Nama Lengkap : Medani Hakim

b. NIM : F0112058

c. Jurusan/Fakultas/Angkatan : S1 Ilmu Ekonomi/Ekonomi/2011 d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Sebelas Maret

e. Alamat Rumah/Telp :Bendokarang, Gentan, Bendosari, Sukoharjo

f. Email : medani_hakim@yahoo.com

4. Anggota : 2

5. Dosen Pembimbing

a. Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Santoso Tri Hananto,M.Si., Ak

b. NIP :19690924 199402 1 001

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah dalam rangka mengikuti SELF karya tulis ini berjudul SHARIA ENTREPRENEUR SOLIDARITY : KERJASAMA UMKM ANTAR NEGARA ISLAM (OKI) DENGAN DINAR – DIRHAM SEBAGAI ALAT TUKAR TRANSAKSI DALAM MENGHADAPI EKONOMI EKONOMI GLOBAL (PENERAPAN MODEL TATANIAGA HULU-HILIR). Penulisan karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik berupa bimbingan, petunjuk, dan dukungan yang sangat berarti. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak dan Ibu serta keluarga besarku tercinta yang dengan sabar dan mendoakan penulis.

2. Teman-teman semua kebersamaan, persahabatan, dan kerjasamanya. Semoga apa yang kita lakukan mendapat ridho Allah SWT.

Karena keterbatasan penulis, apabila ada kekurangan atau kesalahan penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangan dari para pembaca. Semoga karya tulis ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Surakarta, 10 April 2014

(4)

DAFTAR ISI

2.2 Tinjauan Umum Organisasi Kerjasama Islam...7

2.3 Tinjauan Umum Tataniaga Hulu-hilir...10

2.4 Tinjauan Dinar-Dirham...11

4.1 Implementasi Sharia Entrepreneur Solidarity dengan penerapan model tataniaga hulu-hilir pada UMKM...16

4.2 Implementasi media promosi produk UMKM di negara-negara Islam...18

4.3 Akad kerjasama yang digunakan dalam Sharia Entrepreneur Solidarity...21

BAB V...24

(5)

5.1 Kesimpulan...24

5.2 Saran...24

DAFTAR PUSTAKA...26

(6)

TUKAR TRANSAKSI DALAM MENGHADAPI EKONOMI EKONOMI GLOBAL (PENERAPAN MODEL TATANIAGA HULU-HILIR)

Medani Hakim, Fathoni Dwi Janarko, Puji Widayati Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sebelas Maret Surakarta fathoni.051@gmail.com

ABSTRAK

Ekonomi global merupakan era dimana keterbukaan ekonomi dunia yang menghilangkan batas-batas ekonomi di antara negara-negara di dunia. Untuk itu perlu adanya kesiapan bagi negara-negara dalam menghadapi ekonomi gobal. Ekonomi negara yang baik dan sehat sangat berpengaruh dalam persaingan ekonomi global. Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi negara-negara berkembangng ketika ekonomi yang relatif lebih kecil dengan negara-negara maju. Kerjasama bagi negara-negara berkembang dalam membantu sebuah perekonomian negara khususnya Indonesia untuk memperkuat fondasi ekonomi yang kuat. Salah satu sektor yang perlu diperhatikan negara Indonesia adalah sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Peningkatan UMKM dilakukan dengan kerjasama diantara negara-negara Islam dengan sistem ekonomi syariah. Di sini setiap negara akan melakukan kerjasama dalam hal peningkatan kualitas maupun pemasaran. Setiap negara Islam mempunyai peran dari hulu sampai hilir dalam kegiatan ekonomi UMKM ini. Negara secara terbuka menyediakan bahan-bahan mentah berkualitas yang dibutuhkan oleh UMKM, disamping itu pendampingan proses produksi dan teknologi diperlukan UMKM, serta pemasaran dari hasil produksi UMKM kenegara-negara Islam. Di dalam keberjalannya anggota solidaritas juga akan mengadakan sebuah pameran hasil dari UMKM dengan tujuan agar produk UMKM dapat dikenal di berbagai negara solidaritas pada khususnya dan negara-negara lain pada umumnya. Diharapkan dari kerjasama ini negara-negara Islam akan mampu menghadapi perekonomian global sehingga UMKM di negara-negara Islam tidak kalah bersaing.

(7)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangMasalah

Globalisasi merupakan era yang saat ini telah dihadapi dunia. Baik negara maju maupun negara berkembang tidak akan menutup negara mereka dalam informasi maupun hal-hal lainnya. Era globalisasi merupakan sebuah era dimana ketebukaan informasi dalam segala bidang dapat diakses oleh semua Negara. Hal ini juga terjadi pada bidang perekonomian. Ekonomi global saat ini menjadi sebuah era keterbukaan dalam hal perekonomian. Untuk itu setiap negara harus secara terbuka bersaing dengan negara-negara lain tanpa adanya batas.

Era globalisasi yang telah banyak melibatkan banyak negara-negara maju serta berkembang untuk bekerja lebih keras, berkompetisi, serta mencari solusi untuk bisa bertahan hidup dari terjangan badai globalisasi tersebut. Tidak banyak juga negara yang telah gagal atau kalah untuk bertahan hidup dari globalisasi lalu mencari bantuan dari negara lain yang masih bertahan hidup sampai sekarang. Globalisasi juga berpotensi selain menjatuhkan negara yang lemah juga menjadikan kompetensi menyeluruh di semua aspek baik aspek sosial, politik, budaya maupun ekonomi sehingga menyebabkan perubahan (acceleration) lingkungan di dunia secara cepat. Dari segi ekonomi globalisasi mengakibatkan persaingan yang bisa dikatakan cukup ketat yang bisa dilihat dari perdagangan bebas serta pertumbuhan ekonomi sehingga cenderung dapat menjatuhkan satu sama lain. Globalisasi pun menjadi peluang pasar dalam mencari keuntungan yang sebesar-besarnya bagi pemerintahan, perusahaan, maupun masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, semua bangsa wajib untuk memajukan dan memanfaatkan peluang pasar yang terbuka sangat lebar yang mampu memantapkan perekonomiannya serta menyejahterakan masyarakatnya.

(8)

dunia bersepakat untuk mengelola proses globalisasi itu, dan bagaimana masing-masing negara meresponsnya. Kebanyakan para ahli berpendapat bahwa globalisasi adalah fakta sejarah yang merupakan konsekuensi dari evolusi sejarah manusia1.

Perdagangan internasional menjadi solusi dari permasalahan arus globalisasi serta untuk meningkatkan perekonomiannya. Dimana negara maju maupun berkembang gencar untuk melakukan perjanjian dengan negara lain. Salah satu tujuan utama diadakannya perjanjian perdagangan internasional adalah berupaya mengurangi atau menghilangkan hambatan perdagangan. Demikian pula dengan Indonesia yang telah melakukan kerjasama perdagangan baik dari sektor bilateral, regional, maupun internasional. Walaupun keterlibatan Indonesia terhadap kerjasama perdagangan menimbulkan hal yang positif bagi perekonomian negara, tetapi ada juga hal negatif yang didapat dari kerjasama perdagangan tersebut seperti memberikan hambatan terhadap penjualan produk dalam negeri. Salah satu sektor ekonomi yang perlu menjadi perhatian Indonesia adalah arus perdagangan barang dan jasa.Sektor perdagangan saat ini didominasi oleh usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang merupakan usaha dengan modal dan kemampuan produksi yang umumnya masih rendah.

Dengan adanya tuntuan persaingan global ini, UMKM di Indonesia harus mempunyai sebiah keunggulan kompetitif disbanding dengan produsen luar negeri agar UMKM di Indonesia tidak akan mati. Persaingan ini yang menuntut UMKM Indonesia untuk meningkatkan kualitasnya baik dari segi produk, manajemen, maupun pasar. Dukungan stakeholder diperlukan dalam upaya peningkatan kualitas UMKM di Indonesia ini. Untuk itu peranan dari perbankan syariah dan dukungan dari pemerintah sangat diperlukan untuk mendukung upaya ini.

Tidak hanya berhenti dipermodalan saja. Para pelaku usaha di sektor UMKM juga perlu adanya pendampingan wirausaha secara intensif karena pada

1Joseph Stiglitz, “Globalization and Its Discontents”, makalah yang

(9)

dasarnya peningkatan mutu UMKM di Indonesia memerlukan skil atau keahliah. Pendampingan dilakukan dari sektor hulu yaitu pencarian bahan baku yang mudah dan murah. Kemudian dalam sektor proses produksi yang dilakukan agar mempunyai kualitas produk yang baik, serta di sektor hilir yaitu pendampingan pemasaran.

Dari beberapa permasalahan dan gagasan model diatas maka penulis menyusun karya tulis ini dengan judul “SHARIA ENTREPRENEUR SOLIDARITY : KERJASAMA UMKM ANTAR NEGARA ISLAM (OKI) DENGAN DINAR – DIRHAM SEBAGAI ALAT TUKAR TRANSAKSI DALAM MENGHADAPI EKONOMI GLOBAL (PENERAPAN MODEL TATANIAGA HULU-HILIR)”. Diharapkan dengan karya tulis ini gagasan penulis bisa menjadi sumbangan pemikiran mengenai kebijakan pemerintah dalam menghadapai ekonomi global yang akan dihadapi Indonesia.

1.2 RumusanMasalah

1. Bagaimana implementasi Sharia Entrepreneur Solidaritydengan penerapan model tataniaga hulu-hilir terhadap peningkatan kualitas UMKM di Indonesia?

2. Bagaimana implementasi Sharia Entrepreneur Solidarity dalam mempromasikan produk UMKM di negara-negara Islam?

3. Bagaimana kerjasama dan transaksi yang diterapkan dalam Sharia Entrepreneur Solidaritydengan menggunakan Dinar-Dirham?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Menjelasakan implementasi Sharia Entrepreneur Solidarity dengan penerapan model tataniaga hulu-hilir pada UMKM.

(10)

3. Menjelaskan kerjasama dan akad transaksi yang digunakan dalam Sharia Entrepreneur Solidarity.

1.4 Manfaat Penulisan

Penyusunan karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah, masyarakat, dan kalangan akademisi, yaitu :

1. Bagi pemerintah diharapkan dengan adanya karya tulis ini pemerintah dapat merumuskan kebijakan yang berorientasi pada peningkatan UMKM dalam upaya menghadapi ekonomi global.

2. Bagi masyarakat mendapatkan pengetahuan dan peningkatan keahlian sehingga dapat membantu dalam mengembangkan UMKM.

(11)

BAB II

(12)

2.1 TinjauanUmum UMKM

Menurut UU no 20 tahun 2008, usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Kriteria usaha Mikro, Kecil dan Menengah menurut UU no 20 tahun 2008 adalah sebagai berikut:

a. Usaha Mikro:

1. Usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro.

2. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

b. Usaha Kecil:

1. Usaha ekonomi poduktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung atau maupun tidak langsung dari usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil.

2. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai denganpaling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

(13)

1. Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baiklangsung atau maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar.

2. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyarrupiah).

Gambar 1. Proporsi Jumlah UMKM

Sumber: Hasil Survey BI, 2005

(14)

tersebut. Dengan menggunakan kriteria entrepreneurship maka kita dapat membagi UKM dalam empat bagian2, yakni :

1) Livelihood Activities

UKM yang masuk kategori ini pada umumnya bertujuan mencari kesempatan kerja untuk mencari nafkah. Para pelaku dikelompok ini tidak memiliki jiwa entrepreneurship. Kelompok ini disebut sebagai sektor informal. Di Indonesia jumlah UKM kategori ini adalah yang terbesar.

2) Micro enterprise

UKM ini lebih bersifat “artisan” (pengrajin) dan tidak bersifat entrepreneurship (kewiraswastaan). Jumlah UKM ini di Indonesia juga relatif besar.

3) Small Dynamic Enterprises

UKM ini yang sering memiliki jiwa entrepreneurship. Banyak pengusaha skala menengah dan besar yang tadinya berasal dari kategori ini. Kalau dibina dengan baik maka sebagian dari UKM kategori ini akan masuk ke kategori empat. Jumlah kelompok UKM ini jauh lebih kecil dari jumlah UKM yang masuk kategori satu dan dua. Kelompok UKM ini sudah bisa menerima pekerjaan sub-kontrak dan ekspor.

4) Fast Moving Enterprises

Ini adalah UKM tulen yang memilki jiwa entrepreneurship yang sejati. Dari kelompok ini kemudian akan muncul usaha skala menengah dan besar. Kelompok ini jumlahnya juga lebih sedikit dari UKM kategori satu dan dua.

Ditengah tuntutan kemampuan bersaing didalam negeri yang masih dilindungi oleh proteksi pemerintah, UMKM juga harus menghadapi persaingan

(15)

global yang berasal dari berbagai bentuk usaha mendorong integrasi pasar antar negara dengan seminimal mungkin hambatan. Berbagai bentuk kerjasama ekonomi regional maupun multilateral seperti AFTA, APEC, dan GATT berlangsung dengan cepat dan mendorong perekonomian yang semakin terbuka. Pada kondisi lain, strategi pengembangan UMKM masih menghadapai kondisi nilai tambah yang kecil termasuk kontribusinya terhadap ekspor.

2.2 Tinjauan Umum Organisasi Kerjasama Islam

Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada awalnya organisasi ini bernama Organisasi Konferensi Islam. OKI dibentuk pada konferensi tingkat tinggi di Rabbat Maroko pada tanggal 25 September 1967. Saat ini OKI beranggotakan sebanyak 57 negara yang mayoritas berasal dari negara berkembang.

Pada KTT pada tanggal 6 Pebruari 2013 yang dilaksanakan di Mesir, dengan mengambil tema “The Muslim Word: New Challeges and Expanding Opportunities”. Dari sini mengambarkan tekat OKI dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dan meningkatkan integrasi diberbagai aspek seperti ekonomi, ilmu pengetahuan, dan pertanian3.

Permasalahan ekonomi OKI ditandai dengan masih tingginya angka pengangguran dan kemiskinan. Dalam laporan ILO Global Employment Trends 2012, terungkap bahwa tingkat pengangguran negara-negara anggota OKI mencapai angka 9,4 persen, jauh di atas rata-rata pengangguran dunia yang mencapai 6,8 persen, dan negara-negara maju yang mencapai 6,3 persen. Selain itu, tidak kurang dari 27,2 persen penduduk muslim dunia (352 juta jiwa) memiliki pendapatan di bawah USD 1,25/hari/kapita, atau sekitar Rp 12.125/hari/kapita. Hampir 10 persennya berada di Indonesia4.

(16)

Pengembangan, Isusosial-ekonomi, danIlmiah

a. KerjasamaEkonomi

Ada beberapapoin yang dianggappentingdalambidangekonomi,

diantaranya: OKI menyerukankepada Negara

anggotauntukmenandatanganidanmeratifikasiseluruhperdagangandanperja njianekonomi yang ada, melaksanakanketentuan rencana OKI

yangrelevanuntukmemperkuatkerjasama Negara anggota,

mempromosikanlangkah-langkahuntukmemperkuatperdagangan intra OKI, mempertimbangkanuntukmembangun Free Trade Area antaranegara OKI untukmengintegrasikan volume ekonomi yang besar, meningkatkankerjasamadenganorganisasiekonomidunia, menyerukan

Negara anggotauntukmemfasilitasigerak investor,

memperkuatkamardagang di masing-masingnegara,

danmenyerukankepada Negara anggotauntukmengoordinasikankebijakan yang

diambilolehorganisasiinternasionalsupayatidakberdampakburukbagiekono mimereka.

b. Mendukung Islamic Development Bank (IDB)

Kaitannyadengan IDB, OKI memilikirencanastrategisbagi Negara anggota,

yaitumembentukdana khususdalam IDB

dalamrangkamengatasidanmengentaskankemiskinan Negara anggota, peluangkerjadan mechanism pembayarannya, kerjasamaantara IDB dengan OKI untukmembuatkontrakkerjasamadengan WHO untukmemerangipenyakit di negara OKI dandibiayaimelaluidanakhusus yang dihimpun IDB, meminta IDB untukmengembangkanmekanismedan program yang bertujuanuntukkerjasamadenganswasta, sertameminta IDB untukmempromosikanpeluanginvestasidanperdagangan intra OKI.

(17)

Islam mengajarkanuntuksalingtolongmenolong sesame manusia.Begitu pula dengananggota OKI yang seringterkenabencanaalam,

makaanggotalainnyadihimbauuntukmembantunegara yang

terkenabencanaalam.

d. MendukungPengentasanKemiskinan di Afrika

Kemiskinandankesehatan di

Afrikaperlumendapatperhatianlebih.Olehkarenaitu OKI menghimbau

Negara anggotauntukbersama-samamembantu Negara

Afrikadenganmendorongindustrialisasi, investasi, dan transfer teknologiuntukmengentaskankemiskinan, selainitujugamendesaknegara-negaraanggota donor untukmembatalkanutang bilateral dan multilateral

untuk Negara berpenghasilanrendah, gicanggihsepertinuklir, meningkatkanwakafbagiuniversitas di Negara

anggota, meminta IDB

untukmenambahjumlahbeasiswamahasiswaberprestasi di bidang IPTEK.

f. HakPerempuan, Remaja, Anak, danKeluarga di Dunia Islam

Memperkuathukum yang

ditujukanuntukkemajuanperempuanmuslimdenganmeningkatkanpendidika

(18)

menyediakanpendidikan gratis bagisemuaanak, membuathukum yang menjaminkeberlangsunganhidupanakdanmelindungimerekadarieksploitasi, mengajak Negara anggotauntukmemperbanyak forum kepemudaan, menyeru OKI untukmensyiarkan Islam sebagai agama yang melindungihaksemuamanusia.

g. PertukaranBudayadanInformasiantar Negara Anggota

Menyeru Negara anggotauntukmelekinformasidanperkembangannya di seluruhdunia, sertaberpartisipasidalammendukungsolidaritas digital yang

memungkinkan OKI

untuksecaraaktifberpartisipasidalamupayamengurangikesenjangan digital.

2.3 Tinjauan Umum Tataniaga Hulu-hilir

Industri merupakan kegiatan ekonomi yang tujuan utamanya adalah menciptakan sebuah produk untuk dijual kepada konsumen. Dalam kegiatan produksinya industri terbagi ke dalam 2 sektor industri yaitu sektor industri hulu dan sektor industri hilir.

Industri hulu merupakan suatu industri yang mengumpulkan bahan mentah melalui penangkapan dan budidaya, pada umumnya usaha ini berlokasi dekat dengan daerah penghasil bahan baku yang mana prodak yang dihasilkan dari perusahaan yang bergerak dibidang ini bisa dipasarkan pada perusahaan-perusahaan yang akan mengolah prodaknya lebih lanjut.Industri hilir,yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen6.

Berdasarkan beberapa penelitian ada faktor yang menghambat perkembangan UMKM, yaitu :

1. Lemahnya akses pasar

2. PPn pertanian dan perkebunan

(19)

3. Tarif import barang baku dan penolong yang mahal

4. Disharmonisasi tarif import

5. Kurangnya instensif investasi

2.4 Tinjauan Dinar-Dirham

Dinar emas berdasarkan Hukum Syari’ah Islam adalah uang emas murni yang memiliki berat 1 mitsqal atau setara dengan 1/7 troy ounce, sedangkan Dirham perak Islam berdasarkan ketentuan Islamic Mint Nusantara (IMN) memiliki kadar perak murni dengan berat 1/10 troy ounce, atau setara dengan 3,11 gram. Dengan demikian, dinar versi Islamic Mint Nusantara (IMN) memiliki berat 4,44 gram. World Islamic Mint (WIM), mengikuti pendapat Syaikh Yusuf Qardhawi, menetapkan 1 dinar memiliki berat 4,25 gram. Ketentuan berat 1 dinar = 4,25 gram ini diikuti oleh beberapa pihak seperti Kerajaan Kelantan di Malaysia, Wakala Induk Nusantara di Indonesia, dan Gerai Dinar di Indonesia7.

(20)

BAB III

METODELOGI PENULISAN

3.1 DesainPenulisan

Penulisan ini dilakukan dalam hal mendukung peningkatan kualitas UMKM malalui bentuk Sharia Entrepreneur Solidarity. Metode penulisan ini dilakukan dengan studi pustaka dan beberapa penulisan terdahulu.

dalam hal ini akan menjelaskan implementasi kerjasama dalam mendukung UMKM dalam menghadapi ekonomi global. Tahap pertama adalah bentuk kerjasama antara negara-negara Islam di dunia dalam hal kerjasama Ekonomi.Penjelasan ini dimaksudkan untuk acuan penyusunan alternatif solusi dalam meningkatkan daya saing UMKM. Tahap kedua adalah menggambarkan implementasi Sharia Entrepreneur Solidarity dalam meningkatkan kualitas UMKM di negara-negara Islam dalam menghadapi ekonomi global. Selanjudnya tahap terakhir menjelaskan akad yang digunakan dalam kerjasama pemasaran produk-produk UMKM dengan satuan alat tukar tunggal (Dinar-Dirham).

3.2 SumberPenulisan

Sumber yang digunakan dalam penulisan ini adalah data skunder. Data Sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2003). Data diperoleh dari literatur, penulisan sebelumnya maupun data lain yang mendukung data primer dan berhubungan dengan objek yang akan diteliti. Sedangkan referensi atau data dalam penulisan karya tulis ini sumbernya diperoleh dari literatur/buku, jurnal, internet dan penulisan sebelumnya.

3.3 SasaranPenulisan

Penerapan kerjasama antar negara dalam menghadapi ekonomi global dengan model tataniaga hulu-hilir, sehingga sasaran dari penulisan yaitu:

(21)

Pelaku usaha diharapkan dapat terlibat aktif dan partisipatif dalam peranannya di strategi kolaborasi ini.

2. Pemerintah

Pemerintah dapat menjadikan karya tulis ini sebagai gambaran dalam meningkatkan daya saing UMKM, sehingga pemerintah dapat memfasilitasi upaya ini melului kelembagaan yang ada maupun yang akan dibentuk.

3. Sharia Entrepreneur Solidarity

Bentuk nyata kerjasama ini akan membantu UMKM dalam memasarkan produknya ke dalam maupun luar negeri.

3.4 TahapanPenulisan

Tahap-tahap yang dilalui dalam penulisan ini, yaitu:

Memilih Masalah Penelitian

1) Pertimbangan dalam Memilih Masalah

Adapun pertimbangan dalam memilh masalah karya tulis ini, yaitu:

a) Masalah dalam penulisan karya tulis ini mempunyai nilai pembahasan, maksudnya mempunyai nilai kegunaan tertentu.

b) Masalah dalam penulisan karya tulis ini fisibel, artinya dapat dipecahkan secara deskritif.

(22)

Banyak sekali masalah yang perlu dipecahkan di sekeliling penulis, hanya saja yang menjadi kendala adalah kesanggupan penulis dalam menggali dan mengidentifikasi masalah, serta mengetahui dari mana sumber masalah dapat diperoleh. Berikut ini adalah sumber masalah yang dapat digali untuk dikaji (Nazir, 1985):

1) Pengamatan terhadap kegiatan manusia dan alam sekeliling.

2) Bacaan atau pustaka seperti buku teks, paper seminar ilmiah, majalah ilmiah, jurnal ilmiah dan hasil penelitian.

3) Perluasan penelitian yang sudah ada dalam hal analisis dan metodenya.

4) Cabang studi yang sedang dikembangkan.

5) Catatan dan pengalaman pribadi.

6) Praktik dan keinginan masyarakat, berupa unjuk rasa, pernyataan pejabat, otoritas ilmu pengetahuan.

7) Bidang spesialisasi yang dimiliki.

8) Pelajaran yang sedang diikuti, diskusi dan seminar ilmiah.

Dalam penulisan ini sumber masalah diperoleh dari :

1) Pengamatan terhadap kegiatan manusia dan alam sekeliling.

2) Bacaan atau pustaka seperti buku teks, paper, majalah, jurnal ilmiah, internet dan hasil penelitian.

3) Perluasan penelitian yang sudah ada dalam hal analisis dan metodenya.

(23)

Merumuskan Masalah

Rumusan masalah dalam penulisan ini, yaitu:

b. Rumusan masalah ditulis dalam kalimat pertanyaan.

c. Jelas dan padat

d. Berisi implikasi untuk memecahkan masalah

e. Menjadi dasar dalam judul penulisan

Studi Ekplorasi

Studi ekplorasi adalah kegiatan atau studi yang lebih mendalam mengenai segala sesuatu yang ada hubungannya dengan masalah yang telah dipilih. Segala sesuatu tersebut adalah meliputi teori, hasil penelitian atau karya tulis mengenai hal yang sama, data, model analisis dan metode penelitian.

Studi ekplorasi dapat dilakukan dengan 3P yaitu person, place dan paper (Hadi, 1989). Person berarti menggali sesuatu tersebut dari nara sumber, place berarti dengan mengadakan studi atau penelitian pendahuluan di lapangan, dan paper berarti mengadakan kajian pustaka (meliputi jurnal ilmiah, majalah ilmiah, buku teks, hasil penelitian dan paper. Dalam penulisan ini yang digunakan adalah peper, yang meliputi internet, jurnal ilmiah, buku teks, paper dan hasil penulisan terdahulu.

Melakukan Pembahasan

(24)

kerja sistem tersebut, kemudian menggambarkan tentang implementasinya.

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Implementasi Sharia Entrepreneur Solidarity dengan penerapan model tataniaga hulu-hilir pada UMKM

(25)

kerjasama ekonomi tersebut antara lain menandatangani dan meratifikasi seluruh perdagangan dan perjanjian ekonomi yang ada, melaksanakan ketentuan rencana OKI yang relevan untuk memperkuat kerjasama negara anggota, mempromosikan langkah-langkah untuk memperkuat perdagangan intra OKI, mempertimbangkan untuk membangun Free Trade Area antara negara OKI untuk mengintegrasikan volume ekonomi yang besar, meningkatkan kerjasama dengan organisasi ekonomi dunia, menyerukan negara anggota untuk memfasilitasi gerak investor, memperkuat kamar dagang di masing-masing negara, dan menyerukan kepada negara anggota untuk mengoordinasikan kebijakan yang diambil oleh organisasi internasional supaya tidak berdampak buruk bagi ekonomi mereka.

Sebagai implementasi kerjasama yang telah direncanakan, maka perlu adanya sebuah wadah untuk membangun dan mengembangakan kerjasama ekonomi ini. Untuk itu pengembangan Sharia Entrepreneur Solidarity (SES) bagi negara-negara Islam diperlukan yang khususnya untuk kerjasama dalam mengembangkan UMKM di negara-negara angggota. Sharia Entrepreneur Solidarity dibentuk dalam rangka mengembangkan UMKM di negara-nrgara anggora, untuk itu kerjasama di bidang entreprener ini akan memberikan pengaruh yang baik bagi perekonomian negara-negara anggota Sharia Entrepreneur Solidarity.

Sharia Entrepreneur Solidarity memberikan kebebasan pasar kepada UMKM untuk memasarkan hasil produksinya ke negara-negara lain angggota kerjasama Islam. Kerjasama yang dilakukan dalam Sharia Entrepreneur Solidarity ini meliputi kerjasama dalam hal bahan baku, proses atau teknologi dan pemasaran.

Gambar 2. Skema Sharia Entrepreneur Solidarity

(26)

Sumber : Penulis

Sharia Entrepreneur Solidarity dalam implementasinya menggunakan tataniaga hulu-hilir dimana kegiatan dari awal produksi yaitu pencarian bahan baku berkualitas sampai dengan pemasaran akan di akomodasi oleh Sharia Entrepreneur Solidarity. Hulu yang merupakan kegiatan pendamping UMKM dalam hal pencarian bahan baku yang berkualitas, akan dibantu dengan adanya Sharia Entrepreneur Solidarity. Dengan adanya kerjasama Sharia Entrepreneur Solidarity setiap negara anggota yang ingin mengambangkan UMKM di

Sharia Entrepreneur Solidarity

Pemasaran di negera-negara anggota kerjasama

(27)

negaranya maka bahan baku akan diberikan informasi mengenai keberadaan bahan baku dari berbagai negara anggora kerjasama Islam, kemudian UMKM dapat mengambil atau membeli bahan baku tersebut dari negara yang melimpah bahan bakunya dengan kebebasan dalam hal bea keluar dari negara asal.

Sharia Entrepreneur Solidarity juga merupakan kerjasama dalam hal kerjasama pengelolaan atau proses UMKM dalam mengolah bahan baku menjadi bahan jadi siap jual. Kerjasama dalam hal kegiatan pemrosesan pada UMKM menjadi perhatian karena pemrosesan juga akan mempengaruhi kualitas produk yang akan dihasilkan oleh UMKM. Dalam kerjasama ini negara akan secara terbuka akan menciptakan teknologi-teknologi yang dibutuhkan oleh UMKM. Kerjasama dalam hal teknologi ini akan memudahkan UMKM dalam menciptakan produk dengan kualitas yang baik dan kuantitas yang banyak.

Selanjutnya dalam Sharia Entrepreneur Solidarity juga ada kerjasama dalam hal pemasaran produk yang telah dihasilkan melalui proses. Pemasaran produk UMKM ke negara-negara anggota kerjasama Islam ini akan secara mudah masuk ke dalam pasar luar negara. Tentunya sebelum di pasarkan di luar negeri dalam Sharia Entrepreneur Solidarity akan dilakukan peninjauan mutu produk agar sesuai dengan ketentuan eksport dan import di masing-masing negara. Untuk mempermudah penjualan produk UMKM ke negara-negara anggota kerjasama negara Islam, maka akan diterapkan free trade area untuk mendukung peningkatan penjualan produk UMKM.

(28)

UMKM

Sharia Entrepreneur Solidarity

Proses seleksi

produk TIDAK

YA

Media Promosi di Negara

Islam

Pembeli Produk UMKM

dari Negara Lain

4.2 Implementasi media promosi produk UMKM di negara-negara Islam

Dalammendukung program sharia entrepreneur

solidarityiniperluadanyasebuahpengenalanatau media promosiuntukproduk-produk UMKM. Media promosiinidiselenggarakandiberbagai Negara anggotadengan system tuanrumahpenyelenggara yang bergilir. Program inidilakukansetiaptahunnya agar UMKM akantermotivasimemamerkanproduk yang barudenganinovasi yang baik.

(29)

Sumber : Penulis

Acara promosi produk UMKM ini dikemas dalam sebuah acara Festival UMKM. Festival UMKM yang direncanakan ini adalah kegiatan tahunan yang dilaksanakan secara internasional. Festival ini akan mengundang berbagai UMKM yang yang merupakan perwakilan dati tiap-tiap negara yang merupakan anggota solidarity (OKI). Sharia Entrepreneur Solidarity sebagai pelaku utama dalam hal pelaksanaan festival ini. Sharia Entrepreneur Solidarity yang dibentuk diberbagai negara akan membantu pelaksanaan festival UMKM ini.

Pelaksanaan festival ini akan diselenggarakan diberbagai negara anggota OKI. Sehingga pelaksanaan setiap tahunnya akan berpindah tempat. Tujuan dari pelaksanaan festival yang selalu berpindah tempat ini adalah agar merangsang ekonomi dan wirausaha negara-negara anggota yang menjadi tuan rumah.

(30)

1. UMKM fair

UMKM fair adalah kegiatan pameran produk UMKM diseluruh anggota solidariti atau negara-negara Islam yang tergabung dalam OKI. Dalam kegiatan ini setiap UMKM akan diberikan space untuk dapat mempromosikan produknya dengan keunggulan-keunggulan yang dimilikinya serta dapat melakukan kegiatan penjualan secara langsung kepada konsumen. Kegiatan UMKM fair ini terbuka bagi seluruh masyarakat yang berminatuntuk membeli maupun melihatpotensi UMKM di seluruh negara-negara anggota OKI.

Selain terbuka bagi masyarakat, dalam kegiatan ini akan mengundang berbagai pihak yang biasanya menjadi perantara ekport-import barang-barang dari dalam maupun luar negaranya. Hal ini akan menjadi sebuah peluang bagi UMKM untuk dapat menjalin kerjasama dalam hal penjualan produk ke luar negeri.

Kegiatan UMKM fair ini akan membantu UMKM dalam hal pengenalan produknya kepada masyarakat luar negari anggota OKI. Hal ini akan menjadi media promosi UMKM secara langsung kepada masyarakat.

2. UMKM clinic

Agenda ini merupakan agenda yang diharapkan untuk mengembangkan kualitas UMKM dengan cara akan diadakan sebuah tanya jawab mengenai kesulitan-kesulitan yang dialami UMKM. Hal ini dimaksukan untuk mambantu UMKM keluar dari permasalahan-permasalahan bisnis yang dialaminya. Peran ini akan dilaksanakan dengan agen bantuan Business Development Service (BDS).

(31)

kemampuannya sehingga UMKM akan dapat bersaing dengan produk negara lain non anggota. Hal ini akan menjadi sebuah kekuatan ekonomi negara-negara Islam atau anggota OKI dalam menghadapi ekonomi global.

4.3 Akad kerjasama yang digunakan dalam Sharia Entrepreneur Solidarity

Akad kerjasama dari kegiatan solidarity ini adalah dengan akad tabarru’, yaitu jenis akad yang berorientasi pada kepentingan sosial. Teknisnya, ada sebuah kerjasama dalam hal profit sharing dari penjualan ke luar negeri anggota untuk UMKM sendiri dengan organisasi pengelola dalam hal ini adalah Sharia Entrepreneur Solidariity. Sebagaimana firman Allah:

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”( Q.S Al-Baqarah : 245)

Profit sharing dalam hal ini adalah sebagai dana tabarru’ (kebajikan) dari transaksi penjualan antar negara yang difasilitasi oleh Sharia Entrepreneur Solidarity dengan nisbah 90:10. Nisbah ini akan dikelola oleh Sharia Entrepreneur Solidarity untuk dialokasikan kepada UMKM negara miskin. Kerjasama antara UMKM dan Sharia Entrepreneur Solidarity diharapkan dapat memfasilitasi UMKM untuksaling tolong menolong antar sesama negara muslim dan dapat mengembangkan dan memajukan usahanya. Sebagaimana dalam firman Allah:

(32)

Gambar 3. Skema Kerjasama UMKM dan Sharia Entrepreneur Solidarity

Sumber : Penulis

Dari adanya akad kerjasama antara negera-negara anggota solidariti ini diharapkan akan mampu merangsang pertumbuhan ekonomi untuk dapat bersaing dengan negara-negara lain dalam menghadapai ekonomi global. Dengan ditepakannya free trade area pada kerjasama ekonomi negara-negara solidariti akan dapat mampu meningkatkan keuntungan dari produk UMKM karena akan mengurangi biaya penjualan produk UMKM sendiri.

Kerjasama ini berlaku bagi semua negara anggota solidariti. Pembagian laba atau profit sharing akan dilakukan oleh lembaga Sharia Etrepreneur Solidarity. Lembaga ini juaga dalam menentukan proses penyaluran dana tabarru’ untuk negara-negara yang dianggap perlu mendapatkan bantuan.

Dalam akad transaksi penjualan yang digunakan ini akan menggunakan alat tukar tunggal yaitu Dinar dan Dirham. Hal ini dilakukan karena perbedaan mata uang yang digunakan oleh negara-negara anggora OKI. Dengan menggunakan Dinar dan Dirham ini diharapkan akan adanya keadilan dalam nilai barang yang diperjual-belikan.

Penggunaan mata uang dinar (emas) dan dirham (perak) sebagai alat pembayaran dalam kegiatan transaksi ekonomi dikarenakan adanya kegunaan-kegunaan yang dapat dilihat daripada dinar dan dirham itu, yaitu:

(33)

 Dalam rangka menegakkan rukun islam untuk pembayarn zakat dan

menegakkan sunnah rasul.

 Dapat berfungsi sebagai hal jual beli

 Dapat dipergunakan untuk disimpan dan nilainya tidak akan mengalami

penurunan

 Dapat dipergunakan sebagai mas kawin

 Untuk menegakkan kedaulatan umat

(34)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

1. Sharia Entrepreneur Solidarity dibentuk dalam rangka mengembangkan UMKM di negara-nrgara anggora, untuk itu kerjasama di bidang entreprener ini akan memberikan pengaruh yang baik bagi perekonomian negara-negara anggota Sharia Entrepreneur Solidarity. Sharia Entrepreneur Solidarity dalam implementasinya menggunakan tataniaga hulu-hilir dimana kegiatan dari awal produksi yaitu pencarian bahan baku berkualitas sampai dengan pemasaran akan di akomodasi oleh Sharia Entrepreneur Solidarity.

2. Acara promosi produk UMKM ini dikemas dalam sebuah acara Festival UMKM. Festival UMKM yang direncanakan ini adalah kegiatan tahunan yang dilaksanakan secara internasional. Festival ini akan mengundang berbagai UMKM yang yang merupakan perwakilan dati tiap-tiap negara yang merupakan anggota solidarity (OKI)

(35)

adalah Sharia Entrepreneur Solidariity. Selain itu penggunaan Dinar dan Dirham menjadi solusi dalam keadilan transaksi antar negara.

5.2 Saran

1. Bagi pemerintah

Pemerintah harus memperhatikan UMKM yang ada dinegaranya sehingga UMKM akan dapat berkembang dan dapat bersaing dengan UMKM negara non Islam.

2. Bagi masyarakat

Masyarakat dapat menjadi pelaku UMKM harus dapat berperan aktif dalam pengembangan kualitas dan kuantitas produksinya sebagai sayarat untuk dapat bersaing di pasar global.

3. Swasta

(36)

DAFTAR PUSTAKA

_____________.2013.KTT pada tanggal 6 Pebruari 2013 yang dilaksanakan di Mesir. www.presidenri.go.id (Diakses 22 Oktober 2013)

_____________.2013.Permasalahan ekonomi OKI ditandai dengan masih

tingginya angka pengangguran dan kemiskinan

www.sesrtcic.org(Diakses 22 Oktober 2013)

(37)

Heri. 2012. Peran UMKM Terhadap Perekonomian Indonesia.

http://www.h3r1y4d1.wordpress.com (Diakses 25 Oktober 2013) Joseph Stiglitz. 2010. “Globalization and Its Discontents”, makalah yang

disampaikan dalam symposium tentang Pembangunan yang disponsori oleh Bank Dunia, Paris.

Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

Liddell dan Scott, Greek-English Lexicon", hlm. 180. Oxford University Press, 1979

Mydolping. 2013. Industri Hulu dan Industri Hilir. http://mydolping.blogspot.com(Diakses 22 Oktober 2013)

OKI.2013. OKI merumuskan Program Aksi Sepuluh Tahun untuk menghadapi tantangan umat Islam dalam abad 21www.oic-oic.org (Diakses 22 Oktober 2013)

Q.S Al-Baqarah : 245 Q.S Al-Maidah : 2 Q.S Ash-Shaff : 4

Undang-Undang nomor 28 Tahun 2008 Tentag Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

(38)

LAMPIRAN

MEDANI HAKIM

085875994306 JL. AREN JAYA 6 NO. 62 RT 6 RW 2 AREN JAYA BEKASI TIMUR BEKASI

medani_hakim@yahoo.com

1. Nama Lengkap : MEDANI HAKIM

2. Jenis Kelamin : LAKI-LAKI

3. Tempat, Tanggal lahir : Bekasi, 16 Agustus 1993

4. Alamat : Jl. Aren Jaya 6 No. 62 RT 6 RW 2

Aren Jaya Bekasi Timur Bekasi Telepon Seluler : 085875994306

Pos-el : medani_hakim@yahoo.com

5. Status Pendidikan

a. Jurusan : Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sebelas Maret b. Program Studi : S1 Reguler

6. Riwayat Pendidikan

a. SD : SD N Aren Jaya 14 Tahun : 2005

b. SMP : SMP Negeri 11 Bekasi Tahun : 2008

c. SMA : SMA Negeri 8 Bekasi Tahun : 2011

(39)

8. Organisasi N

o

UKM Jabatan Tahun

1 KajianEkonomi Islam Staff RnD 2013-2014

FATHONI DWI JANARKO

085725489939 BENDOKARANG RT 03 RW XI GENTAN BENDOSARI SUKOHARJO JAWA TENGAH

fathoni.051@gmail.com

1. Nama Lengkap : FATHONI DWI JANARKO

2. Jenis Kelamin : Laki-Laki

3. Tempat, Tanggal lahir : Sukoharjo, 06 Januari 1993

4. Alamat : Bendokarang RT 03 RW XI Gentan Bendosari

(40)

Pos-el : fathoni.051@gmail.com

5. Status Pendidikan

a. Jurusan : Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret

b. Program Studi : S1 Reguler 6. Riwayat Pendidikan

a. SD : MI Gentan Tahun : 2005

b. SMP : SMP Negeri 3 Sukoharjo Tahun : 2008

c. SMA : SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun : 2011

7. Hobi / Minat : Menulis, Organisasi, Sepak Bola 8. Organisasi

N o

UKM Jabatan Tahun

1 KajianEkonomi Islam Staff MoT 2011-2012

2 KajianEkonomi Islam Manager Of

Treasury

2012-2013

(41)

085701521240 Desa Banyudono RT 05 RW 03, Ngariboyo, Magetan

widayati_puji@yahoo.com

1. Nama Lengkap : PUJI WIDAYATI

2. Jenis Kelamin : PEREMPUAN

3. Tempat, Tanggal lahir : Magetan, 12 Oktober 1994

4. Alamat : Desa Banyudono RT 05 RW 03,

Ngariboyo, Magetan

Telepon Seluler : 085701521240

Pos-el : widayati_puji@yahoo.com

5. Status Pendidikan

a. Jurusan : Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret

b. Program Studi : S1 Reguler 6. Riwayat Pendidikan

a. SD Negeri 2 Banyudono 2001-2007 b. SMP Negeri 1 Ngariboyo 2007-2010 c. SMA Negeri 1 Magetan 2010-2013 d. Akuntansi FEB UNS 2013-sekarang

7. Hobi / Minat : Menulis, Organisasi

8. Organisasi N

o UKM Jabatan Tahun

Gambar

Gambar 1. Proporsi Jumlah UMKM
Gambar 2. Skema Partisipasi UMKM dalam Promosi
Gambar 3. Skema Kerjasama UMKM dan Sharia Entrepreneur Solidarity

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan peneliti maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran

Semoga penghasilan Buku Prosedur Operasi Standard (SOP) Menangani Penularan COVID-19 ini dapat membantu semua pihak yang terlibat dalam pengurusan akademik, pengajaran

Dihubungkan dengan perilaku disiplin maka tujuan layanan bimbingan dan konseling sesuai dengan pengertian disiplin seperti yang telah dijelaskan oleh Rachman, disiplin adalah

intertekstual antara novel dan film Di Bawah Lindungan Ka’bah tersebut. Terdapat tiga teknik transformasi yang digunakan yaitu teknik konversi, ekspansi, dan

Sedangkan individu dengan skor rendah neuroticism (disebut emotional stability) biasanya tenang, bertemperamen lembut, puas diri dan tidak mudah sensitif/amat perasa. 2)

Putusan Pengadilan Negeri menyatakan jual beli tersebut tidak sah, karena Hakim berpendapat bahwa siapapun yang membeli tanah yang sudah diketahui olehnya dalam keadaan

Dalam hal sudah terdapat harga penawaran yang sama atau dibawah Owner Estimate, spesifikasi kapal yang ditawarkan telah sesuai atau lebih baik dari spesifikasi

7 Pada penelitian ini MIP dibuat dengan mereaksikan template glukosa dengan monomer asam metakrilat dan crosslinker etilen glikol dimetakrilat (EGDMA) dengan bantuan