• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam perjalanan sejarah negeri ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Dalam perjalanan sejarah negeri ini"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Dalam perjalanan sejarah negeri ini, utamanya Jawa, tak terlepas dari sebuah nama yang cukup melegenda dalam khasanah sejarah kolonial, yakni, Daendels, tepatnya Herman Willem Daendels, sang Gubernur Jenderal Hindia Belanda kurun waktu 1808-1811, yang telah “membikin” Jalan Raya Pos (De Grote Postweg) sepanjang 1.100 km, yang

membentang dari Anyer hingga Panarukan. Meski, masih ada silang pendapat diantara para ahli, apakah Daendles yang hanya berkuasa 3 tahun 4 bulan yang betul-betul “membangun” atau sekedar memperbaiki jalan raya. Atau,betulkah Daendels yang membuka Anyer-Panarukan? Namun apapun, jalan tersebut tak dimungkiri adalah sebuah Jalan “trans-jawa” yang penting dan telah menghubungkan pulau ini sebagai sebuah kesatuan. Dibangun dengan melintasi lereng pegunungan, pinggang bukit, menghindari rawa-rawa, menembus hutan belantara, dan menembus kawasan rawan perampokan. Itulah Jalan Raya Pos, yang mungkin bagi kita lebih terkenal dengan Jalan Anyer-Panarukan. Dengan dibangunnya Jalan ini, waktu tempuh antara Batavia ke Surabaya yang harus ditempuh selama satu bulan(di musim kemarau), terpangkas menjadi hanya 3 hingga 4 hari saja.

Mulanya, Jalan Raya Pos hanya diperuntukkan bagi kepentingan administrasi dan penguasa kolonial, sehingga gerobak dan cikar milik rakyat tidak boleh lewat. Dibangunnya jalan raya pos, bermula dari keinginan untuk menyiapkan sistem pertahanan dari kemungkinan serangan Inggris. Sekaligus berprespektif ekonomi; sebagai sarana

transportasi bagi penyedotan sumber daya dari berbagai daerah di Pulau Jawa ke pusat pemerintahan Hindia Belanda.

(2)

kemungkinan Inggris juga akan merebut Jawa, yang adalah jajahan Belanda, sehingga secara tidak langsung juga merupakan jajahan

Perancis. Maka, diutuslah Daendels sebagai orang Belanda yang mewakili Perancis.

Dengan semangat Revolusi Perancis “liberte, egalite, fraternite“, maka Herman Willem Daendels dengan perjalanan penuh liku dan mara bahaya tiba di Anyer, Banten, pada tanggal 5 Januari 1808. Tepat pada tanggal 14 Januari 1808, ia menggantikan Gubernur Jenderal AH Wiese, sebagai pimpinan tertinggi di Hindia Belanda. Daendels memimpin daerah jajahan Nusantara ini hanya singkat, yaitu selama 3 tahun 4 bulan saja. Walaupun singkat, namun Daendels telah menorehkan namanya sendiri dalam

khasanah sejarah kolonial negeri ini, terutama di Pulau Jawa, sebagai seorang Gubernur Jendral yang kejam dan galak. Salah satu tindakan yang menyiratkan kekejamannya adalah pembuatan Jalan Raya Pos (Grote Postweg) yang membentang dari Anyer di ujung barat Pulau Jawa hingga Panarukan di ujung timur Pulau Jawa, sepanjang kurang lebih 1.100 km, yang memakan ribuan korban jiwa.

Diangkatnya Daendels sebagai Gubernur Jenderal di Hindia Belanda, tak terlepas dari situasi perang di Eropa, dimana Perancis saat itu memang sedang mengalami berbagai kekalahan di beberapa medan tempur melawan Persekutuan Eropa. Oleh karena itu, tugas utama Daendels adalah mempertahankan Pulau Jawa dari kemungkinan serangan Inggris. Singkat cerita, untuk memulai tugasnya ia melakukan perjalanan dari Batavia ke ujung timur Pulau Jawa. Tanggal 5 Mei 1808, Daendels dengan naik kereta kuda melanjutkan perjalanan dari Buitenzorg (Bogor) menuju Semarang dan akan terus ke Jawa bagian timur. Sebenarnya jalan-jalan yang dilalui Daendels sudah ada sebelumnya walaupun bukan jalan besar. Jalan tersebut adalah jalan yang dahulu dipakai oleh Sultan Agung dari Mataram ketika menyerang Batavia pada tahun 1628-1629. Kondisi jalan yang buruk membuat Daendels berpikir, bagaimana ia bisa

mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris dengan kondisi jalan yang buruk. Melihat kondisi demikian, Daendels (yang memang gemar membaca buku), teringat dengan Jalan Raya Pos yang dibangun pada masa Imperium Romawi, yang dikenal dengan nama Cursus

Publicus (lembaga perposan waktu itu), yang menghubungkan Roma dengan kota-kota jajahannya. Kebijakan Imperium Romawi dalam

pembangunan jalan inilah yang memberi inspirasi kepada Daendels untuk menempuh kebijakan yang sama di Pulau Jawa.

Selain membangun jalan dan menghubungkan jalan yang telah ada, Daendels juga melakukan banyak hal yang berkaitan dengan

pembangunan dan pengembangan kota yang dilalui Jalan Raya Pos.

(3)

peletak dasar pembangunan pertahanan militer dan sipil di wilayah perkotaan Jawa. Di bidang pertahanan militer, ia merintis sistem

pertahanan teritorial yang sama sekali berbeda dengan sistem pertahanan pantai sebelumnya. Di bidang pembangunan sipil, Daendels membuat kebijakan penting yang menjadi titik tolak perkembangan infrasruktur di Jawa; pembangunan kota modern terutama Batavia (Jakarta), Buitenzorg (Bogor), Bandung, Semarang, Surabaya, serta pembangunan jalan raya pos. Dua kebijakan ini, tak pelak menentukan sejarah perkembangan tata ruang kota dan hubungan antar kota di Jawa sejak awal abad XIX hingga sekarang.

Pembangunan Jalan Raya Pos yang membentang dari Barat ke Timur, telah menghubungkan tempat-tempat yang kemudian menjadi kota-kota, baik kota besar, kota kecil, maupun kota kecamatan. Pembangunan jalan juga disertai dengan pembangunan stasiun pos, demi memperlancar arus komunikasi dari daerah-daerah ke pusat pemerintahan. Seperti telah disebut, sebenarnya Jalan Anyer-Panarukan itu bukan sepenuhnya jalan baru. Sebagian, Daendels hanya memperbaiki dan melebarkan jalan yang sudah ada. Sedangkan kota-kota yang dilalui Jalan Raya Pos, antara lain; Anyer, Tangerang, Jakarta, Bogor, Cianjur, Bandung, Sumedang, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Demak, Kudus, Rembang, Tuban, Gresik, Surabaya, Probolinggo, dan Panarukan.

Tak pelak pembangunan Jalan Raya Pos telah membawa perubahan yang penting bagi perkembangan tata ruang dan hubungan antar kota di Pulau Jawa, dan tentu saja berdampak pada kemajuan perekonomian di daerah-daerah yang dilalui jalan tersebut. Sebelum jalan tersebut dibangun,

pengiriman surat dari Batavia ke Semarang membutuhkan waktu antara 10-14 hari di musim kemarau atrau 3 minggu di musim hujan. Diperlukan waktu 1 bulan untuk melakukan perjalanan dari Batavia ke Surabaya pada musim kemarau. Setelah dibangun Jalan Raya Pos, surat-surat dari

Batavia ke Semarang hanya perlu waktu 3-4 hari. Perjalanan darat dari Anyer ke Batavia yang sebelumnya diperlukan waktu 4 hari, cukup hanya 1 hari saja. Dari Batavia ke Surabaya, yang biasanya memakan waktu 40 hari, menjadi 6 hari saja. Dampaknya, perhubungan dan perdagangan di Pulau Jawa menjadi ramai, juga memperbaiki hubungan melalui pos. Pada mulanya, pembangunan Jalan Raya Pos tidak serta merta memberi manfaat untuk rakyat. Karena, ternyata selama 40 tahun hanya kereta pos milik pemerintah kolonial dan kereta milik pribadi (orang Belanda) dan segelintir elit pribumi yang boleh melewati jalan tersebut. Sedangkan gerobak atau cikar milik rakyat tidak boleh melewatinya, karena

dikawatirkan akan merusak jalan. Mereka harus tetap melewati jalan-jalan yang kondisinya buruk untuk bepergian, atau lewat jalan buruk yang

(4)

perubahan. Dimana ditetapkan bahwa Jalan Raya Pos dibuka untuk semua jenis kendaraan termasuk pedati milik rakyat pribumi.

Batapapun kejam, otoriter, dan keras perilaku Daendels selama menjadi Gubernur Jenderal Hindia Timur, yang sebenarnya justru bertentangan dengan semangat dan semboyan Revolusi Perancis yang dibangga-banggakannya, namun tak dimungkiri usaha Daendels, terutama

pembangunan Jalan Raya Pos dan benteng-benteng, menjadi tonggak bagi pembangunan Jawa selanjutnya baik untuk pertahanan militer dan ekonomi. Usaha Daendels diakui oleh penerusnya sangat bermanfaat bagi kelancaran pemerintahan, khususnya untuk kelancaran dan tindakan

dalam hal hukum pos dan pembangunan Jalan Raya sepanjang Pulau Jawa berikutnya.

Setelah berkuasa selama 3 tahun 4 bulan, Daendels pun harus

meninggalkan segala proyeknya yang belum selesai dan dipanggil pulang ke negerinya dan diterima kembali sebagai Jenderal Divisi dalam Tentara Besar Kaisar Napoleon di Paris. Setelah kekaisaran Perancis jatuh,

Daendels dikirim Raja Belanda sebagai Gubernur di Gold Coast Afrika dan meninggal di sana pada tahun 1818.

Pesona Jawa

Pembangunan Jalan Raya Pos, disamping demi kepentingan pertahanan, sekaligus juga berperspektif ekonomi. Dengan dibangun jalan raya, akses transportasi tentu menjadi mudah, sehingga sumber daya dari berbagai daerah di Pulau Jawa bisa lebih mudah “disedot” ke pusat pemerintahan Hindia Belanda.

(5)

Belanda bak mendulang “emas hijau” dari sistem cultuurestelsel. Apalagi komoditas unggulan seperti kopi, gula, teh, dan tembakau asal Jawa terus menanjak menjadi primadona di pasar dunia. Masa tanam paksa telah menjadikan Jawa sebagai pemasok sumber daya yang luar biasa. Bahkan, dari hutan-hutan Jawa, pemerintah kolonial pun dapat mengekspor damar sampai cula badak. Sehingga dari semua itu diperkirakan Belanda bisa mendapatkan untung sampai 2,4 juta gulden per tahun, sementara buruh perkebunan hanya dibayar sekitar 30 sen saja.

Masa penjajahan dimanapun selalu menyisakan cerita kepedihan. Begitu pun masa Daendels, yang dinilai menjalankan kekuasaan dengan tangan besi. Ribuan orang mati tersiksa selama pembangunan Jalan Raya Pos. “Memoir of the Conquest of Java” mencatat sebanyak 12.000 ribu orang tewas selama pembangunan jalan itu. Walaupun, ada juga pihak yang mengatakan bahwa informasi itu hanyalah perang opini untuk menyerang Daendels yang Belanda, namun “Perancis”. Lawan politik Daendels

menjadikan pembangunan transregional Jawa sebagai sasaran tembak. Daendels telah berlalu. Zaman bergerak dan berubah. Kini, Jawa tampak sungguh berbeda dengan Jawa 200 tahun silam. Jalan “Daendels” telah berubah dan berkembang menjadi salah satu urat nadi perekonomian, dan merupakan salah satu sumber perubahan di Jawa. Ketika semua bergerak lebih cepat, rupa dan sosok Jalan Raya Pos tak lagi serupa dengan 200-an tahun silam. Demikian pula dengan lingkungan sosial dan ekonomi daerah sekitarnya. Jalan Raya Pos telah mengubah wajah perkotaan Jawa,

menjadi saksi atas hidup dan matinya kota-kota yang dilaluinya.

Dewasa ini, penduduk Pulau Jawa telak melonjak tajam menjadi sekitar 129,996 juta jiwa, berarti separuh lebih dari total jumlah penduduk negeri ini. Ketika penduduk terus bertambah, sementara luas daratan tetap (129.306,03 km persegi), tentu menimbulkan berbagai masalah.

Kepadatan mencapai 1.005 jiwa per km persegi. Industrialisasi yang masif mengakibatkan pulau-kota ini menghadapi persoalan ekologi yang kronik. Daya dukung Pulau Jawa tentu semakin tambah berat, bahkan pada tingkat sungguh mengkhawatirkan. Persoalan krisis air bersih selalu menjadi hantu di berbagai daerah, ratusan bahkan jutaan warga terbelit persoalan kemiskinan, petani yang kehilangan tanah garapan, nelayan yang tidak lagi sanggup melaut, dan segudang persoalan lainnya.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada pengaruh media tebak gambar terhadap kecerdasan visual spasial anak di RA Al-Musthafawiyah hal ini terlihat dari nilai rata-rata

komputer yang ada di suatu tempat, se- dangkan para pengguna (siswa) dapat melihat bahan pustaka yang ada di per- pustakaan tersebut dari komputer lain di tempat yang berbeda

Laporan skripsi dengan judul “ Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Otobus Pada Biro Perjalanan Harmony Tour ” telah dilaksanakan dengan tujuan untuk menghasilkan

menjawab problematika tentang bagaimana pembiayaan pada produk amanah serta perannya dalam meningkatkan kualitas pelayanan di Pegadaian Syariah Cabang Blauran

There was no significant difference in serotonin level of rat brain tissue between treatment group given aerobic physical exercise three times a week and that given seven times a

pada setiap tabung reaksi tersebut, hal ini di tandai dengan tidak saling bercampurnya kedua larutan dikarenakan larutan CCl4 merupakan senyawa yang

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta pengetahuan kepada penulis, sehingga dapat

Melalui data primer dan data sekunder guna mendapatkan rancangan kuesioner berupa butir-butir pertanyaan yang akan disebarkan ke target customer sebagai langkah