• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI PENGELOLAAN AREA SEMPADAN S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "OPTIMALISASI PENGELOLAAN AREA SEMPADAN S"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

JUDUL PAPER :

OPTIMALISASI PENGELOLAAN AREA SEMPADAN SUNGAI DI KAMPUNG WISATA BATIK LAWEYAN KOTA SURAKARTA UNTUK

MENINGKATKAN DAYA TARIK WISATAWAN

Diajukan untuk Mengikuti Kompetisi MITI Paper Challenge (MPC) 2014

Diusulkan Oleh :

VICHA ARDHEA PUSPA HAJI (I0612043) Angkatan 2012

CITRA AYU PERMATASARI (I0613006) Angkatan 2013

NIA VITA KUSUMA HAJI (K7411108) Angkatan 2011

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2014

(2)

Lembar Pengesahan

1. Judul Naskah :“Optimalisasi Pengelolaan Area Sempadan Sungai di Kampung Wisata Batik Laweyan Kota Surakarta untuk Meningkatkan Daya Tarik Wisatawan”

2. Bidang Kajian : Teknologi dan Rekayasa

3. Ketua Tim

a. Nama Lengkap : Vicha Ardhea Puspa Haji

b. NIM/NRM : I0612043

Ngreden RT 06 RW 01, Wonosari,

Klaten

f. Alamat email :

vichahaji@gmail.com

g. No. Hand Phone : 085-642-082-627

4. Anggota Tim : 2 orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Budi Utomo, M.T.

(3)
(4)

Halaman Pernyataan Orisinalitas

Judul Paper

OPTIMALISASI PENGELOLAAN AREA SEMPADAN SUNGAI DI KAMPUNG WISATA BATIK LAWEYAN KOTA SURAKARTA UNTUK

MENINGKATKAN DAYA TARIK WISATAWAN Oleh:

1. Vicha Ardhea Puspa Haji 2. Citra Ayu Permatasari 3. Nia Vita Kusuma Haji Universitas Sebelas Maret Surakarta

Karya tersebut tidak sedang diikut sertakan dalam kompetisi yang lain maupun pernah memenangkan perlombaan sejenis serta telah memenuhi kaidah tata cara maupun norma penulisan yang berlaku, dan karya ini adalah hasil karya kami sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah kami nyatakan dengan benar.

Yang Menyatakan,

(5)

ABSTRAK

Sempadan sungai merupakan area yang kurang dijaga keberadaannya. Salah satunya adalah area sempadan sungai di Kelurahan Laweyan Kecamatan Laweyan Kota Surakarta dan merupakan kampung wisata, khususnya wisata batik. Kampung tersebut dilewati sebuah sungai yang sempadannya penuh dengan sampah. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi kepada warga masyarakat pada saat sosialisasi pemanfaatan lahan sempadan sungai, didapat hasil sebagai berikut: Kesadaran masyarakat untuk menjaga sungai masih kurang, sehingga lahan sempadan sungai di Kampung Batik Laweyan dijadikan tempat pembuangan sampah dan limbah. Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk memaparkan konsep optimalisasi pengelolaan sempadan sungai sebagai upaya meningkatkan daya tarik wisatawan di Kampung Batik Laweyan, teknik implementasi dan implikasi. Manfaat mengembangkan ilmu pengetahuan, mengatasi permasalahan lingkungan, dan pengembangan potensi Kampung Batik Laweyan.

Pendekatan yang digunakan deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi pustaka dan observasi, kemudian data tersebut dianalisis. Ada tiga aspek dalam konsep optimalisasi pengelolaan area sempadan sungai, yaitu pengelolaan sampah dilakukan dengan 3R, reduce, reuse, recycle; pengolahan limbah batik dengan alat khusus untuk mengolah limbah batik agar tidak mencemari lingkungan yaitu UPAL-RE, yang dirancang oleh Ir. Budi Utomo MT., dkk (Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS); dan optimalisasi ruang area dengan cara sempadan sungai dijaga sebagai hutan.

Implementasi konsep meliputi pra pelaksanaan dengan memberikan sosialisasi, kemudian tindakan optimalisasi pegelolaan sempadan sungai. Pihak yang terkait yaitu masyarakat, pemuda karang taruna, mahasiswa, swasta dan pemerintah kota Surakarta. Implikasi dari optimalisasi pegelolaan sempadan sungai ini adalah meningkatkan perekonomian, memperbaiki kehidupan sosial dan menjaga lingkungan. Diharapkan peran aktif dari pihak terkait untuk mewujudkan gagasan ini.

Kata Kunci: Kampung Batik Laweyan, Sempadan Sungai, Lingkungan

(6)

ABSTRACT

Riparian area is less maintained. One of them is the riparian area in the Village District of Laweyan Laweyan Surakarta and a tourist village, especially batik tour. The village passed a river which this riparian is full of rubbish. Based on interviews and observations to the society at the socialization of riparian’s utilization, showed the following results : public awareness to keep the river is still lacking, so that riparian land in Kampung Batik Laweyan used as landfills and waste. The purpose of this paper is to describe the optimazing concept of riparian management as an effort to increase tourist attraction in Kampung Batik Laweyan, implementation techniques and implications. The benefits is developing science, addressing environmental problems, and the development potential of Kampung Batik Laweyan.

The approach used descriptive qualitative data collection through literature study and observation, then the data is analyzed. There are three aspects of the concept of optimizing the management of riparian areas, which is done with the 3R waste management, reduce, reuse, recycle; sewage treatment batik with a special tool to treat waste batik so as not to pollute the environment, namely UPAL - RE, which was designed by Ir. Budi Utomo MT,. Et al (Lecturer in Civil Engineering, Faculty of Engineering UNS), and the optimization space by means of riparian area is maintained as a forest.

Implementation of the concept include pre-implementation by providing socialization, then the action of riparian management optimization. Stakeholders, namely people, young youth, students, private and government of Surakarta. The implications of this riparian management optimization is improving the economy, social life and protecting the environment. It is expected that the active role of the parties concerned to implement this idea.

(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga karya tulis yang berjudul “Optimalisasi Pengelolaan Area Sempadan Sungai di Kampung Wisata Batik Laweyan Kota Surakarta untuk Meningkatkan Daya Tarik Wisatawan” dapat diselesaikan dengan baik. Penulis mengaharapkan ide ini dapat direalisasikan menjadi sebuah karya yang bermanfaat serta dapat memajukan wawasan generasi muda.

Karya tulis ini dapat diselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu ucapan terima kasih diberikan kepada:

a. Pembantu Rektor III UNS, Dwi Tiyanto, SU. yang telah mengesahkan karya tulis ini.

b. Bapak Ir. Budi Utomo, M.T selaku dosen pembimbing karya tulis ini.

c. Kedua orang tua penulis yang selalu mendukung dan mendoakan kesuksesan penulis.

d. Teman–teman seperjuangan yang senantiasa memotivasi dan memberikan nasehat kepada penulis.

Karya tulis ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan di masa mendatang.

Akhir kata, penulis berharap karya tulis ini dapat berguna bagi pembaca pada khususnya, masyarakat pada umumnya dan sebagai sumbangsih untuk bangsa.

Surakarta, 10 Januari 2014

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

BAB II TELAAH PUSTAKA... 3

Kampung Batik Laweyan... 3

Sempadan Sungai... 3

Kerangka Berpikir... 4

BAB III METODE PENULISAN... 5

Jenis Penulisan... 5

Teknik Pengumpulan Data... 5

Analisis Data... 5

BAB IV ANALISA DAN SINTESIS... 6

Analisis Permasalahan Lingkungan Kampung Batik Laweyan... 6

Konsep Pengelolaan Area Sempadan Sungai ... 6

Implementasi Konsep Pengelolaan Area Sempadan Sungai... 8

Implikasi Penerapan Konsep... 9 Gambar 1. Kerangka Berpikir... 4

(9)

Gambar 3. Optimalisasi Ruang Area Sempadan Sungai... 7

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sempadan sungai merupakan salah satu area yang selama ini kurang dijaga keberadaannya. Salah satunya adalah area sempadan sungai di Kampung Batik Laweyan Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Permasalahan kompleks, mulai dari kebijakan pemerintah dalam hal pengelolaan area sempadan sungai, kesadaran lingkungan masyarakat hingga ketidakpedulian pihak industri dalam pembuangan limbah, menambah derita sungai ini. Hal ini disebabkan kurangnya optimalisasi pengelolaan area sempadan sungai sehingga semua pihak merasa bahwa sempadan sungai bukanlah milik mereka, oleh karena itu perhatian akan sempadan sungai kurang. Sempadan sungai justu dijadikan halaman belakang, sebagai tempat masyarakat membuang sampah. Bahkan disana juga menjadi tempat pembuangan limbah industri batik yang sebenarnya belum aman jika langsung dibuang ke sungai. Fenomena tersebut sangat merusak kelestarian area sempadan sungai. Area yang seharusnya sebagai kawasan perlindungan setempat (fungsi utama sempadan sungai), justru menjadi tempat yang sangat kotor dan tidak bisa lagi menjalankan fungsi utamanya.

Kampung Batik Laweyan yang terletak di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta merupakan suatu Kampung wisata, khususnya wisata batik. Kampung tersebut dilewati sebuah sungai yang sempadannya penuh dengan sampah. Selain itu, dibalik keindahan batik yang dihasilkan, sungai di kampung tersebut digunakan untuk tempat pembuangan limbah batik yang sangat merusak alam. Padahal jika kawasan sempadan sungai dikelola dengan baik, maka akan menarik jumlah wisatawan, karena selain menikmati wisata batik, wisatawan juga bisa menikmati keindahan sungai di Kampung ini.

(11)

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep optimalisasi pengelolaan sempadan sungai sebagai up-aya meningkatkan dup-aya tarik wisatawan di Kampung Batik Laweyan? 2. Bagaimana teknik implementasi konsep optimalisasi pengelolaan

sempadan sungai di Kampung Batik Laweyan untuk meningkatkan daya tarik wisatawan?

3. Bagaimana implikasi dari optimalisasi pengelolaan sempadan sungai di Kampung Batik Laweyan?

C. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan karya tulis ini adalah seba-gai berikut:

1. Memaparkan konsep optimalisasi pengelolaan sempadan sungai sebagai upaya meningkatkan daya tarik wisatawan di Kampung Batik Laweyan. 2. Memaparkan teknik implementasi konsep optimalisasi pengelolaan

sempadan sungai di Kampung Batik Laweyan untuk meningkatkan daya tarik wisatawan.

3. Memaparkan implikasi dari optimalisasi pengelolaan sempadan sungai di Kampung Batik Laweyan.

D. Manfaat Penulisan

Maanfaat yang dicapai dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:

1. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan terkait suatu permasalahan lingkungan.

2. Memberikan gagasan untuk mengatasi permasalahan lingkungan di area sempadan sungai.

3. Memberikan gagasan pengembangan potensi Kampung untuk meningkatkan daya guna lahan dan pendapatan daerah.

(12)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kampung Batik Laweyan

Kampung batik Laweyan adalah salah satu daerah wisata yang sengaja disediakan oleh Pemerintah Kota Surakarta untuk mengundang para wisatawan asing dan domestik melihat-lihat batik.Kampung Batik Laweyan dinilai sebagai kawasan sentra Batik di Kota Solo dan sudah ada sejak zaman Kerajaan Pajang tahun 1546 M. Kawasan ini sempat meraih kejayaannya pada tahun 1970an. Kam-pung Laweyan didesain dengan konsep terpadu, dengan memanfaatkan lahan seluas kurang lebih 24 Ha yang terdiri dari 3 blok. Di dalam kampung Batik terse-but, terdapat ratusan pengrajin Batik yang menjual berbagai motif, seperti Tirto Tejo dan Truntum dengan beragam variasi harga. Selain batik, Kampung Batik Laweyan juga menyimpan kekayaan arsitektur jawa kuno (wikipedia).

Lawiyan atau Laweyan adalah kecamatan yang terletak di barat Kota Surakarta. Kecamatan ini terkenal karena penduduknya banyak yang menjadi pro-dusen dan pedagang batik, sejak dulu sampai sekarang. Di sinilah tempat berdirinya Sarekat Dagang Islam asosiasi dagang pertama yang didirikan oleh para produsen dan pedagang batik pribumi, pada 1912 (wikipedia).

B. Sempadan Sungai

Menurut PP No. 35 Tahun 1991 tentang sungai sungai sebagai salah satu sumber air mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan dan penghidu-pan masyarakat (Pasal 7 ayat (1)). Sungai merupakan tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan di-batasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan (Pasal 1 ayat (1)). Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih ren-dah dari tanah disekitarnya dan menjadi tempat mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa, atau ke sungai yang lain (Hamzah, 2005).

(13)

pada kedua sisi sepanjang palung sungai di hitung dari tepi sampai dengan kaki tanggul sebelah dalam. Menurut PP No. 35 Tahun 1991 fungsi bantaran sungai adalah tempat mengalirnya sebagian debit sungai pada saat banjir (high water channel) (Pasal 1 ayat (5)). Sempadan sungai adalah wilayah yang harus diberikan kepada sungai (Pasal 1 ayat (II)). Sewaktu musim hujan dan debit sungai meningkat, sempadan sungai berfungsi sebagai daerah parkir air sehingga air bisa meresap ke tanah. Sehubungan dengan itu maka Pada daerah sempadan dilarang membuang sampah dan limbah padat dan atau cair, mendirikan bangunan permanen untuk hujan dan tempat usaha (Pasal 12). Di samping itu, sempadan sungai merupakan daerah tata air sungai yang padanya terdapat mekanisme inflow ke sungai dan outflow ke air tanah. Proses inflow outflow tersebut merupakan proses konservasi hidrolis sungai dan air tanah pada umumnya.

C. Kerangka Berpikir

4 Kurangnya pengelolaan

lahan sempadan sungai Kurangnya pengelolaan

lahan sempadan sungai Semua pihak measa tidak membutuhkan area sempadan sungai

Semua pihak measa tidak membutuhkan area

Dibutuhkan pengelolaan sempadan sungai meliputi : Penanganan sampah, pengolahan limbah batik, serta optimalisasi ruang area sempadan sungai

Dibutuhkan pengelolaan sempadan sungai meliputi : Penanganan sampah, pengolahan limbah batik, serta optimalisasi ruang area sempadan sungai

(14)

BAB III METODE PENULISAN

A. Pendekatan Penulisan

Pendekatan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah pendekatan kualitatif yang cenderung menggunakan metode analisa deskriptif. Adapun langkah-langkah dalam penulisan deskriptif sebagai berikut (Ali, 1982):

1. Memilih masalah

mengenai permasalahan lingkungan di Kampung Batik Laweyan.

2. Merumuskan dan

mengadakan pembatasan masalah mengenai potensi pengelolaan area sempadan sungai di Kampung Batik Laweyan.

3. Menetapkan teknik

pengumpulan pustaka yang akan digunakan.

4. Mengadakan analisis

pustaka serta menarik kesimpulan dan metode.

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam karya tulis ini adalah: 1. Studi Pustaka

Studi pustaka yang dilakukan dengan melakukan pencarian sumber-sumber pustaka yang relevan dengan permasalahan berupa buku-buku, artikel dan sebagainya kemudian dipelajari dan dituangkan dalam tinjauan pustaka.

2. Observasi

Pada tahap ini dilakukan observasi di Kampung Batik Laweyan, Kota Surakarta. Kegiatan observasi dilakukan pada kondisi lingkungan Kampung batik Laweyan, serta melakukan wawancara terhadap warga.

C. Teknik Analisis Data

(15)

data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan urutan dasar. Dari hasil analisis data tersebut, penulis mengembangkannya dalam bentuk tulisan yang lebih sistematis.

(16)

BAB IV PEMBAHASAN

A. Analisis Permasalahan Lingkungan Kampung Batik Laweyan

Kampung Batik Laweyan yang terletak di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta merupakan suatu Kampung wisata, khususnya wisata batik. Kampung tersebut dilewati sebuah sungai yang sempadannya penuh dengan sampah. Selain itu, dibalik keindahan batik yang dihasilkan, sungai di kampung tersebut digunakan untuk tempat pembuangan limbah batik yang mana hal tersebut sangat merusak alam.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi kepada warga masyarakat Kampung Batik Laweyan pada saat sosialisasi pemanfaatan lahan sempadan sungi, didapat hasil sebagai berikut: Kesadaran masyarakat untuk menjaga sungai masih kurang, sehingga lahan sempadan sungai di Kampung Batik Laweyan dijadikan tempat pembuangan sampah dan limbah. Meskipun mereka mengetahui bahwa lahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk menunjang fasilitas ekonomi, namun mereka belum mengetahui cara pemanfaatannya yang tepat. Permasalahan tersebut merupakan permasalahan umum di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

B. Konsep Pengelolaan Area Sempadan Sungai Ada tiga aspek dalam konsep pengelolaan area sempadan sungai, yaitu pengelolaan sampah, pengolahan limbah batik, serta optimalisasi ruang area sempadan sungai.

1. Pengelolaan Sampah

Kondisi sungai di Kampung Batik Laweyan dipenuhi oleh sampah, yang umumnya adalah sampah domestik. Jika dibiarkan, sempadan sungai tidak bisa menjalankan fungsinya sebagai area

PENGELOLAAN SAMPAH

(17)

perlindungan setempat khususnya melindungi dari banjir dan tanah longsor. Selain itu lingkungan yang penuh dengan sampah juga tidak sehat, sehingga mengganggu aktivitas yang ada di sekitarnya. Pengelolaan sampah tersebut dilakukan dengan 3R, reduce, reuse, recycle.

2. Pengolahan Limbah Batik

Saat ini, limbah dari industri batik di Kampung batik Laweyan dibuang ke sungai, padahal limbah tersebut belum aman lingkungan. Mengingat pewarnaan yang digunakan adalah pewarna buatan, sehingga harus melewati tahapan khusus pengolaan agar tidak merusak lingkungan ketika dibuang ke sungai. Telah ada alat khusus untuk mengolah limbah batik agar tidak mencemari lingkungan. Alat ini yaitu UPAL-RE, yang dirancang oleh Ir. Budi Utomo MT., dkk (Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS).

3. Optimalisasi Ruang Area Sempadan Sungai

Minimnya perhatian dan kesadaran akan pentingnya sempadan sungai mengakibatkan lahan sempadan sungai sebagai area pembuangan sampah dan limbah. Perlu adanya optimalisasi ruang sempadan sungai sehingga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat sehingga akan muncul kebutuhan untuk mengelola area sempadan sungai. Dalam konsep ini, sempadan sungai memang tidak dibangun, hanya dijaga sebagai hutan serta dijaga kebersihannya sehingga menyejukkan mata bagi siapa saja yang melihat.

Gambar 3. Optimalisasi Ruang Area Sempadan Sungai

C. Implementasi Konsep Pengelolaan Area Sempadan Sungai

8 SUNGAI

TAMAN UNTUK MENIKMATI KEINDAHAN KAWASAN SUNGAI

SEMPADAN SUNGAI SEMPADAN SUNGAI

(18)

1. Pra Pelaksanaan

 Sosialisasi kepada warga tentang sempadan sungai tentang urgensi sempadan sungai, serta konsep optimalisasi sempadan sungai dan ap-likasinya.

 Di lain sisi tim instruktur juga melakukan analisis SWOT wilayah terse-but baik dari kondisi alam/lingkungan, sosial budaya dan ekonomi masyarakat.

2. Pelaksanaan

 Menggali imajinasi dan konsep dalam optimalisasi area sempadan sungai.

 Menemukan pola-pola alam/lingkungan. Maksudnya adalah memahami peran dan fungsi sempadan sungai dan manfaatnya.

 Menentukan desain tata letak pengelolaan limbah dan sampah serta pengelolaan area sekitar sempadan sungai,

 Pembersihan (normalisasi) dan penanaman pohon di area sempadan sungai

 Pengelolaan lahan di sekitar area sempadan sungai, dijadikan suatu taman.

3. Pihak-pihak yang Terkait

Pihak-pihak yang dapat mendukung keberlangsungan program.  Peran Mahasiswa

Mahasiswa yang memiliki peran sebagai agent of change memiliki peran sebagai penggerak utama dalam menjalankan program ini.

 Masyarakat dan Pemuda Karang Taruna

Masyarakat khususnya pemuda merupakan objek sasaran sekaligus subjek utama pengembangan program ini.

 Peran perusahaan

Menyediakan program CSR sebagai program pengabdian terhadap masyarakat. Perusahaan melalui CSR dapat memberikan kontribusi berupa dana dan pengawasan terhadap keberjalanan program.

(19)

Pemerintah berperan sebagai regulator dan fasilitator. Regulator adalah pemerintah menyusun dokumen tentang pedoman pengelolaan area sempadan sungai, dan mengawasi keberjalanan program. Sebagai fasilitator, pemerintah turut membantu pelaksanaan program dengan menganggarkan dana APBD untuk pengelolaan area sempadan sungai.

D. Implikasi Penerapan Konsep 1. Bidang Sosial

Penerapan konsep pengelolaan area sempadan sungai dapat meningkatkan komunikasi sosial masyarakat, karena pelaksanaan program ini membutuhkan koordinasi seluruh masyarakat. Area sekitar sempadan sungai bisa dijadikan sebagai sarana masyarakat berkumpul dan berinteraksi sosial.

2. Bidang Ekonomi

Dengan indahnya alam Kampung Batik Laweyan maka akan semakin menarik wisatawan sehingga meningkatkan pendapatan daerah. Masyarakat juga dapat mendapatkan hasil dari pengelolaan sampah melalui daur ulang. Pemanfaatan lahan kurang produktif dan limbah secara lebih mksimal akan memberikan keuntungan tersendiri untuk warga.

3. Bidang Lingkungan

Implikasi program ini terhadap lingkungan antara lain : menjadikan warga masyarakat peduli terhadap lingkungan sehingga lingkungan akan senantiasa terjaga kebersihannya. Dengan terawatnya sempadan sungai sebagai kawasan hutan maka sungai dapat menjalankan fungsinya sebagai kawasan perlindungan setempat yang melindungi dari banjir dan tanah longsor.

(20)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Optimalisasi area sempadan sungai di Kampung Batik Laweyan dapat dilakukan dengan Konsep pengelolaan sampah, pengolahan limbah serta optimalisasi ruang area sempadan sungai.

2. Optimalisasi area sempadan sungai di Kampung Batik Laweyan dapat dilakukan karena adanya dukungan dari pemerintah, swasta, mahasiswa, pemuda karang taruna serta masyarakat.

3. Optimalisasi area sempadan sungai di Kampung Wisata Batik Laweyan digagas untuk dapat meningkatkan daya tarik wisatawan serta menjaga kelestarian sempadan sungai. Selain itu area sekitar sempadan sungai bisa digunakan masyarakat untuk berinteraksi sosial sehingga tercipta kehidupan masyarakat yang harmonis.

B. Saran

1. Mahasiswa turut aktif dalam program pengabdian masyarakat di Kampung Batik Laweyan untuk mendampingi dan memberikan pelatihan dalam optimalisasi area sempadan sungai.

2. Pemerintah Kota Surakarta lebih memperhatikan kelestarian area sempadan sungai serta lebih meningkatkan publikasi terkait profil Kampung Batik Laweyan.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1982. Penelitian Pendidikan dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Ensiklopedi Wikipedia (Online). 2012. Kampung batik Laweyan. Diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kampung_batik_Laweyan pada 05 Januari 2014 pukul 13:28 WIB.

Hamzah, Andi. 2005. Penegakan Hukum Lingkungan. Jakarta : Sinar Grafika. Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : Remaja

Ros-dakarya.

Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991 tentang sungai Undang-Undang No. 35 Tahun 1991 tentang sungai

(22)

LAMPIRAN BIODATA KETUA TIM

Nama Lengkap : Vicha Ardhea Puspa Haji Tempat, Tanggal Lahir : Klaten, 21 Januari 1995

NIM : I0612043

Jurusan Fakultas : Perencanaan Wilayah dan Kota/Fakultas Teknik Nama Universitas : Universitas Sebelas Maret

Penghargaan yang pernah diraih :

-ANGGOTA -Anggota

1-Nama Lengkap : Citra Ayu Permatasari Tempat, Tanggal Lahir : Surakarta, 28 Juli 1995

NIM : I0613006

Jurusan Fakultas : Perencanaan Wilayah dan Kota/Fakultas Teknik Nama Universitas : Universitas Sebelas Maret

Penghargaan yang pernah diraih :

--Anggota

(23)

Tempat, Tanggal Lahir & Usia : Klaten, 17 November 1993 / 20 Tahun

NIM : K7411108

Jurusan Fakultas : Pendidikan Ekonomi/ Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Nama Universitas : Universitas Sebelas Maret Penghargaan yang pernah diraih :

Gambar

Gambar 1. Kerangka Berpikir........................................................................
Gambar 1. Konsep Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

Pada kultur dengan penambahan limbah cair tahu 15% dan 20% terlihat kandungan gula total semakin meningkat dari awal pertumbuhan hingga hari ke-45, namun diperlihatkan

Berdasarkan hasil penelitian kesalahan ejaan pada peserta didik kelas VI A dan VI B, yaitu dalam memperbaiki penulisan kesalahan huruf kapital, memilih jawaban benar atau

Dari table pengujian kedua diatas dapat disimpulkan bahwa untuk fungsi memilih kategori semua personas dapat dengan mudah menggunakan fitur daftar akun aplikasi ini

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, pada tahap pemumian dengan. metode pengendapan pada titik isoelektrik ini mempunyai aktivitas enzim

Mineralisasi tipe batupasir berpotensi terbentuk karena di Pulau Taliabu terdapat granit Banggai berumur Trias dan Formasi Bobong yang tersusun oleh batuan sedimen

Pengaruh tersebut terlihat pada peluang yang ditimbulkan untuk melakukan manajemen laba akan lebih besar dengan adanya asimetri informasi yang tinggi melalui

milik bank yang dilengkapi sistem.. Aplikasi teknologi informasi dalam Internet Banking akan meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan produktifitas sekaligus

Penelitian ini tidak dapat melakukan analisis dan pengujian pada tahap siklus hidup start up dan decline. Hal ini dikarenakan sampel data yang diambil dalam penelitian