• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas model pembelajaran problem-learning dengan metode peer tutoring berbantuan geogebra pada dimensi tiga dalam upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Efektivitas model pembelajaran problem-learning dengan metode peer tutoring berbantuan geogebra pada dimensi tiga dalam upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Efektivitas Pembelajaran Model Problem Based Learning ... Maria Ernawati Milla Tana, Supriyoko, Samsi Haryanto

37 WIYATA DHARMA: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Volume V, Nomor 1, Mei 2017 1

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

LEARNING DENGAN METODE PEER TUTORING BERBANTUAN GEOGEBRA PADA DIMENSI TIGA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI

BELAJAR MATEMATIKA SISWA

EFFECTIVENESS OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL

LEARNING WITH GEOGEBRA HELPING PEER TUTORING METHOD ON THREE DIMENSIONS IN EFFORTS TO INCREASE MOTIVATION AND STUDENT LEARNING

ACHIEVEMENT

Maria Ernawati Milla Tana, Supriyoko, Samsi haryanto Email:ernasman7@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan menganalis efektifitas penggunaan model problem based learning dengan metode peer tutoring berbantuan geogebra pada materi dimensi tiga untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas Kurt Lewin dengan tiga siklus dan pendekatan kualitatif. Metode peer tutoring berhasil (1) meningkatkan motivasi belajar siswa tercermin dari naiknya presentasi siswa bemotivasi belajar tinggi dari siklus 1 ke siklus 3. (2) meningkatkan prestasi tercermin dari naiknya persentase siswa dengan nilai melampau KKM dari siklus 1 ke siklus 3. (3) memiliki efektivitas tinggi diukur dengan metode evaluasi Kirk Patick. Dengan demikian, metode Peer tutoring dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada dimensi tiga.

Kata kunci : efektifitas, peer tutoring, motivasi belajar, prestasi belajar

Abstract

This study aims to analyze the effectiveness of the use of problem based learning model with geogebra assisted peer-tutoring method on three dimensional material to improve student's learning motivation and achievement. The method used is Kurt Lewin class action research with three cycles and a qualitative approach. The method of peer tutoring succeeds (1) improves students 'learning motivation as reflected in the increase of students' high learning motivation presentation from cycle 1 to cycle 3. (2) improving achievement is reflected from the increase of percentage of students with value beyond KKM from cycle 1 to cycle 3. (3) has a high effectiveness measured by Kirk Patick's evaluation method. Thus, Peer tutoring method can improve student's motivation and achievement in dimension three.

Keywords: effectiveness, peer tutoring, learning motivation, learning achievement Maria Ernawati Milla Tana, Supriyoko, Samsi Haryanto

Email: ernasman7@gmail.com

WIYATA DHARMA

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

(2)

WIYATA DHARMA Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

38 Volume V, Nomor 1, Mei 2017

Pendahuluan Latar Belakang

Kemampuan untuk menyerap materi dalam sebuah topik pembelajaran matematika pada umumnya berbeda antara satu peserta didik dan peserta didik lainnya. Siswa cenderung memandang pelajaran Matematika sebagai pelajaran yang sulit karena membutuhkan kemampuan yang tinggi dalam memahami konsep-konsep abstrak. Ketidakmampuan menguasai konsep-konsep abstrak menyebabkan hasil belajar matematika siswa cenderung tidak maksimal.

Kesulitan mempelajari Matematika juga dialami siswa kelas X-3 SMA negeri 7 Yogyakarta. Kesulitan ini tercermin dari laporan hasil ulangan akhir semester tahun ajaran 2014/2015 yang menunjukkan bahwa dari 78 siswa kelas X-3, terdapat 36 orang yang memperoleh nilai kurang dari KKM. Analisis awal memperkirakan bahwa rendahnya prestasi belajar disebabkan oleh (1) persepsi siswa bahwa Matematika adalah pelajaran yang sukar; (2) motivasi belajar siswa yang rendah yang tercermin dari sikap siswa cendrung pasif, diam, jarang bertanya dan nampak kurang bergairah dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru; (2) metode mengajar di mana guru sangat dominan dalam berceramah dan tidak melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.

Alasan Penelitian

Alasan di atas yang mendorong peneliti melakukan penelitian untuk menemukan sebab rendahnya prestasi belajar siswa di kelas X-3 di atas. Selain itu, penelitian ini juga hendak mengembangkan solusi untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika di kelas X-3 SMA negeri 7 Yogyakarta.

Permasalahan Penelitian

Permasalahan penelitian yang hendak dijawab adalah (1) Bagaimana menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan metode Peer Tutoring dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika pada materi Dimensi tiga di kelas X-3 SMA Negeri 7 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014/2015?; (2) Mengapa model pembelajaran berbasis masalah dengan metode peer tutoring dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar matematika pada materi Dimensi tiga di kelas X-3 SMA Negeri 7 Yogyakarta Tahun

Pelajaran 2014/2015?; (3) Bagaimana efektifitas model pembelajaran berbasis masalah dengan metode peer tutoring dalam meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar matematika pada materi Dimensi Tiga di kelas X-3 SMA jika dibandingkan dengan metode konvensional?

Tinjauan Teori

Pemikir konstruktivisme sosial seperti Vigotsky (1978) berargumen bahwa konstruksi ilmu pengetahuan dari prestasi belajar dapat diinternalisasikan dan ditransformasikan melalui interaksi interpersonal dengan orang lain. Melalui interaksi sosial dengan orang lain, siswa dapat mengkontruksi pengetahuan tentang dunia sekitar atau tentang fenomena tertentu. Pendapat Peneliti-peneliti pendidikan lain juga mendukung argumen Vigotsky. Mereka berpendapat bahwa siswa akan memperoleh manfaat besar dalam perkembangan pengetahuan jika mereka mau berinteraksi dengan orang lain (Miftaful Huda, 2013,p.19).

Dalam proses pembelajaran, gagasan kontruktivisme sosial tentang proses kontruksi pengetahuan kemudian diterapkan dalam berbagai model pembelajaran yang menuntut keterlibatan, partisipasi siswa dan kerjasama antar siswa. Salah satu model adalah Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

yakni suatu model pembelajaran dimana pembelajar bertemu dengan suatu masalah yang tersusun sistematis; penemuan terpusat pada pembelajar dan poses refleksi (Teacher and Edcucational Development, 2002). Selain Vigotsky, model PBL memiliki akar teoritis dalam pemikiran Jean Piaget tentang dorongan keingintahuan dan keinginan belajar terus-menerus, teori belajar bermakna David Ausubel, teori social learning yang dikemukan Albert Bandura dan Teori belajar Jerome S. Brunner. Kalau Bandura menekankan pada konteks sosial pembelajaran, maka Brunner menekankan metode penemuan dimana peserta didik menemukan kembali, bukan menemukan yang sama sekali benar-benar baru.

(3)

Efektivitas Pembelajaran Model Problem Based Learning ... Maria Ernawati Milla Tana, Supriyoko, Samsi Haryanto

39 WIYATA DHARMA: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

3

kelompok, menyajikan hasil temuan dan diakhiri dengan analisis dan evaluasi siswa yang mengarah pada pemecahan masalah (Dokumen KTSP 2013).

Model PBL kemudian dijalankan melalui penerapan metode Peer Tutoring

(Tutor Sebaya). Metode Peer Tutoring adalah metode pembelajaran yang menekankan pemanfaatan tutor sebaya dalam diskusi kelompok. Menurut Aria Djalil (2011,p.3,45), metode tutor sebaya dapat dijalan dengan langkah- langkah: (1) Memperkenalkan materi dalam buku yang harus ditutorialkan dengan cara mendorong tutor mempelajarinya; (2) melatih menggunakan media yang digunakan (3) melatih siswa untuk membuat penilaian, misalnya dilatih untuk mengajukan pertanyaan, menilai teman sesuai pedoman penilaian yang ada. Metode pembelajaran peer tutoring menekankan keterlibatan siswa sebagai perpanjangan tangan guru dalam diskusi kelompok. Oleh karena itu tutor dipilih secara musyawarah dengan mempertimbangakan kemampuan akademik dan kecakapan sosial.

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki empat tahap yang dirumuskan oleh Lewin (Kemmis dan Mc Taggar, 1992) yaitu Planning (Rencana),

Action (Tindakan), Observation (Pengamatan), dan Reflection (Refleksi). Penelitian dilakukan dari bulan April sampai Juni 2015 dengan lokasi di SMA Negeri 7 Yogyakarta yang bertempat di Jalan MT Haryono No. 47 Yogyakarta. Kelompok yang diteliti 32 siswa kelas X-3 tahun ajaran 2015/2016. Dari 32 siswa, pria 11 orang dan wanita 21 orang. Kelas X-3 ini dijadikan subyek penelitian karena hasil ujian akhir Matematika kelas ini lebih rendah dibandingkan dengan kelas lain.

Topik yang digunakan untuk menganalisis pengaruh peer tutoring pada motivasi dan prestasi siswa adalah dimensi tiga. Kompetensi dasar yang dikembangkan adalah : (1) Siswa dapat menentukan kedudukan titik,garis dan bidang dalam ruang,(2) Siswa dapat menentukan jarak titik, garis dan bidang dalam ruang dan (3) Siswa dapat mengukur sudut antara garis dengan garis, garis dengan bidang, dan bidang dengan bidang dalam ruang

Alat bantu yang digunakan dalam menggambar ruang dalam siswa belajar dimensi tiga adalah Geogebra. Keunggulan Geogebra antara lain: (1) dapat menghasilkan lukisan-lukisan geometri dengan cepat dan teliti dibandingkan dengan menggunakan pensil, penggaris, atau jangka. (2) Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi (dragging) pada program Geogebra dapat memberikan pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam memahami konsep geometri. (3) Dapat dimanfaatkan sebagai balikan/evaluasi untuk memastikan bahwa lukisan yang telah dibuat benar. (4) Mempermudah guru/siswa untuk menyelidiki atau menunjukka sifat-sifat yang berlaku pada suatu geometri.

Setelah tindakan dilakukan, data motivasi dikumpulkan dengan angket yang terdiri dari 30 pertanyaan yang mengukur dampak metode pada peningkatan motivasi belajar. Data prestasi dikumpulkan melalui tes pada setiap akhir siklus. Data tes prestasi dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Sedangkan efektifitas tindakan dievaluasi dengan model evaluasi Kirkpatrick yang mencakup evaluasi reaksi, evaluasi belajar, evaluasi proses dan evaluasi prestasi.

Hasil dan Pembahasan

Secara umum, penelitian ini menemukan bahwa penggunaan metode peer tutoring dengan bantuan geogebra pada topik dimensi tiga memiliki efektivitas dalam meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa. Pengukuran yang dilakukan pasca penerapan metode menunjukkan peningkatan prestasi dan motivasi belajar siswa.

Peningkatan Motivasi

(4)

WIYATA DHARMA Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

40 Volume V, Nomor 1, Mei 2017

4

siswa dengan skor motivasi tinggi dan 8 siswa memiliki motivasi sedang. Persentasi siswa dengan skor motivasi tinggi naik menjadi 75 %. Kecenderungan positif dalam motivasi terjadi dalam siklus 3 di mana terdapat 29 siswa didata memperoleh skor motivasi tinggi, dengan skor rata-rata 85,13. Persentasi siswa dengan perolehan skor motivasi tinggi ada 90,62 %.

Dengan demikian, penggunaan metode tutor sebaya mendorong kenaikan motivasi siswa untuk mempelajari matematika. Diagram 1 menggambarkan kenaikan presentasi siswa dengan motivasi belajar tinggi dalam tiga siklus penelitian tindakan kelas.

Gambar 1. Peningkatan Skor Motivasi Siswa

Peningkatan Prestasi

Seperti motivasi, prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus 3. Pada siklus 1, rata-rata nilai tes adalah sebesar 68,75. Dari 32 siswa yang ada, 19 siswa mendapatkan nilai kurang dari 75, sedangkan 13 siswa telah mendapatkan nilai di atas batas tuntas dan persentase ketuntasan 40,6%. Ketuntasan ini belum sesuai dengan target yang diharapkan yaitu lebih dari 80%..

Pada siklus 2, rata-rata nilai yaitu sebesar 73,44. Dari 32 siswa yang ada, 12 siswa mendapatkan nilai kurang dari 75, sedangkan 20 siswa telah mendapatkan nilai di atas batas tuntas dan persentase ketuntasan 62,5%. Ketuntasan ini belum sesuai dengan target yang diharapkan yaitu lebih dari 80%. Pada siklus 3, rata-rata nilai mengalami peningkatan menjadi 79,06. Dari 32 siswa yang ada, empat siswa mendapatkan nilai kurang dari 75, sedangkan 28 siswa telah mendapatkan nilai di atas batas ketuntasan

minimal. Presentasi siswa yang nilai tes prestasi di atas nilai ketuntasan minimal adalah 87,5%. Ketuntasan ini sesuai dengan target yang diharapkan yaitu lebih dari 80% siswa mempunyai nilai prestasi di atas kriteria ketuntasan minimal.

Perkembangan positif prestasi siswa dapat dilihat pada diagram 2 yang menunjukkan jumlah siswa berprestasi tinggi naik dari 40,60% pada siklus 1 menjadi 87,50 % pada siklus 3. Penggunaan secara tepat model pembelajaran berbasis masalah dengan metode Peer tutoring dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada dimensi tiga SMA Negeri 7 Yogyakarta.

Gambar 2. Perkembangan Nilai Prestasi

Mengapa Motivasi dan Prestasi Meningkat? Mengapa penggunaan model PBL dengan metode peer tutoring, dengan bantuan geogebar pada pembelajaran dimensi tiga, efektif meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa? Refleksi dan wawancara dengan siswa mengungkapkan bahwa model PBL dengan metode peer tutoring (1) menjadikan siswa menjadi aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. (2) menjadikan siswa lebih akrab berbagi informasi dan berbagi peran, tidak takut atau malu untuk bertanya karena mereka menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran. (3) meningkatkan rasa tanggung jawab siswa pada kerja dan keberhasilan kelompok. (4) memungkinkan pertukaran informasi dengan sangat cepat, terutama untuk materi yang dianggap sulit dalam matematika. Hal ini memunculkan semangat dan motivasi yang tinggi untuk mempelajari matematika pada materi lainnya. (5) Alat bantu geogebra dapat menghilangkan kecemasan pada siswa yang mempunyai kesulitan menggambar; media ini membantu membuat bangun ruang yang lebih tepat, cepat dan dengan yang disukai. (6) Siswa semakin

4

(5)

Efektivitas Pembelajaran Model Problem Based Learning ... Maria Ernawati Milla Tana, Supriyoko, Samsi Haryanto

41 WIYATA DHARMA: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

5

percaya diri dalam mengerjakan soal-soal matematika. Mereka mempunyai pandangan yang baru bahwa Matematika bukan suatu momok yang harus dihindari.

Efektifitas model PBL dengan metode peer tutoring dapat disimpulkan sebagai berikut :

(1)Tanggapan Reaksi Siswa, dari hasil wawancara dengan beberapa siswa yaitu siswa dengan nomer absen 2,9,11,12,dan 30 tentang kepuasan mereka terhadap pelaksanaan tentang model PBL dengan metode peer tutoring Pada umumnya mereka telah lama menantikan adanya perubahan dalam metode mengajar guru. Kebanyakan guru masih menggunakan metode ceramah yang sangat menekankan guru sebagai pusat pembelajaran. Mereka puas dengan metode peer tutoring ini karena dalam pembelajaran menjadi tidak monoton, kalau tidak paham bisa langsung bertanya pada teman. Ada yang mengatakan kalau bertanya pada guru mereka malu. Adanya pergantian tutor setiap siklus membuat siswa berusaha untuk dapat menjadi tutor karena mendapat informasi lebih dahulu, menjadi penghubung dengan guru.Menjadi tutor kelompok dengan identitas menggunakan kochart terkesan lebih gagah dan mantap.Media/software geogebra sangat membantu karena dapat membuat gambar tiga dimensi guna menvisualisasi konsep ruang yang sulit. Apalagi geogebra mudah dipakai dan kualitas gambar yang dihasilkan hampir sesuai dengan bentuk aslinya. Kalau digambar manual akan memakan waktu yang lama.

(2) Observasi, hasil pengamatan pada siklus I, II dan III menunjukkan perbaikan perilaku dari yang akhirnya berpengaruh meningkatnya kemampuan dan motivasi belajar. Perilaku ini dapat diamati langsung pada proses pembelajaran siklus demi siklus. Setelah kekurangan dan kelebihan dievaluasi dan di perbaiki pada siklus berikutnya. Agar model PBL dengan peer tutoring pada pembejaran dimensi tiga ini dapat berjalan dengan baik maka perlu tutor yang mempunyai dedekasi yang tinggi dan mampu menjelaskan dengan baik.

(3) Hasil Belajar ,berdasarkan hasil tes prestasi maupun motivasi, ternyata penggunaan secara tepat model pembelajaran berbasis masalah dengan metode Peer tutoring

dapat meningkatkan motivasi dan prestasi

belajar siswa kelas X-3 IS1 SMAN 7. Hal ini dibuktikan dari naiknya skor motivasi dari siklus ke siklus. Sedangkan Perkembangan prestasi siswa dapat dilihat pada diagram 2 yang menunjukkan jumlah siswa berprestasi tinggi naik dari 40,60% pada siklus 1 menjadi 87,50 % pada siklus 3. Penggunaan secara tepat model pembelajaran berbasis masalah dengan metode Peer tutoring dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada dimensi tiga SMA Negeri 7 Yogyakarta

(4) Dampak ,pembelajaran dengan model PBL dengan metode peer tutoring menjadikan siswa menjadi aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran hal ini terlihat berdasarkan hasil observasi . Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode peer tutoring mempunyai pengaruh positif karena metode tersebut memungkinkan siswa lebih akrab ,siswa menjadi tidak takut atau malu untuk bertanya, karena mereka menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran, menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam mengerjakan soal dalam kelompok ikut menentukan keberhasilan, memungkinkan pertukaran informasi dengan sangat cepat dan alat bantu geogebra dapat menghilangkan kecemasan pada siswa tertentu yang yang mempunyai kesulitan menggambar. Dia dapat memanfaatkan media ini untuk membantu membuat bangun ruang yang lebih tepat, cepat dan warna yang sesuai dengan diri masing-masing. Hasil ahirnya siswa semakin percaya diri dalam mengerjakan soal-soal matematika. Siswa semakin percaya diri dan mempunyai pandangan yang positif terhadap Matematika.

Simpulan dan Saran Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas diperoleh beberapa hal yaitu:

1. Penggunaan model pembelajaran

berbasis masalah dengan metode peer tutoring terbukti efektif dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika pada materi Dimensi tiga.

(6)

WIYATA DHARMA Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

42 Volume V, Nomor 1, Mei 2017

hasil tes tiap siklus dan adanya tanggapan positif dari siswa

3. Efektivitas penggunaan model

pembelajaran berbasis masalah dengan

metode peer tutoring dalam

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dikuatkan berdasarkan hasil observasi reaksi siswa pada setiap siklus, terlihat adanya tanggapan positif terhadap model pembelajaran berbasis masalah dengan metode peer tutoring. Dari segi perilaku, hasil pengamatan pada siklus I, II dan III menunjukkan perbaikan perilaku yang semakin tekun, teliti dan positf yang akhirnya

mempengaruhi meningkatnya

kemampuan dan motivasi belajar. Hasil Belajar ,berdasarkan hasil tes prestasi maupun motivasi, ternyata penggunaan secara tepat model pembelajaran berbasis masalah dengan metode Peer tutoring dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas X-3 IS1 SMAN 7. Dampak ,pembelajaran dengan model PBL dengan metode peer tutoring menjadikan siswa menjadi aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran Matematika. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode peer tutoring mempunyai pengaruh positif karena metode tersebut memungkinkan siswa lebih akrab ,siswa menjadi tidak takut atau malu untuk bertanya, karena mereka menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran, menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam mengerjakan soal dalam kelompok ikut menentukan keberhasilan, memungkinkan pertukaran informasi dengan sangat cepat dan alat bantu geogebra dapat menghilangkan kecemasan pada siswa tertentu yang yang mempunyai kesulitan menggambar. Siswa semakin percaya diri dan mempunyai pandangan yang positif terhadap Matematika.

Saran

1. Model pembelajaran berbasis masalah dengan metode peer tutoring digunakan untuk materi Matematika kalau perlu dikembangkan pula model untuk pembelajaran yang lain.

2. Model pembelajaran berbasis masalah dengan metode peer tutoring dapat

digunakan untuk mata pelajaran yang lainnya.

3. Pemilihan tutor teman sebaya perlu mempertimbangankan peserta didik yang mempunyai kemampuan akademik lebih baik, menguasai teknik menyampaikan pendapat dan dapat bersosialisasi dengan baik.

Daftar Pustaka

Ahmadi, Abu dan Joko Tri, (1987), Strategi Belajar Mengajar untuk Fakultas Tarbiyah Komponen, Pustaka Setia Ali Muhammad, Bandung;

Arikunto, Suharsimi, (2009), Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta; Daryanto, (2011), Penelitian Tindakan Kelas

dan Penelitian Tindakan Sekolah, Gava Media, Yogyakarta;

Hamalik, Oemar, (1994), Metode Penelitian, Citra Aditya, Bakti Bandung;

Purwadarminta, (2007), Kamus Besar Bahasa Inggris-Indonesia, PT Gramedia, Jakarta;

Rusman, (2011), Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Rajawali Pers, Bandung;

Sardiman, A. M, (1996), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, BinaAksara, Jakarta;

Slavin, R, (2008), Cooperative Learning; Teori, Riset dan Praktek, Nusa Media, Bandung;

Tim Guru Pemandu MGMP Matematika Kabupaten Kebumen, (2007), Makalah

Pengembangan Model Pemberdayaandisampaikan pada Diklat

Pemberdayaan MGMP Matematika Kabupaten Kebumen.

Usman, Muh. Uzer. (2001), Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung;

(7)

Efektivitas Pembelajaran Model Problem Based Learning ... Maria Ernawati Milla Tana, Supriyoko, Samsi Haryanto

43 WIYATA DHARMA: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

7

Ha¨nze, Martin, Roland Berger, (2007),

“Cooperative learning, motivational effects, and student characteristics: An experimental study comparing cooperative learning and direct instruction in 12th grade physics classes” Journal of Learning and Instruction, No. 17 (2007) dalam

www.elsevier.com/locate/learninstructio n, diakses tanggal 6 Mei 2013;

Khan, Gul Nazir, (2011), “Effect of Student’s

Team Achievement Division (STAD) on

Academic Achievement of Students”,

Asian Social Sciences, Vol. 7, No. 12;

December 2011, dalam

www.ccsenet.org/ass diakses tanggal 4

Mei 2013;

Jupri,All,(2010) “Model-Model Pembelajaran

Matematika” sebuah makalah yang

Gambar

Gambar 2. Perkembangan Nilai Prestasi Gambar 2. Perkembangan Nilai Prestasi

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan impor yang dilakukan oleh pemerintah Sumatera Utara melalui Perum BULOG dilakukan untuk menjaga stok beras yang ada di depot Bulog, dimana jumlah stok yang

[r]

[r]

penelitian ilmiah di MTs Negeri 1 Bandar Lampung dengan judul “ Hubungan Antara Budaya Organisasi dengan Kinerja Guru di MTs Negeri Bandar Lampung

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah penilaian kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan Balanced Scorecard pada P T.. Bank Sumsel Babel Syariah

Ia boleh diibaratkan sebagai tapak asas kepada sesuatu binaan, darinya pula boleh dibina kerangka(beam) yang menjalar ke setiap ruang. Kerangka ini seterusnya

(2) Dalam hal terjadi perubahan terhadap kelas jabatan di lingkungan Badan SAR Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kelas jabatan ditetapkan oleh Kepala Badan SAR

Berdasarkan Berita Acara KPU Nomor 77/BA Verifikasi/2013, tertanggal 18 Juni 2013, yang ditindaklanjuti dengan SK Penetapan KPU Nomor 381 Tahun 2013, tanggal 21 Juni 2013,