i
STUDI KASUS PENERAPAN KONSELING BEHAVIORISTIK UNTUK MENGATASI SISWA YANG SERING MEMBOLOS
DI SMK NUSANTARA KUDUS TAHUN PELAJARAN
2012/2013
Oleh
LAYLI SYAFRIDA NIM: 2009-31-156
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
iii
STUDI KASUS PENERAPAN KONSELING BEHAVIORISTIK UNTUK MENGATASISISWA YANG SERING MEMBOLOS
DI SMK NUSANTARA KUDUS TAHUN PELAJARAN
2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
LAYLI SYAFRIDA NIM 200931156
PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Jangan patah semangat dan menyerah sebelum apa yang kamu cita-citakan dan cintakan tercapai. (Mario Teguh)
PERSEMBAHAN
1. Ummi dan Abahku tercinta yang selalu mencurahkan do’anya untuk keberhasilan saya.
2. Kakakku Syaiful Anas, SH tersayang
3. Ibell vernandias sebagai semangatku
vii PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayahnya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Konseling Behavioristik untuk Mengatasi Siswa yang Sering Membolos di SMK Nusantara Tahun Pelajaran 2012/2013” dapat
diselesaikan. Tujuan penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, pengarahan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. Slamet Utomo, M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Muria Kudus yang memberikan izin untuk mengadakan penelitian.
2. Dra. Sumarwiyah, M.Pd. Kons. Ketua Progam Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus.
3. Dra. Hj. Sutarti, SE, MM. Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, saran serta dorongan sehingga tersusun skripsi ini.
viii
6. Norhadi, S.Pd Konselor SMK Nusantara Kudus
7. 2 Siswa kelas X yang menjadi subyek penelitian, atas kerjasamanya sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.
Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Kudus, September 2013 Penulis,
ix ABSTRAK
Syafrida, Layli. 2013. Penerapan Konseling Behavioristik untuk Mengatasi Siswa yang Sering Membolos di SMK Nusantara Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi.Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus.Pembimbing (1) Dra. Hj. Sutarti, S.E, M.M (2) Drs. Susilo Rahardjo, M.Pd.
Kata-kata kunci: Konseling Behavioristik, Sering Membolos Sekolah
Di SMK Kristen Nusantara Kudus salah satu kenakalan yang menonjol sering membolos, dengan adanya layanan bimbingan dan konseling oleh peneliti diharapkan dapat membantu siswa untuk mengubah perilaku siswa yang menyimpang tersebut.Salah satu layanan konseling individu dalam mengatasi siswa yang sering membolos yaitu dilakukan dengan menggunakan layanan pendekatan behavioristik. Dengan menggunakan model konseling behavioristik dimaksudkan agar siswa dapat merubah perilaku yang tidak diharapkan menjadi perilaku yang diharapkan.
Dalam penelitian ini tujuan penelitian ini yaitu: 1. Menemukan faktor-faktor penyebab siswa SMK Nusantara Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013 yang sering membolos sekolah. 2. Mendiskripsikan efktivitas model konseling behavioristik untuk menangani siswa yang sering membolos sekolah.
Hasil penelitian data dari mode yang digunakan yaitu metode wawancara, observasi, dokumentasi, dan kunjungan rumah. Dari hasil wawancara terhadap konseli, konselor dan orang tua maka konseli I (ANA) yang menyebabkan sering membolos karena bangun kesiangan dikarenakan pengaruh ajakan teman-teman untuk keluar malam dan kurang perhatian orang tuanya. Dari observadi dan dokumantasi ANA sering tidak masuk sekolah dari bulan Februari sampai April sampai 24 kali. Konseli II (MK) berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dengan metode wawancara, observasi, dokumentasi, dan kunjungan rumah Dari hasil wawancara terhadap konseli, konselor dan orang tua maka dapat diperoleh data MK mengalami masalah sering membolos disebabkan oleh sering bermain PS sampai larut malam dan bangun tidur kesiangan menyebabkan konseli terlambat sekolah sehingga memilih membolos sekolah, adanya pengaruh teman yang sering mengajak MK untuk tidak masuk sekolah. Dari observadi dan dokumantasi MK sering tidak masuk sekolah dari bulan Februari sampai April sampai 19 kali.
x
adanya pengaruh teman yang mengajak untuk membolos sekolah. Perilaku yang akan diubah adalah sering membolos sekolah menjadi rajin masuk sekolah. Setelah melakukan tiga kali konseling dengan pendekatan Behavioristik, peneliti mengamati tingkah laku konseli serta melakukan observasi pada daftar hadir konseli.Pengamatan dilakukan untuk mengetahui apakah konseli sudah benar-benar berubah atau belum.Ternyata konseli sudah menunjukan perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik, yaitu sekarang konseli rajin masuk sekolah dan sudah tidak terlambat lagi.
xi ABSTRACT
Syafrida, Layli. 2013. The Application of Behavioristik Counseling to Contend Play-truant Students’ of SMK Nusantara Kudus in Academic Years 2012/2013. Skripsi.Bimbingan dan Counseling Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus.Pembimbing (1) Dra. Hj. Sutarti, S.E, M.M (2) Drs. Susilo Rahardjo, M.Pd.
Key words: Behavioristik Counseling, Play-truant Students
Nowadays, many students who always played-truant become a problem in SMK Kristen Nusantara Kudus. With a service of guidance and counseling by the researcher, hopefully it can change the students behavior who deviate. One of individual guidance to contend students who always play-truant by behavioristik approach. By using this model, students can change the behaviors which are not hope by the researcher to change researchers’ hope. In this research, The purposes of the research are: 1.To find out the factors causes play-truant students’ in SMK Nusantara, Kudus academic years 2012/2013. 2. To describe the effectiveness of behavioristik counseling to take in hand of play-truant students’.
The result of the study, from the data collections which used by interview, observations, documentation and door to door. By the interview the researcher toward konseli, konselor, and parents is find out the result. Then konseli I (Ana) which cause the students’ plat-truant is wake up late because influence by friends to go somewhere in the night and less the attention by their parents. By the observation and documentation Ana often go to school from February to April reach 24 times. In fact, Ana need help like a counseling by behavioristik modeling 3 times. Then, konselor enactive the Ana’s behavior is change or not. Apparently, Ana can change the behavior be better like a good student who always go to school. Ana can response the stimulus by the environment to decline the invite friends going home in mid night, and he can limit from 8 pm to 9 pm. After that, Ana going home and continue to study or take a rest. Not only it, Ana mothers’ also to wake Ana up in the morning before she goes to market. Konseli II (MK) by interview, observation, documentation, and door to door is conduct the data that Mk have problem play-truant cause played video game till mid night, late for wake up and late goes to school by the friends’ invite for play-truant. By observation and documentation, Mk often goes to school from February to April reach 19 times. In fact, Mk needs help like a counseling by behavioristik modeling 3 times. Then, konselor enactive the Mk’s behavior is change or not. Apparently, Mk can change the behavior be better like a good student who always go to school. Mk can response the stimulus by the environment to decline the invite friends going home in mid night, he can decrease to play video game and he can divide the time to study, so that he can wake up early and he does not late for goes to school.
xii
and external factor, from the internal factor is late for wake up so the
konseli late for goes to school, and he make decision to play-truant. The
external factor, he less attentions from his parent because too busy to work, and any influence by his friends to go somewhere in the night. The behavior change from he often play-truant be good students who often goes to school. 2. Mk is having internal factor and external factor, from the internal factors he often play video game till the mid night, then he late wake up in the morning. From the moment make Mk late goes to school. The external factor is any influence by his friends to play-truant. After they get three times for
counseling by behavioristik approach, the researcher observe the konseli
behavior is truly change be better or not. In fact, Konseli show the behavior changes be better. Now, the konseli often goes to school and never late goes to school.
xiii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERSETUJUAN ... v
2.1.1 Pengertian Studi Kasus... 8
2.1.2 Ciri-ciri Studi Kasus ... 9
2.1.3 Tujuan Memahami Kasus... 10
2.1.4 Langkah-langkah Memahami Kasus ... 10
2.1.5 Mengatasi Siswa yang Sering Membolos ... 13
2.1.5.1 Pengertian Membolos ... 13
xiv
2.1.5.3 Kriteria Membolos ... 15
2.1.5.4 Faktor-Faktor yang Menyebabkan Siswa Membolos ... 16
2.1.5.5 Mengatasi Siswa yang Sering Membolos ... 21
2.1.5.6 Usaha-Usaha Pencegahan dan Pengentasan ... 23
2.1.6 Model Pendekatan Konseling Behavioristik ... 24
2.1.6.1 Pengertian Pendekatan Konseling ... 24
2.1.6.2 Penertian Pendekatan Konseling Behavioristik ... 25
2.1.6.3 Konsep Dasar Pendekatan Behavioristik ... 26
2.1.6.4 Tujuan Konseling Behavioristik ... 27
2.1.6.5 Fungsi dan Peran Konselor ... 28
2.1.6.6 Teknik Konseling Behavioristik ... 29
2.1.6.7 Langkah-langkah Konseling Behavioristik ... 31
2.2 Kajian Penelitian Sebelumnya ... 33
xv BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Diskripsi Data ... 55
4.1.1 Konseli I (ANA) ... 55
4.2 Laporan Hasil Studi Kasus ... 60
4.2.1 Pelaksanaan Penanganan Konseli I (ANA) ... 60
4.3 Diskripsi Data ... 65
4.3.1 Konseli II (MK) ... 65
4.3.2 Pelaksanaan Penanganan Konseli II (MK) ... 70
BAB V PEMBAHASAN Konseli I (ANA) ... 75
Konseli II (MK)... 88
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan ... 99
6.1.1 Konseli I (ANA) ... 99
6.1.2 Konseli II (MK) ... 100
6.2 Saran ... 101
6.2.1 Kepala Sekolah ... 101
6.2.2 Konselor Sekolah ... 102
6.2.3 Orang Tua ... 102
6.2.4 Siswa ... 102 DAFTAR PUSTAKA
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Tata Tertib SMK Nusantara ... 105
2. Hasil Wawancara Peneliti dengan Konselor (Kasus ANA) ... 106
3. Hasil Wawancara Peneliti dengan Orang Tua (Kasus ANA) ... 108
4. Hasil Wawancara Peneliti dengan Konseli (Kasus ANA) ... 110
5. Hasil Observasi Daftar Hadir Konseli ke-1 (Kasus ANA) ... 112
6. Hasil Observasi Daftar Hadir Konseli ke-2 (Kasus ANA) ... 114
7. Hasil Observasi Daftar Hadir Konseli ke-3 (Kasus ANA) ... 116
8. Data Absensi Kelas ANA (Sebelum Diberikan Konseling) ... 117
9. Persiapan Praktek Konseling Individual Konseli 1 (ANA) ... 118
10. Satuan Layanan Konseling Perorangan, Pelaksanaan Konseling, Laporan Pelaksanaan, Evaluasi, Analisis dan Tindak Lanjut Layanan Bimbingan dan Konseling ke-1 (Kasus ANA) ... 123
11. Satuan Layanan Konseling Perorangan, Pelaksanaan Konseling, Laporan Pelaksanaan, Evaluasi, Analisis dan Tindak Lanjut Layanan Bimbingan dan Konseling ke-2 (Kasus ANA) ... 133
12. Satuan Layanan Konseling Perorangan, Pelaksanaan Konseling, Laporan Pelaksanaan, Evaluasi, Analisis dan Tindak Lanjut Layanan Bimbingan dan Konseling ke-3 (Kasus ANA) ... 142
13. Data Absensi Kelas ANA (Setelah Diberikan Konseling)... 151
14. Hasi Wawancara Peneliti dengan Konselor (Kasus MK) ... 152
15. Hasi Wawancara Peneliti dengan Orang Tua (Kasus MK)... 154
16. Hasi Wawancara Peneliti dengan Konseli (Kasus MK) ... 156
17. Observasi Daftar Hadir Konseli ke-1 (Kasus MK) ... 158
xvii
19. Observasi Daftar Hadir Konseli ke-3 (Kasus MK) ... 162 20. Data Absensi Kelas MK (Sebelum Diberikan Konseling)... 164 21. Persiapan Praktek Konseling Individual Konseli 1 (MK) ... 165 22. Satuan Layanan Konseling Perorangan, Pelaksanaan Konseling,
Laporan Pelaksanaan, Evaluasi, Analisis dan Tindak Lanjut Layanan Bimbingandan Konseling ke-1 (Kasus MK) ... 169 23. Satuan Layanan Konseling Perorangan, Pelaksanaan Konseling,
Laporan Pelaksanaan, Evaluasi, Analisis dan Tindak Lanjut Layanan Bimbingan dan Konseling ke-2 (Kasus MK) ... 179 24. Satuan Layanan Konseling Perorangan, Pelaksanaan Konseling,