• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahun 2012 Hubungan Antara Faktor Penularan Dengan Kasus Demam Berdarah Dengue (Analisis Lanjut Data Riskesdas 2007 di Jawa Barat) Penentuan Zona Kerawanan Leptospirosis di Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur Gambaran Serologis Toksoplasmosis pada Wanita

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tahun 2012 Hubungan Antara Faktor Penularan Dengan Kasus Demam Berdarah Dengue (Analisis Lanjut Data Riskesdas 2007 di Jawa Barat) Penentuan Zona Kerawanan Leptospirosis di Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur Gambaran Serologis Toksoplasmosis pada Wanita"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

J

U

R

N

A

L

VEKTOR PENYAKIT

ISSN 1978-3647

Journal of Disease Vector

Volume 7 Nomor 2

Desember 2013

Jurnal

Vektor Penyakit

Vol. 7

No. 2

Hal . 1 - 39

Donggala,

Desember 2013

ISSN

1978 - 3647

vektorpenyakit@litbang.depkes.go.id

Bio-ekologi Vektor Malaria di Kecamatan Galang Kota Batam

Provinsi Kepulauan Riau

Pemeriksaan Klinis dan Parasitologis Penderita Malaria

P. Falciparum

di Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara

Tahun 2012

Hubungan Antara Faktor Penularan Dengan Kasus

Demam Berdarah Dengue

(Analisis Lanjut Data Riskesdas 2007 di Jawa Barat)

Penentuan Zona Kerawanan Leptospirosis di Kabupaten

Gresik Provinsi Jawa Timur

(2)

JURNAL

Journal of Disease Vector

Dewan Redaksi

ISSN 1978-3647

Volume 7 No. 2 Desember 2013

VEKTOR PENYAKIT

Pengantar Redaksi

Jurnal Vektor Penyakit Volume 7 No.2 Desember 2013 ini dibuka dengan tulisan dari M.Hasyimi, dkk dengan judul Bio-ekologi Vektor Malaria di Kecamatan Galang Kota Batam Propinsi Kepulauan Riau. Tulisan

menunjukkan bahwa kepadatan larva tertinggi ada pada kolam ikan kemudian saluran air. Dengan perangkap light trap, perolehannya lebih dominasi oleh serangga bukan

Anopheles. Spesies Anopheles yang tertangkap ada 4 yaitu An. vagus, An. karwari, An. letifer dan An. sundaicus. Sehingga di Kecamatan Galang masih berpotensi terjadi penularan dan KLB malaria. Disarankan pemberantasan jentik dengan insektisida dan khusus pelayanan penduduk di P. Karas perlu didirikan pos pelayanan kesehatan dan dapat memanfaatkan RDT sebagai alat bantu dalam penemuan kasus.

Phetisya Pamela FS, dkk pada artikel selanjutnya menyampaikan tulisan dengan judul Pemeriksaan Klinis dan Parasitologis Penderita Malaria P. Falciparum di Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara Tahun 2012. Tujuan pada artikel ini adalah untuk mengetahui gejala klinis yang paling banyak muncul pada penderita malaria di Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara

Selanjutnya artikel Lukman Hakim dengan judul Hubungan Antara Faktor Penularan Dengan Kasus Demam Berdarah Dengue merupakan analisis lanjut data Riskesdas 2007 di Jawa Barat. Artikel ini bertujuan memperoleh informasi tentang variabel yang berhubungan dengan kejadian DBD dengan melakukan analisis lanjut data hasil Riskesdas 2007 di Kota Cimahi, Kota Bandung, Kota Sukabumi, Kabupaten Cirebon, Kota Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Bandung dan Kota Bekasi sehingga keseluruhan ada 10 kabupaten/kota.

Artikel ke-4 tulisan Sunaryo, dkk dengan judul Penentuan Zona Ke r a w a n a n L e p to s p i r o s i s d i Ka b u p a t e n G r e s i k Provinsi Jawa Timur mempunyai tujuan untuk menentukan zona kerawanan leptospirosis di Kabupaten Gresik. Pelaksanaan dilakukan bulan Maret sampai November 2012, menggunakan analisis spasial dengan pendekatan potong lintang.

Akhir tulisan Jurnal Vektor Penyakit edisi kali ini merupakan hasil penelitian Intan Tolistiawaty, dkk dengan judul

Gambaran Serologis Toksoplasmosis pada Wanita Usia Subur di Delapan Puskesmas di Kota Palu. Penelitian yang digunakan yakni Cross sectionalStudy dengan melakukan pengambilan sampel darah Wanita Usia Subur (WUS) yang datang ke Puskesmas. Sampel darah yang diujikan dengan Metode ELISA sebanyak 412 sampel. Dari hasil pengujian ini didapatkan, WUS yang menunjukkan hasil positif Imunoglobulin M sebanyak 3 orang (0,7 %) dan positif Imunoglobulin G sebanyak 177 orang (42,47 %).

Semoga tulisan-tulisan pada edisi kali ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua.

Salam Sehat

hasil penelitian

Jurnal Vektor Penyakit merupakan media publikasi dan informasi hasil - hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan hasil - hasil penelitian, metodologi dan pendekatan-pendekatan baru dalam penelitian yang berkaitan dengan vektor penyakit dan usaha pengendalian penyakit bersumber binatang.

Jurnal ini merupakan jurnal publikasi ilmiah resmi Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Balai Litbang P2B2) Donggala, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI.

Pelindung : Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Penanggung Jawab : Jastal, SKM, M.Si (Kepala Balai Litbang P2B2 Donggala)

Mitra Bestari :

wProf. Dr. Ridwan Amiruddin, SKM, M.Kes, M.ScPH ( ,

FKM, Universitas Hasanuddin)

w Prof. Dr. drg A Arsunan Arsin, M.Kes (Epidemiologi Penyakit Menular,

FKM, Universitas Hasanuddin)

w dr. Hasanuddin Ishak, M.Sc, PhD (Entomologi Kesehatan, FKM,

Universitas Hasanuddin )

w dr. Isra Wahid, PhD (Entomologi Kesehatan, FK, Universitas

Hasanuddin )

w Dr. Lif.Sc I Nengah Suwastika, M.Sc, M.Lif.Sc (Biologi Sel dan

Molekuler, Universitas Tadulako )

w Prof. DR. drh. Upik Kusumawati Hadi, MS (Entomologi Kesehatan

dan Veteriner ,FKH Institut Pertanian Bogor )

Pemimpin Redaksi :

Junus Widjaja, SKM, M.Sc (Epidemiologi dan Biostatistik, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes)

Anggota Dewan Redaksi :

w Sitti Chadijah, SKM, M.Si (Epidemiologi dan Biostatistik, Balai

Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes)

w Rosmini, SKM, M.Sc (Epidemiologi dan Biostatistik, Balai Litbang

P2B2 Donggala, Badan Litbangkes)

w Hayani Anastasia, SKM, MPH (Epidemiologi dan Biostatistik, Balai

Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes)

w Made Agus Nurjana, SKM, M.Epid (Epidemiologi dan Biostatistik,

Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes)

Redaksi Pelaksana :

w Mujiyanto, S.Si, MPH w Riri Arifah Patuba, SKM w Malonda Maksud, SKM

Alamat Redaksi :

Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang

(Balai Litbang P2B2) Donggala

Jl. Masitudju No.58 Ds. Labuan Panimba

Kec. Labuan, Kab. Donggala Sulawesi Tengah 94252

E-mail : vektorpenyakit@litbang.depkes.go.id Website : www.bp4b2donggala.litbang.depkes.go.id Terbit dua kali setahun, edisi Juni dan Desember Dalam proses akreditasi

(3)

ISSN 1978-3647

Volume 7 Nomor 2 Desember 2013

DAFTAR ISI

ARTIKEL

vektorpenyakit@litbang.depkes.go.id

(Journal of Disease Vector)

Bio-ekologi Vektor Malaria di Kecamatan Galang Kota Batam

Provinsi Kepulauan Riau

(

)

Pemeriksaan Klinis dan Parasitologis Penderita Malaria

P. Falciparum

di Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara

Tahun 2012

(

)

H u b u n g a n A n t a ra Fa k t o r Pe n u l a ra n D e n g a n K a s u s

Demam Berdarah Dengue (Analisis Lanjut Data Riskesdas 2007

di Jawa Barat)

(Lukman Hakim)

Penentuan Zona Kerawanan Leptospirosis di Kabupaten Gresik

Provinsi Jawa Timur

(

)

Gambaran Serologis Toksoplasmosis pada Wanita Usia Subur

di Delapan Puskesmas di Kota Palu

(

)

M. Hasyimi, Amrul Munif, dan Supratman Sukowati

Phetisya Pamela Frederika Sumolang , Junus Widjaja, Hayani

Anastasia, dan Leonardo Taruk Lobo

Sunaryo, Rahmawati, dan Dewi Puspita

Intan Tolistiawaty, Rosmini, Ketut Suarayasa, Gunawan,

dan Phetisya Pamela Frederika Sumolang

1 - 8

9 - 14

15 - 25

26 - 34

(4)

Journal of Disease Vector

ISSN 1978-3647

Volume 7 No. 2 December 2013

ABSTRACT SHEET

M. Hasyimi, Amrul Munif, and Supratman Sukowati (Center of Technology for Public Health Interventions, NIHRD, Ministry of Health Republic of Indonesia)

Bio-ecology Malaria Vector in Galang Batam City, Kepulauan Riau Province

Journal of Disease Vector Vol 7 No. 2, Dec 2013; p 1 - 8

Galang as one of the 12 sub districts in the Batam city, still has the problem of malaria, it has a unique topography because it consists of several islands, coastal areas and population distribution concentrated on certain islands. Other, Galang has annual parasite index (API) 43.3 ‰ in 2006. The number of malaria cases in Galang showed an increase from 788 in 2006 to 2447 in 2007. For supporting malaria control programs in the Galang district, then conducted a study with the aim to understand the bio-ecology malaria vector. The Objective of study to understand the bio-ecology malaria vector at Galang district.The study was conducted in 2008, by identification of vector breeding habitat, vector incrimination and collections of the adult Anopheles by catching the bait human body methods. The results showed that in the district of Galang were found breeding places of Anopheles that the highest Anopheles larvaes per dip concentration was among fishpond and followed by drainages. Anopheles species was caught are four i.e. An. vagus, An. karwari, An. letifer dan An. sundaicus. In term of time of Anopheles sundaicus bites, the most common mosquitoes biting occurred 0-1 AM and 4-5 AM. On the other hand the scarce time biting was 6-8 PM. At 4-5 AM which workers started to do the activity and an average of 29% parity. So in the District Galang still potentially occur and outbreaks of malaria transmission. Advised eradicating larvae with insecticides and specialty care residents in P. Karas need to set up health care clinics and can utilize the RDT as a tool in case finding.

Keywords : Bio-ecology, Malaria vector, Galang subdistrict _________________________________________________________________ Phetisya Pamela Frederika Sumolang, Junus Widjaja, Hayani Anastasia and Leonardo Taruk Lobo

(Zoonoses Research Office of Donggala, NIHRD, Ministry of Health Republic of Indonesia)

Clinical Examination and Parasitological Malaria Patients P. Falciparum in The District Buton Southeast Sulawesi in 2012

Journal of Disease Vector Vol 7 No. 2, Dec 2013; p 9 - 14

Malaria remains a public health problem in more than 100 countries. The prevalence of this disease in the world is estimated at 300-500 million clinical cases each year. Symptoms / clinical manifestations of malaria are varied. Many factors can affect the severity of the clinical manifestations, including agent, host and environment. The aim of this study was to determine which clinical symptoms appear most in patients with malaria in Buton, Southeast Sulawesi. This was a cross sectional study. Anamnesis, physical examination, and malaria microscopy were conducted. 9 patients were positive for P. falciparum. Most of the patients were male (89%) and 22% of the patienst were children ( 15 years old). In addition, 78% patients were in productive age (16 – 45 yaers old). Clinical symptoms found in patients with uncomplicated falciparum malaria include headaches, pale, muscle aches, chills, and dizziness. Pale and chills is a clinical symptom most commonly found in people.

Keywords : malaria, symtomp, South East Sulawesi _________________________________________________________________ Lukman Hakim

(Zoonoses Research Office of Ciamis NIHRD, Ministry of Health Republic of Indonesia)

Relationship Between Transmision Factors with Dengue Fever Dengue Cases (Further analysis of the Riskesdas 2007 Data in West Java)

Journal of Disease Vector Vol 7 No. 2, Dec 2013; p 15-25

Control of dengue hemorrhagic fever (DHF) has not succeed yet in reducing the cases significantly, although the mortality rate can be reduced. The factors associated with the incidence of DHF has not been known, its lead the control was conducted by the case. This study aimed to obtain information about the variables associated with the case of DHF by conducting further analysis on Riskesdas 2007 data from Cimahi, Bandung, Sukabumi, Cirebon, Depok, Bogor, Bogor regency, Indramayu, Bandung and Bekasi (overall were 10 districts/cities). Independent variables i.e. the number of occupants of the house, water supply all of the year, the presence of water container, nutritional status, measles cases, and pulmonary tuberculosis cases, its have been associated with the dependent variable of DHF cases. Bivariate and multivariate analyzes were performed on the data Riskesdas 2007 over all locations.

(5)

males as fisherman and farmer. Distribution of leptospirosis consist of 3 clusters : Duduk Sampeyan, Bungah and Gresik.

Leptospirosis case increasing in January until April according rainfall patern. Land use for fishpond and farming, medium rainfall, lowland, medium vegetation, alluvial soil and existence of rats are environment variable that influence of leptospirosis case. High vulnerable zone on center's Gresik district.

Keywords : vulnerable zone, leptospirosis, Gresik

_________________________________________________________________

Intan Tolistiawaty, Rosmini, Ketut Suarayasa, Gunawan, Phetisya Pamela Frederika Sumolang

(Zoonoses Research Office of Donggala, NIHRD, Ministry of Health Republic of Indonesia)

(Faculty of Medicine, Tadulako University)

Toxoplasmosis in Child-Bearing Age Women in Eight Primary Health Care in Palu Municipality

Journal of Disease Vector Vol 7 No. 2, Dec 2013; p 35 -39

Toxoplasmosis is a highly serious disease, especially for pregnant woman, because it can cause miscarriage to birth defect. Moreover, no visible typical clinical symptoms makes toxoplasmosis often confused with other diseases. This study was aimed to know how many women in the eight primary health care across Palu Municipality infected by Toxsoplasma gondii. This was a cross-sectional study where blood were collected from 412 child-bearing age women and then examined by using ELISA method. 3 samples (0,7%) were identified as Ig M positive and 177 samples (42,47%) were Ig G positive.

Keywords : Toxoplasma gondii, lg G and lg M, WUS

_________________________________________________________________ cases, variable number of occupants of the house, and

nutritional status were significantly corelated to the incidence of DHF, so likely to be risk factors of DHF. Multivariate analysis showed that there were no interaction between independent variables in relation to cases of DHF. Analysis on each district showed that the interaction between variables were occured in Bandung district and Bogor city. Estimation of DHF cases can be calculated based on the variable of pulmonary tuberculosis cases, measles cases and nutritional status.

Keywords : Risk factors for DHF cases, measles cases,c pulmonary tuberculosis cases, nutritional status, Riskesdas 2007, West Java.

________________________________________________________________________

Sunaryo, Rahmawati, and Dewi Puspita

(Zoonoses Research Office of Banjarnegara, NIHRD, Ministry of Health Republic of Indonesia)

Vulnerable Zona Leptospirosis Ditermination in Gresik District, East Java Province

Journal of Disease Vector Vol 7 No. 2, Dec 2013; p 26 - 34

A leptospirosis is zoonotic diseases which is a health problem in Gresik District. Case Fatality Rate (CFR) of leptospirosis in 2009 : 38,13%, in 2010 : 33,33 % and increased 45% in 2011. Leptospirosis case in 2011 as much 20 cases and in 2012 increased to 26 cases. The aim of this research is to determine of vulnerable zone of leptospirosis in Gresik District. This researching done from March until November 2012, using spatial analysis and cross sectional design.

(6)

M. Hasyimi, Amrul Munif, dan Supratman Sukowati (Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI.)

Bio-ekologi Vektor Malaria di Kecamatan Galang Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau

Jurnal Vektor Penyakit Vol 7 No. 1, Des 2013; Hal 1 - 8

Galang merupakan salah satu kecamatan di Kota Batam yang masih mempunyai masalah malaria. Topografi Galang terdiri atas beberapa pulau berpantai dan d i s t r i b u s i p e n d u d u k nya t i d a k m e ra t a t e t a p i terkonsentrasi pada pulau tertentu. Annual parasite index (API) Galang pada tahun 2006 sebesar 43,3‰. Jumlah kasus malaria menunjukkan peningkatan, pada tahun 2006 berjumlah 788 menjadi 2 447 pada tahun 2007. U n t u k m e m b e r i k a n m a s u k a n p a d a p r o g r a m pengendalian malaria di Kecamatan Galang khususnya, dan Kota Batam umumnya dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui bio-ekologi vektor malaria. Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional

dengan metode observasi pada tahun 2008, dengan cara mengidentifikasi tempat-tempat perkembangbiakan, inkriminasi vektor dan penangkapan nyamuk dengan cara memasang light trap dan umpan badan manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan larva tertinggi ada pada kolam ikan kemudian saluran air. Dengan perangkap light trap, perolehannya lebih dominasi oleh serangga bukan Anopheles. Spesies

Anopheles yang tertangkap ada 4 yaitu An. vagus, An. karwari, An. letifer dan An. sundaicus. Nyamuk An. sundaicus menggigit pada jam 00.00-01.00 dan jam 04.00-05.00 dini hari, pada 18.00-20.00 masih jarang menggigit. Pada jam 04.00-05.00 dimana pekerja mulai melakukan aktifitas serta parity rata rata 29%. Sehingga di Kecamatan Galang masih berpotensi terjadi penularan dan KLB malaria. Disarankan pemberantasan jentik dengan insektisida dan khusus pelayanan penduduk di P. Karas perlu didirikan pos pelayanan kesehatan dan dapat memanfaatkan RDT sebagai alat bantu dalam penemuan kasus.

Kata kunci : Bio-ekologi, Vektor malaria, Galang

_________________________________________________________________

Phetisya Pamela Frederika Sumolang, Junus Widjaja, Hayani Anastasia, dan Leonardo Taruk Lobo

(Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI )

Pemeriksaan Klinis dan Parasitologis Penderita Malaria

P. Falciparum di Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara Tahun 2012

ISSN 1978-3647

Volume 7 No. 2 Desember 2013

LEMBAR ABSTRAK

Journal of Disease Vector

Jurnal Vektor Penyakit Vol 7 No. 1, Des 2013; Hal 9 - 14

Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di lebih dari 100 negara. Prevalensi penyakit ini di dunia diperkirakan 300-500 juta kasus klinis setiap tahun. Gejala/manifestasi klinis malaria beragam. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi beratnya manifestasi klinis tersebut, faktor-faktor tersebut adalah agen, host (penjamu) dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gejala klinis yang paling banyak muncul pada penderita malaria di Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh penduduk yang tinggal di Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan sediaan darah. Jumlah penderita malaria

P.falciparum sebanyak 9 pasien. Sebagian besar pasien adalah laki-laki (89%), dan 78% pasien berada pada golongan usia produktif (16 - 45 tahun). Gejala klinis yang ditemukan pada penderita malaria falciparum tanpa komplikasi berupa sakit kepala, pucat, nyeri otot, menggigil, dan pusing. Pucat dan menggigil merupakan gejala klinis yang paling banyak ditemukan pada penderita.

Keywords : malaria, gejala klinis, Sulawesi Tenggara _________________________________________________________________

Lukman Hakim

(Loka Litbang P2B2 Ciamis, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI )

Hubungan Antara Faktor Penularan Dengan Kasus Demam Berdarah Dengue (Analisis Lanjut Data Riskesdas 2007 di Jawa Barat)

Jurnal Vektor Penyakit Vol 7 No. 2, Des 2013; Hal 15 -25

(7)

Sunaryo, Rahmawati, dan Dewi Puspita

(Loka Litbang P2B2 Banjarnegara, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI )

Penentuan Zona Kerawanan Leptospirosis di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur

Jurnal Vektor Penyakit Vol 7 No. 2, Des 2013;Hal 26 - 34

Leptospirosis merupakan penyakit bersumber binatang yang masih menjadi masalah kesehatan di Kabupaten Gresik. Sejak tahun 2009 Case Fatality Rate (CFR) sebesar 38,13%, tahun 2010 sebesar 33,33 % dan tahun 2011 meningkat menjadi 45 %. Kasus leptospirosis meningkat dari tahun 2011 sebanyak 20 kasus menjadi 26 kasus pada tahun 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan zona kerawanan leptospirosis di Kabupaten Gresik. Pelaksanaan dilakukan bulan Maret sampai November 2012, menggunakan analisis spasial dengan pendekatan potong lintang.

air sepanjang tahun, keberadaan tandon air terbuka, status gizi, kasus campak, dan kasus TB paru dihubungkan dengan variabel dependent yaitu kasus DBD.

Jumlah sampel yang dianalisis adalah 29.377 orang terdiri dari 48,58% laki-laki dan 51,42% perempuan, paling banyak dari Kabupaten Bogor (15,64%) dan paling sedikit dari Kota Sukabumi (5,90%). Hasil analisis bivariat menunjukan variabel kasus TB paru, kasus campak, jumlah penghuni rumah, dan status gizi, berhubungan bermakna dengan kejadian DBD sehingga berpeluang menjadi faktor risiko kejadian DBD. Analisis multivariat menunjukan ada interaksi antara variabel independent dalam hubungannya dengan kasus DBD. Analisis pada masing-masing kabupaten menunjukkan adanya interaksi antar variabel di Kabupaten Bandung dan Kota Bogor. Perkiraan terjadinya DBD bisa dihitung berdasarkan variabel kasus TB paru, kasus campak dan status gizi.

K a t a k u n c i : F a k t o r r i s i k o k a s u s D B D , k a s u s c a m p a k , k a s u s T B p a r u , s t a t u s g i z i , Riskesdas 2007, Jawa Barat.

________________________________________________________________________

Hasil Penelitian: Kasus leptospirosis pada tahun 2012 sebanyak 26 (14 kasus klinis dan 12 kasus konfirmasi) didominasi oleh laki-laki dewasa yang bekerja sebagai petani/nelayan. Sebaran leptospirosis terdiri 3 klaster yaitu wilayah Duduk Sampeyan, Bungah dan Gresik. Kasus leptospirosis meningkat pada awal tahun sampai April, sesuai pola curah hujan. Penggunaan lahan untuk empang dan pertanian, curah hujan sedang, dataran rendah, vegetasi sedang, jenis tanah alluvial dan keberadaan tikus merupakan varibel lingkungan yang mempengaruhi kejadian leptospirosis. Zona rawan leptospirosis tinggi berada di bagian Tengah wilayah Kabupaten Gresik.

Kata kunci : zona kerawanan, leptospirosis, Gresik _________________________________________________________________

Intan Tolistiawaty, Rosmini, Ketut Suarayasa, Gunawan, dan Phetisya Pamela Frederika Sumolang

(Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI )

(FKIK, Universitas Tadulako)

Gambaran Serologis Toksoplasmosis pada Wanita Usia Subur di Delapan Puskesmas di Kota Palu

Jurnal Vektor Penyakit Vol 7 No. 2, Des 2013;Hal 35-39

Toksoplasmosis merupakan penyakit yang sangat serius terutama pada ibu hamil karena dapat menyebabkan keguguran hingga bayi yang dilahirkan cacat. Dan juga tidak terlihat gejala klinis yang khas sehingga sering disamakan dengan penyakit lainnya. Penelitian mengenai Toksoplasmosis ini dilakukan di delapan Puskesmas Di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Desain penelitian yang digunakan yakni Cross sectional study dengan melakukan pengambilan sampel darah Wanita Usia Subur (WUS) yang datang ke Puskesmas. Sampel darah yang diujikan dengan Metode ELISA sebanyak 412 sampel. Dari hasil pengujian ini didapatkan, WUS yang menunjukkan hasil positif Imunoglobulin M sebanyak 3 orang (0,7 %) dan positif Imunoglobulin G sebanyak 177 orang (42,47 %).

Kata kunci : Toxoplasma gondii, lg G and lg M, WUS

Referensi

Dokumen terkait

Diagram menu ini menggambarkan menu awal pada aplikasi dimana saat pertama kali user membuka aplikasi, maka aplikasi akan menampilkan opening atau pembuka dengan

Oua genotipe yang disajikan di atas memiliki rataan hasil lebih tinggi daripada varietas Slamet, tetapi tidak berbeda dengan varietas Wilis; sedangkan stabilitas hasilnya lebih

Keterampilan matematika siswa kelas VII SMP Negeri 24 Kabupaten Sorong materi keliling dan luas segitiga sebelum penerapan metode drill adalah rendah, yaitu

Kurikulum Standard Sekolah Rendah (KSSR) Pendidikan Khas (Masalah Pembelajaran) Pengurusan Kehidupan bermatlamat untuk membimbing dan melatih murid agar

Oleh karena itu peneliti mengambil judul Analisis Kandungan Proksimat Pakan Organik yang Diberi Suplemen Probiotik H** dan Pengaruhnya Terhadap Berat Badan Ayam

Jika limit ini dapat dibentuk pada setiap titik dari subdomain dari domain

Tujuan dari penelitian ini yakni untuk: (1) mengindentifikasi model bisnis dengan penerapan lean canvas; (2) kendala dalam penerapan lean canvas pada project bisnis mahasiswa