• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI - Implementasi Algoritma Evolving Fuzzy Neural Network (EFuNN) Untuk Memprediksi Biaya Perkuliahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI - Implementasi Algoritma Evolving Fuzzy Neural Network (EFuNN) Untuk Memprediksi Biaya Perkuliahan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka pikir dan

hipotesis yang mendasari penyelesaian permasalahan dalam prediksi biaya

perkuliahan untuk jurusan Teknologi Informasi di Fakultas Ilmu Komputer dan

Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan algoritma

Evolving Fuzzy Neural Network (EFuNN).

2.1 Data Mining

Data Mining berisi pencarian trend atau pola yang diinginkan dalam database besar

untuk membantu pengambilan keputusan di waktu yang akan dating. Pola-pola ini

dikenali oleh perangkat tertentu yang dapat memberikan suatu analisa data yang

berguna dan berwawasan yang kemudian dapat dipelajari dengan lebih teliti, yang

mungkin saja menggunakan perangkat pendukung keputusan (Hermawati, 2013).

Data Mining merupakan teknologi yang sangat berguna untuk membantu

perusahaanperusahaan menemukan informasi yang sangat penting dari gudang data

(Data warehouse) mereka. Dengan data mining dapat meramalkan tren dan sifat-sifat

perilaku bisnis yang sangat berguna untuk mendukung pengambilan keputusan

penting (Kusnawi, 2007).

Data mining melibatkan integrasi teknik dari berbagai disiplin ilmu seperti

database dan data warehouse teknologi, statistik, pembelajaran mesin (machine

(2)

visualisasi data, informasi pengambilan, gambar dan pemrosesan sinyal, dan analisis

data spasial atau temporal (Han et al., 2006).

Data warehousing dan data mining merupakan dasar-dasar arsitektural bagi

sistem-sistem pendukung keputusan. Keduanya memiliki hubungan simbiotik dimana

data warehouse menyiapkan tahapan untuk kegiatan data mining yang efektif.

Teknologi data warehouse telah memungkinkan sebuah organisasi untuk mengelola

dan menyimpan data bisnis dalam volume yang sangat besar dalam bentuk yang dapat

dianalisa. Kematangan dalam bidang kecerdasan buatan telah pula menciptakan

sekumpulan teknik mesin pembelajaran (machine learning) yang berguna untuk

mengotomatisasi kegiatan-kegiatan penting dan melelahkan guna mengungkapkan

pola-pola dalam database. (Sitompul, 2008)

2.1.1. Operasi data mining

Operasi data mining menurut sifatnya dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Prediksi (prediction driven)

Yaitu untuk menjawab pertanyaan apa dan sesuatu yang bersifat remang-remang

atau transparan. Operasi prediksi digunakan untuk validasi hipotesis, querying dan

pelaporan, analisis multidimensi; OLAP (Online Analytic Processing) serta

analisis statistik.

2. Penemuan (discovery driven)

Yaitu bersifat transparan dan untuk menjawab pertanyaan “mengapa?”. Operasi penemuan digunakan untuk analisis data eksplorasi, pemodelan prediktif,

segmentasi database, analisis keterkaitan (link analysis) dan deteksi deviasi.

2.1.2. Tahapan dalam data mining

Dalam penggunaan data mining terdapat proses dalam penggunaannya. Adapun

(3)

Gambar 2.1. Tahap-tahap penambangan data. (Han, et al., 2006)

Pada tahapan yang terlihat pada gambar 2.1 dapat diuraikan sebagi berikut:

1. Memahami domain aplikasi untuk mengetahui dan menggali pengetahuan awal

serta apa sasaran pengguna

2. Membuat target data-set yang meliputi pemulihan data dan fokus pada sub-set

data.

3. Pembersihan dan transformasi data meliputi eleminasi derau, outliners, missing

value, serta pemilihan fitur dan reduksi dimensi.

4. Penggunaan algoritma data mining yang terdiri dari asosiasi, sekuensial,

klasifikasi, klasterisasi, dll.

5. Interpretasi, evaluasi dan visualisasi pola untuk melihat apakah ada sesuatu yang

baru dan menarik dan dilakukan iterasi jika diperlukan.

2.1.3. Teknik data mining

Beberapa teknik dan sifat dalam data mining adalah sebagai berikut :

1. Klasifikasi (Classification)

Menentukan sebuah record data baru ke salah satu dari beberapa kategori atau

kelas yang telah didefinisikan sebelumnya.

2. Klasterisasi (Clustering)

Mempartisi data-set menjadi beberapa sub-set atau kelompok sedemikian rupa

(4)

dishare bersamaa, dengan tingkat similaritas tinggi dalam satu kelompok dan

tingkat similaritas antar kelompok yang rendah.

3. Kaidah Asosiasi (Association Rules)

Mendeteksi kumpulan atribut-atribut yang muncul bersamaan dalam frekuensi

yang sering, dan membentuk sejumlah kaidah dari kumpulan-kumpulan tersebut.

4. Pencarian pola sekuensial (Sequence Mining)

Mencari sejumlah event yang secara umum terjadi bersama-sama.

5. Regresi (Regression)

Memprediksi nilai dari suatu variabel kontinu yang diberikan berdasarkan nilai

dari variabel yang lain, dengan mengasumsikan sebuah model ketergantungan

linier atau nonlinier.

2.2 Fasilkom-TI USU

Fasilkom-TI USU dibentuk pada tanggal 6 September 2011 dengan diterbitkanya surat

keputusan Rektor USU nomor 2360/UN5.1 R/SK/PRS/2011. Program Studi yang

pertama kali terbentuk adalah Program Studi S-1 Ilmu Komputer dibawah naungan

FMIPA USU, Program Studi S-1 Ilmu Komputer berdiri sesuai dengan surat

keputusan Ditjen Dikti No.3551/D/T/2001 tanggal 22 Nopember 2001 tentang izin

penyelenggaraan Program Studi S-1 Ilmu Komputer. Kemudian seiring

berkembangnya keilmuan bidang komputasi maka dibentuklah Program Studi baru

yaitu Program Studi S-1 Teknologi Informasi yang juga dibawah naungan FMIPA

USU. Proposal pendirian Program Studi S-1 Teknologi Informasi diajukan ke

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Republik Indonesia pada awal

tahun 2007.

2.3 Biaya Perkuliahan

Biaya perkuliahan adalah biaya yang dikenakan kepada mahasiswa untuk

penyelenggaraan dan pembinaan pendidikan serta layanan administrasi akademika.

Universitas Sumatera Utara yang merupakan sebuah instansi pendidikan negara,

dalam penentuan biaya kuliah mengikut perhitungan Uang Kuliah Tunggal (UKT)

(5)

1. Surat Dirjen Dikti :

1. NOMOR: 21/E/T/2012 TGL 4 JANUARI 2012.

2. NOMOR: 274/E/T/2012 TGL 16 FEBRUARI 2012.

2. Surat Dirjen Dikti :

NOMOR: 1727/E1.1/A/2012 TGL 17 APRIL 2012.

3. Perumusan Akhir Konsep UKT Rakor PRII dan bagian perencanaan DIKTI di

Jakarta pada tanggal 25 April 2012.

Berikut akan dipaparkan ketentuan Uang Kuliah Tunggal (UKT):

1. UKT merupakan rerata dari uang kuliah setiap kelompok program studi.

2. UKT merupakan tarif yang dihitung dari Unit Cost.

3. Unit Cost merupakan komponen biaya operasional yang diperlukan untuk proses

pembelajaran dan utilitasnya di setiap wilayah diluar biaya investasi.

Dalam penentuannya Unit Cost (UC) dapat dihitung dengan perhitungan berikut,

yaitu:

Unit Cost (UC) = Biaya Langsung (BL) + Biaya Tak Langsung (BTL)

Biaya Langsung (BL) adalah nilai sumber daya yang digunakan untuk

melaksanakan aktivitas inti yaitu proses belajar mengajar. Biaya Langsung dihitung

berdasarkan aktivitas langsung mahasiswa di tiap semester. Biaya langsung terdiri

dari:

1. SDM, yakni biaya tenaga kerja langsung(gaji dan honor dosen)

2. BHP (Bahan Habis Pakai) pembelajaran

3. Sarana, dan

4. Prasarana (gedung) pembelajaran langsung

Biaya Tak Langsung (BTL) adalah nilai dari sumber daya yang digunakan untuk

melakukan aktivitas managerial, baik di tingkat fakultas maupun universitas. Biaya

Tidak Langsung dibebakan ke Unit Cost sesuai dengan proporsi jumlah mahasiswa

setiap program studi terhadap jumlah mahasiswa total di fakultas. Biaya Tak

(6)

1. Depresiasi, yakni saran dan prasarana non pembelajaran

2. Operasional, yakni biaya SDM manajerial dan non dosen

3. Pemeliharaan, dan

4. Lain-lain, seperti kegiatan pengembangan institusi.

2.4 Peramalan (Forecasting)

Menurut Gasperz (2001) Peramalan atau forecast merupakan suatu fungsi bisinis yang

berusaha memperkirakan penjualan, penggunaan produk, dan permintaan pasar

sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Peramalan

merupakan perkiraan, tetapi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu, maka

peramalan menjadi lebih dari sekedar perkiraan (Ishak, 2010).

Dalam membuat peramalan, maka ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan

(Ishak, 2010), yaitu:

1. Peramalan pasti mengandung kesalahan. Peramal hanya dapat mengurangi

ketidakpastian yang akan terjadi, tetapi tidak dapat menghilangkan ketidakpastian

tersebut.

2. Peramalan seharusnya memberikan informasi tentang bebrapa ukuran kesalahan.

3. Peramalan jangka pendek lebih akurat dibandingkan peramalan jangka panjang.

Menurut Ishak (2010), peramalan dibedakan menjadi tiga jenis sesuai dengan

jangka waktunya:

1. Jangka pendek (Short term)

Peramalan ini mencakup jangka waktu harian ataupun mingguan. Peramalan ini

biasanya digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah

tenaga kerja, penugasan kerja, dan tingkat produksi.

2. Jangka menengah (Medium term)

Peramalan ini mencakup jangka waktu bulanan atau kuartal. Peramalan ini

berguna untuk merencanakan penjualan, perencanaan dan anggaran produksi, dan

menganalisis bermacam-macam rencana operasi.

3. Jangka panjang (Long term)

Peramalan ini bersifat tahunan. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan

(7)

2.5 Logika Fuzzy

Fuzzy dapat diartikan sebagai kabur atau samar-samar suatu nilai dapat bernilai

benar atau bernilai salah secara bersamaan. Logika fuzzy diperkenalkan oleh Prof. lotfi

Zadeh tahun 1965. Logika fuzzy merupakan suatu logika yang memilih nilai kesamaan

(Fuzzyness) antara benar atau salah, logika fuzzy memiliki derajat keanggotaan dalam

rentang 0 sampai 1.Logika fuzzy menunjukan sampai sejauh mana sebuah nilai itu

benar dan sejauh mana sebuah nilai itu salah (Nasution, 2012).

Logika fuzzy merupakan suatu cara untuk memetahkan suatu ruang input ke dalam

ouput, memiliki nilai kontinu dan fuzzy dinyatakan dalam derajat keanggotaan atau

derajat dari kebenaran. Logika fuzzy digunakan untuk menerjemahkan besaran yang

diekpresikan mengunakan bahasa (Nasution, 2012).

Kelebihan dari logika fuzzy adalah mampu memproses penalaran secara bahasa

sehingga dalam proses pembuatannya tidak memerlukan persamaan matematika dan

suatu objek yang akan dikendalikan (Nasution, 2012).

2.5.1. Himpunan fuzzy

Himpunan fuzzy merupakan suatu kelompok yang dimana mewakili suatu kondisi

tertentu untuk suatu variabel fuzzy. Contoh : untuk variabel umur yaitu Muda, Tua dan

Parobaya (Amiruddin,2011). Grafik Himpnan fuzzy dapat dilihat pada Gambar 2.2

(8)

Di dalam Himpunan fuzzy terdapat 2 atribut yaitu linguistik dan numeris.

Linguistik merupakan pemberian nama suatu kelompok yang mewakili kondisi

tertentu dengan mengunakan bahasa alami seperti : muda, tua dan parobaya dan

numeris merupakan nilai yang menunjukan suatu ukuran pada variabel seperti : 20,

40, dan 35. (Amiruddin,2011)

2.5.2. Fungsi keanggotaan fuzzy

Fungsi keanggotaan (member function) merupakan sebuah kurva yang pemetaannya

melalui titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaan (derajat keanggotaan) yang di

dalamnya terdapat nilai 0 sampai 1 (Amiruddin, 2011). Menurut Amiruddin (2011),

salah satu cara untuk mendapatkan nilai keanggotaan adalah dengan cara pendekataan

fungsi, ada beberapa fungsi untuk menentukan sebuah nilai keanggotaan yaitu linear,

kurva segitiga, kurva trapesium dan metode lainnya.

1. Representasi Linear

Representasi Linear adalah pemetaan input ke derajat keanggotaanya digambarkan

dalam garis lurus. Ada 2 (dua) jenis fuzzy linear yaitu linear naik dan linear

turun.Linear naik memiliki derajat keanggotaan nol (0) bergerak ke kanan menuju

ke derajat keanggotaan yang lebih tinggi. Gambar Representasi Linear naik dapat

dilihat pada Gambar 2.3

Gambar 2.3. Grafik fungsi keanggotaan pada representasi linier naik

(9)

Linear turun adalah garis kurva yang dimulai dari domain tetinggi dari sisi sebelah

kiri bergerak menurun ke domain derajat keanggotaan yang lebih rendah. Gambar

Representasi Linear turun dapat dilihat pada Gambar 2.4

Gambar 2.4. Grafik fungsi keanggotaan pada representasi linier turun

Fungsi Keanggotaan:

µ 𝑋 = (𝑏 − 𝑥)/(𝑏 − 𝑎); 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏 0; 𝑥 ≥ 𝑏

2. Representasi Kurva Segitiga

Kurva Segitiga adalah gabungan antara 2 (dua) garis linear.Gambar Representasi

Kurva Segitiga dapat dilihat pada Gambar 2.5

Gambar 2.5. Grafik fungsi keanggotaan pada representasi kurva segitiga

(10)

3. Representasi Kurva Trapesium

Kurva Trapesium adalah meneyerupai bentuk segitiga, tapi ada beberapa titik yang

memiliki nilai keanggotaan bernilai 1 (satu).Gambar Representasi Kurva

Trapesium dapat dilihat pada Gambar 2.6

Gambar 2.6. Grafik fungsi keanggotaan pada representasi kurva trapesium

Fungsi Keanggotaan:

2.6 Evolving Connectionist System (ECOS)

Evolving Connectionist System (ECOS) adalah sebuah metode pembelajaran yang

adaptif, bertahap dan sistem representasi pengetahuan yang mengembangkan struktur

dan fungsinya, dimana dalam inti sistem terdapat arsitektur koneksionis yang terdiri

dari neuron (unit pengolahan informasi) dan hubungan antar-neuron (Kasabov, 2007).

Evolving Connectionist System (ECOS) merupakan sistem komputasi cerdas yang

berdasarkan JST (Jaringan Saraf Tiruan), tetapi juga menggunakan teknik lain dari

komputasi cerdas yang beroperasi secara terus-menerus dan mengadaptasikan

strukturnya melalui interaksi terhadap lingkungan dan sistem lainnya (Kasabov,

2007). Proses adaptasi ini diakukan melalui:

1. Sekumpulan aturan yang dapat berkembang.

2. Sekumpulan parameter yang dapat berubah selama sistem bekerja.

(11)

3. Informasi yang datang secara terus menerus, terutama pada distribusi data yang

tidak menentu.

4. Kriteria goal atau tujuan yang diterapkan untuk mengoptimalkan kinerja sistem

dari waktu ke waktu.

Gambar 2.7. Komponen ECOS (Kasabov, 2007)

2.7 EFuNN (Evolving Fuzzy Neural Network)

EFuNN (Evolving Fuzzy Neural Network) pertama kali diperkenalkan oleh Kasabov

pada tahun 1999 yang merupakan fuzzy neural model. Fuzzy Neural Network (FuNN)

merupakan struktur terhubung yang mengimplementasikan aturan-aturan fuzzy

inference system. FuNN merepresentasikan sebuah kelas dari struktur tersebut. Model

EFuNN memiliki prinsip yang berbeda dengan FuNN walaupun memiliki struktur

yang mirip. EFuNNs dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip Evolving

(12)

2.7.1 Arsitektur EFuNN (Evolving Fuzzy Neural Network)

EFuNN memiliki lima struktur layer dengan node dan koneksinya dibentuk atau

dikoneksikan sesuai dengan data sample yang ada, seperti yang dapat dilihat pada

Gambar 2.8.

Gambar 2.8. Arsitektur standar EFuNN (Kasabov, 2007)

Sebuah layer opsional (short-term) memory dapat digunakan melalui sebuah

kondisi feedback dari aturan-aturan node pada layer seperti ditunjukkan oleh Gambar

2.9. Layer feedback yang terkoneksi dapat digunakan jika relasi temporal input data

dapat dikenali secara struktural (Kasabov, 2007).

(13)

Berikut penjelasan mengenai lima layernya:

1. Layer pertama merupakan layer input variabel dimana variabel-variabel

masukan tersebut akan dilatih dan diuji pada tahap EFuNN selanjutnya.

2. Layer kedua merepresentasikan persamaan fuzzy dari masing-masing bagian.

Sebagai contoh, dua buah input fuzzy pada jaringan/neuron merepresentasikan “kecil” dan “besar” untuk sebuah input variabel umum. Fungsi keanggotaan

fuzzy dapat ditambahkan untuk mendapatkan derajat keanggotaan setiap data

input.

3. Layer ketiga berisi aturan-aturan (case) yang dikembangkan melalui

pembelajaran terawasi atau metode pembelajaran tidak terawasi. Aturan

prototype (sampel-sampel) dari input–output kumpulan data yang dapat

dipresentasikan secara grafik sebagai hyper-spheres (titik puncak pada grafik

geometri/lengkungan kurva fungsi keanggotaan) dari sphares (bidang

lengkungan) grafik input fuzzy dan output fuzzy. Setiap aturan r didefenisikan

dengan 2 vektor dari koneksi bobot – W1(r) dan W2(r), aturan yang paling

akhir disesuaikan melalui pembelajaran terawasi berdasarkan error output, dan

aturan awal disesuaikan melalui pembelajaran tidak terawasi berdasarkan

kemiripan pengukuran di dalam suatu area masalah. Suatu fungsi aktivasi

linier, atau suatu gaussian function, digunakan pada neuron/jaringan pada

layer ini.

4. Pada layer keempat dilakukan kuantisasi variabel fuzzy output. Kuantisasi

adalah operasi pemotongan (truncation) atau pembulatan (rounding) nilai data

dengan suatu presisi (precision) tertentu untuk mendapatkan nilai luas kurva.

Pada layer ini masukan bobot fungsi penjumlahan dan sebuah fungsi aktivasi

linier penuh/jenuh digunakan pada neuron/jaringan untuk menghitung derajat

keanggotaan yang mana vektor output yang terhubung dengan input vektor

yang diberikan masing-masing fungsi keanggotaan output.

5. Layer kelima merepresentasikan dari nilai dari variabel output. Di layer ini

sebuah fungsi aktivasi linier digunakan untuk menghitung nilai defuzifikasi

(14)

2.7.2 Algoritma EFUNN (Evolving Fuzzy Neural Network)

Berikut ini adalah algoritma EFUNN (Evolving Fuzzy Neural Network) (Chang et al.

2006):

1. Melakukan inisialisasi terhadap parameter yakni: sensitive threshold (sThr), error

threshold (errThr), learning rate 1 (lr1), dan learning rate 2 (lr2).

2. Melakukan normalisasi data yang telah diinput dengan data ditransformasikan

pada selang 0,1 sampai 0.9. Adapun rumus untuk melakukan normalisasi data

adalah sebagai berikut.

𝑦= 0,8 (𝑏−𝑎𝑥−𝑎)+ 0,1 (2.1)

dimana: y = nilai normaliasai

x = nilai data beban

a = nilai minimum dari data

b = nilai maximum dari data

3. Melakukan fuzifikasi terhadap data yang akan di training dengan menggunakan

fungsi keanggotaan (membership function).

µ 𝑋 =

0; 𝑥 ≤ 𝑎𝑎𝑡𝑎𝑢𝑥 ≥ 𝑐 (𝑥 − 𝑎)/(𝑏 − 𝑎); 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏 (𝑏 − 𝑥)/(𝑐 − 𝑏); 𝑏 ≤ 𝑥 ≤ 𝑐

(2.2)

4. Membuat rule node pertama r(1) untuk merepresentasikan data yang pertama dan

mengisi nilai pada bobot satu dan bobot dua.

𝑟= 1;𝑊11 = 𝐼𝑛𝑝𝐹𝑖;𝑊21 = 𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡1 (2.3)

5. Lakukan pengulangan selama i <= N

a. Menghitung normalized fuzzy local distance (D) diantara fuzzy input vector

(𝐼𝑛𝑝𝐹𝑖) dan fuzzy input vector yang berada di tempat penyimpanan

sementara pada saat rule node (𝑟𝑗), j=1…R, dimana R adalah nilai rule node

(15)

𝐷(𝐼𝑛𝑝𝐹𝑖,𝑟𝑗) = |𝐼𝑛𝑝 𝐹𝑖−𝑤1𝑟𝑗

c. Cari rule node (𝑟𝑗*) yang memiliki nilai aktivasi tertinggi

d. Jika nilai 𝐴1𝑟𝑗 lebih besar dari sThr, maka menuju langkah (e), jika nilai

𝐴1𝑟𝑗 lebih kecil dari sThr, maka: j = j +1. Ulangi dari langkah (a). e. Melakukan propagasi terhadap aktivasi dari rule node (𝑟𝑗*)

𝐴2 = 𝑊1𝑟𝑗.𝑊2𝑟𝑗 (2.6)

f. Menghitung fuzzy ouput error.

𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟= |𝐴2− 𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡𝑖| (2.7)

g. Cari action node (k*) dengan nilai aktivasi tertinggi dari A2.

(16)

2.8 PHP (Hypertext Preprocessor)

Menurut Prasetyo (2008), PHP (Hypertext Preprocessor) adalah skrip yang bersifat

server-side yang ditambahkan ke dalam skrip HTML. PHP merupakan singkatan dari

Personal Home Page Tools. Skrip ini yang akan membuat suatu aplikasi website dapat

diintegrasikan ke dalam HTML sehingga website tersebut tidak lagi bersifat statis,

namun menjadi bersifat dinamis. Maksud dari bersifat server-side itu sendiri adalah

pengerjaan skrip di lakukan di server, baru kemudian hasilnya dikirim ke browser.

Cara penulisan script PHP terbagi atas empat style, yaitu:

1. Standard Style, dengan format: <?php … ?>

2. Short Style, dengan format: <? … ?>

3. Javascript Style, dengan format: <script language=’PHP’> … </script>

4. ASP Style, dengan format: <% … %>

2.9 UML

Pemodelan merupakan gambaran sederhana dalam bentuk pemetaan dengan berbagai

aturan-aturan tertentu. Pemodelan perangkat lunak digunakan untuk mempermudah

tahapan berikutnya sehingga pengembangan dilakukan dengan lebih terencana..

Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncullah sebuah

standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun

dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu Unified Modeling

Languge (UML). UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk

menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem

perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi

mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.

UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak

terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak

(17)

2.10 MySQL

MySQL merupakan server database yang mendukung perintah SQL (Structured

Query Languange). Perintah dalam MySQL disebut dengan pernyataan (statement)

yang memiliki cirri khas pengakhirannya yang di tutup dengan tanda titik koma(;).

MySQL pada prinsip kerja nya yaitu mengetikkan sejumlah pernyataan dan di akhiri

dengan titik koma, maka program klien MySQL akan segera mengirim perintah

tersebut ke server database MySQL dan kemudian memberikan respon yang sesuai.

Prinsip kerja dari MySQL yaitu dengan mengetikkan sejumlah pernyataan dan di

akhiri dengan titik koma, maka program klien MySQL akan segera mengirim perintah

tersebut ke server database MySQL dan kemudian memberikan respon yang sesuai

dengan pernyataan yang diberikan (Rozy, 2014). Berikut pernyataan-pernyataan

umum yang sering digunakan dalam MySQL adalah sebagai berikut:

1. “SELECT” digunakan untuk menampilkan informasi dari sebuah table pada

Dalam melakukan penelitian, penulis membutuhkan beberapa bahan penelitian yang

sudah pernah dilakukan peneliti-peneliti lainnya mengenai masalah teknik data

mining, dan algoritma Evolving Fuzzy Neural Network (EFuNN).

Muhammad Fadhly Sani, Romi Fadillah Rahmat, dan Noviyanti (2013) berhasil

mengimplementasikan metode Evolving Fuzzy Neural Network dengan memiliki

keakuratan yang berbeda-beda dan rata-rata memiliki tingkat error sebesar 0,6% untuk

meramalkan jumlah penjualan telur pada salah satu distributor telur di kabupaten Deli

(18)

Chandrawati Putri Wulandari, Purnomo Budi Santoso dan Arif Rahman (2013)

telah menggunakan Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) untuk mengkalkulasi

jumlah tunggakan uang kuliah mahasiswa.

Reza Elfandra Siregar (2014) melakukan penelitian dan pengujian untuk sistem

prediksi banjir dengan mengunakan metode Weighted Evolving Fuzzy neural

Network(WEFuNN).

Untuk penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya, dapat dilihat pada

Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Tabel Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian

Gambar

Gambar 2.1. Tahap-tahap penambangan data. (Han, et al., 2006)
Gambar 2.2. Contoh grafik himpunan fuzzy pada variabel umur (Amiruddin, 2011)
Gambar 2.3. Grafik fungsi keanggotaan pada representasi linier naik
Gambar 2.4. Grafik fungsi keanggotaan pada representasi linier turun
+5

Referensi

Dokumen terkait

D m mining merupakan proses ekstraksi informasi atau pola dalam basis data yang saiu ieknik &amp;dam &amp;a mining p h u Warifilrasi yang berguna mn* dari sum

Berdasarkan related research pada bab sebelumnya, nilai akurasi prediksi data rentet waktu menggunakan metode Evolving Neural Network (ENN) dinyatakan lebih akurat sehingga metode

menggunakan metode Evolving Fuzzy Neural Network (EFuNN) untuk melakukan prediksi berdasarkan data time series yang ada.. EFuNN merupakan Fuzzy

Berdasarkan permasalahkan tersebut peneliti akan memanfaatkan data mining dengan metode Naive Bayes , diharapkan dapat membantu menemukan informasi dalam memprediksi kelulusan

Data hidrologi merupakan bahan informasi yang sangat penting, dengan demikian suatu nilai dari sebuah data hidrologi itu hanya dapat terjadi lagi pada yang waktu

Proses coding dalam KDD merupakan proses kreatif dan sangat tergantung pada jenis atau pola informasi yang akan dicari dalam basis data...

Berdasarkan related research pada bab sebelumnya, nilai akurasi prediksi data rentet waktu menggunakan metode Evolving Neural Network (ENN) dinyatakan lebih akurat sehingga metode

Tidak semua data dalam dataset tersebut akan dilakukan mining, sehingga perlu dilakukan analisis data terlebih dahulu, analisis data bertujuan untuk menemukan informasi yang berguna