DOKUMEN
MUTU
Kuncoro Foe
Daftar Bacaan (1)
Undang-undang no. 12/ 2012 tentang Pendidikan
Tinggi
Peraturan Pemerintah no. 4/ 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
Peraturan Presiden no. 8/ 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional I ndonesia
Permendiknas no. 63/ 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan
Daftar Bacaan (2)
Peraturan Pemerintah no. 19/ 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
Permenristekdikti no. 44/ 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi
Permenristekdikti no. 2/ 2016 tentang Registrasi
Pendidik pada Perguruan Tinggi
Buku Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan
Tinggi (Direktorat Pembelajaran, Ditjen Belmawa) 24 Maret 2016
Daftar Bacaan (3)
Permenristekdikti RI Nomor 26 Tahun 2016
tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) 22 April 2016
Permenristekdikti RI Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
Keputusan Dirjen Belmawa Nomor 123/ B/ SK/ 2017
tentang Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau
(30 Maret 2017)
Untuk kita renungkan…….
and do action for changing it
A Provoking Question
PUBLIC DISTRUST
TOWARD
HIGHER LEARNING
-Millions of jobs are disappearing
More creative careers are emerging
In the US, 60% MOOC graduates start entering the job market
Indonesian ualification Framework
Kesenjangan antara jumlah lulusan dengan jumlah
kebutuhan dunia kerja
Kesenjangan kompetensi lulusan dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja
Perubahan kondisi (ekonomi) baik lokal, nasional dan global
Perubahan Lapangan Pekerjaan
•
Lapangan kerja sangat dinamis, baik
di dalam negeri terlebih lintas
negara
Kebutuhan re-training, continuous
learning/life-long learning (new
skills, new technology, new
business environment)
•
Dunia kita terus berubah
Pendidikan harus
menjadikan kita manusia
adaptif dan belajar
Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan Negara
ALTERNATIVE
CREATIVE SOLUTION
Demand Pull vs. Supply Push
esian uali
IInnddo
MODEL SISI PERMINTAAN
onnesian ualiffiiccaattiioonn FFrraammeewwoorrkkBerdasarkan kondisi saat ini, peluang substitusi impor, rencana pengembangan sektor & daerah, serta
dinamika pasar internasional
Peramalan Kebutuhan
Kehutanan & Perikanan
Output Dimensi Sektor
Lokasi dibagi menjadi lokal, nasional &
13
Barang
Manufaktur & Pengolahan Pertanian, Perkebunan,
Telekomunikasi
Jasa
Perdagangan
Keuangan & Jasa Lainnya Sektor – Sektor Lainnya
of Labor
Tantangan-Tantangan
Skill
Skills
di Industri
Scale of Skill Demand in
Masa Depan
Complex Problem Solving
Kemampuan untuk memecahkan masalah yang asing dan belum diketahui solusinya di dalam dunia nyata.
Social Skill
Kemampuan untuk melakukan koordinasi, negosiasi, persuasi,mentoring, kepekaan dalam memberikan bantuan hinggaemotional intelligence
Process Skill
Kemampuan terdiri dari:active listening, logical thinking, danmonitoring self and the others
System Skill
Kemampuan untuk dapat melakukanjudgement dan keputusan dengan pertimbangancost-benefitserta
kemampuan untuk mengetahui bagaimana sebuah sistem dibuat dan dijalankan
Cognitive Abilities
Skill yang terdiri dari antara lain:Cognitive Flexibility, Creativity, Logical Reasoning, Problem Sensitivity, Mathematical Reasoning,danVisualization . 2020
(Share of jobs requiring skills family as part of their core skill set, %)
Sumber: The Future of Jobs Report, World Economic Forum,definisi skill berdasarkan O*NET Content Model, US Department of Labor & Bureau
Tantangan-Tantangan
Skill
di Industri Masa Depan (2)
(Change in demand for core work-related skills, 2015-2020, all industries)
1) Cognitive Abilities System Skills Complex
Problem Solving Content Skills Process Skills 2)
3) 4) 5)
Merupakan 5 skills
yang pertumbuhan permintaannya akan paling tinggi
berdasarkan beberapa sektor industri, di mana sebelumnya sektor tersebut tidak banyak membutuhkannya
Sumber: idem
TUJUAN RPL
• Mendapatkan pengakuan CP untuk melanjutkan pendidikan formal yang diperoleh melalui
pendidikan formal atau nonformal atau informal,
dan/atau pengalaman kerja, yang ditetapkan oleh PT
Mendapatkan pengakuan CP untuk disetarakan dengan kualifikasi tertentu untuk bekerja, yang •
ditetapkan oleh PT pada prodi dengan peringkat terakreditasi paling rendah B (untuk profesi dosen diusulkan kepada Menteri untuk ditetapkan)
Fostering Innovation
Skills needed are changing: critical
thinking, innovation, self driving
Education systems: enable lecturers
become facilitator of learning (than
transmitter of content)
to
The application of technology to learning
offers huge opportunities
STANDAR PENELITIAN STANDAR ABDIMAS
Kompetensi Lulusan Penilaian Pendidikan
Permen-ristekdikti No. 44
Tahun 2015
Pengelolaan dan Pendanaan
STANDAR NASI ONAL PENDI DI KAN
Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
Satuan standar yang meliputi:
Standar Standar
Standar
Nasional Nasional Nasional
Pendidikan; ditambah
Penelitian; dan
dengan
Pengabdian kepada Masyarakat
Disusun dan dikembangkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan Tinggi dan ditetapkan dalam Peraturan Menristekdikti
Job Market
Accessibility
Equity
y
Quality Community
gement
Demand HE
+
Academic
tmosphere g
Leadership Sustainabilit
Internal
Management
Quality Communit Assurance Acknowled
Partnership
De
Funding Physical Facilities
Staff Resources Laboratories Library Curriculum
Management
Teaching-Learning Pro Gradu
Relevance
Efficiency & Productivity
M U T U =
RAI SE
Bidang Pengelolaan PT
Tata Kelola dan Kelembagaan
Pembelajaran
Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat
Kemahasiswaan
Sarana Penunjang: sarana dan
prasarana
Mapping of Students (1)
Mahasiswa ingin menjadi Pengusaha dan
bukan Pegawai
Indonesia (masyarakat yang menentukan
wajah Indonesia di
56,7% masyarakat
62,8% masyarakat
masa mendatang):
urban
kelas menengah
34% generasi milenial (usia 18-37 tahun,
kelahiran tahun 1981-1999), sebagai
Mapping of Students (2)
Lintas generasi:
Baby boomers (lahir tahun 1946-1964)
Gen X (lahir tahun 1965-1998), digital
migrant
Gen Y (milenial) lahir tahun 1981-1999
Gen Z (lahir tahun 2000 dan
Ciri Generasi Z (1)
Pengguna Instagram (bukan Facebook,
Twitter)
Sangat menggemari olahraga, musik/film,
teknologi informasi (khususnya medsos)
Indonesia: internet user 34% (sekitar 94
juta orang)
China: internet user 80% (sekitar 800 juta
Ciri Generasi Z (2)
78% internet users shop online
(e-commerce: backbone of the digital
economy)
3.5 hrs online use every single day
(Indonesia), pembanding: Jakarta 7
US: 1.9 hrs
hrs,
3 hrs online on social media (Netizen)
Forecast (McKenzie): internet users in
Indonesia reach 145 millions people by
2020 (Menkominfo: 160 millions)
Academic Community
-
Manusia Pesisir (sabbatical leave)
- Manusia Pedalaman (in-breeding)
28
Scholarly
academics
Scholarly
practitioners
Practitioning
academics
Mutu Pendidikan Tinggi
Tingkat kesesuaian antara:
Penyelenggaraan pendidikan tinggi; dengan
Standar Pendidikan Tinggi, yang terdiri atas:
Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan
Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh
Perguruan Tinggi (Standar Perguruan Tinggi)
SPMI dan SPME didasarkan pada Standar
Pendidikan Tinggi
APA ITU :
PM
?
sesuai komitmen
janji
memenuhi kesepakatan tuntutan
kebutuhan, ciri khas dan standar
Menjamin kita memenuhi harapan pelanggan
dan pemangku kepentingan
Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi (SPM Dikti)
Kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu
pendidikan tinggi secara berencana dan
berkelanjutan
Bertujuan menjamin pemenuhan Standar Pendidikan
Tinggi secara sistemik dan berkelanjutan, sehingga
tumbuh dan berkembang budaya mutu
Berfungsi mengendalikan penyelenggaraan
pendidikan tinggi oleh perguruan tinggi untuk mewujudkan pendidikan tinggi yang bermutu
m n
Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi
Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi
Siste Penjamina Siste Penjamina Mut Intern
SP
Mut Ekstern SP
Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT)
Sistem Penjaminan Mutu I nternal
(SPMI )
Kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh
setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan
dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi
secara berencana dan berkelanjutan
Ditetapkan dalam peraturan pemimpin perguruan tinggi bagi
PTN atau peraturan badan hukum penyelenggara bagi PTS, setelah disetujui senat atau senat akademik perguruan tinggi
I mplementasi SPMI mencakup bidang:
Akademik (pendidikan, penelitian, pengabdian kepada
masyarakat)
Non-akademik (SDM, keuangan, sarana dan prasarana)
Sistem Penjaminan Mutu I nternal
Perguruan Tinggi
untuk mencapai Standar Pendidikan Tinggi
Tujuan SPMI
SPMI bertujuan untuk menjamin mutu
pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi, melalui penyelenggaraan Tridharma PT, dalam rangka mewujudkan visi serta memenuhi kebutuhan stakeholders
Pencapaian tujuan penjaminan mutu melalui SPMI akan diakreditasi melalui sistem
penjaminan mutu eksternal (SPME) oleh BAN-PT dan/ atau lembaga mandiri lainnya (nasional,
regional dan internasional) yang diakui
Pemerintah
Standar Perguruan Tinggi
Sejumlah standar pada perguruan tinggi yang
melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Disusun dan dikembangkan oleh perguruan
tinggi dan ditetapkan dalam peraturan pemimpin perguruan tinggi bagi PTN, atau peraturan
badan hukum penyelenggara bagi PTS, setelah
disetujui senat pada tingkat perguruan tinggi
Standar Nasional Penelitian
Standar
Standar
Standar Standar
Standar Standar Standar Standar
hasil penelitian isi penelitian
proses penelitian
penilaian penelitian peneliti
sarana dan prasarana penelitian
pengelolaan penelitian
pendanaan dan pembiayaan penelitian
Standar Nasional
Pengabdian kepada Masyarakat
Standar Standar
Standar
Standar
Standar
Standar
Standar
Standar
hasil abdimas isi abdimas
proses abdimas
penilaian abdimas pelaksana abdimas
sarana dan prasarana
pengelolaan abdimas
abdimas
pendanaan dan pembiayaan abdimas
Bidang Penilaian AKU
VI I
Kopertis Wilayah
Tata kelola kelembagaan dan kerjasama
(35% )
Pendidik dan tenaga kependidikan
Penelitian dan pengabdian kepada
(25% )
masyarakat (25% )
Pembelajaran dan kemahasiswaan (15% )
Pembelajaran dan
Kemahasiswaan
Administrasi kemahasiswaan (20% )
Kurikulum Perguruan Tinggi (KPT)
Buku Pedoman Akademik
Tim konversi nilai mahasiswa transfer
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Buku I nduk Mahasiswa
Presensi mahasiswa
I jazah, transkrip mahasiswa
Standar Akademik
Dokumen standar Peraturan Akademik
mutu
Pedoman Akademik Mutu program
Manual Mutu Manual Prosedur I nstruksi Kerja Dokumen Borang/
Buku Formulir Dokumen mutu
SPMI
Kebijakan MutuTim Monitoring dan Evaluasi
Mutu manajemen
Kerangka SPMI
Program Studi Fakultas Universitas
• Kebijakan Akademik
Audit Fa k ult a s
Audit Progra m St udi
Peningkatan kepatuhan
p
•Pedoman Akademik ( kompetensi lulusan & spesifikasi prodi)
• Manual Mutu Akademik
•Dokumen Borang/ Formulir
4. Evaluasi diri
Progra m St udi
2.
•( Kebijakan Akademik)
•( Standar Akademik)
•( Peraturan Akademik)
•( Pedoman Akademik)
•Manual Mutu Akademik
•Dokumen
Borang/ Formulir
5.
Evaluasi diri Fakultas
1.
• Standar Akademik
• Peraturan Akademik
• ( Pedoman Akademik)
• Manual Mutu Akademik
• Dokumen Borang/ Formulir
KEBI JAKAN MUTU
Dokumentasi tertulis berisi garis besar penjelasan
ttg bagaimana suatu PT memahami, merancang, dan melaksanakan SPMI dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan tinggi kepada masyarakat sehingga terwujud budaya mutu pada PT
I sinya: latar
dan arah PT mutu dalam
belakang, tujuan, strategi, prinsip, untuk menjamin dan meningkatkan setiap kegiatannya.
MANFAAT KEBI JAKAN MUTU
UNTUK
menjelaskan kepada para pemangku
kepentingan PT tentang SPMI -PT yang
bersangkutan secara ringkas padat namun
utuh dan menyeluruh;
menjadi dasar atau „payung
‟
bagi seluruh
standar, manual, dan formulir SPMI -PT;
membuktikan bahwa SPMI -PT yang
bersangkutan terdokumentasikan.
Garis Besar Isi Dokumen/Buku Kebijakan SPMI
1. 2. 3.
Visi, Misi, Tujuan Perguruan Tinggi
Latar Belakang Perguruan Tinggi menjalankan SPMI Luas lingkup Kebijakan SPMI (misal: akademik & nonakademik)
Daftar dan Definisi Istilah dalam dokumen SPMI Garis besar kebijakan SPMI pada Perguruan Tinggi antara lain:
ISI
Tujuan dan Strategi SPMI
Prinsip atau Asas-Asas Pelaksanaan SPMI Manajemen SPMI (misal: PDCA)
Unit atau pejabat khusus penanggungjawab SPMI (termasuk struktur organisasi, dan tata kelola SPMI) Jumlah dan nama semua standar dalam SPMI
e.
6. Informasi singkat tentang dokumen SPMI lain yaitu Manual SPMI , Standar SPMI, Formulir SPMI
Hubungan Kebijakan SPMI dengan berbagai Dokumen Perguruan Tinggi lain (misal: Statuta, Renstra)
MANUAL MUTU
Dokumentasi tertulis berisi petunjuk
praktis mengenai cara, langkah, atau
prosedur tentang bagaimana SPMI -PT
dilaksanakan, dievaluasi, dan ditingkatkan
mutunya secara berkelanjutan, oleh
pihak-pihak yang bertanggungjawab untuk
melaksanakannya pada semua aras dalam
PT
MANFAAT MANUAL MUTU
sebagai pemandu bagi para pejabat struktural dan/ atau unit khusus SPMI -PT, maupun dosen serta karyawan
non-dosen, dalam melaksanakan SPMI sesuai dengan
wewenang dan tugas masing-masing untuk mewujudkan
terciptanya budaya mutu
sebagai petunjuk bagaimana kriteria, standar, tujuan, atau cita-cita PT yang ditetapkan dalam berbagai
standar mutu dapat dicapai dan ditingkatkan mutunya
secara berkelanjutan
sebagai bukti tertulis bahwa SPMI pada PT yang bersangkutan memang benar dapat (telah siap)
dilaksanakan
STANDAR MUTU
Dokumentasi tertulis berisi berbagai
kriteria, ukuran, patokan atau spesifikasi
dari seluruh kegiatan penyelenggaraan
pendidikan tinggi suatu PT untuk
mewujudkan visi dan misinya, agar dapat
dinilai bermutu sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan sehingga
memuaskan para pemangku kepentingan
internal dan eksternal PT
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
VISI perguruan tinggi merupakan STANDAR UTAMA atau STANDAR INDUK yang harus dijabarkan menjadi sejumlah standar dan standar turunan pendidikan tinggi, sebagai berikut:
1
• VISI
• STANDAR • STANDAR
2 • STANDAR
• STANDAR TURUNAN • STANDAR TURUNAN
MANFAAT STANDAR MUTU
alat untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan PT indikator untuk menunjukkan tingkat (level)
mutu PT
tolok ukur yang harus dicapai oleh semua pihak di dalam PT sehingga menjadi faktor pendorong untuk bekerja memenuhi/ melebihi standar;
bukti otentik kepatuhan PT terhadap peraturan perundang-undangan dan bukti kepada publik bahwa PT memiliki dan memberikan layanan pendidikan dengan menggunakan standar
Pernyataan berisi kriteria untuk menetapkan dan/atau
mengevaluasi mutu dari suatu hal (misal: spesifikasi program studi, mutu program studi, mutu lulusan, mutu dosen);
Pernyataan berisi jabaran/rincian karakteristik dari suatu hal (misal: kompetensi lulusan dan kualifikasi dosen);
Pernyataan berisi atau
perintah untuk melakukan sesuatu;
Pernyataan tentang sesuatu yang harus terjadi atau cita-cita atau ide.
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penetapan standar, yaitu:
Standar merupakan penjabaran visi, misi, dan tujuan
perguruan tinggi;
Kepatuhan pada peraturan perundang-undangan yang relevan dengan bidang pendidikan tinggi;
Kesesuaian standar dengan kebutuhan, tuntutan atau harapan stakeholders. Untuk mengetahui hal itu perlu dilakukan studi pelacakan (tracer study).
BORANG ( 1)
Borang dibuat dan dikembangkan
untuk mencatat data yang sesuai
persyaratan dokumentasi Sistem
Penjaminan Mutu
Borang harus mudah dimengerti
dan mudah digunakan untuk
mencatat data
Borang standar harus
BORANG ( 2)
Borang harus memuat judul,
nomor identitas, status dan
tanggal revisi
Borang dapat diacu dalam
lampiran atau ditunjukkan
Garis Besar Isi Dokumen/Buku Formulir SPMI
Terdapat banyak macam maupun jumlah
formulir SPMI sesuai
dengan peruntukan untuk setiap standar.
ISI
Dokumen/ Buku
Formulir SPMI
Dapat dipastikan bahwa setiap standar
membutuhkan berbagai
macam formulir sebagai alat untuk
mengendalikan pelaksanaan
Pedoman Akademik
Standar
Standar
Standar
Standar
Standar
Kompetensi Lulusan
I si
Proses
Penilaian
Dosen dan Tenaga Kependidikan
(Standar Keuangan)
(Standar Sarana dan Prasarana)
Bentuk Pembelajaran
Dapat berupa kuliah, responsi dan tutorial,
seminar, praktikum, praktik studio, praktik bengkel, atau praktik lapangan
Untuk program sarjana: wajib ditambah bentuk pembelajaran berupa
atau pengembangan, masyarakat di bawah
penelitian, perancangan, dan pengabdian kepada bimbingan dosen
Beban Belajar Mahasiswa (1)
Dinyatakan dalam besaran satuan kredit semester (sks)
Satu sks setara dengan 170 menit kegiatan belajar per minggu per semester
Setiap mata kuliah paling sedikit memiliki bobot sks
Semester merupakan satuan waktu proses pembelajaran efektif selama paling sedikit 16 minggu, termasuk UTS dan UAS
1
Beban Belajar Mahasiswa (2)
Bentuk pembelajaran kuliah, responsi dan tutorial:
– –
Tatap muka: 50 menit per minggu per semester Penugasan terstruktur: 60 menit per minggu per semester
Belajar mandiri: 60 menit per minggu per semester –
Bentuk pembelajaran seminar atau bentuk pembelajaran lainnya:
– –
Tatap muka: 100 menit per minggu per semester Belajar mandiri: 70 menit per minggu per semester
Bentuk pembelajaran praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian,
abdimas dan/atau proses pembelajaran lainnya: 170 menit per minggu per semester
Beban Belajar Mahasiswa (3)
Beban normal belajar mahasiswa: 8 jam per hari atau 48 jam per minggu setara dengan 17-18 sks per semester, sampai 9 jam per hari atau 54 jam per minggu setara dengan 19-20 sks per semester (untuk tahun pertama)
Tahun kedua dan seterusnya, beban belajar mahasiswa berprestasi akademik tinggi (IPS
3,00) dapat ditingkatkan hingga dapat mengambil maksimum 24 sks per semester
Building Commitment
Not ‘business as usual’
Openness
Innovation: creative global human talent
Special distinctive excellence
Ethical integrity