263 Seminar Nasional Serealia 2011
EFEKTIFITAS PYRACLOSTROBIN PADA TINGKAT TAKARAN PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP PRODUKSI JAGUNG
Roy Efendi, Suwarti dan Zubachtirodin
Balai Penelitian Tanaman Serealia
ABSTRAK
Tujuan percobaan adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan pyraclostrobin yang mengandung ZPT pada tingkat takaran pemupukan nitrogen (N) tertentu terhadap produksi jagung. Percobaan menggunakan rancangan petak terpisah (split
plot) dengan petak utama tingkat takaran pupuk urea sebesar 100, 200, 300, dan 400
kg urea/ha, sedangkan anak petak adalah konsentrasi pyraclostrobin yaitu 0, 300, dan 400 ml/ha. Percobaan diulang sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pyraclostrobin hanya berpengaruh nyata terhadap kandungan klorofil daun, jumlah daun, dan produksi jagung pada takaran pemberian pupuk urea 300 kg/ha, sedangkan pada takaran pupuk takaran 100 - 200 kg urea/ha dan 400 kg urea/ha tidak berpengaruh nyata. Hal ini menunjukan bahwa pemberian pyraclostrobin hanya efektif pada kondisi pemberian pupuk urea yang optimum dan tidak efektif pada kondisi kekurangan atau kelebihan pupuk nitrogen. Hasil analisis ekonomi menunjukan bahwa penggunaa pyraclostrobin 400 ml/ha pada tanaman jagung dengan menggunakan varietas Pioneer 21 dapat meningkatkan penerimaan petani 13,9% dibanding tanpa menggunakan pyraclostrobin.
Kata kunci: Pupuk nitrogen, pyraclostrobin, produksi jagung
PENDAHULUAN
Jagung merupakan bahan baku utama
dalam pembuatan pakan. Proporsi
penggunaan jagung khususnya dalam
pembuatan pakan ayam ras mencapai
51,4% dari total bahan baku yang
digunakan (Tangendjaja et al 2002). Laju peningkatan produksi jagung di Indonesia relatif masih lamban, di sisi lain kebutuhan jagung sebagai bahan baku industri pakan
dan industri pangan mengalami
peningkatan yang lebih cepat. Beberapa upaya untuk meningkatan produksi jagung adalah dengan pemupukan yang berimbang, pengendalian penyakit, dan penggunaan zat pengatur tumbuh.
Budidaya jagung di wilayah tropis basah seperti di Indonesia umumnya memiliki lahan dengan kandungan hara nitrogen (N) rendah, sehingga tidak cukup untuk menunjang pertumbuhan dan hasil jagung yang optimal. Nitrogen merupakan faktor pembatas untuk pertumbuhan dan hasil jagung. Hasil-hasil penelitian
menunjukan bahwa pemberian N
mempengaruhi secara nyata terhadap hasil dan pertumbuhan tanaman jagung, namun pupuk N yang diberikan ke dalam tanah hanya dapat diserap 55-60% (Patrik dan Reddy 1976; Tanaki et al. 1988; Khot dan Umrani 1992; Sanjeev dan Bangarwa, 1997). Hasil penelitian pemupukan pada
pengelolaan hara spesifik lokasi
menunjukkan bahwa kebutuhan pupuk N untuk tanaman jagung adalah 150 – 225 kg N/ha dengan hasil 8 – 12 t/ha (Syafruddin et al. 2008).
Selain penggunaan pupuk N dalam upaya meningkatan produktivitas jagung, PT. BASF memproduksi fungisida untuk
mengendalikan penyakit sekaligus
mengandung zat pengatur tumbuh (ZPT) yang bernama Cabrio dengan bahan aktif pyraclostrobin. Pyraclostobin merupakan bagian dari kelompok strobilurin yang
digunakan melindungi tanaman yang
diakibatkan oleh cendawan penyebab
264 Roy Efendi, Suwarti dan Zubachtirodin : Efektifitas Pyraclostrobin pada Tingkat Takaran Pemupukan Nitrogen terhadap Produksi Jagung
(Nisik) Shoemaker), dan busuk batang pada tanaman jagung. ZPT yang terdapat pada Cabrio berfungsi memacu pertumbuhan vegetatif dan meningkatkan hasil jagung (Health Canada 2011).
ZPT merupakan senyawa organik yang dihasilkan oleh tanaman dan memiliki peranan dalam proses regulasi metabolisme yang terjadi di dalam tumbuhan tersebut. Setiap tanaman mampu mensintesis sendiri ZPT untuk proses dan kelangsungan
pertumbuhannya, namun untuk
mempercepat pertumbuhan tanaman
tersebut perlu masukan ZPT dari luar. Pemberian ZPT selain untuk mempercepat
pertumbuhan tanaman juga dapat
meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil pertanian (Soedjanaatmadja 2008).
Kombinasi pemberian pupuk N dan ZPT pada konsentrasi yang tepat akan meningkatkan efisiensi pupuk N dan mengoptimalkan pertumbuhan dan hasil
jagung. Tujuan percobaan ini untuk
mengetahui efektifitas penggunaan
pyraclostrobin yang mengandung ZPT pada tingkat takaran pemupukan nitrogen (N) terhadap produksi produksi jagung.
METODE PENELITIAN
Percobaan dilakukan di desa
Katangka kecamatan Bontonompo,
kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Percobaan menggunakan rancangan petak terpisah (split plot) dengan petak utama adalah tingkat takaran pemupukan urea yaitu 100, 200, 300, dan 400 kg urea/ha, sedangkan anak petak adalah konsentrasi pyraclostrobin sebesar 0, 300, dan 400 ml/ha atau 0, 1, dan 1,5 ml/l. Percobaan diulang sebanyak tiga kali, sehingga jumlah kombinasi perlakuan adalah 36 kombinasi perlakuan (Tabel 1). Satu kombinasi dilakukan pada petak percobaan seluas 7,5 x 8 m. Varietas jagung yang ditanam adalah Pionneer 21 dengan jarak tanam 75 cm x 20 cm. Pemupukan dilakukan pada saat tanaman berumur 7 – 10 hari setelah tanam (hst) dengan takaran pupuk adalah 30% dari takaran perlakuan, 100 kg SP36/ha,
dan 50 kg KCl/ha, sedangkan pemupukan
kedua dilakukan pada saat tanaman
berumur 40 – 45 hst dengan takaran pupuk urea 70% dari takaran perlakuan dan 50 kg KCl/ha.
Data yang dikumpulkan adalah hasil analisis tanah sebelum perlakuan, tinggi tanaman dan diameter batang saat fase berbunga (VT), panjang dan lebar daun, tinggi tongkol, nilai klorofil meter saat V10, VT dan R4, intensitas kehijauan daun saat panjang dan diameter tongkol, jumlah baris, jumlah biji/tongkol, kadar air biji saat panen, bobot 100 biji, serta rendemen biji.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis fisik dan kimia tanah terlihat bahwa lahan percobaan memiliki tekstur tanah lempung berdebu, dengan pH tanah agak masam, dan kandungan nitogen (N), fosfor (P) dan kalium (K) tanah tergolong rendah. Lahan percobaan tersebut sangat baik untuk percobaan pengelolaan pupuk khususnya nitrogen, karena tanaman akan tanggap dengan pemberian nitrogen (Tabel 2). Pada saat percobaan tidak ada hujan.
Berdasarkan hasil analisis statistik (Tabel 3 dan 4) menunjukan bahwa interaksi antar pemberian pupuk (nitrogen) dengan pyraclostrobin tidak berpengaruh
nyata terhadap pertumbuhan jagung.
Pemberian pupuk urea berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, klorofil daun, panjang dan lebar daun, jumlah daun hijau pada saat fase R4, panjang dan dimeter tongkol serta hasil,
sedangkan pemberian pyraclostrobin
265 Seminar Nasional Serealia 2011
Tabel 1. Kombinasi perlakuan takaran pupuk urea dengan Pyraclostrobin
No. Urea (kg/ha) SP36 (kg/ha) KCl (kg/ha) Carbio (ml/ha) atau
1 400 150 100 0
2 400 150 100 300
3 400 150 100 400
4 300 150 100 0
5 300 150 100 300
6 300 150 100 400
7 200 150 100 0
8 200 150 100 300
9 200 150 100 400
10 100 150 100 0
11 100 150 100 300
12 100 150 100 400
Tabel 2. Analisis fisik dan kimia tanah sebelum penelitian
Macam penetapan Nilai penetapan
Tektur tanah: Lempung berdebu
Liat (%) 13
Debu (%) 76
Pasir (%) 11
pH air (1:2,5) 5,52
pH KCl (1:2,5) 4,89
C-Organik 1,46
Nitrogen total (%) 0,10
C/N
P Bray I (ppm) 5,88
Kation dapat tukar ( me/100 g)
K 0,26
Ca 33,22
Mg 11,69
Na 0,50
Al-dd (me/100 g) 0
266 Roy Efendi, Suwarti dan Zubachtirodin : Efektifitas Pyraclostrobin pada Tingkat Takaran Pemupukan Nitrogen terhadap Produksi Jagung
Tabel 3. Analisis varian pada varaibel klorofil daun (SPAD VT) dan intensitas kehijauan daun saat berbunga jantan (BWD VT), tinggi tanaman (TT), tinggi kedudukan tongkol (TTkl), panjang daun (PD), lebar daun (LD), luas daun (LsDn), serta klorofil daun saat fase R4 (SPAD R4)
Sumber keragaman db SPAD VT BWD VT TT TTkl PD LD LsDn SPAD R4
Ulangan 2 1.5912 0.0039 237.0773 145.4358 7.0942 0.3704 3215.54753 8.8204
Nitrogen/urea (N) 3 216.8815** 2.2339 189.6103* 62.8515 56.2328* 0.4301* 8684.16068 484.1338**
galat (N) 6 5.7370 0.0495 95.8453 71.1106 15.5472 0.2306 3140.51214 8.7925
Pyraclostrobin (C) 2 23.6275** 0.1496 3.9409 7.3535 8.5096 0.3287 3029.33403 3.7752
N*C 6 2.6603 0.0202 42.5745 35.6164 7.7702 0.0281 436.96324 8.1110
Kontras
N1C0 vs N1C1 N1C2 1 0.1250 0.0709 110.8064 21.1467 22.9842 0.0672 2409.5682 5.3138
N1C1 vs N1C2 1 7.6614 0.0004 0.9126 0.0048 0.9126 0.1944 1145.9544 2.0184
N2C0 vs N2C1 N2C2 1 0.3785 0.0265 35.1681 26.3054 0.1250 0.0383 192.5376 9.1592
N2C1 vs N2C2 1 12.2338 0.0542 0.0417 13.8017 31.8321 0.1634 4084.6504 0.1233
N3C0 vs N3C1 N3C2 1 16.5504* 0.1105 35.1961 37.0374 2.5840 0.0854 46.4648 0.3901
N3C1 vs N3C2 1 4.8241 0.0228 3.3600 8.5443 1.6643 0.2646 508.2081 14.3222
N4C0 vs N4C1 N4C2 1 3.0422 0.0002 51.1735 87.3401 1.4849 0.0020 19.8240 21.6921
N4C1 vs N4C2 1 8.4017 0.1350 26.6704 34.2248 2.0534 0.0104 273.2400 3.1974
Galat total 16 2.7443 0.0499 48.7013 43.3023 6.7322 0.1307 1451.4811 4.4922
Koefesien Keragaman (%) 3.2837 5.5495 3.5351 6.4221 3.1051 3.8326 6.4342 4.4127 Keterangan: N1 = 100 kg urea/ha, N2 = 200 kg urea/ha, N3 = 300 kg urea/ha, N4 = 400 kg urea/ha, C0 = tanpa Pyraclostrobin, C1 = 300
ml Pyraclostrobin/ha, C2 = 400 ml Pyraclostrobin/ha, *nyata pada taraf 0,05 dan **nyata pada taraf 0,01
Berdasarkan analisis kontras pada Tabel 3 dan 4 menunjukan bahwa
pemberian pyraclostrobin hanya
berpengaruh nyata terhadap klorofil daun, jumlah daun, dan produksi jagung pada takaran pemberian pupuk urea sebesar 300 kg/ha dan tidak berpengaruh nyata pada takaran pupuk urea rendah yaitu 100 dan 200 kg urea/ha serta takaran pupuk urea tinggi yaitu >400 kg urea/ha. Hal ini
menunjukan bahwa pemberian
pyraclostrobin hanya efektif pada kondisi pemberian pupuk urea dengan takaran optimum (300 kg/ha), namun pemberian pyraclostrobin menjadi tidak efektif bila pada kondisi tanaman kekurangan atau kelebihan pupuk urea.
Aplikasi pyraclostrobin dengan
konsentrasi 300 – 400 ml/ha dan takaran
pupuk urea 300 kg/ha dapat
mempertahankan klorofil daun saat
berbunga (VT) dan jumlah daun lebih besar dibanding tanpa aplikasi pyraclostrobin (Tabel 5). Hal ini menunjukan bahwa pyaraclostrobin dengan kandungan ZPT
dapat mempertahankan klorofil daun lebih lama dan memperlambat penuaan daun,
sehingga proses fotosintesis dapat
berlangsung lebih lama. Menurut Jabs et al. (2002), bahan aktif pyraclostrobin berperan sebagai anti oksidan dan anti senescence sehingga dapat mempertahankan daun tetap hijau.
Pengaruh positif pyraclostrobin
terhadap klorofil dan jumlah daun
berdampak pada hasil yang diperoleh menjadi lebih besar dibanding tanpa pyraclostrobin pada pemupukan urea 300 kg/ha (Tabel 5). Hasil penelitian Shekoofah and Emam (2008) menunjukan bahwa aplikasi ZPT pada tanaman jagung dapat meningkatkan produksi terutama pada musim kering.
Pengaruh aplikasi pyraclostrobin pada pemberian pupuk urea dengan takaran 100 – 400 kg/ha tidak berpengaruh nyata terhadap intensitas hijau daun (BWD),
pertumbuhan daun (Tabel 6), tinggi
267 Seminar Nasional Serealia 2011
Tabel 4. Analisis varian pada variabel intensitas kehijauan daun saat fase R4 (BWD R4), jumlah daun (Jml Dn), panjang tongkol (PjgTkl), diameter tongkol (Dm Tkl), bobot 500 biji (Bbt 500 Bj), rendemen biji (Rdmn), index panen (HI), dan hasil
Sumber keragaman db BWD R4 Jml Dn PjgTkl Dm Tkl Bbt 500 Bj Rndmn HI Hasil
Ulangan 2 0,1642 0,1307 0,4592 0,0018 30,5211 0,0011 0,0034 0,1073
Nitrogen/urea (N) 3 4,1195** 5,4363** 5,7570** 0,0845** 986,1454** 0,0009 0,0105** 7,9045**
galat (N) 6 0,0899 0,3088 0,6708 0,0302 416,7019 0,0008 0,0019 0,2384
Pyraclostrobin (C) 2 0,1086 1,1926** 1,5551 0,0535* 62,5936 0,0011 0,0047 1,5066**
C*P 6 0,0579 0,1277 0,2359 0,0129 69,1055 0,0007 0,0032 0,0485
Kontras
N1C0 vs N1C1 N1C2 1 0,0193 0,0648 1,9273 0,0968* 17,8006 0,0001 0,0002 0,5270
N1C1 vs N1C2 1 0,0020 0,1944 0,2282 0,0003 35,0417 0,0000 0,0001 0,0024
N2C0 vs N2C1 N2C2 1 0,0896 0,3281 0,0006 0,0018 2,4939 0,0053 0,0027 0,5101
N2C1 vs N2C2 1 0,0140 0,0542 0,1121 0,0294 22,8150 0,0000 0,0024 0.1380
N3C0 vs N3C1 N3C2 1 0,0098 1,2907* 0,6309 0,0139 226,1356 0,0003 0,0000 1,5371**
N3C1 vs N3C2 1 0,2646 0,1176 0,0204 0,0001 6,4067 0,0000 0,0003 0,0150
N4C0 vs N4C1 N4C2 1 0,1549 1,0129* 1,4965 0,0025 38,7200 0,0006 0,0162 0,5583
N4C1 vs N4C2 1 0,0104 0,0888 0,1094 0,0400 190,4067 0,0001 0,0067 0,0122
Galat total 16 0,0551 0,1496 0,5170 0,0120 100,4829 0,0006 0,0013 0,1307
Koefesien Keragaman (%) 6,2384 3,4955 4,2901 2,1330 5,2778 3,2326 9,2665 4,0994 Keterangan: N1 = 100 kg urea/ha, N2 = 200 kg urea/ha, N3 = 300 kg urea/ha, N4 = 400 kg urea/ha, C0 = tanpa Pyraclostrobin, C1 = 300 ml
Pyraclostrobin/ha, C2 = 400 ml Pyraclostrobin/ha, *nyata pada taraf 0,05 dan **nyata pada taraf 0,01
Tabel 5. Efektifitas pyraclostrobin dengan beberapa tingkat takaran pemupukan 300 kg urea/ha terhadap klorofil daun saat VT (fase pembungaan), jumlah daun hijau, dan hasil
Urea (kg/ha)
Pyraclostrobin (ml/ha) Klorofil daun saat VT (unit) Jumlah daun (daun) Hasil (t/ha)
100
0 44,82 tn 10,17 tn 8,45 tn
300 43,94 tn 10,17 tn 8,98 t tn
400 46,20 tn 10,53 tn 8,94 t tn
200
0 47,92 tn 10,41 tn 8,60 t tn
300 49,56 tn 10,91 tn 8,96 t tn
400 49,41 tn 10,72 tn 9,26 t tn
300
0 52,90 b 10,77 b 9,38 b
300 54,88 a 11,33 a 10,21a
400 55,68 a 11,61 a 10,31a
400
0 54,54 tn 11,61 b 10,44 t tn
300 54,59 tn 12,20 a 10,92 t tn
400 55,96 tn 12,44 a 11,01 t tn
268 Roy Efendi, Suwarti dan Zubachtirodin : Efektifitas Pyraclostrobin pada Tingkat Takaran Pemupukan Nitrogen terhadap Produksi Jagung
Tabel 6. Pengaruh aplikasi pyraclostrobin pada beberapa tingkat takaran pupuk urea terhadap intensitas warna hijau daun saat fase V10 dan R4 (BWD VT 10 dan BWD R4), klorofil daun saat klorofil daun saat fase V10 dan R4 (SPAD V10 dan SPAD R4), panjang daun (PD), lebar daun (LD), dan luas daun (LsDn)
Urea
Keterangan: tn = tidak nyata pada kolom yang sama pada taraf 0.05
Tabel 7. Pengaruh aplikasi pyraclostrobin pada beberapa tingkat takaran pupuk urea terhadap tinggi tanaman (TT), tinggi kedudukan tongkol (TTkl), panjang tongkol (PjgTkl), diameter tongkol (DmTkl), indeks panen (HI), rendemen biji (Rdmn) dan bobot 500 biji Urea
Keterangan: tn = tidak nyata pada kolom yang sama pada taraf 0.05
Hasil analisis ekonomi menunjukan bahwa penggunaan pyraclostrobin 400 ml/ha pada tanaman jagung dengan menggunakan varietas Pioneer 21 dapat meningkatkan
pendapatan petani sebesar 13,9%
dibanding tanpa menggunakan
pyraclostrobin. Produksi dan keuntungan
petani menjadi lebih besar dengan
pemberian pyraclostrobin 400 ml/ha
dengan produksi jagung 10,31 t/ha dengan keuntungan Rp. 11.840.700 lebih besar dibanding tanpa pemberian pyraclostrobin dengan produksi jagung hanya 9,38 t/ha
269 Seminar Nasional Serealia 2011
Tabel 8. Analisis ekonomi penggunaan pyraclostrobin dan pupuk urea 300 kg/ha pada budidaya jagung Pioneer 21
Kegiatan HOK
Tanpa pyraclostrob
in
pyraclostrobin 300 ml/ha
pyraclostrobin 400 ml/ha
…………..Biaya/pendapatan Rp. …………. A. Biaya tenaga kerja
Pengolahan Tanah dan pembuatan alur (Sewa)
800.000 800.000 800.000
Perbaikan alur 4 120.000 120.000 120.000
Tanam 7,05 211.500 211.500 211.500
Pupuk I dan II 21,962 656.700 656.700 656.700
Penyiangan gulma (herbisida) I dan II 1,72 51.600 51.600 51.600
Penyemprotan Carbio (Pyraclostrobin) 1,98 - 59.400 59.400
Penyiraman (10x siram) 4 1.200.000 1.200.000 1.200.000
Panen 3,46 103.800 103.800 103.800
Penjemuran 9 270.000 270.000 270.000
Pemipilan (sewa) @Rp 100/kg 938.330 1.021.000 1.031.000
Total biaya tenaga kerja 4.351.930 4.494.000 4.504.000
B. Biaya input kuatitas
Benih P21 (@Rp. 62.000/kg) 16 kg/ha 992.000 992.000 992.000
Urea (@Rp.85.000/50kg) 300
kg/ha
510.000 510.000 510.000
SP36 (@Rp.185.000/50kg) 150
kg/ha
555.000 555.000 555.000
KCl (@Rp.275.000/50kg) 100
kg/ha
550.000 550.000 550.000
Bensin (Rp.100.800/ha) 10 x
siram
1.000.800 1.000.800 1.000.800
Furadan (@Rp.12.500/kg) 15 kg/ha 187.500 187.500 187.500
Herbisida 2l/ha (Gramoxon Rp.55.000/l)
4 l 220.000 220.000 220.000
Carbio/Pyraclostrobin (Rp.65.000/100ml)
- 195.000 260.000
Total biaya input 4.015.300 4.210.300 4.275.300
C. Penerimaan
Hasil (t/ha) 9,38 10,21 10,31
(Rp.2.000/kg) 1.766.600 20.420.000 20.620.000
D. Keuntungan
Penerimaan (C) - (biaya A dan B) 10.399.370 11.715.700 11.840.700
KESIMPULAN
1. Aplikasi pyraclostrobin dengan
konsentrasi 300 – 400 m/ha hanya efektif bila disertai dengan pemberian pupuk urea dengan takaran optimum yaitu 300 kg/ha dan tidak efektif bila pemberian pupuk urea dengan takaran rendah yaitu 100 - 200 kg/ha dan takaran tinggi yaitu >400 kg/ha.
2. Aplikasi pyraclostrobin dengan
konsentrasi 300 – 400 ml/ha dan
takaran pupuk urea 300 kg/ha dapat mempertahankan klorofil daun saat berbunga (VT) dan jumlah daun lebih
besar dibanding tanpa aplikasi
pyraclostrobin sehingga dapat
meningkatkan produksi jagung.
3. Aplikasi pyraclostrobin dapat
meningkatkan penerimaan petani
13,9% dibanding tanpa aplikasi
270 Roy Efendi, Suwarti dan Zubachtirodin : Efektifitas Pyraclostrobin pada Tingkat Takaran Pemupukan Nitrogen terhadap Produksi Jagung
DAFTAR PUSTAKA
Health Canada. 2011. Proposed Registration Decision: Pyraclostrobin Insignia EG Fungicide, Headline EC Fungicide, Cabrio EG Fungicide.. http://www.hc-
sc.gc.ca/cps-spc/pest/part/consultations/prd200 8-04/index-eng.php. Diakses tgl 9-5-2011.
Jabs T, Pfirmann J, and Scaher F. 2002. Anti-oxidatif and Anti-Senescence Effects of The Strobilurin in Plants: A New Strategy to cope with environmental stress in cereals. In The BCPC
Confrence Pest and Deases.
Proceedings of international
conference held at Brigthon Hilton hotel, UK. 18-21 Nov. 2002.
Khot, R.B., dan N.K. Umrani. 1992. Seed yield and quality parameters of African Tail maize as influence by spasing and
level if nitrogen. Indian
J.Agron.,37:183-184.
Patrik, W.H.Jr., dan K.R. Reddy. 1976. Fate of fertilizer nitrogen in a flooded soil. Soil Sci.Am.Proc 40;678-681.
Sanjeev, K dan A.S.Bangarwa.1997. Yeild and yield components of winter maize (Zea Mays L.) as influenced by plant
density and nitrogen levels.
Agril.Sci.Digest (Kamal), 17;181-184.
Shekoofah A. and Emam Y. 2008. Plant Growth Regulator (ethopon) Alter Maize (zea mays l.) Growth, Water Use And Grain Yield Under Water Stress. Journal of Agronomy 7(1):41-48.
Soedjanaatmadja R.U.M.S. 2008. Peranan Pathogenesis Related (Pr)-Protein Dan Fitohormon Dalam Menjaga Kelangsungan Kehidupan
Tanaman Serta Meningkatkan
Produktivitas Hasil Pertanian.
Syafruddin, S. Saenong, dan Subandi. 2008. Penggunaan Bagan Warna daun untuk efisiensi pemupukan N pada tanaman jagung. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 27 (1):24-31.
Tanaki, J.D., P.G. Patel dan S.D.Tahnki. 1988. Response of hybrid maize (Zea Mays L.) to graded levels of nitrogen,
phosphorus and potash in the
summer season. Gujrat Agril. Univ. Res.J.,14:55-57.
Tangendjaja, B., Y. Yusdja dan N. Ilham. 2002. Analisis Ekonomi Permintaan
Jagung untuk Pakan. Makalah
disampaikan pada Diskusi Nasional Jagung tanggal 4 Juni 2002 di Bogor. Badan Penelitian dan Pengembanga Pertanian, Jakarta.
Xiang-min R., Gui-xian X, Qiang L., Jian-wei P, and Hong-meiZ. Effects of plant
growth regulator on nitrogen