• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIFITAS PYRACLOSTROBIN Cabrio PADA T

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EFEKTIFITAS PYRACLOSTROBIN Cabrio PADA T"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

263 Seminar Nasional Serealia 2011

EFEKTIFITAS PYRACLOSTROBIN PADA TINGKAT TAKARAN PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP PRODUKSI JAGUNG

Roy Efendi, Suwarti dan Zubachtirodin

Balai Penelitian Tanaman Serealia

ABSTRAK

Tujuan percobaan adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan pyraclostrobin yang mengandung ZPT pada tingkat takaran pemupukan nitrogen (N) tertentu terhadap produksi jagung. Percobaan menggunakan rancangan petak terpisah (split

plot) dengan petak utama tingkat takaran pupuk urea sebesar 100, 200, 300, dan 400

kg urea/ha, sedangkan anak petak adalah konsentrasi pyraclostrobin yaitu 0, 300, dan 400 ml/ha. Percobaan diulang sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pyraclostrobin hanya berpengaruh nyata terhadap kandungan klorofil daun, jumlah daun, dan produksi jagung pada takaran pemberian pupuk urea 300 kg/ha, sedangkan pada takaran pupuk takaran 100 - 200 kg urea/ha dan 400 kg urea/ha tidak berpengaruh nyata. Hal ini menunjukan bahwa pemberian pyraclostrobin hanya efektif pada kondisi pemberian pupuk urea yang optimum dan tidak efektif pada kondisi kekurangan atau kelebihan pupuk nitrogen. Hasil analisis ekonomi menunjukan bahwa penggunaa pyraclostrobin 400 ml/ha pada tanaman jagung dengan menggunakan varietas Pioneer 21 dapat meningkatkan penerimaan petani 13,9% dibanding tanpa menggunakan pyraclostrobin.

Kata kunci: Pupuk nitrogen, pyraclostrobin, produksi jagung

PENDAHULUAN

Jagung merupakan bahan baku utama

dalam pembuatan pakan. Proporsi

penggunaan jagung khususnya dalam

pembuatan pakan ayam ras mencapai

51,4% dari total bahan baku yang

digunakan (Tangendjaja et al 2002). Laju peningkatan produksi jagung di Indonesia relatif masih lamban, di sisi lain kebutuhan jagung sebagai bahan baku industri pakan

dan industri pangan mengalami

peningkatan yang lebih cepat. Beberapa upaya untuk meningkatan produksi jagung adalah dengan pemupukan yang berimbang, pengendalian penyakit, dan penggunaan zat pengatur tumbuh.

Budidaya jagung di wilayah tropis basah seperti di Indonesia umumnya memiliki lahan dengan kandungan hara nitrogen (N) rendah, sehingga tidak cukup untuk menunjang pertumbuhan dan hasil jagung yang optimal. Nitrogen merupakan faktor pembatas untuk pertumbuhan dan hasil jagung. Hasil-hasil penelitian

menunjukan bahwa pemberian N

mempengaruhi secara nyata terhadap hasil dan pertumbuhan tanaman jagung, namun pupuk N yang diberikan ke dalam tanah hanya dapat diserap 55-60% (Patrik dan Reddy 1976; Tanaki et al. 1988; Khot dan Umrani 1992; Sanjeev dan Bangarwa, 1997). Hasil penelitian pemupukan pada

pengelolaan hara spesifik lokasi

menunjukkan bahwa kebutuhan pupuk N untuk tanaman jagung adalah 150 – 225 kg N/ha dengan hasil 8 – 12 t/ha (Syafruddin et al. 2008).

Selain penggunaan pupuk N dalam upaya meningkatan produktivitas jagung, PT. BASF memproduksi fungisida untuk

mengendalikan penyakit sekaligus

mengandung zat pengatur tumbuh (ZPT) yang bernama Cabrio dengan bahan aktif pyraclostrobin. Pyraclostobin merupakan bagian dari kelompok strobilurin yang

digunakan melindungi tanaman yang

diakibatkan oleh cendawan penyebab

(2)

264 Roy Efendi, Suwarti dan Zubachtirodin : Efektifitas Pyraclostrobin pada Tingkat Takaran Pemupukan Nitrogen terhadap Produksi Jagung

(Nisik) Shoemaker), dan busuk batang pada tanaman jagung. ZPT yang terdapat pada Cabrio berfungsi memacu pertumbuhan vegetatif dan meningkatkan hasil jagung (Health Canada 2011).

ZPT merupakan senyawa organik yang dihasilkan oleh tanaman dan memiliki peranan dalam proses regulasi metabolisme yang terjadi di dalam tumbuhan tersebut. Setiap tanaman mampu mensintesis sendiri ZPT untuk proses dan kelangsungan

pertumbuhannya, namun untuk

mempercepat pertumbuhan tanaman

tersebut perlu masukan ZPT dari luar. Pemberian ZPT selain untuk mempercepat

pertumbuhan tanaman juga dapat

meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil pertanian (Soedjanaatmadja 2008).

Kombinasi pemberian pupuk N dan ZPT pada konsentrasi yang tepat akan meningkatkan efisiensi pupuk N dan mengoptimalkan pertumbuhan dan hasil

jagung. Tujuan percobaan ini untuk

mengetahui efektifitas penggunaan

pyraclostrobin yang mengandung ZPT pada tingkat takaran pemupukan nitrogen (N) terhadap produksi produksi jagung.

METODE PENELITIAN

Percobaan dilakukan di desa

Katangka kecamatan Bontonompo,

kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Percobaan menggunakan rancangan petak terpisah (split plot) dengan petak utama adalah tingkat takaran pemupukan urea yaitu 100, 200, 300, dan 400 kg urea/ha, sedangkan anak petak adalah konsentrasi pyraclostrobin sebesar 0, 300, dan 400 ml/ha atau 0, 1, dan 1,5 ml/l. Percobaan diulang sebanyak tiga kali, sehingga jumlah kombinasi perlakuan adalah 36 kombinasi perlakuan (Tabel 1). Satu kombinasi dilakukan pada petak percobaan seluas 7,5 x 8 m. Varietas jagung yang ditanam adalah Pionneer 21 dengan jarak tanam 75 cm x 20 cm. Pemupukan dilakukan pada saat tanaman berumur 7 – 10 hari setelah tanam (hst) dengan takaran pupuk adalah 30% dari takaran perlakuan, 100 kg SP36/ha,

dan 50 kg KCl/ha, sedangkan pemupukan

kedua dilakukan pada saat tanaman

berumur 40 – 45 hst dengan takaran pupuk urea 70% dari takaran perlakuan dan 50 kg KCl/ha.

Data yang dikumpulkan adalah hasil analisis tanah sebelum perlakuan, tinggi tanaman dan diameter batang saat fase berbunga (VT), panjang dan lebar daun, tinggi tongkol, nilai klorofil meter saat V10, VT dan R4, intensitas kehijauan daun saat panjang dan diameter tongkol, jumlah baris, jumlah biji/tongkol, kadar air biji saat panen, bobot 100 biji, serta rendemen biji.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis fisik dan kimia tanah terlihat bahwa lahan percobaan memiliki tekstur tanah lempung berdebu, dengan pH tanah agak masam, dan kandungan nitogen (N), fosfor (P) dan kalium (K) tanah tergolong rendah. Lahan percobaan tersebut sangat baik untuk percobaan pengelolaan pupuk khususnya nitrogen, karena tanaman akan tanggap dengan pemberian nitrogen (Tabel 2). Pada saat percobaan tidak ada hujan.

Berdasarkan hasil analisis statistik (Tabel 3 dan 4) menunjukan bahwa interaksi antar pemberian pupuk (nitrogen) dengan pyraclostrobin tidak berpengaruh

nyata terhadap pertumbuhan jagung.

Pemberian pupuk urea berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, klorofil daun, panjang dan lebar daun, jumlah daun hijau pada saat fase R4, panjang dan dimeter tongkol serta hasil,

sedangkan pemberian pyraclostrobin

(3)

265 Seminar Nasional Serealia 2011

Tabel 1. Kombinasi perlakuan takaran pupuk urea dengan Pyraclostrobin

No. Urea (kg/ha) SP36 (kg/ha) KCl (kg/ha) Carbio (ml/ha) atau

1 400 150 100 0

2 400 150 100 300

3 400 150 100 400

4 300 150 100 0

5 300 150 100 300

6 300 150 100 400

7 200 150 100 0

8 200 150 100 300

9 200 150 100 400

10 100 150 100 0

11 100 150 100 300

12 100 150 100 400

Tabel 2. Analisis fisik dan kimia tanah sebelum penelitian

Macam penetapan Nilai penetapan

Tektur tanah: Lempung berdebu

Liat (%) 13

Debu (%) 76

Pasir (%) 11

pH air (1:2,5) 5,52

pH KCl (1:2,5) 4,89

C-Organik 1,46

Nitrogen total (%) 0,10

C/N

P Bray I (ppm) 5,88

Kation dapat tukar ( me/100 g)

K 0,26

Ca 33,22

Mg 11,69

Na 0,50

Al-dd (me/100 g) 0

(4)

266 Roy Efendi, Suwarti dan Zubachtirodin : Efektifitas Pyraclostrobin pada Tingkat Takaran Pemupukan Nitrogen terhadap Produksi Jagung

Tabel 3. Analisis varian pada varaibel klorofil daun (SPAD VT) dan intensitas kehijauan daun saat berbunga jantan (BWD VT), tinggi tanaman (TT), tinggi kedudukan tongkol (TTkl), panjang daun (PD), lebar daun (LD), luas daun (LsDn), serta klorofil daun saat fase R4 (SPAD R4)

Sumber keragaman db SPAD VT BWD VT TT TTkl PD LD LsDn SPAD R4

Ulangan 2 1.5912 0.0039 237.0773 145.4358 7.0942 0.3704 3215.54753 8.8204

Nitrogen/urea (N) 3 216.8815** 2.2339 189.6103* 62.8515 56.2328* 0.4301* 8684.16068 484.1338**

galat (N) 6 5.7370 0.0495 95.8453 71.1106 15.5472 0.2306 3140.51214 8.7925

Pyraclostrobin (C) 2 23.6275** 0.1496 3.9409 7.3535 8.5096 0.3287 3029.33403 3.7752

N*C 6 2.6603 0.0202 42.5745 35.6164 7.7702 0.0281 436.96324 8.1110

Kontras

N1C0 vs N1C1 N1C2 1 0.1250 0.0709 110.8064 21.1467 22.9842 0.0672 2409.5682 5.3138

N1C1 vs N1C2 1 7.6614 0.0004 0.9126 0.0048 0.9126 0.1944 1145.9544 2.0184

N2C0 vs N2C1 N2C2 1 0.3785 0.0265 35.1681 26.3054 0.1250 0.0383 192.5376 9.1592

N2C1 vs N2C2 1 12.2338 0.0542 0.0417 13.8017 31.8321 0.1634 4084.6504 0.1233

N3C0 vs N3C1 N3C2 1 16.5504* 0.1105 35.1961 37.0374 2.5840 0.0854 46.4648 0.3901

N3C1 vs N3C2 1 4.8241 0.0228 3.3600 8.5443 1.6643 0.2646 508.2081 14.3222

N4C0 vs N4C1 N4C2 1 3.0422 0.0002 51.1735 87.3401 1.4849 0.0020 19.8240 21.6921

N4C1 vs N4C2 1 8.4017 0.1350 26.6704 34.2248 2.0534 0.0104 273.2400 3.1974

Galat total 16 2.7443 0.0499 48.7013 43.3023 6.7322 0.1307 1451.4811 4.4922

Koefesien Keragaman (%) 3.2837 5.5495 3.5351 6.4221 3.1051 3.8326 6.4342 4.4127 Keterangan: N1 = 100 kg urea/ha, N2 = 200 kg urea/ha, N3 = 300 kg urea/ha, N4 = 400 kg urea/ha, C0 = tanpa Pyraclostrobin, C1 = 300

ml Pyraclostrobin/ha, C2 = 400 ml Pyraclostrobin/ha, *nyata pada taraf 0,05 dan **nyata pada taraf 0,01

Berdasarkan analisis kontras pada Tabel 3 dan 4 menunjukan bahwa

pemberian pyraclostrobin hanya

berpengaruh nyata terhadap klorofil daun, jumlah daun, dan produksi jagung pada takaran pemberian pupuk urea sebesar 300 kg/ha dan tidak berpengaruh nyata pada takaran pupuk urea rendah yaitu 100 dan 200 kg urea/ha serta takaran pupuk urea tinggi yaitu >400 kg urea/ha. Hal ini

menunjukan bahwa pemberian

pyraclostrobin hanya efektif pada kondisi pemberian pupuk urea dengan takaran optimum (300 kg/ha), namun pemberian pyraclostrobin menjadi tidak efektif bila pada kondisi tanaman kekurangan atau kelebihan pupuk urea.

Aplikasi pyraclostrobin dengan

konsentrasi 300 – 400 ml/ha dan takaran

pupuk urea 300 kg/ha dapat

mempertahankan klorofil daun saat

berbunga (VT) dan jumlah daun lebih besar dibanding tanpa aplikasi pyraclostrobin (Tabel 5). Hal ini menunjukan bahwa pyaraclostrobin dengan kandungan ZPT

dapat mempertahankan klorofil daun lebih lama dan memperlambat penuaan daun,

sehingga proses fotosintesis dapat

berlangsung lebih lama. Menurut Jabs et al. (2002), bahan aktif pyraclostrobin berperan sebagai anti oksidan dan anti senescence sehingga dapat mempertahankan daun tetap hijau.

Pengaruh positif pyraclostrobin

terhadap klorofil dan jumlah daun

berdampak pada hasil yang diperoleh menjadi lebih besar dibanding tanpa pyraclostrobin pada pemupukan urea 300 kg/ha (Tabel 5). Hasil penelitian Shekoofah and Emam (2008) menunjukan bahwa aplikasi ZPT pada tanaman jagung dapat meningkatkan produksi terutama pada musim kering.

Pengaruh aplikasi pyraclostrobin pada pemberian pupuk urea dengan takaran 100 – 400 kg/ha tidak berpengaruh nyata terhadap intensitas hijau daun (BWD),

pertumbuhan daun (Tabel 6), tinggi

(5)

267 Seminar Nasional Serealia 2011

Tabel 4. Analisis varian pada variabel intensitas kehijauan daun saat fase R4 (BWD R4), jumlah daun (Jml Dn), panjang tongkol (PjgTkl), diameter tongkol (Dm Tkl), bobot 500 biji (Bbt 500 Bj), rendemen biji (Rdmn), index panen (HI), dan hasil

Sumber keragaman db BWD R4 Jml Dn PjgTkl Dm Tkl Bbt 500 Bj Rndmn HI Hasil

Ulangan 2 0,1642 0,1307 0,4592 0,0018 30,5211 0,0011 0,0034 0,1073

Nitrogen/urea (N) 3 4,1195** 5,4363** 5,7570** 0,0845** 986,1454** 0,0009 0,0105** 7,9045**

galat (N) 6 0,0899 0,3088 0,6708 0,0302 416,7019 0,0008 0,0019 0,2384

Pyraclostrobin (C) 2 0,1086 1,1926** 1,5551 0,0535* 62,5936 0,0011 0,0047 1,5066**

C*P 6 0,0579 0,1277 0,2359 0,0129 69,1055 0,0007 0,0032 0,0485

Kontras

N1C0 vs N1C1 N1C2 1 0,0193 0,0648 1,9273 0,0968* 17,8006 0,0001 0,0002 0,5270

N1C1 vs N1C2 1 0,0020 0,1944 0,2282 0,0003 35,0417 0,0000 0,0001 0,0024

N2C0 vs N2C1 N2C2 1 0,0896 0,3281 0,0006 0,0018 2,4939 0,0053 0,0027 0,5101

N2C1 vs N2C2 1 0,0140 0,0542 0,1121 0,0294 22,8150 0,0000 0,0024 0.1380

N3C0 vs N3C1 N3C2 1 0,0098 1,2907* 0,6309 0,0139 226,1356 0,0003 0,0000 1,5371**

N3C1 vs N3C2 1 0,2646 0,1176 0,0204 0,0001 6,4067 0,0000 0,0003 0,0150

N4C0 vs N4C1 N4C2 1 0,1549 1,0129* 1,4965 0,0025 38,7200 0,0006 0,0162 0,5583

N4C1 vs N4C2 1 0,0104 0,0888 0,1094 0,0400 190,4067 0,0001 0,0067 0,0122

Galat total 16 0,0551 0,1496 0,5170 0,0120 100,4829 0,0006 0,0013 0,1307

Koefesien Keragaman (%) 6,2384 3,4955 4,2901 2,1330 5,2778 3,2326 9,2665 4,0994 Keterangan: N1 = 100 kg urea/ha, N2 = 200 kg urea/ha, N3 = 300 kg urea/ha, N4 = 400 kg urea/ha, C0 = tanpa Pyraclostrobin, C1 = 300 ml

Pyraclostrobin/ha, C2 = 400 ml Pyraclostrobin/ha, *nyata pada taraf 0,05 dan **nyata pada taraf 0,01

Tabel 5. Efektifitas pyraclostrobin dengan beberapa tingkat takaran pemupukan 300 kg urea/ha terhadap klorofil daun saat VT (fase pembungaan), jumlah daun hijau, dan hasil

Urea (kg/ha)

Pyraclostrobin (ml/ha) Klorofil daun saat VT (unit) Jumlah daun (daun) Hasil (t/ha)

100

0 44,82 tn 10,17 tn 8,45 tn

300 43,94 tn 10,17 tn 8,98 t tn

400 46,20 tn 10,53 tn 8,94 t tn

200

0 47,92 tn 10,41 tn 8,60 t tn

300 49,56 tn 10,91 tn 8,96 t tn

400 49,41 tn 10,72 tn 9,26 t tn

300

0 52,90 b 10,77 b 9,38 b

300 54,88 a 11,33 a 10,21a

400 55,68 a 11,61 a 10,31a

400

0 54,54 tn 11,61 b 10,44 t tn

300 54,59 tn 12,20 a 10,92 t tn

400 55,96 tn 12,44 a 11,01 t tn

(6)

268 Roy Efendi, Suwarti dan Zubachtirodin : Efektifitas Pyraclostrobin pada Tingkat Takaran Pemupukan Nitrogen terhadap Produksi Jagung

Tabel 6. Pengaruh aplikasi pyraclostrobin pada beberapa tingkat takaran pupuk urea terhadap intensitas warna hijau daun saat fase V10 dan R4 (BWD VT 10 dan BWD R4), klorofil daun saat klorofil daun saat fase V10 dan R4 (SPAD V10 dan SPAD R4), panjang daun (PD), lebar daun (LD), dan luas daun (LsDn)

Urea

Keterangan: tn = tidak nyata pada kolom yang sama pada taraf 0.05

Tabel 7. Pengaruh aplikasi pyraclostrobin pada beberapa tingkat takaran pupuk urea terhadap tinggi tanaman (TT), tinggi kedudukan tongkol (TTkl), panjang tongkol (PjgTkl), diameter tongkol (DmTkl), indeks panen (HI), rendemen biji (Rdmn) dan bobot 500 biji Urea

Keterangan: tn = tidak nyata pada kolom yang sama pada taraf 0.05

Hasil analisis ekonomi menunjukan bahwa penggunaan pyraclostrobin 400 ml/ha pada tanaman jagung dengan menggunakan varietas Pioneer 21 dapat meningkatkan

pendapatan petani sebesar 13,9%

dibanding tanpa menggunakan

pyraclostrobin. Produksi dan keuntungan

petani menjadi lebih besar dengan

pemberian pyraclostrobin 400 ml/ha

dengan produksi jagung 10,31 t/ha dengan keuntungan Rp. 11.840.700 lebih besar dibanding tanpa pemberian pyraclostrobin dengan produksi jagung hanya 9,38 t/ha

(7)

269 Seminar Nasional Serealia 2011

Tabel 8. Analisis ekonomi penggunaan pyraclostrobin dan pupuk urea 300 kg/ha pada budidaya jagung Pioneer 21

Kegiatan HOK

Tanpa pyraclostrob

in

pyraclostrobin 300 ml/ha

pyraclostrobin 400 ml/ha

…………..Biaya/pendapatan Rp. …………. A. Biaya tenaga kerja

Pengolahan Tanah dan pembuatan alur (Sewa)

800.000 800.000 800.000

Perbaikan alur 4 120.000 120.000 120.000

Tanam 7,05 211.500 211.500 211.500

Pupuk I dan II 21,962 656.700 656.700 656.700

Penyiangan gulma (herbisida) I dan II 1,72 51.600 51.600 51.600

Penyemprotan Carbio (Pyraclostrobin) 1,98 - 59.400 59.400

Penyiraman (10x siram) 4 1.200.000 1.200.000 1.200.000

Panen 3,46 103.800 103.800 103.800

Penjemuran 9 270.000 270.000 270.000

Pemipilan (sewa) @Rp 100/kg 938.330 1.021.000 1.031.000

Total biaya tenaga kerja 4.351.930 4.494.000 4.504.000

B. Biaya input kuatitas

Benih P21 (@Rp. 62.000/kg) 16 kg/ha 992.000 992.000 992.000

Urea (@Rp.85.000/50kg) 300

kg/ha

510.000 510.000 510.000

SP36 (@Rp.185.000/50kg) 150

kg/ha

555.000 555.000 555.000

KCl (@Rp.275.000/50kg) 100

kg/ha

550.000 550.000 550.000

Bensin (Rp.100.800/ha) 10 x

siram

1.000.800 1.000.800 1.000.800

Furadan (@Rp.12.500/kg) 15 kg/ha 187.500 187.500 187.500

Herbisida 2l/ha (Gramoxon Rp.55.000/l)

4 l 220.000 220.000 220.000

Carbio/Pyraclostrobin (Rp.65.000/100ml)

- 195.000 260.000

Total biaya input 4.015.300 4.210.300 4.275.300

C. Penerimaan

Hasil (t/ha) 9,38 10,21 10,31

(Rp.2.000/kg) 1.766.600 20.420.000 20.620.000

D. Keuntungan

Penerimaan (C) - (biaya A dan B) 10.399.370 11.715.700 11.840.700

KESIMPULAN

1. Aplikasi pyraclostrobin dengan

konsentrasi 300 – 400 m/ha hanya efektif bila disertai dengan pemberian pupuk urea dengan takaran optimum yaitu 300 kg/ha dan tidak efektif bila pemberian pupuk urea dengan takaran rendah yaitu 100 - 200 kg/ha dan takaran tinggi yaitu >400 kg/ha.

2. Aplikasi pyraclostrobin dengan

konsentrasi 300 – 400 ml/ha dan

takaran pupuk urea 300 kg/ha dapat mempertahankan klorofil daun saat berbunga (VT) dan jumlah daun lebih

besar dibanding tanpa aplikasi

pyraclostrobin sehingga dapat

meningkatkan produksi jagung.

3. Aplikasi pyraclostrobin dapat

meningkatkan penerimaan petani

13,9% dibanding tanpa aplikasi

(8)

270 Roy Efendi, Suwarti dan Zubachtirodin : Efektifitas Pyraclostrobin pada Tingkat Takaran Pemupukan Nitrogen terhadap Produksi Jagung

DAFTAR PUSTAKA

Health Canada. 2011. Proposed Registration Decision: Pyraclostrobin Insignia EG Fungicide, Headline EC Fungicide, Cabrio EG Fungicide.. http://www.hc-

sc.gc.ca/cps-spc/pest/part/consultations/prd200 8-04/index-eng.php. Diakses tgl 9-5-2011.

Jabs T, Pfirmann J, and Scaher F. 2002. Anti-oxidatif and Anti-Senescence Effects of The Strobilurin in Plants: A New Strategy to cope with environmental stress in cereals. In The BCPC

Confrence Pest and Deases.

Proceedings of international

conference held at Brigthon Hilton hotel, UK. 18-21 Nov. 2002.

Khot, R.B., dan N.K. Umrani. 1992. Seed yield and quality parameters of African Tail maize as influence by spasing and

level if nitrogen. Indian

J.Agron.,37:183-184.

Patrik, W.H.Jr., dan K.R. Reddy. 1976. Fate of fertilizer nitrogen in a flooded soil. Soil Sci.Am.Proc 40;678-681.

Sanjeev, K dan A.S.Bangarwa.1997. Yeild and yield components of winter maize (Zea Mays L.) as influenced by plant

density and nitrogen levels.

Agril.Sci.Digest (Kamal), 17;181-184.

Shekoofah A. and Emam Y. 2008. Plant Growth Regulator (ethopon) Alter Maize (zea mays l.) Growth, Water Use And Grain Yield Under Water Stress. Journal of Agronomy 7(1):41-48.

Soedjanaatmadja R.U.M.S. 2008. Peranan Pathogenesis Related (Pr)-Protein Dan Fitohormon Dalam Menjaga Kelangsungan Kehidupan

Tanaman Serta Meningkatkan

Produktivitas Hasil Pertanian.

Syafruddin, S. Saenong, dan Subandi. 2008. Penggunaan Bagan Warna daun untuk efisiensi pemupukan N pada tanaman jagung. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 27 (1):24-31.

Tanaki, J.D., P.G. Patel dan S.D.Tahnki. 1988. Response of hybrid maize (Zea Mays L.) to graded levels of nitrogen,

phosphorus and potash in the

summer season. Gujrat Agril. Univ. Res.J.,14:55-57.

Tangendjaja, B., Y. Yusdja dan N. Ilham. 2002. Analisis Ekonomi Permintaan

Jagung untuk Pakan. Makalah

disampaikan pada Diskusi Nasional Jagung tanggal 4 Juni 2002 di Bogor. Badan Penelitian dan Pengembanga Pertanian, Jakarta.

Xiang-min R., Gui-xian X, Qiang L., Jian-wei P, and Hong-meiZ. Effects of plant

growth regulator on nitrogen

Gambar

Tabel 2. Analisis fisik dan kimia tanah sebelum penelitian
Tabel 3. Analisis varian pada varaibel klorofil daun (SPAD VT) dan intensitas kehijauan daun saat berbunga jantan (BWD VT), tinggi tanaman (TT), tinggi kedudukan tongkol (TTkl), panjang daun (PD), lebar daun (LD), luas daun (LsDn), serta klorofil daun saat fase R4 (SPAD R4)
Tabel 4. Analisis varian pada variabel intensitas kehijauan daun saat fase R4 (BWD R4),  jumlah daun (Jml Dn), panjang tongkol (PjgTkl), diameter tongkol (Dm Tkl), bobot 500 biji (Bbt 500 Bj), rendemen biji (Rdmn), index panen (HI), dan hasil
Tabel 7. Pengaruh aplikasi pyraclostrobin pada beberapa tingkat takaran pupuk urea terhadap tinggi tanaman (TT), tinggi kedudukan tongkol (TTkl), panjang tongkol (PjgTkl), diameter tongkol (DmTkl), indeks panen (HI), rendemen biji (Rdmn) dan bobot 500 biji
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sinjai terkait judul Evaluasi Keterpakaian Koleksi Perpustakaan Keliling Dinas

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Najjar dan Krassimir (2011) yang menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap struktur

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa wartawan Harian Tribun Timur Makassar sepenuhnya memahami Kode Etik Jurnalistik pasal 6 mengenai penyalahgunaan profesi

Penyusunan lembar Kerja Siswa (LKS) dan Lembar Penilaian Siswa (LPS) Penyusunan LKS dan LPS dilakukan peneliti bersama guru bahasa Indonesia. Hasil catatan yang

Penyuluhan hari kedua dengan materi pertama disampaikan oleh Purwadi, S.Pd., M 3G GHQJDQ WHPD ³3ULQVLS-3ULQVLS 3HQGLGLNDQ $QDN 8VLD 'LQL´ 'DODP SHQ\XOXKDQ LQL secara garis

Pada perjanjian yang dikemukakan oleh pemilik modal dan pengelola sewaktu pelaksanaan bagi hasil itu akan dilaksanakan pengelola tidak boleh melakukan kecurangan dan

Dari satu sisi, keharusan menegakkan keadilan menuntut Nabi untuk memberi putusan, tetapi disisi lain, karena mereka sebenarnya bukan menuntut keadilan, maka jika Nabi