di Daerah Aliran Sungai (DAS)
Sirkulasi Hujan
Aliran Air tanah
Muka air tanah
Danau
Sungai
Cara ini dilakukan dengan mengukur serempak untuk lama waktu tertentu dari semua alat penakar dan dijumlahkan seluruhnya.
Digunakan khususnya untuk daerah seragam dengan variasi CH kecil.
Rave=
Di mana :
Rave = curah hujan rata-rata (mm) n = jumlah stasiun pengukuran hujan
R1….Rn = besarnya curah hujan pada masing-masing stasiun (mm)
•
•
Metode Arithmetic Mean
R1 R4
Soal
Suatu DAS terdapat lima stasiun pengamatan curah hujan dengan curah selama 24 jam sebesar 20,5 ;22,5 ; 30 ;dan 32,0 mm. Hitunglah curah hujan DAS tersebut selama 24 jam ?
• Rata-rata terbobot (weighted average), masing-masing stasiun hujan ditentukan luas daerah pengaruhnya berdasarkan poligon yang dibentuk (menggambarkan garis sumbu pada garis-garis penghubung antara dua stasion hujan yang berdekatan).
dimana
R = jumlah curah hujan pada penakar/stasiun di daerah A = Luas area
Ai= Luas area di stasiun
•
•
•
Metode Thiessen
CH Rata-rata = P total
• Metode ini dipakai untuk menentukan hujan rata-rata pada daerah bergunung
dan sebaran stasiun/pos pengamatan yang tidak merata. Peta Isohyet
digambarkan pada peta topografi berdasarkan data curah hujan (interval 10 – 20 mm) pada titik pengamatan di dalam dan sekitar daerah yang dimaksud
• Keterangan :
R = curah hujan rata-rata (mm)
Xn = nilai rerata antara dua garis isohyet
•
• Teori yang menyatakan curah hujan semakin besar seiring kenaikan elevasi, sehingga dapat dibuat diagram mengenai hubungan elevasi titik – titik pengamatan dan curah hujan. Kurva ini (biasanya berbentuk garis lurus) dapat dibuat dengan cara kuadrat terkecil ( Least square method) skala 1/50.000 atau yang lainnya, luas bagian antara garis kontur selang 100 m sampai 200 m dapat diukur.
di mana :
R = curah hujan daerah
A1,A2,...An = luas bagian-bagian antara garis-garis isohyet
R1,R2,...Rn = curah hujan rata-rata pada bagian-bagian A1, A2,...An
•
Cara ini dapat digunakan jika hubungan antara curah hujan dan elevasi daerah bersangkutan dapat dinyatakan dengan sebuah persamaan linier, curah hujan pada elevasi, didaerah itu kira – kira dinyatakan dengan persamaan berikut :
Ri = a + b.hi Dimana
Ri = Curah Hujan di wilayah a = Batas a
b = Batas b
hi = Elevasi di wilayah
•
• hipsometrik menggambarkan distribusi elevasi melintang
suatu daerah dari sebuah drainage basin atau sub drainage basin pada suatu daerah. Kurva ini dibuat dengan pengeplotan perbandingan ketinggian dan luas drainage atau sub drainage basin suatu daerah dari peta topografi.
Dimana:
Ar = Luas cekungan di sebelah kanan dari tubuh aliran sungai
At = Luas total dari cekungan sungai
Jika nilai AF = 50 maka daerah tersebut relatif stabil
•
•
• Merupakan penyederhanaan dari cara isohyets. Garis – garis potong (biasanya dengan jarak 2 – 5 km) berupa kotak digambar pada peta isohyets. Curah hujan pada titik perpotongan dihitung dari perbandingan jarak titik ke garis – garis isohyets yang terdekat. Rata – rata jarak curah hujan titik – titik perpotongan di ambil sebagai curah hujan daerah. Ketelitian cara ini agak kurang apabila dibandingkan dengan isohyet.