PENGARUH 2,4-D DAN FREKUENSI
SUBKULTUR TERHADAP PERUBAHAN GENETIK KULTUR
APIKAL BUD KELAPA SAWIT (
Elaeis guineensis
Jacq.) PADA
MEDIA MS.
SKRIPSI
ELVA NURIZA BAYZURA
090805001
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGARUH 2,4-D DAN FREKUENSI
SUBKULTUR TERHADAP PERUBAHAN GENETIK KULTUR
APIKAL BUD KELAPA SAWIT (
Elaeis guineensis
Jacq.) PADA
MEDIA MS.
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains
ELVA NURIZA BAYZURA
090805001
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : Pengaruh 2,4-D dan Frekuensi Subkultur
Terhadap Perubahan Genetik Kultur Apikal Bud Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada Media MS
Kategori : Skripsi
Nama : Elva Nuriza Bayzura
Nomor Induk Mahasiswa : 090805001
Program Studi : Sarjana (S1) Biologi
Departemen : Biologi
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara
Diluluskan di Medan, Juli 2014
Komisi Pembimbing :
Pembimbing 2, Pembimbing 1,
Dr. Saleha Hannum, M.Si. Dr. Suci Rahayu, M.Si. NIP. 197108312000122001 NIP. 196506291992032002
Disetujui Oleh
Departemen Biologi FMIPA USU Ketua,
PERNYATAAN
PENGARUH 2,4-D DAN FREKUENSI
SUBKULTUR TERHADAP PERUBAHAN GENETIK KULTUR
APIKAL BUD KELAPA SAWIT (
Elaeis guineensis
Jacq.) PADA
MEDIA MS.
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juli 2014
PENGHARGAAN
Puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh 2,4-D dan Frekuensi Subkultur
Terhadap Perubahan Genetik Kultur Apikal Bud Kelapa Sawit (Elaeis
guineensis Jacq.) pada Media MS.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Suci Rahayu, M.Si selaku dosen pembimbing I, Ibu Dr. Saleha Hannum, M.Sc., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta waktu dan perhatiannya kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dr. Nursahara Pasaribu, M.Sc. selaku Ketua Departemen Biologi FMIPA USU dan dosen penguji I serta Ibu Dra. Emita Sabri, M.Si selaku dosen penguji II, dan Ibu Prof. Dr. Retno Widhiastuty, MS, selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberi saran serta motivasi demi penyempurnaan skripsi ini. Terima kasih kepada Bang Endra Raswin, Kak Roslina Ginting, Ibu Nurhasni Muluk, Ibu Mizarwati, S.Si, terima kasih atas kesabaran dan kabaikannya dalam membantu penulis selama masa pendidikan di Departemen Biologi.
Ucapan terima kasih tak terhingga penulis sampaikan kepada Ayahanda tercinta, Zulhamid, Ibunda tersayang, Rabiah, S.Pd, atas segala materi, doa, cinta, dukungan, dan doa kepada penulis. Untuk saudara-saudara tersayang, Abangda Jeffrey Afriandi, SH, S.Pd, adinda Muhammad Adrian Nouval, terima kasih atas kehangatan, cinta, canda tawa dan motivasi yang tiada henti.
Selanjutnya ucapan terima kasih penulis kepada teman seperjuangan, Imam, Shofy, dan Novi, semoga kerja keras kita selama ini memberi arti dalam hidup kita, terima kasih penulis ucapkan kepada abangda Mahdi Ansory Harahap yang telah memberikan semangat dan dukungan yang tak henti-hentinya kepada penulis, untuk sahabatku Icha, Ulan, Nisa, Siska, Sepwin, Zulfan, Bobby, Zubeir terima kasih atas persahabatan yang indah ini, teman-teman di Laboratorium Kultur Jaringan, Nora, Ima, Suma, Ririn dan Inur terima kasih atas ilmu dan hari-hari yang menyenangkan di Lab. Kepada Sahabat-sahabat angkatan 2009, Aan, Rita, Essy, Putri, Willy, Riris, Popo, Afni, Nurul, Hema, Rachmi, Zuwanna, Eryna, Dila, Anderson, Astri, Febrin, Agus, Febri, Grace, Hotman, Yeni, Bertua, Fika, Venny, Jessica, Julie, Rissa, Fivin, Yully, Sabeth, Hans, Mona, Laura, Frisi, Ledy, Rencina, Sylvia, Raymond, Boy, Uba, Sahat, dan kepada abang dan kakak angkatan 2006, 2007, 2008 dan adik-adik angkatan 2010, 2011 dan 2012, terima kasih telah mengisi hari-hari penulis dengan kebersamaan dan mengajarkan penulis untuk saling mengerti dan memahami. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
PENGARUH 2,4-D DAN FREKUENSI
SUBKULTUR TERHADAP PERUBAHAN GENETIK KULTUR
APIKAL BUD KELAPA SAWIT (
Elaeis guineensis
Jacq.) PADA
MEDIA MS.
ABSTRAK
Penelitian mengenai pengaruh 2,4-D dan frekuensi subkultur terhadap perubahan genetik kultur apikal bud kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada media MS telah dilakukan. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktorial yaitu faktor konsentrasi Asam 2,4-diklorofenoksi asetat (2,4-D) dengan taraf 0, 110, 120, dan 130 mg/L dan perlakuan subkultur dengan frekuensi 3, 4 dan 5 bulan. Hasil analisis menunjukkan kalus pertama kali tumbuh pada perlakuan 130 mg/L 2,4-D. Warna kalus yang terbentuk putih kekuningan, putih kecokelatan dan kuning kecokelatan. Berat basah kalus tertinggi pada 120 mg/l 2,4-D + subkultur 5 bulan. Berdasarkan 2 primer RAPD (W-15 dan OPC-08) menunjukkan bahwa konsentrasi 2,4-D yang tinggi dan lamanya subkultur menyebabkan terjadinya perubahan genetik kalus apikal bud kelapa sawit.
THE EFFECT OF 2,4-D AND SUBCULTURE FREQUENCY ON
THE GENETIC CHANGES ON THE APICAL BUD OF OIL
PALM (
Elaeis guineensis
Jacq.) IN THE MS MEDIUM.
ABSTRACT
The study of the effect of 2,4-D and subculture frequency on the genetic changes on the apical bud of oil palm in the MS medium has been carried out.The research method was designed according to Completely Randomized Design (CRD) with two factors which were four levels of 2,4-D concentration (0, 110, 120 and 130 mg/l) and three levels of subculture frequency (3, 4 and 5 months). The statistical analysis showed the fastest callus initiation was in MS medium enriched with 130 mg/l of 2,4-D. The colour of calli were white yellow, white brown and yellow brown. Meanwhile, the best treatment of callus fresh weight found in MS medium containing 120 mg/l of 2,4-D. Based on 2 RAPD primers W-15 and OPC-08 showed that concentration of 2,4-D and subculture frequency gave effect on genetic changes of oil palm.
DAFTAR ISI
Daftra Tabel viii
Daftar Gambar ix
Daftar Lampiran x
Bab 1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Permasalahan 3
1.3. Tujuan Penelitian 3
1.4. Hipotesis 3
1.5. Manfaat Penelitian 3
Bab 2. Tinjauan Pustaka
2.1. Botani Kelapa Sawit 4
2.2. Teknik Kultur Jaringan 5
2.3. Eksplan 6
2.4. Media Kultur 7
2.5. Zat Pengatur Tumbuh 8
2.5.1. Asam 2,4-Dikhlorophenoxy asetat (2,4-D) 8
2.6. Variasi Somaklonal 9
2.7. RAPD 10
3.4.1. Sterilisasi Alat dan Bahan 13
3.4.2. Pembuatan Media 14
3.4.3. Sterilisasi Eksplan 3.4.4. Induksi Kalus 3.4.5. Pemeliharaan Kultur 3.4.6. Subkultur
3.4.7. Isolasi DNA
3.4.8. Uji Kualitas dan Kuantitas DNA
3.4.9. Analisis Random Amplified Polymorfic DNA
3.4.10. Variabel Pengamatan 3.5. Analisis Data
Bab 4. Hasil dan Pembahasan 4.1. Waktu Terbentuk Kalus 4.2. Warna Kalus
4.3. Berat Basah Kalus 4.4. Analisis RAPD
4.4.1.Kualitas dan Kuantitas DNA 4.4.2. Amplifikasi DNA berdasarkan PCR
Nomor Judul Halaman Tabel
3.1. Bahan-bahan untuk Satu Kali Reaksi PCR 17
4.2. 4.3. 4.4.
Persentase Warna Kalus
Hasil Uji Rata-rata Berat Basah Kalus Apical Bud Kelapa Sawit
Hasil Kualitas dan Kuantitas DNA
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar
3.1. Pola Terjemahan Pita DNA. 18
4.1. Kalus Kelapa Sawit. 19
4.2. Hubungan Rata-rata Waktu Terbentuknya Kalus dengan Perlakuan Zat Pengatur Tumbuh.
20 4.3. Warna Kalus Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq). 22 4.4. Hasil Kualitas DNA Menggunakan Gel Elektroforesis
0,8%.
25 4.5. Profil Pola Pita DNA Kelapa Sawit Hasil RAPD dengan
Primer W-15 dan OPC-08.
26 4.6. Dendogram Kemiripan Genetik Kalus Apical Bud Kelapa
Sawit Berdasarkan Primer W-15 dan OPC-08.
28
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
Lampiran
1. Klon Kelapa Sawit Umur 8 Bulan 35
2. Komposisi Media MS (Murashige & Skoog) 1962 36 3. Data Pengamatan Waktu Terbentuknya Kalus (HST) 37
4. Data Pengamatan Warna Kalus 38
5. Berat Basah Kalus 39