PERANAN DAN KEWAJIBAN MANAJER KANTOR
Maimunah1 Abstract
Managers are people who carry out management activities. In every business organizations, separate managers to ensure overall goals that have been determined by the organization can be realized through the series management activities, both functional and operational. One of the tasks or roles of a manager is to be able to discuss the conflict the one in the organization he leads is every conflict. Can be well equipped and no one is not harmed.
Keywords: Manager, roles and obligations.
Abstrak
Manajer adalah orang yang melaksanakan kegiatan manajemen. Dalam setiap organisasi , para manajer bertugas untuk mematikan bahwa keseluruhan tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi dapat diwujudkan melalui rangkaian kegiatan manajemen, baik yang bersifat operasional dan fungsional. Salah satu tugas atau peran seorang manajer yaitu harus bisa mengatasi konflik yang ada dalam suatu organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap konflik itu dapat diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang merasa dirugikan.
Kata kunci: Manajer, Peran dan Kewajiban.
Pendahuluan
Peranan seorang manajer dalam suatu organisasi itu sangatlah
penting karena keberadaan seorang manajer menjadi motivator bagi
karyawan-karyawannya dan salah satu ujung tombak dari keberhasilan
suatu organisasi. Salah satu tugas atau peran seorang manajer yaitu
harus bisa mengatasi konflik yang ada dalam suatu organisasi yang di
pimpinnya sehingga setiap konflik itu dapat diselesaikan dengan baik
dan tidak ada yang merasa dirugikan. Manajer adalah seseorang yang
bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatannya guna mencapai sasaran suatu organisasi. Posisi
manajermenjadi sangat krusial bila direktur atau deputy dan
diharapkan mempunyai peranan dalam meningkatkan serta menjaga
keseimbangan dalam suatu organisasi. Seorang manajer dalam
melakukan tugasnya menjamin ketersediaan, keakuratan, ketepatan
dan keamanan informasi serta pengaturan organisasi yang baik serta
dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi,
sekaligus meningkatkan eksistensi organisasi di tengah-tengah
lingkungannya. Keberhasilan menjalankan tugas ini mensyaratkan
manajer mempunyai kemampuan multi disiplin, seperti dalam bidang:
teknologi, bisnis, manajemen serta kepemimpinan.
Menjadi seorang manajer memang bukan perkara mudah, perlu
bertahun-tahun pengalaman dan jam terbang serta bidang keilmuan
yang mencukupi yang bisa menjadikan ia pantas disebut dan diangkat
menjadi seorang manajer. Seorang manajer harus mampu untuk
mengatasi masalah dan mampu untuk meramalkan kejadian yang akan
terjadi bila sebuah keputusan diambil, namun tidak semua manajer itu
bekerja selayaknya seorang manajer, ada manajer yang hanya bisa
menyuruh-nyuruh dan tidak mau dikoreksi apabila dia salah dan tidak
mau di kritik padahal pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau
mendengarkan keluhan dari bawahannya. Untuk itu artikel ini akan
dan c) Kewajiban Seorang Manajer dalam Kantor, dengan tujuan; a)
Agar mengetahui apa itu manajer, b) Agar mengetahui peran dari
seorang manajer, dan c) Agar mengetahui kewajiban dari seorang
manajer dalam kantor.
Pembahasan
Pengertian Manajer
Manajer adalah orang yang menjadi tampuk pimpinan suatu
jabatan tertentu dari suatu organisasi untuk membuat keputusan
dan mengelola para bawahannya agar menjalankan suatu tugas
tertentu yang tujuan akhirnya adalah mencapai tujuan organisasi
atau perusahaan. Sedangkan pengertian manajer menurut Robbins
adalah seorang yang bekerja dengan dan melalui orang lain dengan
mengordinasikan kegiatan – kegiatan pekerjaan mereka guna
mencapai sasaran organisasi. 2
Tugas utama setiap manajer apapun itu sifat, bentuk, dan tujuan
dari organisasi yang dipimpinnya adalah untuk memimpin. Sukses
atau tidaknya suatu organisasi tentu akan sangat bergantung pada
kemampuan manajer itu sendiri untuk membuat suatu keputusan
yang terbaik menurutnya dan untuk mengelola para bawahannya
agar bekerja sesuai rencana yang telah dibuatnya. Oleh karena itu
manajer dalam memimpin membutuhkan daya untuk memimpin.3
2 Misbach Nurul Fauzi, “Manajer Yang Mampu Mencapai Tujuan Perusahaan”. Fakultas Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung , hlm. 3.
Seorang manajer harus mampu menggerakkan para bawahannya.
Diantaranya ada tiga sebab seseorang dapat menggerakkan orang
lain: a.) Faktor Influence (Pengaruh) Orang – orang yang terlibat dalam
organisasi mau memberikan respon atau atau menuruti pimpinannya
karena pemimpin itu memiliki pengaruh. Pengaruh itu sendiri dapat
berupa perintah, nasehat, saran dan sebagainya. Pimpinan harus bisa
dipandan sebagai orang yang berpengaruh oleh bawahannya. Oleh
karena itu, pemimpin harus bisa mempresentasikan dirinya sebagai
orang yang berpengaruh di hadapan bawahannya. b.) Faktor Authority
(Kekuasaan) Orang organisasi akan mengikuti atau menuruti
pimpinannya karena adanya landasan kekuatan atau kekuasaan dari
seorang pimpinan. Misalnya struktur organisasi yang menjelaskan
wewenang dari pimpinan sampai para karyawan. Sehingga para
bawahan akan mengerti wewenang dan kekuasaan pimpinan. Dengan
mengatahui demikian, para bawahan akan mengetahui posisi dirinya
sendiri dalam suatu oranisasi. c.) Faktor Power (Kekuatan dalam
Dirinya) Orang mengikuti atau merespon atau pemimpin atau orang
yang berpengaruh dan memiliki jabatan atau landasan untuk
mempengaruhi orang lain. Sedikitnya ada empat hal yang perlu
diperhatikan pimpinan dalam menggerakkan atau mempengaruhi
orang lain, yaitu: 1.) Coercive power (kekuatan memaksa) Pemimpin
harus bisa memaksa bawahannya untuk mengerjakan apa yang telah
ia rencanakan. Sesekali pemimpin harus memberikan hukuman apabila
karena itu pemimpin harus tegas dalam memaksa suatu pencapaian
para bawahannya. Jika para bawahan telah mengetahui bahwa
pimpinannya adalah seorang yang tegas maka tentu mereka takut
untuk melakukan suatu pelanggaran dan akan bekerja sesuai harapan
pimpinan. 2.) Reward power (kekuatan memberikan ganjaran) Sebagai
seorang pemimpin atau manajer harus dapat memberi ganjaran bila
ada bawahannya yang mengagumkan dalam hal pekerjaannya.
Dengan memberikan ganjaran tersebut, karyawan akan senang dan
akan lebih semangat dalam bekerja. Ganjaran yang bagus akan
membuat karyawan berlomba – lomba dalam kualitas dan kuantitas
pekerjaannya. 3.) Legitimate Power (kekuatan berdasarkan legitimasi)
Sebagai manajer, tanamkan pula bahwa apa yang dilakukannya adalah
sah atau menurut legitimasi. Buat para karyawan menerima apa yang
dilakukan si manajer dengan begitu mereka akan segan kepada
manajer. Tentunya jika ingin para karyawan menerima apa segala apa
yang dilakukan manajer, seorang manajer harus berbuat sesuatu
sesuai norma dan atau hak dan kewajiban atau wewenang pimpinan.
4.) Expert Power (kekuatan berdasarkan keahlian) Manajer harus
memiliki berbagai keahlian dalam pekerjaan para bawahannya. Hal ini
dapat menjadikan manajer sebagai pembimbing para karyawannya.
Sehingga para karyawan dapat menjadi lebih baik dalam pekerjaannya.
Juga dapat meningkatkan komunikasi antar karyawan dengan manajer
Istilah peran dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia”
mempunyai arti pemain sandiwara (film), tukang lawak pada
permainan makyong, perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki
oleh orang yang berkedudukan di masyarakat. Menurut Abu Ahmadi
peran adalah suatu kompleks pengharapan manusia terhadap
caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu
yang berdasarkan status dan fungsi sosialnya.
Pengertian peran menurut Soerjono Soekanto,4 yaitu peran
merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya,
maka ia menjalankan suatu peranan.
Hakekatnya peran juga dapat dirumuskan sebagai suatu
rangkaian perilaku tertentu yang ditimbulkan oleh suatu jabatan
tertentu. Kepribadian seseorang juga mempengaruhi bagaimana
peran itu harus dijalankan.
Dari beberapa pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa
peran adalah suatu sikap atau perilaku yang diharapkan oleh
banyak orang atau sekelompok orang terhadap seseorang yang
memiliki status atau kedudukan tertentu. Berdasarkan hal-hal diatas
dapat diartikan bahwa apabila dihubungkan dengan dinas
perhubungan, peran tidak berarti sebagai hak dan kewajiban
4 Wina Prinda Hapsari, Tugas dan Peran Seorang Manajer di Sebuah Perusaaan
individu, melainkan merupakan tugas dan wewenang dinas
perhubungan.
Peran Seorang Manajer dalam Kantor
Henry Mintzberg telah melakukan suatu pengamatan atas
beberapa manajer didasarkan pada kegiatan sehari – harinya.
Kesimpulan yang didapatkan Mintzberg bahjwa seorang manajer
melakukan peran – peran yang dapat dibagi menjadi tiga kelompok. 5
1.) Peran interpersonal (Interpersonal role) Dalam hubungan
interpersonal terdapat tiga peran pemimpin yang muncul secara
langsung dari otoritas formal yang dimiliki pemimpin dan mencakup
hubungan interpersonal dasar, yaitu : a.) Peran sebagai yang dituakan
(Figurehead role) Karena posisinya sebagai pemimpin suatu unit
organisasi, pemimpin harus melaksanakan tugas-tugas seremonial
seperti menyambut tamu penting, menghadiri pernikahan anak
buahnya, atau menjamu makan siang pelanggan atau kolega.
Kegiatan yang terkait dengan peran interpersonal sering bersifat rutin
tanpa adanya komunikasi ataupun keputusan. b.) Peran sebagai
pemimpin (Leader role) Seorang pemimpin bertanggungjawab atas
hasil kerja orang-orang dalam unit organisasi yang dipimpinnya.
Kegiatan yang terkait dengan itu berhubungan dengan kepemimpinan
secara langsung dan tidak langsung. Yang berkaitan dengan
kepemimpinan secara langsung antara lain menyangkut rekrutmen dan
training bagi stafnya. Sedang yang berkaitan secara tidak langsung,
seorang pemimpin harus memberi motivasi dan mendorong anak
buahnya. Pengaruh pemimpin jelas terlihat pada perannya dalam
memimpin. Otoritas formal memberi seorang pemimpin kekuasaan
potensial yang besar, tetapi kepemimpinanlah yang menentukan
sejauh mana potensi tersebut dapat direalisasikan. c.) Peran sebagai
penghubung (Laision role) Pemimpin menjalin kontak di luar rantai
komando vertikal. Pemimpin menumbuhkan dan memelihara kontak
biasanya dalam rangka mencari informasi, akibatnya peran sebagai
penghubung sering secara khusus diperuntukkan bagi pengembangan
sistem informasi eksternalnya sendiri yang bersifat informal, privatm
verbal, tetapi efektif. 2.) Peran Informasional (Informational Role)
Dikarenakan kontak interpersonalnya, baik dengan anak buah maupun
dengan jaringan kontaknya yang lain, seorang pemimpin muncul
sebagai pusat syaraf bagi unit organisasinya. Pemimpin bisa saja tidak
tahu segala hal, tapi setidaknya tahu lebih banyak daripada stafnya.
Pemrosesan informasi merupakan bagian utama dari tugas seorang
pemimpin. Informasi tersebut terdiri dari: a.) Peran sebagai monitor
(Monitor role) Sebagai yang memonitor, seorang pemimpin secara
terus menerus memonitor lingkungannya untuk memperoleh informasi.
Informasi tersebut dapat berupa gosip, kassus, dan spekulasi yang
masih membutuhkan konfirmasi dan verifikasi lebih lanjut. b.) Peran
sebagai disseminator (Disseminator role) Sebagian besar informasi
didistribusikan kepada anak buah yang membutuhkan. Di samping itu
ketika anak buah tidak bisa saling kontak dengan mudah, pemimpinlah
yang kadang-kadan harus meneruskan informasi dari anak buah satu
kepada lain. c.) Peran sebagai juru bicara (Spokesman Role) Sebagai
juru seorang pemimpin mempunyai hak untuk menyampaikan
informasi yang dimilikinya ke orang di luar unit organisasinya. 3.)
Peran Pengambilan Keputusan (Decisional Role) Informasi yang
diperoleh pemimpin bukanlah tujuan akhir, tetapi merupakan masukan
dasar bagi pengambilan keputusan. Berkaitan dengan peran pemimpin
sebagai pengambil keputusan, terdapat empat peran pemimpin, yaitu
terdiri dari: a.) Peran sebagai wirausaha (Entrepreneur Role) Pemimpin
harus berupaya untuk selalu memperbaiki kinerja unitnya dan
beradaptasi dengan perubahan lingkungan dimana organisasi tersebut
eksis. Pemimpin juga harus mencari ide baru dan berupaya
menerapkan ide tersebut jika dianggap baik bagi perkembangan
organisasi yang dipimpin. b.) Peran sebagai pengendali gangguan
(Disturbance handler role) Pemimpin harus bisa sukarela sebagai agen
pembaharuan, sementara di pihak lain peran sebagai pengendali
gangguan memotret keharusan pemimpin untuk merespon tekanan
yang dihadapi organisasinya. Di sini perubahan merupakan sesuatu di
luar kendali pemimpin. Dia harus bertindak karena adanya situasi yang
kuat sehingga tidak dapat diabaikan. c.) Peran sebagai pengalokasi
sumberdaya (Resource allocator role) Disini terletak tanggung jawab
Pemimpin juga bertugas untuk mendesain struktur organisasi, pola
hubungan formal, pembagian kerja, dan koordinasi dalam unit yang
dipimpin. d.) Peran sebagai negosiator (Negiotiator role) Negoisasi
merupakan “way of life” dari seorang pemimpin yang canggih.
Negoisasi merupakan kewajiban seorang pemimpin, mungkin rutin,
tetapi tidak boleh dihindari. Negoisasi merupakan bagian integral tugas
pemimpin, karena hanya dia yang memiliki otoritas untuk bisa
memberikan komitmen sumberdaya organisasi.
Kewajiban Seorang Manajer dalam Kantor
Kewajiban seorang manajer dalam sebuah organisasi atau
perusahaan yaitu : 1) memimpin organisasi/ perusahaan., 2)
mengendalikan dan mengatur organisasi/perusahaan., 3) membangun
kepercayaan antar karyawan., 4) mengembangkan kualitas
organisasi/perusahaan., 5) mengevaluasi aktivitas
organisasi/perusahaan., 6) menjadi problem solver bagi permasalahan
organisasi/perusahaan., 7) mencapai tujuan organisasi/perusahaan
bersama dengan para karyawan yang dipimpin ., 8) bertanggung jawab
terhadap proses manajemen secara keseluruhan. 6. Jadi kesimpulannya
tugas atau kewajiban manajer dalam organisasi/perusahaan yaitu
untuk memastikan mewujudkan agar tujuan organisasi itu bisa tercapai
secara efektif dan efisien dengan menggunakan kegiatan manajemen
secara fungsional dan operasional.
Kesimpulan
Manajer adalah seorang yang bertugas untuk mengelola para
karyawan dan atau para bawahan untuk mengerjakan suatu pekerjaan
kantor untuk mencapai suatu cita – cita perusahaan. Manajer dalam
pekerjaannya sangat berhubungan dengan orang – orang, oleh karena
itu, mereka sangat membutuhkan kekuatan para karyawan. Oleh
karena itu, kualifikasi seorang manajer harus memiliki jiwa sosial yang
tinggi.
Peran adalah suatu sikap atau perilaku yang diharapkan oleh
banyak orang atau sekelompok orang terhadap seseorang yang
memiliki status atau kedudukan tertentu. Berdasarkan hal-hal diatas
dapat diartikan bahwa apabila dihubungkan dengan dinas
perhubungan, peran tidak berarti sebagai hak dan kewajiban
individu, melainkan merupakan tugas dan wewenang dinas
perhubungan.
Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang
semestinya dibiarkan atau diberikan melalui oleh tertentu tidak
dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut
secara paksa oleh yang berkepentingan. Sehingga kewajiban adalah
sesuatu yang harus dilakukan.
Peran manajer yaitu harus bisa mengendalikan konflik dalam
organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap konflik itu dapat
Dalam menjalankan tugasnya manajer disyaratkan mempunyai
kemampuan multi disiplin, antara lain: teknologi, bisnis, manajemen
dan kepemimpinan. Kemampuan ini harus dimiliki oleh seorang
manajer. Apalagi, tantangan manajer tidaklah ringan. Sedangkan
kewajiban seorang manajer yaitu untuk mencapai tujuan dari
organisasi/ perusahaan yang dipimpin secara efektif dan efisien
dengan menggunakan kegiatan manajeamen secara fungsional dan
operasional.
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, Misbach Nurul . Manajer Yang Mampu Mencapai Tujuan Perusahaan. Bandung: Fakultas Administrasi Niaga Politeknik Negeri ,2018.
Hapsari, Wina Prinda. Tugas dan Peran Seorang Manajer di Sebuah Perusaaan Fak. Ekonomi dan Bisnis Mei 2017.