PENGAWASAN K3
PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN
Oleh :
Warga Bagus Pribadi, ST Pengawas Ketenagakerjaan
Nama : Warga Bagus Pribadi, ST
TTL : Pamekasan, 14 September 1985
Alamat Rumah : Grand Paka Residence D 11 Gunung Anyar, Surabaya
Unit Kerja : Disnakertransduk Prov. Jatim
Jabatan : Pengawas Ketenagakerjaan Sp. PUBT
HP : 0813 3465 5805
Email : wargabp@gmail.com
Pengalaman :
PT. TMMIN
PT. Medion Farma Jaya
Diklat Pengawas Ketenagakerjaan
Diklat Pengawas Spesialis Pesawat Uap & Bejana Tekan
K3 UAP DAN BEJANA
TEKANAN
DASAR HUKUM :
a. Undang-undang No. 1 Th.1970.Tentang Keselamatan Kerja
b. Undang-undang Uap Th. 1930 c. Peraturan Uap Th.1930
d. Permenaker No.PER.01/MEN/1982.Tentang Bejana Tekanan
e. Permenaker No.PER.02/MEN/1982.Tentang kualifikasi juru las
f. Permenaker No.PER.01/MEN/1988.Tentang operator PU
g. Keputusan / Instruksi Menaker
h. Keputusan / Edaran Dirjen Binawas
Definisi
PU * Ketel uap
* Bejana Uap berhubungan langsung/tdk KU * WP > tekanan udara
KETEL UAP :
A. Pesawat untuk menghasilkan uap
Pemanasannya :
– gas
– cair
– padat
– listrik
– nuklir
– dll
Bangunan Ketel Uap :
– tunggal
BEJANA UAP :
B. Pesawat yang operasionalnya
menggunakan uap
Pemanas air / pemanas pendahuluan
Pengering uap
Penguap
Penampung uap
Mesin turbin uap
Pesawat cairan panas
BEJANA TEKANAN :
C.
Bejana yang didalamnya terdapat media
selain uap dan bertekanan melebihi udara
luar
Botol baja
Bejana transport
Pesawat pendingin
BEJANA PENIMBUNAN :
INSTALASI PIPA :
E. Jaringan pipa yang menghubungkan pesawat uap atau bejana tekanan antara satu sam lainnya atau bagian buangan
– Jaringan pipa air pengisi – Jaringan pipa uap
– Jariangan pipa air/uap buangan
– Jaringan pipa lain yang
I. OBYEKNYA :
Ketel uap
Ketel air panas (hot water boiler)
Ketel oli (hot oil boiler)
Pemanas air (economizer)
Pengering uap (superheater)
Penguap (evaporator)
Bejana uap (heater storage/terminal)
Instalasi pipa uap
Mesin / turbin uap
Botol baja / tabung gas (silinder gas)
Bejana transport
Bejana penyimpan gas
Bejana penimbun
Pesawat/instalasi pendingin
Instalasi pipa gas
PJK3
AK3 Spesialis uap dan bejana tekan
Juru las/operator las
Operator pesawat uap
II. BAHAYANYA
:
semburan ,api/panas,gas
debu berbahaya
pencemaran lingkungan
sentuhan listrik
kebakaran
peledakan
gangguan kesehatan
III. IDENTIFIKASI dan ANALISA
SUMBER BAHAYA
a. Konstruksi tdk memenuhi syarat
b. Alat pengaman
tidak ada
tidak cukup
tidak fungsi
c. Pemeriksaan salah
d. Proses kerja tidak standart
e. Pelayanan tidak prosedur
IV. PENGENDALIAN :
Saat pembuatan / perakitan
:
– PJK3 Konstruksi
– penilaian penilaian perencanaan
– penilaian PJK3 Inspeksi
– pengawasan
Saat pemakaian :
– ada ijinnya
– ada operatornya
– pemeriksaan/pengujian berkala
– pemeriksaan khusus
– reparasi dan modifikasi
V. YANG HRS DIPERHATIKAN :
Untuk menjamin K3 Pesawat uap dan Bejana
Tekanan Harus Memperhatikan :
a.
Pesawat/bejana alat perlengkapan/pengamannya
b.
Tenaga kerja yang melayani
c.
Manajemen keselamatan kerja/operasi
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN:
PERSIAPAN-PERSIAPAN :
Penyediaan dokumen terkait
Penyiapan pesawat uap/bejana/instalasi
Penyiapan peralatan/tenaga kerja
Pemasangan rambu
Penyiapan sarana lain yang diperlukan
PELAKSANAAN :
Riksa sifat tampak dan dimensi
Pengujian tdk merusak yang sesuai Hydrostatik test
1. GAMBARAN UMUM
Badan ketel uap
Dapur/ lorong api\
Perlengkapan a. Pedoman tekanan b. Katup pengaman
c. Pompa air pengisi ketel d. Peralatan buang air e. Ventilasi udara
f. System control otomatis g. Cerobong asap
h. Ekonomeser
i. Pemanasan udara
j. Pengolahan air
k.Pemanasan uap lanjut l. Peralatan pemindahan bb m. Peralatan prnimbun abu n. Penangkap debu
o. Peralatan penguras gas belerang
p. Peniup jelaga
q. Pesawat pelepas udara air pengisi
r. Gelas pedoman s. Superheater t. Peralatan
bakar/pengopakan
Apendages (peralatan pengaman) 12-16
a. Tingkap pengaman (safety valve) b. Alat penunjuk tekanan (manometer)
c. Flens coba (cerat duga)
d. Gelas pedoman ( water level glass )
e. Tanda Batas Air Terendah (TBAT)
f. Pompa pengisi air ketel (feed water pump)
g. Check valve
h. Pluit bahaya (alarm/sirine)
i. Kerangan pembuang (blow down)
j. Lobang lalu orang dan lubang lumpur (lubang periksa)
2. Proses Kerja Ketel Uap :
3. JENIS-JENIS KETEL UAP :
1. KETEL UAP PIPA API KETEL UAP SILINDER
a. Tegak (vertical)
KETEL UAP PIPA AIR
3. tegak vertically water tube boiler 4. silang
KETEL UAP PIPA
d. KU Schmidt Hartman
e. KU Schmidt
f. KU Ramsin
g. KU Velox
h. KU Combined cycle
i. KU sirkulasi paksa lainnya - One Through boiler
– Benson
– Sulger
1. KU Combined cycle KU yang memanfaatkan sisa gas panas dari pesawat lain ( Waste Heat Boiler )
2. KU BB khusus (particular fuel boiler)
Black liquid boiler (KU cairan hitam)
Bagase, Bark boiler (Ampas tebu, batok kelapa)
3. KU dengan media panas khusus
4. KU yang uapnya ke head exchanger dulu sebelum dialirkan kembali ke KU (particular head boiler)
Persiapan Pemeriksaan dan
Pengujian Ketel Uap
A. MENYIAPKAN ALAT PEKERJA
a. Sewa alat
b. Menyiapkan pekerja
B. MENGHENTIKAN / MENGOSONGKAN KETEL UAP a. Kurangi aliran uap
b. Matikan ketel uap secara pelan-pelan
c. Setelah ketel dingin keluarkan airnya secara pelan - pelan d. Lepaskan semua perlengkapan dan buka semua lobang
lalu tangan maupun lalu orang
2. PEMBERSIHAN KETEL
UAP:
1. PERSIAPAN SEBELUM PEMBERSIHAN
a. Pemeriksaan bagian yang berhubungan dg KU lain
2. PELAKSANAAN PEMBERSIHAN
Untuk membersihkan bagian dlm
minimal 2 org dan tdk merokok yang dibersihkan meliputi :
Pembersihan sisi api (jelaga,debu)
3. PEMERIKSAAN
1. PEMERIKSAAN PERTAMA
- pemasangan pesawat uap
- percobaan dengan tekanan uap
a. persiapan
PEMERIKSAAN
2. PEMERIKSAAN BERKALA
- Pemeriksaan luar
3. PEMERIKSAAN KHUSUS
a. Usia KU 35 Th
– KU kapal yang tenggelam
– PU yang diawetkan atau yg tdk perlu ijin
4. MUTASI PESAWAT UAP
1. PU mengalami perubahan
– Sebelum dimutasi PU
tdk boleh dijalankan
Sebab
–
sebab Peledakan
Ketel Uap
1. Pemakaian bahannya
2. Perencanaannya (desainnya)
3. Pemeriksaan tidak lengkap
4. Hasil pembakaran
5. Air pengisi ketel uap
6. Peralatan /perlengkapan pengaman
7. Kelalaian peladennya
8. Terjadi diluar ketel uap
PEMAKAIAN ATAU PEMILIHAN
BAHAN KONSTRUKSI
1. Pemakaian bahan menggunakan bahan yang standard yang diakui :
Granslogen
ASME (Association Society of Mechanical Engineering) BS (British Standatd)
BS (British Standart)
DIN (Deutsches Institut for Normung)
KERUSAKAN PADA UMUMNYA
BAHAN TERDIRI :
• Kerapuhan Caustik : - Korosi
– perubahan bentuk (deformasi) krn didiamkan lama
– perubahan bentuk pada suhu 200 s/d 3000
2. KONSTRUKSI
DESAIN
–
perhitungan
kekuatan
konstruksinya
–
gambar rencananya
pemeriksaan
fabrikasi
pemeriksaan
merusak (DT)
pemeriksaan tdk
merusak (NDT)
3. PEMERIKSAAN TIDAK
4.
PELEDAKAN GAS DIRUANG
PEMBAKARAN
KARENA :
a. Gangguan pada katub bahan bakar
b. Terlalu banyak udara
c. Kekurangan udara
d. Gangguan pada timer purge
e. Tdk cukup energi utk menyalakan percikan api
f. Alat pengatur pembuangan gas tertutup
g. Ketahanan isolasi listrik menurun
5. PELEDAKAN DARI SISI
AIR/UAP
Ketel uap kekurangan air karena : - kesalahan control ketinggian air
- kesalahan pemasangan peralatan pipa penyalur air
- kesalahan desain fasilitas system aliran air - gangguan pada pompa air pengisi
Sebab
–
sebab Peledakan
Ketel Uap
6. PERALATAN /PERLENGKAPAN
PENGAMAN
– Alat pengaman yang ada tdk berfungsi dng baik karena tdk dikalibrasi
7. KELALAIAN
Sebab
–
sebab Peledakan
Ketel Uap
8. KEBAKARAN DILUAR BADAN KETEL
kebocoran pipa saluran minyak
kesalahan pemasangan KU
ventilasi udara diruang ketel kurang
saluran buangan bocor
9. PELAYANAN / PERAWATAN KU
kekurangan air ketel
kerusakan pipa api
Relay bahan bakar
BEJANA BERTEKANAN
Kebakaran
Keracunan dan iritasi
Pernapasan tercekik/aspisia
Peledakan
Cairan sangat dingin/cryiogenic
Cara Inspeksi dan Reparasi
Pesawat Uap
INSPEKSI = PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN ADA YANG SALAH DAN ADA YANG BENAR
A.
Yang salah :
a. Dilakukan oleh yang tidak berwenang
b. Tidak rutin
c. Tidak prosedur
B.
Yang benar :
a.
Dilakukan oleh yang berwenang
b.
Rutin
c.
Prosedur
d.
Standart
INSPEKSI :
A. Pertama : PEMBUATAN
PEMASANGAN / PERAKITAN PEMAKAIAN AWAL
B. Berkala : PEMERIKSAAN RUTIN (BERKALA) HASIL BAIK
Kerusakan Pada Ketel Uap
– PELENTURAN
– PENIPISAN
– RETAK
– REMBES/BOCOR
– DLL
Kerusakan Yang Direparasi
RINGAN BERAT
Catatan:
Reparasi ringan :
a. Penggantian pipa api
b. Penggantian pipa air s/d 10%
c. Perbaikan las memanjang/melingkar s/d 25%
Reparasi berat :
a. Penambalan/penggantian lorong api,kamar
nyala,peti api, bouileur, dom uap,pelat drum/ tetup.
b. Penambalan pelat badan/pelat peti api/kamar
nyala.
c. Penggantian heard (water kast) d. Penggantian pipa air >10%
C.
Khusus :
a. KU Rusak/meledak/pecah waktu beroperasi b. KU Berumur > 35 Th
c. KU Berumur > 65 Th
A. Pengertian :
1. Bejana tekanan adalah bejana selain
Yang termasuk bejana tekanan adalah
:
– Bejana penampung atau storage tank
– Bejana pengangkut atau bejana bejana transport
– Botol baja atau tabung gas
– Instalasi atau pesawat pendingin
– Instalasi pipa gas atau udara
2. Alat perlengkapan dan alat pengaman
a. Pengukur tekanan ( Pressure
gauge / manometer )
b. Gelas penduga (level gauge)
c. Pengukur panas (thermometer)
B. Disain / Perencanaan :
- Tekanan desain
- Tekanan kerja maksimum - Tekanan kerja normal
- Tekanan pemadatan - Suhu kerja/operasi - Suhu desain
- Nilai tegangan tarik
- Nilai tegangan maksimum - Tebal pelat dinding
BENTUK DAN KEDUDUKAN BEJANA :
a.
Silindrical
b.
Spherical
c.
Dng tutup ellip
d.
Dng tutup torisperical
e.
Dng tutup
hemispherical
f.
Dng tutup semi
elliptical
g.
Dng tutup rata
h.
Kedudukan horizontal
KONSTRUKSI BEJANA :
Bejana tekanan pada umumnya dikonstruksi dng cara pengelasan ,sedangkan jurulas yang
mengerjakan setidak-tidaknya juru las klas II.
Juru las yang ada Kl. I (posisi 1G s/d 6G) Kl. II (posisi 1G s/d 4G) Kl. III (posisi 1G dan 2G)
Perhitungan ketebakan dinding badan maupun
tutup bisa menggunakan formula ASME VIII DIV.I maupun
IDENTITAS :
A.BOTOL BAJA ATAU TABUNG GAS :
– Dengan pewarnaan (hal.26)
– Dengan huruf
– Dengan label
– Dengan pelat nama / slagletter
1. Nama pemilik 2. Nama pembuat 3. No.serie
4. Th.pembuatan
– Gas yang diisikan (simbul kimia)
– Berat botol/tabung
– Tekanan yang diijinkan
– Berat mak.gas cair yang diisikan
– Kapasitas tampung air
– Tanda bhn pengisi bila asetylene
B. BEJANA PENAMPUNG DAN
BEJANA TRANSPORT :
a. Dengan pewarnaan b. Dengan pelat nama
1. flow diagram
2. label isi dan data identitas :
3. nama pabrik pembuat,lokasi pembuatan,th pembuatan 4. nomor serie
5. tek.desain dan temperaturnya 6. kapasitas volumenya
7. ukuran (diameter x panjang) 8. jenis NDT
9. tanggal Hydrostatic test
B. BEJANA PENAMPUNG
DAN BEJANA TRANSPORT :
c. Dengan tanda-tanda bahaya dan simbul
- jenis gas
- symbol/stiker bahaya gas
- peringatan tanda bahaya
Contoh tanda bahaya/stiker :
1. AWAS BAHAYA
GAS MUDAH TERBAKAR
2. GAMBAR TANDA SILANG DENGAN
TENGKORAK DAN BERTULISKAN AWAS BERBAHAYA GAS BERACUN
C. INSTALASI PIPA :
a. Instalasi pipa diberi warna berbeda menurut jenisfluida/gas yang mengalir didalamnya
(lihat table hal.29)
b. Identitas dengan tanda
1. nama fluida/gas ditulis lengkap dng simbul kimianya
2. besarnya tekanan
Bahan Bakar Gas
Bahan Bakar Gas (BBG) merupakan gas alam yang terdiri dari komposisi terbesar methane, dan komposisi kimia lainnya seperti ethane, propane, butane dan pentane.
Jenis BBG yang dapat digunakan untuk kendaraan bermotor
CNG (Compress Natural Gas)
Komposisi utama berupa gas metana (C1) Gas alam yang dikompres dengan tekanan tinggi agar dapat disimpan dalam tabung gas seefisien mungkin sehingga mudah dimanfaatkan sebagai energi bahan bakar SUDAH DIGUNAKAN DI INDONESIA
LPG (Liquid Petroleum Gas)
Terdiri dari campuran propan dan butan i SUDAH DIGUNAKAN DI INDONESIA
LNG (Liquid Natural Gas)
Gas alam yang diproses menjadi cair bertekanan 3 sampai 10 bar dengan suhu
Produk BBG untuk kendaraan
harus memenuhi persyaratan
standar sebagai berikut :
Memberikan rasa aman
dalam pengoperasian
kendaraan bermotor dan
peralatan terkait yang
diperlukan untuk pengisian,
pemanfaatan dan
pemeliharaannya.
Melindungi instalasi sistem
pemakaian bahan bakar gas
dari kerusakan yang
diakibatkan oleh korosi dan pengendapan cairan dan atau material.
Memberikan unjuk kerja
kendaraan yang optimal
TYPE 1 (CNG 1)
Terbuat dari material berbasis metal atau baja
Paling murah
Paling berat (Kapasitas 60 L 75 Kg)
TYPE 2 (CNG 2)
Liner/pelapis dalam dari metal dan
dibungkus resin/ serat fiberglas pada bagian luar (Hoop wrap)
Lebih mahal dari CNG 1
TYPE 4 (CNG 4)
Liner/pelapis dalam dari bahan non
metal/ plastik dan dibungkus serat karbon pada bagian luar (full wrap)
Lebih mahal
Lebih ringan
TYPE 3 (CNG 3)
Liner/pelapis dalam dari metal dan dibungkus serat karbon pada bagian luar (full wrap)
Jenis Tabung CNG (2)
Bungkus serat karbon (Hoop wrap)
I. INSPEKSI DAN SERTIFIKASI :
A. PENGERTIAN
PEMERIKSAAN
serangkaian kegiatan
secara langsung untuk mendapatkan
identitas secara lengkap
PENGUJIAN
serangkaian kegiatan
B. TUJUAN
a. Jaminan kualitas/mutu
b. Jaminan perlindungan K3
c. Mewujudkan kesadaran pentingnya kualitas/mutu hasil produksi
d. Menjamin kesesuaian tujuan pemakai dan produsen
e. Mewujudkan tercapainya kesamaan pandangan antara pemakai dan produsen
C. RUANG LINGKUP
DITINJAU DARI ASPEK :
a.
OBYEK PEMERIKSAAN
1. New and cold inspection (riksa baru/fabrikasi) 2. Corroded inspection (riksa yang tlh dioperasikan
untuk pemeliharaan)
b.
WAKTUNYA
1. Riksa pertama (First Inspection)
2. Riksa berkala (Periodical Inspection)
c.
SIFATNYA
d. TEMPATNYA
- Shop inspection (fabrikasi)
- Field atau site inspection (pemasangan)
- In service inspection (stlh dioperasikan) e. SPESIALISASI
- Welding inspection - Material inspection - Visual inspection
- Dimention inspection - Hydrotest
D. PROPORSI TANGGUNG JAWAB :
1. Pemanufacture/pabrik thd pembuatan
– Pemakai/pemilik thd pasang & makai
– Inspector thd hasil riksa uji
– yang meng riksa uji thd pelaporan
E. PROSEDUR RIKSA UJI :
1. Perencanaan/desain
2. Pembuatan
3. Pemasangan
4. Pengoperasian
5. perawatan/pemeliharaan
PEMERIKSAAN FEBRIKASI/SHOP
INSPECTION
1. Pra fabrikasi
1. Spesifikasi kalkulasi desain 2. Mill sertifikasi
3. Gambar desain
4. Pengesahan gambar desain 5. Sertifikasi juru las
6. WPS/PQR
7. Inspeksi bahan/material
8. Prosedur fabrikasi dan infeksi
- Prosedur NDT dan PWHT bila ada
2. PEMERIKSAAN FABRIKASI
– Jadual fabrikasi
– Lay out pelat and head
– Forming
– Fit up kampuh las
– Fit up nozzle
– Fit up head/tutup
– Pengelasan bagian dalam/luar
– NDT
– Pengukuran dimensional
– Test hydrostatic
– Test pealatan safety
– Name plate
3.
PEMERIKSAAN SEBELUM FABRIKASI
a.
Pengesahan gambar rencana
Gambar 1lbr kalkir 3 lbr lighdrug
Identitas bejana yang akan dibuat
Permohonan
Perhitungan
Sertifikat bahan
Retribusi
b.
Penerbitan Pengesahan Gambar Rencana
4. RIKSA UJI SELAMA FABRIKASI
a. Pemeriksaan sebelum pembuatan
Pencocokan gambar dan barangnya
Pemeriksaan sertifikat
b. Pemeriksaan selama fabrikasi
pemeriksaan bahan
pemeriksaan pengelasan
pengujian bahan DT
pengujian NDT
pemeriksaan Anil/PWHT
pemeriksaan visual
pemeriksaan
pengujian padat
pengujian safety valve
pemeriksaan pembersihan
5.
DOKUMENTASI FABRIKASI
Gambar rencana yang asli
Sertifikat bahan
Perhitungan kekuatan konstruksinya
Pengesahan gambar rencana
WPS,PQR dan seretifikat juru las
Daftar material
Laporan NDE
Laporan pemeriksaan visual & dimensi
Laporan pemeriksaan bukaan nozzle
Laporan pengujian hydrostatic
Laporan pengecekan Safety relief valve
Detail pelat nama dan stamping rubbing
Laporan pengecekan (bila diperlukan)
Laporan keterangan data pembuatan
7.
PEMERIKSAAN SETELAH
PEMASANGAN/ FIELD INSPECTION
ATAU SITE INSPECTION
Kondisi / keadaan phisik
Instalasinya
Pra operasional
II. PERIODE RIKSA UJI
1.
PENGUJIAN BERKALA
1. 2 TH sekali untuk yang korosif 2. 5 TH sekali untuk bejana lainnya 3. 2 TH sekali untuk safety valve
2.
PENGUJIAN ULANG
III. PENGISIAN PENGGUNAAN /
PENGOPERASIAN
1. PENGISIAN BOTOL BAJA/TABUNG GAS
BERTEKANAN
a. boleh diisi bila bersertifikat
b. btl baja hrs bersih dari karat & retak
c. apabila ada minyak hrs dibersihkan
dng tetra chlor etan/soda cair
d. tdk boleh melebihi tekanan kerja
f. pengisian zat asam botolnya harus kosong benar dan
kebersihan katubnya
g. bekas cyanida tidak boleh diisi gas lain h. cara pengeringan harus hati-hati
i. pengisian gas mdh terbakar harus otomatis j. pengisian btl acetylene
- hrs ditimbang
- meragukan hrs dipurging dulu s/d 99% - bila <99% hrs dipurging lagi
- periksa poros masa,bila kocak jangan diisi
- suhu botol <400C
- kecepatan pengisian mak.1m2/jam
k. untuk gas Mono Oksida,Hidrogen dan gas tanah diberi
bau-bauan
l. gas oksigen dan gas beroksida lainnya, perala tannya harus
PENGISIAN TANGKI/BEJANA:
a. tanpa ada bukti layak pakai dilarang diisi
b. tangki harus dibersihkan dan diperiksa yang teliti sebelum diisi
c. tangki cacat tdk boleh diisi
d. bila terkena minyak dansejenisnya harus di TCE
e. tidak boleh > tekanan kerja
f. pengisian dengan bhn oksida & mudah terbakar dibersihkan dulu dan hrs langsung
g. cara mengeringkan dng zat lemas yang tidak berminyak
h. perobahan isi harus dibersihkan dan dilabeli
i. untuk gas mono oksida,hydrogen dan gas tanah hrs dicampur bau-bauan
j. untuk gas oksigen dan beroksida harus menggunakan
peralatan bersih dari minyak
PENGGUNAAN BOTOL BAJA / TABUNG GAS
BERTEKANAN
a. pakailah APD yang disyaratkan
b. gunakan alat pengaman yang memadai
c. apabila regulator beku siram dengan air
d. ulir regulator harus cocok
e. jaga kebersihannya
f. pakailah kunci yang cocok
g. bukalag kerangan botpl baja pelan-pelan
h. bila melalui manifold harus dilengkapi satu/lebih regulator
i. slang merah untuk acetylene dan biru untuk oksigen
j. tutup botol harus baik
k. katup penutup botol baja harus dilindungi
l. bejana yang berisi gas atau gas campuran harus dipasang katup pengaman yang baik
m. yang sdh terisi harus ditutup rapat
n. kunci pembuka hrs tergantung pada botol baja
o. dilarang menggunakan gas oksigen untuk membersihkan kotoran
PENYIMPANAN,PEMELIHARAAN DAN
PENGANGKUTAN :
a. Harus disimpan ditempat berfentilasi atau udara
b. Terbuka dan berpintu keluar,masuk serta pada tempat yang aman dan mudah dijangkau
c. Jauhkan dari sumber panas dan perecikan api
d. Harus dipasang tanda ’DILARANG MASUK BAGI
YANG TDK BERKEPENTINGAN’ maupun tanda
bahaya lainnya
e. Dilarang merokok didlm gudang dan sekitarnya f. Pisahkan,botol isi, kosong , baru maupun lama
g. Masing-masing jenis botol harus dipisahkan terutama thd gas yang mudah terbakar
h. Penyimpanan botol baja gas beracun seminim mungkin i. Pemeriksaan 1 bln sekali
k. Lindungi dari sinar matahari terutama
Acetylene dan Carbon dioksida
l. Dilarang mengangkut dan menyimpan dalam
keadaan terbaring dan hrs pakai alat anti guling
m. Gas yang lebih berat dng udara dilarang
disimpandi dalam tanah
n. Pekerja yang memindah/ngangkut harus pakai
APD
o. Tutup botol baja harus dipasang
p. Tidak boleh : diseret,didorong,diluncurkan,
digelindingkan secara tegak,dijatuhkan atau berbenturan secara keras,diangkat pada
tutup/valvenya, diangkat dng keran magnit
q. Pemindahan maupun pengangkatan harus pakai
r.
Dan jangan ada gerakan yang membahayakan
s.
Khusus gas beracun,menggigit dan mudah
terbakar harus dikawal orang yang mengerti
tata cara pengangkutan dan membongkar
t.
Kendaraan pengangkut BTL.BJ dilarang meng
Angkut orang lain
u.
Botol kosong diangkut dng tutup terpasang
v. Dilarang
menggunakan botol baja untuk
PENYIMPANAN/PEMASANGAN
BEJANA/TANGKI GAS DI TEMPAT KERJA
Sama seperti botol baja/tabung gas Kecuali Pemindahan/pengangkutan
1. Pengangkutan dng kendaraan tdk blh melebihi panjang sasis dan lebar badan
2. Kec.mak.60 Km/jam dan jalan berkelok 30 Km/jam