• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEK (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEK (1)"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

PENGAWASAN K3

PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

Oleh :

Warga Bagus Pribadi, ST Pengawas Ketenagakerjaan

(2)

 Nama : Warga Bagus Pribadi, ST

 TTL : Pamekasan, 14 September 1985

 Alamat Rumah : Grand Paka Residence D 11 Gunung Anyar, Surabaya

 Unit Kerja : Disnakertransduk Prov. Jatim

 Jabatan : Pengawas Ketenagakerjaan Sp. PUBT

 HP : 0813 3465 5805

 Email : wargabp@gmail.com

Pengalaman :

 PT. TMMIN

 PT. Medion Farma Jaya

 Diklat Pengawas Ketenagakerjaan

 Diklat Pengawas Spesialis Pesawat Uap & Bejana Tekan

(3)

K3 UAP DAN BEJANA

TEKANAN

DASAR HUKUM :

a. Undang-undang No. 1 Th.1970.Tentang Keselamatan Kerja

b. Undang-undang Uap Th. 1930 c. Peraturan Uap Th.1930

d. Permenaker No.PER.01/MEN/1982.Tentang Bejana Tekanan

e. Permenaker No.PER.02/MEN/1982.Tentang kualifikasi juru las

f. Permenaker No.PER.01/MEN/1988.Tentang operator PU

g. Keputusan / Instruksi Menaker

h. Keputusan / Edaran Dirjen Binawas

(4)
(5)

Definisi

 PU * Ketel uap

* Bejana Uap berhubungan langsung/tdk KU * WP > tekanan udara

(6)
(7)

KETEL UAP :

A. Pesawat untuk menghasilkan uap

Pemanasannya :

gas

cair

padat

listrik

nuklir

dll

Bangunan Ketel Uap :

tunggal

(8)

BEJANA UAP :

B. Pesawat yang operasionalnya

menggunakan uap

Pemanas air / pemanas pendahuluan

Pengering uap

Penguap

Penampung uap

Mesin turbin uap

Pesawat cairan panas

(9)

BEJANA TEKANAN :

C.

Bejana yang didalamnya terdapat media

selain uap dan bertekanan melebihi udara

luar

Botol baja

Bejana transport

Pesawat pendingin

(10)

BEJANA PENIMBUNAN :

(11)

INSTALASI PIPA :

E. Jaringan pipa yang menghubungkan pesawat uap atau bejana tekanan antara satu sam lainnya atau bagian buangan

– Jaringan pipa air pengisi – Jaringan pipa uap

– Jariangan pipa air/uap buangan

– Jaringan pipa lain yang

(12)

I. OBYEKNYA :

Ketel uap

Ketel air panas (hot water boiler)

Ketel oli (hot oil boiler)

Pemanas air (economizer)

Pengering uap (superheater)

Penguap (evaporator)

Bejana uap (heater storage/terminal)

Instalasi pipa uap

Mesin / turbin uap

Botol baja / tabung gas (silinder gas)

Bejana transport

Bejana penyimpan gas

Bejana penimbun

Pesawat/instalasi pendingin

Instalasi pipa gas

PJK3

AK3 Spesialis uap dan bejana tekan

Juru las/operator las

Operator pesawat uap

(13)

II. BAHAYANYA

:

 semburan ,api/panas,gas

 debu berbahaya

 pencemaran lingkungan

 sentuhan listrik

 kebakaran

 peledakan

 gangguan kesehatan

(14)

III. IDENTIFIKASI dan ANALISA

SUMBER BAHAYA

a. Konstruksi tdk memenuhi syarat

b. Alat pengaman

tidak ada

tidak cukup

tidak fungsi

c. Pemeriksaan salah

d. Proses kerja tidak standart

e. Pelayanan tidak prosedur

(15)

IV. PENGENDALIAN :

Saat pembuatan / perakitan

:

– PJK3 Konstruksi

– penilaian penilaian perencanaan

– penilaian PJK3 Inspeksi

– pengawasan

Saat pemakaian :

– ada ijinnya

– ada operatornya

– pemeriksaan/pengujian berkala

– pemeriksaan khusus

– reparasi dan modifikasi

(16)

V. YANG HRS DIPERHATIKAN :

Untuk menjamin K3 Pesawat uap dan Bejana

Tekanan Harus Memperhatikan :

a.

Pesawat/bejana alat perlengkapan/pengamannya

b.

Tenaga kerja yang melayani

c.

Manajemen keselamatan kerja/operasi

(17)

PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN:

PERSIAPAN-PERSIAPAN :

Penyediaan dokumen terkait

Penyiapan pesawat uap/bejana/instalasi

Penyiapan peralatan/tenaga kerja

Pemasangan rambu

Penyiapan sarana lain yang diperlukan

PELAKSANAAN :

Riksa sifat tampak dan dimensi

Pengujian tdk merusak yang sesuai Hydrostatik test

(18)

1. GAMBARAN UMUM

Badan ketel uap

Dapur/ lorong api\

Perlengkapan a. Pedoman tekanan b. Katup pengaman

c. Pompa air pengisi ketel d. Peralatan buang air e. Ventilasi udara

f. System control otomatis g. Cerobong asap

h. Ekonomeser

i. Pemanasan udara

j. Pengolahan air

k.Pemanasan uap lanjut l. Peralatan pemindahan bb m. Peralatan prnimbun abu n. Penangkap debu

o. Peralatan penguras gas belerang

p. Peniup jelaga

q. Pesawat pelepas udara air pengisi

r. Gelas pedoman s. Superheater t. Peralatan

bakar/pengopakan

(19)

Apendages (peralatan pengaman) 12-16

a. Tingkap pengaman (safety valve) b. Alat penunjuk tekanan (manometer)

c. Flens coba (cerat duga)

d. Gelas pedoman ( water level glass )

e. Tanda Batas Air Terendah (TBAT)

f. Pompa pengisi air ketel (feed water pump)

g. Check valve

h. Pluit bahaya (alarm/sirine)

i. Kerangan pembuang (blow down)

j. Lobang lalu orang dan lubang lumpur (lubang periksa)

(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)

2. Proses Kerja Ketel Uap :

(30)

3. JENIS-JENIS KETEL UAP :

1. KETEL UAP PIPA API KETEL UAP SILINDER

a. Tegak (vertical)

(31)

KETEL UAP PIPA AIR

3. tegak vertically water tube boiler 4. silang

(32)

KETEL UAP PIPA

d. KU Schmidt Hartman

e. KU Schmidt

f. KU Ramsin

g. KU Velox

h. KU Combined cycle

i. KU sirkulasi paksa lainnya - One Through boiler

Benson

Sulger

1. KU Combined cycle KU yang memanfaatkan sisa gas panas dari pesawat lain ( Waste Heat Boiler )

2. KU BB khusus (particular fuel boiler)

Black liquid boiler (KU cairan hitam)

Bagase, Bark boiler (Ampas tebu, batok kelapa)

3. KU dengan media panas khusus

4. KU yang uapnya ke head exchanger dulu sebelum dialirkan kembali ke KU (particular head boiler)

(33)
(34)
(35)
(36)
(37)

Persiapan Pemeriksaan dan

Pengujian Ketel Uap

A. MENYIAPKAN ALAT PEKERJA

a. Sewa alat

b. Menyiapkan pekerja

B. MENGHENTIKAN / MENGOSONGKAN KETEL UAP a. Kurangi aliran uap

b. Matikan ketel uap secara pelan-pelan

c. Setelah ketel dingin keluarkan airnya secara pelan - pelan d. Lepaskan semua perlengkapan dan buka semua lobang

lalu tangan maupun lalu orang

(38)

2. PEMBERSIHAN KETEL

UAP:

1. PERSIAPAN SEBELUM PEMBERSIHAN

a. Pemeriksaan bagian yang berhubungan dg KU lain

2. PELAKSANAAN PEMBERSIHAN

Untuk membersihkan bagian dlm

minimal 2 org dan tdk merokok yang dibersihkan meliputi :

Pembersihan sisi api (jelaga,debu)

(39)

3. PEMERIKSAAN

1. PEMERIKSAAN PERTAMA

- pemasangan pesawat uap

- percobaan dengan tekanan uap

a. persiapan

(40)

PEMERIKSAAN

2. PEMERIKSAAN BERKALA

- Pemeriksaan luar

3. PEMERIKSAAN KHUSUS

a. Usia KU 35 Th

KU kapal yang tenggelam

PU yang diawetkan atau yg tdk perlu ijin

(41)

4. MUTASI PESAWAT UAP

1. PU mengalami perubahan

Sebelum dimutasi PU

tdk boleh dijalankan

(42)

Sebab

sebab Peledakan

Ketel Uap

1. Pemakaian bahannya

2. Perencanaannya (desainnya)

3. Pemeriksaan tidak lengkap

4. Hasil pembakaran

5. Air pengisi ketel uap

6. Peralatan /perlengkapan pengaman

7. Kelalaian peladennya

8. Terjadi diluar ketel uap

(43)

PEMAKAIAN ATAU PEMILIHAN

BAHAN KONSTRUKSI

1. Pemakaian bahan menggunakan bahan yang standard yang diakui :

Granslogen

ASME (Association Society of Mechanical Engineering) BS (British Standatd)

BS (British Standart)

DIN (Deutsches Institut for Normung)

(44)

KERUSAKAN PADA UMUMNYA

BAHAN TERDIRI :

Kerapuhan Caustik : - Korosi

perubahan bentuk (deformasi) krn didiamkan lama

perubahan bentuk pada suhu 200 s/d 3000

(45)

2. KONSTRUKSI

DESAIN

perhitungan

kekuatan

konstruksinya

gambar rencananya

pemeriksaan

fabrikasi

pemeriksaan

merusak (DT)

pemeriksaan tdk

merusak (NDT)

3. PEMERIKSAAN TIDAK

(46)

4.

PELEDAKAN GAS DIRUANG

PEMBAKARAN

KARENA :

a. Gangguan pada katub bahan bakar

b. Terlalu banyak udara

c. Kekurangan udara

d. Gangguan pada timer purge

e. Tdk cukup energi utk menyalakan percikan api

f. Alat pengatur pembuangan gas tertutup

g. Ketahanan isolasi listrik menurun

(47)

5. PELEDAKAN DARI SISI

AIR/UAP

 Ketel uap kekurangan air karena : - kesalahan control ketinggian air

- kesalahan pemasangan peralatan pipa penyalur air

- kesalahan desain fasilitas system aliran air - gangguan pada pompa air pengisi

(48)

Sebab

sebab Peledakan

Ketel Uap

6. PERALATAN /PERLENGKAPAN

PENGAMAN

– Alat pengaman yang ada tdk berfungsi dng baik karena tdk dikalibrasi

7. KELALAIAN

(49)

Sebab

sebab Peledakan

Ketel Uap

8. KEBAKARAN DILUAR BADAN KETEL

kebocoran pipa saluran minyak

kesalahan pemasangan KU

ventilasi udara diruang ketel kurang

saluran buangan bocor

9. PELAYANAN / PERAWATAN KU

kekurangan air ketel

kerusakan pipa api

Relay bahan bakar

(50)
(51)

BEJANA BERTEKANAN

Kebakaran

Keracunan dan iritasi

Pernapasan tercekik/aspisia

Peledakan

Cairan sangat dingin/cryiogenic

(52)

Cara Inspeksi dan Reparasi

Pesawat Uap

INSPEKSI = PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN ADA YANG SALAH DAN ADA YANG BENAR

A.

Yang salah :

a. Dilakukan oleh yang tidak berwenang

b. Tidak rutin

c. Tidak prosedur

(53)

B.

Yang benar :

a.

Dilakukan oleh yang berwenang

b.

Rutin

c.

Prosedur

d.

Standart

INSPEKSI :

A. Pertama : PEMBUATAN

PEMASANGAN / PERAKITAN PEMAKAIAN AWAL

B. Berkala : PEMERIKSAAN RUTIN (BERKALA) HASIL BAIK

(54)

Kerusakan Pada Ketel Uap

PELENTURAN

PENIPISAN

RETAK

REMBES/BOCOR

DLL

Kerusakan Yang Direparasi

RINGAN BERAT

(55)

Catatan:

Reparasi ringan :

a. Penggantian pipa api

b. Penggantian pipa air s/d 10%

c. Perbaikan las memanjang/melingkar s/d 25%

Reparasi berat :

a. Penambalan/penggantian lorong api,kamar

nyala,peti api, bouileur, dom uap,pelat drum/ tetup.

b. Penambalan pelat badan/pelat peti api/kamar

nyala.

c. Penggantian heard (water kast) d. Penggantian pipa air >10%

(56)

C.

Khusus :

a. KU Rusak/meledak/pecah waktu beroperasi b. KU Berumur > 35 Th

c. KU Berumur > 65 Th

(57)

A. Pengertian :

1. Bejana tekanan adalah bejana selain

(58)

Yang termasuk bejana tekanan adalah

:

Bejana penampung atau storage tank

Bejana pengangkut atau bejana bejana transport

Botol baja atau tabung gas

Instalasi atau pesawat pendingin

Instalasi pipa gas atau udara

(59)

2. Alat perlengkapan dan alat pengaman

a. Pengukur tekanan ( Pressure

gauge / manometer )

b. Gelas penduga (level gauge)

c. Pengukur panas (thermometer)

(60)

B. Disain / Perencanaan :

- Tekanan desain

- Tekanan kerja maksimum - Tekanan kerja normal

- Tekanan pemadatan - Suhu kerja/operasi - Suhu desain

- Nilai tegangan tarik

- Nilai tegangan maksimum - Tebal pelat dinding

(61)
(62)

BENTUK DAN KEDUDUKAN BEJANA :

a.

Silindrical

b.

Spherical

c.

Dng tutup ellip

d.

Dng tutup torisperical

e.

Dng tutup

hemispherical

f.

Dng tutup semi

elliptical

g.

Dng tutup rata

h.

Kedudukan horizontal

(63)

KONSTRUKSI BEJANA :

Bejana tekanan pada umumnya dikonstruksi dng cara pengelasan ,sedangkan jurulas yang

mengerjakan setidak-tidaknya juru las klas II.

Juru las yang ada Kl. I (posisi 1G s/d 6G) Kl. II (posisi 1G s/d 4G) Kl. III (posisi 1G dan 2G)

Perhitungan ketebakan dinding badan maupun

tutup bisa menggunakan formula ASME VIII DIV.I maupun

(64)

IDENTITAS :

A.BOTOL BAJA ATAU TABUNG GAS :

Dengan pewarnaan (hal.26)

Dengan huruf

Dengan label

Dengan pelat nama / slagletter

1. Nama pemilik 2. Nama pembuat 3. No.serie

4. Th.pembuatan

Gas yang diisikan (simbul kimia)

Berat botol/tabung

Tekanan yang diijinkan

Berat mak.gas cair yang diisikan

Kapasitas tampung air

Tanda bhn pengisi bila asetylene

(65)

B. BEJANA PENAMPUNG DAN

BEJANA TRANSPORT :

a. Dengan pewarnaan b. Dengan pelat nama

1. flow diagram

2. label isi dan data identitas :

3. nama pabrik pembuat,lokasi pembuatan,th pembuatan 4. nomor serie

5. tek.desain dan temperaturnya 6. kapasitas volumenya

7. ukuran (diameter x panjang) 8. jenis NDT

9. tanggal Hydrostatic test

(66)

B. BEJANA PENAMPUNG

DAN BEJANA TRANSPORT :

c. Dengan tanda-tanda bahaya dan simbul

- jenis gas

- symbol/stiker bahaya gas

- peringatan tanda bahaya

(67)

Contoh tanda bahaya/stiker :

1. AWAS BAHAYA

GAS MUDAH TERBAKAR

2. GAMBAR TANDA SILANG DENGAN

TENGKORAK DAN BERTULISKAN AWAS BERBAHAYA GAS BERACUN

(68)

C. INSTALASI PIPA :

a. Instalasi pipa diberi warna berbeda menurut jenisfluida/gas yang mengalir didalamnya

(lihat table hal.29)

b. Identitas dengan tanda

1. nama fluida/gas ditulis lengkap dng simbul kimianya

2. besarnya tekanan

(69)
(70)

Bahan Bakar Gas

Bahan Bakar Gas (BBG) merupakan gas alam yang terdiri dari komposisi terbesar methane, dan komposisi kimia lainnya seperti ethane, propane, butane dan pentane.

Jenis BBG yang dapat digunakan untuk kendaraan bermotor

CNG (Compress Natural Gas)

Komposisi utama berupa gas metana (C1) Gas alam yang dikompres dengan tekanan tinggi agar dapat disimpan dalam tabung gas seefisien mungkin sehingga mudah dimanfaatkan sebagai energi bahan bakar SUDAH DIGUNAKAN DI INDONESIA

LPG (Liquid Petroleum Gas)

Terdiri dari campuran propan dan butan i SUDAH DIGUNAKAN DI INDONESIA

LNG (Liquid Natural Gas)

Gas alam yang diproses menjadi cair bertekanan 3 sampai 10 bar dengan suhu

Produk BBG untuk kendaraan

harus memenuhi persyaratan

standar sebagai berikut :

Memberikan rasa aman

dalam pengoperasian

kendaraan bermotor dan

peralatan terkait yang

diperlukan untuk pengisian,

pemanfaatan dan

pemeliharaannya.

Melindungi instalasi sistem

pemakaian bahan bakar gas

dari kerusakan yang

diakibatkan oleh korosi dan pengendapan cairan dan atau material.

Memberikan unjuk kerja

kendaraan yang optimal

(71)
(72)
(73)

TYPE 1 (CNG 1)

Terbuat dari material berbasis metal atau baja

Paling murah

Paling berat (Kapasitas 60 L 75 Kg)

TYPE 2 (CNG 2)

Liner/pelapis dalam dari metal dan

dibungkus resin/ serat fiberglas pada bagian luar (Hoop wrap)

Lebih mahal dari CNG 1

(74)

TYPE 4 (CNG 4)

Liner/pelapis dalam dari bahan non

metal/ plastik dan dibungkus serat karbon pada bagian luar (full wrap)

Lebih mahal

Lebih ringan

TYPE 3 (CNG 3)

Liner/pelapis dalam dari metal dan dibungkus serat karbon pada bagian luar (full wrap)

Jenis Tabung CNG (2)

Bungkus serat karbon (Hoop wrap)

(75)
(76)

I. INSPEKSI DAN SERTIFIKASI :

A. PENGERTIAN

PEMERIKSAAN

serangkaian kegiatan

secara langsung untuk mendapatkan

identitas secara lengkap

PENGUJIAN

serangkaian kegiatan

(77)

B. TUJUAN

a. Jaminan kualitas/mutu

b. Jaminan perlindungan K3

c. Mewujudkan kesadaran pentingnya kualitas/mutu hasil produksi

d. Menjamin kesesuaian tujuan pemakai dan produsen

e. Mewujudkan tercapainya kesamaan pandangan antara pemakai dan produsen

(78)

C. RUANG LINGKUP

DITINJAU DARI ASPEK :

a.

OBYEK PEMERIKSAAN

1. New and cold inspection (riksa baru/fabrikasi) 2. Corroded inspection (riksa yang tlh dioperasikan

untuk pemeliharaan)

b.

WAKTUNYA

1. Riksa pertama (First Inspection)

2. Riksa berkala (Periodical Inspection)

c.

SIFATNYA

(79)

d. TEMPATNYA

- Shop inspection (fabrikasi)

- Field atau site inspection (pemasangan)

- In service inspection (stlh dioperasikan) e. SPESIALISASI

- Welding inspection - Material inspection - Visual inspection

- Dimention inspection - Hydrotest

(80)

D. PROPORSI TANGGUNG JAWAB :

1. Pemanufacture/pabrik thd pembuatan

Pemakai/pemilik thd pasang & makai

Inspector thd hasil riksa uji

yang meng riksa uji thd pelaporan

(81)

E. PROSEDUR RIKSA UJI :

1. Perencanaan/desain

2. Pembuatan

3. Pemasangan

4. Pengoperasian

5. perawatan/pemeliharaan

(82)

PEMERIKSAAN FEBRIKASI/SHOP

INSPECTION

1. Pra fabrikasi

1. Spesifikasi kalkulasi desain 2. Mill sertifikasi

3. Gambar desain

4. Pengesahan gambar desain 5. Sertifikasi juru las

6. WPS/PQR

7. Inspeksi bahan/material

8. Prosedur fabrikasi dan infeksi

- Prosedur NDT dan PWHT bila ada

(83)

2. PEMERIKSAAN FABRIKASI

Jadual fabrikasi

Lay out pelat and head

Forming

Fit up kampuh las

Fit up nozzle

Fit up head/tutup

Pengelasan bagian dalam/luar

NDT

Pengukuran dimensional

Test hydrostatic

Test pealatan safety

Name plate

(84)

3.

PEMERIKSAAN SEBELUM FABRIKASI

a.

Pengesahan gambar rencana

Gambar 1lbr kalkir 3 lbr lighdrug

Identitas bejana yang akan dibuat

Permohonan

Perhitungan

Sertifikat bahan

Retribusi

b.

Penerbitan Pengesahan Gambar Rencana

(85)

4. RIKSA UJI SELAMA FABRIKASI

a. Pemeriksaan sebelum pembuatan

Pencocokan gambar dan barangnya

Pemeriksaan sertifikat

b. Pemeriksaan selama fabrikasi

pemeriksaan bahan

pemeriksaan pengelasan

pengujian bahan DT

pengujian NDT

pemeriksaan Anil/PWHT

pemeriksaan visual

pemeriksaan

pengujian padat

pengujian safety valve

pemeriksaan pembersihan

(86)

5.

DOKUMENTASI FABRIKASI

Gambar rencana yang asli

Sertifikat bahan

Perhitungan kekuatan konstruksinya

Pengesahan gambar rencana

WPS,PQR dan seretifikat juru las

Daftar material

Laporan NDE

Laporan pemeriksaan visual & dimensi

Laporan pemeriksaan bukaan nozzle

Laporan pengujian hydrostatic

Laporan pengecekan Safety relief valve

Detail pelat nama dan stamping rubbing

Laporan pengecekan (bila diperlukan)

Laporan keterangan data pembuatan

(87)

7.

PEMERIKSAAN SETELAH

PEMASANGAN/ FIELD INSPECTION

ATAU SITE INSPECTION

Kondisi / keadaan phisik

Instalasinya

Pra operasional

(88)

II. PERIODE RIKSA UJI

1.

PENGUJIAN BERKALA

1. 2 TH sekali untuk yang korosif 2. 5 TH sekali untuk bejana lainnya 3. 2 TH sekali untuk safety valve

2.

PENGUJIAN ULANG

(89)

III. PENGISIAN PENGGUNAAN /

PENGOPERASIAN

1. PENGISIAN BOTOL BAJA/TABUNG GAS

BERTEKANAN

a. boleh diisi bila bersertifikat

b. btl baja hrs bersih dari karat & retak

c. apabila ada minyak hrs dibersihkan

dng tetra chlor etan/soda cair

d. tdk boleh melebihi tekanan kerja

(90)

f. pengisian zat asam botolnya harus kosong benar dan

kebersihan katubnya

g. bekas cyanida tidak boleh diisi gas lain h. cara pengeringan harus hati-hati

i. pengisian gas mdh terbakar harus otomatis j. pengisian btl acetylene

- hrs ditimbang

- meragukan hrs dipurging dulu s/d 99% - bila <99% hrs dipurging lagi

- periksa poros masa,bila kocak jangan diisi

- suhu botol <400C

- kecepatan pengisian mak.1m2/jam

k. untuk gas Mono Oksida,Hidrogen dan gas tanah diberi

bau-bauan

l. gas oksigen dan gas beroksida lainnya, perala tannya harus

(91)

PENGISIAN TANGKI/BEJANA:

a. tanpa ada bukti layak pakai dilarang diisi

b. tangki harus dibersihkan dan diperiksa yang teliti sebelum diisi

c. tangki cacat tdk boleh diisi

d. bila terkena minyak dansejenisnya harus di TCE

e. tidak boleh > tekanan kerja

f. pengisian dengan bhn oksida & mudah terbakar dibersihkan dulu dan hrs langsung

g. cara mengeringkan dng zat lemas yang tidak berminyak

h. perobahan isi harus dibersihkan dan dilabeli

i. untuk gas mono oksida,hydrogen dan gas tanah hrs dicampur bau-bauan

j. untuk gas oksigen dan beroksida harus menggunakan

peralatan bersih dari minyak

(92)

PENGGUNAAN BOTOL BAJA / TABUNG GAS

BERTEKANAN

a. pakailah APD yang disyaratkan

b. gunakan alat pengaman yang memadai

c. apabila regulator beku siram dengan air

d. ulir regulator harus cocok

e. jaga kebersihannya

f. pakailah kunci yang cocok

g. bukalag kerangan botpl baja pelan-pelan

h. bila melalui manifold harus dilengkapi satu/lebih regulator

i. slang merah untuk acetylene dan biru untuk oksigen

j. tutup botol harus baik

k. katup penutup botol baja harus dilindungi

l. bejana yang berisi gas atau gas campuran harus dipasang katup pengaman yang baik

m. yang sdh terisi harus ditutup rapat

n. kunci pembuka hrs tergantung pada botol baja

o. dilarang menggunakan gas oksigen untuk membersihkan kotoran

(93)

PENYIMPANAN,PEMELIHARAAN DAN

PENGANGKUTAN :

a. Harus disimpan ditempat berfentilasi atau udara

b. Terbuka dan berpintu keluar,masuk serta pada tempat yang aman dan mudah dijangkau

c. Jauhkan dari sumber panas dan perecikan api

d. Harus dipasang tanda ’DILARANG MASUK BAGI

YANG TDK BERKEPENTINGAN’ maupun tanda

bahaya lainnya

e. Dilarang merokok didlm gudang dan sekitarnya f. Pisahkan,botol isi, kosong , baru maupun lama

g. Masing-masing jenis botol harus dipisahkan terutama thd gas yang mudah terbakar

h. Penyimpanan botol baja gas beracun seminim mungkin i. Pemeriksaan 1 bln sekali

(94)

k. Lindungi dari sinar matahari terutama

Acetylene dan Carbon dioksida

l. Dilarang mengangkut dan menyimpan dalam

keadaan terbaring dan hrs pakai alat anti guling

m. Gas yang lebih berat dng udara dilarang

disimpandi dalam tanah

n. Pekerja yang memindah/ngangkut harus pakai

APD

o. Tutup botol baja harus dipasang

p. Tidak boleh : diseret,didorong,diluncurkan,

digelindingkan secara tegak,dijatuhkan atau berbenturan secara keras,diangkat pada

tutup/valvenya, diangkat dng keran magnit

q. Pemindahan maupun pengangkatan harus pakai

(95)

r.

Dan jangan ada gerakan yang membahayakan

s.

Khusus gas beracun,menggigit dan mudah

terbakar harus dikawal orang yang mengerti

tata cara pengangkutan dan membongkar

t.

Kendaraan pengangkut BTL.BJ dilarang meng

Angkut orang lain

u.

Botol kosong diangkut dng tutup terpasang

v. Dilarang

menggunakan botol baja untuk

(96)

PENYIMPANAN/PEMASANGAN

BEJANA/TANGKI GAS DI TEMPAT KERJA

Sama seperti botol baja/tabung gas Kecuali Pemindahan/pengangkutan

1. Pengangkutan dng kendaraan tdk blh melebihi panjang sasis dan lebar badan

2. Kec.mak.60 Km/jam dan jalan berkelok 30 Km/jam

(97)

Gambar

GAMBAR TANDA SILANG DENGAN TENGKORAK DAN BERTULISKAN
Gambar rencana yang asli Sertifikat bahan Perhitungan kekuatan konstruksinya

Referensi

Dokumen terkait