• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Kasus Ford Pinto. doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Kasus Ford Pinto. doc"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS

ETIKA PROFESI DAN

TATA KELOLA KORPORAT

Kelompok :

Pendidikan Profesi Akuntansi

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

(2)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Tujuan umum berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, namun tetap memikirkan perolehan keuntungan yang semaksimal mungkin. Agar tetap menjadi pilihan masyarakat, perusahaan harus memberikan mutu dan keunggulan yang berbeda dari produk saingannya yang sejenis. Kenyataannya untuk menjadi yang tebaik dan mempunyai kelebihan tersendiri dibanding produk saingan memerlukan pembiayaan yang lebih dan akan mengurangi keuntungan.

Pembuatan produk sejenis yang diproduksi oleh banyak produsen, meskipun memiliki keunggulan masing-masing, semuanya harus memiliki standar produk yang sama. Tujuannya adalah untuk menjaga kenyamanan dan keamanan konsumen. Hal ini yang menjadi tantangan bagi para insyinyur bagaimana merancang produk yang sesuai standar, memiliki keunggulan tersendiri, namun tetap memperoleh keuntungan maksimal. Masalah ini dapat dikaitkan dengan etika profesi yang membahas tentang seorang insyinyur harus memprioritaskan keselamatan konsumen dalam hasil rancangan produknya. Sehemat apapun rencana biaya yang akan dikenakan pada sebuah produk tidak boleh memberikan resiko negatif kepada penggunannya, yaitu membahayakan kesehatan dan keselamatan pengguna.

(3)

Rumusan Masalah

1. Untuk mengetahui apakah keputusan untuk tidak menginstal rubber bladder sudah tepat? Untuk mendukung analisis ini, kita menggunakan pendekatan 5 pertanyaan dalam mengambil keputusan secara etis.

2. Untuk mengetahui kesalahan dalam analisis biaya manfaat oleh Ford?

3. Untuk mengetahui haruskah Ford memberikan pilihan kepada konsumennya dalam hal penginstalan rubber blader, katakanlah biaya yang dibebankan sebesar $20?

DESKRIPSI KASUS

Pada bulan Mei tahun 1968, Ford Motor Company, berdasarkan rekomendasi saat itu wakil presiden Lee Iacocca, memutuskan untuk memperkenalkan mobil terbarunyadalam menghadapi persaingan kuat dari Volkswagen. Demi mendapatkan pangsa pasar yang besar, mobil tersebut dirancang dan dikembangkan secara cepat di dalam negeri. Yang di maksud secara cepat di sini adalah bahwa desain dan pengujian pra produksi biasanya membutuhkan waktu sekitar tiga setengah tahun dan pengaturan produksi yang sebenarnya agak lebih lama, namun pada kenyataanya desain Ford Pinto dimulai pada tahun 1968 dan produksi dimulai tahun 1970. Tujuan lain Ford Pinto adalah memproduksi mobil dengan berat sebesar 2.000 pound, dengan label harga sebesar $2.000 atau kurang. Dan ternyata selama beberapa tahun penjualan pertama Pinto bisa dikatakan sangat bagus, karena total penjualan mencapai 3.200.000 unit dari berbagai varian.

Proyek Pinto diawasi oleh Robert Alexander, wakil presiden teknik mobil, dan telah disahkan oleh Komite Perencanaan Produk Ford, terdiri dari Iacocca, Alexander, dan wakil presiden teknik mobil kelompok Ford, Harold MacDonald. Para insinyur di seluruh Ford yang bekerja pada proyek tersebut ”bertanggungjawab” kepada supervisor langsung mereka, di mana melaukan hal yang sama selanjutnya kepada atasan mereka, dan selanjutnya bagi Alexander dan MacDonald dan akhirnya Iacocca.

Banyak laporan yang dilewatkan dalam rantai komando selama desain dan proses persetujuan, termasuk beberapa diantaranya yang menguraikan hasil tes tumbukan, dan usulan untuk memperbaiki kecenderungan mobil meledak ke dalam kobaran api ketika bagian belakang dipacu pada kecepatan 21 mil per jam.

(4)

dimulai pada tahun 1968 dan mengambil lebih dari dua tahun untuk mencapai ruang pamer. Akibatnya, keputusan desain rekayasa datang setelah keputusan gaya ke tingkat yang lebih besar dari biasanya. Desain ini sangat berbahaya, karena jika terjadi tabrakan pada bagian belakang Ford Pinto maka bisa menyebabkan ledakan, kemudian disusul efek domino pintu mobil yang menjadi sulit dibuka sehingga penumpang akan terperangkap di dalamnya. Selama desain dan produksi, bagaimanapun, tes tabrakan mengungkapkan cacat serius dalam tangki bensin. Dalam tabrakan lebih dari 25 mil per jam, tangki bensin selalu pecah. Untuk memperbaikinya diperlukan perubahan dan memperkuat desain.

Perbaikan yang tersedia untuk Ford termasuk memposisikan tangki gas di atas roda belakang, yang akan mengurangi ruang bagasi, atau menginstalasi rubber bladder di tangki bensin. Ford bereksperimen dengan menggunakan instalasi rubber bladder, tetapi tampaknya memutuskan bahwa bladder karet tidak efektif akan biaya. Kemudian, sebagai bagian dari upaya lobi yang berhasil terhadap peraturan pemerintah untuk tes wajib kecelakaan (tes kecelakaan tertunda delapan tahun sampai 1977), analisis biaya manfaat Ford terungkap dalam studi perusahaan yang berjudul ”Fatalities Assosiated with Crash-Included Fuel Leakage and Fires” seperti yang telah dijelaskan sebelumnya biaya instalasi bladder karet jauh melebihi manfaatnya.

Ford mengambil angka $200.000 untuk biaya kematian dari sebuah studi tentang National Highway Traffic Safety Administration, yang menggunakan perkiraan atau analisis tabular dalam kasus ini.

PEMBAHASAN MASALAH

1. Untuk mengetahui apakah keputusan untuk tidak menginstal rubber bladder sudah tepat? Untuk mendukung analisis ini, kita menggunakan pendekatan 5 pertanyaan dalam mengambil keputusan secara etis.

(5)

Ford sudah melakukan tindakan kecurangan dengan melakukan penghematan biaya produksi dan tidak memperhatikan kualitas produk untuk keamanan dan keselamatan pengendara. Sedangkan dilihat daris sisi Ford, jelas mereka lebih mencari profit daripada harus menginstal rubber blader untuk keselamatan penumpang.

Dengan menggunakan Pendekatan 5-Question Framework, maka hal-hal yang mendukung analisis ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah ini menguntungkan?

Dilihat dari sisi Ford, hal ini sangat menguntungkan karena ini menekan biaya produksi dengan tidak menginstal rubber bladder, Ford tidak menginstal rubber bladder karena memakan banyak biaya sebesar $137.500.000, sedangkan jika rubber bladder tidak dipasang maka biayanya hanya sebesar $49.530.000. Ini berarti Ford Mobil Company bisa menghemat biaya sebesar $87.970.000. Sedangkan kalau dilihat dari sisi konsumen ini sangat merugikan karena keselamatan pengendara dan kualitas produk tidak diperhatikan.

2. Apakah ini sah di mata hukum?

Tidak diperhatikannya keselamatan penumpang serta buruknya kualitas produk yang dihasilkan, jelas ini tidak sah di mata hukum. Seharusnya Perusahaan Ford ini tidak layak dipasarkan karena tidak sesuai dengan peraturan pemerintah dalam hal tes wajib kecelakaan.Perusahaan Ford jelas melanggar legalitas karena dalam proses uji kecelakaan, Ford melakukan lobby dengan Pemerintah dan uji kecelakaan ditunda selama 8 tahun, padahal Ford Pinto sudah dijual ke pasaran sebelum uji kecelakaan tersebut. Hal ini membuktikan bahwa Ford berusaha menutupi kecacatan produknya kepada publik dengan tetap menjualnya tanpa diinstal rubber bladder.

3. Apakah ini adil?

(6)

mementingkan keselamatan penumpang dan perusahaan Ford juga menutupi kenyataan tersebut dan tetap menjual Ford Pinto ke pasaran

4. Apakah ini benar?

Dalam kasus ini, Ford tidak mementingkan hak-hak konsumen dan tidak menjamin keselamatan pengguna Ford Pinto. Konsumen/publik seharusnya berhak mengetahui produk tersebut layak digunakan atau tidak dengan spesifikasi produk yang jelas. Tetapi Ford justru menyembunyikan kenyataan tersebut dan sama saja Ford melakukan kebohongan publik.

5. Apakah ini mendukung terhadap pengembangan yang berkelanjutan?

Jika setelah produk Ford Pinto dipasarkan dan terjadi insiden kecelakaan yang diakibatkan oleh kesalahan Ford yang dengan sengaja tidak menginstal rubber bladder, maka persepsi negatif masyarakat akan produk tersebut akan muncul dan hal tersebut bisa merusak reputasi Ford. Hal ini berpengaruh pada kelangsungan produk Ford Pinto di pasaran. Konsumen/publik menjadi lebih berhati-hati memilih kendaraan yang aman untuk dikendarai

2. Untuk mengetahui kesalahan dalam analisis biaya manfaat oleh Ford?

Dalam kasus ini, Ford terlalu menekan biaya produksi sebesar $2000 untuk memproduksi sebuah mobil dengan harapan memperoleh profit sebesar mungkin. Ford mendesain mobil dengan meletakkan tangki bensin di bawah bumper belakang dengan harapan membuat bagasi lebih luas. Saat uji kelayakan ternyata Ford Pinto langsung meledak saat ditabrak dari belakang. Dari uji kelayakan tersebut seharusnya Ford mendesain ulang Ford Pinto dengan menginstal rubber bladder di tangki bensin. Tetapi hal tersebut tidak dilakukan karena membutuhkan biaya sebesar $137.500.000. Apabila Ford tidak menginstal rubber bladder maka biayanya hanya sebesar $49.530.000 sehingga menghemat $87.970.000. Hal ini menandakan bahwa Ford tidak ingin kehilangan banyak biaya untuk mendesain ulang Ford Pinto dengan rubber bladder dan mengesampingkan keselamatan penumpang.

3. Untuk mengetahui haruskah Ford memberikan pilihan kepada konsumennya dalam hal penginstalan rubber blader, katakanlah biaya yang dibebankan sebesar $20?

(7)

pembebanan $20 tersebut kami rasa tidak etis karena Ford sekaan-akan ingin mendapat ganti rugi karena kesalahan mereka sendiri dan jika itu diumumkan ke publik sama saja memberi tahu publik akan bahaya Ford Pinto tanpa instalasi

rubber bladder.

SARAN DAN KESIMPULAN Saran

Adapun saran yang dapat diberikan pada kejadian Ford Pinto agar tidak terulang kembali yaitu :

1. Peninjauan kembali terhadap desain Pinto tersebut. Segala bentuk kekurangan instalasi baik itu rubber blader ataupun lainnya seharusnya dicermati kembalijangan sampai ada satupun hal yang terlewati.

2. Dari sisi Pemerintah, ketegasan dalam hal pengawasan uji harusnya lebih ditingkatkan lagi. Jangan sampai muncul lagi dikemudian hari lobby-lobby yang pada akhirnya dapat merugikan konsumen, terlebih menyangkut nyawa seseorang. 3. Seharusnya dalam melakukan penjualan suatu produk ke konsumen hendaknya

harus tetap selalu memikirkan segala bentuk aspek yang mengutamakan keamanan dan keselamatan seseorang dan jangan mementingkan keuntungan yang besar dari hasil pembuatan produksi tersebut.

Dengan memberikan saran tersebut diharapkan agar tidak terulang kembali yang banyak menelan korban jiwa. Dampak yang ditimbulkan akibat mengabaikan suatu etika, apalagi menyangkut jiwa manusia akan memberikan kerugian yang jauh lebih besar.

Kesimpulan

(8)

Referensi

Dokumen terkait