• Tidak ada hasil yang ditemukan

Posisioning Budaya Lokal dalam Iklan ata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Posisioning Budaya Lokal dalam Iklan ata"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas UTS Kajian Budaya

Posisioning Budaya Lokal dalam Iklan atau poster

Disusun untuk memenuhi tugas UTS Kajian Budaya

Disusun oleh :

JIMAT EKO BUDIONO A14.2012.01416 KAJIAN BUDAYA ( A14.7701 )

FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

(2)
(3)

Poster Sewindu Rumah Kartini : Menapak Jejak, Meretas Makna

Sebelum membahas poster Sewindu Rumah Kartini, hal pertama yang akan dibahas adalah apa itu Rumah Kartini ?

Rumah Kartini adalah salah satu penggiat social yang peduli akan sejarah-sejarah mengenai kota Ukir Jepara, khususnya mengenai RA Kartini, yang tidak lain dan tidak bukan merupakan salah salah pahlawan Wanita Nasional yang memperjuangkan emansipasi wanita di Indonesia. Di jepara sendiri ada beberapa penggiat social atau yang mengkaji serta meneliti tentang RA Kartini. Tetapi sampai saat ini yang yang masih bertahan serta konsisten salah satunya adalah Rumah Kartini milik Mas Appep. Rumah Kartini sampai saat ini bisa dijadikan sebagai rujukan bagi masyarakat umum yang ingin mengenal lebih jauh mengenai sosok Kartini lebih jauh tanpa mengesampingkan Museum Kartini yang ada di Jepara sendiri, karena beberapa dokumen penting serta peninggalan-peninggalan dokumentasi (foto-foto) dan beberapa benda terdapat di Rumah Kartini yang mempunyai gaya desain yang terbilang unik sekali. Mas Apeep sendiri sangat berperan penting bagi Rumah Kartini, selain sebagai wadah bagi para penggiat social mengenai sejarah kartini, Mas Apeep juga pemilik kaos khas Qimo. Kaos Qimo sendiri mempunyai design yang sangat istimewa, karena langsung dibuat dengan goresan tangan, dan kebanyakan designya mengangkat isu-isu social terutama yang menyangkut tentang sejarah RA Kartini dan juga sejarah kota Jepara sendiri.

Sekarang kita masuk pada pembahasan mengenai Poster “Sewindu Rumah Kartini: Menapak Jejak, Meretas Makna”

Poster tersebut dibuat untuk memperinganti sewindu Rumah Kartini atau ulang tahun yang ke-8 Rumah Kartini, dengan tema Reproduksi Warisan Kartini & Jepara. Berikut rangkaian acara yang akan diadakan dalam poster tersebut :

1. Reproduksi warisan Kartini dan Japara yang diwakili dengan pembuatan replika tempat perhiasan dan tempat surat Kartini, meja jahit Kardinah, yang paling besar adalah replikasi Gong Senen.

(4)

3. Pameran seni Shadow batik Performance oleh Nur Rohmat S.sn dan musik akustik pada 19 April 2016 jam 19:00 sampai selesai di Chody Art Gallery. 4. Simposium bertema Reproduksi Warisan Kartini & Japara pada tanggal 20

April 2016 dari jam 10:00 sampai jam 16:00 sore.

5. Pameran karya seni di Chody Art Gallery sampai tanggal 24 April 2016.

6. Heritage walk khusus bagi para pembicara dan tamu ke Fort de Jepara, museum

Kartini, Pendapa Kabupaten, Klenteng Welahan, desa tenun Troso, masjid Mantingan, sanggar Adji Goeno Woelong, dan masih banyak lagi.

Poster tersebut sangat menitik beratkan untuk mengangkat kearifan budaya local Jepara, nguri-nguri warisan serta sejarah jepara, khususnya sejarah-sejarah mengenai RA Kartini. Acara tersebut sendiri diadakan disalah satu Gallery Furniture di Jepara yang konsepnya sangat unik dan antic, yaitu Chody Art Gallery. Pemilihan ruang pameran sendiri sangat memperhitungkan beberapa hal, salah satunya Chody Art Gallery mempunyai desain interior yang sangat antic, banyak sekali kriya etnik terdapat disana, dan juga banyak mebel maupun karya seni zaman dahulu masih dipakai disini, itulah yang membuat Chody Art Gallery dijadikan sebagai tempat pameran warisan peninggalan RA Kartini.

Pada masa sekarang ini begitu pesatnya perkembangan zaman, percampuran budaya, pola hidup yang cenderung kepada hal-hal yang bersifat praktis, permintaan pangsa pasar, perkembangan ekonomi, serta beberapa factor lain yang telah menggeser seni kriya asli Jepara. Bagi industry kriya asli jepara, fenomena seperti ini menjadikan salah satu masalah tersendiri, salah satunya adalah sulitnya mencari kriyaman yang mampu membuat karya seni asli Jepara. Semuanya tergeser oleh factor-faktor akan kepraktisan serta permintaan pasar yang menurun.

(5)

tentang sejarah tersebut. Kemudian mulainya projek pertama Rumah Kartini untuk memproduksi ulang benda-benda tersebut. Salah satu benda yang belum pernah dilihat oleh masyarakat umum, dan termasuk benda yang paling besar adalah Gong Senen. Proses reproduksi Gong Senen sendiri memakan waktu yang paling sama dan paling sulit disbanding dengan benda-benda lainnya yang direproduksi. Tujuan utama dari kegiatan tersebut adalah untuk memperkenalkan kepada masyarakat umum tentang sejarah RA Kartini.

RA. Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. RA. Kartini dikenal sebagai wanita yang mempelopori kesetaraan derajat antara wanita dan pria di Indonesia. Hal ini dimulai ketika Kartini merasakan banyaknya diskriminasi yang terjadi antara pria dan wanita pada masa itu, dimana beberapa perempuan sama sekali tidak diperbolehkan mengenyam pendidikan. Kartini sendiri mengalami kejadian ini ketika ia tidak diperbolehkan melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Kartini sering berkorespondensi dengan teman-temannya di luar negeri, dan akhirnya surat-surat tersebut dikumpulkan oleh Abendanon dan diterbitkan sebagai buku dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

(6)

menjadi bupati, menggantikan ayah dari R.A. Moerjam, yaitu Tjitrowikromo. Sejarah perjaungan RA, Kartini dimuali sejak ia berusia 12 tahun yang dilarang oleh ayahnya sendiri untuk melanjutkan sekolah setelah sebelumnya bersekolah di Europese Lagere School (ELS). Pada masa itu anak perempuan yang sudah berusia 12 tahun sudah harus dipingit dirumah. Semasa dalam pingitan oleh ayahnya dirumah, Kartini sering menulis surat kepada temanya yang kebanyakn berasal dari Belanda, kemudian Kartini mulai mengenal Rosa Abendanon yang sangat mendukung curahan pikiran yang dituliskan disuratnya. Mulai saat itu Kartini muali sering membaca buku-buku serta koran Eropa yang diberikan oleh Rosa Abendanon, yang isinya kebanyakan adalah tentang kesetaraan derajat wanita disana, yang semakin mendorong keinginan Kartini untuk bisa setara juga di Indonesia.

Kartini kecil sering juga mengirimkan beberapa tulisan yang kemudian ia kirimkan kepada salah satu majalah wanita Belanda yang ia baca, yaitu De Hollandsche Lelie. Melalui surat-surat yang ia kirimkan, terlihat jelas bahwa Kartini selalu membaca segala hal dengan penuh perhatian sambil terkadang membuat catatan kecil, dan tak jarang juga dalam suratnya Kartini menyebut judul sebuah karangan atau hanya mengutip kalimat-kalimat yang pernah ia baca. Sebelum Kartini menginjak umur 20 tahun, ia sudah membaca buku-buku seperti De Stille Kraacht milik Louis Coperus, Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta yang ditulis Multatuli, hasil buah pemikiran Van Eeden, roman-feminis yang dikarang oleh Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek, dan Die Waffen Nieder yang merupakan roman anti-perang tulisan Berta Von Suttner. Semua buku-buku yang ia baca berbahasa Belanda.

(7)

Sumber :

http://isknews.com/wp-content/uploads/2016/07/fb_img_1468230489667.jpg

Poster Acara Syawalan & Pesta Lomban Jepara

Dalam poster tersebut tertera informasi mengenai sebuah acara Syawalan & Pesta Lomban yang akan dilaksanakan pada tangal 7 sampai dengan 13 Juli 2016

Beberapa rangkaian acaranya adalah :

Pada tanggal 12 Juli | O.M New Dasima | Benteng Portugis Pada tanggal 13 Juli | O.M Seva | Pantai Kartini

Pada tanggal 13 Juli | Wayang Orang | Pantai Bandengan

(8)

laut atau pesta lomban sendiri dilaksanakan pada lebaran ketupat atau hari ke-7 setelah lebaran Hari Raya Idul Fitri.

Lomban sendiri merupakan ritual sedekah laut, yaitu membuang beberapa sesaji ke tengah laut. Rangkaian acara lomban sendiri dimulai dari malam hari sebelumnya, yakni sebuah pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Sesaji yang dibuang ke laut atau dilarung kelaut adalah berupa kepala kerbau dan segala pernak pernik pelengkapnya yang ditaruh disebuah replica kapal nelayan kecil yang dibuat dari rangkaian bamboo dan kertas. Acara lomban dimulai dari Dermaga Nelayan Jepara, dekat dengan Tempat Penjualan Ikan atau TPI Jepara yang terletak di desa ujung batu.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.susindra.com/2016/04/sewindu-rumah-kartini.html

Referensi

Dokumen terkait

PEilERINTAH KABUPATEH LEBONI,. UNIT LAYAIUAN PfhlGADAAhl

Penyerapan air oleh biji akan mempengaruhi proses perkecambahan mula-mula air masuk ke dalam biji secara imbibisi dan osmosis, kemudian terjadi pelunakan kulit biji,

This research aims to describe (1) whether and to what extent the implementation of Inside Outside Circle technique improves students’ writing; (2) the difficulties which

Kajian ini difokuskan pada beberapa karakteristik tafsir al-Ibrīz dalam kaitannya dengan tradisi pesantren, dibatasi pada beberapa tema, yaitu penggunaan aksara Pegon dan

Her doctor asked what she was so afraid of, and the woman shrugged and told him ˆI really don’t know.˜ She was obsessed with the thoughts of dying among other things?. ˆI seem to

Pada tabel data member pelanggan, praktikan menggunakan 6 kolom yang terdiri dari id anggota, nama, TTL, no.. Kemudian klik Go sehingga tampil kolom Field, Type,

Katakteristik pencahayaan split light digunakan untuk menghasilkan kesan yang dramatis, dengan kesan separuh terang dan separuh gelap pada wajah.. Split Light lebih efektif

Dalam wawancara selalu dihadapkan kepada dua hal yaitu pertama harus secara nyata mengadakan interaksi dengan responden. Kedua menghadapi kenyataan dan bagaimana