• Tidak ada hasil yang ditemukan

CONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "CONTOH PENGUNGKAPAN KASUS CYBERCRIME DAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

TUGA 2

Contoh pengungkapan kasus cybercrime dan analisa barang bukti menggunakan konsep The role play of digital evidence Terhadap barang bukti yang di sita

Dosen : Yudi Prayudi,S.Si.,M.Kom

Di Susun Oleh : Rahmat Inggi

(16917220)

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA KOSENTRASI FORENSIKA DIGITAL

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA 2017

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi internet, menyebabkan munculnya kejahatan yang disebut “CyberCrime” atau kejahatan melalui jaringan Internet. Munculnya beberapa kasus “CyberCrime” diindonesia, seperti pencurian kartu kredit, hacking beberapa situs, menyadap transmisi data orang lain, misalnya email, dan memanipulasi data dengan cara menyiapkan perintah yang tidak dikehendaki kedalam programmer computer. Sehingga dalam kejahatan computer dimungkinkan adanyan delik formil dan delik materil. Delik formil adalah perbuatan seseorang yang memasuki computer orang lain tanpa ijin, sedangkan delik materil adalah perbuatan yang menimbulkan akibat kerugian bagi orang lain. Adanya cybercrime telah menjadi ancaman stabilitas, sehingga pemerintah sulit megimbangi teknik kejahatan yang dilkukan dengan teknologi computer, khususnya jaringan internet dan intranet.

Pengamanan secara teknis disertai dengan social pressure. Adanya banyak orang mengawasi membuat seseorang mengurungkan diri untuk melakukan kejahatan. Pendidikan etika dan moral nampaknya harus kita aktifkan kembali, khususnya untuk dunia cyberspace.

Dunia internet merupakan sebuah tempat dimana kita “hidup” secara maya (virtual,digital). Di dunia ini kita dapat melakukan beberapa kegiatan yang mirip dengan kegiatan di dunia nyata (real space). Kita dapat melakukan perniagaan (commerce) atau sekedar untuk sosialisasi.

Dunia maya ini juga memiliki aturan yang kita definisikan bersama. Aturan ini ada yang sama dan ada yang berbeda dengan aturan yang ada di dunia nyata dikarenakan hokum-hukum fisika tidak berlaku di dunia ini. Dua orang yang secara fisik berada di tempat yang jaraknya ribuan kilometer dapat berada di ruang virtual yang sama. Aturan yang sama antar lain sopan santun dan etika berbicara (menulis), meskipun kadang-kadang disertai dengan implementasi yang berbeda.

(3)

akan dihadapi. Perkembangan social budaya dan teknologi juga menyajikan peluan dan tantangan bagi lembaga seperti kepolisian untuk upaya investigasi untuk memenuhi permintaan dari masyarakat, para lembaga penegag hokum ini akan memperluas sector kemitraan dengan sector swasta. Ini akan menjadi penting khususnya dalam investigasi penipuan, Devisi-devisi kejahatan cyber akan dibetuk untuk menangani kasus-kasus kejahatan yang berbasis computer. Dengan memanfaatkan kecanggihan robot akan dapat mempermudah pekerjaan kepolisian atau para lembaga investigator lainya.

1.2. Maksud dan Tujuan

a. Dengan beberapa contoh kasus cybercrime di Indonesia maupun di luar negeri dapat di ketahui motif dan bentuk kejahatan yang terjadi.

b. Bentuk kejahatan cybercrime beragam, sehingga para pengguna teknologi informai hendaknya memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk kejahatan tersebut melalui sebuah pendidikan ataupun proses sosialisasi dari lembaga yang berwenang dalam hal ini departemen komunikasi dan informasi Republik Indonesia.

c. Dengan beberapa contoh kasus cybercrime ini juga kita dapa mengetahui jenis dan baran bukti digital yang biasa di gunakan untuk kejahatan dalam dunia cybercrime.

1.3. Batasan Masalah

Pada pembahasan kali ini diarahkan pada analisa beberapa kasus cybercrime dan barang bukti yang di temukan padasaat investigasi yang pernah terjadi diwilayah hukum Republik Indonesia menggunakan konsep The Role Play Of Digital Evidence terhadap barang bukti yang disita tersebut.

1.4. Manfaat Penulisan

a. Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada seluruh pengguna internet/ teknologi informasi sehingga dapat mengenali secara dini bentuk-bentuk kejahatan yang memanfaatkan teknologi informasi

(4)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Digital Evidence

Sebelum ke contoh kasus terlebih dahulu saya akan menjelaskan Role Of Evidence tentang Open dan close System dan relayed by digital device yang bersumber dari buku Angus McKenzie Marchall yang berjudul Digital Corensics, Digital Evidence in Criminal Invesigation. Dalam buku tersebut agus marshall mengatakan bahwa digital device terbagi menjadi dua macam yaitu Closed Systems dan Open Systems.

a. Closed System

Closed system adalah sebuah system yang tidak pernah terkoneksi dengan internet. Dengan tidak terkoneksinya dengan internet yang berarti bahwa system tersebut terisolasi sehingga system itu ebih mudah untuk dikontrol. Setiap system yang tertutup dapat mebuat jaringan sendiri dan saling terkoneksi satu sama lain. System yang tertutup terbentuk dari beberapa system yang saling terhubung namun tidak terkoneksi dengan internet.

b. Open System

Open system adalah kebalikan dari Closed system. Jika di closed system semua system nya tidak pernah terkoneksi dengan internet. Maka open system semua systemnya terkoneksi dengan internet baik secara langsung maupun tidak langsung. Tidak peduli seberapa besar atau kecil jaringan system yang ada yang penting telah terkoneksi dengan internet maka system tersebut dapat dikatakan open system.

Rule of Evidence / Peran Digital Device

Menurut Angus McKenzie Marshal melalui bukunya yang berjudul Digital Forensic, Digital Evidence in criminal Investigation peran digital device terbagi atas 5 yaitu :

1. Witnes

(5)

Witness dalam konsep digital merupakan system yang dapat mengamati kasus yang berkaitan dengan kejadian yang sedang diinvestigasi. Sebagai contoh CCTV dalam sebuah kasus. CCTV tersebut menjadi saksi yang merekam kejadian yang sedang berlangsung CCTV akan erekam kejadian kedalam harddisk. Namau tidak semua saksi adalah murni saksi. Diantara saksi tersebut mungin memiliki keterlibatan dalam aktivitas atau kasus yang terjadi.

2. Tools

Sebuah tool dalam konteks ini merupakan sesuatu yang mempermudah kejadian tersebut, tetapi bukan yang utamanya. Tools tersebut dapat berupa software, sebuah device atau perangkat jadingan yang lengkap.

3. Accomplice

Accomplice merupakan sesuatu yang mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasislan suatu aktivitas. Tanpanya aktivitas tersebut tidak akan terjadi. Sistem digital tidak dapat membedakan mana yang baik buruk dan juga tidak mengerti akan hokum. Baik buruknya system digital ditentukan oeh penggunanya. Namu, system digital dapat berperan sebagai accomplice ketika terlibat kontak langsung dengan pelaku.

Apabila pelaku menemukan sebuah celah atau kelemahan pada sebuah system, maka pelaku dapat memanfaatkan celah tersebut untuk ditanamkan malware seperti virus, Trojan dan sebagainya pada system tersebut. Yang akan membuat system terinfeksi malware, tentunya hal ini akan menjadi accomplice si pelaku untuk melakukan kejahatan.

4. Victim

Victim atau korban merupakan target dari serangan. Dalam konteks system digital, jarang ditemukan kondisi dimana system adalah murni target dari serangan. Serangan yang terjadi pada system biasanya digunakan sebagai alat untuk menyerang organisasi atau individu yang berkaitan dengan system. Dalam perakteknya, harus diteliti lebih lanjut lagi untu melihat apakah victim ini dapat menjadi accomplice atau tidak

5. Guardian

(6)

2.2 Contoh Kasus CyberCrime

Berikut ini beberapa contoh kasus pengungkapan CyberCrime yang menginformasikan jenis barang bukti yang disita dalam kasus tersebut dan analisa menggunakan Konsep The Role Play of Digital Evidence terhadap barang bukti yang di sita tersebut.

1. Polres Bogor ciduk 31 WNA Tiongkok karena diduga terlibat penipuan http://www.antaranews.com/berita/568778/polres-bogor-ciduk-31-wna-tiongkok-karena-diduga-terlibat-penipuan

Bogor (ANTARA News) - Tim Polri dari Polres Bogor Kota dan Unit Cyber Crime Bareskrim Polri mengamankan 31 warga negara asing (WNA) asal Tiongkok yang diduga melakukan kejahatan trans nasional yakni penipuan online atau cyber fraud.

"Sampai saat ini 31 WNA Tiongkok masih menjalani pemeriksaan, kita lakukan investigasi dan tes urine," kata Kepala Bagian Ops Polres Bogor Kota Komisaris Polisi Prasetyo Purbo Nurcahyo kepada ANTARA, Selasa.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 31 WNA asal Tiongkok diamankan oleh petugas dalam operasi gabungan Polres Bogor Kota dan Kantor Imigrasi Bogor. Berlokasi di Perumahan Villa Duta Jl Kingkilaban Nomor 2-4, Kecamatan Bogor Timur, Senin malam.

Menurut Prasetyo mereka (WNA Tiongkok-red) datang ke Indonesia secara perorangan sejak April 2016 lalu. Lalu tinggal menetap di perumahan mewah di wilayah hukum Kota Bogor.

"Mereka terdiri atas 22 orang laki-laki dan sembilan orang perempuan. Mereka bukan pula pasangan, diduga perempuan digunakan untuk menyakinkan korbannya," katanya.

Mereka diduga melakukan aktivitas ilegal yakni penipuan secara online atau cyber fraud dengan sasaran warga negara Tiongkok yang ada di Indonesia. Dilihat dari jumlahnya, diduga mereka sindikat atau komplotan.

"Ini merupakan jaringan internasional, tetapi sasaran korban mereka adalah orang-orang Tiongkok yang tinggal di Indonesia," katanya.

Selain mengamankan para WNA, anggota tim gabungan Polres Bogor Kota dan Kantor Imigrasi yang berjumlah 30 orang juga mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya, 25 unit telepon rumah, 34 unit telepon seluler, 14 unit modem aktif, 16 unit modem tidak aktif, dua unit laptop, satu unit mobil Fortuner warna hitam dengan Nomor Polisi B 1290 BJN, satu unit sepeda motor Kawasaki Ninja dengan Nomor Polisi F 4593 DD, empat unit HT dan satu unit printer.

(7)

Bukti Digital

 Semua barang bukti yang disita berperan sebagai Tool (Alat) bantu yang mempermudah proses aktivitas, baik berupa software ataupun hadware.

2. WN Bulgaria diduga bobol ATM di Lombok

http://www.antaranews.com/berita/573504/wn-bulgaria-diduga-bobol-atm-di-lombok

Lombok Barat (ANTARA News) - Anggota Polisi Resor Lombok Barat menangkap Yulee Stevanov Chekalarov (51), warga negara Bulgaria karena diduga membobol mesin ATM di kawasan wisata Gili Air, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

Kepala Polisi Resor Lombok Barat AKPB Wingky Adhityo, kepada wartawan di Mataram, Sabtu, menjelaskan warga negara Bulgaria tersebut berhasil ditangkap di Pelabuhan Padang Bai, Bali, pada Kamis (14/7).

"Kami terlambat dua hari menerima laporan, tapi setelah dilakukan pemetaan dan mengambil keterangan saksi dan barang bukti, disimpulkan terduga pelaku pembobolan ATM mengarah ke warga negara Bulgaria itu," katanya.

Selain menangkap terduga pelaku, kata Wingky, ia mengamankan sejumlah barang bukti berupa tiga unit telepon genggam berisi pesan singkat yang diduga ada kaitan dengan tindak pidana, tiga buah rangkaian modul perangkat elektronik yang diduga digunakan untuk mentransfer dan mengisi baterai peralatan alat "spy cam".

Barang bukti lain yang disita berupa "hardisk" eksternal denga memori 1 terra, modem wifi, USB on the go, paspor dan visa terduga pelaku, pinset, obeng dan kunci L.

"Barang bukti dan terduga pelaku sudah diamankan di Mapolres Lombok Barat," ujarnya.

Modus dugaan pembobolan mesin ATM Bank Mandiri dan Bank BNI di Gili Air, kata dia, yakni pelaku memasang "skimmer" (alat pembaca untuk merekam kartu) dan memasang kamera tersembunyi untuk mengetahui PIN ATM korban.

Alat penyadap tersebut dipasang di mesin target (ATM Bank Mandiri dan Bank BNI) di kawasan wisata Gili Air.

(8)

Melalui alat "spy cam", pelaku menduplikasi data nomor pada kartu ATM dan pin korban menggunakan kartu magnet, kemudian terbentuklah kartu ATM baru seperti milik korban.

"Kasus ini masuk dalam kategori tindak pidana cyber crime dan melanggar Pasal 47 sub 45 Undang-Undang RI Nomor 11/2008 tentang ITE jo Pasal 55 KUH Pidana," katanya.

Kasus penangkapan pelaku pembobolan mesin ATM di kawasan wisata tiga gili di Kabupaten Lombok Utara, sudah yang kedua kalinya.

Sebelumnya, Polres Lombok Barat berhasil menangkap dua warga Turki berinisial AZ dan VI yang diduga akan membobol mesin ATM di kawasan wisata Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara pada Juni 2016.

Bukti Digital

 Rangkian modul prangkat elektronik dan USB on the go berperan

sebagai Tool (Alat) bantu yang mempermudah proses aktivitas, baik berupa software ataupun hadware.

 Telephone Genggam dan Harddisk sebagai Witnes (Saksi), knapa saksi karena dengan Telephone Genggam dan Harddisk kita dapat melihat komunikasi yang diduga ada kaitanya dengan tindak pidana, sedangkan hardisk bisajadi untuk menyimpan data-data atau aplikasi spy cam aktivitasnya terekam di dalamnya.

3. Polda Metro bongkar penipuan via surat elektronik

http://www.antaranews.com/berita/405906/polda-metro-bongkar-penipuan-via-surat-elektronik

Jakarta (ANTARA News) - Aparat Polda Metro Jaya telah mengungkap kasus penipuan bermodus peratasan surat elektronik yang merugikan korbannya hingga ratusan ribu dolar AS.

"Tersangka berjumlah lima orang. Atas perbuatannya meretas surel PT H dan PT A yang ada di Amerika Serikat, mereka mendapatkan uang mencapai 229.479,25 dolar AS," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto di Jakarta, Rabu.

(9)

PT DKI selama ini memang melakukan hubungan bisnis dengan beberapa perusahaan di Amerika Serikat, termasuk PT H dan PT A. Komunikasi untuk pemesanan dilakukan melalui surel. Setelah mendapatkan pesanan, PT DKI kemudian

mengirimkan rambut palsu.

"Suatu ketika PT DKI menanyakan pembayaran terhadap barang yang sudah dikirim. Namun, rekan bisnisnya di Amerika Serikat menyatakan bahwa pembayaran barang pesanan sudah dikirim ke rekening sesuai dengan permintaan melalui surel. Setelah ditelusuri, ternyata rekening tersebut bukan milik PT DKI," tutur Edy.

Ternyata, melalui surel milik PT H dan PT A yang sudah diretas menjadi seolah-olah milik PT DKI, para pelaku menyuruh rekan bisnis perusahaan tersebut untuk mentransfer ke rekening lain dengan alasan ada perubahan nomor rekening.

"Akibatnya, PT H mentransfer uang 156.667,50 dolar AS ke rekening PT JDI dan PT A mentransfer uang 72.801,75 ke rekening milik PT MS," jelas Edy.

Dalam kasus tersebut, polisi telah menangkap lima orang pelaku berinisial K, I, F, FF, dan DS.

Polisi juga mengamankan barang bukti berupa satu bendel rekening koran, empat lembar foto kopi bilyet giro, satu lembar kartu nama PT MS, dua lembar perjanjian kerja sama, satu bendel proposal, satu buah buku rekening, dua buah kartu ATM, satu buah key Internet banking, tiga unit ponsel, satu buah KTP, dan uang Rp154.060.000.

"Para pelaku akan dijerat menggunakan Pasal 378 KUHP tentang Penipuan, Pasal 263 KUHP tentang Pemalsuan, Pasal 3, 4 dan 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang serta Pasal 82 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2011 tentang transfer dana juncto Pasal 55 KUHP," kata Edy.

 Alat Ponsel dan key Internet Banking berperan sebagai Tool (Alat) bantu yang mempermudah proses aktivitas, baik berupa software ataupun hadware.

(10)

4. Mabes Polri tangkap pelaku penipuan online

http://www.antaranews.com/berita/407230/mabes-polri-tangkap-pelaku-penipuan-online

Jakarta (ANTARA News) - Penyidik Subdit 3 Direktorat Tindak Pidana Umum (Tipidum) Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri menangkap terduga pelaku penipuan online yang beberapa di antaranya adalah warga negara China.

"Informasi awal, para Penyidik Subdit 3 Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri sekitar pukul 19.30 WIB telah menangkap para pelaku penipuanonline WN China," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Ronny F Sompie dalam pesan singkatnya, di Jakarta, Kamis (28/11) malam.

Ronny mengatakan tempat kejadian perkara (TKP) berada di Jalan Puspita Loka F2 no 12 B BSD City, Tangerang Selatan dengan tersangka 48 orang warga negara asing yang terdiri dari 16 perempuan dan 32 orang laki-laki. Selain itu, menurut dia dalam penangkapan itu juga diamankan tiga orang warga negara Indonesia.

"Barang bukti (yang diamankan), yaitu laptop, telepon wireless, konektor, modem, dan paspor," ujarnya.

Selain itu menurut Ronny, tim penyidik juga sedang menggerebek TKP di Apartemen Mediterania di jalan Rajawali Selatan 4 nomor 1 Kemayoran. Menurut dia, informasi lebih lanjut akan segera dilengkapi terkait penggerebekan di lokasi kedua.

Bukti Digital

 Alat Leptop,Telepon Wreless,Konektor dan modem berperan

sebagai Tool (Alat) bantu yang mempermudah proses aktivitas, baik berupa software ataupun hadware.

5. Unit Cyber Crime Polda Jatim ringkus pengunggah video porno anak

http://www.antaranews.com/berita/498786/unit-cyber-crime-polda-jatim-ringkus-pengunggah-video-porno-anak

Surabaya (ANTARA NEWS) - Unit "Cyber Crime" Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Timur meringkus tersangka pengunggah file berisi video porno anak-anak, MSA (19), warga Trenggalek.

(11)

Didampingi Kabid Humas Polda Jatim AKBP RP Argo Yuwono SIK MSi, ia menjelaskan modus yang dilakukan tersangka dengan memiliki akun facebook dan "link blog" yang mendapatkan file video porno itu dari group facebook dalam jaringannya.

"Motif tersangka yang bekerja di warnet dan baru saja diterima mendaftar PTN itu untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, karena dengan mengunggah dalam group facebook akan mendapatkan uang dolar," katanya.

Apalagi, tersangka mendapatkan like (dalam group facebook) hingga 900 kali, sehingga ratingnya akan tinggi dan keuntungannya juga akan semakin meningkat, meski file yang diunggah itu tergolong lama (2012), tapi motifnya adalah ekonomi (uang).

"Kami masih mengembangkan kasusnya dengan orang yang pertama kali mengunggah dalam grup facebook itu. Awalnya, kami mendapatkan laporan dari staf KPA Jatim tentang file berisi video anak-anak yang berusia 6-7 tahun tapi bertindak asusila," katanya.

Meski masih dikembangkan, tersangka MSA akan dijerat dengan Pasal 27 ayat 1 dan Pasal 45 ayat 1 UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan ancaman hukuman enam tahun penjara dan denda Rp1 miliar.

Barang bukti yang disita polisi adalah satu unit handphone (alat pembuat video porno), satu unit flashdisk, satu unit CPU, dan "print out" blog yang berisi link porno.

Dalam barang bukti rekaman video bermuatan porno itu terlihat ada "sutradara" yang memaksa dua anak-anak berusia 6-7 tahun (seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan) untuk melakukan perbuatan asusila, lalu orang itu merekam dengan HP.

"Itu (sutradara) masih didalami, karena kasus itu memang sedang dikembangkan," katanya. Secara terpisah, MSA ketika dikonfirmasi mengaku dirinya hanya iseng saat menjadi penjaga warnet.

 Print out Link Situs Porno

Peran Dari Bukti Digital

(12)

 Flashdisk dan Print out Link Situs porno berperan sebagai Witnes (Saksi), knapa saksi karena dengan Flashdisk dan Print out Link Situs porno data dari computer dapat di simpan di flashdisk sedangkan link situs porno tersebut menjadi saksi aktivitas untuk mencari video porno.

6. Polda Metro Jaya bongkar penjualan DVD porno online

http://www.antaranews.com/berita/368475/polda-metro-jaya-bongkar-penjualan-dvd-porno-online

Jakarta (ANTARA News) - Penyidik Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) membongkar penjualan cakram digital (DVD) film porno secara dalam jaringan Internet (online), dan menangkap tersangka LT (40).

LT menjadi penyedia yang memiliki piranti penyimpang (hard disk) berisi puluhan film, kata Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Putut Eko Bayuseno, di Jakarta, Kamis. "Tersangka menjual DVD film porno secara online seharga Rp100.000 per keping," katanya.

Putut mengatakan tersangka LT mempromosikan penjualan DVD film porno secara online melalui laman www.dvdstorexx.com yang kini diblokir.

Polisi juga meringkus WR, yang berperan menggandakan, menawarkan dan menyebarkan video film porno melalui situs http://jualbelibokep.com yang kini juga diblokir.

Kepala Subdirektorat Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Audie Latuheru, mengemukakan bahwa pelaku sudah beroperasi selama setahun.

Audie mengungkapkan, tersangka menyediakan film dewasa aktor barat dan Asia di Internet, kemudian mengunduh dalam bentuk DVD. "Pelaku mengirimkan pesanan melalui jasa pengiriman," ujar Audie.

Selain itu, polisi menyita lima dus berisi DVD film porno, empat dus DVD kosong, tiga unit komputer (CPU)O, satu dus berisi resi paket pengiriman jasa, satu modem, dua buku tabungan, dan satu hard disk eksternal.

(13)

 Harddisk Eksternal

Peran Dari Bukti Digital

 Alat Komputer dan modem berperan sebagai Tool (Alat) bantu yang mempermudah proses aktivitas, baik berupa software ataupun hadware.  DVD dan Harddisk Eksternal berperan sebagai Witnes (Saksi), knapa saksi

karena dengan DVD dan Harddisk Eksternal mereka dapat menggandakan dan menyimpan filem Porno tersebut, sehingga segala aktivitasnya terekam di dalamnya.

7. Penipuan yang dilakukan warga Nigeria dibantu warga Indonesia terhadap PT AP dan PT BE

http://megapolitan.kompas.com/read/2014/10/24/17561041/ Kejahatan.di.Dunia.Maya.Kian.Berbahaya

Berdasarkan data Polda Metro Jaya, kejahatan lewat internet yang dilaporkan ke Subdit Cyber Crime mencapai 601 kasus pada 2013 atau sekitar 50 kasus per bulan. ”Untuk saat ini, kami bisa menerima sekitar 70 kasus per bulan,” kata Duha.

Kasus yang beberapa waktu terakhir diungkap jajaran Polda Metro Jaya di antaranya penipuan yang dilakukan warga Nigeria dibantu warga Indonesia terhadap PT AP dan PT BE. Pelaku mencegat percakapan e-mail dua perusahaan yang tengah bertransaksi. Pelaku DS, warga Nigeria yang masih buron, memalsukan e-mail kedua perusahaan itu. Kedua perusahaan itu merasa tengah berkomunikasi dengan mitranya, padahal dengan tersangka sehingga mereka bersedia saat diminta mentransfer uang senilai miliaran rupiah.

”Warga Nigeria ini memanfaatkan warga Indonesia, biasanya perempuan, untuk diperistri guna mencari rekening buat menampung hasil penipuan,” kata Duha. Para pelaku melakukan e-mail sniffing dengan memakai tool atau software untuk mengendus aliran lalu lintas data keluar dan masuk komputer yang terhubung ke jaringan.

(14)

Selain penipuan lewat e-mail, kasus yang ditangani Polda di antaranya penipuan di media sosial, pornografi anak, hingga pencurian data. Duha mengimbau pengguna internet untuk lebih hati-hati dan waspada. ”Pastikan jika bertransaksi lewat e-mail agar mengecek atau mengonfirmasi. Jika membeli barang online, beli dari perusahaan yang sudah terkenal atau familier. Agar lebih pasti, lakukan transaksi COD (cash on delivery),” katanya. (RAY)

Bukti Digital  Alat Sniffing  E-Mail  Komputer

Peran Dari Bukti Digital

 Alat Sniffing berperan sebagai Tool (Alat) bantu yang mempermudah proses aktivitas, baik berupa software ataupun hadware.

(15)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adanya cybercrime telah menjadi ancaman stabilitas, sehingga pemerintah sulit megimbangi teknik kejahatan yang dilkukan dengan teknologi computer, khususnya jaringan internet dan intranet.

Pengamanan secara teknis disertai dengan social pressure. Adanya banyak orang mengawasi membuat seseorang mengurungkan diri untuk melakukan kejahatan. Pendidikan etika dan moral nampaknya harus kita aktifkan kembali, khususnya untuk dunia cyberspace.

Dunia internet merupakan sebuah tempat dimana kita “hidup” secara maya (virtual,digital). Di dunia ini kita dapat melakukan beberapa kegiatan yang mirip dengan kegiatan di dunia nyata (real space). Kita dapat melakukan perniagaan (commerce) atau sekedar untuk sosialisasi.

Dunia maya ini juga memiliki aturan yang kita definisikan bersama. Aturan ini ada yang sama dan ada yang berbeda dengan aturan yang ada di dunia nyata dikarenakan hokum-hukum fisika tidak berlaku di dunia ini. Dua orang yang secara fisik berada di tempat yang jaraknya ribuan kilometer dapat berada di ruang virtual yang sama. Aturan yang sama antar lain sopan santun dan etika berbicara (menulis), meskipun kadang-kadang disertai dengan implementasi yang berbeda.

(16)

REFERENSI

 Marshall, A. M. (2008). Digital Forensics - Digital Evidence in Criminal Investigation. A John Wiley & Sons, Ltd.

 www.antaranews.com

Referensi

Dokumen terkait

Sektor UMKM yang berpotensi berperan besar menyumbang dalam pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan di Indonesia khususnya Jawa Tengah adalah sektor usaha

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa dan mengkomparasi metode Mamdani dan metode Sugeno untuk memperoleh metode mana yang paling akurat untuk membantu

Visual yang menjadi tema besar pada penelitian ini akan menjadi ilmu.. pengetahuan terapan dari konsep ams\a>l al-Qur

Berdasarkan hasil penelitian, peggunaan limbah beton sebagai agregat kasar pada nilai karakteristik Marshall dalam campuran AC-BC antara lain semakin besar

Daya tarik objek yaitu Pantai yang berpasir putih, banyak ditumbuhi pohon kelapa pada pesisir pantai , selain itu posisinya berhadapan dengan pantai Umeputi dan pantai Laino..

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena skripsi dengan judul “Pembenahan Sistem Pengendalian Internal (SPI) Siklus Pembelian dan Penjualan untuk

Amplifier Class-E dengan driver amplifier Nilai Gain pada masing-masing frekuensi telah mencukupi spesifikasi yang diharapkan, yaitu minimal nilai > 15 dB pada

11 Dalam bekerja di kantor ini saya tidak mendapatkan sesuatu hal yang bermanfaat 12 Saya merasa pekerjaan ini membosankan 13 Saya pernah diikutkan