ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN “J” DENGAN TIDAK MENJADI AKSEPTOR KB
TANGGAL I7 FEBRUARI 2016
A. PENGKAJIAN KELUARGA 1. Biodata
Nama : Tn “J”
Umur : 37 Tahun
Pendidikan Terakhir : SD Pekerjaan : Nelayan
Penghasilan : Rp ± 500.000,- / Bulan Perkawinan ke : I (Satu)
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Makassar / Indonesia
Alamat :
2. Daftar Anggota Keluarga N
Islam Istri SD IRT Tida k
Seha t
. th k t
Keterangan :
Laki-laki : Meninggal :
X
Perempuan : Serumah :
---a. Sifat Keluarga
2) Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami yang paling dominan.
3) Hubungan antar keluarga cukup harmonis.
4) Cara mengatasi masalah bila ada perselisihan dalam keluarga adalah menenangkan situasi kemudian musyawarah dan mencari solusinya.
b. Kebiasaan Sehari-hari 1) Pola makan
Kebiasaan makan keluarga 3 kali sehari dengan makanan pokok nasi,sayur,dan lauk-pauk. Keadaan fisik anggota keluarga tidak ada yang terlalu kurus dan tidak ada yang kegemukan.
2) Pola istirahat dan tidur
Kebiasaan tidur anggota keluarga tidak teratur,dimana tidur siang kira-kira 1 jam mulai pukul 13.00-14.00 wita kecuali kepala keluarga yang jarang tidur siang berhubung karena pekerjaan. Sedangkan untuk istirahat tidur malam mulai pukul 21.00-05.00 wita.
3) Pola rekreasi dan hiburan
Keluarga jarang mengadakan rekreasi secara khusus bersama-sama. Waktu senggang digunakan keluarga untuk istrahat, kumpul dengan anak- anak sambil menonton Tv.
4) Pekerjaan sehari-hari
5) Personal hygiene
Kebersihan anggota keluarga cukup baik,mandi 2 kali sehari dengan memakai sabun,menggosok gigi selesai makan dengan pasta gigi. 4. Faktor Sosial,Ekonomi dan Budaya
a. Peran Anggota Keluarga
1) Ayah sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah utama 2) Ibu sebagai pengatur urusan rumah tangga dan mengasuh anak b. Penghasilan dan Pengeluaran
1) Penghasilan setiap bulan kira-kira Rp.500.000-1.000.000 2) Pengeluaran dalam keluarga setiap bulan tidak tetap
3) Pemenuhan kebutuhan keluarga cukup untuk keperluan sehari-hari c. Hubungan Keluarga dengan Masyarakat
Hubungan keluarga denagn masyarakat setempat cukup baik dalam arti anggota keluarga berinteraksi cukup baik dengan masyarakat setempat. d. Suku dan Agama
Ayah dan ibu keduanya berasal dari suku Makassar,suami istri cukup taat melaksanakan ajaran agama.
5. Faktor Lingkungan a. Rumah
1) Keluarga menempati rumah sendiri dengan bentuk rumah permanent dengan ukuran 9 x 6 m²
3) Ruangan dalam rumah cukup mendapat cahaya sinar matahari 4) Pengaturan dan kebersihan perabot rumah tangga cukup baik 5) Pekarangan rumah tidak ada
6) Keluarga tidak mempunyai kamar mandi ( WC ) b. Denah Rumah
jalan
Kamar Ruang Tamu
7 m
WC
Ruang Keluarga
9 m
c. Sumber Air Bersih
1) Sumber air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari adalah air ledeng
2) Keadaan air jernih,tidak berbau dan tidak berwarna 3) Penggunaan air minum dimasak sampai mendidih d. Tempat pembuangan
1) Keluarga tidak mempunyai WC sendiri. 2) Keluarga BAB di laut.
3) Pembuangan air limbah di Selokan e. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan
1) Fasilitas sosial keluarga tersedia di sekitar rumah misalnya warung 2) Transportasi dengan menggunakan kendaraan umum
3) Fasilitas kesehatan ( Puskesmas ) cukup dekat dari rumah dengan jarak 0-1 Km
6. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Keluarga Sekarang
1) Kondisi kesehatan Tn “J” dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan
4) An “M” dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan 5) Ibu “S” dalam keadaan sakit
b. Keluarga Berencana
Ibu belum pernah menggunakan alat kontrasepsi sejak menikah. c. Keadaan gizi keluarga
Pertumbuhan fisik anak Tn “J” cukup,secara sepintas anak-anak tampak sehat demikian pula nafsu makan keluarga baik
d. Riwayat Penyakit yang Pernah Diderita keluarga
Tn “J” dan keluarganya tidak pernah memiliki riwayat penyakit menular seperti TBC,Hepatitis,HIV/AIDS dan PMS.
7. Pengkajian Psikososial a. Status
Tingkat emosi keluarga cukup baik,bila ada masalah dalam keluarga diselesaikan dengan baik,emosi ibu dalam kondisi stabil.
b. Konsep diri
Bapak dan ibu baik. Bapak dan ibu menjawab pertanyaan dengan ramah c. Pola interaksi / komunikasi
Interaksi antar anggota keluarga cukup baik,bahasa yang dipakai sehari-hari adalah bahasa Makassar dan sesekali menggunakan bahasa Indonesia.
Sebagai kepala keluarga,suami cukup disegani oleh anaknya. Apabila ada masalah selalu dimusyawarahkan bersama,namun keputusan terakhir dilimpahkan pada suami.
8. Pengkajian Pengetahuan Keluarga Tentang : a. Keluarga Berencana
Pengetahuan ibu tentang keluarga berencana sudah cukup baik tetapi ibu tetap tidak ingin menggunakan alat kontrasepsi.
b. Kesehatan lingkungan
Pengetahuan keluarga tentang kesehatan lingkungan masih kurang 9. Harapan Keluarga Terhadap Bidan
Keluarga khususnya ibu dssangat berharap dapt dibantu dalam mengatasi masalah yang dialami.
10. Pemeriksaan Fisik
Sehubungan dengan riwayat kesehatan keluarga maka dilakukan pemeriksaan fisik anggota keluarga dengan hasil :
a. Tn “J”
TD : 110/90 mmHg N : 90x/i
S : 36,7ºC P : 22x/i b. Ny “M”
S : 36,5ºC P : 22x/i c. An “M”
N : 84x/i S : 36,5ºC P : 20x/i d. An “ R”
N : 80x/i S : 36,7ºC P : 20x/i e. Ibu “S”
TD : 120 mmHg S : 36,5ºC P :24x/ i N : 80 x/i
B. PRIORITAS MASALAH
Untuk mengatasi masalah keluarga Tn “J” secara keseluruhan tidak mungkin,oleh karena itu perlu dilakukan prioritas masalah kesehatan,yang mana masalah kesehatan dan keperawatan yang mengancam kehidupan dan mengancam keeshatan keluarga yang menjadi prioritas masalah. Agar dapat melakukan prioritas masalah keluarga secara tetap maka dilakukan pembobotan masalah dengan kriteria sebagai berikut :
No .
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3x1 2/3 Ancaman kesehatan 2. Kemungkinan
masalah untuk dicegah
0x2/2 0 Walaupun ibu telah mengetahui KB dengan baik, ibu tetap tidak ingin menggunakan KB karena mereka masih
memprogramkan anak dan ibu juga memiliki masalah kesuburan dimana ibu baru memiliki anak ketika 3 tahun setelah menikah 3. Potensi masalah
untuk dicegah
1/3x1 1/3 Memberikan penyuluhan tentang keluarga berencana 4. Penonjolan
masalah
1/2x1 ½ Ibu tidak menyadari untuk mengatasi masalah tersebut
Total score 1 1/2
Kurang kesadaran pembuangan tinja di sembarang tempat
No .
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman kesehatan 2. Kemungkinan
masalah untuk dicegah
3. Potensi masalah untuk dicegah
2/3x1 2/3 Adanya keinginan keluarga untuk membuat bak
sampah sendiri 4. Penonjolan
masalah
0/2x1 0 Keluarga tidak menyadari bahwa dengan adanya bak sampah dapat berguna untuk keluarga
Total score 1 5/6
Berdasarkan hasil pembobotan masalah diatas,maka urutan prioritas masalah kesehatan dan keperawatan Tn “J” dapat disusun sebagai berikut :
1. Ibu tidak pernah ber-KB
2. Kurang kesadaran pembuangan tinja di sembarang tempat
C. DIAGNOSA MASALAH AKTUAL 1. Ibu tidak pernah ber-KB
DS :
- Ibu mengatakan sejak menikah sampai sekarang tidak pernah ber-KB
- Ibu mengatakan ibu telah tahu tentang manfaat KB DO :
- Ibu dapat menyebutkan manfaat KB dan tahu beberapa jenis KB Analisa dan Interpretasi Data
-2. Kurang kesadaran pembuangan tinja di sembarang tempat DS :
- Ibu mengatakan tidak mempunyai WC
- Ibu mengatakan pembuangan tinja di sembarang tempat (laut) DO :
- Tampak air limbah keluarga berserakan di belakang rumah - Keluarga tidak memiliki WC
Analisa dan Interpretasi Data
- Keluarga kurang menjaga kebersihan / kesehatan disebabkan karena mereka tidak menyadari dan masih kurang mengetahui bahwa kebersihan / kesehatan lingkungan besar dampaknya terhadap kesehatan lingkungan.
D. DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Tidak ada data yang mendukung terjadinya masalah potensial
E. TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI
Tidak ada data yang mendukung dalam melakukan tindakan segera dan kolaborasi
F. RENCANA TINDAKAN 1. Ibu belum pernah ber-KB
- Ibu mau ber-KB Kriteria :
- Ibu lebih mengerti tentang KB
- Ibu telah menggunakan salah satu alat kontrasepsi Intervensi :
Tanggal 17 Februari 2016 jam : 11.00 WITA
a. Motivasi ibu untuk ber-KB dengan memberikan penjelasan kesehatan tentang manfaat dan pentingnya KB yang lebih dari pengetahuan ibu. Rasional : Dengan penjelasan tentang KB,maka diharapkan keluarga
lebih mengerti tentang pentingnya mnejadi akseptor KB. b. Berikan penjelasan kesehatan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi
Rasional : Agar ibu dapat memilih salah satu alat kontrasepsi yang diinginkan.
2. Kurangnya kesadaran pembuangan tinja disembarang tempat Tujuan :
- Keluarga mengerti dampak lingkungan yang tidak bersih terhadap kesehatan.
Kriteria :
- Keluarga memiliki WC
- Keluarga memiliki SPAL yang tertutup yang sesuai dengan standar kesehatan
Intervensi :
a. Anjurkan pada keluarga untuk menjaga kebersihan lingkungan
Rasional : Dengan menjaga kebersihan lingkungan,keluarga dapat terhindar dari berbagai macam penyakit.
b. Anjurkan pada keluarga untuk membuat WC
Rasional : Kotoran yang dibuang di Sembarang tempat dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
c. Anjurkan pada keluarga untuk mengelola sampah dengan benar
Rasional : Pengelolaan sampah yang benar dapat menghindarkan dari segala macam penyakit.
G. IMPLEMENTASI
Tanggal 17 Februari 2016 jam : 11.10 wita 1. Ibu tidak pernah ber-KB
a. Memotivasi ibu agar mau ber-KB
Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan tetapi tetap tidak ingin menggunakan KB
b. Memberikan penjelasan kesehatan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
2. Kurangnya kesadaran pembuangan tinja di sembarang tempat
a. Menganjurkan pada keluarga untuk menjaga kebersihan lingkungan Hasil : Keluarga mengerti dan bersedia melaksanakannya
b. Menganjurkan pada keluarga untuk membuat WC Hasil : Keluarga bersedia untuk membuat WC
Hasil : Keluarga bersedia utnuk membuat SPAL tertutup d. Menganjurkan keluarga untuk mengelola sampah dengan benar
Hasil : Keluarga bersedia untuk tidak membuang sampah dilaut lagi
H. EVALUASI
Tanggal 17 Februari 2016 jam : 11.45 WITA 1. Ibu lebih mengerti tentang alat kontrasepsi 2. Ibu belum menggunakan alat kontrasepsi apapun
3. Keluarga Tn “J” tidak ada yang sakit kecuali Ibu Tn “J” 4. Ibu belum mempunyai WC ,SPAL terbuka
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS TN “J” DENGAN TIDAK MENJADI AKSEPTOR KB
TANGGAL 17 FEBRUARI 2016
IDENTITAS IBU / SUAMI
Nama : Tn “J” / Ny “M” Umur : 37 Tahun / 31 Tahun Nikah / Lamanya : 1 kali / ±10 Tahun Suku : Makassar / Makassar Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SD / SD Pekerjaan : Nelayan / IRT
Penghasilan : ± Rp. 500.000,- / Bulan Alamat : Dusun Pala’lakang DATA SUBJEKTIF ( S )
1. Ibu mengatakan belum meggunakan alat kontrasepsi apapun
2. Keluarga Tn “M” tidak ada yang mengeluh sakit kecuali Ibu Tn “M” 3. Ibu mengatakan tidak mempuyai WC,SPAL terbuka
DATA OBJEKTIF ( O )
1. Ibu belum mempunyai kartu keluarga berencana 2. Keadaan lingkungan kurang bersih
3. Keluarga membuang sampah d,SPAL terbuka ASSESMENT ( A )
PLANNING ( P )
1. Meminta persetujuan keluarga setiap akan melakukan asuhan
Hasil : Keluarga terutama ibu kooperatif dan memberikan respon positif 2. Mengobservasi tanda-tanda vital keluarga Tn “M”
Hasil : TTV dalam batas normal Tn “J”
TD : 110/90 mmHg N : 90x/i
S : 36,7ºC P : 22x/i Ny “M”
TD : 100/80 mmHg N : 80x/i
Ibu “S”
TD : 120 mmHg S : 36,5ºC P :24x/ i N : 80 x/i
3. Memotivasi Ibu Untuk ber-KB
Hasil : Ibu masih mempertimbangkan untuk menggunakan KB
4. Menganjurkan pada keluarga agar tetap meningkatkan keadaan kesehatannya
Hasil : Ibu dan keluarga bersedia
5. Menganjurkan pada keluarga untuk membuat tempat sampah khusus dan menutup SPAL
Hasil : Keluarga bersedia melakukannya
6. Mengucapkan terima kasih pada keluarga Tn “J” atas kerjasamanya dalam melakukan asuhan kebidanan komunitas
SAP ( satuan acara penyuluhan ) METODE KONTRASEPSI A. Tujuan penyuluhan
1. Tujuan umum
b. Dengan adanya penyuluhan mampu menambah pengetahuan dan wawasan mengenai kontrasepsi sehingga sasaran bersedia mengikuti secara sukarela
2. Tujuan khusus
Setelah melakukan penyuluhan didapatkan : a. Ibu mengetahui alat-alat kontrasepsi
b. Ibu mengetahui efek samping / komplikasi dari kontrasepsi c. Ibu mengetahui keuntungan dan kerugian kontrasepsi
d. Ibu mengetahui tanda-tanda yang perlu diwaspadai dan penggunaan kontrasepsi
B. Pokok materi
1. Kebutuhan seksual 2. Kontrasepsi
3. Jenis-jenis alat kontrasepsi C. Sasaran :
D. Tempat / waktu : E. Pelaksanaan : F. Langkah-langkah
1. Pembukaan : menjelaskan penyuluhan alat kontrasepsi pada Ibu 2. Pengembangan :
a. Ceramah tentang alat kontrasepsi pada Ibu selama ± 25 menit b. Tanya jawab pada Ibu
G. Sumber dan alat peraga 1. Sumber
Prawirohardjo, sarwono, 2004. Buku panduan praktis pelayanan bidan kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
2. Alat peraga
a. Materi penyuluhan
b. Contoh macam-macam alat kontrasepsi H. Evaluasi
Proses : pengamatan selama proses penyuluhan
LAMPIRAN MATERI KONTRASEPSI
A. Pengertian KB
1. Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan 2. Alat kontrasepsi adalah alat atau obat-obatan untuk mencegah
kehamilan
JENIS-JENIS KONTRASEPSI A. Metode sederhana
1. Tanpa alat / obat a. Senggama terputus b. Pantang berkala c. Amenorhea sekunder 2. Dengan alat / obat
a. Kondom b. Difragma / kap
c. Cream, jelly, dan cairan berbusa d. Tablet berbusa ( vaginal tablet ) e. Intravag ( tisu KB )
C. Metode mantap
1. MOW ( tubektomi ) 2. MOP ( vasektomi )
JENIS-JENIS KONTRASEPSI A. Senggama terputus
Senggama dijalankan sebagaimana biasa tetapi pada puncak senggama, kemaluan pria ( zakar ) dikeluarkan dari vagina, sehingga mani keluar dari vagina
1. Keuntungan
a. Merupakan kontrasepsi yang paling praktis 2. Kerugian
a. Memerlukan penguasaan diri yang kuat
b. Kemungkinan ada sedikit cairan yang mengandung spermatozoa B. Kondom
Adalah suatu karet tipis yang dipakai menutupi zakar sebelum dimasukkan kedalam vagina untuk mencegah terjadinya pembuahan
1. Cara kerja :
a. Mencegah spermatozoa bertemu dengan ovum atau sel telur pada waktu senggama karena sperma tertampung dalam kondom 2. Keuntungan
b. Mudah dipakai sendiri
c. Dapat mencegah penyakit kelamin d. Efek samping hampir tidak ada 3. Kerugian
a. Menunggu kenyamanan bersenggama b. Harus ada persediaan
c. Dapat sobek bila tergesa-gesa 4. Efek samping
a. Alergi terhadap karet kondom, segera hentikan pemakaian kondom b. Lecet-lecet karena kurang licin, sebaiknya digunakan kondom yang
ada pelicinnya dan jangan terburu-buru C. Pil KB
1. Cara kerja :
a. menekan ovulasi yang akan mencegah lepasnya sel telur dari ovarium
b. mengendalikan lendir mulut rahim sehingga sel mani tidak dapat dimasukkan kedalam rahim
c. menipiskan lapisan endometrium
2. Keuntungan :
a. mudah menggunakannya
b. mencegah anemia defisiensi besi
3. Kerugian
a. harus disiplin
b. dapat mengurangi ASI 4. Macam-macam pil KB
a. Pil dosis tinggi berisi 50 mg
b. Mengandung estrogen 50-150 mg dan progesteron 1-10 mg c. Pil dosis rendah
d. Mengandung estrogen dan progesteron dengan dosis lebih rendah e. Pil mini
f. Pil yang mengandung hormone progesteron 5. Efek samping
a. Perdarahan diluar haid b. Rasa mual
c. Timbul flek-flek hitam d. Nyeri kepala
e. Penambahan BB f. Hipertensi
D. Suntik
1. Cara kerja
b. Mengentalkan lendir untuk rahim,sehingga sel mani tidak dapat masuk dalam rahim
c. Menipiskan endometrium rahim 2. Macam-macam suntik KB
a. Depoprovera dosis 150 mg/ 3 cc b. Notisterat dengan dosis 200 mg 1 cc 3. Keuntungan
a. Sangat efektif dengan kegagalan kurang dari 1% b. Tidak mempengaruhi produksi ASI
4. Kerugian
a. Gangguan haid seperti amenorhea b. Pusing
c. Mual
d. Kenaikan BB
E. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit / Implant Susuk
Susuk KB ini berisi levonorgastrel,terdiri dari 3 kapsul yang diinsersi kan dibawah kulit lengan atas bagian dalam kurang lebih 6-10 cm dari lipat siku
1. Cara kerja :
a. Norplaut yang telah dimasukkkan akan mencegah kehamilan selama tetap berada ditempat tersebut
2. Kelebihan
b. Tidak ada faktor lupa
c. Tidak menekan produksi ASI
d. Masa pakai jangka panjang ( 5 tahun ) 3. Kekurangan
a. Harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih b. Lebih mahal dari pada KB yang pendek
c. Implant sering mengubah pola haid 4. Efek samping
a. Gangguan haid seperti amnorhea b. Jerawat
c. Perubahan BB d. Nyeri
e. Hematoma pada daerah pemasangan atau pencabutan F. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
Adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang bentuknya bermacam-macam,terdiri dari plastic
1. Cara kerja :
a. Dengan adanya alat ini,maka terjadi perubahan pada endometrium yang mengakibatkan kerusakan pada sperma yang masuk,tempaga pada AKDR akan menghalangi mobilitas atau pergerakan
G. Diafragma / Kap
Terbuat bari karet yang berbentuk mangkok dipakai untuk menutupi serviks 1. Cara kerja :
a. Mencegah masuknya mani kedalam serviks sehingga pembuahan tidak terjadi besarnya disesuaikan
H. Intravag ( Tisu KB )
Adalah alat kontrasepsi wanita yang digunakan dalam vagina sebelum bersenggama yang berbentuk keras,tipis dan mengandung obat spermisida 1. Cara kerja :
a. Alkil fenaksi politosi ethanol yang bekerja sebagai spermatisida ( mematikan sperma )
2. Efek samping a. Gatal-gatal
b. Meningkatkan pengeluaran cairan vagina c. Iritasi dinding vagina
d. Perdarahan e. Keputihan f. Nyeri I. Vasektomi
Adalah tindakan memotong dan menutup saluran mani yang menyalur sel mani keluar dari pusat produksinya ditestis
a. Penutupan vas deferens dengan cara diikat ( ligusi ) dengan menggunakan klip,cincin untuk mencegah pengeluaran ditestis J. Tubektomi
Adalah tindakan pembedahan untuk mengakhiri kesuburan 1. Mekanisme kerja :
a. Dengan memotong atau mengikat tuba sehingga ovum tidak bertemu dengan sperma
2. Keuntungan :
a. Maka klimakterium dalam suasana alami 3. Kerugian :