UJI LINEARITAS
DAMPAK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TERHADAP PERTUMBUHAN USAHA EKONOMI RAKYAT
Febia Nur Azizah_163060026
Mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah Kota, Universitas Pasundan
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Pasundan Bandung Jl. Dr. Setiabudi No.193, Bandung
Email: Febianurazizah@yahoo.com
1. Pendahuluan
Perkembangan infrastruktur dengan pembangunan ekonomi mempunyai
hubungan yang erat dan saling ketergantungan satu sama lain. perbaikan dan
peningkatan infrastruktur pada umumnya akan dapat meningkatkan mobilitas
penduduk, terciptanya penurunan ongkos pengiriman barang-barang, terdapatnya
pengangkutan barang-barang dengan kecepatan yang lebih tinggi, dan perbaikan
kualitas dari jasa- jasa pengangkutan tersebut. Saat ini masalah infrastruktur menjadi
agenda penting untuk dibenahi pemerintah daerah, karena infrastruktur merupakan
penentu utama keberlangsungan kegiatan pembangunan, diantaranya untuk mencapai
target pembanguan ekonomi secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam jangka
pendek pembangunan infrastruktur akan menciptakan lapangan kerja sektor konstruksi
dalam jangka menengah dan panjang akan mendukung peningkatan efisiensi dan
produktifitas sektor-sektor ekonomi terkait. Sehingga pembangunan infrastruktur dapat
dianggap sebagai strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pengentasan
kemiskinan, peningkatan kualitas hidup, peningkatan mobilitas barang dan jasa, serta
dapat mengurangi biaya investor dalam dan luar negeri (Marsuki, 2007)
Jalan, baik jalan tol ataupun jalan raya adalah suatu sarana yang penting yang
menunjang kehidupan manusia dan aktivitasnya yang juga menjadi tolak ukur dalam
suatu proses perbaikan yang dilakukan secara terencana, sistematis, dan berlangsung
terus menerus menuju keadaan yang lebih baik. Tujuan pembangunan ini adalah
kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pembangunan harus memberikan manfaat
bagi kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan tujuan pembangunan itu sendiri. Dalam
rangka mencapai tujuan pembangunan tersebut, diperlukan sarana dan prasarana
penunjang, termasuk di dalamnya adalah prasaranan transportasi. Keberadaan
prasarana transportasi sangatlah vital dalam menunjang keberhasilan pembangunan
suatu negara. Prasarana tersebut menjadi pendorong bagi berputarnya roda
perdagangan dan industri, dua hal yang menjadi inti dalam pembangunan bidang
ekonomi oleh karena out saya berkeinginan untuk menguji linearitas dampak
Pembangunan infrasturktur jalan terhadap pertumbuhan usaha ekonomi rakyat dengan
batasan H0: Variabel pembangunan infrastruktur jalan (X) dan Variabel pertumbuhan
usaha ekonomi rakyat (Y) mempunyai hubungan yang linear.
2. Tinjauan Teori
A. Pengertian Infrastruktur
Pengertian Infrastruktur menurut American Public Works Association (Stone,
1974 Dalam Kodoatie,R.J.,2005), adalah fasilitas-fasilitas fisik yang dikembangkan
atau dibutuhkan oleh agen-agen publik untuk fungsi-fungsi pemerintahan dalam
penyediaan air, tenaga listrik, pembuangan limbah, transportasi dan
pelayanan-pelayanan similar untuk memfasilitasi tujuan-tujuan sosial dan ekonomi. Jadi
infrastruktur merupakan sistem fisik yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi.
Pengertian Infrastruktur, menurut Grigg (1988) infrastruktur merupakan sistem
fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan gedung dan
fasilitas publik lainnya, yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
baik kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi.Merujuk pada konsep dan defenisi
infrastruktur di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa infra- struktur secara umum
daerah sebagai pelayan public (sebagai akibat mekanisme pasar tidak bekerja) untuk
menunjang dan mendorong aktivitas ekonomi maupun sosial suatu masyarakat.
Infrastruktur yang disiap- kan pun perlu disesuaikan dengan kebutuhan setiap wilayah,
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya. Infrastruktur yang dibutuhkan negara
maju tentunya berbeda dengan yang dibutuhkan oleh negara berkembang bahkan
terbelakang. Hal yang sama juga untuk wilayah perkotaan dan pedesaan, atau daerah
industri dengan wilayah pertanian dan pesisir atau kepulauan.
Jadi, dapat diambil benang merah bahwa infrastruktur sebagai sarana dan
prasarana yang disiapkan oleh pemerintah, ataupun pemerintah bekerjasama dengan
pihak swasta dalam rangka menunjang aktivitas ekonomi maupun sosial masyarakat
seperti jalan, jembatan, kendaraan, terminal, pelabuh-an, bandar udara, perumahan,
pasar, perbankkan, sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan, air bersih,
penerangan dan sanitasi yang dapat mendukung tercapainya kehidupan yang layak bagi
masyarakat pedesaan baik materil maupun spiritual.
B. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Firmansyah (2009) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat diartikan
sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara
berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi
suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan Nasional.
Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan
ekonomi.
C. Pengertian Usaha Ekonomi Rakyat
Ekonomi rakyat adalah sektor ekonomi yang berisi kegiatan-kegiatan usaha
ekonomi. Ekonomi rakyat adalah cara-cara rakyat bekerja/mencari nafkah untuk
a. Usaha Ekstraktif
Usaha ekstraktif adalah jenis usaha yang mengambil dan memanfaatkan secara
langsung kekayaan yang tersedia di alam. Contoh usaha ekstraktif, yaitu penangkapan
ikan dan penambangan.
b. Usaha Pertanian
Sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian bercocok tanam. Oleh
karena itu Indonesia mendapat julukan negara agraris. Pertanian atau agraris adalah
usaha mengolah tanah dan menanaminya dengan jenis tanaman yang
bermanfaat.Pertanian di Indonesia biasanya dikerjakan oleh petani di pedesaan.
Mereka bekerja secara perorangan dengan tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari
Contohnya pertanian padi, sayuran, dan palawija. Namun ada pertanian yang
diusahakan oleh perusahaan besar. Usaha ini bertujuan menghasilkan tanaman
produksi. Misalnya perkebunan holtikultura dan perkebungan besar seperti the, kelapa
sawit, kopi dan cokelat
c. Usaha Industri
Industri adalah jenis usaha untuk menghasilkan barang baru, atau mengolah
bahan baku/bahan mentah menjadi bahan setengah jadi/barang jadi.Bentuk usaha
industri di antaranya perusahaan tekstil, mobil, sepatu, dan industri bahan pangan.
Contoh usaha pengolahan dari bahan mentah adalah sebagai berikut:
1. Usaha kerajinan rotan dan daun pandan. Usaha ini mengolah bahan mentah
menjadi barang-barang jadi berupa anyaman dan mebel (kursi, meja).
2. Industri pengolahan kulit , seperti kulit sapi atau kulit kambing. Industri ini
mengolah kulit menjadi bahan setengah jadi berupa kulit samakan.
3. Industri pembuatan sepatu, tas, jaket, dan ikat pinggang. Industri ini
mengguakan bahan setengah jadi/ bahan baku kulit.
d. Usaha Dagang
Pedagang adalah orang yang menjual barang-barang tertentu. Barang yang
dijual berupa kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan lainnya. Pedagang mendapat
Perdagangan adalah jenis usaha yang kegiatannya mengumpulkan barang produksi dari
berbagai produsen (penghasil). Kemudian barang produksi dijual kembali kepada
konsumen atau pemakai. Hampir semua jenis barang diperdagangkan. Misalnya
makanan, minuman (pangan), sandang, papan, perhiasan, dan hewan. Perusahaan
penghasil barang tidak akan secara langsung menjual barang hasil produksinya kepada
konsumen. Mereka memerlukan perantara. Perantara inilah yang disebut pedagang
e. Usaha jasa
Usaha jasa banyak ditemui di sekitar kita. Usaha jasa adalah jenis usaha yang
bertujuan memberi pelayanan kepada konsumen. Usaha jasa terbagi dalam
kelompok-kelompok:
1. Jasa transportasi adalah jenis usaha pelayanan untuk pengangkutan orang
atau barang-barang hasil industri dari suatu tempat ke tempat lain. Jasa
transportasi di antaranya perusahaan
pengangkutan, seperti bus, truk, kapal laut, dan pesawat.
2. Jasa lainnya, seperti jasa asuransi, perbankan, pengiriman barang/paket, dan
jasa
D. Uji Linearitas
Uji linearitas menurut Riduwan (2011:184) “Uji linieritas bertujuan untuk menguji data yang dihubungkan, apakah berbentuk garis linier atau tidak”. Uji linearitas bertujuan untuk memastikan hubungan antara variabel X dengan variabel Y
bersifat linear, kuadratik atau dalam derajat lebih tinggi. Maksudnya apakah garis X
dan Y membentuk garis lurus atau tidak, jika tidak linear maka analisis regresi tidak
dapat dilanjutkan.
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang linear
antara variabel bebas dengan variabel terikat. Kriteria yang digunakan untuk
menyatakan linieritas garis regresi adalah menggunakan harga koefisien signifikansi
0,05. Jika harga Fhitung lebih kecil dari harga Ftabel pada taraf signifikansi 5% maka
terdapat hubungan linieritas antara variabel bebas dengan variabel terikat,
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian menurut Sugiyono (2014: 60) adalah atribut seseorang, atau
obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek
dengan obyek lain. 40 Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua
macam yaitu, variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen).
1. Variabel bebas (independen) dilambangkan dengan simbol X. Variabel bebas
adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel terikat (dependen) menurut Sugiyono (2012: 4).
2. Variabel terikat (dependen) dilambangkan dengan simbol Y. Variabel terikat
adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas menurut Sugiyono (2012:4).
3. Aplikasi dalam SPSS
Pada pengujian apakah variabel pada data ini mempunyai hubungan yang linear
atau tidak secara signifikan, dengan memperhatikan:
a. Signifikansi
Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan pada taraf
signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila
signifikansi (Defiation From Linearity) lebih dari 0,05.
b. Dasar Pengambilan Keputusan pada Uji Linearitas:
➢ Melihat nilai signifikansi pada output SPSS : Jika nilai signifikansi lebih besar dari
0,05, maka kesimpulannya adalah terdapat hubungan linear secara signifikan antara
variabel predictor (X) dan variabel kriterium (Y). Begitupun sebaliknya.
➢ Melihat nilai Fhitung dan Ftabel. Jika nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel. Maka
kesimpulannya terdapat hubungan linear secara signifikan antara variabel predictor
4. Hasil dan Pembahasan A. Tahapan Pengerjaan
Variabel yang digunakan adalah variabel pembangunan Infrastruktur jalan dan
variabel Pertumbuhan usaha ekonomi rakyat. Adapun data- data skor total dapat
ditabulasikan sebagai berikut:
B. Aplikasi pada SPSS
Berikut langkah- angkah dalam menggunakan uji Linearitas pada SPSS,
diantaranya:
1. Buka SPSS
2. Klik Variabel View, kemudian pada bagian Name tulis saja Pembangunan_Infrastruktur_Jalan, kemudian dibaris selanjutnya
3. Kemudian pindahkan ke bagian Data View dan isi sesuai dengan data yang akan
di tabulasikan.
5. Setelah itu akan muncul kotak dengan nama Means, masukkan variabel Pembangunan Infrastruktur jalan (X) ke kotak Independent List dan variabel
Pertumbuhan usaha ekonomi rakyat (Y) ke kotak Dependent List.
6. Selanjutnya, klik Options, pada Statistic for First Layer, pilih Test of Linearity,
7. Klik OK, maka akan keluar hasil sebagai berikut
B. Kesimpulan
Dalam pengambilan keputusan, dapat dilihat dari nilai siginifikansi dan nilai
Fhitung pada Tabel Anova. Maka dapat dilihat 2 pertimbangan :
a. Berdasarkan Nilai Siginifikansi
Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,860 yang lebih besar dari 0,05 yang
artinya terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel pembangunan
infrastruktur jalan dengan variabel pertumbuhan usaha ekonomi rakyat
b. Melihat Nilai F
Dari output diatas diperoleh nilai Fhitung = 0,481. Lalu lihat nilai Ftabel = 244.
Karena nilai Fhitung < nilai Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang linear secara signifikan antara variabel pembangunan infrastruktur jalan
5. Daftar Pustaka
Mulyawan, setia. 2015. Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Infrastruktur Jalan.
http://www.uinsgd.ac.id/_multimedia/document/20170103/20170103170527_
infrastruktur-jalan-setia-mulyawan.pdf(Diakses 12 maret 2018)
Blog Teknik Planologi. 2017. Pengertian Infrastruktur, Sistem dan juga Komponennya.
http://www.radarplanologi.com/2015/10/apa-itu-infrastruktur.html (Diakses
12 maret 2018)
Saputra, Hadi. 2011. Pengaruh Infrastruktur Jalan Dengan Pertumbuhan Ekonomi.
https://lubmazal.com/2011/05/21/infrastruktur-jalan-dan-pertumbuhan-ekonomi/(Diakses 12 maret 2018)
Iek, Mesak. 2013. Analisis Dampak Pembangunan Infrastruktur Jalan Terhadap
Pertumbuhan Usaha Ekonomi Rakyat Di Pedalaman May Barat Provinsi Papua
Barat (Studi Kasus Di Distrik Ayamaru, Aitinyo, Aifat). Jurnal Ekonomi
Kuantitatif Terapan Vol. 6 No. 1. http://download.portalgaruda.org/article.ph
p?article=14229&val=953 (Diakses 12 Maret 2018)
Syinen. 2015. Ekonomi rakyat.
https://azharnasri.blogspot.co.id/2014/11/ekonomi-rakyat.html (Diakses 12 Maret 2018)
Khoiruddin, Ahmad. Jenis Usaha Dan Kegiatan Eknomi di Indonesia.
https://ahmadkhoiruddinuad.wordpress.com/materi-2/bab-5/jenis-usaha-dan-kegiatan-ekonomi-di-indonesia/ (Diakses 12 Maret 2018)
Raharjo, Sahid. 2014. Cara Melakukan Uji Linearitas dengan Program SPSS.
https://www.spssindonesia.com/2014/02/uji-linearitas-dengan-program-spss.html(Diakses pada 14 Maret 2018)
Karina, Anindya. 2012. Uji Linearitas http://ueu5067.weblog.esaunggul.ac.id/201