• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resume Bab 5 Teori Belajar Humanistik (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Resume Bab 5 Teori Belajar Humanistik (1)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Lista Ayu Maryanti Nim : 201710070311064

TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Husamah,Pantiwati,Y, Restian,A,&Sumarsono,P.2018.

Belajar dan Pembelajaran.Malang:Universitas Muhammadiyah Malang.

A. Teori Belajar Dalam Pandangan Humanistik

Teori humanistik adalah konsep belajar yang lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Teori humanistik lebih mengedepankan sisi humanis manusia dan tidak menuntut jangka waktu bagi pembelajar mencapai yang diinginkan. Pada dasarnya teori ini menekankan pada isi atau materi yang harus dipelajari dari pada proses agar membentuk manusia seutuhnya. Sehingga teori humanistik lebih bersifat abstrak dan lebih mendekati bidang kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang kajian – kajian psikologi belajar. Dalam proses pembelajaran hendaknnya diciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan siswa secara aktif mengaktualisasi diri. Aktualisasi diri merupakan proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat – sifat dan potensi – potensi psikologis yang unik. Pendidikan formal mengelompokkan tahap perkembangan anak menjadi 3 yaitu : (1) tahap early childhood , perkembangan individu dalam dimensi perkembangan kognitif lebih ditandai oleh penguasaan bahasa, (2) tahap perkembangangan middle childhoods, perkembangan kognitif seseorang mulai bergeser ke perkembangan proses berpikir, (3) perkembangan adolescence, perkembangan kognitif lebih ditandai oleh perkembangan fungsi otak sebagai instrumen berfikir. Peran guru dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa, memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa. Sedangkan siswa berperan sebagai pelaku utama yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri.

B. Pandangan Abraham Maslow ( Kepribadian Humanistik )

1. Pandangan dasar kepribadian dan perkembangan

Aliran ini melihat bahwa setiap individu memiliki kebebasan untuk memilih, menentukan tindakannya dan nasibnya sebagai konsekuensi atas eksistensinya. Ajaran dan dasar psikologi humanistik sebagai berikut : individu sebagai satu kesatuan dan bersifat menyeluruh, ketidak relevenan penyelidikan dengan hewan, pembawaan baik manusia, potensi kreatif manusia, menekankan kesehatan psikologik.

2. Teori hierarki kebutuhan Maslow

(2)

melawan perkembangan. Pandangan Maslow berkaitan dengan pengalaman puncak, pengalaman itu sendiri merupakan hal positif dan sering membuat individu merubah arah hidupnya menuju perilaku masa depan yang positif.

Kebutuhan manusia di bagi menjadi lima tingkatan yaitu : kebutuhan – kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki, kebutuhan akan rasa harga diri, kebutuhan aktualisasi diri. Berdasarkan teori hirarki kebutuhan Maslow, aktualisasi diri adalah tujuan dari pembelajaran, dan pendidikan adalah fokus dari pengembangan diri. Persepsi individu sebagai pusat dari pengalaman dan pembelajaran dapat menggambarkan pengalaman.

C. Pandangan Carl Rodgers Terhadap Belajar

Teori belajar humanistik menurut Carl Rodgers lebih menekankan perlunya sikap saling menghargai dan tanpa prasangka membantu individu mengatasi masalah – masalah kehidupannya . Yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran yaitu menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Posisi guru sebagai fasilitator, motivator, dan stimulator. Guru hanya memfasilitasi pembelajaran siswanya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada dua tipe belajar, yaitu : kognitif ( kebermaknaan ) dan eksperintal ( pengalaman ) .

Langkah – langkah pembelajaran yang perlu dilakukan oleh guru, meliputi : guru memberikan kepercayaan kepada kelas memilih belajar secara terstruktur, guru dan siswa membuat kontrak belajar, guru mengunakan metode inkuiri atau belajar menemukan, guru menggunakan metode stimulasi, guru mengadakan latihan kepekaan agar siswa mampu menghayati perasaan dan berpartisispasi dengan kelompok lain, guru bertindak sebagai fasilitator belajar, sebaiknya guru menggunakan pengajaran berprogram agar tercipta peluang bagi siswa untuk timbulnya kreativitas.

D. Pandangan Kolb Terhadap Belajar

Belajar menurut Kolb sebagai proses dimana pengetahuan di ciptakan melalui transformasi pengalaman. Pengalaman digunakan untuk membedakan teori ini dengan teori belajar kognitif yang lebih menekankan pada kognisi dibanding afeksi, serta dengan teori belajar perilaku yang cenderung mengabaikan peran pengalaman subjektif didalam proses belajar. Tahap – tahap belajar terbagi menjadi empat yaitu : tahap pengalaman konkret, tahap pengalaman aktif dan reflektif, tahap konseptualisasi, tahap eksperimentasi aktif.

(3)

dalam praktik peralihan dari satu tahap ke tahap lainnya, namun dalam praktik peralihan dari satu tahap ketahap lainnya itu seringkali begitu saja, sulit kita tentukan kapan beralihnya. E. Pandangan Honey dan Mumford Terhadap Belajar

Honey dan Mumford menggolongkan orang yang belajar ke dalam empat macam atau golongan, yaitu :

a) Kelompok aktivis, orang – orang yang termasuk ke dalam kelompok aktivis adalah mereka yang senang melibatkan diri dan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh pengalaman – pengalaman baru.

b) Kelompok reflektor, yang termasuk dalam kelompok reflektor mempunyai kecenderungan yang berlawanan dengan mereka yang termasuk kelompok aktivis. c) Kelompok teoritis, orang – orang tipe teoritis memiliki kecenderungan yang sangat

kritis, suka menganalisis, sealu berfikir rasional dengan menggunakan penalarannya. d) Kelompok pragmatis, tipe pragmatis memiliki sifat – sifat praktis, tidak suka

berpanjang lebar dengan teori – teori , konsep – konsep, dalil – dalil . F. Pandangan Habermas Terhadap Belajar

Menurutnya belajar akan terjadi jika ada interaksi antar individu dengan lingkungannya. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan alam maupun lingkungan sosial karena antara keduanya tidak dapat dipisahkan. Tipe belajar menurut Habermas terbagi menjadi tiga, yaitu belajar teknis : belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan alamnya secara benar, belajar praktis : belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, belajar emansipatoris : menekankan upaya agar seseorang mencapai suatu pemahaman dan kesadaran yang tinggi akan terjadinya perubahan atau informasi budaya baru dalam lingkungan sosialnya.

G. Pandangan Bloom dan Krathwohl

a. Taksonimi Bloom

Bloom dan Krathwohl lebih menekankan perhatiannya pada apa yang mesti dikuasai oleh individu ( sebagai tujuan belajar ), setelah melalui peristiwa – peristiwa belajar. Taksonomi bloom merupakan struktur hierarkhi yang mengidentifkasikan skills mulai dari tingkat rendah hingga tinggi. Apa yang dikuasai oleh siswa tercakup dalam tiga kawasan, yaitu :

 Ranah kognitif terdiri dari 6 ranah tingkatan yaitu pengetahuan, dan pemahaman, aplikasi, analisis, sintensis dan evaluasi.

 Ranah afektif mencakup segala sesuatu yang mencakup dengan emosi, misalnya perasaan, nilai, penghargaan , semangat, minat, motivasi dan sikap. Afektif terdiri dari 5 aspek, yaitu : penerimaan , jawaban/reaksi , penilaian, organisasi, dan internalisasi.

 Ranah psikomotor, berdasarkan dengan hasil ketrampilan dan kemampuan bertindak meliputi; gerak refleks, keteraturan gerak dasar, keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks dan gerakan ekspresif.

b. Revisi taksonomi Bloom

(4)

berfikir khusus yang mendasi klasifikasi tujuan pendidikan, proporsi yang tidak sebanding dalam penggunaan taksonomi pendidikan, ketidakseimbangan proporsi subkategori dari taksonomi Bloom.

H. Pandangan Combs

Ada lima hal yang berkaitan dengan pandangan psikologi humanistik tentang pendidikan, yaitu keterbatasan fisik, kesempatan, kebutuhan manusia, konsep diri, penolakan dan ancaman. Kelima faktor tersebut bisa menjadi penghambat dalam mengembangkan potensi manusia. Ada tiga hal dalam mencapai pendidikan yang bernuansa humanistik yaitu hirarki kebutuhan manusia, kebutuhan setiap individu, dan aktualisasi diri.

Referensi

Dokumen terkait

Takut Jatuh (FES-I) di Paguyuban Lansia Bapa Abraham Paroki Gembala Yang Baik Surabaya Tahun 2015 ...69 Tabel 4.15 Distribusi Status Fungsional (BI) menurut Rasa.. Takut

Pada kebudayaan timur, misalnya Cina gaun pengantin biasanya berwarna merah yang melambangkan keberuntungan, tetapi saat ini para pengantin wanita lebih memilih

Menurut Habibah (2016: 56), guna meningkatkan kualitas pendidikan tidak hanya dilakukan perbaikan terhadap kurikulum tetapi juga diperlukan peranan guru dan siswa

Oleh karena itu, yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah pengaruh dari faktor jarak antar pedagang sejenis, lama usaha, modal usaha, dan jam kerja

Berdasarkan Tabel 5 nilai GI dan RGI pada kotoran ayam dan puyuh diantara kisaran 0-1, dengan nilai GI dan RGI pada kotoran puyuh lebih besar dibandingkan pada

Modul 5-8 ini menguraikan dan mengidentifikasi yang mempengaruhi belajar karena itu motivasi belajar dan prinsip motivasi harus diketahui terlebih dahulu dan kondisi

Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kepatuhan mengikuti kegiatan posyandu balita di Posyandu Wijaya Kusuma VI Desa

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa motivasi responden sebelum diberikan konseling sebagian besar masih rendah yaitu sebanyak 21 responden (55,3) dari 38 responden