• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laboratorium Kimia SMA Methodist 3 Prakt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laboratorium Kimia SMA Methodist 3 Prakt"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Laboratorium Kimia SMA Methodist-3

Praktikum Kimia Kelas XII IPA 1 Semester II

Tahun Pelajaran 2017/2018

Judul : “ESTERIFIKASI”

Praktikan : Kelompok 5

1. Clement (40)

2. Andrew (2)

3. Elvi Tandean (10)

4. Sherley Margan (28)

5. Vanessa Khosasi (39)

Kelas : XII-IPA-1

(2)

I.

Tujuan Percobaan :

Untuk mengamati esterifikasi (reaksi alkohol dengan logam karboksilat).

II.

Teori Dasar

Reaksi esterifikasi adalah reaksi pembentukan ester dengan cara merefluks sebuah asam karboksilat bersama sebuah alkohol dengan katalis asam. Asam yang digunakan sebagai katalis biasanya adalah asam sulfat. Pembentukan ester melalui asilasi langsung asam karboksilat terhadap alkohol, seperti pada esterifikasi Fischer lebih disukai ketimbang asilasi dengan anhidrida asam ( atom yang rendah) atau asil klorida (sensitif terhadap kelembapan). Kelemahan utama asilasi langsung adalah konstanta kesetimbangan kimia yang rendah. Hal ini harus diatasi dengan menambahkan banyak asam karboksilat, dan pemisahan air yang menjadi hasil reaksi. Pemisahan air dilakukan melalui distilasi Dean-Strak atau penggunaan saringan molekul. Dalam ilmu kimia, ester adalah campuran organik dengan simbol R’ yang menggantikan suatu atom hidrogen atau lebih. Ester juga dibentuk dengan asam yang tidak tersusun teratur; sebagai contoh, dimetil sulfat yang juga disebut “asam belerang, dimethyl ester”.

Ester dapat dibuat oleh suatu reaksi keseimbangan antara suatu alkohol dan suatu asam karbon. Ester dinamai menurut kelompok alkil dari alkohol dan kemudian alkanoat (bagian dari asam karbon). Sebagai contoh, reaksi antara metanol dan asam butir menghasilkan ester metil butir C3H7-COO-CH3 seperti halnya air. Yang paling sederhana adalah H-COO-CH3,metil metanoat. Karena ester dari asam yang lebih tinggi, alkana menyebut dengan - oat pada akhiran. Secara umum Ester dari asam berbau harum meliputi benzoat seperti metil benzoat (Anonim, 1995). Reaksi esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dengan reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol.

Etil asetat adalah senyawa organik dengan rumus empiris C2H5OC(O)CH3. Senyawa

ini merupakan ester dari etanol dan asam asetat. Senyawa ini berwujud cairan tak berwarna, memiliki aroma khas. Senyawa ini di produksi dalam skala besar sebagai pelarut. Etil asetat adalah pelarut polar menengah yang volatil (mudah menguap), tidak beracun, dan tidak higroskopis. Seperti kebanyakan reaksi aldehida dan keton, esterifikasi suatu asam karboksilat berlangsung melalui serangkaian tahap protonasi dan detonasi. Oksigen karbonil diprotonasi, alkohol nukleofilik menyerang karbon positif dan eliminasi air akan menghasilkan ester. Etil asetat disintesis melalui reaksi esterifikasi fischer dari asam asetat dan ethanol, biasanya disertai katalis asam seperti asam sulfat.

(3)

Asam Sulfat ( H2SO4 ) merupakan asam mineral ( Anorganik ) yang kuat. Zat ini larut

dalam air pada semua perbandingan, asam sulfat mempunyai kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri kimia. Walaupun asam sulfat yang mendekati 100% dapat dibuat, ia akan melepaskan SO3 pada titik didihnya dan

menghasilkan asam 98,3%. Asam sulfat 98% lebih stabil untuk disimpan dan merupakan bentuk asam sulfat yang paling umum. Asam sulfat 98% pada umumnya disebut sebagai asam sulfat pekat.

Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH,

CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni ( asam asetat glasial) adalah cairan

higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C. Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat yang larut dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH

3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan

bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain.

1. Panaskan kira-kira 100 ml air dalam gelas kimia hingga suhunya 70℃.

(4)

kemudian masukkan perangkat itu ke dalam penangas air. Panaskan kira-kira 10 menit. Setelah itu, bukalah sumbat kapas dan baui campuran.

3. Ulangi langkah di atas dengan menggunakan 1 aendok teh asam salisilat, kira-kira 3 ml metanol dan 20 tetes asam sulfat pekat.

V.

Data Pengamatan

No Larutan Pembauan Campuran

Sebelum Dipanaskan Setelah Dipanaskan

1 Campuran etanol, asam asetatasam sulfat Asam cuka Balon tiup

2 salisilat dan asam sulfat pekatCampuran metanol, asam Tidak berbau Minyak ganda pura

VI.

Pertanyaan dan Tugas

1. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan di atas ? Jb.

Campuran etanol dengan asam asetat

H H H O H O H H | | | || | || | |

H – C – C – O – H + H – C – C – O – H + H2SO4 H – C – C – O – C – C – H + H2O | | | | | |

H H H H H H

Campuran metanol dengan asam salisilat

H OH \ / H C – C O | // \\ ||

H – C – O – H + H – C C – C – OH + H2SO4

| \ /

H C = C

/ \ H H

H OH \ /

( Etanol ) ( As. asetat ) ( As. sulfat ) (Etil asetat )

( Metanol )

( As. salisilat)

(5)

C – C O H

2. Sebutkan nama ester yang terbentuk pada percobaan ini ? Jb.

Campuran etanol, asam asetat, dan asam sulfat pekat menghasilkan etil salisilat, sedangkan campuran metanol, asam asetat, dan asam sulfat pekat menghasilkan metil salisilat.

3. Apa fungsi asam sulfat pekat pada percobaan ini ? Dapatkah asam sulfat pekat diganti dengan asam sulfat encer ? Jelaskan jawabanmu.

Jb.

Asam sulfat pekat merupakan katalisator positif yang berfungsi dalam mempercepat reaksi esterifikasi yang semula berjalan lambat. Tidak, karena asam sulfat encer tidak dapat berfungsi sebagai katalisator sebab kandungan konsentrasinya belum cukup.

4. Apa fungsi air dingin pada tabung reaksi kecil itu ? Jb.

Air dingin pada tabung reaksi kecil itu berfungsi untuk mengembunkan alkohol yang telah menguap kembali menjadi air sehingga reaksi dapat terus berlangsung.

5. Mengapa tabung berlengan tidak dipanaskan langsung ke alat pembakar ? Jb.

Tabung berlengan tidak dipanaskan langsung pada alat pembakar, sebab apabila tabung berlengan dipanaskan langsung pada alat pembakar, maka akan terjadi peningkatan suhu terus menerus pada campuran. Jika suhu melampaui 80℃ akan terjadi kesulitan dalam mengatur suhu, maka digunakan beaker glass yang terisi air sebagai perantara.

6. Mengapa suhu penangas air pada percobaan di atas tidak boleh melebihi 80℃ ? Jb.

Karena titik didih alkohol adalah 78℃, jika melebihi batas tersebut maka alkohol akan menguapdan reaksi akan sulit berlangsung.

7. Sebutkan bahan-bahan dapur dan bahan-bahan lain di rumah yang menurut anda mengandung ester ?

Jb.

Agar-agar, detergen, body lotion, parfum, dan sebagainya.

VII. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan:

 Pembuatan ester dilakukan dengan proses esterifikasi (penyabunan), yaitu dengan mereaksikan asam karboksilat dengan alkohol.

(6)

 Ester memiliki aroma yang khas.

Saran :

 Dalam melakukan percobaan ini, agar lebih berhati-hati ketika mencium aroma ester tersebut sehingga tidak memberikan aroma menyengat pada hidung.

VIII. Daftar Pustaka

Referensi

Dokumen terkait