Perancangan Sistem Informasi Data Jemaat Berbasis
Partisipatif Jemaat Menggunakan
Framework Codeigniter
(Studi Kasus: Gereja Kristen Injili di Tanah Papua
Jemaat GKI Betlehem Wamena)
Artikel Ilmiah
Peneliti :
Alviona Vriska (672010246) Suprihadi, S.Si., M.Kom.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Perancangan Sistem Informasi Data Jemaat Berbasis
Partisipatif Jemaat Menggunakan
Framework Codeigniter
(Studi Kasus: Gereja Kristen Injili di Tanah Papua
Jemaat GKI Betlehem Wamena)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakuktas Teknologi Informasi
untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
Peneliti
:
Alviona Vriska (672010246) Suprihadi, S.Si., M.Kom.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Perancangan Sistem Informasi Data Jemaat Berbasis Partisipatif
Jemaat Menggunakan
Framework Codeigniter
(Studi Kasus: Gereja Kristen Injili di Tanah Papua Jemaat GKI
Betlehem Wamena)
1)
AlvionaVriska, 2)Suprihadi
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1)alvionavriska@yahoo.co.id, 2)suprihadi@staff.uksw.edu
Abstract
Jemaat GKI (Gereja Kristen Injili) Betlehem Wamena is the biggest congregation for
Klasis Baliem Yalimo service area. Process of collecting, processing, presenting and updating the data is done manually by the Church Assembly by visiting each family and the family member fill out the biographical data form, then the data is processed and presented as data information of Church members each rayon, this process takes about two to three months even up to six months and can make a mistakes that can affect the accuracy of the data. The research aimed to design a data information system of the church members for Jemaat GKI Betlehem Wamena. The system design is using Codeigniter Framework, Cascading Style Sheet 3 and MySQL database server with the prototype method. This design produces a data information system participatory-based to simplify the process of collecting, processing, presenting and updating the data more quickly and accurately.
Keywords : Information System, Church, Codeigniter Framework, Participatory Of Church Members.
Abstrak
Jemaat GKI (Gereja Kristen Injili) Betlehem Wamena merupakan jemaat terbesar untuk wilayah pelayanan Klasis Baliem Yalimo. Proses pendataan, pengolahan, penyajian dan pembaharuan data jemaat dilakukan secara manual dengan majelis mengunjungi setiap keluarga dan anggota keluarga tersebut mengisi form biodata jemaat, data tersebut kemudian diolah dan disajikan sebagai informasi data jemaat per rayon, proses ini membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga bulan bahkan bisa sampai enam bulan serta dapat terjadi kesalahan yang dapat mempengaruhi keakuratan data. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi data jemaat pada Jemaat GKI Betlehem
Wamena. Perancangan sistem informasi ini menggunakan Framework Codeigniter,
Cascading Style Sheet 3 dan database server MySQL dengan metode prototype. Perancangan sistem ini menghasilkan sistem informasi data jemaat berbasis partisipatif jemaat untuk mempermudah proses pendataan, pengolahan, penyajian dan pembaharuan data jemaat yang lebih cepat dan tepat.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Gereja, Framework Codeigniter, Partisipatif Jemaat.
1)
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
2)
1. Pendahuluan
Gereja merupakan organisasi non profit yang memiliki beberapa kegiatan diantaranya seperti pendataan jemaat, pelayanan pastoral, penjadwalan, administrasi gereja serta membuat warta jemaat. Kegiatan ini dulunya masih dilakukan secara manual dengan menggunakan media buku sebagai tempat penyimpanannya. Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua adalah salah satu denominasi gereja yang memiliki jemaat dan cakupan wilayah pelayanan yang luas di daerah Papua. Jemaat GKI Betlehem Wamena yang merupakan jemaat terbesar untuk wilayah pelayanan Klasis Baliem Yalimo. Jemaat ini memiliki 16 rayon dengan masing-masing rayon yang terdiri dari beberapa kepala keluarga dengan jumlah jemaat 3895 jiwa menurut data jumlah anggota jemaat per 31 Desember 2013. Salah satu kegiatan gereja yang dilakukan setiap tahun adalah pendataan dan pengolahan data jemaat. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan jemaat setiap tahun dan untuk meningkatkan pelayanan terhadap jemaat. Proses pendataan masih dilakukan secara manual oleh majelis jemaat yaitu dengan mengunjungi setiap keluarga pada saat pelayanan pastoral dan memberikan form biodata jemaat yang akan diisi oleh anggota keluarga tersebut, kemudian dikumpulkan kembali kepada majelis yang ada pada masing-masing rayon. Masalah yang dihadapi pada proses pendataan ini adalah dibutuhkannya waktu sekitar dua sampai tiga bulan bahkan bisa sampai enam bulan karena sangat bergantung pada waktu kapan form itu dikembalikan. Proses berikutnya adalah proses pengolahan dan penyajian data yang dilakukan dengan cara memasukan satu per satu data yang telah dikumpulkan oleh majelis rayon ke dalam Ms. Excel
kemudian dilakukan pengolahan sehingga menghasilkan informasi mengenai data jemaat. Proses pengolahan dan penyajian data ini juga terdapat masalah karena hanya dilakukan oleh seorang petugas saja maka proses penginputan data menjadi lama, serta dapat terjadi kesalahan dalam proses penginputan karena tulisan yang berbeda-beda dari setiap orang dan hal ini akan mempengaruhi keakuratan data. Proses pembaharuan data dilakukan pada tahun berikutnya. Waktu yang lama dan keakuratan data akan mempengaruhi pelayanan terhadap jemaat yang menjadi terhambat dan tidak tepat.
Teknologi informasi sebagai suatu bentuk teknologi sangat memiliki peran dalam membantu manusia untuk mengolah data dan disajikan sebagai informasi yang bermanfaat bagi sebuah organisasi. Perkembangan teknologi informasi membuat gereja juga membutuhkan sebuah sistem informasi yang dapat mengolah data-data jemaat dan menjadikannya informasi yang tersimpan dan terkomputerisasi dengan baik untuk dapat meningkatkan kinerja pelayanan terhadap jemaat.
Teknologi informasi yang berkembang saat ini adalah teknologi informasi berbasis web. Teknologi dalam dunia web saat ini menyajikan berbagai macam alternatif yang dapat digunakan dalam pengembangan aplikasi web. Mulai dari
mendukung teknologi MVC atau memisahkan antara Model, View dan Controller. Pemilihan frameworkcodeigniter karena framework ini menyediakan library yang dibutuhkan seperti validasi form, uploadfile, activerecord dan session.
Berdasarkan masalah yang ada maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk merancang sistem informasi data jemaat pada Jemaat GKI Betlehem Wamena berbasis partisipatif jemaat. Manfaat sistem informasi ini adalah sebagai alat bantu dalam mengatasi masalah pendataan, pengolahan, penyajian dan pembaharuan data jemaat yang lebih baik dengan partisipatif jemaat. Partisipatif jemaat yang dimaksud adalah jemaat memberikan data langsung kepada sistem meliputi data diri anggota keluarga, data baptis, data sidi, data nikah. Hal ini membuat proses menjadi lebih cepat, dan tidak membutuhkan biaya percetakan
form biodata jemaat lagi serta dapat menekan terjadinya human error.
2. Kajian Pustaka
Penelitian terdahulu yang pertama berjudul perancangan dan implementasi aplikasi sistem informasi manajemen gereja berbasis web menggunakan MVC (Studi Kasus: Gereja Kristen Alkitab Indonesia). Penelitian ini menjadi sarana alat bantu sebagai pusat informasi yang meliputi sejarah dan perkembangan GKAI, berita pelayanan Majelis Umum, informasi acara khusus di daerah-daerah, firman Tuhan yang dapat direnungkan, artikel-artikel pilihan sebagai bacaan yang menarik, sharing keasaksian agar dapat saling memberkati, info kontak majelis umum dan database gereja untuk mengetahui data-data gereja. Penelitian ini menggunakan teknologi MVC (Model, View, Controller) [2].
Penelitian terdahulu kedua yang berjudul analisi perbandingan peforma
object relational mapping dan query sql pada sistem informasi pegawai MG Sport Music dengan framework codeigniter. Penelitian ini melakukan perbandingan penggunaan ORM dan query sql dalam pengembangan sistem informasi pegawai.
Framework yang digunakan adalah framework codeigniter karena framework ini sering digunakan dalam membangun aplikasi web, mendukung prinsip MVC dan mendukung 2 teknik pengaksesan data dalam basis data. Hasil dari penelitian ini adalah teknik pengaksesan data dalam basis data yang lebih unggul adalah teknik ORM [1].
Berdasarkan kedua penelitian sebelumnya kemudian dilakukan penelitian untuk merancang sebuah sistem informasi data jemaat berbasis partisipatif jemaat. Sistem ini memberikan kesempatan kepada jemaat untuk memberikan data diri dan keluarga secara langsung kepada sistem. Sistem dibangun untuk mengelola data-data jemaat pada wilayah pelayanan Jemaat GKI Betlehem Wamena menggunakan framework codeigniter dan Cascading Style Sheet 3.
logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di database dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. Proses output merupakan hasil dari sistem informasi, sedangkan komponen teknologi merupakan kotak alat dalam sistem informasi. Database
adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Agar sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan maka perlu ditetapkan pengendalian-pengendalian didalamnya.
Menurut Steven Alter dalam buku Information System: A Management Perspective [4], mendefinisikan sistem informasi sebagai kombinasi antarprosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Sistem informasi juga merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan. Definisi mengenai sistem informasi dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Definisi Sistem Informasi [5]
Pengertian partisipatif berasal dari bahasa asing bentuk kata kerja
“participare” (latin) artinya berperan serta atau menjadi terlibat [6]. Partisipatif dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: partisipatif yang bersifat swakarsa atau swasembada. Swakarsa adalah keikutsertaan dan peran sertanya atas kesadaran serta kemauan sendiri, dan swasembada adalah partisipatif yang bersifat dimobilisasikan (dimobilisasikan adalah keikutsertaan atau berperan sertanya seseorang atas dasar pengarahan orang lain). Sehingga kata “partisipatif” mengandung semangat demokrasi yang bersifat terangsang positif dan sukarela [7].
Berdasarkan pengertian-pengertian secara teori patisipatif jemaat dalam penelitian ini merupakan partisipatif yang bersifat swasembada dengan kata lain peran serta jemaat dalam memberikan data-data langsung kepada sistem dengan pengarahan dari majelis yang bertugas.
Tujuan Prosedur
Kerja
Informasi
Manusia
Teknologi Informasi
Cara Kerja Yang dicoba
dilakukan sistem
Data berupa teks, gambar, audio, video
Bertugas memasukan data
Framework PHP merupakan suatu software yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP. Software ini nantinya akan mampu membuat aplikasi
web berbasis software framework tadi [8]. Framework codeigniter merupakan salah satu framework PHP yang banyak digunakan dalam membangun aplikasi
web. Alasan mengapa menggunakan framework codeigniter, antara lain (1) Penggunaan Arsitektur MVC (Model View Controller), keuntungan yang diperoleh dalam penggunaan arsitektur karena MVC merupakan pola desain perangkat lunak yang tepat dan teruji, sehingga membuat aplikasi menjadi terjaga, modular, dan berkembang cepat. Merancang bagian aplikasi menjadi Model,
View, Controller membuat aplikasi lebih kokoh. (2) Kompatibel dengan PHP versi 4 dan versi 5. (3) Secara umum framework codeigniter hanya berjalan dengan menggunakan beberapa pustaka saja, dengan demikian hanya membutuhkan sumber daya (resource) yang sedikit sehingga ringan dijalankan. (4) Codeigniter memiliki pustaka yang lengkap dan siap pakai untuk berbagai kebutuhan, misalnya koneksi database, email, session, keamanan, manipulasi gambar dan sebagainya.
Cascading Style Sheet 3 atau biasa disingkat CSS3 merupakan generasi ke-3 dari perkembangan CSS sebelumnya. Ada beberapa standar baru pada CSS3 untuk membuat tampilan situs lebih menarik dan mulai meninggalkan situs yang membuat menunggu dengan loading yang lama. CSS3 memiliki beberapa fitur untuk shadow dari suatu div layout, fitur transparansi, gradient warna pada
border, warna pada teks yang diseleksi, fitur skala memperkecil dan memperbesar
layout, kolom pada teks dan fitur gradient pada background [9].
Beberapa kelebihan pada CSS3, yaitu (1) CSS3 lebih bisa detail untuk mendeklarasikan objek yang akan diberi style. (2) CSS3 kaya akan fitur untuk animasi dan efek untuk teks atau objek, yang tidak bisa dilakukan pada CSS2/CSS2.1 dan bisa menggantikan peran gambar. Standar web 2.0 atau situs interaktif dan efisien berdasar dari penggunaan CSS. (3) Dengan CSS3 situs akan bisa lebih berkembang dan bisa lebih interaktif lagi dengan pengunjung. (4) Bisa mengurangi ukuran file yang dimuat dan lebih ringan, secara otomatis mengurangi bandwidthinbound/outbound situs.
3. Metode dan Perancangan Sistem
Metode yang digunakan dalam perancangan sistem informasi data jemaat ini adalah metode prototype. Prototype adalah proses yang digunakan untuk membantu pengembang perangkat lunak dalam membentuk model dari perangkat lunak yang akan dibuat. Skema alur metode prototype dapat dilihat pada Gambar 2.
Proses pertama adalah melakukan wawancara dengan bapak Berth Sabarofek selaku selaku KTU Jemaat GKI Betlehem Wamena. Data yang diperoleh dari hasil wawancara kemudian dijadikan patokan dalam membangun sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan pada Jemaat GKI Betlehem Wamema.
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka dan prosedur pengkodean. Proses ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap mendengarkan kebutuhan pengguna ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Pemodelan sistem pada penelitian ini menggunakan UML (Unified Modeling Language).
Gambar 3 Use Case Diagram
Use Case Diagram pada Gambar 3 menjelaskan bahwa terdapat tiga aktor yaitu admin, jemaat dan guest. Aktor admin dapat mengelola warta, data jemaat dan data kartu keluarga. Aktor kedua adalah jemaat, jemaat dapat menambah anggota keluarga, tambah data baptis, tambah data sidi, tambah data nikah dan memperbaharui data kartu keluarga. Aktor ketiga adalah guest sebagai pengunjung web dapat melihat warta jemaat dan melakukan pencarian jemaat.
Gambar 4 Activity Diagram Tambah Data Anggota Keluarga
Admin Jemaat
Lihat Jumlah Jemaat seluruh rayon
<<include>>
Gambar 4 merupakan activity diagram untuk tambah data anggota keluarga.
Activity diagram tersebut menjelaskan bahwa pertama user harus login sebagai jemaat kemudian sistem akan mengecek validitas login jika tidak maka akan kembali ke login namun jika ya sistem akan menampilkan menu-menu yang dapat dipilih yaitu tambah anggota keluarga dan logout. User jemaat akan memilih menu tambah anggota keluarga kemudian memilih menu logout atau langsung memilih menu logout dan aktifitas jemaat terhadap sistem selesai.
Gambar 5 ClassDiagram
Gambar 5 menggambarkan hubungan antar class yang terdapat pada sistem informasi data jemaat. Class diagram terdiri dari tiga macam class yaitu class boundary, class controller dan class entity. Terdapat enam class yaitu kartu keluarga, anggota, baptis, sidi, nikah, meninggal. Class kartu keluarga menyimpan data keluarga, class anggota menyimpan data jemaat yang menjadi
anggota sebuah keluarga, class nikah menyimpan data pernikahan, class baptis menyimpan data baptis, class sidi menyimpan data sidi, class meninggal menyimpan data meninggal.
Gambar 6 Sequence Diagram Tambah Data Anggota Keluarga
Gambar 6 merupakan sequence diagram untuk tambah data anggota keluarga. Sequence diagram ini terdapat dua proses, jemaat pertama harus melakukan login dengan mengisi username dan password pada view login. Jika
login berhasil jemaat akan menambahkan data anggota keluarga pada view tambah anggota keluarga. Data akan diset dan disimpan pada tabel anggota keluarga.
4. Hasil dan Pembahasan
Sistem informasi data jemaat dibuat menggunakan framework codeigniter dan Cascading Style Sheet 3. Pertama dilakukan proses pengkodean (coding) untuk pembuatan sistem kemudian dilanjutkan dengan pengujian sistem. Proses pengkodean dilakukan pemisahan antara logika dan tampilan. Partisipatif jemaat dalam penelitian ini adalah dengan menambahkan sendiri data anggota keluarga, data baptis/sidi/nikah anggota keluarga dan memperbaharui data kartu keluarga. Hasil dari perancangan sistem informasi data jemaat pada GKI Betlehem Wamena
: Jemaat : AplikasiBundary : AplikasiController : Entity
Mengisi Form Login
set username dan password
get username dan password
tabel kartu keluarga
get result return data
menampilkan menu tambah anggota
Menambahkan Anggota Keluarga
set nama, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, pekerjaan, status keluarga get anggotakeluarga
tabel anggota
get result return data
serta penggunaan framework codeigniter dan Cascading Style Sheet 3 dijelaskan sebagai berikut:
Kode Program 1 Fungsi Validasi Login
1. public function __construct()
2. {
3. parent::__construct();
4. $this->load->library("form_validation"); 5. $this->load->library("session");
6. $this->load->helper("url");
7. $this->load->model('Kartukeluarga_model'); 8. $this->load->model('Useradmin_model','admin');
9. }
10. public function admin()
11. {
12. unset($_SESSION['adm']);
13. unset($_SESSION['jmt']);
14. $data['judul'] = 'Login';
15. if($this->input->post('username'))
16. {
17. $adm = $this->admin->get_by_id($this->input->post("username"));
18.
19. if(isset($adm) && $adm["password"] == $this->input->post("password")){
20. $adm["terakhirlogin"]=date('Y-m-d H:i:s'); 21. $this->admin->update($adm['username'], $adm); 22. $this->session->adm = $adm;
23. redirect('pages/home/','refresh');
24. }else{
25. $data['status'] = "Login Gagal!";
26. }
27. }
28. $this->load->view('templates/header_login'); 29. $this->load->view('welcome/admin', $data); 30. $this->load->view('templates/footer_login');
31. }
Kode Program 1 merupakan kode program fungsi untuk melakukan validasi
login admin yang menggunakan session dan form validation pada codeigniter. Baris (1-3) merupakan nama fungsi construct untuk class tersebut. Baris (3-4) merupakan kode program untuk memanggil library session dan form validation
yang dimiliki codeigniter. Baris (5-8) merupakan kode program untuk memanggil
file yang diperlukan untuk proses login. Baris (9-27) merupakan kode program untuk melakukan login untuk admin. Pertama session akan dibebaskan baik untuk jemaat maupun untuk admin dan meberikan nilai variable data dengan login. Data
username dan password yang dimasukan kemudian dicek apakah sesuai dengan data yang ada di database, jika tidak sesuai maka variable data berisi pesan login
Gambar 7 Tampilan Data Jumlah Jemaat Per Rayon
Gambar 7 merupakan tampilan data jumlah jemaat per rayon yang terdapat pada halaman admin. Terdapat 15 kolom antara lain kolom rayon, jumlah kk, jenis kelamin laki-laki, perempuan, jumlah jiwa, status belum baptis, baptis, sidi, nikah, pekerjaan PNS, Polri, TNI, Swasta, Pelajar, dan lain-lain. Prosedur penambahannya untuk jumlah jiwa adalah saat jemaat memiliki status jemaat. Prosedur untuk status jemaat adalah jemaat menambahkan anggota keluarga dan data baptis anggota kemudian jika admin sudah menyetujui data baptis tersebut. Kolom belum baptis adalah anggota keluarga yang belum menambahkan data baptis. Kolom sidi adalah anggota yang sudah menambahkan data sidi dan jika
admin sudah menyetujuinya. Kolom nikah adalah data nikah yang tercatat di Gereja. Nilai dari masing-masing kolom diolah secara otomatis oleh sistem.
Gambar 8 Tampilan Tambah Kartu Keluarga
tersebut harus diisi atau tidak boleh kosong. Terdapat button add yang merupakan
button untuk menambahkan data yang telah diisi. Jika proses penambahan data berhasil akan muncul pesan data berhasil ditambahkan.
Gambar 9 Tampilan Tambah Anggota Keluarga Oleh Jemaat
Gambar 9 merupakan tampilan tambah anggota keluarga oleh jemaat. Jemaat akan menambahkan data anggota keluarga antara lain nama, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, pekerjaan dan hubungan keluarga. Tanda bintang (*) merupakan tanda bahwa field tersebut harus diisi atau tidak boleh kosong. Terdapat beberapa proteksi dalam menambahkan data anggota keluarga antara lain hubungan keluarga sebagai suami dan istri hanya berlaku untuk masing-masing satu anggota saja, dengan kata lain tidak boleh ada dua hubungan keluarga sebagai istri maupun suami dalam satu kartu keluarga.
Kode Program 2 Fungsi Tambah Data Baptis dan Upload File
1. if ($this->input->post('submit')) {
2. $config['upload_path'] = './upload/baptis/';
3. $config['allowed_types'] = 'gif|jpg|png|pdf|doc|docx';
4. $config['max_size'] = '10000';
5. $this->load->library('upload', $config); 6. if ($this->upload->do_upload())
7. {
8. $upload_data = $this->upload->data(); 9. $id = $this->input->post('id'); 10. $idanggota = $this->input->post('idanggota'); 11. $nosurat = $this->input->post('nosurat'); 12. $tanggal = $this->input->post('tanggal'); 13. $keterangan = $this->input->post('keterangan'); 14. $obj = array( 'idanggota' => $idanggota, 'nosurat' => $nosurat,
'tanggal' => $tanggal, 'keterangan' => $keterangan,
'berkas' => $upload_data["file_name"], 'setuju' => false );
15.$ag = $this->Anggota_model->get_by_id($idanggota); 16. if($ag['tanggallahir']> $tanggal){
17. $data['status'] = "Tanggal Baptis tidak boleh sebelum tanggal kelahiran. ".$ag['tanggallahir'];
19. $this->dbmodel->insert($obj);
20. $data['status'] = "Pengajuan Berhasil Disimpan. Data akan segera diperiksa oleh Admin.";
21.}
22.}else{
23. $data['error_upload'] = array('error' => $this->upload->display_errors());
24.}
Kode Program 2 merupakan kode program untuk fungsi menambahkan data baptis dan upload file yang mengggunakan library upload pada codeigniter. Baris 1 merupakan fungsi untuk kondisi submit berhasil. Baris (2-4) merupakan beberapa preference yang perlu diset yaitu upload_path untuk lokasi file akan disimpan, allowed_type untuk jenis file yang bisa di upload, max_size untuk ukuran maksimun file. Baris (5) merupakan kode untuk memanggil library upload. Baris (6-24) merupakan kode untuk melakukan uploading file dengan menggunakan fungsi do_upload, data, display_error yang terdapat pada library upload. Fungsi do_upload adalah untuk melakukan upload sesuai dengan
preference yang telah ditentukan sebelumnya. Fungsi data adalah fungsi pembantu untuk mengembalikan array yang berisi data yang terkait dengan file
yang akan di upload. Fungsi display_error adalah fungsi untuk menampilkan pesan kesalahan jika fungsi do_upload mengembalikan nilai false. Pada fungsi tambah data ini data akan disimpan jika upload file berhasil.
Gambar 10 Tampilan Tambah Data Baptis
Gambar 10 merupakan tampilan tambah data baptis. Jemaat akan memasukan data dengan memilih anggota keluarga yang akan ditambahkan, nomor surat baptis, file, tanggal baptis dan keterangan. Tanda bintang (*) merupakan tanda bahwa field tersebut harus diisi atau tidak boleh kosong. Setelah jemaat menambahkan data, data kemudian periksa oleh admin jika admin
Gambar 11 Tampilan Memperbaharui Kartu Keluarga Oleh Jemaat
Gambar 11 merupakan tampilan memperbaharui data kartu keluarga oleh jemaat. Jemaat bisa memperbaharui data kartu keluarga antara lain nama keluarga, alamat, rayon dan telepon tetapi jemaat tidak dapat memperbaharui username dan
password. Hal ini dilakukan apabila keluarga tersebut pindah dari alamat sebelumnya. Tanda bintang (*) merupakan tanda bahwa field tersebut harus diisi atau tidak boleh kosong.
Penggunaan Cascading Style Sheet 3 pada aplikasi sistem informasi data jemaat pada GKI Betlehem Wamena adalah untuk membuat halaman web menjadi resposif. Responsif web bertujuan untuk memberikan kenyamanan dalam mengakses sebuah halaman website dari berbagai device dan ukuran layar yang berbeda kecil maupun besar untuk mobile ataupun dekstop.
Gambar 12 menunjukkan tampilan web pada ukuran layar 320x598px dan 980x587px, terlihat bahwa tampilan akan menyesuaikan resolusi layar dengan menu navigasi dibuat menjadi combo box.
Kode Program 3 Perintah Membuat Menu Navigasi menjadi Combo box
1. <form action="#" id="mobile-nav" class="visible-phone"> 2. <div class="mobile-nav-select">
3. <select onChange="window.open(this.options[this.selectedIndex ].value, '_top')">
4. <option value="">Navigate...</option> 5. <option value="index.php">Home</option>
6. <option value="profil.php">Profil Gereja</option> 7. <option value="warta.php">Warta Jemaat</option> 8. <option value="kontak.php">Kontak</option> 9. <option value="cari.php">Pencarian</option> 10. <option value="../index/">Login Jemaat</option>
11. <option value="../index/welcome/admin">Login Admin</option> 12. </select>
13. </div> 14.</form>
Kode Program 3 merupakan kode program untuk mengatur menu navigasi menjadi combo box dalam ukuran layar dengan width lebih kecil dari 686px atau ukuran untuk mobile phone. Baris (1-2) merupakan kode program untuk membuat
form pilihan menu navigasi dengan memanggil fungsi CSS yaitu mobile-nav dan mobile-nav-selected fungsi saat menu navigasi dipilih. Baris (3-12) merupakan kode program untuk membuat menu navigasi dalam bentuk combo box dan memberikan action ketika dipilih akan menuju alamat file yang dituju. Baris (13-14) merupakan tag akhir untuk div dan form.
Pengujian aplikasi dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi dari sistem yang dibangun telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Metode yang digunakan dalam pengujian aplikasi sistem informasi data jemaat GKI Betlehem Wamena adalah metode Blackbox. Pengujian dilakukan dengan menjabarkan fungsi-fungsi yang ada pada sistem, hasil yang diharapkan dan kesimpulan.
Tabel 1 Hasil Pengujian Sistem
No. Deskripsi Pengujian Hasil yang diharapkan Kesimpulan
1. Login
(Admin, Jemaat)
Username dan
password benar.
Jika benar akan masuk ke halaman admin/jemaat.
Sukses
6. Anggota
Disimpan. Data akan segera diperiksa oleh Admin.
Sukses
8. Baptis Admin menyetujui
data baptis
Mengubah data setuju menjadi ya dan data jumlah jemaat bertambah satu pada kolom status baptis.
Disimpan. Data akan segera diperiksa oleh Admin.
Sukses
10 Sidi Admin menyetujui
data sidi.
Mengubah data setuju menjadi ya dan data jumlah jemaat bertambah satu pada kolom status sidi.
Disimpan. Data akan segera diperiksa oleh Admin.
Sukses
12. Nikah Admin menyetujui
data nikah.
Mengubah data setuju menjadi ya dan data jumlah jemaat bertambah satu pada kolom status nikah. berhasil diubah, data diubah di database.
Sukses
14. Kematian Admin
menambahkan jemaat dalam bentuk tabel.
Sukses
Berdasarkan hasil dari pengujian blackbox, dapat disimpulkan bahwa fungsi-fungsi pada sistem telah bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Admin
dapat login, menambah data anggota keluarga, data baptis, data sidi, data nikah dan memperbaharui data kartu keluarga.
Pengujian terhadap pengguna adalah untuk melihat kegunaan dari aplikasi yang telah dibuat dengan memberikan penilaian terhadap pertanyaan-pertanyaan. Dalam penelitian ini daftar pertanyaan diberikan kepada 20 responden. Responden terdiri dari 1 KTU Jemaat Betlehem Wamena sebagai admin, 16 jemaat sebagai kepala keluarga dan 3 sebagai guest. Analisis kualitas dilakukan berdasarkan nilai dengan skala 1-5, dengan rincian: skala 1 untuk kualitas sangat kurang, skala 2 untuk kualitas kurang, skala 3 untuk kualitas cukup, skala 4 untuk kualitas baik, dan skala 5 untuk kualitas sangat baik. Skor ideal atau SP merupakan hasil perhitungan antara nilai skala sangat baik dikali dengan jumlah responden, dan didapat nilai SP adalah 100. Hasil pengujian pengguna ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2 Hasil Pengujian Pengguna
Pertanyaan Skala ini lebih efektif dan efisien dibandingkan dalam situs ini dapat memudahkan jemaat ini sudah sesuai dengan
kebutuhan pengguna? Gereja dan Jemaat yang
Berdasarkan seluruh pengujian yang telah dilakukan maka sistem informasi data jemaat GKI Betlehem Wamena yang dibangun dapat menjadi solusi terhadap kendala yang ada dalam proses pendataan, pengolahan, penyajian dan pembaharuan data jemat. Sistem informasi yang dibangun bermanfaat bagi gereja dan jemaat.
5. Simpulan
Berdasarkan penelitian, perancangan dan pengujian sistem informasi data jemaat yang telah dilakukan pada Jemaat GKI Betlehem Wamena dapat disimpulkan bahwa dengan adanya sistem informasi ini gereja terbantu dalam pendataan, pengolahan, penyajian dan pembaharuan data yang terkini dan cepat karena data yang diberikan berasal dari anggota jemaat itu sendiri dengan mempersingkat waktu yang dibutuhkan serta mengurangi human error. Penggunaan framework codeigniter mempermudah dalam membangun sistem informasi ini karena tersedianya library yang dibutuhkan seperti validasi form,
upload file, active record dan session. Cascading Style Sheet 3 membuat tampilan
6. Daftar Pustaka
[1] Krisnanto, Danny Nathaniel, Budhi Kristianto, 2013, Analisi Perbandingan Performa Object Relational Mapping dan Query SQL pada Sistem Informasi Pegawai MG Sport Musik dengan Framework Codeigniter, Salatiga: Perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana. [2] Fedora, Deflinda, 2011, Perancangan dan Implementasi Aplikasi Sistem
Informasi Manajemen Gereja Berbasis Web menggunakan MVC (Studi Kasus: Gereja Kristen Alkitab Indonesia), Salatiga: Perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana.
[3] Leitch, Robert A., K. Roscoe Davis, 1983, Accounting Information System, New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
[4] Alter, S., 1999, Information Systems: A Management Perspective (3rd Edition). Addison-Wesley.
[5] Mulyanto, A., 2009. Sistem Informasi: Konsep & Aplikasi.
[6] Hornby, AS., 1988, Oxford Advaned Learner’s Dictionary, Oxford: Oxford University Press.
[7] Ndraka, 1990, Pembangunan Masyarakat, Mempersiapkan Masyarakat Tinggal Landas, Bandung: Rineke Cipta.
[8] Prabowo, Bimo H., 2008, Kenapa Menggunakan Framework PHP Lebih Baik?, http://www.bimoweb.com/kenapa-menggunakan-framework-php-lebih-baik.html. Diakses 18 Januari 2010.
[9] Nahasan, Jeanot, 2012, Mengenal Pengertian dan Perkembangan CSS3,
http://www.jeanotnahasan.com/2012/02/mengenal-pengertian-dan-perkembangan.html. Diakses 11 Maret 2015.
[10] Pressman, Roger S., 1997, Software Engineering : A Practioner’s