• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRANSMISI DATA MELALUI SISTEM KOMUNIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TRANSMISI DATA MELALUI SISTEM KOMUNIKASI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TRANSMISI DATA MELALUI SISTEM KOMUNIKASI FREKUENSI RADIO DENGAN MENGGUNAKAN MODUL XBEE PRO 24-ACI-001

Yayan Prima Nugraha1, Imam Sucahyo1,2, Tjipto Prastowo1,2, Endah Rahmawati1,2 1

Program Studi Fisika, Jurusan Fisika, FMIPA Unesa 2

Laboratorium Instrumentasi dan Sains Kebumian, Jurusan Fisika, FMIPA Unesa Kampus Unesa Ketintang, Surabaya, 60231

E-mail: yans.okx@gmail.com

ABSTRAK

Transmisi data dapat dilakukan dengan memanfaatkan gelombang radio sebagai perantara. Salah satu contoh transmisi data yang memanfaatkan fenomena perambatan gelombang radio sebagai pembawa informasi dalam sistem komunikasi adalah wireless system. Dalam penelitian ini, Xbee Pro 24-ACI-001 digunakan sebagai modul komunikasi frekuensi radio. Metode percobaan transmisi data ini adalah dengan memberi perlakuan dalam bentuk variasi kondisi cuaca harian dan posisi geo-spasial transmitter-reciever. Perlakuan diberikan untuk mengetahui sensitivitas modul terhadap perubahan kondisi lingkungan yang bisa berpengaruh terhadap efektivitas pengiriman sinyal radio atau data. Hasil-hasil percobaan pada saat siang dan malam, kondisi berawan dan hujan menunjukkan bahwa kondisi cuaca tidak berpengaruh signifikan terhadap proses pengiriman data. Modul Xbee Pro 24-Aci-001 bekerja efektif dalam jangkauan radius 1300 m. Pelemahan energi transmisi ditemukan dalam skala minor berasal dari sifat konduktif medium yang dilalui. Besaran

skin depth udara sebagai medium perambatan gelombang radio ditemukan dalam orde 1012 m, sangat besar untuk jarak efektif transmisi data tanpa bias informasi. Dalam beberapa percobaan, beton setebal 33 cm dengan skin depth dalam orde 10-6 m digunakan sebagai partisi antara sumber dan penerima. Hasil-hasil percobaan membuktikan bahwa meskipun terdapat partisi transmisi data masih berlangsung dengan baik.

Kata kunci : Xbee Pro 24-Aci-001, sistem komunikasi radio, skin depth

ABSTRACT

Digital data can be transmitted using radio waves. One example of data transmission that utilizes the propagation of radio waves as a carrier is found in a wireless system. In this research, Xbee Pro 24-Aci-001 is used as a module for radio communication system. The method developed in this research is to perform experiments in various daily times and weather conditions, and different transmitter-receiver separations. The change in various conditions is aimed to examine the sensitivity of the designed module to changes in environmental conditions. The module is found to be effective in a radius of 1300 m. Attenuation of transmitted energy is found in a minor scale caused by properties of dispersive media . Medium through which radio waves propagate is the air, with its skin depth in the order of 1012 m, relatively very large for effective data transmission with no bias to occur. In a set of experiments, a concrete of 33 cm thick having a skin depth in the order of 10-6 m is placed between the source and the receiver. With this partition, the results show that data transmission remains running well.

(2)

PENDAHULUAN

Pengaruh perkembangan ilmu sains dan teknik memberikan dampak positif pada kemajuan

bidang telekomunikasi. Kelahiran sistem telekomunikasi digital dengan berbagai varian piranti

telekomunikasi baru yang lebih canggih dan fleksibel adalah hal yang tidak bisa dipungkiri [1, 2].

Saat ini, sistem komunikasi dan informasi digital sudah banyak yang menerapkan sistem nirkabel

sebagai penyedia transfer informasi. Pilihan sistem nirkabel adalah dengan pertimbangan agar lebih

efisien dan efektif dalam pengiriman data digital. Berikut adalah beberapa contoh modul

telekomunikasi nirkabel adalah wireless, bluetooth, infrared [3]. Modul telekomunikasi nirkabel

lain yang bisa digunakan dalam sistem komunikasi dan informasi digital berbasis frekuensi radio

adalah Xbee Pro 24-ACI-001. Penelitian dalam bidang fisika instrumentasi ini bertujuan untuk

mengetahui karakteristik modul Xbee Pro 24-ACI-001 dalam sistem komunikasi gelombang radio

pada berbagai kondisi cuaca harian.

TEORI

Sistem komunikasi dan informasi digital saat ini banyak yang menerapkan sistem nirkabel

sebagai penyedia transfer informasi dari satu instrumen komunikasi ke instrumen komunikasi lain.

Sistem nirkabel tersebut memanfaatkan fenomena fisis perambatan gelombang elektromagnetik

yang merupakan fluktuasi medan listrik dan medan magnet dalam ruang. Karakteristik perambatan

energi elektromagnetik dalam ruang dinyatakan oleh vektor Poynting [4] yang dituliskan sebagai

(1)

dengan adalah vektor Poynting yang menyatakan besaran fisis terukur (intensitas gelombang

elektromagnetik), dan berturut-turut adalah amplitudo medan listrik dan medan magnet, dan

adalah permeabilitas udara. Persamaan tersebut menceritakan bahwa energi elektromagnetik

sebanding dengan kuadrat amplitudo dan dipindahkan dalam ruang dengan kecepatan sebesar c

dengan arah tegak lurus terhadap arah getar medan listrik dan medan magnet.

Medium perambatan gelombang memberikan pengaruh pada jarak efektif perambatan

energi gelombang tanpa bias informasi. Berbeda dengan udara yang relatif permisif, maka bahan

konduktor sebagai medium dispersif menyebabkan atenuasi energi elektromagnetik sebagai fungsi

jarak tembus bahan seperti terlihat pada hubungan berikut:

dan (2)

dengan x merupakan arah perambatan gelombang dan adalah tetapan propagasi gelombang

dalam bahan. Persamaan tersebut di atas menunjukkan penurunan amplitudo secara eksponensial

(3)

Jarak efektif perambatan gelombang elektromagnetik dalam medium dispersif (konduktor)

diukur melalui besaran skin depth [4]. Untuk bahan konduktif yang buruk dimana , berlaku

(3)

dengan , dan berturut-turut adalah permitivitas, permeabilitas dan konduktivitas bahan.

Persamaan tersebut di atas menjadi basis estimasi skin depth udara dan beton pada penelitian ini.

Gelombang radio sebagai salah satu bagian dari spektrum gelombang elektromagnetik

dapat digunakan sebagai gelombang pembawa dalam sistem komunikasi data digital. Efektivitas

pengiriman sinyal radio dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (1) ketinggian posisi pemancar

dan penerima; (2) jarak antara pemancar dan penerima; dan (3) frekuensi gelombang pandu yang

membawa informasi [5]. Penelitian ini menggunakan modul Xbee Pro 24-Aci-001 yang merupakan

serial interface nirkabel dengan frekuensi 2,4 GHz dan berfungsi menghubungkan mikrokontroler

satu dengan yang lain melalui udara dengan radius jangkauan bisa mencapai 1,6 km di ruang bebas.

Kelebihan utama Xbee Pro 24-Aci-001 dipilih sebagai modul komunikasi serial nirkabel

adalah karena dapat dikomunikasikan secara ad-hoc [1, 6] dan juga memiliki konsumsi daya yang

relatif rendah, 3,3 volt [7]. Prosesor eksternal yang digunakan adalah ATMega16 yang memiliki

fasilitas komunikasi UART [8]. Xbee Pro Seri 1 ini bekerja dalam dua fungsi yang berbeda, yaitu

fungsi individu yang artinya modul ini sudah dapat dimanfaatkan sebagai media telemetri untuk

menyampaikan informasi baik analog maupun digital I/O. Untuk menghasilkan baudrate yang

menghasilkan error 0% digunakan osilator eksternal (crystal) 11,059 MHz. Media interface untuk

mengamati data digital yang dikirimkan dan yang diterima antara kedua pemancar adalah tipe LCD

dot-matriks 16x4 yang lebih fleksibel dan efisien.

EKSPERIMEN

Alur penelitian yang dilakukan adalah dengan cara membuat instrumen penelitian yang

terdiri dari beberapa peralatan, yaitu sebuah pemancar gelombang radio Xbee Pro 24-Aci-001 yang

dikendalikan dengan komunikasi UART dan dihubungkan menuju mikrokontroler ATMega16

sebagai pengolah data. Setelah itu, dilakukan proses pairing untuk melakukan komunikasi antara

pemancar satu dengan pemancar lain. Manipulasi jarak dilakukan untuk mengetahui sensitivitas

rancangan terhadap perubahan jarak transmitter-receiver. Pengukuran dilakukan pada satu tempat,

di mana dapat dijangkau jarak terjauh pengiriman dengan modul Xbee Pro 24-Aci-001 (1,6 km).

Data yang dikirim berupa karakter ASCII, yaitu karakter „a‟, „b‟ dan „c‟ dengan selang waktu 1 s

(4)

Pengukuran dilakukan dengan memberikan jarak mulai dari 5 cm, kemudian dimanipulasi

untuk beberapa jarak 1 m; 10 m; 25 m; 50 m; 75 m; 100 m; 200 m; 300 m; 400 m; 500 m; 600 m;

700 m; 800 m; 900 m; 1 km; 1,1 km; 1,2 km; 1,3 km; 1,4 km; 1,5 km dan 1,6 km. Berikutnya

adalah melakukan hal yang sama, namun diberikan perlakuan tambahan dengan menggunakan tiga

pemancar untuk menguji korelasi antara faktor spasial dan temporal dalam proses transmisi

gelombang radio menggunakan Xbee Pro 24-Aci-001 (Gambar 1a).

Jarak

Gambar 1. Teknik pengambilan data: (a) tanpa partisi dan (b) dengan partisi beton 33 cm. Percobaan selanjutnya adalah dengan memberikan partisi (beton setebal 33 cm) antara

ruang pengiriman. Pengiriman dilakukan dari pemancar A menuju penerima B dan diterukan pada

penerima C (Gambar 1b). Instrumen pengukuran terdiri dari komponen-komponen elektronika

yang terintegrasi menjadi sebuah instrumen dasar sistem telemetri.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil-hasil percobaan diperoleh data pengiriman sumber pertama (source 1) menuju

penerima pertama (receiver 1) dan diteruskan menuju penerima ke dua (receiver 2).

Tabel 1. Hasil-hasil eksperimen dengan variasi waktu pengamatan.

No Jarak R1: receiver 1; R2= receiver 2; S1= source 1; S2= source 2

*1 Data diambil pukul 5.00-7.00 *2 Data diambil pukul 14.00-16.00 *3 Data diambil pukul 20.30-22.00

(5)

Berdasarkan Tabel 1, dapat diamati bahwa untuk jarak ≤ 1300 m data terkirim dengan baik untuk semua variasi waktu pengamatan (masih dapat diterima dengan baik oleh receiver 1 dan 2).

Untuk jarak pengamatan 1400 m, bias informasi mulai terjadi untuk semua waktu pengamatan

(pagi, siang dan malam) yang ditandai dengan lenyapnya satu karakter pada masing-masing

receiver. Hilangnya satu karakter juga terjadi pada jarak 1500 m, hal ini membuktikan bahwa pada

jarak ini energi elektromagnetik mulai mengalami pelemahan. Pelemahan memberikan efek yang

signifikan untuk pengiriman data pada jarak 1600 m; semua data tidak terkirim pada receiver 1

maupun receiver 2. Berikut adalah hasil-hasil percobaan saat kondisi berawan untuk dua variasi

waktu pengamatan.

Tabel 2. Hasil-hasil pengamatan pada saat kondisi berawan.

No Jarak R1: receiver 1; R2= receiver 2; S1= source 1; S2= source 2

*1 Data diambil pukul 14.00-16.00 *2 Data diambil pukul 20.30-22.00

Hasil-hasil percobaan pada Tabel 2 memberikan informasi bahwa saat kondisi berawan

data masih dapat terkirim dengan baik pada jarak ≤ 1200 m. Hal ini memberikan indikasi bahwa

energi elektromagnetik masih dapat menjangkau radius ini untuk dua waktu pengiriman berbeda.

Pada jarak 1300 m dan 1400 m, satu karakter hilang saat penerimaan sinyal oleh receiver 1 dan 2.

Hilangnya satu karakter tersebut karena energi elektromagnetik mulai mengalami pelemahan

seiring bertambahnya jarak tempuh sesuai prediksi teori perambatan gelombang elektromagnetik,

di mana faktor yang menyebabkan pelemahan energi elektromagnetik. Pelemahan semakin

besar terjadi seiring dengan bertambahnya jarak pengukuran (1500 m); hal ini terbukti dengan

indikasi bahwa dua karakter hilang pada receiver 1 dan 2. Keadaan ini juga terjadi pada radius

1600 m yang dibuktikan dengan tidak adanya data yang diterima oleh receiver 1 dan 2. Berikut ini

adalah hasil percobaan saat kondisi hujan untuk dua variasi waktu pengamatan.

Tabel 3. Hasil-hasil pengamatan pada saat kondisi hujan.

(6)

3 4 5 6

1300 1400 1500 1600

„a‟;‟c‟ „a‟ „a‟

Lenyap

„a‟;‟c‟ „a‟ „a‟

lenyap

„a‟;‟c‟ „a‟ „a‟

lenyap

„a‟ „a‟

lenyap lenyap R1: receiver 1; R2= receiver 2; S1= source 1; S2= source 2

*1 Data diambil pukul 14.00-16.00 *2 Data diambil pukul 20.30-22.00

Hasil-hasil percobaan untuk kondisi hujan pada Tabel 3 memberikan informasi bahwa

untuk jarak 1100 m, data masih dapat terkirim dengan baik pada reciever 1 dan 2. Untuk jarak

1200 m pada sore hari memberikan indikasi bahwa data masih dapat terkirim dengan cukup baik.

Berbeda untuk malam hari, pada jarak 1200 m data mulai mengalami kehilangan satu karakter,

karena kontribusi perubahan lingkungan yang mengganggu proses transmisi data. Pelemahan lebih

lanjut terjadi pada jarak 1300 m sampai 1600 m. Semua hasil ukur yang diberikan oleh Tabel 1

sampai Tabel 3 memberikan gambaran karakteristik jangkauan jarak efektif Xbee Pro 24-Aci-001

untuk kondisi tanpa penghalang antara sumber dan penerima. Meskipun batas maksimum jarak

efektif Xbee Pro 24-Aci-001 adalah 1600 m [1, 2, 3], namun hasil-hasil pengukuran pada penelitian

ini memberikan jangkauan jarak efektif pengiriman sinyal yang lebih kecil, yaitu 1300 m pada

kondisi cuaca normal, 1200 m pada kondisi berawan dan 1100 m pada kondisi hujan. Untuk semua

kondisi cuaca harian, pengiriman sinyal radio sudah tidak lagi efektif pada jarak ≥ 1500 m.

Tabel 4 di bawah ini menyajikan data percobaan dengan menggunakan partisi antara

sumber dan penerima. Hasil-hasil percobaan dengan menggunakan partisi beton setebal 33 cm dan

skin depth 10-6 m menunjukkan bahwa data masih dapat terkirim dengan baik. Hasil percobaan ini

mengejutkan mengingat harga skin depth bahan beton yang sangat kecil dalam situasi normal tanpa

ada interfere dari sumber lain akan menyebabkan bias informasi pada jarak yang realtif dekat.

Anomali ini bisa jadi karena interferensi konstruktif gelombang radio pada ujung receiver dalam

ruang percobaan. Hasil interferensi inilah yang diterima receiver dalam proses pengolahan sinyal.

Tabel 4. Hasil-hasil pengamatan`menggunakan partisi beton dengan tebal 33 cm.

Data Data 1 Data 2 Data 3 Data 4 Data 5

S1 dan R1 S2 dan R2

„a‟;‟b‟;‟c‟

„a‟;‟b‟;‟c‟ „a‟;‟b‟;‟c‟„a‟;‟b‟;‟c‟ „a‟;‟b‟;‟c‟„a‟;‟b‟;‟c‟ „a‟;‟b‟;‟c‟„a‟;‟b‟;‟c‟ „a‟;‟b‟;‟c‟„a‟;‟b‟;‟c‟

Note : R1: receiver 1; R2= receiver 2; S1= source 1; S2= source 2

KESIMPULAN

Jarak efektif pengiriman data digital melalui gelombang radio ditentukan oleh beberapa

faktor, salah satunya adalah modul pembawa informasi. Temuan utama penelitian ini adalah bahwa

(7)

lebih kecil dari pada yang disampaikan oleh beberapa peneliti, yaitu 1600 m [1, 2, 3]. Perbedaan

jarak efektif yang cukup signifikan ini karena perbedaan kondisi tempat pelaksanaan pengukuran.

Pengurangan jarak efektif pengiriman sinyal bisa terjadi karena perubahan kondisi cuaca harian

(berawan dan hujan), di mana kelembaban yang meningkat diduga menjadi penyebab.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terimakasih yang tak terhingga untuk seluruh dukungan dan bantuan dari anggota

tim penelitian di Laboratorium Instrumentasi dan Sains Kebumian, Jurusan Fisika FMIPA Unesa

dan semua pihak yang membantu.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ergen, S. C. ZigBee/IEEE 802.15.4 Summary. Berkeley: University of California, 2004.

2. Ergen, S. C. Wireless Sensor Network; Energy Efficiency, Delay Guarantee and Fault

Tolerance. Berkeley: University of California, 2005.

3. Rao, V. P. The simulative Investigation of Zigbee/ IEEE 802.15.4. Dresden: Dresden Univesity

of Technology, 2005.

4. Griffiths, D. J. Introduction to Electrodynamics. New Jersey: Prentice Hall, 1999.

5. Saunders. Antennas and Propagation for Wireless Communication System. West Sussex: John

Wiley & Sons Ltd, 2007.

6. Jamil, T. “Design and Implementation of a Wireless Automatic Meter Reading System.”

Proceedings of the World Congress on Engineering Vol I. London: 2008.

7. Bisyri, K. A.“Rancang Bangun Komunikasi Data Wireless Mikrokontroler Menggunakan

Modul Xbee Zigbee (IEEE 802.15.4).” Repositori Institut Pertanian Bogor. Bogor, 2012.

8. Barnett, R. H., Cox, S., and O'Cull, L. Embedded C Programming and the Atmel AVR. Canada:

Gambar

Gambar 1.  Teknik pengambilan data: (a) tanpa partisi dan (b) dengan partisi beton 33 cm
Tabel 2. Hasil-hasil pengamatan pada saat kondisi berawan.
Tabel 4 di bawah ini menyajikan data percobaan dengan menggunakan partisi antara

Referensi

Dokumen terkait

” Tujuan dari kajian ini untuk mengetahui dan memahami fenomena primordialisme yang tersirat dalam film layar lebar Ngenest karya Ernest Prakasa tahun 2015 Metode

Apparently t hitung >t table or 2.3>2.05 so Ha is accepted and Ho is refused, it means that there is significant correlation between learning punctuation and students ‘fluency

Terangkan aspek pengelolaan sumber manusia yang boleh dilaksanakan oleh pengurus sumber manusia bagi memastikan pekerja Perusahaan Ikan Kering Azli kekal bekerja

Masalah seperti ini dapat melatih keteram- pilan siswa dalam menyelesaikan masalah sehingga menjadi terbiasa menggunakan stra- tegi tertentu, (d) Masalah teka-teki, seringkali

Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya dari k aret, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan

Hasil hipotesis menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di kelas X SMA NEGERI 1 Lembah Gumanti Kabupaten

Pada penelitian ini tidak dilakukan pengamatan pada aktivitas spesifik manganese superoxide dismutase dan kadar malondialdehyde ginjal tikus, melainkan pada