• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH BAHASA INDONESIA Struktur Jembat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH BAHASA INDONESIA Struktur Jembat"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PENGERTIAN DAN JENIS STRUKTUR JEMBATAN Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah

Bahasa Indonesia Semester I Dosen : Diniyah , M.Pd

DISUSUN OLEH :

Andry Afrizal Riyadi : 3336160053 Mifta Nurjanah : 3336160021 Wahyu Ismatullah : 3336160067

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA BANTEN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelasaikan “Makalah Pengertian dan Jenis Struktur Jembatan” ini tanpa ada suatu halangan apapun..

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW yang kita nanti – nantikan syafaatnya di dunia dan di akhirat.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sedalam – dalamnya kepada Yth :

1. Ibu Diniyah, M.Pd selaku Dosen Bahasa Indonesia F.T UNTIRTA;

2. Orang tua yang telah memberikan dorongan baik secara moril maupun materil;

3. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.

Dalam penulisan ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi peningkatan karya tulis ilmiah ini.Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Cilegon, 20 November 2016

(4)
(5)

DAFTAR ISI

2.3 Jenis – Jenis dari Jembatan...5

(6)

Jembatan mempunyai arti penting bagi setiap orang. Akan tetapi tingkat kepentingannya tidak sama bagi tiap orang, sehingga akan menjadi suatu bahan studi yang menarik. Jembatan mungkin tidak ada artinya bagi orang-orang yang bertempat tinggal di daerah dataran yang rata, tidak didapati adanya sungai, jurang, tebing, ataupun keadaan dimana kita akan berpindah tempat namun ada penghalang di depan kita. Sebaliknya, jembatan dirasa sangat dibutuhkan oleh orang-orang yang bertempat tinggal di daerah yang sangat sulit dijangkau, sehingga jembatan sangat di butuhkan sebagai alat penghubung dari satu tempat ke tempat lain.

Dengan perkembangan zaman maka jembatan tidak hanya dipandang sebagai alat penghubung antara tempat satu dengan tempat yang lain, melainkan sebagai sarana untuk memperlancar kegiatan manusia, serta membantu berkembangnya suatu daerah yang selama ini sulit di akses, apalagi Indonesia ini sebagai negara yang berkembang, akses ke daerah-daerah ataupun ke kota sangat dibutuhkan, dengan adanya jembatan ini sangat membantu hal tersebut.

Dalam makalah ini penulis akan memfokuskan pembahasan mengenai pengertian dan jenis struktur jembatan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan jembatan ? 2. Apa saja struktur pada jembatan ? 3. Apa saja jenis – jenis dari jembatan ?

(7)

1.3 Tujuan Penelitian

1. Agar mahasiswa mampu mengetahui apa yang dimaksud dari jembatan; 2. Agar mahasiswa mampu mengetahui struktur pada jembatan;

3. Agar mahasiswa mampu mengetahui jenis – jenis dari jembatan; 4. Agar mahasiswa mampu mengetahui bentuk idealis struktur pada

jembatan;

5. Agar mahasiswa mampu mengetahui kegunaan dari jembatan. 1.4 Manfaat Penilitian

1. Mahasiswa mampu memahami maksud dari jembatan; 2. Mahasiswa mampu memahami struktur pada jembatan; 3. Mahasiswa mampu memahami jenis – jenis dari jembatan;

4. Mahasiswa mampu memahami bentuk idealis struktur pada jembatan; 5. Mahasiswa mampu memahami kegunaan dari jembatan.

BAB II

(8)

Jembatan adalah suatu struktur kontruksi yang memungkinkan route transfortasi melalui sungai, danau, kali, jalan raya, jalan kereta api dan lain-lain. Jembatan adalah suatu struktur konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai saluran irigasi dan pembuang . Jalan ini yang melintang yang tidak sebidang dan lain-lain.

2.2 Pembagian Elemen Struktur Jembatan

Elemen struktur utama penyusun jembatan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Struktur Atas (Superstructures)

Struktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima beban langsung yang meliputi berat sendiri, beban mati, beban mati tambahan, beban lalu

lintas kendaraan, gaya rem, beban pejalan kaki, dan lain-lain Struktur atas jembatan umumnya terdiri dari :

5. Ikatan pengaku (ikatan angin dan ikatan melintang) 6. Tumpuan (Bearing)

(9)

Struktur bawah jembatan berfungsi untuk memikul seluruh beban struktur atas dan beban lain yang ditimbulkan oleh tekanan tanah, aliran air dan

hanyutan, tumbukan, gesekan pada tumpuan dan sebagainya. Struktur bawah jembatan umumnya meliputi :

1. Pangkal Jembatan (Abutmen)

a. Dinding belakang (Back wall) b. Dinding penahan (Retaining wall) c. Dinding sayap (Wing wall)

d. Oprit, plat injak (Approach slab) e. Konsol pendek untuk jacking (Corbel) f. Tumpuan (Bearing)

2. Pilar Jembatan (Pier)

a. Kepala pilar (Pier head)

b. Pilar (Pier), yang berupa dinding, kolom atau portal c. Konsol pendek untuk jacking (Corbel)

d. Tumpuan (Bearing) 3. Pondasi (Foundation)

Pondasi jembatan berfungsi untuk meneruskan seluruh beban jembatan ke tanah dasar. Jenis pondasi abutmen atau pier jembatan diantaranya :

a. Pondasi setempat (Spread footing) b. Pondasi sumuran (Caisson) c. Pondai tiang (Pile foundation)

(10)

2) Tiang pancang baja (Steel Pile)

3) Tiang pancang beton (Reinforced Concrete Pile)

4) Tiang pancang beton prategang (Prestessed Concrete Pile) 5) Tiang Pancang komposit (Compossite Pile)

2.3 Jenis – Jenis dari Jembatan 2.3.1 Menurut Jenis Materialnya

Menurut jenis material merupakan sebuah bangunan jembatan dengan dibangun oleh bahan – bahan tertentu di antaranya sebagai berikut : 1. Jembatan kayu

Jembatan kayu merupakan jembatan sederhana yang mempunyai panjang relatif pendek dengan beban yang diterima relatif ringan. Meskipun pembuatannya menggunakan bahan utama kayu, struktur dalam perencanaan atau pembuatannya harus memperhatikan dan mempertimbangkan ilmu gaya (mekanika).

2. Jembatan pasangan batu dan batu batu

(11)

membuat jembatan dengan batu dan bata umumnya konstruksi jembatan harus dibuat melengkung. Seiring perkembangan zaman jembatan ini sudah tidak digunakan lagi.

3. Jembatan beton bertulang dan jembatan beton prategang (prestressed concrete bridge)

Jembatan dengan beton bertulang pada umumnya hanya digunakan untuk bentang jembatan yang pendek. Untuk bentang yang panjang seiring dengan perkembangan zaman ditemukan beton prategang. Dengan beton prategang bentang jembatan yang panjang dapat dibuat dengan mudah.

(12)

Jembatan baja pada umumnya digunakan untuk jembatan dengan bentang yang panjang dengan beban yang diterima cukup besar. Seperti halnya beton prategang, penggunaan jembatan baja banyak digunakan dan bentuknya lebih bervariasi, karena dengan jembatan baja bentang yang panjang biayanya lebih ekonomis.

5. Jembatan komposit

(13)

2.3.2 Menurut Jenis Structural

Bangunan jembatan memiliki bentuk struktur yang berbeda – beda tergantung kegunaan dan kecocokan lokasi yang ada. Berikut ini beberapa jenis bangun jembatan berdasarkan jenis strukturnya :

1. Jembatan Alang (Beam Bridge)

(14)

2. Jembatan Penyangga (Cantilever Bridge)

(15)

3. Jembatan Lengkung (Arch Bridge)

Jembatan lengkung memiliki dinding tumpuan pada setiap ujungnya. Jembatan lengkung yang paling awal diketahui dibangun oleh masyarakat Yunani, contohnya adalah Jembatan Arkadiko. Beban dari jembatan akan mendorong dinding tumpuan pada kedua sisinya.

4. Jembatan Gantung (Suspension Bridge)

(16)

bersuspensi, karena fungsinya adalah menahan beban lantai jembatan yang nantinya diteruskan ke tumpuan yang ada di ujung jembatan. Kabel suspensi ini juga didukung oleh suatu menara yang tugasnya membawa berat daripada Dek jembatan. Jenis jembatan ini pada awalnya digunakan dalam medan pegunungan. Daerah yang pertama kali membangun jembatan jenis ini adalah di sekitar Tibet dan Bhutan. Jembatan gantung terpanjang di dunia saat ini adalah Jembatan Akashi Kaikyo di Jepang. Jembatan ini memiliki panjang 12.826 kaki (3.909 m).

Jembatan Suspensi ini juga dibagi menjadi beberapa jenis yaitu : a. Jembatan Suspensi Sederhana (Simple Suspension Bridge)

(17)

beban yang terbatas, biasanya hanya pejalan kaki yang hendak menyeberang sungai, lembah maupun jurang.

b. Underspanned Suspension Bridge

(18)

c. Stressed Ribbon Bridge

Struktur dari jembatan ini mirip dengan Jembatan Gantung Sederhana. Kabel sebagai unsur struktur penahan ditanam di Dek. Dek/ lantai jembatan tersebut membentuk huruf “U” pada bentang antar tumpuannya. Ini terbentuk karena Kabel/pita dikenai kompresi, dengan begitu jembatan ini menjadi kaku dan tidak bergoyang atau memantul. Jembatan ini dibuat dengan memperkuat beton dengan diberi kabel tegangan baja. Ini adalah salah satu jenis jembatan suspensi terkuat dan juga bisa digunakan untuk lalu lintas kendaraan.

d. Suspended Deck Suspension Bridge

(19)

e. Self Anchored Suspension Bridge

Jembatan ini hampir sama dengan jembatan berjenis Suspended Deck Suspension Bridge. Bedanya hanya pada penanaman ujung kabel suspensi utama. Ujung dari kabel suspensi utama dari jembatan gantung ini melekat pada masing masing ujung dek dan tidak ditanam ke tanah melainkan menggunakan jangkar buatan untuk menanamnya. Untuk itu jembatan jenis ini sangat cocok dibangun pada daerah yang tidak mempunyai struktur tanah yang stabil dan sulit membuat penahan jembatan. Seperti contoh di Negara Jepang.

Jembatan Suspensi sangat banyak memiliki kelebihan.

(20)

maupun kabel vertikalnya membuat jembatan ini terkesan ramping dan memiliki estetika yang menarik.

5. Jembatan Kabel-Penahan (Cable-Stayed Bridge)

Jembatan cable stayed adalah salah satu dari beberapa tipe jembatan bentang panjang. Jembatan jenis ini memiliki karakteristik yang menguntungkan dibandingkan dengan tipe jembatan bentang panjang yang lain baik dari segi teknis, ekonomis, maupun estetika.

Sebuah jembatan cable-stayed memang terlihat apik dan indah ketika dipandang. Jembatan yang mengandalkan tali sebagai penahan beban jembatan diperuntukkan bagi lintasan antar wilayah yang biasanya terpisah oleh sungai, lembah ataupun diatas tanah datar. Konstruksi yang kompleks membuat jembatan sulit untuk dibangun. Namun keindahan kabel bentangan menjadi daya tarik tersendiri bagi jembatan.

(21)

perkembangan dan mempunyai bentuk yang bervariasi dari segi material yang digunakan maupun segi estetika.

6. Jembatan Kerangka (Truss Bridge)

Jembatan kerangka adalah salah satu jenis tertua dari struktur jembatan modern. Jembatan kerangka dibuat dengan menyusun tiang-tiang jembatan membentuk kisi-kisi agar setiap tiang hanya menampung sebagian berat struktur jembatan tersebut. Kelebihan sebuah jembatan kerangka dibandingkan dengan jenis jembatan lainnya adalah biaya pembuatannya yang lebih ekonomis karena penggunaan bahan yang lebih efisien. Selain itu, jembatan kerangka dapat menahan beban yang lebih berat untuk jarak yang lebih jauh dengan menggunakan elemen yang lebih pendek daripada jembatan alang. Jembatan rangka umumnya terbuat dari baja, dengan bentuk dasar berupa segitiga. Elemen rangka dianggap bersendi pada kedua ujungnya sehingga setiap batang hanya menerima gaya aksial tekan atau tarik saja.

7. Jembatan Beton Prategang (Prestressed Concrete Bridge)

(22)

prategang awal yang dimaksudkan untuk mengimbangi tegangan yang terjadi akibat beban. Jembatan beton prategang dapat dilaksanakan dengan dua sistem yaitu post tensioning dan pre tensioning. Pada sistem post tensioning tendon prategang ditempatkan di dalam duct setelah beton

mengeras dan transfer gaya prategang dari tendon pada beton dilakukan dengan penjangkaran di ujung gelagar. Pada pre tensioning beton dituang mengelilingi tendon prategang yang sudah ditegangkan terlebih dahulu dan transfer gaya prategang terlaksana karena adanya ikatan antara beton dengan tendon. Jembatan beton prategang sangat efisien karena analisa penampang berdasarkan penampang utuh. Jembatan jenis ini digunakan untuk variasi bentang jembatan 20 - 40 meter.

8. Jembatan Box Girder

(23)

penampang. box girder dapat diproduksi dalam berbagai bentuk, tetapi bentuk trapesium adalah yang paling banyak digunakan. Rongga di tengah box memungkinkan pemasangan tendon prategang diluar penampang

beton. Jenis gelagar ini biasanya dipakai sebagai bagian dari gelagar segmental, yang kemudian disatukan dengan sistem prategang post tensioning. Analisa fullprestressing suatu desain dimana pada penampang

tidak diperkenankan adanya gaya tarik, menjamin kontinuitas dari gelagar pada pertemuan segmen. Jembatan ini digunakan untuk variasi panjang bentang 20 – 40 meter.

2.4 Bentuk Idealis Stuktur Jembatan

(24)

Suspension Bridge

Ilustrasi Jembatan Suspensi, gambar: britannnica.com

Dari kesemua jenis jembatan yang ada saat ini, sepertinya jembatan model Suspension Bridge merupakan jembatan paling populer dan cenderung sangat mahal, namun dengan hasil yang indah dan mengagumkan, dikarenakan dibangun diatas perairan luas di beberapa negara maju mulai dari Amerika hingga Jepang.

(25)

komponen jembatan suspensi, gambar: howstuffworks.com

Di sisi lain, kabel menerima pasokan tegangan jembatan. Kabel ini menjalar horizontal antara dua jangkar jauh-melemparkan. Jangkar jembatan pada dasarnya berupa batuan padat atau blok beton besar di mana jembatan ini membumi. Kekuatan tensional diloloskan ke jangkar dan ke dalam tanah.

2.5 Kegunaan dari Jembatan

Jembatan merupakan alat penghubung antara dua bagian jalan yang terputus oleh rintangan – rintangan seperti sungai, lembah, laut dan sebagainya. Selain itu jembatan juga memiliki kegunaan lain diantaranya : 1. Jembatan jalan raya (highway brigde)

Jembatan yang direncanakan untuk memikul beban lalu lintas kendaraan baik kendaraan berat maupun ringan. Jembatan jalan raya ini menghubungkan antara jalan satu ke jalan lainnya.

2. Jembatan pejalan kaki (foot path) 3. Jembatan kereta api (railway brigde)

(26)

4. Jembatan jalan air 5. Jembatan jalan pipa 6. Jembatan penyebrangan

(27)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

1. Jembatan adalah suatu struktur konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai saluran irigasi dan pembuang;

2. Terdiri dari 3 struktur; struktur atas, struktur bawah dan pondasi; 3. Jembatan di buat dengan mengutamakan keselamatan

penggunanya. 3.2 Saran

Perlu dikembangkan dan dilakukan riset lagi sebaiknya dalam memakai bahan material untuk pembuatan jembatan agar tidak terjadi pembengkakan biaya.

(28)

DAFTAR PUSTAKA

(29)

Pertanyaan :

1. Pertanyaan dari Wodha Dyota Anugraha

Jelaskan lebih detail mengenai jenis – jenis jembatan,pada jenis yang berdasarkan jenis materialnya seperti jembatan dari komposit cocoknya di gunakan untuk tempat dan dataran yang seperti apa? 2. Pertanyaan dari Susilawati

Referensi

Dokumen terkait

Sikap dan perilaku warga Negara yang di jiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan

Aplikasi berbasis video sering digunakan sebagai media pengajaran untuk mempermudah pembelajaran jarak jauh dengan kesan pembelajaran konvensional. Metode yang digunakan

Dari penelitian yang telah dilakukan tentang strategi coping pada remaja yang tinggal pada keluarga dengan kekerasan dalam rumah tangga ditarik kesimpulan bahwa

BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT Pengawasan dan Evaluasi Penguatan Perdamaian 6

Dana Pekerjaan 10 DINAS PERDAGANGAN DAN PASAR Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor 1 SIM Pasar,Peralatan Kantor Rp.

Ruang parkir di gelanggang olahraga sifatnya hanya sementara dengan durasi antara 1,5 sampai 2 jam saja, dan keluarnya bersamaan, sehingga perlu kapasitas pintu keluar

3.9.5 Menganalisis informasi dari teks ekplanasi berupa paparan kejadian suatu fenomena alam yang diperdengarkan atau dibaca dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan,

Lebih lanjut lagi, dengan adanya Space Force tersebut dapat dianggap sebagai tindakan yang bertentangan dengan isi Pasal 4 the Outer Space Treaty 1967 (The OST 1967) yang