Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 1
BAB II Landasan Teori
Untuk mendapatkan operasi yang lebih efisien,setiap moda transportasi pada dasarnya terdiri dari tiga elemen utama yaitu kendaraan,sarana lintasan dan terminal.sebagai contoh dalam transportasi rel elemen-elemen tersebut terdiri dari kereta api,lintasan rel dan stasiun kereta api. Sedangkan untuk transportasi udara elemen-elemen tersebut berupa pesawat,lintasan udara dan bandar udara. sedangkan pada sistem transportasi jalan raya elemen-elemennya adalah kendaraan, jalan raya dan fasilitas parkir atau fasilitas bongkar muat baik barang maupun orang.
pada saat kendaraan tiba di tempat tujuan,maka kendaraan membutuhkan tempat untuk pemberhentian jika tempat pemberhentian tidak di peroleh maka penggunaan kendaraan menjadi tidak bermanfaat sepenuhnya.
Agar sistem transportasi menjadi lebih efisien maka pada tempat-tempat yang dapat membangkitkan pergerakan perjalanan harus menyediakan fasilitas pelayanan parkir yang mencukupi. Dewasa ini fasilitas pelayanan parkir serta perlengkapan bongkar muat merupakan persoalan yang sering terjadi di kota-kota besar di indonesia.
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 2
2.1. Pengertian Parkir
Kendaraan yang bergerak suatu saat akan berhenti dan pada saat berhenti dibutuhkan tempat untuk memarkir kendaraan tersebut. Dari hubungan ini memperjelaskan bahwa fasilitas parkir menjadi bagian yang sangat penting dari sistem trasportasi.
2.1.1 Definisi Umum
Beberapa pengertian tentang parkir antara lain:
1. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1991).
2. Parkir adalah tempat pemberhentian kendaraan dalam jangka waktu yang lama atau sebentar tergantung pada kendaraan dan kebutuhannya.
3. Parkir adalah tempat menempatkan dengan memberhentikan kendaraan angkutan/barang (bermotor maupun tidak bermotor) pada suatu tempat dalam jangka waktu tertentu (taju,1996).
Tempat di mana kendaraan diparkirkan dinamakan fasilitas parkir. Penyediaan fasilitas yang baik tidak akan menimbulkan konflik di ruas jalan sekitarnya. Permasalahan yang parkir pada dasarnya tejadi apabila jumlah kebutuhan parkir lebih besar dari pada kapasitas parkir yang ada. Sehingga kendaraan yang tidak tertampung pada tempat parkir akan mengganggu kelancaran arus lalu lintas pada ruas jalan di sekitarnya.
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 3
2.2. Fasilitas Parkir
Permintaan parkir didistribusikan pada tata guna lahan suatu area. Penetepan pilihan tempat parkir kendaraan yang di buat dan cara parkir di kelompokkan sebagai berikut:
2.2.1 Menurut penempatannya
a. Parkir di Badan Jalan ( On street Parking)
Tempat yang biasanya paling jelas dan biasanya paling cocok bagi pengemudi untuk memarkir kendaraannya ialah di tepi jalan tetapi parkir seperti ini mempunyai banyak kerugian. Pertama arus lalu lintas sepanjang jalan menjadi terhambat, yang akhirnya akan menimbulkan kemacetan dan kelambatan pada seluruh kendaraan. Pada kondisi parkir yang berhimpit akan lebih terlihat penurunan kelancaran lalu lintasnya. Parkir di jalan juga mengakibatkan peningkatan jumlah kecelakaan akibat gerakan membuka pintu mobil,tingkah pengendara sepeda motor yang tak menentu dan pejalan kaki yang muncul diantara kendaraan parkir.
Meskipun terdapat berbagai kerugian, namun parkir badan jalan masih sangat di perlukan karena banyak tempat (pertokoan, sekolah, tempat ibadah, dll) tidak mempunyai tempat parkir yang memadai.
b. Parkir di luar Badan Jalan (off Street Parking)
Di kebanyakan kawasan pusat kota, parkir di pinggir jalan sangat di batasi sehingga di perlukan penyediaan fasilitas di luar daerah jalan. Ada beberapa klasifikasi parkir di luar daerah jalan yaitu :
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 4
a) peralatan parkir di permukaan tanah, b) garasi bertingkat, e) garasi mekanis dan, f) drive in. (F.D. Hobbs, 1995)
Pedoman perancangan untuk parkir off steet di dasarkan pada ukuran kendaraan rencana, luas lahan parkir, kapasitas parkir, serta tata letak kendaraan untuk memudahkan kendaraan masuk dan keluar parkir.
2.2.2 Menurut statusnya
Menurut statusnya parkir dapat di kelompokan menjadi:
a. Parkir umum
Parkir umum adalah perpakiran yang menggunakan tanah tanah, jalan jalan, lapangan yang di miliki atau di kuasai dan penyelenggaraannya di kelola oleh pemerintah daerah.
b. Parkir khusus
Adalah perpakiran yang menggunakan tanah tanah yang di kuasai dan pengelolaannya oleh pihak ketiga.
c. Parkir darurat
Parkir darurat perpakiran di tempat umum, baik yang menggunakan lahan, jalan jalan, lapangan milik, dan penguasaan oleh pemerintah daerah atau swasta karena kegiatan insidentil
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 5
d. Taman parkir
Taman parkir adalah suatu area atau bangunan perpakiran yang di lengkapi sarana perpakiran yang pengelolaannya di selenggarakan oleh pemerintah
e. Gedung parkir
Gedung parkir adalah bangunan yang di manfaatkan untuk tempat parkir kendaraan yang penyelenggaraannya oleh pemerintah daerah atau pihak ketiga yang mendapat ijin dari pemerintah daerah.
2.2.3 Menurut jenis kendaraannya
Menurut jenis kendaraan parkir, terdapat beberapa golongan parkir yaitu:
a. Parkir untuk kendaraan roda dua bermesin. (sepeda motor)
b. Parkir untuk kendaraan roda dua tidak bermesin. (sepeda)
c. Parkir untuk kendaraan beroda tiga,beroda empat atau lebih. (bemo dan mobil). Pemisahaan tempat parkir menurut jenisnya mempunyai tujuan agar pelayanan lebih mudah dan agar tidak terjadi keruwetan.
2.2.4 Menurut jenis tujuan parkir
Menurut jenis tujuan parkir dapat digolongkan menjadi
a. Parkir penumpang yaitu parkir untuk menaik turunkan penumpang.
b. Parkir barang yaitu parkir untuk bongkar muat barang. Keduanya sengaja di pisahkan agar satu sama lain kegiatan tidak saling mengganggu.
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 6
2.2.5 Menurut jenis pemilikan dan pengoperasiannya
a. Parkir milik dan pengoperasiannya adalah pihak pemerintah.
b. Parkir milik dan pengoperasiannya adalah milik swasta.
c. parkir milik pemerintah daerah dan pengelolaannya adalah pihak swasta.
2.2.6 Menurut Jenis dan Tujuan Parkir
Menurut jenis dan tujuan parkir dapat digolongkan menjadi :
a. Parkir untuk kendaraan berpenumpang yaitu parkir untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
b. Parkir untuk kendaraan barang yaitu parkir untuk bongkar muat barang. Keduanya sengaja dipisahkan agar satu sama lain kegiatannya tidak saling mengganggu.
2.2.7 Menurut Sistem Parkir
Ada beberapa jenis sistem parkir diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Park and work
Park and work adalah sistem parkir dimana pelaku perjalanan memarkirkan kendaraannya disuatu lahan parkir dan selanjutnya berjalan kaki untuk mencapai tujuannya, mengingat jarak tempuh dengan berjalan kaki yang realtif pendek seperti pusat pertokoan dan perkantoran.
2. Kiss and ride
Sistem kiss and ride dipakai untuk mengantar dan menjemput munuju dan dating pada suatu tempat kegiatan. Menaikan dan menurunkan penumpang dipagi hari tidak banyak menimbulkan masalh yang berarti, namun masalah besar baru ada pada siang hari, sore hari menjelang malam hari pada saat
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 7
menunggu kedatangan. Maka sistem parkir tersebut akan mengganggu lalu lintas disekitarnya yang pada akhirnya mengakibatkan kemacetan.
3. Park and ride
Sistem park and ride dapat diartikan dengan pengendara yang akan memarkirkan kendaraannya karena parkir pada waktu periode tertentu atau dalam periode waktu yang lama dikarenakan pengendara memiliki tempat tinggal yang jauh diluar kota kemudian melanjutkan perjalanannya dengan angkutan umum baik kereta api maupun bus menuju ke tempat tujuannya.
2.2.8 Menurut Tarif Parkir
a. Parkir dengan tarif bebas (gratis)
Kendaraan yang menggunakan ruang parkir pada lokasi parkir tidak dikarenakan biaya, biasanya terdapat pada ruko, rumah makan, dan tempat usaha lainnya.
b. Parkir dengan dipungut biaya
1. Tarif Tetap
Adalah dimana setiap kendaraan yang menggunakan ruang parkir akan dipungut biaya sebesar yang ditentukan oleh pengelola parkir untuk sekali parkir.
2. Tarif Linier
Adalah dimana setiap kendaraan akan dipungut biaya oleh pengelola parkir dengan dikenakan biaya berdasarkan garis linier, jadi untuk satu jam pertama dan setiap jam berikutnya tarif parkir naik secara linier.
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 8
3. Tarif Progresif
Adalah dimana kendaraan yang parkir dikenakan biaya untuk satu jam pertama dan bila setelah melebihi jam pertama akan dikenakan biaya tambahan progresif.
2.2.9 Menurut Lamanya Waktu Parkir
Dalam buku karangan baeward J.E dalam judul bukunya traffic engineering yang dikutip dari tugas akhir Nurul Mariana tentangpemarkiran kendaraan dapat digolongkan menurut lamanya waktu parkiradalah sebagai berikut : 1. Parkir waktu singkat (short parking)
Yaitu lamanya kendaraan menggunakan ruang parkir selama 5 menit s/d 2jam. 2. Parkir waktu sedang (middle parkir)
Yaitu lamanya kendaraan menggunakan ruang parkir selama 2 jam s/d 4 jam. 3. Parkir waktu lama (long parkir)
Yaitu lamanya kendaraan menggunakan ruang parkir selama lebih dari 4 jam.
2.2.10 Ukuran Satuan Ruang Parkir (SRP)
Penentuan besarnya satuan ruang parkir sangat penting dalam perencanaan suatu fasilitas parkir dengan menentukan besarnya daya tampung lokasi parkir. Ukuran satuan ruang parkir merupakan unit ukuran yang diperlukan untuk memarkir suatu kendaraan yang besarnya dipengaruhi oleh :
Dimensi kendaraan Dimensi kendaraan standar yang dipakai untuk mobil penumpang seperti yang terlihat pada gambar berikut
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 9
Gambar 2.1. Dimensi kendaraan standar untuk mobil penumpang (Dirjen Perhubungan Darat (1996))
Ruang bebas arah lateral dan mamanjang yang diperlukan Ruang bebas kendaraan parkir diberikan pada arah lateral dan longitudinal kendaraan. Ruang bebas arah lateral ditetapkan pada saat pintu kendaraan dibuka, yang diukur dari ujung paling luar ke badan kendaraan pakir yang ada di sampingnya. Ruang bebas diberikan agar tidak terjadi benturan antara pintu kendaraan dan kendaraan yang parkir disampingnya pada saat penumpang turun dari kendaraan. Lebar bukaan pintu kendaraan
Ukuran lebar bukaan pintu merupakan fungsi karakteristik pemakai kendaraan yang memanfaatkan fasilitas parkir. Karakteristik pengguna kendaraan yang memanfaatkan fasilitas parkir dipilih menjadi tiga seperti yang ditunjukan pada tabel berikut
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 12
2.2.11 Jalur Sirkulasi Gang dan Modul
Perbedaan antara jalur sirkulasi dan jalur gang terutama terletak pada penggunaannya. Hal ini dapat dilihat pada ukuran dan ketentuannya. Ketentuan-ketentuannya adalah sebagai berikut (Hobbs, 1995):
a. Panjang dari sebuah jalur gang tidak lebih dari 100 meter.
b. Jalur gang yang dimaksudkan untuk melayani lebih dari 50 kendaraan dianggap jalur sirkulasi.
Sedangkan untuk lebar minimum jalur sirkulasi adalah : Untuk jalan satu arah = 3,5 meter
Untuk jalan dua arah = 6,5 meter
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar dan gambar
Gambar 2.3. Gang dan modul sudut 900 (Dirjen Perhubungan Darat (1996))
Gambar 2.4. Gang dan modul sudut 300,450, 600 (Dirjen Perhubungan Darat (1996))
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 13
2.2.12 Pencahayaan Tempat Parkir
Pencahayaan yang baik merupakan unsur perancangan utama bagi kendaraan dalam melakukan gerakan dan terutama sekali karena adanya pejalan kaki. Pencahayaan yang kurang baik dapat menimbulkan bahaya serangan penjahat, kekerasan dan pencurian. Tingkat pencahayaan yang seragam sulit dicapai karena ketinggian langit-langit yang relatif rendah untuk mengurangi biaya konstruksi dan kemiringan jalan tangga tanjakan. Pencahayaan yang baik tidak hanya diperlukan pada gang dan jalan tanjakan saja, tetapi juga pada daerah tempat parkir.
2.2.13 Rambu dan Marka Jalan
Rambu adalah perlengkapan jalan yang berfungsi untuk memberikan informasi kepada pengendara yang akan melakukan kegiatan perparkiran. Rambu yang dipasang dapat berupa petunjuk, peringatan maupun larangan. Dalam penyelengaraan perparkiran, rambu dan marka jalan sangat dibutuhkan untuk kelancaran sistem transportasi. Rambu dan marka jalan harus ditempatkan dengan memperhatikan garis pandangan dan penerangannya. Rambu tersebut harus mudah telihat oleh para pengemudi.
2.2.14 Pengoperasian Parkir
Faktor utama dalam kapasitas parkir mobil adalah laju arus masuk, waktu gerakan memarkir dan waktu pengeluaran. Masing-masing komponen ini harus disesuaikan dan diseimbangkan dengan sistem biaya parkir. Pintu-pintu keluar masuk seringkali memakai tipe tangananangkat (lifting barrier-arm) dengan sebuah mesin “pengambilan tiket” pada pintu masuk, yang membatasi arus hingga antara 300-500 kendaraan per jam tergantung pada kondisi
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 14
pencapaian ke tempat ini. Pintu-pintu keluar untuk pembayaran biasanya dijaga oleh petugas parkir dalam sebuah kios yang memproses tiket dan menerima pembayaran, yang membatasi arus menjadi kurang dari 250 kendaraan per jamnya.
2.3. Layout bangunan Parkir
Kenyamanan dan manfaat layout bangunan parkir memenuhi dua kriteria yaitu ruang dan waktu. Layout parkir memungkinkan pemarkir kendaraaan dapat bergerak secara cepat, baik pergerakan masuk maupun keluar dari ruang parkir. Pada saat pengendara memarkir kendaraannya diharapkan tidak merasa terhambat pada saat melakukan pergerakan maju maupun mundur ataupun merasa bebas sehingga tidak membahayakan kendaraan lain yang ada disampingnya maupun kendaraan yang berdekatan. Hal ini bukan berarti bahwa penyediaan ruang parkir dengan ukuran lebih besar selalu yang terbaik karena akan menjadi tidak efisien.
2.4. Karakteristik Parkir
Karakteristik parkir adalah sebagai parameter yang mempengaruhipemanfaatan lahan parkir. Berdasarkan karakteristik parkir akan dapat diketahui kondisi perparkiran yang terjadi pada suatu lokasi studi. Beberapa parameter karakteristik parkir yang harus diketahui adalah :
a. Durasi parkir
Adalah informasi yang sangat dibutuhkan untuk mengetahui lama suatu kendaraan parkir. Informasi ini diketahui dengan cara mengamati waktu kendaraan tersebut masuk dan waktu kendaraan tersebut keluar
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 15
Durasi = tout – tin. . . .. . . ( 2.1.) Keterangan :
tin = waktu saat kendaraan masuk lokasi parkir
tout = waktu saat kendaraan keluar lokasi parkir
Salah satu factor yang mempengaruhi kapasitas penggunaan lahan parkir selain luas ruang parkir adalah lamanya kendaraan parkir (durasi). Tujuan terhadap dilakukannya analisi durasi parkir adalah : untuk mengetahui lamanya rerata lamanya kendaraan parkir pada lahan parkir tersebut.
b. Akumulasi
Akumulasi adalah jumlah kendaraan parkir dalam periode waktu tertentu.Satuan akumulasi adalah kendaraan.
Akumulasi = Qin – Qout + Qs………(2.2) Keterangan:
Qin = Σ kendaraan yang masuk lokasi parkir Qout = Σ kendaraan yang keluar lokasi parkir
Qs = Σ kendaraan yang telah berada di lokasi parkir sebelum pengamatan dilakukan
Akumulasi parkir secara umum dapat didefinisikan sebagai jumlah maksimum kendaraan yang dapat diparkir pada suatu selang waktu tertentu. Besar kecilnya lahan parkir akan sangat menentukan besarnya volume yang dapat ditampung. Hal ini berarti tingkat kapasitas sangat mempengaruhi dimensi lahan parkir tersebut.
c. Volume parkir
Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang masuk ke tempat parkir selang waktu tertentu, biasanya volume parkir dihitung per hari.
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 16
d. Pergantian parkir (parking turn over/PTO)
Pergantian parkir adalah tingkat pemakaian ruang parkir yang diperoleh dengan membagi volume parkir dengan jumlah ruang yang tersedia untuk periode tertentu, satuannya adalah kend/petak parkir.
Turnover = Qp ………(2.3.) PETAK PARKIR TERSEDIA
• Qp = Σ kendaraan yang parkir per periode waktu tertentu
Semakin tingkat pergantian maka akan semakin menguntungkan. Karena tingkat pergantian sangat tergantung dari durasi kendaraan parkir. Semakin kecil rerata durasi parkir kendaraan yang diparkir pada lahan parkir maka akan semakin tinggi nilai tingkat pergantiannya.
e. Kapasitas parkir
Adalah banyaknya kendaraan yang dapat dilayani oleh suatu lahan parkir selama waktu pelayanan.Untuk itu kapasitas parkir harus diperhitungkan sedemikian rupa sehingga tidak hanya didasarkan pada volume maksimum pada kondisi sibuk,namun juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan keseluruhan perilaku kendaraan baik durasi waktu maupun akumulasi parkir selama selang waktu tertentu. hal ini sangat penting karena penentuan kapasitas yang tidak optimal pada akhirnya akan mengakibatkan perencanaan daerah parkir yang tidak optimal pula. Kondisi ini akan mewujudkan kemungkinan suatu lahan parkir dapat menampung sejumlah kendaraan pada kondisi jam sibuk namun pada waktu
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 17
lainnya akan banyak ruang kosong. Atau dapat pula terjadi sebaliknya dimana pada jam normal sekalipun, banyak kendaraan yang tidak tertampung. Hal ini tentu sangat tidak efisien bila ditinjau dari sudut investasi.
f. Indeks parkir
Yaitu persentase dari akumulasi jumlah kendaraan pada selang waktu tertentu dibagi dengan ruang parkir yang tersedia dikalikan 100%
IP = Akumulasi x 100%...(2.4.)
Petak parkir tersedia
2.5. Jenis Peruntukkan Parkir
Kegiatan parkir dapat dilihat dari tujuan kegiatan pengemudi kendaraan, jenis peruntukkan kebutuhan parkir adalah sebagai berikut :
2.5.1. Kegiatan Parkir yang Tetap
Kegiatan parkir yang tetap biasanya kegiatan parkir ini dalam waktu yang cukup lama, kelompok parkir ini dibagi atas sebagai berikut :
1) Pusat perdagangan
2) Pusat perkantoran swasta atau pemerintahan 3) Pusat pedagang eceran atau pasar swalayan 4) Pasar
5) Sekolah
6) Tempat rekreasi
7) Hotel dan tempat penginapan 8) Rumah Sakit
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 18
2.5.2. Kegiatan Parkir yang Bersifat Sementara
Kegiatan parkir yang bersifat sementara biasanya kegiatan parkir ini dalam waktu yang relatif sementara, kelompok parkir ini dibagi atas sebagai berikut :
1) Bioskop
2) Tempat pertunjukan
3) Tempat pertandingan olahraga 4) Tempat ibadah
Sumber : Dirjen Perhubungan Darat (1996)
2.6. Ukuran Kebutuhan Ruang Parkir
Standar kebutuhan luas area kegiatan parkir berbeda antara yang satu dengan yang lain, tergantung kepada beberapa hal antara lain pelayanan, tarif yang diberlakukan, ketersediaan ruang parkir, tingkat pemilikan kendaraan bermotor, tingkat pendapatan masyarakat. Kegiatan dan standar-standar kebutuhan parkir adalah sebagai berikut :
1. Pusat Perdagangan
Parkir dipusat perdagangan dikelompokan dalam dua kelompok, yaitu pekerja yang bekerja dipusat perdagangan tersebut dan pengunjung. Pekerja biasanya parkir untuk jangka panjang dan pengunjung umumnya jangka pendek. Karena tekanan penyediaan ruang parkir adalah untuk pengunjung, maka kriteria yang digunakan sebagai acuan penentuan kebutuhan ruang parkir adalah luas area kawasan perdagangan.
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 19
Tabel 2.3 Kebutuhan SRP di Pusat Perbelanjaan
Luas Area Total (100 m2) 10 20 50 100 500 1000 1500 2000
Kebutuhan (SRP) 59 67 88 125 415 777 1140 1500
(Sumber : Dirjen Perhubungan Darat (1996))
2. Pusat Perkantoran
Parkir di pusat perkantoran mempunyai ciri parkir jangka panjang, oleh karena itu penentuan ruang parkir dipengaruhi oleh jumlah karyawan yang bekerja di kawasan perkantoran tersebut.
Tabel 2.4 Kebutuhan SRP di Pusat Perkantoran
Jumlah Karyawan 1000 1500 2000 2500 3000 4000 Kebutuhan (SRP) Administrasi 235 237 239 240 242 246 Pelayanan Umum 288 290 291 293 295 298
(Sumber : Dirjen Perhubungan Darat (1996))
3. Pasar Swalayan
Parkir dipusat perdagangan dikelompokan dalam dua kelompok, yaitu pekerja yang bekerja di pusat perdagangan tersebut dan pengunjung. Pekerja biasanya parkir untuk jangka panjang dan pengunjung umumnya jangka pendek. Karena tekanan penyedian ruang parkir adalah untuk pengunjung, maka kriteria yang digunakan sebagai acuan penentuan kebutuhan ruang parkir adalah luas area kawasan perdagangan.
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 20
Tabel 2.5 Kebutuhan SRP di Pusat Perbelanjaan
Luas Area Total (100 m2) 50 75 100 150 200 300 400 500 2000
Kebutuhan (SRP) 225 250 270 310 350 440 520 600 1050
(Sumber : Dirjen Perhubungan Darat (1996))
4. Pasar
Pasar mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan pusat perdagangan ataupun swalayan, walaupun kalangan yang mengunjungi pasar lebih banyak dari golongan dengan pendapatan menengah ke bawah.
Tabel 2.6 Kebutuhan SRP di Pasar
Luas Area Total (100 m2) 50 75 100 150 200 300 400 500 2000
Kebutuhan (SRP) 225 250 270 310 350 440 520 600 1050
(Sumber : Dirjen Perhubungan Darat (1996))
5. Sekolah/Perguruan Tinggi
Parkir di sekolah atau perguruan tinggi dikelompokan dalam dua kelompok yaitu pekerja/dosen/guru yang bekerja disekolah atau perguruan tinggi tersebut dan mahasiswa umumnya parkir untuk jangka pendek bagi mereka yang diantar jemput dan jangka panjang bagi mereka yang memakai kendaraan sendiri. Jumlah kebutuhan ruang parkir tergantung kepada jumlah siswa/mahasiswa.
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 21
Tabel 2.7 Kebutuhan SRP di Sekolah/Perguruan Tinggi
Jumlah Siswa/Mahasiswa
(100 orang)
30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
Kebutuhan (SRP) 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240
(Sumber : Dirjen Perhubungan Darat (1996))
6. Tempat Rekreasi
Kebutuhan parkir di tempat rekreasi dipengaruhi oleh daya tarik tempat tersebut. Biasanya pada hari-hari libur, kebutuhan parkir meningkat dari hari kerja. Perhitungan kebutuhan didasarkan pada luas area tempat rekreasi.
Tabel 2.8 Kebutuhan SRP di Tempat Rekreasi
Luas Area Total (100 m2) 50 100 150 200 400 800 1600 3200 6400
Kebutuhan (SRP) 103 109 115 122 146 196 295 494 892
(Sumber : Dirjen Perhubungan Darat (1996))
7. Hotel dan tempat penginapan
Kebutuhan parkir di hotel dan penginapan bergantung kepada tarif sewa kamar yang diberlakukan dan jumlah kamar serta kegiatankegiatan lain seperti seminar, pesta kawin yang diadakan di hotel tersebut.
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 22
Tabel 2.9 Kebutuhan SRP di Hotel/Tempat Penginapan Jumlah Kamar(buah) 100 150 200 250 350 400 550 550 600 Tarif Standar ($) <100 154 155 156 158 161 162 165 166 167 100-150 300 450 476 477 480 461 484 485 487 150-200 300 450 600 798 799 800 803 804 805 200-250 300 450 600 900 1050 1119 1122 1124 1425 (Sumber : Dirjen Perhubungan Darat (1996))
8. Rumah sakit
Seperti halnya hotel, kebutuhan ruang parkir di rumah sakit bergantung kepada jumlah tempat tidur perawatan/pasien.
Tabel 2.10 Kebutuhan SRP di Rumah Sakit
Jumlah Tempat Tidur
(buah)
50 75 100 150 200 300 400 500 1000
Kebutuhan (SRP) 97 100 104 111 113 132 146 160 230
(Sumber : Dirjen Perhubungan Darat (1996))
9. Bioskop tempat pertunjukan
Ruang parkir di bioskop/gedung pertunjukan sifatnya sementara dengan durasi antara 1,5 sampai 2 jam saja dan keluarnya bersamaan sehingga perlu kapasitas pintu keluar yang besar. Besarnya kebutuhan ruang parkir tergantung kepada jumlah tempat duduk.
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 23
Tabel 2.11 Kebutuhan SRP di Tempat Pertunjukan
Jumlah Tempat Duduk (buah)
300 400 500 600 700 800 900 1000 1100
Kebutuhan (SRP) 198 202 206 210 214 218 222 227 230
(Sumber : Dirjen Perhubungan Darat (1996))
10. Gelanggang Olahraga
Ruang parkir di gelanggang olahraga sifatnya hanya sementara dengan durasi antara 1,5 sampai 2 jam saja, dan keluarnya bersamaan, sehingga perlu kapasitas pintu keluar yang besar. Besarnya kebutuhan parkir tergantung kepada jumlah tempat duduk.
Tabel 2.12 Kebutuhan SRP di Gelanggang Olahraga
Jumlah Tempat Duduk
(buah)
40 50 60 70 80 90 100 150
Kebutuhan (SRP) 235 290 340 390 440 490 540 790
(Sumber : Dirjen Perhubungan Darat (1996))
2.7 Petunjuk Desain Perancangan Parkir :
Ukuran ruang parkir, ukuran celukan dan lebar gang parkir. Prinsipnya adalah sama dengan parkir badan jalan akan tetapi penggunaan ruang parkir menggunakan sistem pola parkir menyudut yang berfungsi untuk efisiensi lahan.
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 24
Sistem sirkulasi, lebar jalan landai, kelandaian untuk parkir dan jurus di perkecil. Kapasitas rencana harus bergantung pada arus yang dihasilkan dari volume parkir dan lamanya parkir.
Pengaturan masuk dan keluar, karcis dan pembayaran. Letak jalan masuk/keluar ditempatkan sejauh mungkin dari persimpangan dan dihindarkan kemungkinan adanya konflik dengan pejalan kaki. Letaknya juga harus memberikan jarak pandang yang cukup saat memasuki arus lalu lintas.
Penerangan yang cukup memadai adalah sangat dibutuhkan, baik untuk pengemudi kendaraan maupun untuk alasan keamanan.
Rambu dan marka sangat berfungsi sebagai pemandu dan penunjuk bagi pengemudi pada saat parkir, marka dan rambu jalan harus dijaga agar tetap terlihat jelas.
2.8 Wilayah Studi
Wilayah studi merupakan lokasi atau tempat yang akan di tinjau atau yang akan di lakukan penelitian untuk pembelajaran. lokasi yang di tinjau harus sesuai dengan apa yang akan kita ingin pelajari atau disesuaikan dengan tujuan yang akan kita lakukan dalam studi ini. Lokasi parkir merupakan lokasi yang akan saya tinjau dan wilayah studi ini terletak di Gajah Mada Plaza.
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 25
1. Letak lokasi di peta.
(Gambar 2.5. Sumber google map)
Batasan wilayah parkir gedung pusat perbelanjaan Mall Gajah Mada Plaza adalah sebagai berikut :
Batas Utara : Jl. Gajah Mada Batas Barat : Jl. Pembangunan 1 Batas Timur : Jl. Kh.Zainul Arifin Batas Selatan : Jl. Pembangunan Dalam
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 26
2. Denah area parkir yang beroperasi dari lantai basement sampai lantai lima. Site plan parkir Gajah Mada Plaza
(Gambar 2.6. Gambar denah parkir)
Denah parkir basement
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 27
Denah parkir lantai 1A, 1B dan 1D
(Gambar 2.8. Gambar denah parkir)
Denah parkir lantai 1C, 2A dan 2D
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 28
Denah parkir lantai 2C, 2E dan 2B
(Gambar 2.10. Gambar denah parkir)
Denah parkir lantai 3A, 3B dan 3D
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 29
Denah parkir lantai 3Ad, 3C dan 3aA
(Gambar 2.12. Gambar denah parkir)
Denah parkir lantai 3Ae, 3Ac dan 3aB
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 30
Denah parkir lantai 5A, 5B dan 5D
(Gambar 2.14. Gambar denah parkir)
3. Perlengkapan dan Fasilitas yang tersedia di area parkir Gajah Mada Plaza Parkir mobil dan motor VIP Gajah Mada Plaza
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 31
Jarak ketinggian parkir dalam gedung 1,9 m dan jarak tempuh kecepatan yang melalui area parkir dalam gedung 10 km/jam.
(Gambar 2.16. Gambar area parkir)
Pintu keluar dan masuk area parkir dari pintu utara,barat dan timur
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 32
Area bongkar muat Gajah Mada Plaza
(Gambar 2.18. Gambar area bongkar muat)
Rambu petunjuk arah menuju area parkir
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 33
2.8 Teknik yang digunakan dalam Survey Parkir 2.8.1 Survey Parkir Patroli
a. Tujuan
Untuk menentukan karakteristik parkir sepanjang hari dan terutama pada saat puncak penggunaan ruang parkir.
Untuk menentukan besarnya kepadatan parkir (baik waktu maupun daerah) dan bagaimana kepadatan ini dapat disebarkan pada masa yang akan datang.
Untuk merencanakan sistem pengendalian parkir yang selektif di jalan dalam rangka mengefisienkan penggunaan ruang jalan terhadap persaingan antara arus lalu lintas dan kendaraan yang parkir.
Untuk membedakan antara pemarkir jangka pendek dan panjang dengan tujuan untuk menyediakan fasilitas parkir untuk segala tujuan. Untuk memeriksa sistem pengamatan dan penindakan terhadap sistem
pengendalian parkir yang digunakan.
Untuk mengumpulkan data sebagai dasar dalam memperkirakan kebutuhan/permitaan terhadap ruang parkir di masa akan datang dan tempat parkir yang digunakan serta untuk merenacakan suatu kebijaksaan perparkiran yang sifatnya menyeluruh.
Untuk menentukan masalah khusus yang terjadi pada saat memuat dan membongkar barang.
Untuk menentukan kejadian yang khusus dari cara memarkirkan kendaraan yang berbahaya.
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 34
b. Metode
Membagi daerah zone – zone dan daerah parkir ke dalam daerah patroli sedemikian rupa sehingga dapat dijalani oleh 1 orang pelaksana survey dalam waktu kurang dari 15 menit, 30 menit atau frekuansi patroli yang dibutuhkan
Surveyor berjalan di daerah patroli tersebut dengan mencatat informasi rinci mengenai kendaraan yang diparkir yang biasanya mancakup nomor pelat kendaraan, jenis kendaraan pada setiap periode waktu 1 jam.
Survey ini biasa dilakukan selama 1 hari dari jam 8 pagi sampai jam 9 malam atau lebih lama lagi untuk tempat-tempat dimana kegiatan berakhir sesudah jam 9 malam.
c. Analisis data
Data berikut ini dapat dihitung : akumulasi, volume, angka pergantian parkir, durasi parkir, indeks parkir
d. Keuntungan
Mudah untuk dilaksanakan
Memberikan data yang luas dengan usaha minimum e. Kerugian
Tidak mensurvey maksud parkir atau tempat asal dan tujuan yang sebenarnya.
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 35
2.8.2 Survey Parkir Kordon
a. Tujuan
Untuk mengukur akumulasi kendaraan pada daerah studi, terutama pada puncak akumulasi, agar dapat menentukan prestasi dari tempat parkir tersedia yang sedang digunakan pada saat itu.
Untuk menentukan akumulasi kendaraan selama jam sibuk ketika arus lalu lintas juga tertinggi.
Untuk mengukur total kapasitas ruang parkir per jam yang dibutuhkan dalam 1 hari.
b. Metode
Gambar garis kordon yang melingkari daerah studi
Mulailah periode survei dengan menghitung seluruh kendaraan yang diparkir dalam daerah studi
Secara serentak mulailah menghitung semua kendaraan yang masuk dan keluar daerah studi pada semua jalan. Periode waktu 5- 30 menit adalah yang umum digunakan tergantung dari persoalan perparkirannya.
c. Analisa data
Untuk mengetahui jumlah kendaraan yang parkir di daerah studi tambahkan jumlah kendaraan yang memasuki daerah studi tersebut melalui seluruh jalan yang ada pada masing-masing periode waktu dengan jumlah total dari kendaraan yang meninggalkan daerah itu pada saat yang bersamaan.
Bab II LandasanTeori
Zikri Ramdani (41110010030) II - 36
d. Keuntungan
Sederahana untuk dilaksanakan membutuhkan sedikit staff yang terlatih
Memberikan suatu ukuran yang sederhana terhadap persoalan parkir. e. Kerugian
Tidak ada informasi mengenai lokasi parkir, lamanya parkir, tujuannya dan lain-lain
Metode yang sederhana ini tidak membedakan antara kendaraan yang bergerak dan yang diparkir di dalam daerah studi.