• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DBD

(DEMAM BERDARAH DENGUE) DENGAN METODE

FORWARD CHAINING

BERBASIS WEB

1Irman Hariman, M.T. 2 Andri Noviar

1Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA

Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp. +62 22 75642823, Fax. +62 22 7564282

Email : iirmanhariman@gmail.com, andri.noviargonzalez@gmail.com

Abstrak

Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang dirancang agar dapat melakukan penalaran seperti layaknya seorang pakar maupun ahli dalam bidang tertentu. Tetapi harus diketahui, sistem pakar ini bukan sebagai pengganti dari seorang pakar atau dokter tetapi hanya diperuntukan sebagai perlengkapan yang terbatas, karena sistem pakar ini bersifat konsultasi dan juga tidak memiliki sifat seperti dokter yang mampu melakukan identifikasi secara detail terhadap penyakit yang dialami pasien dengan suatu pemikirannya.

Sistem pakar yang dibuat ini menggunakan metode forward chaining yaitu sebuah metode yang memiliki arti yaitu dimulai dari pengambilan keputusan (IF terlebih dahulu) dengan kata lain penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis.

Sistem pakar ini dapat diakses dimanapun dan kapanpun, sehingga sangat memudahkan seseorang untuk mendiagnosa penyakit yang dideritanya. Penerapan sistem pakar ini akan menggunakan software Macromedia Dreamweaver dengan bahasa pemrograman PHP 5 dan database MySQL.

Kata kunci : Sistem Pakar, Forward Chaining

1. Pendahuluan

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu jenis gangguan kesehatan yang mengganggu produktivitas setiap orang bahkan dapat menyebabkan kematian. Gejala penyakit demam berdarah selama ini hanya didiagnosis masyarakat awam berdasarkan ciri-ciri fisik yang

diketahui tanpa didukung oleh fakta dan

pertimbangan medis lainnya. Akibatnya tak jarang penyakit-penyakit tersebut ditangani dengan cara yang salah dan kesembuhan pun urung diraih.

Tingkat kematian pada penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) relatif masih cukup tinggi. Salah satu penyebab tingginya tingkat kematian tersebut adalah kesulitan memperoleh diagnosis sementara. Penyakit DBD juga sering salah didiagnosis dikarenakan memiliki gejala yang sama dengan penyakit lain seperti flu atau tipus.

Alternatif yang dapat dilakukan untuk mendapatkan hasil diagnosis yang lebih baik adalah pemeriksaan laboratorium, akan tetapi cara ini relatif mahal dan butuh waktu lama untuk mengetahui hasilnya, selain itu tidak semua daerah di Indonesia memiliki laboratorium diagnosis dengan fasilitas yang memadai.

Berdasarkan kondisi diatas, maka dibangunlah sebuah sistem yang dapat mengadopsi kemampuan seorang ahli yaitu Sistem Pakar. Dengan adanya sistem pakar ini dapat memudahkan seseorang

dalam melakukan konsultasi terhadap penyakit yang diderita serta dapat memberikan solusi mengenai penyakit tersebut.

Adapun Permasalahan yang ditemukan pada antara lain adalah :

a. Kesulitan memperoleh anamnese (diagnosa

sementara) untuk penyakit berdasarkan gejala-gejala yang ada.

b. Kesulitan mencari solusi sementara dari

penyakit yang diderita.

Berdasarkan permasalahan yang ada diatas maka perlu membatasi ruang lingkup dari permasalahan tersebut. Adapun permasalahan yang akan dibahas meliputi :

a. Membahas penyakit DBD secara keseluruhan.

b. Sistem pakar ini membahas mengenai

penyebab, gejala, diagnosa, dan pengobatan sementara.

c. Penggunaan metode yang dilakukan yaitu

dengan forward chaining.

Adapun tujuan dari perancangan sistem yang baru adalah sebagai berikut :

a. Memberikan kemudahan dalam mendapatkan

hasil anamnese (diagnosa sementara).

b. Memberikan solusi mengenai penyakit yang

(2)

2. Landasan Teori

Sistem pakar adalah suatu sistem yang

memanfaatkan pengetahuan manusia yang

ditangkap di sebuah komputer untuk memecahkan masalah yang biasanya membutuhkan keahlian manusia. Sedangkan Forward chaining merupakan suatu strategi pengambilan keputusan yang dimulai dari bagian sebelah kiri (IF terlebih dahulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis.

3. Gambaran Perangkat Lunak 3.1 Aliran Proses

3.1.1 Diagram Use Case

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sistem dan merepersentasikan interaksi antara actor dengan sistem.

Gambar 1 Diagram Use Case

Tabel 1 Use case Isi gejala Identifikasi

Nomor UCS-01

Nama Use

Case Isi gejala

Actor Pengguna

Tujuan Untuk melakukan konsultasi

terhadap penyakit

Deskripsi

User sebagai aktor dapat

melakukan konsultasi

terhadap layanan konsultasi yang terdapat dalam sistem Scenario

Kondisi Awal

Menampilkan halaman

konsultasi dimana user

sebagai pengunjung dapat

melakukan aktivitas

konsultasi

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Masuk

halaman konsultasi.

2. Menampilkan halaman

konsultasi.

4. Menampilkan hasil

konsultasi dari diagnosa yang telah dilakukan.

Kondisi Akhir

maka akan muncul

kesimpulan dari pertanyaan yang telah dijawab serta mendapat informasi tentang

penyakit dan solusi

pengobatan.

Tabel 2 Use case Kelola data gejala Identifikasi

Nomor UCS-02

Nama Use

Case Kelola data gejala

Actor Admin

Tujuan Untuk mengelola data gejala

Deskripsi

Menampilkan halaman gejala,

dimana admin dapat

mengelola data gejala.

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Masuk halaman

gejala.

2. Menampilkan halaman

gejala.

3. Mengklik

Tambah. 4. Menambahkan data gejala.

5. Mengklik

Ubah. 6. Mengubah data gejala.

7. Mengklik

Hapus. 8. Menghapus data gejala.

Kondisi Akhir Menampilkan data gejala

(3)

Tabel 3 Use case Kelola data penyakit Identifikasi

Nomor UCS-03

Nama Use

Case Kelola data penyakit

Actor Admin

Tujuan Untuk mengelola data

penyakit

Deskripsi

Admin sebagai aktor dapat

mengelola data penyakit

yang ada.

Scenario

Kondisi Awal

Menampilkan halaman

penyakit, dimana admin

dapat mengelola data

penyakit.

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Masuk halaman

penyakit.

2. Menampilkan halaman

penyakit.

3. Mengklik

Tambah.

4. Menambahkan data

penyakit.

5. Mengkilk Ubah. 6. Mengubah data penyakit.

7. Mengklik

Hapus.

8. Menghapus data

penyakit.

Kondisi Akhir Menampilkan data penyakit

yang telah dikelola.

Tabel 4 Use case Register admin Identifikasi

Nomor UCS-04

Nama Use Case Register admin

Actor Admin

Tujuan Untuk menambah admin

Deskripsi Admin dapat melakukan

registrasi admin baru

Scenario

Kondisi Awal

Menampilkan halaman

admin, dimana admin

dapat mengelola registrasi admin baru

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Masuk halaman

daftar admin.

2. Menampilkan halaman

daftar admin.

3. Mengklik

Tambah. 4. Menambah data admin.

5. Mengklik Ubah. 6. Mengubah data admin.

7. Mengklik Hapus. 8. Menghapus data

admin.

Kondisi Akhir Menampilkan data admin

yang telah dimasukan

3.2 Diagram Aktifitas

Pada sub bab berikut ini akan dimodelkan aliran kegiatan yang terjadi dalam perangkat lunak kompresi data yang digambarkan dalam Activity Diagram dan secara garis besar adalah untuk memodelkan aliran kerja (workflow) atau aktivitas dan operasi dari perangkat lunak kompresi data.

Gambar 2 Diagram Aktifitas Admin

(4)

3.3 Diagram Kelas

Diagram kelas adalah suatu diagram yang menyediakan sekumpulan class objek antar muka

interface dan relasinya, dan juga untuk

memodelkan database logic.

Gambar 4 Diagram Kelas

3.4 Perancangan Antar Muka

Perancangan antarmuka ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai bentuk antarmuka dari perangkat lunak yang akan digunakan oleh user

untuk berinteraksi dengan perangkat lunak.

Rancangan antarmuka ini mempertimbangkan berbagai kemudahan dan fungsionalitas dari perangkat lunak itu sendiri.

3.4.1 Antar muka Sistem Pakar DBD

Gambar 5 Antar muka sistem pakar dbd

Penjelasan Antar muka Sistem Pakar DBD:

1. Kita dapat memilih menu – menu yang

terdapat pada halaman utama web seperti : Beranda, Konsultasi, Admin, Tentang.

2. Jika memilih menu Beranda, maka akan

muncul halaman utama web.

3. Jika memilih menu Konsultasi, maka akan

masuk ke halaman konsultasi.

4. Jika memilih menu Admin, maka akan masuk

ke halaman login admin.

5. Jika memilih menu Tentang, maka akan

masuk ke halaman tentang, yang berisi informasi mengenai web.

Gambar 6 Antarmuka konsultasi

Penjelasan gambar antar muka Konsultasi:

1. Jawablah pertanyaan yang terdapat pada

halaman web konsultasi.

2. Setelah berhasil menjawab seluruh pertanyaan

yang ada, maka akan muncul hasil dari konsultasi yang telah dilakukan seperti di bawah ini :

Gambar 7 Antarmuka hasil konsultasi

4.Implementasi

Sub bab ini akan menjelaskan langkah-langkah

serta rencana jadwal dalam rangka

mengimplementasikan sistem pakar dbd yang telah dirancang pada bab sebelumnya.

Daftar Kegiatan

Daftar perencanaan kegiatan pengimplementasian system yang akan dirancang sebagai berikut : 1. Perencanaan

Pada tahap ini penulis melakukan perencanaan

untuk mengumpulkan bahan – bahan mengenai

penyakit DBD

.

2. Analisa

Pada tahap ini, penulis melakukan analisa terhadap gejala dan jenis penyakit yang didapat dari studi literatur tentang penyakit Demam

Berdarah Dengue. Penelusuran data – data

tersebut dilakukan dengan metode forward chaining.

3. Design

(5)

UML (Unified Modelling Language) yang terdiri dari pembuatan Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, Sequence

diagram, Collaboration Diagram, State

Diagram. 4. Coding

Pada tahap ini akan dibahas mengenai pembuatan sistem. Tahap ini akan dilakukan pembuatan database dengan MySQL kemudian dibuat desain tampilan menu, input dan output sesuai dengan kebutuhan sistem dengan memasukan coding program ke dalam program yang dibuat.

5. Testing

Pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan semua fungsi yang terdapat dalam perangkat lunak ini dapat berjalan dengan baik dan juga tanpa terjadi

kesalahan.Testing dan perbaikan pada

perangkat lunak.

Kode Aktifi tas

Aktifitas Waktu

(Hari)

Gambar 8 Jadwal kegiatan

4.1 Lingkup dan Batasan Implementasi

Penjelasan mengenai ruang lingkup dan batasan implementasi, termasuk modul program yang akan diimplementasikan, fungsional sistem dan lain sebagainya termasuk lingkungan implementasi sehingga dalam implementasinya tidak menjadi terlalu luas dan jauh dari tujuan dibuatnya sistem pakar dbd. Adapun dalam mengimplementasikan sistem pakar dbd ini dijelaskan sebagai berikut :

1. Implementasi sistem pakar dbd ini

menggunakan web.

2. Sistem pakar ini hanya membahas mengenai

penyakit dbd saja.

3. Sistem pakar ini menyediakan menu konsultasi bagi user.

4. Sistem pakar ini menyediakan halaman admin

yang terdiri dari halaman gejala, penyakit, dan daftar admin serta menu bagi admin.

5. Sistem pakar dbd ini dibangun menggunakan

Macromedia Dreamweaver v.8, dan Apache 2.2.14.

4.2 Implementasi Antarmuka

Gambar 9 Halaman Utama Sistem Pakar DBD

Gambar 10 Halaman Konsultasi

4.2 Pengujian

Untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dibuat dapat berjalan dengan semestinya perlu dilakukan tahapan pengujian. Adapun langkah-langkah pengujian yang dapat dilakukan meliputi:

a. Pengujian terhadap halaman konsultasi.

b. Pengujian login admin.

c. Pengujian halaman gejala meliputi tambah

gejala, ubah gejala, dan hapus gejala.

d. Pengujian halaman penyakit meliputi tambah

penyakit, ubah penyakit, dan hapus penyakit.

e. Pengujian halaman daftar admin meliputi

tambah admin, ubah admin, dan hapus admin.

(6)

Gambar 11 Hasil Pengujian

5.Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu :

1. Sistem pakar dbd ini dapat membantu

masyarakat umum dalam mengetahui anemese (diagnosa sementara) mengenai penyakit dbd.

2. Sistem pakar ini dapat membantu memberikan

solusi terhadap penyakit yang diderita.

Penulis berharap perangkat lunak ini dapat dikembangkan sehingga dapat menjadi lebih baik lagi kedepannya. Saran penulis bagi pengembangan perangkat lunak ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk pengembangannya, sistem pakar ini

bisa dibuat dengan tingkatan dan metode yang lebih baik lagi sehingga dapat menganalisis penyakit dengan lebih mendalam.

2. Diharapkan akan ada pengembangan dari sisi

aplikasi sistem pakar ini seperti: konsultasi berbasis android, mobile maupun lainnya sehingga nantinya dapat meningkatkan nilai sistem pakar di mata pengguna.

DAFTAR PUSTAKA

1. Arhami, M. 2005, Konsep Dasar Sistem

Pakar. Jilid 1. Yogyakarta: Andi.

2. Departemen Kesehatan RI (2005).

Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit DBD di Indonesia. Binarupa Aksara : Jakarta.

3. Ditjen PPM & PL (2001). Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue. Jakarta.

4. Dr. Hanim, Diffah Dra, Msi. et. al. Modul

FIELD LAB PROGRAM PENGENDALIAN

PENYAKIT MENULAR : DEMAM

BERDARAH DENGUE (2013).

5. WHO New Edition 2009. Dengue Guidlines

for Diagnosis, Treatment, Prevention and Control.

Website : www.sybase.com

(terakhir diakses bulan juli 2014)

www.medicastore.com

(terakhir diakses bulan juli 2014)

Jurnal :

1. Dedi Kurniawan FT, UI 2009, Sistem Pakar

berbasis web.

2. Firmansyah Putra, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta 2011.

Perancangan Sistem pakar identifikasi

penyakit paru-paru menggunakan metode forward chaining.

3. Gusti Ayu Kadek Tuti A. Rosa Delima. Umi

Proboyekti, Jurusan Teknik Informatika

Gambar

Tabel 2 Use case Kelola data gejala Identifikasi
Tabel 3 Use case Kelola data penyakit Identifikasi
Gambar 7 Antarmuka hasil konsultasi
Gambar 9 Halaman Utama Sistem Pakar DBD
+2

Referensi

Dokumen terkait

Nilai indeks keanekaragaman jenis tertinggi tingkat semai dimiliki oleh ketinggian tempat 1.300 m dpl yang mempunyai keanekaragaman jenis se- besar 3,34 dengan 35 jenis individu

Simpulan pada penelitian ini adalah handout Mikrobiologi berbasis hasil penelitian “Daya Antagonisme Kapang Antagonis dan Kapang Patogen pada Tanaman Tomat

Perancangan mengacu pada teori disjunctive architecture melalui strategi superimposisi sistem lingkungan binaan sebelum relokasi ke dalam bentuk lingkungan binaan yang

Berdasarkan tabel hasil sidik ragam dengan tingkat kepercayaan 95% yang disajikan pada lampiran 3 untuk perhitungan delaminasi terlihat bahwa keberadaan node dengan

Pertumbuhan dan hasil kacang tanah budidaya sistem tanam alur menghasilkan nilai interaksi dengan perlakuan ketiga jenis pupuk lebih baik dibandingkan sistem tanam

Modjopanggoong maka perlu menghitung biaya pemesanan (Ordering Cost), Biaya penyimpanan (Carrying Cost), dan Total biaya (Total cost), Sedangkan untuk menghitung

Taufik, Muhammad, ”Studi Analisis tentang hisab Rukyah Muhammadiyah dalam Penetapan Awal Bulan Qamariyah”, Skripsi Sarjana Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo,

Desain sudu pengarah dipasang dengan tujuan untuk mencegah torsi negatif pada sudu cembung karena adanya gaya yang berlawanan dengan arah putaran rotor dan juga