• Tidak ada hasil yang ditemukan

204982699 1 PROPOSAL SKRIPSI Sistem Pakar Pada Penyakit Sayuran Tomat Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "204982699 1 PROPOSAL SKRIPSI Sistem Pakar Pada Penyakit Sayuran Tomat Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining 2"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAYURAN TOMAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Proposal Tugas Akhir

Diajukan sebagai salah satu syarat penulisan Tugas Akhir Program Studi S1 Teknik Informatika

Diajukan oleh : Reisa Permatasari

208700912

JURUSANTEKNIKINFORMATIKA

FAKULTAS SAINSDANTEKNOLOGI

UNIVERSITASISLAMNEGERISUNANGUNUNGDJATI

BANDUNG

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAYURAN TOMAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Proposal Tugas Akhir

Diajukan oleh : Reisa Permatasari

208700912

Mengetahui,

Pembimbing I

Ichsan Taufik, ST., MT

NIP.198009132006041002

Pembimbing II

Dian Nursantika, S.Kom., M.CS

Ketua Jurusan Teknik Informatika

H. Cecep Nurul Alam, MT.

NIP. 197804172005011005

Penelaah

(3)

PROPOSAL TUGAS AKHIR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAYURAN TOMAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah memasuki berbagai sendi kehidupan, dengan masuknya kita ke era digital, penggunaan teknologi khususnya penggunaan aplikasi maupun sistem tidak lagi dimonopoli oleh orang dengan latar belakang IT, karena aplikasi maupun sistem tersebut diciptakan agar dapat digunakan oleh masyarakat biasa. Dalam dunia pertanian sekalipun, teknologi informasi diterapkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Penyebaran informasi pertanian saat ini terbatas pada penyuluhan yang diberikan oleh penyuluh atau ahli tanaman dari instansi terkait secara berkala. Dengan cara seperti itu kemungkinan terjadi kesalahan informasi ataupun keterlambatan konsultasi masalah pertanian bisa saja terjadi. Namun hal ini dapat diminimalisir dengan mengurangi ketergantungan konsultasi dengan penyuluh dan menggantikannya dengan sistem pakar yang diusahakan mempunyai pengetahuan yang sama dengan pakar pertanian. Dalam islam pun, telah disebutkan dalam

Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 43 sebagai berikut :

....

“... Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu

(4)

Tanaman dikatakan sakit jika ada perubahan seluruh atau sebagian organ

-organ tanaman yang menyebabkan terganggunya kegiatan fisiologis sehari-hari.

Secara singkat, sakit adalah penyimpangan dari keadaan normal. Misalnya,

kemarin dan hari-hari yang lalu tanaman terlihat selalu segar tetapi sekarang layu.

Kadang ada suatu penyimpangan yang dikira sakit, tetapi sebenarnya terserang

hama. Kekeliruan dalam menentukan penyebab tanaman itu diserang, baik oleh

hama maupun penyakit akan mengakibatkan kekeliruan dalam pengobatannya

sehingga tanaman tetap dalam keadaan tidak sehat dan akhirnya mati. (Pracaya :

2010). Namun dibalik tiap penyakit pasti ada obatnya seperti yang tercantum

dalam Al-Qur’an surat Asy-Syu’araah ayat 80 berikut :

“dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku “ (QS Asy-Syu’araah

26 : 80)

Dalam tugas akhir ini tanaman yang dipilih adalah tanaman tomat, karena

buah tomat adalah komoditas yang multiguna, berfungsi sebagai sayuran, bumbu

masak, buah meja, penambah nafsu makan, minuman, bahan pewarna makanan,

sampai kepada bahan kosmetik dan obat-obatan. Karena itu tidaklah

mengherankan jika komoditas terus berkembang di area pertanian dan

perdagangan internasional (Duriat : 1997). Alasan ini semakin diperkuat dengan

adanya data statistik dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat sebagai

(5)

Tabel 1 Produksi Sayuran Tomat di Jawa Barat Tahun 2009

No Daerah Jumlah (Kw) No Daerah Jumlah (Kw)

1 Kab. Bogor 42.591 14 Kab. Cianjur 298.597

2 Kab. Sukabumi 129.691 15 Kab. Bandung 1.135.350

3 Kab. Garut 1.098.471 16 Kab. Bekasi 0

4 Kab.

Tasikmalaya 92.064 17 Kab. Bandung Barat 98.753

5 Kab. Ciamis 14.134 18 Kota Bogor 7.322

diterapkan ke berbagai disiplin ilmu dan banyak membantu dalam

mengembangkan konsep aplikasi dalam menyimpulkan suatu permasalahan dari

serangkaian kondisi yang ada.

Pemikiran akan adanya suatu sistem pakar yang mampu melakukan

diagnosa terhadap penyakit pada tanaman secara umum telah ada sebelumnya.

Tetapi belum ditemukan aplikasi yang secara khusus mendiagnosa penyakit

(6)

yang terkait lebih mudah dalam menentukan penyakit pada tanaman.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis tertarik menjadikan

permasalahan tersebut sebagai tema dari Tugas Akhir dengan judul “Sistem

Pakar Diagnosa Penyakit Sayuran Tomat dengan Menggunakan Metode

Forward Chaining

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pengamatan dan penelitian ada beberapa permasalahan yang bisa di identifikasi sebagai berikut:

1. Bagaimana menerapkan algoritma forward chaining dalam menyimpulkan penyakit pada tomat?

2. Bagaimana menerapkan algoritma forward chaining dalam bahasa pemrograman sehingga bisa menjadi sistem pakar?

3. Gejala apa saja yang yang harus dimasukkan ke dalam sistem sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai penyakit yang diderita tanaman? 4. Solusi apa yang ditawarkan sistem ketika sudah menyimpulkan penyakit

tanaman?

C. Tujuan Penelitian

Terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Beberapa tujuan tersebut antaranya adalah :

 Menerapkan algoritma forward chaining ke dalam sistem.

 Menyimpulkan penyakit tanaman dengan konsep algoritma forward

(7)

 Memberikan solusi untuk tiap – tiap penyakit.

D. Batasan Masalah

Agar pengerjaan tugas akhir ini lebih terarah, maka diperlukan pembatasan masalah. Sehingga pembahasan dibatasi pada ruang lingkup :

1. Konsep algoritma forward chaining dalam menyimpulkan penyakit berdasarkan input gejala.

2. Menerapkan algoritma forward chaining dalam sistem pakar. 3. Tanaman yang dapat dianalisa penyakitnya dibatasi untuk sayuran.

E. Kerangka Pemikiran 1. Sistem Pakar

(8)

Mesin inferensi + Pengetahuan = Sistem pakar

Algoritma + Struktur Data = Program komputer tradisional

Sistem pakar memiliki beberapa komponen sistem utama dan antarmuka dengan individu yang berinteraksi dengan sistem dalam berbagai peran. Seperti diilustrasikan gambar dibawah ini :

Gambar 1. Komponen Sistem Pakar (Chakraborty : 2010)

2. Penyakit Tanaman

Ilmu yang mempelajari penyakit tanaman disebut Phytopatology.

Kata tersebut berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu phyton (tanaman),

phatos yang berasal dari phatein (menderita sakit atau penyakit), serta

legos (ilmu).

1. Penggolongan Berdasarkan Tipe Penyakit

(9)

a. Penyakit Lokal

Penyakit ini hanya terdapat di suatu tempat atau bagian tanaman tertentu, misalnya pada buah, bunga, daun, cabang, batang atau akar.

b. Penyakit Sistemik

Penyakit ini menyebar ke seluruh tubuh tanaman sehingga tanaman menjadi sakit

2. Penggolongan Berdasarkan Penyebab Penyakit

Penyakit tanaman dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu penyakit parasit dan penyakit non-parasit atau penyakit fisiologis.

a. Penyakit Parasit

Dalam ilmu penyakit, yang dimaksud parasit adalah tanaman atau binatang yang hidup di dalam atau pada makhluk lain dan memperoleh makanan tanpa memberikan kompensasi sedikitpun. Tanaman atau binatang yang ditempati parasit disebut inang atau tuan rumah.

b. Penyakit Fisiologis

(10)

tanaman harus dibuat sedemikian rupa sehingga cocok untuk tanaman. (Pracaya : 2010)

3. Sayuran Tomat

Buah tomat adalah komoditas yang multiguna, berfungsi sebagai sayuran, bumbu masak, buah meja, penambah nafsu makan, minuman, bahan pewarna makanan, sampai kepada bahan kosmetik dan obat-obatan. Karena itu tidaklah mengherankan jika komoditas terus berkembang di area pertanian dan perdagangan internasional (Duriat : 1997).

Komoditas tomat yang beradaptasi luas akan lebih mudah pengembangannya dibandingkan komoditas sayuran yang menghendaki lingkungan – lingkungan spesifik. Prospek pengembangan tomat masih tetap naik pada waktu – waktu tahun terakhir ini seperti yang digambarkan oleh Pasandaran dan Hadi (1994) dalam buku Duriat (1997) , bahwa dari tahun 1982 – 1992 tercatat laju pertumbuhan produksi, areal panen, produktivitas dan konsumsi bulanan selalu menunjukkan kenaikan. Keterangan selanjutnya adalah bahwa pengeluaran per kapita per bulan untuk komoditas tomat juga dipengaruhi oleh besarnya pendapatan seseorang. Semakin tinggi pendapatan, jumlah komoditas tomat yang dibeli juga makin naik yaitu dari rata-rata 10 g pada penghasilan di bawah Rp. 10.000 menjadi 698 g pada pendapatn di atas Rp. 200.000.

4. Algoritma Forward Chaining

(11)

up reasoning. Forward chaining melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya (seperti diilustrasikan pada Gambar 1). Jika klausa premis sesuai dengan situasi, maka proses akan memberikan kesimpulan.

Gambar 2. Gambaran kerja Forward Chaining/Bottom Up Reasoning

(Tutik A : 2009)

Dalam metode forward chaining, data yang digunakan untuk menentukan aturan mana yang akan dijalankan, kemudian aturan tersebut dijalankan. Proses menambahkan data ke memori kerja, proses diulang sampai ditemukan suatu hasil. Gambar 2. menunjukan bagaimana kerja inferensi runut maju. Berikut contoh pengunaan runut maju (forward chaining).

(12)

Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Pelacakan ke depan, mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan IF-THEN. Gambar 3. menunjukkan proses forward chaining.

Obeservasi A Aturan R1

Gambar 4. Proses Forward Chaining (Tohir : 2011) F. The State of The Art

The State of The Art dimaksudkan untuk menganalisis penelitian sebelumnya yang pernah ada, yang sejalan dan mempunyai konsep yang hampir sama dengan penelitian saat ini. Lalu melihat sejauh mana perbedaan masing – masing penelitian, sehingga masing – masing penelitian mempunyai tema yang original.

Penelitian Gusti Ayu Kadek Tutik A, dkk. (2009) membahas

tentang “Penerapan Forward Chaining Pada Program Diagnosa Anak

(13)

anak penderita autisme dilakukan kepada 15 orangtua anak penderita autisme untuk menguji kesamaan diagnosa sistem dengan diagnosa pakar, yang memperoleh angka probabilitas kesamaan sebesar 93,33%.

Selanjutnya, M. Ali Cindra Bumi (2010) membahas tentang

“Sistem Pakar untuk Mendeteksi Penyakit Kulit dan Kelamin dengan

Metode Forward Chaining”, di mana perancangan sistem pakar ini

menggunakan pemrograman PHP dan menggunakan database MySQL sebagai penyimpanan data, menggunakan metode penalaran forward chaining dan nantinya dapat menghasilkan diagnosa penyakit kulit dan kelamin serta pengobatan dan solusi pencegahan yang perlu dilakukan. Namun tidak dijelaskan lebih rinci bagaimana cara kerja dari forward chaining dalam membantu menentukan kesimpulan penyakit. Juga tidak diberikan solusi kepada pengguna atas penyakit yang telah disimpulkan, sehingga pengguna hanya terbantu setengah – setengah saja.

Hasil dari penelitian Gusti Ayu Kadek Tutik A dan penelitian M. Ali Cindra Bumi tersebut sudah terlihat gambaran aplikasi yang dibuat dan akan sangat membantu dalam implementasi penelitian yang dilakukan penulis.

Tabel 2. Tabel Perbandingan Studi Literatur

No. Peneliti Teknologi Metode

1 Gusti Ayu Kadek

Tutik A, dkk. (2009)

Visual Basic 6.0 dan

SQL Server 2000 Menggunakan algoritma Forward Chaining.

(14)

Tabel 2. Tabel Perbandingan Studi Literatur (lanjutan)

No. Peneliti Teknologi Metode

2 M. Ali Cindra

Bumi (2010) PHP dan MySQL Menggunakan algoritma Forward Chaining.

Menjelaskan perancangan aplikasi, tanpa basis pengetahuan

Studi literatur yang diambil dimaksudkan untuk dapat

mendemonstrasikan landasan yang kokoh untuk Sistem Pakar pada

Penyakit Sayuran dengan Menggunakan Metode Forward Chaining.

G. Metode Penelitian

Guna mendapatkan data yang diperlukan untuk membantu dalam penyusunan tugas akhir yang akan dibangun, maka digunakan metodologi sebagai berikut:

1. Sistematika Penelitian BAB I PENDAHULUAN

Bab I menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah

yang merumuskan berbagai masalah yang diteliti secara lebih jelas,

batasan masalah untuk memberikan batasan yang tegas dan jelas

serta sistematika penulisan yang menguraikan urutan penyajian

yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI

(15)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab III akan menguraikan hasil analisis dan perancangan

software yang akan dibangun.

BAB IV IMPLEMENTASI

Bab IV akan menguraikan implementasi software yang telah

dianalisa dan dirancang sebelumnya.

BAB V PENUTUP

Bab V berisi uraian tentang kesimpulan, usulan, solusi dan

saran terhadap software yang hendak dibangun dan bila akan

dikembangkan lebih lanjut.

2. Teknik Penyelesaian Masalah

Sebelum beranjak ke pembuatan program, tentu akan dilakukan perancangan, dan metode perancangan yang digunakan ialah metode UML (Unified Modelling Language). Sistem ini akan berbasis web, sehingga menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan basisdata MySQL.

3. Pengumpulan Data

(16)

PT. Surya Cipta Perkasa (Perusahaan Benih dan Pupuk Sayuran) agar didapatkan aplikasi yang sesuai dengan pengetahuan pakar.

4. Teknik Analisis

Analisis dilakukan dengan cara melakukan tukar pendapat baik dengan dosen pembimbing, komunitas, developer, maupun dengan teman guna mendapatkan informasi yang berkaitan dengan pokok bahasan.

H. Jadwal Penelitian

Waktu yang dipergunakan untuk Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Sayuran Tomat dengan Menggunakan Metode Forward Chaining ini dimulai dari pertengahan bulan April sampai dengan akhir Juli 2012. Adapun jadwal pengembangan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Tabel Pelaksanaan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Sayuran Tomat dengan Menggunakan Metode Forward Chaining.

No. Kegiatan Waktu

April Mei Juni Juli

1 Analisa

2 Perancangan

3 Coding

4 Testing

5 Implementasi

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Jawa Barat dalam Angka. __. ___.

Bumi, M. Ali Cindra. 2010. Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Kulit dan

Kelamin dengan Metode Forward Chaining, Skripsi Prodi Teknik

Informatika UPN. Surabaya : Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Chakraborty, RC. 2010. Expert System : AI Course Lecture 35

-36.______.MyReadersInfo.

Duriat, Atie Srie. 1997. Teknologi Produksi Tomat. Lembang : Balai Penelitian Tanaman Sayuran.

Hariyanto, Bambang. 2009. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek. Bandung : Informatika.

Pracaya, Ir. 2010. Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta : Penebar Swadaya. Tohir, Andi Rahmatullah, dkk. 2011. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar

Untuk Diagnosis Penyakit Asma dan Gangguan Pernafasan (Studi kasus

Rumah Sakit Dokter Soetomo). Surabaya : STIKOM.

Tutik A, Gusti Ayu Kadek.,dkk. 2009. Penerapan Forward Chaining Pada

Program Diagnosa Anak Penderita Autisme. Yogyakarta : Jurnal

Gambar

Tabel 1 Produksi Sayuran Tomat di Jawa Barat Tahun 2009
Gambar 1. Komponen Sistem Pakar (Chakraborty : 2010)
Gambar 3.  Cara kerja metode runut maju (forward chaining)
Gambar 4. Proses Forward Chaining (Tohir : 2011)
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pada proses uji coba yang telah dilakukan, metode forward chaining dan certainty factor dapat digunakan dalam pembuatan sistem pakar diagnosa diabetes karena penyakit

skripsi yang bersangkutan dengan judul, “ Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Anemia dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android ” , memandang

Pada gambar 2 diatas dapat dilihat skenario (flow of event) use case dari Aplikasi Sistem pakar diagnosa penyakit lambung dengan metode forward chaining

Metode yang digunakan untuk membangun sistem pakar diagnosa penyakit tanaman bunga krisan ini adalah dengan Forward Chaining untuk proses pemilihan gejala yang akan

Sistem ini adalah sistem pakar diagnosa penyakit menggunakan pendekatan Metode Forward Chaining yang merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengatasi

SISTEM PAKAR DETEKSI PENYAKIT BALITA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING - DEMPSTER SHAFER1.

Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit Mata Pada Manusia menggunakan metode forward Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit Mata Pada Manusia menggunakan metode

Yaitu dengan mengembangkan aplikasi sistem pakar untuk diagnosa penyakit ayam menggunakan motor inferensi Forward Chaining yang meliputi 9 penyakit dan 32 gejala.. dengan