• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pada Pendidikan SDN Kecamatan Dempet Kabupaten Demak T2 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pada Pendidikan SDN Kecamatan Dempet Kabupaten Demak T2 BAB IV"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

1

4.1.

Deskripsi Penelitian

4.1.1.

Lokasi Sekolah

SDN Harjowinangun 2 berada di Desa Harjowinangun Kecamatan Dempet Kabupaten Demak,secara astronomis terletak di antara 1100 36’

52” BT – 1100 37’ 48” BT dan 60 41’ 24” LS – 60 42’ 34”

LS (Monografi Desa Harjowinangun. 2010). Secara administrasi SDN Harjowinangun 2 terletak sekitar 10 km sebelah utara Kantor Kecamatan Dempet.SDN Harjowinangun 2 memiliki luas bangunan 316 m2 ini berdiri sejak tahun 1973, melalui paket Inpres tahun 1973.

Tenaga pendidik dan kependidikan SDN Harjowinangun 2 sebagaian besar sudah sesuai dengan profesi akademik.Ada 10 orang guru dan 2 tenaga kependidikan yang berperan dalam pengelolaan pendidikan.

Berdasarkan keterangan di atas dapat dilihat bahwa jumlah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sudah mencukupi yaitu jumlah guru kelas 7 orang guru Mapel PAI 1 orang, guru Penjaskes Orkes 1 orang, kepala sekolah 1 orang tenaga komputer 1 orang dan 1 orang tenaga administrasi.

Jumlah siswa di SDN Harjowinangun 2 dapat diketahui bahwa siswa yang ada di SDN Harjowinangun 2 selama 4 tahun cukup stabil dan relatif besar

(2)

dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain di wilayah Kecamatan Dempet. Jumlah siswa SDNHarjowinangun 2dari kelas I sampai dengan kelas VI sebanyak 186 siswa yang terbagi ke dalam 7 rombongan belajar, tiap tingkatan terdiri dari 1 rombongan belajar dan 1 paralel. Untuk meningkatkan dan mengembangkan kreatifitas siswa, baik bidang akademik maupun non akademik bermacam-macam kegiatan ekstrakurikuler Tilawatil Qur’an dan baca tulis Al Qur’an, Pramuka, Seni Tari dan seni rebana.Berbagai macam prestasi telah diraih oleh siswa SDN Harjowinangun 2, baik di tingkat kecamatan, kabupaten propinsi ataupun nasional.

Sarana prasarana sebagai salah satu sumber belajar yang mendukung terciptanya proses belajar mengajar yang efektif selalu diupayakan untuk diwujudkan oleh sekolah. Sarana prasarana yang telah dimiliki oleh SDN Harjowinangun 2 diupayakan untuk bisa digunakan secara maksimal untuk menunjang proses belajar mengajar.

4.1.2.Karakteristik SDN Harjowinangun 2

(3)

secara teoritik maupun praktis agar mereka mampu bersaing di era globalisasi dengan memanfaatkan peluang usaha atau keterampilan yang dimilikinya sebagai hasil pendidikan di sekolah.Oleh karena itu, untuk mewujudnnya sekolah dituntut untuk merumuskan dalam bentuk visi, misi dan tujuan sekolah.

Hasil dari wawancara, observasi dan dokumentasi sekolah menunjukkan bahwa SDN Harjowinangun 2 telah memiliki visi, misi dan tujuan sekolah yang di rumuskan bersama antara warga sekolah. Rumusan visi, misi dan tujuan sekolah dipampangkan di kantor guru dan di tempat strategis supaya dapat dilihat, dibaca dan diingat oleh semua warga sekolah sehingga mereka mempunyai komitmen bersama untuk mewujudkannya. Berdasarkan data yang diambil dari profil SDN Harjowinangun 2, telah di dapatkan rumusan visi, misi dan tujuan sekolah.

2. Ekspektasi guru dan staf tinggi serta kerjasama kemitraan antara sekolah, orang tua dan masyarakat.

(4)

menciptakan proses belajar mengajar yang efektif harus didukung oleh beberapa hal, 1) kurikulum yang kompetitif, 2) adanya harapan yang tinggi dari komunitas sekolah, 3) adanya sarana prasarana yang memadai, dan 4) adanya pemantauan yang berulang-ulang terhadap kemajuan siswa.

4.2.

Hasil Penelitian

4.2.1.Hasil wawancara dengan guru pada

tanggal 17 Nopember 2014

1. Standar isi

Hasil wawancara dengan guru menjelaskan bahwa untuk menyusun visi, misi dan tujuan sekolah mengacu pada tujuan umum pendidikan yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan kepribadian, ahlak muka serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Dalam menyusun visi, misi dan tujuan sekolah semua warga sekolah dilibatkan melalui rapat sekolah yang dilaksanakan pada awal tahun ajaran dan ada pendampingan dari pengawas sekolah serta memperhatikan masukan dan saran dari ketua komite sekolah.

Pernyataan akan pentingnya pemahaman guru terhadap standar isi tersebut dipertegas oleh Kepala Sekolah yang menyatakan:

(5)

Pendidikan tersebut, baru guru-guru di sini mulai menyusun silabus dan RPP”.

Penyusunan RPP semuanya diserahkan kepada guru kelas, terkecuali bidang studi agama dan olah raga.

2. Standar Proses

Perencanaan lainnya selain pengembangan silabus kedalam RPP adalah perencanaan kegiatan pembelajaran, perencanaan kegiatan pembelajaran dibuat dalam bentuk langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran, penentuan rencana kegiatan pembelajaran tersebut seperti dituturkan oleh Guru Agama dalam wawancara menyatakan bahwa:

“Rencana kegiatan pembelajaran tuntas dibuat dalam bentuk langkah-langkah pembelajaran dari pertemuan I, sampai dengan pertemuan berikutnya disertai dengan alokasi waktu, rencana tersebut merupakan gambaran kegiatan yang akan dilakukan oleh guru di dalam kelas, rencana tersebut disusun dengan sistematika: pendahuluan dengan alokasi waktu 5 menit, kegiatan inti dengan alokasi waktu 25 menit, dan menutup 5 menit”.

Selanjutnya menurut guru kelas III menyatakan bahwa:

(6)

mengidentifikasi prasarat, membuat tes untuk mengukur perkembangan dan pencapaian kompetensi, mengukur kompetensi peserta didik.”

Dalam perencanaan yang dibuat oleh guru dalam bentuk RPP, guru diwajibkan memahami cara mengisi identitas yang meliputi mata pelajaran, kelas, semester, tahun ajaran. Identitas tersebut perlu dipahami oleh guru agar dapat menjabarkan silabus yang ada kedalam RPP sesuai dengan mata pelajaran.Dalam menentukkan identitas tersebut, maka peneliti mulai mengadakan wawancara dengan kepala sekolah dan guru. Seperti dituturkan oleh Guru Kelas VI dalam wawancara mengatakan bahwa:

“Penyusunan RPP dalam rangka pembelajaran tuntas (mastery learning) didahului dengan identifikasi, yang meliputi: mata pelajaran, kelas, semester, dan tahun ajaran, dengan mengetahui mata pelajaran yang akan di uraikan dalam RPP maka dapat di rinci dalam satuan-satuan acara pelajaran yang sesuai, kejelasan mata pelajaran, kelas, semester dan tahun ajaran tersebut dapat membantu guru dalam membuat RPP sesuai rinci, dan sesuai dengan tujuan kurikulum”.

Senada dengan pernyataan tersebut Kepala Sekolah dalam wawancara, menyatakan bahwa:

“Penentuan identitas mata pelajaran, kelas semester dan tahun ajaran tersebut mutlak ditetapkan oleh guru sebelum menyusun RPP lebih jauh, karena hal tersebut merupakan patokan bagi guru untuk menyusun RPP.Selain mengidentifikasi, saya selalu mencantumkan metode, teknik, media, dan sumber belajar, waktu pembelajaran, evaluasi, dan daya dukung lainnya dalam RPP yang saya buat”.

(7)

kompetensi, tujuan pembelajaran dan alokasi waktu yang tersedia.

Berdasarkan data di atas, baik dari hasil wawancara maupun observasi dan hasil analisis dokumentasi yang dilakukan peneliti dapat diketahui bahwa dalam rangka pelaksanaan pembelajaran tuntas guru telah menyusun RPP yang telah dilengkapi dengan kegiatan pembelajaran dalam bentuk langkah-langkah pembelajaran yang berisikan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.

Dalam proses pembelajaran tuntas guru melakukan beberapa tahapan yaitu tahapan sebelum pengajaran, tahapan pengajaran, dan tahapan sesudah pengajaran. Tahapan sebelum pengajaran guru SDN Harjowinangun 2 telah menyusun Program Tahunan Pelaksanaan Kurikulum, Program Semester, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Menurut hasil wawancara dengan guru kelas VI mengatakan bahwa:

“Dalam merencanakan program tersebut guru mempertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan dengan: perumusan tujuan pelajaran, pemilihan metode, pemilihan pengalaman-pengalaman belajar, pemilihan bahan pengajaran, peralatan dan fasilitas belajar, mempertimbangkan karakteristik siswa, pertimbangan cara memenuhi pelajaran, pengembangan konsep, dan menutup pelajaran, mempertimbangkan peran siswa, dan mempertimbangan prinsip-prinsip belajar”

(8)

dituturkan oleh Guru Kelas V yang mengatakan bahwa:

“Dalam proses pembelajaran guru mempertimbangkan berbagai aspek antara lain pengelolaan dan pengendalian kelas, penyampaian informasi, keterampilan, konsep, dan sebagainya, ketrampilan bertanya, demonstrasi, dan penggunaan model, gerak guru, mencari umpanbalik, mendiagnosa kesulitan siswa dan mengevaluasi kegiatan.”

Diakui oleh guru kelas V bahwa dalam melakukan pembelajaran guru mempertimbangkan faktor lingkungan dan faktor perilaku guru, hal ini seperti pernyataan dalam wawancara bahwa:

Selain pertimbangan aspek sebelum, dalam proses, dan sesudah pembelajaran, guru kelas dalam penyampaian materi mempertimbangkan pula aspek lingkungan, karena lingkungan daat menentukan keberhasilan dalam pembelajaran, misalnya saja ciri masyarakat, ciri sekolah, ciri peserta didik, dan sumber yang diperlukan. Di daerah sekitar sini sebagian masyarakat adalah petani dan peternak sehingga kalau mengajar yang diberikan contoh-contoh yang ada kaitannya dengan pertanian. Dan sekolah di sini adalah sekolah negeri yang bersifat umum, sehingga guru harus benar-benar memahami hal itu, melihat kondisi yang demikian justru dengan menggunakan pembelajaran tuntas siswa akan mudah memahami, karena mereka melihat secara nyata bhawa:

- Selama proses pembelajaran guru sering di

(9)

dan disepakati guru kelas maupun guru mata pelajaran.

- Kegiatan supervisi kepala sekolah ini sangat

bermanfaat untuk pembinaan dan peningkatan profesionalitas guru sebagaimana diatur dalam Standar Nasional Pendidikan, manfaat berikutnya kualitas pembelajaran di kelas dapat meningkat.

- Mekanisme yang dilakukan guru dalam

menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) terungkap dalam wawancara dengan guru dan kepala sekolah seperti dituturkan berikut ini: Kepala sekolah mengadakan rapat sekolah yang dihadiri oleh semua guru, komite sekolah dan pengawas sekolah sebagai nara sumber KKM ini direncanakan pada awal tahun ajaran dan awal semester. Hasil rapat sekolah dinotulen, dan dibuat acara sehingga semua warga sekolah dapat mengetahui.Ketuntasan belajar didasarkan beberapa pertimbangan, diantaranya intake siswa (input peserta didik, kompleksitas masing-masing KD mata pelajaran dan kemampuan daya dukung (sarpras dan SDM guru).

3. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

(10)

Tidak direncanakannya daya dukung lain tersebut menurut informasi yang diperoleh dari kepala sekolah dalam wawancara, menyatakan bahwa:

“Daya dukung lain, seperti fasilitas, situasi pembelajaran kondisi yang tepat untuk pembelajaran khusus, pembelajaran tidak direncanakan dalam RPP, karena fasilitas untuk pembelajaran yang ada sangat terbatas, demikian pula dengan perencanaan kondisi, dan situasi pembelajaran kurang diperhatikan, karena kondisi dan situasi pembelajaran hanya dilakukan di dalam kelas”.

Hal senada di sampaikan oleh selaku komite sekolah menyatakan bahwa:

“Daya dukung lain, seperti fasilitas, situasi, dan kondisi yang tepat pada pembelajaran kurang mendapat perhatian oleh guru sehingga dalam penyusunan RPP guru tidak merencanakan daya

dukung tersebut.”

(11)

strategis jangka panjang yang di jabarkan dalam rencana dan program kerja sekolah yang disusun bersama-sama dengan dewan guru dan komite sekolah. Program sekolah ini kemudian di sosialisasikan kepada wali murid lewat rapat pleno akhir tahun.

Sesuai dengan ketentuan peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik penilaian akhir untuk semua mata pelajaran dan lulus ujian sekolah.

Untuk menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif bagi siswa KKM kelompok mapel telah berkoordinasi dengan kepala sekolah melalui forum rapat sekolah hasil keputusan disosialisasikan pada semua warga sekolah.

Model, strategi dan metode yang dikembangkan cukup bervariasi. Model pembelajaran tuntas, CTL dan model PAIKEM, strategi yang saya kembangkan juga disesuaikan dengan materi pembelajaran yang konteksual dengan berbagai variasi metode pembelajaran.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Tendik) Hasil wawancara dengan kepala sekolah SDN Harjowinangun 2.

(12)

Komunikasi yang saya lakukan melalui berbagai cara dan media antara lain lewat rapat sekolah, kunjungan rumah, laporan hasil kemajuan peserta didik, melalui media surat dan komunikasi secara berkala pada orang tua siswa, sesama guru, tenaga kependidikan dan masyarakat.

Kualifikasi pendidikan yang saya miliki sarjana pendidikan (S1 PGSD) sesuai bidang tugas saya dari 10 tenaga pendidik guru PNS yang berkualifikasi S1 PGSD ada 6 guru S1 geografi ada 1 guru dan yang 3 guru berkualifikasi Diploma 2 PGSD.

Untuk tenaga kependidikan sekolah sudah memiliki 1 orang pustakawan, 1 tenaga administrasi 1 orang tenaga layanan khusus (meliputi penjaga sekolah, tenaga kebersihan dan pesuruh).

5. Standar Sarana dan Prasarana

Berdasarkan data sekolah dan data inventaris untuk sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah sesuai Standar Pelayanan Minimalis (SPM) sarana fisik gedung ada 3 unit gedung dengan 12 lokal kelas, 1 gudang, 1 gedung perpustakaan, aula, fasilitas kamar WC siswa dan guru, lapangan olahraga dan 1 ruang kantor.

- Lokasi sekolah terletak pada jalur strategis sebagaimana

denah sekolah disebelah utara berbatasan langsung dengan lapangan sepak bola, sebelah selatan jalan kampung dan perkampungan penduduk, sebelah timur jalan raya kecamatan dan sebelah barat pemukiman penduduk dan lahan sawah lokasi sekolah aman dan terhindar dari pencemaran.

- Untuk rasio jumlah buku pelajaran ada 5 mapel yang

(13)

6. Standar Pengelolaan

- sekolah memiliki struktur organisasi sekolah dan

dilengkapi tugas pokok dan fungsinya ada struktur komite sekolah, struktur pengelolaan perpustakaan sekolah dan struktur kesiswaan.

- Rencana kerja sekolah dan rencana kerja

tahunan disusun dan dirancang pada awal tahun pelajaran dengan melibatkan semua warga sekolah, hasil keputusan rapat sekolah dinotulen dan di sosialisasikan pada semua warga sekolah untuk dilaksanakan dan ditindaklanjuti.

- Sekolah melaksanakan evaluasi diri sekolah dan

Penilaian Kinerja Guru (PKG) sesuai jadwal dan perencanaan yang dibuat sekolah. Sesuai permenagpan dan RB nomor 16/2009 secara berkala kepala sekolah melaksanakan pemantauan, pembinaan dan penilaian kinerja guru dan selanjutnya ada pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB).

Untuk mendukung administrasi pendidikan sekolah memiliki 5 unit komputer, fasilitas internet dan 1 ruangan untuk laboratorium komputer dan ditangani oleh 1 tenaga administrasi.

Sistem informasi yang dikembangkan sekolah melalui media surat, rapat sekolah dan internet bagi orang tua/masyarakat yang mempunyai fasilitas.

(14)

Biaya pengembangan pendidik meliputi biaya pendidikan meliputi biaya pendidikan lanjut, pelatihan dan seminar untuk pendidikan lanjut sekolah membantu biaya perjalanan untuk diklat dan seminar dengan transport yang telah ditentukan, biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran, kegiatan kesiswaan yang dibiayai sekolah antara lain kegiatan pramuka, olah raga, biaya rapat guru.

Benar, pada RKT dan RKAS biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran meliputi biaya pengadaan bahan habis pakai kegiatan kesiswaan, biaya rapat, biaya pengadaan soal, biaya personal dan biaya ulangan sumatif.

8. Standar Penilaian

Guru selalu menginformasikan dan mensosialisasikan rancangan dan kriteria penilaian yang ada dalam silabus mata pelajaran pada siswa. Bentuk dan teknik penilaian yang saya kembangkan pada silabus meliputi tes tertulis, tes lisan penilaian sikap, tugas terstruktur, tugas mandiri, portofolio.

4.2.2 HasilWawancara

dengan

Pengawas

pada tanggal 7 Desember 2014

1. Standar Isi

(15)

pelaksanaan pembinaan, pemantauan 8 Standar Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan profesional guru.

Kegiatan kepengawasan dan pemantauan 8 Standar Nasional Pendidikan dilaksanakan sesuai jadwal supervisi dan kalender pendidikan dengan cakupan wilayah sekolah binaan 10 sekolah dan atau membimbing paling sedikit 60 guru pendampingan terus saya lakukan pada kepala sekolah dan guru dalam menyusun kurikulum, Rencana Kerja Sekolah, Rencana Kerja Tahunan, Evaluasi Diri Sekolah, Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru dan sebagai nara sumber pada KKKS dan KKKG pada kegiatan seton.

Pada penjabaran Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) ke dalam indikator-indikator yang dilakukan guru, pengawas selalu mendampingi dan mengevaluasi kinerja guru maupun kepala sekolah kegiatan evaluasi dilakukan melalui penilaian kinerja guru yang dilanjutkan pengembangan keprofesian berkelanjutan, dengan pendampingan membuat karya ilmiah, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) termasuk karya seni yang menjadi kegiatan ekstrakurikuler (pengembangan diri).

2. Standar Proses

(16)

Dari hasil observasi dan pemeriksaan dokumen administrasi guru, dalam menyusun RPP guru telah memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan RPP.

Untuk melaksanakan pemantauan standar proses di sekolah binaan, saya berpedoman pada buku kerja pengawas dan menggunakan instrumen penilaian APKG 1. Untuk menilai RPP dan APKG 2.Untuk menilai pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas hasil dari penilaian guru kemudian di komunikasikan dan ditindaklanjuti untuk perbaikan dan peningkatan kualitas guru dalam mengajar.

Ya, guru-guru di kelas rendah (kelas 1 kelas 2 dan kelas 3) melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan tematik dan untuk kelas tinggi (kelas IV, kelas V dan kelas VI) menggunakan pendekatan mata pelajaran sesuai standar proses dan standar pelayanan minimal.

Evaluasi kinerja guru dilakukan melalui prosedur awal tahun ajaran. Penilaian formatif dan akhir tahun ajaran (penilaian sumatif) memperhasilkan obyektifitas, adil, akuntabel, bermanfaat, transparan, praktik, berorientasi pada proses, dan berkelanjutan.

Adapun aspek yang dinilai terkait dengan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran instrumen 1 instrumen 2 dan instrumen 3 penilaian.

3. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

- Hasil pemantauan disekolah binaan yang saya lakukan

(17)

pembelajaran, namun masih ada guru yang belum maksimal menggali potensi siswa.

Prestasi akademik yang dicapai siswa dalam ujian nasional tahun 2012/2013 antara lain :

Mata Pelajaran Bhs. Indonesia 8,87 Mata Pelajaran Matematika 8,71

Mata Pelajaran IPA 8,22

Sedangkan untuk tahun 2013 / 2014 mendapat nilai rata-rata:

Mata Pelajaran Bhs. Indonesia 8,80 Mata Pelajaran Matematika 8,95

Mata Pelajaran IPA 8,67

Mekanisme penentuan KKM diawali dengan rapat sekolah saya sebagai pendamping dan narasumber.KKM di dasarkan pada beberapa pertimbangan, di antaranya. Intake siswa (input peserta didik)

Kompleksitas masing-masing KD mata pelajaran kemampuan daya dukung.

Lulusan atau out put sekolah ini 80% dapat ditampung di SMP atau MTs favorit seperti SMN 1 Dempet, SMPN 2 Dempet, MTs. Demak.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Prosentase guru yang berkualifikasi sarjana pendidikan untuk PNS ada 6 guru S1 PGSD 1 guru S1 geografi dan 3 guru Diploma 2 PGSD prosentase 70% sarjana 30% Diploma 2.

Kompetensi pedagogik guru dan kepala sekolah sejauh pengamatan saya dan hasil observasi menunjukkan sesuai Standar Pelayanan Minimal kompetensi pedagogik yang dimiliki guru antara lain menguasai karakteristik peserta didik menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran, pengembangan kurikulum, pengembangan potensi peserta didik, komunikasi dengan peserta didik, penilaian dan evaluasi.

(18)

keberhasilan SDN Harjowinangun 2 meraih prestasi berbagai bidang dan ada komunikasi dengan warga sekolah, warga masyarakat dan dinas pendidikan. 5. Standar Sarana dan Prasarana

Letak sekolah strategi aman dari gangguan banjir, suasana nyaman dan kondusif, 5 K sebagai pilar sekolah terpelihara dengan baik dari segi sarpras baru terpenuhi.Standar pelayanan minimal sarana dan prasarana aula olah raga, laboratorium bahasa belum dimulai sekolah namun untuk ruang kelas cukup representatif.

Untuk standar sarana dan prasarana menurut data evaluasi diri sekolah dan data inventaris barang sekolah ini baru memenuhi Standar pelayanan Minimal (SPM) pada kategori 3.

Rasio buku pelajaran terpenuhi 50% dengan rasio 1:1 untuk mapel Bahasa Indonesia, Matematika, IPS, IPA, dan PAI sedangkan SBK, penjaskes, mulok dan buku lainnya terpenuhi dengan rasio 1: 2 (1 buku untuk 2 peserta didik). 6. Standar Pengelolaan

Ya benar sekolah telah menyusun visi, misi dan tujuan sekolah sesuai mekanisme dan prinsip-prinsip penyusunanya antara lain: melalui rapat sekolah dengan mengundang semua warga sekolah.

Peran saya sebagai pengawas sebagai nara sumber dan pendampingan adapun penyusunanya sepenuhnya tanggung jawab kepala sekolah dan guru terlibat aktif.

Dokumen sekolah untuk RPJM, RKT, RKS dan RKAS ada dan dikerjakan baik.

(19)

7. Standar Pembiayaan

Dari hasil supervisi yang saya lakukan sekolah memiliki catatan dan dokumen lengkap tentang standar pembiayaan seperti buku, kas keuangan format 1-format 8 perencanaan pembiayaan, RKAS dan Rencana Strategi Sekolah.

Ya, saya terlihat langsung melakukan pendampingan ketika sekolah menyusun RKAS dan proposal bantuan dan dalam 1 tahun sekolah melakukan rapat koordinasi pleno dan rapat sekolah secara rutin.

Standar pembiayaan sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP) dilihat pada dokumen EDS dan lapangan pertanggung jawaban kepala sekolah.

Dana bos dikelola dengan transparan dan baik jadi sekolah ini tidak menarik iuran selain dana Bos. 8. Standar Penilaian

Sekolah telah menyusun program penilaian sesuai mekanisme dan prosedur penilaian dengan mengacu pada standar penilaian.

Hasil penilaian selalu dilaporkan pada semua warga sekolah, orang tua siswa, pengawas dan dinas pendidikan.

(20)

Peran saya sebagai pengawas melakukan pemantauan, pembinaan dan pembimbingan sehingga standar penilaian di sekolah dapat dilaksanakan dengan baik.

1. Tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kepala sekolah/madrasah meliputi:

a. Menjabarkan visi ke dalam misi target mutu;

b. Merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai;

c. Menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan sekolah/madrasah;

d. Membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja tahunan untuk pelaksanaan peningkatan mutu;

e. Bertanggungjawab dalam membuat keputusan anggaran sekolah/madrasah;

f. Melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan keputusan penting sekolah/madrasah. Dalam hal sekolah/madrasah swasta, pengambilan keputusan tersebut harus melibatkan penyelenggara sekolah/madrasah.

g. Berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif dari orang tua siswa dan masyarakat;

h. Menjaga dan meningkatan motivasi kerja pendidikan dan tenaga kependidikan dengan menggunakan sistem pemberian penghargaan atas prestasi dan sangsi atas pelanggaran peraturan dan kode etik;

i. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi siswa;

j. Bertanggung jawab atas perencanaan partisipatif mengenai pelaksanaan kurikulum;

k. Melaksanakan dan merumuskan program supervisi, serta memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja sekolah/madrasah;

l. Meningkatkan mutu pendidikan;

m. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya;

n. Memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi pembelajaran yang dikomunikasi dengan baik dan didukung oleh komunitas sekolah/madrasah;

o. Membantu, membina dan mempertahankan lingkungan sekolah/madrasah dan program pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar siswa dan pertumbuhan profesional para guru dan tenaga kependidikan;

(21)

lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien dan efektif;

q. Menjalin kerja sama dengan orang tua siswa dan masyarakat dan komite sekolah/madrasah menanggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang seragam, dan memobilisasi sumber daya masyarakat; dan

r. Memberi contoh/teladan/tindakan yang bertanggungjawab;

s. Jawaban dibuktikan dengan adanya buku agenda kerja kepala sekolah yang berisi tentang pelaksanaan tupoksi kepala sekolah.

2. Sekolah/madrasah:

a. Mengelola smistem informasi manajemen yang memadai untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien dan akuntabel;

b. Menyediakan fasilitas informasi yang efisien, efektif dan mudah diakses;

c. Menugaskan seorang guru atau tenaga kependidikan untuk melayani permintaan informasi maupun pemberian informasi atau pengaduan dari masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah/madrasah baik secara lisan maupun tertulis dan semuanya direkam dan di dokumentasikan;

d. Melaporkan data informasi sekolah/madarasah yang telah terdokumentasikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota.

Petugas khusus adalah petugas yang diangkat berdasarkan surat keputusan (SK) kepala

sekolah/madarasah, khusus untuk menangani sistem informasi manajemen.

3. Empat program pengelolaan pembiayaan pendidikan terdiri atas:

a. Sumber pemasukan, pengeluaran, dan jumlah dana yang dikelola;

b. Kewenangan dan tanggung jawab kepala sekolah/madrasah dalam membelanjakan anggaran pendidikan sesuai dengan peruntukannya;

c. Pembukuan semua penerima dan pengeluaran;serta d. Penggunaan anggaran untuk dilaporkan kepada komite

sekolah/madrasah atau lembaga penyelenggara pendidikan serta institusi di atasnya.

(22)

4.2.3 Hasil

Wawancara

dengan

Kepala

Sekolah pada tanggal 24 Desember

2014

1. Standar Isi

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dapat dipaparkan sebagai berikut:

Ya, tugas pokok kepala sekolah adalah melaksanakan kegiatan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang pelaksanaan pembinaan, pemantauan 8 Standar Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan profesional guru.

Kegiatan kepengawasan dan pemantauan 8 Standar Nasional Pendidikan dilaksanakan sesuai jadwal supervisi dan kalender pendidikan dengan cakupan wilayah sekolah binaan 10 sekolah dan atau membimbing paling sedikit 60 guru pendampingan terus saya lakukan pada kepala sekolah dan guru dalam menyusun kurikulum, Rencana Kerja Sekolah, Rencana Kerja Tahunan, Evaluasi Diri Sekolah, Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru dan sebagai nara sumber pada KKKS dan KKKG pada kegiatan seton.

(23)

pendampingan membuat karya ilmiah, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) termasuk karya seni yang menjadi kegiatan ekstrakurikuler (pengembangan diri).

2. Standar Proses

Guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan pada silabus yang dibuat sesuai tujuan dan indikator pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan.

Dari hasil observasi dan pemeriksaan dokumen administrasi guru, dalam menyusun RPP guru telah memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan RPP.

Ya, guru-guru di kelas rendah (kelas 1 kelas 2 dan kelas 3) melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan tematik dan untuk kelas tinggi (kelas IV, kelas V dan kelas VI) menggunakan pendekatan mata pelajaran sesuai standar proses dan standar pelayanan minimal.

Evaluasi kinerja guru dilakukan melalui prosedur awal tahun ajaran.Penilaian formatif dan akhir tahun ajaran (penilaian sumatif) memperhasilkan obyektifitas, adil, akuntabel, bermanfaat, transparan, praktik, berorientasi pada proses, dan berkelanjutan.

Adapun aspek yang dinilai terkait dengan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran instrumen 1 instrumen 2 dan instrumen 3 penilaian.

3. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

(24)

potensi siswa dalam kegiatan pembelajaran, namun masih ada guru yang belum maksimal menggali potensi siswa.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Prosentase guru yang berkualifikasi sarjana pendidikan untuk PNS ada 6 guru S1 PGSD 1 guru S1 geografi dan 3 guru Diploma 2 PGSD prosentase 70% sarjana 30% Diploma 2.

Kompetensi pedagogik guru sejauh pengamatan saya dan hasil observasi menunjukkan sesuai Standar Pelayanan Minimal kompetensi pedagogik yang dimiliki guru antara lain menguasai karakteristik peserta didik menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran, pengembangan kurikulum, pengembangan potensi peserta didik, komunikasi dengan peserta didik, penilaian dan evaluasi.

5. Standar Sarana dan Prasarana

Letak sekolah strategi aman dari gangguan banjir, suasana nyaman dan kondusif, 5 K sebagai pilar sekolah terpelihara dengan baik dari segi sarpras baru terpenuhi.Standar pelayanan minimal sarana dan prasarana aula olah raga, laboratorium bahasa belum dimulai sekolah namun untuk ruang kelas cukup representatif.

(25)

Rasio buku pelajaran terpenuhi 50% dengan rasio 1:1 untuk mapel Bahasa Indonesia, Matematika, IPS, IPA, dan PAI sedangkan SBK, penjaskes, mulok dan buku lainnya terpenuhi dengan rasio 1: 2 (1 buku untuk 2 peserta didik). 6. Standar Pengelolaan

Ya benar sekolah telah menyusun visi, misi dan tujuan sekolah sesuai mekanisme dan prinsip-prinsip penyusunanya antara lain: melalui rapat sekolah dengan mengundang semua warga sekolah. 7. Standar Pembiayaan

Dari hasil supervisi yang saya lakukan sekolah memiliki catatan dan dokumen lengkap tentang standar pembiayaan seperti buku, kas keuangan format 1-format 8 perencanaan pembiayaan, RKAS dan Rencana Strategi Sekolah.

Ya, saya terlihat langsung melakukan penyusunan RKAS dan proposal bantuan dan dalam 1 tahun sekolah melakukan rapat koordinasi pleno dan rapat sekolah secara rutin.

Standar pembiayaan sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP) dilihat pada dokumen EDS dan lapangan pertanggung jawaban kepala sekolah.

Dana bos dikelola dengan transparan dan baik jadi sekolah ini tidak menarik iuran selain dana Bos. 8. Standar Penilaian

(26)

Hasil penilaian selalu dilaporkan pada semua warga sekolah, orang tua siswa, pengawas dan dinas pendidikan.

Penilaian proses dan hasil pembelajaran dikembangkan dengan 7 teknik penilaian sebagai berikut: penilaian tertulis, penyusunan instrumen penilaian, penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian produk, penilaian portofolio dan assesment.

4.3.

Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan instrumen evaluasi diri sekolah yang terdiri dari 8 (delapan) Standar Nasional terdiri atas sejumlah komponen dan indikator dapat dibahas hasil penelitian sebagai berikut:

1. Standar isi

Dokumen kurikulum di sekolah lengkap dan ada proses pengembangan dan evaluasi kurikulum ada 2 komponen: 1) kurikulum sudah sesuai dan relevan 2) Sekolah menyediakan kebutuhan pengembangan peserta didik.

Ada 3 indikator pada standar isi yang sudah dilaksanakan sekolah, yaitu:

a. Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disusun BSNP.

(27)

c. Kurikulum telah menunjukkan adanya alokasi waktu, rencana program remedial dan pelayanan bagi siswa.

2. Standar Proses

Dokumen silabus semua mata pelajaran sudah lengkap dan sesuai dengan standar dengan uraian sebagai berikut:

a. Silabus dikembangkan berdasarkan standar isi, pengembangan silabus dilakukan guru secara mandiri dan kelompok.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun dan dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran.

c. Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah, guru menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lain.

d. Pembelajaran dilaksanakan dengan memakai metode yang variasi dan menyenangkan.

3. Standar Kompetensi Lulusan

Peserta didik dapat mencapai target akademis yang diharpkan, memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang diharapkan.Hal ini disebabkan karena mereka memiliki motivasi belajar dan rasa percaya diri yang tinggi, meskipun belum mampu mengekspresikan diri dalam mengungkapkan pendapat mereka dengan jelas.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

(28)

sesuai standar yang diharapkan, antara lain meliputi :

a. Kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai.

b. Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai sesuai syarat minimal yang ditentukan.

5. Standar Sarana dan Prasarana

Pada standar sarana dan prasarana sekolah ini belum memenuhi standar pelayanan minimal terkait dengan ukuran ruang, jumlah ruangan, persyaratan untuk vensilasi, ada 12 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang laboratorium komponen dan 1 ruang kantor.

Sekolah belum memiliki dan menggunakan alat serta sumber belajar sesuai standar pelayanan minimal.Bangunan yang ada di sekolah aman bagi peserta didik, namun masih belum nyaman dan memberi kemudahan bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus.

6. Standar Pengelolaan

Pada standar pengelolaan ini indikator yang ada pada SPM dari kegiatan sekolah yang sudah dapat dilaksanakan meliputi:

a. Sekolah merumuskan visi, misi dan tujuan sekolah serta disosialisasikan pada warga sekolah.

b. Sekolah merumuskan rencana kerja sekolah yang terdiri dari (RKT, RKS dan RKAS)

(29)

d. Semua warga sekolah terlibat secara aktif dalam pengelolaan akademis dan non akademis.

7. Standar Pembiayaan

Pada standar pembiayaan kegiatan yang dilaksanakan sekolah sudah memenuhi Standar Pelayanaan Minimal meliputi:

- Perumusan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah

(RKAS) merujuk pada peraturan pemerintah.

- Penyusunan anggaran dan rencana keuangan

sekolah sudah berusaha dilakukan secara transparan, efisien dan akuntabel terutama anggaran biaya operasional sekolah.

Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya operasi satuan pendidikan yang berlalu selama 1 tahun. Biaya operasi satuan pendidikan adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi satuan pendidikan agar kegiatan pendidikan yang sesuai standar nasional pendidikan secara teratur dan berkelanjutan.

Adapun komponen yang ada pada RKS dan RKT pada dokumen sekolah adalah:

a. Biaya pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan meliputi biaya pendidikan lanjut, pelatihan, seminar dan lain-lain termasuk yang dibiayai oleh pemerintah/pemerintah daerah, yayasan, maupun lembaga lain.

(30)

terlaksanan proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

c. Pengeluaran gaji guru serta tunjangan yang melekat pada gaji (insentif, dan tunjangan lain) pada tahun berjalan.

d. Gaji tenaga kependidikan serta tunjangan yang melekat pada gaji pada tahun berjalan.

e. Biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran antara lain: pengadaan alat peraga, penyusunan modul, buku teks pelajaran, CD pembelajaran, kamus, globe, peta, ensiklopedi, dan sejenisnya.

f. Kegiatan kesiswaan yang dibiayai sekolah/madrasah antara lain: kegiatan pramuka, kerohanian, olahraga, UKS/M, dan lain sebagainya.

g. Biaya untuk pengadaan alat tulis sekolah/madrasah misalnya: pengadaan pensil, pena, penghapus, penggaris, stapler, kertas, buku-buku administrasi, pengadaan atau fotocopy dan lain sebagainya.

h. Biaya pengadaan bahan habis pakai sekolah/madrasah misalnya: pengadaan bahan-bahan praktikum, tintan, bahan-bahan kebersihan dan sebagainya.

i. Biaya untuk pengadaan alah habis pakai sekolah/madrasah seperti: alat-alat olahraga, set alat jahit, alat kebersihan dan sebagainya.

(31)

rapat pemecahan masalah, rapat koordinasi, rapat wali murid dan lain sebagainya.

k. Biaya untuk pengadaan transport atau perjalanan dinas di antaranya: perjalanan dinas kepala sekolah/madrasah, guru, dan tenaga kependidikan.

l. Biaya untuk pengadaan soal ulangan/ujian seperti: ulangan umum, ujian akhir tertulis, penyusunan soal UAS, penyusunan soal ulangan umum dan sebagainya.

m.Biaya untuk pengadaan daya dan jasa misalnya: listrik, telepon, dan air. Jawaban dibuktikan dengan adanya alokasi dana dalam RKA-S/M dan laporan keuangan daya dan jasa.

n. Biaya untuk mendukung kegiatan operasi tidak langsung di antaranya: uang lembur, konsumsi, asuransi dan lain-lain. Jawaban dibuktikan dengan adanya RKA-S/M dan laporan keuangan. o. Biaya operasi sekolah digunakan untuk: (1)

kesejahteraan warga sekolah/madrasah, (2) pengembangan guru dan tenaga kependidikan (3) sarana prasarana, (4) pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran, dan (5) kegiatan ketatausahaan.

(32)

pemerintah, pemerintah daerah, maupun lembaga lain dapat dimasukkan sebagai bantuan. q. Biaya personal lain adalah biaya yang dikeluarkan oleh siswa selain uang sekolah/madrasah. Empat jenis pengutan biaya personal meliputi:

a. Biaya ujian b. Biaya praktikum

c. Biaya perpisahan; dan d. Biaya studi tour.

8. Standar Penilaian

Standar penilaian pendidikan yang dilaksanakan berkaitan dengan mekanisme, prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik sesuai permendiknas nomor 20 tahun 2007.Penilaian yang dilakukan di sekolah ini meliputi penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah (ujian nasional).Teknik penilaian yang digunakan guru meliputi “tes tertulis, tes lisan, penilaian sikap, tugas terstruktur, tugas mandiri, portofolio, penilaian produk (hasil kreativitas) dan unjuk kerja.

Dokumen penilaian yang dibuat oleh guru meliputi 1) rancangan penilaian dalam silabus 2) bukti fisik buku penilaian 3) catatan laporan penilaian akhlak siswa, penilaian kepribadian dari guru PKn dan laporan hasil taraf seraf siswa.

(33)

indikator pencapaian Kompetensi Dasar (KD) guru menggunakan berbagai teknik penilaian, guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa

Pada standar penilaian ini, komponen indikator yang telah dilaksanakan sekolah meliputi:

- Guru-guru telah melaksanakan penilaian

terhadap peserta didik secara periodik, tapi belum sesuai rencana penilaian.

- Guru-guru menerapkan berbagai teknik dan

bentuk penilaian sesuai dengan target komponen yang ingin di ukur.

- Belum semua guru menyampaikan hasil evaluasi

mata pelajaran serta hasil penilaian peserta didik kepada kepala sekolah dan orang tua peserta didik.

- Sekolah belum membuat lapangan hasil

penilaian kepada orang tua secara rutin dan berkala.

(34)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan itulah Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2) menjadi sangat penting untuk diadakan oleh Universitas Negeri Semarang, mengingat Unnes adalah pencetak

Difraksi dari sebuah kisi yang memiliki 250 goresan/cm menghasilkan terang pertama yang berjarak 2,7 cm dari terang pusat, apabila jarak layar ke kisi sejauh 2 m, maka

Sebagai realisasi dari program kegiatan PPL yang dilaksanakan oleh penulis, penulis melaporkan serangkaian kegiatan yang dialami selama berada di lingkungan SMP Negeri 1

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dibawah ini akan dipaparkan beberapa kesimpulan yang patut ditelaah dari penelitian ini

Dalam melaksanakan PPL 2 di MAN 1 Semarang penulis selalu dibimbing oleh guru pamong dan dosen pembimbing. Dimana kualitas dari guru pamong dan dosen pembimbing di MAN

Permasalah tersebut diantaranya berkaitan dengan bagaimana mengkondisikan (class management), alokasi waktu mengajar yang tepat waktu (time management), media dan

Implikasi bagi guru bimbingan dan konseling (konselor) yaitu dapat memanfaatkan dan menerapkan program intervensi dengan menggunakan teknik sosiodrama yang telah

Permasalahan yang akan dikaji pada Tugas Akhir kali ini adalah :. • Berapa volume air kondensat yang